Anda di halaman 1dari 106

LAPORAN PENDOKUMENTASIAN PRAKTIK KLINIK

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN


PAVILIUM ASTER RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH
03 s.d 22 JANUARI 2022

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK IV
MAHASISWA PROFESI NERS

PROGRAM STUDI NERS PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2021/2022
LAPORAN PENDOKUMENTASIAN PRAKTIK KLINIK
DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN
PAVILIUM ASTER RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH
03 s.d 22 JANUARI 2022

DI SUSUSN OLEH

KELOMPOK IV

1. Adhel Christi Towinangku, S.Kep ( 2020032001)


2. Ahmad Rifai Lamuke, S.Kep ( 2020032002 )
3. Akbar Inggrayadi, S.Kep ( 2020032003 )
4. Alfrida, S.Kep ( 2020032005 )
5. Lilis Aprilitha, S.Kep ( 2020032041 )
6. Liverni Destalia, S.Kep ( 2020032042 )
7. Magvira Hamadi, S.Kep ( 2020032043 )

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Di Persiapkan Dan Di Setujui Oleh Tim Penyusun Program Studi Ners


Profesi Ners STIKes Widya Nusantara Palu

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Mengetahui :

CI Institusi Penanggung Jawab Stase

Ns. Viere Allanled, M.Kep Farli. A.Parere, S.Kep,Ns.,M.Kep


NIK. 20210901131 NIK. 20210901121

Koordinator Profesi Ners Ketua Program Studi Ners

Ns. Sabir, S.Kep Ns. Yuhana Damantalm, M.Erg


NIK. 20170901073 NIK. 20110901019

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV ii


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa


melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan
seminar/ laporan stase manajemen di ruangan Pavilium Aster RSUD Undata Provinsi
Sulawesi tengah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada CI Institusi Ns. Viere Allanled, M.Kep
STIKes Widya Nusantara Palu dan CI lahan Hasni Hilipito. S.Kep.,Ns Ruangan
Pavilium Aster RSUD Undata dan kepala ruangan Astri Rahyani. S.Kep.,Ns serta
pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena dibutuhkan
saran dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
.

Palu RSUD Undata, 22 Januari 2022

Kelompok IV

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV iii


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................2
D. Sistematika Penulisan..................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Manajemen.....................................................................4
B. Konsep Kepemimpinan...............................................................11
C. Gaya Kepemimpinan...................................................................14
D. Fish Bone Analisis.......................................................................18
E. Konsep Sistem MPKP.................................................................20
BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISIS SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Profil Rumah Sakit Umum Undata Palu.....................................51
B. Profil Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu......................52
C. Kajian Situasi Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu.........52
D. Prioritas Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah…………66
E. Fish Bone Analisis.......................................................................69
F. Analisis SWOT di Ruangan Pavilium Aster..…………………..73
G. Planning Of Action….…………………………………………..77
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
A. Tahap Implementasi………………………………………….....80
B. Tahap Evaluasi……………………………………………….....83

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV iv


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………...85
B. Saran…………………………………………………………….85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV v


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Di Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu
Tabel 3.2 Jumlah Tenaga Di Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu 2021
Tabel 3.3 Pelatihan Yang di ikuti Perawat Di Ruangan Pavilium Aster RSU
Undata Palu 2021
Tabel 3.4 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Di Ruangan Pavilium Aster RSU
Undata Palu 2021
Tabel 3.5 Fasilitas Alat Tenun Di Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu
2021
Tabel 3.6 Fasilitas Alat Medik / Keperawatan Di Ruangan Pavilium Aster RSU
Undata Palu 2021
Tabel 3.7 Fasilitas Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu 2021
Tabel  3.8 Tarif Ruangan PaviliumAster Berdasarkan Peraturan Gubernur
Sulawesi Tengah No. 21 tahun 2021 RSU Undata Palu
Tabel 3.9 Diagnosa Medis di Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu Periode
Oktober 2021

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV vi


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapat
prioritas utama dalam mengembangkan proses keperawatan. Pengembangan dalam
berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling
mempengaruhi, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, manajemen keperawatan
harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperwatan yang nyata, yaitu di
rumah sakit dan komunitas masyarakat sehingga perawat perlu konsep dan
aplikasinya.
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk klien dimana lebih
diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.Pernyataan tersebut
juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki
otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat (accountability), menggunakan
metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai
aspek legal.
MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan kaidah
ilmu menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan di ruang MPKP adalah pendekatan yang dimulai dengan perencanaan.
Perencanaan di ruang MPKP adalah kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh
personil (perawat) ruang MPKP mulai dari kepala ruang, ketua tim dan anggota tim
(perawat asosiet).
Seringkali kita jumpai dalam manajemen suatu ruangan di rumah sakit
secara tertulis menyatakan bahwa menerapkan MPKP sebagai acuan dalam
melakukan asuhan keperawatan. Namun, pada kenyataan yang ditemukan
dilapangan tidak sesuai dengan acuan telah dibuat dan sepakati. Dalam artian model
asuhan MPKP hanya secara tertulis dan tidak di praktekkan. Hal ini seringkali
disebabkan berbagai kendala, salah satunya reward yang belum didapatkan dan
dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun
dan tidak bersemangat dalam menerapkan MPKP.
Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV 1
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang MPKP memiliki pedoman
dan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehendak perawat
sendiri dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah klien
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai
sasaran masalah yang terjadi pada klien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada
klien yaitu meliputi pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek
kehidupan dari klien tersebut baik dari kesehatan fisik/jasmaninya, pikirannya,
interaksi sosialnya maupun keagamaannya.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan
praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada keperawatan klinik
dalam praktek profesi.
Dari uraian diatas menjadi latar belakang kami Mahasiswa Profesi Ners
Stikes Widya Nusantara Palu Maka untuk melukakan praktik manajemen
keperawatan di Rumah Sakit Undata Ruangan Pavilium Aster, sehingga kami dapat
mengaplikasikan ilmu manajemen yang kami peroleh di bangku perkuliahan dan
ikut memberikan kontribusi pada pihak rumah sakit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah pada
laporan ini adalah bagaimana pelaksanaan kepemimpinan dan manajemen
keperawatan di ruang Pavilium Aster Rumah Sakit UNDATA Provinsi Sulawesi
tengah.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep kepemimpinan dan
manajemen keperawatan berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan di
ruang Pavilium Aster Rumah Sakit Undata.

