Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN ANGINA PECTORIS


DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR

OLEH KELOMPOK 7:
Ni Kadek Desi Ayani (1902621005)
Komang Trisna Putri Juliatini (1902621015)
I Gede Abdi Sarya Permana (1902621016)
Putu Agus Sugiartha (1902621021)
Dewa Ayu Diah Budi Utami (1902621044)
Putu Santya Novita Lestari (1902621046)
I Gusti Agung Istri Agung Gayatri (1902621054)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN ANGINA PECTORIS
DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR

Topik : Angina Pectoris


Sub topik : Deteksi Dini dan Pencegahan Angina Pectoris
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang ICCU RSUP Sanglah
Denpasar (6 orang)
Hari, tanggal : Sabtu, 8 Februari 2020
Waktu : 18.00 – 18.30 WITA
Tempat : Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar

A. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah
merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun
berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap
tahunnya. Terjadinya kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar
sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi dan 42% terjadi di Negara
berpenghasilan rendah. Kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan
terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Kemenkes, 2019).
Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus meningkat dan akan
memberikan beban kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi bagi keluarga
penderita, masyarakat, dan negara. Data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa
70% kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (39,5 juta dari
56,4 kematian). Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)
tersebut, 45% nya disebabkan oleh Penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu
17.7 juta dari 39,5 juta kematian. Prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah
nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 1,5%, tertinggi di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (4,4%).
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan
fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada berbagai macam penyakit kardiovaskuler
seperti Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Serebrovaskular, Penyakit Arteri
Perifer, Penyakit Jantung Rematik, Penyakit Jantung Bawaan, dan Gagal Jantung
(Riskesdas, 2013). Salah satu tanda awal dari penyakit jantung yang paling mudah
dikenali dan paling sering terjadi adalah nyeri dada atau Angina Pectoris (Satoto,
2016). Angina pectoris adalah suatu kondisi dimana individu merasakan nyeri hebat
pada dada dimana hal ini disebabkan oleh adanya suatu kondisi yang menyebabkan
otot jantung kurang mendapat pasokan darah dan oksigen dapat terjadi saat
beraktivitas ataupun disaat istirahat.
Pasien dengan nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak
ditemukan di layanan primer. Salah satu bentuk nyeri dada yang paling sering
ditemukan adalah angina pektoris yang merupakan gejala Penyakit Jantung
Koroner (PJK) (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2019).
Nyeri pada dada dapat terjadi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung
ataupun tidak ada riwayat penyakit jantung namun memiliki masalah terkait dengan
pembuluh darah. Pada berbagai kelompok usia, pria dan wanita dengan angina
pektoris memiliki risiko mortalitas akibat PJK yang lebih tinggi dibandingkan
dengan populasi umum yang asimptomatik. Angina pectoris yang berulang dan
tidak mendapat penanganan yang tepat dapat bersifat progresif serta menyebabkan
kematian (Satoto, 2016). Jenis nyeri dada ini memerlukan pemeriksaan yang lebih
lanjut dan penanganan awal yang serius. Sehingga penting bagi keluarga di rumah
untuk mengenali (deteksi dini) dan pencegahan Angina Pectoris dalam tatanan non
klinik (lingkungan rumah) untuk memberikan pencegahan masalah kardiovaskular
dan meningkatkan peluang harapan hidup bagi individu dengan penyakit
kardiovaskular.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang
deteksi dini dan pencegahan Angina Pectoris yang dapat dilakukan oleh keluarga
di rumah.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga:
1. Mampu menjelaskan pengertian Angina Pectoris
2. Mampu menjelaskan penyebab atau faktor yang memengaruhi terjadinya
Angina Pectoris
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala Angina Pectoris
4. Mampu menyebutkan cara pencegahan Angina Pectoris
5. Mampu menyebutkan tindakan yang dapat dilakukan apabila terjadi Angina
Pectoris pada pasien di rumah.

