Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN IV

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


"PENCEGAHAN DEMENSIA PADA LANSIA”
DI UPTD WERDHA KALIJUDAN SURABAYA

Disusun Oleh:

Kelompok 1 -5 PKK IV

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Pencegahan Demensia pada Lansia
Sasaran : Pasien UPTD Werdha Kalijudan Surabaya
Hari/ Tanggal : Jumat, 17 November 2023
Tempat : UPTD Griya Werdha Kalijudan Surabaya
Pelaksana : Kelompok 1-5 Mahasiswa Praktik Klinik Keperawatan IV Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Angkatan 2020
Waktu : Pukul 10.00 WIB - Selesai

A. Tujuan Umum
Diharapkan setelah diberikan penyuluhan kesehatan terkait cara menjaga kebersihan diri
dengan media Poster dan Leaflet, peserta mampu mengerti dan memahami tentang salah
satu sindrom geriatri yaitu demensia yang meliputi definisi, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, serta cara perawatannya.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan, diharapkan klien dapat :
1. Menyebutkan definisi dari demensia
2. Menyebutkan faktor penyebab demensia
3. Menyebutkan tanda dan gejala demensia
4. Menyebutkan pencegahan demensia
5. Menyebutkan perawatan lansia dengan demensia

C. Materi (Terlampir)
1. Definisi dari demensia
2. Faktor penyebab dari demensia
3. Tanda gejala demensia
4. Pencegahan demensia
5. Perawatan lansia dengan demensia

D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/diskusi
E. Sasaran
Pasien yang berada dalam Panti Werdha Kalijudan Surabaya
F. Setting tempat
Peserta duduk di dalam Ruang Panti Werdha Kalijudan Surabaya

G. Pengorganisasian

● Pembimbing klinik :
● Pembimbing akademik :
- Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si
- Ellida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep
- Rista Fauziningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., PhD
- Dr. Retno Indarwati, S.Kep., Ns., M.Kep
- Dianis Wulansari, S.Kep., Ns., MHS., PhD
● Moderator dan time keeper : Ganar Shindu Yolanda
● Presentator : Zhahkiyah Maulina Wati
● Fasilitator :
1. Rafaleony Berlian Putri Widodo
2. Firdausi Nuzula Fatas
3. Rizky Ardyan Eka Putra
4. Anindya Grefionika Dwisyaputri
5. Galuh Indriani Sulaiman Putri
6. Alvina Shinta Dewi
7. Carenina Salsa Julia
8. Amanda Bella Silvia
9. Ananda Qotijah Niken Prastiwi
10. Amanda Idea Cahyani
11. Devi Enjelika Mudumi
12. Vivi Nurazizah
13. Yusrana Septi Salsabila
14. Hanum Amilatus Sa'adah
15. Sapta Bayu Nugroho
16. Aisya Shofwatunnida
17. Aulia Hanifah
18. Lusia Balum Sitokdana
19. Tiara Alivia Pradita
● Observator :
1. Angela Sulistiawati
2. Septiana Priscilia Adistya Nugraheni
3. Bela Putri Rachmawati
4. Crisyantina Ester Luciana Gurning
5. Farica Hada Ramada
6. Oktavia Suryaningrum
7. Benedikta Jenika Indawan Saputri
8. Talitha Azalia Miranda
9. Nadiya Aulia Amaliyah
10. Ryan Azali
11. Alfina Nurul Fauziyah
12. Santi Dwi Hariyanti
13. Noviana Dillah Rahma Setya Nurlaningrum
14. Nina Nur Fadhilah
15. Bima Dwiantono
16. Anis Karmilayanti Munir
17. Tika Saputri
18. Pradanis Yanuarinda Imkasari
19. Amirul Azhimatul Karimah
● Dokumentator :
1. Fianita Azzura
2. Anida Faiqoh
3. Raabithah Aulia S
4. Milka Febrina Kambu
5. Mayra Putri Marfita
6. Fanny Ayu Rahmawa
7. Vena Fara Shifah
8. Syavira Hanif Auliya
9. Rahma Nur Hamidah

H. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka
b. Memperkenalkan anggota kelompok
c. Menyampaikan kontrak waktu
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan
f. Membuka sesi tanya jawab
g. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali
h. Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan
i. Menyimpulkan materi penyuluhan

2. Time keeper

a. Memantau jalannya acara sesuai kontrak waktu menggunakan stopwatch


b. Mengingatkan presentator apabila waktu akan habis

3. Presentator

a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi penyuluhan


b. Menyampaikan materi penyuluhan
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan

4. Fasilitator

a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan


b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan

5. Observator

a. Mengobservasi jalannya penyuluhan


b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran

6. Dokumentator

a. Mendokumentasikan acara penyuluhan sampai selesai


I. Media

Media yang digunakan berupa media cetak, yaitu PPT dan leaflet.

J. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


1 Pembukaan (5
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
menit)
3. Kontrak waktu dan memperhatikan
4.Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Menyutujui
5. Menjelaskan topik yang akan diberikan 4. Mendengarkan
dan memperhatikan
5. Mendengarkan
dan memperhatikan

1. Menjelaskan definisi demensia 1. Mendengarkan


2 Kegiatan Inti
2. Menjelaskan faktor risiko demensia dan memperhatikan
(15 menit)
3. Menjelaskan tanda dan gejala demensia 2. Mendengar dan
4. Menjelaskan pencegahan demensia memperhatikan
5. Menjelaskan perawatan lansia dengan 3. Mendengar dan
demensia memperhatikan
4. Mendengar dan
memperhatikan
5. Mendengar dan
memperhatikan
6. Mendengar dan
memperhatikan
1. Memberikan kesempatan untuk peserta 1. Mengajukan
3 Penutup (10
yang kurang paham untuk bertanya pertanyaan
menit)
2. Mengevaluasi kemampuan peserta 2. Menjawab
tentang pemahaman definisi, faktor risiko, pertanyaan
tanda dan gejala, cara perawatan lansia 3. Mendengarkan
dengan demensia dan cara pencegahan 4. Mendengarkan
demensia dan menjawab salam
3. kesimpulan dari penyuluhan kesehatan
4. Salam penutup

K. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Kerja Kelompok

a. Seluruh anggota kelompok melakukan diskusi dan koordinasi terkait penyusunan


SAP, leaflet, dan poster dengan baik

b. Seluruh anggota kelompok melakukan penyuluhan di depan pasien

2. Evaluasi Proses Diskusi Kelompok

Seluruh anggota kelompok aktif memberikan pendapat dalam diskusi kelompok


terkait konten dan leaflet edukasi.

3. Evaluasi hasil PPT dan leaflet

a. Seluruh anggota kelompok melakukan penyuluhan leaflet di depan pasien


b. Tersampaikan dengan baik edukasi mengenai demensia pada lansia
c. Terdapat feedback yang baik dari pasien mengenai edukasi yang telah
sosialisasikan, baik berupa pertanyaan, saran, maupun kritis

4. Evaluasi Pembimbing Akademik

a. Seluruh anggota kelompok sudah melakukan penyuluhan dengan baik dan mau
belajar terkait materi penyuluhan yang diberikan
b. Presenter menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta dapat memahami
materi yang telah disampaikan

c. Moderator memandu jalannya diskusi dengan baik, sehingga diskusi berjalan


lancar.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Demensia

Demensia adalah penurunan menyeluruh dari fungsi mental luhur yang bersifat
progresif dan irreversibel dengan kesadaran yang baik (Katona, 2012). Demensia
adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan memori yang
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Demensia
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir
yang secara nyata mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.

Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari (Grayson, 2004). Demensia bukanlah penyakit
biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi
tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Jenis demensia
yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
Alzheimer adalah jenis demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan
perubahan protein di otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia
akibat gangguan di pembuluh darah otak. Demensia berbeda dengan pikun. Pikun
adalah perubahan kemampuan berpikir dan mengingat yang biasa dialami seiring
pertambahan usia. Perubahan tersebut bisa memengaruhi daya ingat, tetapi tidak
signifikan dan tidak menyebabkan seseorang bergantung pada orang lain (Nasrullah,
2016)

B. Faktor Penyebab Demensia

Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena demensia antara lain (WHO, 2023):

● usia (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih)
● tekanan darah tinggi (hipertensi)
● gula darah tinggi (diabetes)
● kelebihan berat badan atau obesitas
● merokok minum terlalu banyak alkohol
● menjadi tidak aktif secara fisik
● menjadi terisolasi secara sosial
● depresi.

Selain itu, ada beberapa penyakit yang juga berisiko menimbulkan demensia, antara lain:

● Sindrom Down
● Sleep apnea
● Obesitas
● Kolesterol tinggi
● Hipertensi
● Diabetes
C. Tanda Gejala Demensia

Tanda dan gejalanya dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan mungkin
termasuk:

1. Mengalami kehilangan ingatan, penilaian buruk, dan kebingungan


2. Kesulitan berbicara, memahami dan mengungkapkan pikiran, atau membaca dan
menulis
3. Berkeliaran dan tersesat di lingkungan yang familiar
4. Kesulitan menangani uang secara bertanggung jawab dan membayar tagihan
5. Pertanyaan berulang
6. Menggunakan kata-kata yang tidak biasa untuk merujuk pada objek yang familiar
7. Membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas normal sehari-hari
8. Kehilangan minat pada aktivitas atau acara normal sehari-hari
9. Berhalusinasi atau mengalami delusi atau paranoia
10. Bertindak impulsif
11. Tidak peduli dengan perasaan orang lain
12. Kehilangan keseimbangan dan masalah pergerakan