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV 2


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melaksanakan fungsi-fungsi kemimpinan dan
manajemen keperawatan di Ruangan Pavilium Aster.
b. Mahasiswa mampu melakukan kajian situasi melalui analisis SWOT di
Ruang Pavilium Aster.
c. Mahasiswa mampu melakukan Analisis Fish Bone di Ruang Pavilium
Aster.
d. Mahasiswa mampu merumuskan prioritas masalah berdasarkan kajian
situasi yang dilakukan di Ruang Pavilium Aster.
e. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan berdasarkan prioritas
masalah dan rencana kegiatan (POA) di Ruang Pavilium Aster.
f. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana kegiatan sebagai
solusi pemecahan masalah di Ruang Pavilium Aster.
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang telah
dilakukan.
h. Mahasiswa mampu menyusun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
selanjutnya

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan antara lain : Bab I Pendahuluan terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus),
sistematika penulisan dan teknik pengumpulan data. Bab II Tinjauan pustaka
terdiri dari teori-teori terkait kepemimpinan dan manajemen keperawatan, Bab III
terdiri kajian situasi ruangan, analisa SWOT, matriks strategi, matriks SWOT,
prioritas masalah, analisa fish bone dan planing of Action (POA). Bab IV berisi
implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut. Bab V Penutup berisi
Kesimpulan dan Saran.

E. Tekhnik Pengumpulan Data


1. Kuesioner
Pengumpulan data awal menggunakan kuesioner untuk kepala ruangan,
ketua tim, perawat pelaksana dan pasien/keluarga di ruangan Pavilium Aster.
Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV 3
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan, perilaku dan keadaan di
ruangan untuk memperoleh data tentang masalah kemimpinan dan manajemen
keperawatan. Observasi juga meliputi unsure 5M (Man, Money,Material,
Method, Machine) dan Environment.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari data dan catatan yang berhubungan dengan kepemimpinan dan
manajemen keperawatan.
F. Mamfaat praktik
1. Perawat akan memiliki rasa percaya diri, akan lebih percaya diri dalam
memberikan asuhan keperawatan, karena semua perencanaan sudah
sipersiapkan terlbih dahulu dengan baik dan tepat berdasarkan diagnose
keperawatan yang ditunjang oleh data yang tepat.
2. Perawat akan memberikan peningkaatn kualitas asuhan keperawatan. Dengan
meningkatnya kualitas asuhan keperawatan maka semua klien mengalami
kesembuhan, dan ini tentunya memberikan rasa puas tersendiri bagi anda.
3. Pengembangan profesionalisme perawat.
4. Proses keperawatan terdokumentasi dengan baik, akan memudahkan tenaga
kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang tepat.

Sementara itu proses keperawatan juga bermanfaat bagi pasien yaitu:


1. Pasien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan perencanaan keperawatan,
dan akan meningkatkan kerja sama pasien dalam pelaksanaan tindakan
keprawatan.
2. Proses keperawatan menjamin pasien akan mendapatkan asuhan keperawatan
yang tepat jika proses keperawatan juga tepat.
3. Proses keperawatan mencegah terjadinya duplikai tindakan dan kekurangan
tindakan.
4. Pasien akan mendapatkan kulaitas pelayanan asuhan keperawatan yang tepat.

Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV 4


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain (Gillies, 1989). Mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni
bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
(Swansburg, 2000).
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak
orang sehingga diperlukan penerapan pendekatan manajemen. Pendekatan
manajemen adalah suatu proses kerjasama anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan, terapi, dan bantuan kepada para pasien (Gillies, 1989).
Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif,
karena manajemen adalah pengguna waktu yang efektif, keberhasilan rencana
perawat manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan
metode yang berkaitan pada instusi yang besar dan organisasi keperawatan di
dalamnya, termasuk setiap unit.
Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi
tetapi dapat memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau
tujuan devisi keperawatan. Dari pernyataan pengertian yang jelas perawat
manajer mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis untuk pelayanan
keperawatan
Keterampilan manajemen dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan
yaitu: 1) Keterampilan intelektual, yang meliputi kemampuan atau penguasaan
teori, keterampilan berfikir. 2) Keterampilan teknikal meliputi: metode,
prosedur atau teknik. 3) Keterampilan interpersonal, meliputi kemampuan
kepemimpinan dalam berinteraksi dengan individu atau kelompok. (Swanburg,
2000).

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 5


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2. Pembagian Manajemen
Secara umum jenis atau bidang manajemen dapat dibagi menurut
bidang tugas, lapangan kerja dan tingkatannya. Pembagian tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Bidang Tugas
Pembagian bidang tugas dalam pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu bagian personalia, bagian keuangan, bagian peralatan, bagian
produksi dan bagian pemasaran.
b. Lapangan Kerja
Lapangan kerja secara garis besar terbagi menjadi beberapa pilihan,
diantaranya pendidikan tinggi, rumah sakit, bank, lembaga pemerintahan,
dan lain-lain.
c. Tingkat Manajemen
1) Manajer puncak
2) Manajer menengah
3) Manajer supervisor
3. Fungsi Manajemen
Dalam manajemen diperlukan peran tiap orang yang terlibat di
dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing.Oleh sebab itu, diperlukan
adanya fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen. Ada empat fungsi
manajemen yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan datang
artinya : apa, siapa, kapan, dimana, berapa dan bagaimana yang akan dan
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum,
perencanaan dapat ditinjau dari sisi : (1) proses : pemilihan dan
pengembangan tindakan yang paling menguntungkan untuk mencapai
tujuan, (2) fungsi : kepemimpinan dengan kewenangan yang dapat
mengarahkan kegiatan dan tujuan yang harus dicapai organisasi, (3)
keputusan : apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang.
1) Unsur-unsur perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan adalah :

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 6


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
a) Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecendrunga
masa depan (peluang dan tantangan)
b) Menetapkan tujuan (establishing objectives) misalnya menyusun
acara yang urutan kegiatannya berdasarkan skala prioritas
c) Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling) misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
d) Menyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber
yang tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu
dengan tepat
e) Mengembangkan prosedur, misalnya menentukan tata cara yang
paling tepat
f) Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and
establishing policy), misalnya menafsirkan kebijakan atasan dan
menetapkan kebijakan operasional.
2) Sifat-sifat perencanaan
Ada beberapa sifat perencanaan yang harus diperhatikan agar dapat
dihasilkan rencana yang baik, yaitu :
a) Melihat jauh ke depan
b) Sederhana dan jelas/lugas
c) Fleksibel
d) Stabil
e) Ada dalam keseimbangan
f) Tersedianya sumber-sumber untuk pelaksanaan
3) Tipe rencana
a) Sasaran (goal)
Setiap pimpinan harus mempunyai sasaran yang jelas dan
bawahannya juga harus mengetahuinya. Sasaran ini akan
memberikan arah kegiatan. Perencanaan berdasarkan sasaran pada
intinya terdiri atas tujuan (objective), anggaran dan batas waktu,
serta sasaran kegiatan (operating goal)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 7


