Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS

KARDIOMEGALI PADA NY. F

DI RUANGAN ICU RSUD HAJI PROVINSI SULAWESI- SELATAN

TANGGAL PRAKTEK:

21-27 FEBRUARI 2022

DISUSUN OLEH

KARLINA : 21806016

KELAS A KEPERAWATAN

Pembimbing Institusi Pembimbing Ca Lahan

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022


BAB I

KONSEP MEDIS

1. Definisi

Kardiomegali adalah hasil dari kompensasi jantung akibat beban tekanan

(pressure overload) atau beban volume (volume overload) yang mengakibatkan

peningkatan tegangan dinding otot jantung.(Rika,2018)

2. Etiologi

Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa

jantung untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot

jantung sehingga jantung akan membesar. Logikanya adalah misalnya pada

binaragawan, otot-ototnya membesar karena seringnya mereka melakukan aktivitas

beban tinggi. Jantung juga demikian. Penyebab yang terbanyak:

a. Penyakit Jantung Hipertensi

Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga jantung dipaksa kerja

ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi.

b. Penyakit Jantung Koroner

Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang memberikan

pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu Schingga otot-otot jantung berusaha

bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan sebagian otot jantung yang lemah

atau mati karena kekurangan pasokan darah.

c. Kardiomiopati (diabetes. infeksi)

Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan langsung pada otot-

otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme seperti
diabetes atau karena infeksi, Akibatnya otot jantung harus kerja ekstra untuk menjaga

pasokan darah tetap lancar.

d. Penyakit Katup Jantung

Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk jantung. Apabila

salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya menyempit

(stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan gangguan pada curah jantung

(kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan volume tertentu secara teratur).

Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi kebocoran atau

kekurangan darah yang dipompanya.

e. Penyakit Paru Kronis

Mengapa penyakit panu kronis juga bisa menyebabkan kardiomegali? Karena pada

penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi perubahan sedemikian rupa

pada struktur jaringan paru sehingga durah menjadi lebih sulit untuk melewati paru-

paru yang kita kenal dengan nama "Hipertensi Pulmonal" Karena itu hilik jantung

kanan yang memompa darah ke paru-paru perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak

seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang membesar tapi bilik kanan,

tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.

Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh karena itu

kardiomegali seringkali menunjukkan bahwa jantung telah lama mengalami

kegagalan fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat. Selain itu

kardiomegali cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit jantung koroner

karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan

pasokan darah belum tentu lancar. Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih

berbahaya adalah penyakit yang menyebabkannya. karena seringkali timbul gejala-

gejala klinis lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.
f. Penyakit gangguan tiroid

Masalah pada tiroid baik itu tiroid kurang aktif (hipotiroidisme) ataupun kelenjar

tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung,

termasuk pembengkakan jantung.

g. Anemia

Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada sel-sel darah merah yang sehat untuk

membawa oksigen yang cukup dan memadai untuk jaringan. Anemia kronis yang

tidak diobati dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Hal ini

terjadi karena jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menebus

kekurangan oksigen dalam darah.

 Faktor Resiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko kardiomegali, antara lain:

1) Tekanan darah tinggi

2) Riwayat cardiomegaly ataupun cardiomyopathy di keluarga 3) Memiliki penyakit

jantung koroner.

4) Memiliki penyakit jantung turunan

Memiliki penyakit atau kelainan pada katup jantug

Pernah mengalami serangan jantung

3. Tanda Dan Gejala

a. Nafas pendek

b. Pening atau pusing

c. Ketidak normalan denyut jantung (aritmia)

d. Pembengkakan (edema)

e. Batuk

f. Nyeri dada
g. Sesak nafas

4. Manifestasi Klinik

a. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan

kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik

b. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam menyebutnya

"vertigo". Dalam istilah asingnya disebut "dizziness".

c. Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.

d. Terdapat cairan di rongga perut (ascites)

e. Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak

f. Berat badan bertambah karena pembengkakan

g. Palpitasi atau jantung berdebar

5. Pemeriksaan penunjang

Jika memiliki gejala masalah jantung, maka harus melakukan pemeriksan dan ketertiban
tes fisik untuk menentukan apakah jantung membesar dan untuk menemukan penyebabnya.
Tes-tes ini antara lain :

a. Foto Dada X-ray

Gambar X-ray membantu dokter melihat kondisi paru-paru dan jantung. Jika jantung
membesar pada sinar-X. tes lainnya biasanya akan diperlukan untuk menemukan
penyebabnya.

b. Tes Electrocardiogram

Mencatat aktivitas listrik jantung melalui elektroda menempel pada kulit. Impuls dicatat
sebagai gelombang dan ditampilkan pada monitor atau dicetak di atas kertas. Tes ini
membantu mendiagnosa masalah irama jantung dan kerusakan jantung dari serangan jantung.
c. Tes Lichocardiogram

