Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengobatan Alternatif Penyakit Jantung Bawaan


Hari/Tanggal : Senin/ 01 Maret 2016
Pukul : 08.00 – 08.30 WIB
Sasaran : Semua pasien yang datang ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi
Tempat : Ruang Interne RSI Ibnu Sina Bukittinggi

1. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. Insidens PJB berkisar 8-
10 bayi per 1000 kelahiran hidup dan 30% diantaranya memberikan gejala pada
minggu pertama kehidupan. Lima puluh persen kematiannya akan terjadi pada bulan
pertama kehidupan bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik.
Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan akan lahir 40.000 bayi dengan PJB
(Sastroasmoro, 1994).
Penelitian Sastroasmoro, di poliklinik Kardiologi Ilmu Kesehatan Anak FK
UI/RSCM Jakarta dari 3602 pasien baru yang diperiksa selama 10 tahun (1983 s/d
1992) dijumpai 2901 penderita PJB. Berdasarkan tipe PJB, PJB asianotik merupakan
jenis yang terbanyak yaitu 1602 kasus (76,7%). Di Poliklinik Kardiologi Anak RSDK
Semarang, pada periode Januari 2003 – Desember 2004 dijumpai 98 pasien baru PJB,
penyakit jantung asianotik merupakan terbanyak yaitu sebanyak 86,23 %, dengan
terbanyak adalah VSD (ventricular septal defect) yaitu sebanyak 68,3%
(Sastroasmoro, 1994).
Kurangnya perhatian terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu
persoalan dalam penanganan anak dengan PJB di Indonesia, selain biaya perawatan
yang mahal, kurangnya fasilitas, dan dukungan finansial yang terbatas. Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan orangtua, pendidikan rendah, dan
lingkungan yang tidak mendukung (Rahajoe, 2007).

2. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga/klien dapat mengetahui
tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan untuk pengobatan Penyakit
Jantung Bawaan.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga/klien mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Penyakit Jantung Bawaan
b. Menjelaskan tentang penyebab Penyakit Jantung Bawaan
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan
d. Menjelaskan tentang pencegahan Penyakit Jantung Bawaan
e. Menjelaskan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan Penyakit
Jantung Bawaan

3. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Materi (Terlampir)
a. Pengertian Penyakit Jantung Bawaan
b. Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
c. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan
d. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

2. Sasaran / Target
Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung ke
Target : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas yang menderita Penyakit
Jantung Bawaan

3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

4. Media dan Alat


a. Media
1) Slide power point
2) Booklet

b. Alat
1) Laptop
2) LCD

5. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Senin/ 01 Maret 2016
Jam : 08.00 – 08.30 WIB
Tempat : Ruang Interne RSI Ibnu Sina Bukittinggi

6. Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Moderator : Cut Yanti
Leader : Agge Fitriana
Co-Leader : Suci Ramadhani
Observer : Reza Ayu Nelta
Nurlaila
Fasilitator : Yulia Nengsih
Yumelda Irawan
Sesar Fauza Fatimah
Mega Apriani
Rahmi Kurnia

7. Setting Tempat
KETERANGAN
= Moderator
= Leader
= Observer
v
= Fasilitator
v
= Klien v
= Media v
v
= CI akademik dan CI ruangan

4. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan pendidikan
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab
c. Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam

3. Leader / Co Leader
a. Memberikan penyuluhan pada peserta
b. Melakukan evaluasi

4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan

5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

5.KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
 Salam pembukaan  Menjawab salam
 Perkenalan  Memperhatikan 5 menit
 Membuat kontrak  Memperhatikan
 Mengkomunikasikan tujuan
2. Kegiatan inti penyuluhan 20 menit
 Menggali pengetahuan peserta  Menyimak dan
tentang pengertian Penyakit memperhatikan
Jantung Bawaan penyuluhan
 Memberikan reinforcement
positif pada peserta
 Menjelaskan Pengertian
Penyakit Jantung Bawaan
 Menggali pengetahuan peserta
tentang penyebab Penyakit
Jantung Bawaan  Menanyakan hal-hal
 Memberikan reinforcement
yang belum jelas.
positif pada peserta
 Menjelasakan Penyebab
Penyakit Jantung Bawaan
 Menggali pengetahuan peserta
tentang tanda dan gejala
Penyakit Jantung Bawaan
 Memberikan reinforcement
positif pada peserta
 Menjelaskan tanda dan gejala
Penyakit Jantung Bawaan
 Menggali pengetahuan peserta
tentang cara pencegahan
Penyakit Jantung Bawaan
 Memberikan reinforcement
positif pada peserta
 Menjelaskan cara pencegahan
Penyakit Jantung Bawaan
 Menggali pengetahuan peserta
tentang pengobatan tradisional
Penyakit Jantung Bawaan
 Memberikan reinforcement
positif pada peserta
 Menjelsakan cara pengobatan
tradisional Penyakit Jantung
Bawaan
 Demonstrasi Mengenai
pembuatan obat tradisional
 Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya.
3. Penutup
 Melakukan evaluasi  Peserta kooperatif
penyuluhan dalam menjawab
 Subjektif : tanyakan
pertanyaan penyuluh
bagaimana perasaan  Peserta kooperatif
pasien setelah mengikuti  Bersama penyuluh

penyuluhan menyimpulkan materi


 Objektif : menanyakan  Menjawab salam

kembali pengertahuan
5 menit
peserta tentang
pencegahan penyakit
Penyakit Jantung
Bawaan
 Menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.