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
b) Rencana Tunggal (single use plan)
Rencana tunggal digunakan untuk menentukan langkah-langkah
suatu kegiatan.Lalu apabila tujuan sudah tercapai, selesailah
rencana itu. Rencana tunggal pada intinya terdiri atas empat bagian,
yaitu:
(1) Program utama yaitu tugas utama organisasi
(2) Proyek, yaitu bagian dari program tersusun yang dilaksanakan
secara berdiri sendiri dan ada titik akhirnya
(3) Program khusus, yaitu rencana yang mendapat perhatian secara
khusus karena sifat masalahnya yang juga khusus
(4) Rencana rinci, yaitu penjabaran secara rinci dari suatu program
agar penggunaan sumber dan lain-lainnya menjadi jelas dan
terarah.
c) Rencana Induk (standing plan, master plan)
Rencana induk adalah rencana yang bersifat luas dan
menyeluruh serta digunakan terus menerus. Selain itu, rencana yang
lain dalam hal ini harus sinkron dan sesuai dengan rencana induk.
Hal yang dapat membedakan rencana induk dengan rencana lain
yaitu :
(1) Kebijakan, yaitu pedoman organisasi dalam menjalankan tugas
pekerjaan yang berupa pola organisasi
(2) Prosedur, yaitu proses yang harus diketahui mengenai apa dan
bagaimana melaksanakan kegiatan yang disusun, agar efisien
dan efektif
(3) Metode, yaitu cara terbaik untuk melaksanakan kegiatan.
Umumnya, prosedur yang digunakan berganti-ganti.
4) Tehnik perencanaan
Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.Rencana jangka panjang adalah
perencanaan strategis yang disusun untuk 5 sampai 10 tahun. Rencana
jangka menengah disusun untuk 1 sampai 5 tahun sedangkan rencana
jangka pendek disusun untuk satu jam sampai satu tahun.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 8


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Menurut Marquis & houston Hierarki dalam perencanaan terdiri
dari perumusan a) Visi : adalah pernyataan singkat yang menyatakan
alasan dan tujuan organisasi tersebut dibentuk. Visi harus dirumuskan
sebagai landasan perencanaan organisasi b) Misi: adalah pernyataan
yang menjelaskan tujuan organissai dalam mencapai visi yang telah
ditetapkan c) Filosofi : seperangkat nilai yang mengakar dan menjadi
rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan serta
arahan seluruh rencana jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi dapat
lebih dari satu d) Kebijakan: pernyataan yang menjadi acuan organisasi
dalam pengambilan keputusan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai
tujuan melalui penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan,
menentukan cara pengorganisasian aktivitas yang tepat baik verrtikal
maupun horizontal yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
organisasi.
Tugas-tugas khususnya mencakup rancangan organisasional,
spesialisasi pekerjaan, deskripsi kerja, spesifikasi kerja, rentang kendali,
kesatuan komando, koordinasi, rancangan pekerjaan dan analisis kerja.
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai upaya yang terkoordinasi
dengan cara menentukan tugas dan hubungan otoritas. Pengorganisasian
berarti penentuan siapa yang melakukan apa dan siapa yang harus memberi
pertanggungjawaban kepada siapa.
Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dikelompokkan ke
dalam tiga aktivitas berurutan : pemecah-mecahan tugas ke alam pekerjaan
(spesialisasi kerja), penggabungan pekerjaan ke dalam departemen
(departementalisasi), pendelegasian otoritas. Pemecah-mecahan tugas ke
dalam pekerjaan membutuhkan deskripsi kerja dan spesifikasi kerja.
1) Komponen Struktur Organisasi
Manajer yang memahami struktur organisasi dan hubungan
dalam organisasi tersebut akan mampu mempercepat pengambilan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 9


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
keputusan dan memiliki pemahaman yang lebih besar mengenai
lingkungan organisasi.
Bagan organisasi menentukan hubungan formal dalam
institusi.Hubungan formal, hubungan komunikasi dan kewenangan
digambarkan dalam bagan menggunakan garis yang utuh.Garis yang
digunakan adalah garis utuh vertikal antara posisi menunjukkan rantai
komando resmi, jalur formal komunikasi dan kewenangan.Mereka yang
memiliki kewenangan terbesar dalam pengambilan keputusan berada
pada posisi atas; mereka memiliki kewenangan terkecil dalam
pengambilan keputusan bawah.Tingkat posisi di bagan juga
menandakan status dan kekuasaan.
Garis putus-putus atau titik-titik pada bagan organisasi
menunjukkan posisi staf.Karena posisi ini berfungsi sebagai penasehat,
anggota staf memberikan informasi dan bantuan kepada manajer, tetapi
memiliki kewenangan organisasi yang terbatas.Untuk meningkatkan
lingkup pengaruhnya, posisi staf memungkinkan manajer untuk
menangani lebih banyak aktivitas dan interaksi yang dapat dilakukan
dibandingkan jika tidak ada posisi staf.Posisi ini juga menyediakan
spesialisasi yang tidak mungkin dicapai oleh manajer seorang
diri.Meskipun posisi staf dapat membuat hubungan antar staf menjadi
lebih efektif, organisasi dapat berfungsi tanpa mereka.
Kesatuan komando ditunjukkan melalui garis vertikal utuh
diantara posisi pada bagan organisasi. Konsep ini dijelaskan paling baik
pada organisasi yang memiliki sebagai satu/atasan : pegawai memiliki
satu manajer tempat mereka memberikan laporan dan
pertanggungjawaban pekerjaannya. Hubungan manajer-pegawai
menjadi sangat sederhana karena pegawai hanya perlu mempertahankan
jumlah minimum hubungan dan menerima pengaruh hanya dari satu
orang yang menjadi supervisornya langsung.
2) Pengambilan keputusan dalam hierarki organisasional.
Dalam organisasi dengan pengambilan keputusan tersentralisasi,
keputusan dibuat oleh beberapa manajer ditingkat atas suatu

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 10


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
hierarki.Pengambilan keputusan terdesentralisasi mengizinkan
pengambilan keputusan di seluruh organisasi dan memungkinkan
masalah diselesaikan oleh manajer praktik tingkat terendah.
Seringkali hal ini berarti bahwa masalah dapat diatasi pada
tingkat masalah itu muncul, yang berpotensi untuk meningkatkan hasil
akhir mutu pelayanan dan dapat meningkatkan efisiensi organisasi
(Hagenstad, Weis & Brophy, K 2000: Krairiksh & Anthony, 2001)
Secara umum, semakin besar organisasi, semakin besar
kebutuhan untuk mendesentralisasikan pengambilan keputusan.Hierarki
pengambilan keputusan organisasi terdesentrralisasi bersifat absolut.
3. Pengarahan (commanding)
Fungsi pengarahan (commanding) merupakan fungsi terpenting dan
paling dominan dalam proses manajemen.Fungsi ini baru dapat diterapkan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan
maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai. Namun,
penerapan fungsi ini sangat sulit,rumit dan kompleks karena keinginan
karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena
karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri,
cita-cita dan lain-lainnya.Prinsip-prinsip pengarahan (Syamsi,
1994).Ditujukan pada keterpaduan antara tujuan perorangan dan tujuan
organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dan tujuan
organisasinya, kerjasama antar pimpinan, partisispasi dalam pembuatan
keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif dan pengawasan yang
efektif dan efisien.
Definisi fungsi pengarahan secara sederhana ( Handoko, 2001)
adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa
yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Menurut Henry Fayol
(Tanjung, 1999) mengemukakan bahwa pengarahan dilakukan untuk
memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia sebagai pegawai di
dalam suatu organisasi atau perusahaan agar pegawai tersebut mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 11