Untuk mendiagnosis dan pemantauan pembesaran jantung menggunakan gelombang suara


untuk menghasilkan gambar video dari jantung. Dengan tes ini, empat bilik jantung dapat
dievaluasi.

d. Tes darah Untuk

memeriksa kadar zat tertentu dalam darah yang mungkin mengarah ke masalah jantung.

e. Kateterisasi jantung dan biopsi

Dalam prosedur ini, tabung tipis (kateter) dimasukkan di pangkal paha dan berulir melalui
pembuluh darah ke jantung, di mana contoh kecil (biopsi) dari jantung, jika diindikasikan,
dapat diekstraksi untuk analisis laboratorium.

f. Tekanan dalam ruang jantung

Dapat diukur untuk melihat bagaimana paksa darah memompa melalui jantung. Gambar
arteri jantung dapat diambil selama prosedur (angiogram koroner) untuk memastikan bahwa
tidak memiliki penyumbatan.

6. penatalaksanaan

a. Non farmakologi

1. Menghindari faktor risiko.

2. Pada pasien dengan BB kelebihan dianjurkan untuk menurukan BB

3. Latihan fisik

4. Menurunkan asupan garam

5. Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran serta menurunkan asupan lemak

b. Farmakologi

Terapi dimulai serta betahap dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam

beberapa minggu, dianjurkan menggunakan obat masa kerja panjang (24 jam) dengan

memberikan sekali sehari. pemakaian obat tergantungtekanan darah awal dan ada

tidaknya komplikasi.
7. Komplikasi

Komplikasi jantung membesar (kardiomegali) dapat mencakup:

a. Gagal jantung

Salah satu jenis yang paling serius dari pembesaran jantung, ventrikel kiri membesar,

meningkatkan risiko gagal jantung. Pada gagal jantung, otot jantung melemah, dan

peregangan ventrikel (membesar) ke titik bahwa jantung tidak dapat memompa darah

secara efisien ke seluruh tubuh.

b. Pembekuan darah

Memiliki pembesaran jantung dapat membuat lebih rentan terhadap pembentukan

bekuan darah di selaput jantung. Jika gumpalan memasuki aliran darah, maka dapat

memblokir aliran darah ke organ-organ vital, bahkan menyebabkan serangan itung

atau stroke. Gumpalan yang berkembang di sisi kanan jantung dapat melakukan

perjalanan ke paru-paru, kondisi berbahaya yang disebut emboli paru.

c. Jantung murmur

Bagi penderita yang memiliki pembesaran jantung, dua dari empat katup jantung -

mitral dan katup trikuspid - katup tidak menutup dengan benar karena melebar, yang

mengarah ke aliran balik darah. Aliran ini menciptakan suara yang disebut murmur

jantung.

d. Serangan jantung dan kematian mendadak

Beberapa bentuk pembesaran jantung dapat menyebabkan gangguan dalam

pemukulan irama jantung. Irama jantung terlalu lambat untuk bergerak atau terlalu

cepat untuk memungkinkan jantung dapat mengakibatkan pingsan atau, dalam

beberapa kasus. serangan jantung atau kematian mendadak.


BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas diri  

Nama, TTL, umur, jenis kelamin, agama, pend  Nama, TTL, umur, jenis kelamin,

agama, pendidikan, idikan, pekerjaan, pekerjaan, status pernikahan, suku, tanggal

tanggal masuk RS, tanggal tanggal pengkajian, pengkajian, no.medrec, diagnosa

medis, alamat.  

2. Keluhan utama

Sebutkan keluhan utama yang menyebabkan pasien datang ke rumah sakit

3. Riwayat keluhan utama

Jelaskan lebih rinci tentang keluhan utama yang dirasakan; apa yang menyebabkan

munculnya keluhan, sejak kapan keluhannya muncul, apa yang memperberat keluhan,

apa yang dilakukan untuk menghilangkan keluhan, adakah obat yang dikonsumsi

untuk menghilangkan keluhan, dan data lain terkait keluhan utama

4. Riwayat kesehatan dahulu

Apakah ada riwayat kardiomegali sebelumnya, pernahkah sakit dada hingga

dilakukan penyinaran pada bagian dada, riwayat penyakit lain yang pernah atau

sedang dialami yang bisa menjadi faktor pendukung terjadinya kardiomegali , lalu

identifikasi juga riwayat kesehatan keluarga.

5. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah ada keluarga yang memiliki riwayat kardiomegali , riwayat penyakit lain

yang pernah atau sedang dialami oleh keluarga yang lain, ataupun orang tua klien

yang memiliki penyakit yang sama.