 Mengakhiri kontrak
 Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.

6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Peserta penyuluhan berpartisipasi mengikuti penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan Pre Planning telah disetujui
d. Booklet telah tersedia
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai
c. Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 60% pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan
pengertian Penyakit Jantung Bawaan
b. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari
7
penyebab Penyakit Jantung Bawaan
c. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari
10 tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan
d. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara
pencegahan Penyakit Jantung Bawaan
e. Minimal 60 % pasien yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan apa
saja yang dapat digunakan untuk pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
1) Pengertian Penyakit Jantung Bawaan
Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC, dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, mengatakan
bahwa PJB adalah penyakit yang dibawa oleh anak sejak ia dilahirkan akibat proses
pembentukan jantung yang kurang sempurna. Proses pembentukan jantung ini terjadi
pada awal pembuahan (konsepsi). Pada waktu jantung mengalami proses
pertumbuhan di dalam kandungan, ada kemungkinan mengalami gangguan.
Gangguan pertumbuhan jantung pada janin ini terjadi pada usia tiga bulan pertama
kehamilan, karena jantung terbentuk sempurna pada saat janin berusia empat bulan
(Dhania, 2009).
Kelainan kongenital merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau
semasa dalam kandungan dan termasuk di dalamnya ialah kelainan jantung. Penyakit
jantung bawaan (PJB) atau penyakit jantung kongenital merupakan abnormalitas dari
struktur dan fungsi sirkulasi jantung pada semasa kelahiran. Malformasi
kardiovaskuler kongenital tersebut berasal dari kegagalan perkembangan struktur
jantung pada fase awal perkembangan janin.
Penyakit jantung bawaan sekitar 1% dari keseluruhan bayi lahir hidup dan
merupakan penyebab utama akibat kecacatan sewaktu kelahiran. Sebagian besar
pengidap PJB tersebut meninggal dunia ketika masih bayi kecuali masalah ini dapat
dideteksi lebih awal sehingga penanganan baik terhadap penyakit utama maupun
penyakit penyerta dapat lebih optimal.

2) Penyebab Penyakit Jantung Bawaan


 Penyebab kelainan jantung bawaan sebagian besar (90%) tidak diketahui. Faktor
lingkungan seperti: ibu merokok, minum obat di luar resep dokter, infeksi waktu
hamil dikatakan memegang peranan 3%. Sisanya 7% karena turunan. Karena
penyebabnya sebagian besar belum diketahui dan faktor turunan hanya 7%,
kemungkinan untuk melahirkan anak dengan kelainan jantung bawaan relatif
kecil.
 Kebanyakan ahli menduga timbulnya PJB pada bayi-bayi baru lahir disebabkan
oleh gabungan beberapa faktor, diantaranya adalah infeksi virus TORCH pada saat
kehamilan, penyakit gula pada saat kehamilan, kebiasaan merokok, konsumsi obat
tertentu seperti asam retinoat untuk pengobatan jerawat, alkohol, dan faktor
genetik atau keturunan.
 Infeksi TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus/CMV dan herpes simplex)
adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari wanita hamil kepada
bayinya. Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan kepada
janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan atau PJB. Dugaan terhadap infeksi
TORCH baru bisa dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan darah atau skrining.
Jika hasilnya positif, atau terdapat infeksi aktif, selanjutjnya disarankan
pemeriksaan diagnostik berupa pengambilan sedikit cairan ketuban untuk
diperiksa di laboratorium
 Faktor keturunan dapat dilihat apabila saudara kandung atau orang tua dari bayi
yang menderita PJB juga memiliki kelainan yang sama. Riset menunjukkan
bahwa orang tua yang memiliki kelainan jantung lebih berisiko memiliki anak
yang berkelainan jantung pula. Kelainan juga dapat disebabkan gangguan
perkembangan jantung pada janin karena infeksi seperti rubella dan toksoplasma,
obat-obatan, alkohol dan zat-zat beracun yang dikonsumsi ibunya. Kelainan gen
seperti sindrom Down dan Turner juga berkorelasi dengan kelainan jantung
bawaan.

3) Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan


a. Pada saat bayi:
 Saat lahir dapat dijumpai gangguan pernapasan. Pada yang berat bahkan dapat
berakibat kematian. Pada PJB biru, anak tampak biru meskipun tidak sesak
napas dan aktif. Namun demikian, pada yang kompleks gejala sesak napas dan
biru dapat nampak bersamaan
 Pada beberapa kasus yang berat dan kompleks, bayi baru lahir segera
memburuk dan meninggal dalam waktu dua hari bersamaan dengan
menutupnya pembuluh arteriosus Botalli. PJB yang terakhir ini disebut
sebagai PJB yang bergantung pada duktus (duct dependent lesion)Anak
menetek tidak kuat, sering melepaskan puting ibu istirahat sebentar kemudian
melanjutkan minum lagi.
 Saat menetek/minum, bayi nampak berkeringat banyak di dahi, napas
terengah-engah. Minum tidak bisa banyak dan tidak lama.
 Berat badan tidak naik-naik atau naik kurang dari grafik/pita pertumbuhan
yang sesuai pada KMS.
 Anak sering sakit batuk dan sesak napas yang sering disebut sebagai
pneumonia atau bronkopneumonia.
 Daya tahan tubuh terhadap penyakit kurang, sebagai akibatnya bayi sering
sakit-sakitan.
 Anak yang menderita PJB biru, saat lahir nampak kebiru-biruan di mulut dan
lidah serta ujung-ujung jari, meskipun anak tampak aktif ceria dan menangis
kuat. Pada beberapa anak, warna kebiruan pada mulut, lidah dan ujung-ujung
jari tersebut baru nampak setelah berusia beberapa bulan.
 Serangan biru dapat terjadi pada anak dengan PJB biru yang ditandai dengan
bayi menangis terus menerus tidak berhenti-berhenti. Anak tampak semakin
biru, napas tersengal-sengal. Bila berat, dapat mengakibatkan kejang bahkan
kematian.
 Kelainan jantung sering juga ditemukan secara tidak sengaja oleh dokter pada
saat bayi berobat utk penyakit lainnya atau saat datang untuk imunisasi.
Dokter mendengar adanya bising jantung saat memeriksa jantung bayi dengan
menggunakan stetoskop.
b. Gejala pada anak

 Berat badan anak naik tidak memuaskan dengan kata lain pertumbuhannya
terhambat

 Perkembangan terlambat

 Cepat lelah saat bermain, napas terengah-engah, berkeringat banyak lebih dari
anak yang lain.

 Anak yang menderita PJB biru: tampak kebiruan pada mulut, lidah dan ujung-
ujung jari, sering jongkok saat bermain, ujung jari membulat sehingga jari2
tampak seperti pemukul genderang.

 Serangan biru ditandai dengan napas terengah-engah, anak tampak lebih biru
daripada biasanya, bila berat mengakibatkan anak pingsan bahkan
kematian.Pertumbuhan dan perkembangannyapun terlambat
c. Pada remaja

 Tanda-tanda masa remajanya terlambat, misalnya pada anak perempuan


terlambat haid, payudara masih rata.

 Pada anak laki-laki pertumbuhan cepatnya tertunda.

 Anak tampak kurus

 Aktivitas tidak mampu berlari jauh atau bermain lama seperti anak lainnya

 Sering batuk-batuk dan napas terengah-engah

 Berkeringat banyak pada wajah saat beraktivitas

 Pada yang sudah diketahui menderita kebocoran jantung, bila sampai remaja
tidak ada tindakan koreksi, dapat mengakibatkan sindroma Eisenmenger, yaitu
anak yang semula tidak sianosis (biru), mulai nampak kebiruan seperti
penderita PJB sianotik. Kondisi ini sangat berbahaya.

4) Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan


 Pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan saat kehamilan yang rutin sangat
diperlukan. Dengan kontrol kehamilan yang teratur, maka PJB dapat dihindari
atau dikenali secara dini.
 Kenali faktor risiko pada ibu hamil yaitu penyakit gula maka kadar gula darah
harus dikontrol dalam batas normal selama masa kehamilan, usia ibu di atas 40
tahun, ada riwayat penyakit dalam keluarga seperti diabetes, kelainan genetik
down sindrom , penyakit jantung dalam keluarga. Perlu waspada ibu hamil dengan
faktor resiko meskipun kecil kemungkinannya.
 Pemeriksaan antenatal juga dapat mendeteksi adanya PJB pada janin dengan
ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini sangat tergantung dengan saat
dilakukannya USG, beratnya kelainan jantung dan juga kemampuan dokter yang
melakukan ultrasonografi. Umumnya, PJB dapat terdeteksi pada saat USG
dilakukan pada paruh kedua kehamilan atau pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
Apabila terdapat kecurigaan adanya kelainan jantung pada janin, maka penting
untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan fetal ekokardiografi. Dengan
pemeriksaan ini, gambaran jantung dapat dilihat dengan lebih teliti.
 Pencegahan dapat dilakukan pula dengan menghindarkan ibu dari risiko terkena
infeksi virus TORCH (Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus dan Herpes).
Skrining sebelum merencanakan kehamilan. Skrining ini yang juga dikenal
dengan skrining TORCH adalah hal yang rutin dilakukan pada ibu-ibu hamil di
negara maju, namun di Indonesia skrining ini jarang dilakukan oleh karena
pertimbangan finansial. Lakukan imunisasi MMR untuk mencegah penyakit
morbili (campak) dan rubella selama hamil.
 Konsumsi obat-obatan tertentu saat kehamilan juga harus dihindari karena
beberapa obat diketahui dapat membahayakan janin yang dikandungnya.
Penggunaan obat dan antibiotika bisa mengakibatkan efek samping yang potensial
bagi ibu maupun janinnya. Penggunaan obat dan antibiotika saat hamil seharusnya
digunakan jika terdapat indikasi yang jelas. Prinsip utama pengobatan wanita
hamil dengan penyakit adalah dengan memikirkan pengobatan apakah yang tepat
jika wanita tersebut tidak dalam keadaan hamil. Biasanya terdapat berbagai
macam pilihan, dan untuk alasan inilah prinsip yang kedua adalah mengevaluasi
keamanan obat bagi ibu dan janinnya
 Hindari paparan sinar X atau radiasi dari foto rontgen berulang pada masa
kehamilan
 Hindari paparan asap rokok baik aktif maupuin pasif dari suami atau anggota
keluarga di sekitarnya.
 Hindari polusi asap kendaraan dengan menggunakan masker pelindung agar tidak
terhisap zat – zat racun dari karbon dioksida.
5) Pengobatan Tradisional Penyakit Penyakit Jantung Bawaan

Jelly Gamat Gold-G Di Percaya Dapat Menjadi Pengobatan Jantung


Yang Ampuh
Jelly Gamat Merupakan suplemen kesehatan herbal yang terbuat dari teripang
laut spesies Goldens Stichopus Variegatus yang merupkan teripang terbaik dan satu-
satunya jenis teripang yang memiliki kandungan Gamapeptide yang berkhasiat
mampu mencegah inflamasi atau peradangan, mengurangi rasa sakit, 3 kali
mempercepat penyembuhan, mengatifkan pertumbuhan dan aktifitas sel,
menstabilkan esmosi, serta mengontrol sirkulasi darah.

Keampuhan teripang ini dalam mengatasi penyakit jantung diduga akibat


kandungan asam docosahexanat (DHA) pada teripang. Asupan DHA-asam lemak
utama pada sperma, otak, dan retina mata-tinggi dapat menurunkan trigliserida darah
yang merupakan penyebab penyakit jantung. Hal tersebut telah dibuktikan oleh
peneliti dari Departemen Ilmu Pangan, Universitas Putra Malaysia, Prof. Zaiton
Hassan. Bersama dengan M. A Kaswandi, dari Universitas Kebangsaan Malaysia, ia
meneliti kandungan asam lemak yang ada didalam teripang emas ini. Dan hasilnya
menunjukkan bahwa kandungan DHA yang ada didalam teripang ini relatif tinggi,
yaitu sekitar 3,69%.

Prof Ridzwan Hashim, periset dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Pada


1995, ia juga meneliti keampuhan teripang Holothuria atra, H. scabra, dan Bohadshia
argus, mematikan bakteri Streptococcus faecalis, penyebab pembengkakan lapisan
dalam jantung, dan S. Viridans, perusak katup jantung.

Keunggulan lain dari Obat Jantung Bocor Anak Bayi Gamat Gold G yaitu
adanya kemampuan sebagai “Cell Growth Factor” yaitu proses regenerasi sel /
jaringan, sehingga sel yang rusak / tidak berfungsi menjadi pulih kembali dan menjadi
sehat. Sehingga tidak diragukan lagi kandungan Jelly Gamat Gold G menjadi cara
yang tepat dan alami atasi keluhan penyakit jantung bocor anak bayi atau pun orang
dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

https://sehatjantunganakku.wordpress.com/2012/08/13/gejala-dan-tanda-penyakit-
jantung-bawaan-pada-anak/

http://dokterindonesiaonline.com/2013/08/02/pencegahan-penyakit-jantung-bawaan/
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENGOBATAN PADA PENYAKIT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN”

OLEH :

Agge Fitriana
Cut Yanti
Mega Apriayani
Nurlaila
Rahmi Kurnia
Reza Ayu Nelta
Sesar Fauza Fatimah
Suci Ramadhani
Yulia Nengsih
Yumelda Irawan

CI AKADEMIK CI RUANGAN

( ) ( )

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2015/ 2016

Anda mungkin juga menyukai