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Menurut George R. Terry (Hasibuan, 2009) pengarahan adalah
membuat semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja
secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pimpinan di dalam suatu organisasi untuk
membimbing, menggerakkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi
tugas dalam melaksananakan suatu kegiatan usaha.
d. Pengorganisasian (coordinating)
Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian
pekerjaan kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah
pengkoordinasian.Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari
pekerjaan perusahaan, karena itu masing-masing pekerjaan bawahan harus
disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa
koordinasi tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan maka tujuan
perusahaan tidak akan tercapai. Koordinasi itu sangat penting di dalam
suatu organisasi. Beberapa alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu
:
1. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran
atau kekosongan pekerjaan.
2. Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk
pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.
3. Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4. Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-msing
individu karyawan harus membantu tercpainya tujuan organisasi.
Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada
sasaran yang diinginkan. Menurut Terry (Hasibuan, 2009 : 49) ada
beberapa tipe-tipe koordinasi, antara lain :
1) Koordinasi Vertikal
Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit,
kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah dan tanggungjawabnya.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 12


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2) Koordinasi Horizontal
Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-tindakan
atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan, penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang
setingkat.Koordinasi horizontal dibagi atas interdisciplinary dan
interralated. Interdisciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka
mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mweujudkan, dan
menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara
intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya. Interrelated
adalah koordinasi antarbadan (instansi) atau unit-unit yang fungsinya
berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantungan
atau mempunyai kaitan baik, cara intern maupun ekstern yang levelnya
setara.
Pengoordinasian ini merupakan tugas penting yang harus
dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit.Untuk lebih
jelasanya mengenai pengertian pengkoordinasian, perlu pemahaman
lebih mendalam mengenai fungsi pengkoordinasian.Peneliti mengutip
beberapa definisi fungsi pengkoordinasian oleh beberapa ahli.
Menurut E.F.L Brech (Hasibuan, 2009) pengkoordinasian adalah
mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga
agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya
diantara para anggota itu sendiri. Henry Fayol (Tanjung, 1999)
mengatakan bahwa mengoordinasi berarti mengikat bersama
menyatukan dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada dalam
mencapai tujuan organisasi. Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika
masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas
mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka
sangat membantu pada usaha-usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Definsi lain yaitu, menurut T. Hani Handoko (Handoko, 2001)
pengkoordinasian adalah pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 13


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-
bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapat dilakukan yaitu
dengan cara (Hasibuan, 2009 ) :
a) Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat.
Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-
tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan dan
menghasilkan koordinasi yang baik.
b) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan
dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-masing individu
anggota dengan tujuannya sendiri-sendiri. Tujuan itu adalah tujuan
bersama.
c) Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan
ide, saran-saran dan sebagainya.
d) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat
perumusan penciptaan sasaran.
e) Membina human relation yang baik antar sesame pegawai.
f) Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para
bawahan. Ringkasnya suatu koordiansi yang baik jika memperoleh
partisipasi dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yang akan
melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan
keputusan supaya mereka antusias dalam melaksanakannya.
Dari beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengkoordinasian adalah usaha untuk mengatur para karyawan agar bekerja
secara teratur, sinkron dan selaras agar pekerjaan tersebut dapat dilakukan
secara efektif dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.
e. Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan
proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 14


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan kedua
fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena :
1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.
2) Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana.
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan
baik.
4) Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalian atau penilaian dilakukan.
Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh beberapa
ahli. Seperti menurut George R. Terry dalam buku Principles of
Management mengemukakan pengendalian dapat dirumuskan sebagai
proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bilamana perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana yaitu selaras dengan standar. Menurut Harold Koontz (Hasibuan,
2009 : 241-242) pengendalian artinya pengukuran dan perbaikan terhadap
pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
Sedangkan Earl P. Strong (Hasibuan, 2009) mengatakan bahwa
pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dan
rencana.
Peneliti menyimpulkan bahwa pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula
agar rencana dapat terselenggara dengan baik.

B. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan bagian penting
dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dalam mencapai tujuan tersebut

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 15


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
perlu pemahaman terkait dengan konsep kepemimpinan. Pengertian tentang
kepemimpinan banyak dikemukakan oleh para pakar, diantaranya adalah
sebagai berikut :
Kepemimpinan adalah kemampuan membuat seseorang mengerjakan
apa yang tidak ingin mereka lakukan dan menyukainya (Truman, dikutip dari
Gillies, 1996). Pakar lain mengatakan bahwa, kepemimpinan merupakan
penggunaan keterampilan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan
sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya (Sullivan, 1989).
Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk mempengaruhi
anggota kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan
(Lancoster, 1989).Gillies, 1996 mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah
sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan yang lebih besar
untuk mempengaruhi perilaku pihak yang lain didasarkan pada perbedaan
kekuasaan antara pihak-pihak tersebut.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan yang memerlukan
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan
bersama.
2. Teori Kepemimpinan
Beberapa pakar mengulas banyak tentang teori kepemimpinan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Teori Bakat
Teori ini menyatakan bahwa seseorang dilahirkan dengan bakat
pimpinan yang tidak dapat dipelajari. Kemampuan seorang pemimpin
ditentukan oleh bakat, intelegensi, stabilitas emosi dan kebugaran fisik.
b. Teori Perilaku
Teori perilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku
tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-
orang. Konsep teori X dan Y ditemukan oleh Douglas Mc Gregor dalam
buku The Human Side Enterprise dimana para manajer / pemimpin
organisasi berusaha memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/
karyawan yaitu teori X atau teori Y

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 16


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
1) Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah
mahluk pemalas yang tidak suka bekerja dan senang menghindar dari
pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan padanya.Pekerja
memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun
menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.Dalam
bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar
dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
2) Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat seperti
halnya kegiatan sehari-hari lainnya.Pekerja tidak perlu selalu diawasi
dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta
pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan.Pekerja
memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan
kerja.Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang
dimiliki dalam bekerja.
Selain hal diatas bebrapan teori menyebutkan bahwa terdapat teori-teori
kunci kepemimpinan antara lain:
a. Teori Trait
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang
bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sukar
melekat pada dirinya. Ada 5 karakteristik kepemimpinan yang utama
menurut teori ini yaitu percaya diri, empati, ambisi, control diri dan rasa
ingin tahu. Teori ini mengatakan bahwa seseorang dilahirkan sebagai
pemimpin dan bahwa pemimpin tidak dapat dipelajari.
b. Teori Situasional
Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan muncul dalam situasi
yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan.
Teori ini dikembangkan lebih dulu oleh Balnchard & Hersey (1976), yang
menyatakan bahwa pemimpin perlu memiliki perbedaan untuk
menyesuaikan kebutuhan dan maturitas pengikat, tidak ada cara yang