6. Aktivitas sehari-hari

Kondisi fisik melemah, gangguan pada pola tidur dan sulit  beristirahat.

a. Pemeriksaan fisik head to toe

a) Kepala : Normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya  bulat dengan

tonjolan frontal di bag  bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan

anterior dan oksipital an oksipital dibagian posterior.

b) Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.

c) Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak

ikterik, tidak ada nyeri tekan.

d) Telinga : Telinga : normalnya bentuk normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak

sisi simetris. Tidak ada tanda infeksi dan tidak ada infeksi dan tidak ada gangguan

fungsi pendengaran. gangguan fungsi pendengaran.

e) Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g) Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h) Dada : adanya kelainan kelainan kulit berupa peau d’orange,  dumpling, ulserasi

atau tanda-tanda radang.

i) Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j) Ekstremitas : biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

7. Diagnosa:

1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis

3. Ansietas berhubungan dengan ancaman dengan status terkini

4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan fisik tidak bugar

5. Resiko pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi


8. Rencana asuhan keperawatan:

No Diagnosa Tujuan Intervensi

Keperwatan

1 Pola Nafas tidak 1. monitor ttv


Setelah dilakukan
efektif 2. informasikan kepada keluarga
tindakan keperawatan
berhubungan dan klien tentang teknik relaksasi
diharapkan pola nafas
dengan untuk memperbiki pola napas
membaik.
hiperventilasi 3.kolaborasi pemberian obat
Kriteria hasil :
dengan dokter jika perlu
1.Frekuensi nafas
4. memberikan edukasi tentang hal
dalam rentang normal
yang akan memperberat sesak
2.Tidak ada
napas
pengguanaan otot

3. Menunjukkan jalan

napas paten (frekuensi

napas normal , tidak

adanya suara napas

abnormal,)

bantu pernafasan

2 Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik

nyaman nyeri keperawatan diharapkan nyeri,

berhubungan tingkat nyeri menurun: durasi, frekuensi, intensitas

denganagen Kriteria hasil : nyeri


cedera biologis 1. Pasien mengatakan 2. Identifikasi faktor yang

nyeri berkurang dari memperberat

skala 5 menjadi 3 nyeri

2. Pasien menunjukkan 3. Ajarkan teknik non

ekspresi wajah tenang farmakologis untuk

3. Pasien dapat mengurangi nyeri

beristirahat dengan 4. Kolaborasi pemberian

nyaman analgetik, jika

perlu

5. Memberikan edukasi

manajemen cuci tangan dan

menggunakan APD

3 Ansietas setelah dilakukan 1. Pahami situasi yang membuat

berhubungan tindakan keperawatan ansietas

dengan ancaman diharapkan tingkat 2. Anjurkan keluarga untuk

dengan status ansietas menurun. tetap

terkini Kriterian hasil : menemani pasien, jika perlu

1.Pasien mengatakan 3. Anjurkan mengungkapkan

telah memahami perasaan

penyakitnya dan persepsi

2.Pasien tampak 4. Memberikan edukasi tentang

tenang penyakit yang di derita

3.Pasien dapat 5. Kolaborasi pemberian obat

beristirahat dengan

nyaman
4 Intoleran aktivitas setelah dilakukan 1. Monitor kelelahan fisik dan

berhubungan tindakan keperawatan emosional

dengan fisik tidak diharapkan toleransi 2. Anjurkan melakukan aktifitas

bugar aktifitas meningkat. secara

Kriteria hasil : bertahap

1.kemampuan 3. Kolaborasi dengan ahli gizi

melakukan aktifitas tentang

sehari-hari meningkat cara meningkatkan asupan

2.Pasien Mampu makanan

berpindah dengan atau

tanpa bantuan

5 Risiko Setelah di lakukan 1. Monitor ttv

ketidakefektifan keperawatan diharapkan 2. Memberikan posisi semi

pola napas ketidakefektifan pola napas fowler

berhubungan tidak terulang 3. Kolaborasi pemberian obat

dengan Kriteria hasil:

hiperventilasi 1. Tidak menggunakan

otot batu

pernapaasan

2. Pasien tidak

terpasang O2
9. Patway

Cardiomegaly

Penurunan suplai O2
Kurang informasi Darah ke paru-
paru menurun

Tubuh
Kekurangan o2
Sering bertanya Odema paru

Pengeluaran mediator
Gelisah sesak
nyeri

Pola napas tidak


Nyeri Ansietas
efektif

Penurunan aktivitas dan


kelelahan

Intoleran aktivitas
DAFTAR PUSTAKA

Daputri, E. D. (2017). LAPORAN PENDAHULUAN KARDIOMEGALIK.

Yaqin, A. (2015). LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIENDENGAN KARDIOMEGALI.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS

KARDIOMEGALI PADA NY. F

DI RUANGAN ICU RSUD HAJI PROVINSI SULAWESI- SELATAN

TANGGAL PRAKTEK:

21-27 FEBRUARI 2022

DISUSUN OLEH

KARLINA : 21806016

KELAS A KEPERAWATAN

Pembimbing Institusi Pembimbing Ca Lahan

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022

Anda mungkin juga menyukai