1. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. Insidens PJB berkisar 8-
10 bayi per 1000 kelahiran hidup dan 30% diantaranya memberikan gejala pada
minggu pertama kehidupan. Lima puluh persen kematiannya akan terjadi pada bulan
pertama kehidupan bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik.
Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan akan lahir 40.000 bayi dengan PJB
(Sastroasmoro, 1994).
Penelitian Sastroasmoro, di poliklinik Kardiologi Ilmu Kesehatan Anak FK
UI/RSCM Jakarta dari 3602 pasien baru yang diperiksa selama 10 tahun (1983 s/d
1992) dijumpai 2901 penderita PJB. Berdasarkan tipe PJB, PJB asianotik merupakan
jenis yang terbanyak yaitu 1602 kasus (76,7%). Di Poliklinik Kardiologi Anak RSDK
Semarang, pada periode Januari 2003 – Desember 2004 dijumpai 98 pasien baru PJB,
penyakit jantung asianotik merupakan terbanyak yaitu sebanyak 86,23 %, dengan
terbanyak adalah VSD (ventricular septal defect) yaitu sebanyak 68,3%
(Sastroasmoro, 1994).
Kurangnya perhatian terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu
persoalan dalam penanganan anak dengan PJB di Indonesia, selain biaya perawatan
yang mahal, kurangnya fasilitas, dan dukungan finansial yang terbatas. Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan orangtua, pendidikan rendah, dan
lingkungan yang tidak mendukung (Rahajoe, 2007).
2. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga/klien dapat mengetahui
tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan untuk pengobatan Penyakit
Jantung Bawaan.
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Materi (Terlampir)
a. Pengertian Penyakit Jantung Bawaan
b. Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
c. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan
d. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan
2. Sasaran / Target
Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung ke
Target : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas yang menderita Penyakit
Jantung Bawaan
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
b. Alat
1) Laptop
2) LCD
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Moderator : Cut Yanti
Leader : Agge Fitriana
Co-Leader : Suci Ramadhani
Observer : Reza Ayu Nelta
Nurlaila
Fasilitator : Yulia Nengsih
Yumelda Irawan
Sesar Fauza Fatimah
Mega Apriani
Rahmi Kurnia
7. Setting Tempat
KETERANGAN
= Moderator
= Leader
= Observer
v
= Fasilitator
v
= Klien v
= Media v
v
= CI akademik dan CI ruangan
4. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan pendidikan
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab
c. Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam
3. Leader / Co Leader
a. Memberikan penyuluhan pada peserta
b. Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
5.KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
Salam pembukaan Menjawab salam
Perkenalan Memperhatikan 5 menit
Membuat kontrak Memperhatikan
Mengkomunikasikan tujuan
2. Kegiatan inti penyuluhan 20 menit
Menggali pengetahuan peserta Menyimak dan
tentang pengertian Penyakit memperhatikan
Jantung Bawaan penyuluhan
Memberikan reinforcement
positif pada peserta
Menjelaskan Pengertian
Penyakit Jantung Bawaan
Menggali pengetahuan peserta
tentang penyebab Penyakit
Jantung Bawaan Menanyakan hal-hal
Memberikan reinforcement
yang belum jelas.
positif pada peserta
Menjelasakan Penyebab
Penyakit Jantung Bawaan
Menggali pengetahuan peserta
tentang tanda dan gejala
Penyakit Jantung Bawaan
Memberikan reinforcement
positif pada peserta
Menjelaskan tanda dan gejala
Penyakit Jantung Bawaan
Menggali pengetahuan peserta
tentang cara pencegahan
Penyakit Jantung Bawaan
Memberikan reinforcement
positif pada peserta
Menjelaskan cara pencegahan
Penyakit Jantung Bawaan
Menggali pengetahuan peserta
tentang pengobatan tradisional
Penyakit Jantung Bawaan
Memberikan reinforcement
positif pada peserta
Menjelsakan cara pengobatan
tradisional Penyakit Jantung
Bawaan
Demonstrasi Mengenai
pembuatan obat tradisional
Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya.
3. Penutup
Melakukan evaluasi Peserta kooperatif
penyuluhan dalam menjawab
Subjektif : tanyakan
pertanyaan penyuluh
bagaimana perasaan Peserta kooperatif
pasien setelah mengikuti Bersama penyuluh
kembali pengertahuan
5 menit
peserta tentang
pencegahan penyakit
Penyakit Jantung
Bawaan
Menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.
Mengakhiri kontrak
Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.
6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Peserta penyuluhan berpartisipasi mengikuti penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan Pre Planning telah disetujui
d. Booklet telah tersedia
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai
c. Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 60% pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan
pengertian Penyakit Jantung Bawaan
b. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari
7
penyebab Penyakit Jantung Bawaan
c. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari
10 tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan
d. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara
pencegahan Penyakit Jantung Bawaan
e. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan apa
saja yang dapat digunakan untuk pengobatan Penyakit Jantung Bawaan
Berat badan anak naik tidak memuaskan dengan kata lain pertumbuhannya
terhambat
Perkembangan terlambat
Cepat lelah saat bermain, napas terengah-engah, berkeringat banyak lebih dari
anak yang lain.
Anak yang menderita PJB biru: tampak kebiruan pada mulut, lidah dan ujung-
ujung jari, sering jongkok saat bermain, ujung jari membulat sehingga jari2
tampak seperti pemukul genderang.
Serangan biru ditandai dengan napas terengah-engah, anak tampak lebih biru
daripada biasanya, bila berat mengakibatkan anak pingsan bahkan
kematian.Pertumbuhan dan perkembangannyapun terlambat
c. Pada remaja
Aktivitas tidak mampu berlari jauh atau bermain lama seperti anak lainnya
Pada yang sudah diketahui menderita kebocoran jantung, bila sampai remaja
tidak ada tindakan koreksi, dapat mengakibatkan sindroma Eisenmenger, yaitu
anak yang semula tidak sianosis (biru), mulai nampak kebiruan seperti
penderita PJB sianotik. Kondisi ini sangat berbahaya.
Keunggulan lain dari Obat Jantung Bocor Anak Bayi Gamat Gold G yaitu
adanya kemampuan sebagai “Cell Growth Factor” yaitu proses regenerasi sel /
jaringan, sehingga sel yang rusak / tidak berfungsi menjadi pulih kembali dan menjadi
sehat. Sehingga tidak diragukan lagi kandungan Jelly Gamat Gold G menjadi cara
yang tepat dan alami atasi keluhan penyakit jantung bocor anak bayi atau pun orang
dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://sehatjantunganakku.wordpress.com/2012/08/13/gejala-dan-tanda-penyakit-
jantung-bawaan-pada-anak/
http://dokterindonesiaonline.com/2013/08/02/pencegahan-penyakit-jantung-bawaan/
SATUAN ACARA PENYULUHAN
OLEH :
Agge Fitriana
Cut Yanti
Mega Apriayani
Nurlaila
Rahmi Kurnia
Reza Ayu Nelta
Sesar Fauza Fatimah
Suci Ramadhani
Yulia Nengsih
Yumelda Irawan
CI AKADEMIK CI RUANGAN
( ) ( )
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2015/ 2016