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 17


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
paling baik bagi gaya kepemimpinan. Pemimpin perlu mengembangkan
gaya kepemimpinan dan dapat mendiagnosa yang mana pendekatan yang
sesuai untuk digunakan pada suatu situasi.
c. Transactional and Transformational Leadership
Pertama kali dikembangkan oleh James Mc Gregor Burns 1978, dan
kemudian dikembangkan oleh Bass dan lain-lain. Kepemimpinan ini
menggunakan pendekatan kepada bawahan dengan menukarkan sesuatu
untuk yang lainnya (seperti menggunakan financial atau status insentif).
Kepemimpinan Tansactional berdasar pada pemikiran pemberian motivasi
kepada bawahan melalui bentuk instrument seperti uang atau system
reward. Bass et al (1987) berpendapat bahwa kepemimpinan
Transformasional adalah universal dan dapat diaplikasikan tanpa
memperhatikan budaya, memberi semangat kepada bawahan untuk lebih
mementingkan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan
Transformasional lebih mengkonsentrasikan pada pengembangan bawahan
dari pada pencapaian target (kepemimpinan transaksional) dan dalam
beberapa buku kepemimpinan transformasional sama dengan leadership
berlawanan dengan kepemimpinan transaksional yang sama dengan
manajemen.

C. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin.Perwujudan tersebut biasanya membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini
sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995).
Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti
yang dipersepsikan oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.
Macam- macam gaya kepemimpinan antara lain:
1. Gaya Kepemimpinan Menurut Likert
Likert dalam Nursalam (2002) mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam
empat system yaitu :

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 18


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
a. Sistem Otoriter- Eksploitatif
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan rendah
terhadap bawahannya, memotivasi bawahan dengan ancaman atau
hukuman.Komunikasi dilakukan satu arah ke bawah (top-down).
b. Sistem Benevalent-Autoritative
Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi
bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu dan
membolehkan komunikasi ke atas.Pemimpin memperhatikan ide bawahan
dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan
masih melakukan pengawasan yang ketat.
c. Sistem Konsultatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan terhadap bawahan cukup
besar.Pemimpin menggunakan balasan (intensif) untuk memotivasi
bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman.
Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh
bawahan.
d. Sistem Partisipatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,
selalu memanfaatkan ide bawahan, menggunakan intensif ekonomi untuk
memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan
sebagai kelompok kerja.
2. Gaya kepemimpinan menurut teori X dan teori Y
a. Gaya Kepemimpinan Diktator
Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan
serta menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari
pelaksanaan teori X.
b. Gaya Kepemimpinan Autokratis
Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini hamper sama dengan gaya
kepemimpinan dictator namun bobotnya agak kurang. Segala keputusan
berada ditangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari teori X.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 19


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
c. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan
sebuah keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah. Gaya
kepemimpinan ini pada dasarnya sesuai dengan teori Y.
d. Gaya Kepemimpinan Santai
Peranan dari pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan
diserahkan pada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sesuai dengan teori Y
(Azwar, 1996).
3. Gaya Kepemimpinan Menurut Robert House
Berdasarkan teori motivasi pengharapan, Robert House dalam Nursalam
(2011), mengemukan empat gaya kepemimpinan, antara lain:
a. Direktif
Pemimpin menyatakan kepada bawahan tentang bagaimana
melaksanakan suatu tugas. Gaya ini mengandung arti bahwa pemimpin
selalu berorientasi pada hasil yang dicapai oleh bawahannya.
b. Suportif
Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap
ramah terhadap bawahan.
c. Partisipatif
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan
masukan dan saran dalam rangka pengambilan suatu keputusan.
d. Berorientasi Tujuan
Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan
bawahan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan seoptimal
mungkin (Sujak 1990).
4. Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional adalah kepemimpinan yang didasarkan atas
hubungan saling mempengaruhi antara tingkat bimbingan dan arahan yang
diberikan pemimpin (perilaku Tugas), tingkat dukungan sosioemosional yang
diberikan pemimpin (perilaku hubungan) dan tingkat kesiapan yang
diperlihatkan bawahan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu
(kematangan bawahan).

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 20


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Untuk lebih mengerti cara mendalam tentang kepemimpinan
situasional, perlu bagi kita mempertemukan antara gaya kepemimpinan
dengan kematangan pengikut karena pada saat kita berusaha mempengaruhi
orang lain tugas kita adalah mendiagnosa tingkat kesiapan bawahan dalam
tugas-tugas tertentu dan menunjukkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk
situasi tersebut.
Dalam kepemimpinan situasional terdapat 4 gaya kepemimpinan yaitu:
a. Memberitahukan, menunjukkan, memimpin, menetapkan (Telling-
Directing)
b. Menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk (Selling-Coaching)
c. Mengikutsertakan, member semangat, kerja sama (Participating-
Supporting)
d. Mendelegasikan, pengamatan, mengawasi, menyelesaikan (Delegating).
Menurut Hersey, Blanchard dan Natemeyer ada hubungan yang jelas
antara level kematangan orang-orang dan atau  kelompok dengan jenis sumber
kuasa yang memiliki kemungkinan paling tinggi untuk menimbulkan
kepatuhan pada orang-orang tersebut. Kepemimpinan situational memandang
kematangan sebagai kemampuan dan kemauan orang-orang atau kelompok
untuk memikul tanggungjawab mengarahkan perilaku mereka sendiri dalam
situasi tertentu. Maka, perlu ditekankan kembali bahwa kematangan
merupakan konsep yang berkaitan dengan tugas tertentu dan bergantung  pada
hal-hal yang ingin dicapai pemimpin.
Menurut Paul Hersey dan Ken. Blanchard, seorang pemimpin harus
memahami kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak salah dalam
menerapkan gaya kepemimpinan. Tingkat kematangan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Tingkat kematangan M1 (Tidak mampu dan tidak ingin) maka gaya
kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin bawahan
seperti ini adalah Gaya Telling (G1), yaitu dengan memberitahukan,
menunjukkan, mengistruksikan secara spesifik.
b. Tingkat kematangan M2 (tidak mampu tetapi mau), untuk menghadapi
bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan adalah Gaya

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 21


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Selling/Coaching, yaitu dengan menjual, menjelaskan, memperjelas dan
membujuk.
c. Tingkat kematangan M3 (mampu tetapi tidak mau/ragu-ragu) maka gaya
pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gaya Partisipatif,
yaitu saling bertukar ide & beri kesempatan untuk  mengambil keputusan.
d. Tingkat kematangan M4 (Mampu dan Mau) maka gaya kepemimpinan
yang tepat adalah delegating, mendelegasikan tugas dan wewenang
dengan menerapkan system control yang baik.
Bagaimana cara kita memimpin haruslah dipengaruhi oleh kematangan
orang yang kita pimpin supaya tenaga kepemimpinan kita efektif dan juga
pencapaian hasil optimal. Dengan mengenal type bawahan (kematangan dan
kesediaan) maka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya kepemimpinan
yang sesuai.