C. SETTING ACARA PENYULUHAN


1. Setting Acara
No Kegiatan Waktu Penyuluh Kegiatan Peserta
1 Pembukaan 5 menit - Salam pembuka - Membalas salam
- Menyampaikan tujuan - Menyimak

2 Penyuluhan 10 menit Penyampaian materi - Mendengarkan


penyuluhan yang terdiri dengan penuh
dari: perhatian
1. Pengertian Angina - Menanyakan hal-
Pectoris hal yang belum
2. Penyebab atau faktor jelas
yang memengaruhi - Memperhatikan
terjadinya Angina jawaban dari
Pectoris penyuluh
3. Tanda dan gejala - Menjawab
Angina Pectoris pertanyaan
4. Cara pencegahan
Angina Pectoris
5. Tindakan yang dapat
dilakukan apabila
terjadi Angina
Pectoris pada pasien di
rumah
3 Penutup 5 menit Evaluasi: - Mendengarkan,
1. Memberi kesempatan menjawab
peserta untuk pertanyaan
bertanya
2. Mengevaluasi peserta
penyuluhan dengan
memberikan
pertanyaan secara
lisan
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Salam penutup

2. Setting tempat

Moderator
Penyaji 1 Penyaji 2

Peserta Peserta

Fasilitator Fasilitator Fasilitator

Observer

pasien
3. Tempat Pelaksanaan
Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar
4. Pengorganisasian
- Moderator : Ni Kadek Desi Ayani
- Penyaji : Dewa Ayu Diah Budi Utami
Putu Santya Novita Lestari
- Fasilitator : I Gede Abdi Sarya Permana
I Gusti Agung Istri Agung Gayatri
Putu Agus Sugiartha
- Observer : Komang Trisna Putri Juliatini

D. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
E. MEDIA PENYULUHAN
Lembar balik dan leaflet
F. RENCANA EVALUASI PENYULUHAN
Rencana evaluasi penyuluhan terdiri dari:
1) Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, dijelaskan menggunakan lembar
balik dan leaflet serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan berupa lembar balik dan
leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan sebelumnya
d. Sararan
Pasien ICCU dengan atau tanpa penururnan kesadaram disertai dengan
atau keluarga pasien.
2) Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan, sehingga diharapkan peserta
dapat mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir. Peserta mampu
mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias. Selama
proses penyuluhan berlangsung, peserta aktif menjawab pertanyaan dan
melakukan komunikasi dua arah dengan penyuluh.
3) Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi yang telah disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan:
1. Apa pengertian Angina Pectoris?
2. Apa saja penyebab atau faktor yang memengaruhi terjadinya Angina
Pectoris?
3. Apa tanda dan gejala Angina Pectoris?
4. Bagaimana cara mencegahan timbulnya Angina Pectoris?
5. Apa saja tindakan yang dapat dilakukan keluarga apabila terjadi Angina
Pectoris pada pasien di rumah?
LAMPIRAN MATERI

ANGINA PECTORIS

A. PENGERTIAN
Angina pektoris adalah akibat iskemia miokard yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara suplai darah miokard dan kebutuhan oksigen. Angina
pectoris merupakan gejala yang umum yang berupa nyeri dada di antara pasien
dengan penyakit arteri koroner (CAD) (Alaeddini, 2018).
Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat
serangan dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada
waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien
menghentikan aktivitasnya (Haber, 2015).
Jadi angina pectoris adalah suatu nyeri dimana klien mendapat serangan
sakit dada di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada
sebelah kiri terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium
yang biasanya mendapatkan rasa tertekan.

B. ETIOLOGI / PENYEBAB
Beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab dari angina pectoris
adalah sebagai berikut (Rilantono, 2015: PERKI, 2019) :
a. Arteriosklerosis, merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit,
dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur akibat
adanya penumpukan bahan lemak yang terkumpul didalam dari dinding
arteri
b. Spasme arteri koroner
c. Anemia berat, Artritis dan Aorta Insufisiensi
d. Denyut jantung yang terlalu cepat
e. Kelainan pada katup jantung, seperti aortic stenosis yang disebabkan
oleh sedikitnya supplai aliran darah ke katup jantung.
f. Penebalan pada di dinding otot jantung (hipertropi) yang dapat terjadi
pada penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun.
C. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang dilaporkan oleh pasien dengan angina biasanya meliputi (Haber,
2015; Alaeddini, 2018) :
 Ketidaknyamanan dada retrosternal (tekanan, berat, meremas,
membakar, atau sensasi tersedak) sebagai lawan dari rasa nyeri
 Nyeri terlokalisasi terutama di epigastrium, punggung, leher, rahang,
atau bahu
 Nyeri dipicu oleh aktivitas, makan, paparan dingin, atau stres emosional,
berlangsung selama sekitar 1-5 menit dan lega dengan istirahat atau obat
nitrogliserin
 Intensitas nyeri yang tidak berubah dengan respirasi, batuk, atau
perubahan posisi