Menurut WHO tanda dan gejala demensia dapat dibagi menjadi tiga tahapan.
Tahap awal demensia biasanya sering terabaikan karena onsetnya bertahap yang
umumnya meliputi mudah lupa, lupa akan waktu, dan sering tersesat di tempat yang
dikenali. Tahap menengah demensia adalah tahap dimana tanda dan gejala mulai
lebih jelas yang meliputi sering lupa tentang nama orang dan peristiwa baru-baru ini,
sering bingung saat berada di rumah, makin sulit dalam berkomunikasi, memerlukan
bantuan dalam perawatan diri, serta mengalami perubahan perilaku seperti suka
mengembara dan bertanya berkali-kali. Tahap akhir demensia dapat berupa
ketergantungan total atau ketidakaktifan. Gangguan memori bersifat serius, disertai
tanda dan gejala fisik yang semakin jelas berupa tidak mengetahui waktu dan
tempat, sulit mengenali keluarga dan teman, peningkatan kebutuhan bantuan dalam
perawatan diri, adanya kesulitan dalam berjalan, peningkatan gangguan perilaku dan
agresi (Halimsetiono, 2022).

D. Pencegahan Demensia

Pencegahan Demensia :
a. Pencegahan primer, yaitu tahap pencegahan pertama yang dilakukan sebelum
timbul masalah, yang terdiri atas peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
dan perlindungan khusus (specific protection). Contoh kegiatan: berolah raga, makan
makanan yang sehat, selalu berpikir, tidur teratur dan cukup, selalu melindungi
kepala dari ancaman cendera
b. Pencegahan sekunder, yaitu tahap pencegahan kedua yang dilakukan, baik pada
awal timbul masalah maupun pada saat masalah berlangsung, yang terdiri atas
diagnosis dini dan pengobatan yang cepat dan tepat.
c. Pencegahan tersier, yaitu tahap pencegahan ketiga yang dilakukan pada saat
masalah kesehatan telah selesai, yang terdiri atas memperbaiki keterbatasan
(disability limitation) dan pemulihan (rehabilitation). (Maghfuroh, 2023)

Upaya Menunda Kepikunan, antara lain:


a. Menghindari faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit alzheimer.
b. Hidup sehat fisik dan rohani (olahraga teratur dengan makanan 4 sehat 5
sempurna).
c. Latihan mempertajam memori (kebugaran mental):
1) Kerjakan aktifitas sehari-hari secara rutin, misalnya membersihkan lemari es
setiap Senin pagi.
2) Gunakan daftar tugas tertulis, seperti jenis barang yang akan dibeli.
3) Cara unik untuk mempermudah ingatan, misalnya menggunakan tanggal
kelahiran untuk mengingat password.
d. Membuat hubungan asosiasi dan diulang misalnya untuk mengingat nama
"Roswati", pemberi asuhan dapat mengasosiasikannya dengan nama Bunga "Ros".
e. Memberi perhatian dan mendengarkan pembicaraan dan mengulang nama pada
saat pembicaraan berlangsung.
f. Bersikap optimis, tidak menggerutu jika ada masalah memori.
g. Teruskan belajar dan bekerja sesuai dengan kemampuan.

E. Perawatan Lansia dengan Demensia

Bagi lansia yang didiagnosis menderita demensia, ada beberapa hal yang dapat
membantu mengatasi gejalanya (WHO, 2023):

● Tetap aktif secara fisik.


● Makan makanan sehat.
● Berhenti merokok dan minum alkohol.
● Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.
● Tuliskan tugas dan janji sehari-hari untuk membantu mengingat hal-hal penting.
● Pertahankan hobi dan lakukan hal-hal yang disukai.
● Cobalah cara-cara baru untuk menjaga pikiran tetap aktif.
● Habiskan waktu bersama teman dan keluarga dan terlibat dalam kehidupan
komunitas.

Seiring dengan waktu, lansia mungkin akan lebih sulit untuk membuat keputusan
penting bagi dirinya atau keuangannya, rencana yang dapat dilakukan lansia, yaitu
(WHO, 2023):

● Identifikasi orang-orang yang dipercayai lansia untuk mendukung lansia dalam


mengambil keputusan dan membantu mengomunikasikan pilihan lansia.
● Buat rencana awal untuk memberi tahu orang-orang apa pilihan dan preferensi
yang diinginkan lansia dalam hal perawatan dan dukungan.
● Lansia perlu membawa ID beserta alamat dan kontak darurat saat meninggalkan
rumah.
● Mengajak lansia bergabung dengan kelompok dukungan lokal.
DAFTAR PUSTAKA

Halimsetiono, Elita (2022) Intervensi Holistik sebagai Terapi Nonfarmakologis pada


Demensia: Tinjauan Pustaka. JKP (Jurnal Kesehatan Primer), 7 (2).

Maghfuroh, Lilis, dkk. 2023. Asuhan Lansia. Bandung : Kaizen Media Publishi.

Nasrullah, Dede. 2016. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 1 dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan NANDA 2015-2017 NIC dan NOC. Jakarta: TIM

WHO. 2023. Demensia. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dementia (diakses


pada tanggal 15 November 2023)

Anda mungkin juga menyukai