D. Fish Bone Diagram


Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah
diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat dari
suatu permasalahan (John Bank, 1992). Fishbone diagram juga merupakan salah
satu tool dari 7 basic quality tools. Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika
sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kualitas pada
fishbone diagram terdiri dari 5M + 1E yaitu machine (mesin), man (manusia),
method (metode), material (bahan produksi), measurement (pengukuran), dan
environment (lingkungan). Faktor-faktor tersebut berguna untuk
mengelompokkan jenis akar permasalahan ke dalam sebuah kategori.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 22


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Gambar 2.1 Fishbone diagram

Fishbone diagram pada Gambar 2.1 menunjukkan faktor-faktor yang


mengakibatkan sebuah masalah. Enam buah faktor yakni 5M + 1E dituliskan pada
bagian tulang dari pada diagram tulang ikan dan permasalahan yang ingin diketahui
penyebabnya terletak pada bagian kepala ikan. Setiap faktor pada tulang memiliki
akar permasalahannya masing-masing, melalui Fishbone diagram maka akar-akar
permasalahan dengan mudah untuk diketahui. Berikut ini langkah-langkah untuk
membuat Fishbone:

a. Tulis permasalahan utama pada bagian kanan (kepala ikan). Gambar garis
panah dari kiri ke kanan mengarah ke permasalahan.

b. Identifikasi semua kategori utama penyebab masalah mulai dari man, method,
machine, material, measurement, dan environtment.

c. Gunakan panah yang lebih kecil untuk menjelaskan akar permasalahan


sehingga menjadi lebih detail.

d. Ulangi langkah (c) berulang-ulang sehingga menemukan akar permasalahan


yang paling mendasar.

E. Konsep Sistem Model Praktik Keperawatan Professional (MPKP)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 23


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
1. Defenisi MPKP
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan.Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga
keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan
klien.Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting,
karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang
dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan.
Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga yaitu PP dan PA,
sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuan
dan terdapat tanggung jawab yang jelas.Pada aspek struktur ditetapkan juga
standar renpra, artinya pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra
berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh.(Keliet).
Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer).
2. Tujuan MPKP
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
bagi setiap tim keperawatan

3. Pendekatan Management model praktik keperawatan professional


(MPKP) terdiri :

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 24


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
1. Perencanaan (Planning)
Dengan kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi
(perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan dan rencana jangka pendek ;
harian,bulanan,dan tahunan).
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).
Perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa
yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, dimana
kegiatan itu dilakukan.
Jenis-jenis perencanaan terdiri dari :
a. Rencana jangka panjang, yang disebut juga perencanaan strategis yang
disusun untuk 3 sampai 10 tahun.
b. Rencana jangka menengah dibuat dan berlaku 1 sampai 5 tahun.
c. Rencana jangka pendek dibuat 1 jam sampai dengan 1 tahun.
Hierarki dalam perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi,
peraturan, kebijakan, dan prosedur (Marquis & Houston, 1998).Kegiatan
perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi,
filosofi dan kebijakan.Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan
adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian,
bulanan, dan tahunan.
1) Visi
Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi
itu dibentuk serta tujuan organisasi tersebut.Visi perlu dirumuskan
sebagai landasan perencanaan organisasi.
2) Misi
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam
mencapai visi yang telah ditetapkan.

3) Filosofi

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 25


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai kegiatan yang menjadi rujukan
semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan dan arahan
seluruh perencanaan jangka panjang.Nilai-nilai dalam filosofi dapat lebih
dari satu.
4) Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam
pengambilan keputusan.
5) Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari
rencana harian, bulanan dan tahunan.
6) Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat
sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat pada setiap shift. Isi
kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat.Rencana harian
dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan dan
preconference.
a) Rencana Harian Kepala Ruangan
Isi rencana harian kepala ruangan meliputi :
 Asuhan keperawatan
 Supervisi Katim dan Perawat pelaksana
 Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain
yang terkait
Kegiatan tersebut meliputi antara lain:
 Operan
 Pre conference dan Post conference
 Mengecek SDM dan sarana prasarana
 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana
 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/insidentil

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 26


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang
belum teratasi.
 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam, dan besok sesuai tingkat
ketergantungan pasien.

Tabel 2.1 rencana harian kepala ruangan MPKP


Nama Karu :.................... Ruangan :............... Tanggal :................
Waktu Kegiatan Keterangan
07.30 Operan
Mengecek SDM, fasilitas, dan pasien
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
.......................................................................................
10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana
Ketua Tim I :………………………..(nama)
Tindakan………………………….......................................
..............................................................................................
Ketua Tim I :………………………..(nama)
Tindakan………………………….......................................
..............................................................................................
11.00 Melakukan supervisi pada ketua tim
Perawat 1 :………………………..(nama)
Tindakan…………………………......................................
Perawat 2 :…………....……………..(nama)
Tindakan…………………………......................................
12.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/insidentil
13.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan
yang belum teratasi
Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 27


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
istrahat
14.00 Operan

b) Rencana Harian Ketua Tim


Isi rencana harian Ketua Tim adalah:
 Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang
menjadi tanggung jawabnya.
 Melakukan supervisi perawat pelaksana.
 Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
 Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas.
Kegiatan tersebut meliputi antara lain:
 Operan
 Pre conference dan Post conference
 Merencanakan asuhan keperawatan
 Melakukan supervisi perawat pelaksana.
 Menulis dokumentasi
 Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep
 Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang dinas

Tabel 2.2 Rencana harian ketua tim di ruangan MPKP


Nama ketua Tim :....................Ruangan:...............Tanggal:................
Waktu Kegiatan Keterangan
07.30 Operan
Pre conference (jika jumlah anggota tim lebih dari 1
orang)
08.00 Pasien 1……………………….....................…(tindakan)
Pasien 2………………………….....................(tindakan)
Pasien 3………………………...................…..(tindakan)
Pasien 4……………………….....................…(tindakan)
Pasien 5…………………….....................……(tindakan)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 28


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan
kebutuhan)
Perawat 1............................................................(nama)
………………………………....................…..(tindakan)
Perawat 2............................................................(nama)
.........................................................................(tindakan)
10.00 Memimpin konferensi kasus (metode tim)
11.00 Pasien 1……………………….....................…(tindakan)
Pasien 2………………………….....................(tindakan)
Pasien 3………………………...................…..(tindakan)
Pasien 4……………………….....................…(tindakan)
Pasien 5…………………….....................……(tindakan)
12.00 Melakukan evaluasi (SOAP) dan Supervisi
pendokumentasian yang di buat perawat pelaksana
13.00 Memimpin Post conference (metode Tim)
14.00 Operan

c) Rencana Harian Perawat Pelaksana


Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan
keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya.
Rencana harian perawat pelaksana shift sore dan malam agak berbeda
jika hanya satu orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan
sebagai ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan
pre dan post conference.
Kegiatan tersebut meliputi antara lain:
 Operan
 Pre conference dan Post conference
 Mendokumentasikan askep

Tabel 2.3 Rencana Harian Perawat Pelaksana di ruang MPKP


Nama perawat :..................Ruangan:....... Tanggal:..................
Waktu Kegiatan Ket