D. CARA PENCEGAHAN
Pencegahan ditujukan untuk meminimalkan adanya faktor resiko yang ada
melalui beberapa cara sebagai berikut (Rilantono, 2015) :
1. Hindari stress yang berlebihan
2. Hidup teratur seperti pola makan dan minum yang terkontrol dan tidak
berleihan
3. Hindari gaya hidup yang beresiko seperti merokok, minum minuman
beralkohol, kurangi konsumsi kopi
4. Olahraga atau aktifitas fisik yang teratur teratur
5. Hindari konsumsi makan tinggi kolesterol, gula dan garam.
6. Kontrol kesehatan yang rutin bila terdapat faktor-faktor resiko yang dimiliki
atau di alami.

E. Tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi angina pectoris


Secara umum serangan yang timbul adalah nyeri dada yang terlokalisir di dada
kiri yang manjalar, sangat menusuk dan berat. Dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Ambil posisi yang nyaman, usahakan sirkulasi tetap adekuat, kurangi aktifitas
/ istirahat cukup
2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Berikan cairan (minum hangat)
4. Hilangkan kecemasan
5. Bawa segera penderita ke tempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas
perawatan intensif jantung. Bila keluhan nyeri semakin berat dan lebih dari
30 menit
6. Diupayakan semaksimal mungkin agar pertolongan diberikan dan dibawa
keperawatan intensif jantung dengan waktu < 6 jam setelah serangan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Alaeddini, J. (2018). Angina Pectoris. Retrieved from :


https://emedicine.medscape.com/article/150215-overview#a1 tanggal 5 Februari
2020

Haber, M.D. (2015). Angina Pectoris in Emergency Medicine. Retrieved from :


https://emedicine.medscape.com/article/761889-overview tanggal 5 Februari
2020

Kemenkes. (2019). Hari Jantung Sedunia (HJS) Tahun 2019 : Jantung Sehat, SDM
Unggul . Retrieved from http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-
jantung-sedunia-hjs-tahun-2019-jantung-sehat-sdm-unggul. Diakses pada 4
Januari 2020.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2019). Panduan
Pentalaksanaan Angina Pectoris Unstable. Retrieved from :

http://www.inaheart.org/upload/image/Panduan_Tatalaksana_APS.pdf. Diakses
pada 4 Januari 2020.
Rilantono, L. I. (2015). Penyakit Kardiovaskuler (PKV). Jakarta: FKUI

Riskesdas. (2013). Infodatin Jantung. Retrieved from


https://www.kemkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-jantung.pdf. Diakses pada 4 Januari
2020.
Satoto, H. (2016). Patofisiologi Jantung Koroner. Jurnal Anestesiologi Indonesia,
Volume 6 No 3.
WHO. (2015). Heart Disease. Retrieved from
https://extranet.who.int/ncdccs/Data/IDN_D1_KMK%20No.%20854%20ttg
%20Cardiovasular%20Diseases%20Guideline.pdf. Diakses pada 4 Januari 2020.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
Hari/ Tanggal :
Ruangan : ICCU RSUP Sanglah Denpasar
Tanda
No. Nama Alamat
Tangan
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN

Hari/ Tanggal :
Ruangan : ICCU RSUP Sanglah Denpasar

Tercapai
Kriteria Evaluasi Keterangan
Ya Tidak

1. Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah,
dijelaskan menggunakan leaflet dan
lembar balik serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam
penyuluhan berupa leaflet dan lembar
balik
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan
sebelumnya
d. Sararan
Peserta yang hadir dengan jumlah
setengah dari total sasaran (6 orang)

2. Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan,
sehingga diharapkan peserta dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
akhir. Peserta mampu mengikuti jalannya
penyuluhan dengan baik dan penuh
antusias. Selama proses penyuluhan
berlangsung, peserta aktif menjawab
pertanyaan dan melakukan komunikasi dua
arah dengan penyuluh.

3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi
yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam
bentuk lisan yang akan diberikan oleh
penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan
yang akan diberikan:
a. Apa pengertian Angina Pectoris?
b. Apa saja penyebab atau faktor yang
memengaruhi terjadinya Angina
Pectoris?
c. Apa tanda dan gejala Angina Pectoris?
d. Bagaimana cara mencegahan timbulnya
Angina Pectoris?
e. Apa saja tindakan yang dapat dilakukan
keluarga apabila terjadi Angina Pectoris
pada pasien di rumah?

Anda mungkin juga menyukai