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 29


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
07.3 14.00 21.00 Operan
0 Pre conference
08.0 15.00 22.00 Pasien 1……………………....(tindakan)
0 Pasien 2………….....………..(tindakan)
Pasien 3……………………...(tindakan)
Pasien 4……………………...(tindakan)
Pasien 5……………....……...(tindakan)
09.0 16.00 23.00 Pasien 6……………......…....(tindakan)
0 Pasien 7………................….(tindakan)
Pasien 8……....…....……..…(tindakan)
Pasien 9………......………....(tindakan)
Pasien 10……........….……...(tindakan)
10.0 17.00 24.00 Pasien 1……………………...(tindakan)
0 Pasien 2………………………(tindakan)
Pasien 3………………………(tindakan)
Pasien 4………………………(tindakan)
Pasien 5………………………(tindakan)
11.0 18.00 05.00 Pasien 6………………………(tindakan)
0 Pasien 7…………............…..(tindakan)
Pasien 8…………....………...(tindakan)
Pasien 9………......………….(tindakan)
Pasien 10……..........………..(tindakan)
12.0 19.00 06.00 Istirahat
0
13.00 20.00 07.00 Post Conference
14.0 21.00 07.30 Operan
0

d) Penilaian Rencana Harian Perawat


Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan
melalui observasi menggunakan instrumen jurnal rencana
harian.Setiap Ketua Tim mempunyai instrumen dan mengisinya

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 30


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
setiap hari.Pada akhir bulan dapat dihitung presentasi pembuatan
rencana harian masing-masing perawat.

Presentasi RH = Jumlah RH yg dibuat x 100%


Jumlah hari dinas pd bulan tersebut

e) Rencana bulanan
Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat
oleh kepala ruangan dan ketua tim
1) Rencana bulanan kepala ruangan
Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil
keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi
tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut
dalam rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang
mencakup rencana bulanan karu adalah:
 Membuat jadwal dan memimpin case conference
 Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan
kelompok keluarga
 Membuat jadwal dinas
 Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
 Membuat jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
 Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan
perawat pelaksana
 Melakukan audit dokumentasi
 Membuat laporan bulanan
Tabel 2.4 rencana bulanan kepala ruangan

Bulan  : ______________________

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


1 2 3 4 5 6 7
Rapat Rgn Supervisi Audit Supervisi Audit dok Penkes
LapBul Katim dok PA Klp Klg

8 9 10 11 12 13 14
Rapat koord Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 31


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Katim dok PA Conf

15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit Supervisi Audit dok Penkes
Katim dok PA Klp Klg

22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case
jadwal Dinas Katim dok PA Conf

29 30 31
Rapat Koord Supervisi Audit
Katim dok

Mengetahui
Kepala Ruangan

( ……………………..)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 32


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2. Rencana bulanan ketua Tim

Tabel 2.5 Rencana Bulanan ketua Tim


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Ruangan Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi pasien Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi pasien Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Supervisi Supervisi Supervis Case
jadwal dinas PA PA PA i PA Conf
Tim Penkes
Klg
29 30 31
Menyusun Koordinasi Menyusun
Laporan Tim dgn Laporan
Katim Bulanan
menyusun
Lap Bln
Ketua Tim                                                                      Kepala Ruangan

(……………………..)                                                   (……………….…...)

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan
katim adalah:
 Mempresentasikan kasus dalam case conference
 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

3. Rencana Tahunan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 33


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Setiap akhir tahun Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil
kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana
tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Rencana kegiatan tahunan mencakup:
 Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP
baik proses kegiatan (aktifitas yang sudah dilaksanakan dari 4
pilar praktek professional) serta evaluasi mutu pelayanan.
 Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-
masing tim.
 Penyegaran terkait materi MPKP khusus kegiatan yang masih
rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja
yang telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannya dimasa
mendatang.
 Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan
jenjang karier perawat (pelaksana menjadi katim, katim
menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan
formal, membuat jadual untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
4. Pengorganisasian
Dengan menyusun stuktur organisasi, jadwal dinas dan daftar
alokasi pasien. Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk
mencapai tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan,
menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik
vertikal maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan organisasi.
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP
menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi Keperawatan
Tim-Primer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.
Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:
1) Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam
suatu organisasi (Sutopo, 2000).Pada pengertian struktur organisasi

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 34


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda
diintegrasikan atau dikoordinasikan.Struktur organiosasi juga
menunjukkan spesialisasi pekerjaan.
Struktur organisasi Ruang MPKP menggunakan sistem
penugasan Tim-primer keperawatan.Ruang MPKP dipimpin oleh
Kepala Ruangan yang membawahi dua atau lebih Ketua Tim.Ketua
Tim berperan sebagai perawat primer membawahi beberapa
Perawat Pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan secara
menyeluruh kepada sekelompok pasien.
Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP
terdiri dari beberapa hal, yaitu :
a) Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim dan
tiap tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua Tim yang
terpilih melalui suatu uji.
b) Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua Tim mengatur
jadual dinas (pagi, sore, malam)
c) Kepala Ruangan membagi pasien untuk masing-masing Tim.
d) Apabila suatu ketika satu Tim kekurangan Perawat Pelaksana
karena kondisi tertentu. Kepala Ruangan dapat memindahkan
Perawat Pelaksana dari Tim ke Tim yang mengalami
kekurangan anggota.
e) Kepala ruangan menunjuk penanggung jawab shift sore, malam,
dan shift pagi apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang
tidak bertugas. Oleh sebab, itu yang dipilih adalah perawat yang
paling kompeten dari perawat yang ada.
f) Sebagai pengganti Kepala Ruangan adalah Ketua Tim,
sedangkan jika Ketua Tim berhalangan, tugasnya digantikan
oleh anggota Tim (perawat pelaksana) yang paling kompeten di
antara anggota tim.
g) Ketua Tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing
pasien.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 35


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
h) Ketua mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh
Perawat Pelaksana anggota Timnya.
i) Kolaborasi dengan Tim Kesehatan lain dilakukan oleh Ketua
Tim. Bila Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas
maka tanggung jawabnya didelegasikan kepada perawat paling
kompeten yang ada di dalam Tim.
j) Masing-masing Tim memiliki buku Komunikasi.
k) Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Daftar Dinas Ruangan
Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang bertugas,
penanggung jawab dinas/shift. Daftar dinas disusun berdasarkan
Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat sudah mengetahui
dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan
jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari
terakhir minggu tersebut untuk jadual dinas pada minggu yang
selanjutnya bekerjasama dengan Ketua Tim. Setiap Tim
mempunyai anggota yang berdinas pada pagi, sore, dan malam, dan
yang lepas dari dinas (libur) terutama yang telah berdinas pada
malam hari.
3) Daftar Pasien
Daftar pasien adalah daftar yang berisi nama pasien, nama
dokter, nama perawat dalam tim, penanggung jawab pasien, dan
alokasi perawat saat menjalankan dinas di tiap shift.Daftar pasien
adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab tiap
Tim selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang
bertanggung jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift
dinas. Dalam daftar pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa dan
alamat agar kerahasiaan pasien terjaga.Daftar pasien dapat juga
menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas
asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 36


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
pasien yang holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi
kolega kesehatan lain keluarga untuk berkolaborasi tentang
perkembangan dan keperawatan pasien.
Daftar pasien di Ruangan diisi oleh ketua Tim sebelum operan
dengan dinas berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Alokasi pasien terhadap perawat yang dinas pagi, sore atau malam
dilakukan oleh ketua Tim berdasarkan jadual dinas. Kegiatan ini
dilakukan sebelum operan dari dinas pagi ke dinas sore.
5. Pengarahan
Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise,
menciptakan iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif
yang mencangkup pre dan post conference, dan manajemen konflik.
Pengarahan yaitu penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Istilah lain yang digunakan sebagai padanan pengarahan adalah
pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilah yang digunakan pada
akhirnya yang bermuara pada ”melaksanakan” kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya (Marquis & Houston, 1998).
Dalam pengarahan, pekerjaan diuraikan dalam tugas-tugas yang
mampu kelola, jika perlu dilakukan pendelegasian. Untuk
memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleh staf, seorang manajer
harus melakukan upaya-upaya (Marquis & Houston, 1998) sebagai
berikut:
1) Menciptakan iklim motivasi
2) Mengelola waktu secara efisien
3) Mendemonstarikan keterampilan komunikasi yang terbaik
4) Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
5) Melaksanakan sistem pendelegasian dan supervisi
6) Negosiasi
Di ruangan MPKP pengarahan diterapkan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Menciptakan iklim motivasi

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 37


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2) Komunikasi efektif pada operan antar-shift
3) Komunikasi efektif pada preconference
4) Komunikasi efektif pada postconference
5) Manajemen konflik
6) Supervisi
7 Pendelegasian
1. Menciptakan iklim motivasi
a. Pengertian
Motivasi adalah prilaku yang ditunjukkan oleh seseorang
individu untuk memuaskan kebutuhannya.Karena kebutuhan
manusia bervariasi, maka motivasi memiliki rentang yang
sangat luas. Pemenuhan kebutuhan individu merupakan salah
satu cara memotivasi.
Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan berikut
(Marquis dan Houston, 1998) :
1) Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan
mengkomunikasikan harapan tersebut secara efektif
2) Bersikap fair dan konsisten terhadap semua staf
3) Membuat keputusan yang bijaksana
4) Mengembangkan konsep kerja kelompok
5) Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan
kebutuhan dan tujuan organisasi
6) Mengenali staf secara pribadi dan membiarkan staf
mengetahui bahwa pimpinan mengetahui keunikan dirinya
7) Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan
pekerjaan yang telah dikerjakan
8) Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk
mengembangkan diri
9) Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
10) Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang
semua keputusan dan tindakan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 38


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
11) Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat
penilaian sesering mungkin
12) Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong
dengan staf
13) Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan
kerjanya
14) Menjadi role model bagi staf
15) Memberikan reinforcement sesering mungkin
b. Penerapan Penciptaan Iklim Motivasi di MPKP
Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan
dengan cara sebagai berikut:
a) Budaya pemberian reinforcement positif
Reinforcement positif adalah upaya menguatkan
perilaku positif dengan memberikan reward. Reward yang
diberikan di MPKP adalah pemberian pujian yang tulus.
Masing-masing staf dibudayakan untuk memberikan pujian
yang tulus diantara mereka terhadap kinerja dan
penampilan.
b) Doa bersama sebelum memulai kegiatan
c) Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah
setiap personil secara mendalam dan membantu
penyelesaiannya.
d) Manajemen Sumber Daya Manusia melalui penerapan
pengembangan jenjang karir dan kompetensi
e) Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja
c. Evaluasi Aktivitas Menciptakan Iklim Motivasi
Aktivitas menciptakan iklim motivasi dievaluasi oleh kepala
ruangan dan ketua tim setiap 6 bulan sekali (per semester)
dengan menggunakan suatu instrumen/kuisioner.
2. Manajemen waktu
a. Pengertian

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 39


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal
waktu yang dipunyai. Tahapan majanemen waktu meliputi 3
tahapan yaitu :
1) Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas
2) Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan,
menyelesaikan tugas sebelum memulai tugas yang lain.
3) Membuat prioritas ulang berdasarkan informasi yang
diterima
b. Penerapan Manajemen Waktu di MPKP
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk
penerapan rencana kerja harian yaitu suatu bentuk perencanaan
kerja melalui jadual kerja yang disusun secara berurutan yang
disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c. Evaluasi Aktivitas Manajemen Waktu
Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui
instrumen/kuisioner.
6. Pendelegasian
a. Pengertian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain.
Dalam organisasi pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi
tetap berjalan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendelegasian dilaksanakan melalui proses :
1) Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
2) Identifikasi ketrampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas
3) Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang
didelegasikan
4) Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa
tujuannya
5) Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas. Jika
bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi
masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 40


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
6) Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
7) Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
b. Penerapan Pendelegasian di MPKP
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian
tugas oleh Kepala Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada
Perawat Pelaksana.Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme
pelimpahan tugas dan wewenang.Pendelegasian tugas ini dilakukan
secara berjenjang.Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu
pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil.
Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara
otomatis terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan yang
diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat berupa :
1) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk
menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
2) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung
Jawab Shift
3) Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
4) Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang
MPKP berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus
dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah
Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau
Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang
berhalangan.
c. Prinsip-prinsip Pendelegasian tugas di MPKP
1) Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format
pendelegasian tugas
2) Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil
yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang
digantikan tugasnya

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 41


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
3) Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal
secara terinci, baik lisan maupun tertulis
4) Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor
pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang
dihadapi
5) Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang
sudah dilaksanakan dan hasilnya.

d. Evaluasi Penerapan Pendelegasian Tugas


Pendelegasian tugas di MPKP dievaluasi dengan menggunakan
instrumen/kuisioner yang diisi oleh seluruh staf perawat dengan
cara self evaluasi.
7. Supervisi
a. Pengertian
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi dengan cara
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemempuan
yang mumpuni dalam bidang yang disupervisi.Dalam struktur
organisisi, supervisi biasanya dilakukan oleh atasan terhadap
bawahan atau konsultan terhadap pelaksana.Dengan supervisi
diharapkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi, tidak menyimpang dan menghasilkan keluaran (produk)
seperti yang diinginkan.
Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari
kesalahan, tetapi lebih kepada pengawasan partisipatif yaitu dalam
proses pengawasan dihargai dahulu pencapaian atau hal positif yang
dilakukan dan memberikan jalan keluar untuk hal yang masih
kurang agar meningkat. Dengan demikian bawahan tidak

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 42


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
merasakan bahwa ia sekedar dinilai akan tetapi dibimbing untuk
melakukan pekerjaannya secara benar.
b. Penerapan Supervisi di MPKP
Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk
menjamin kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu
professional yang telah ditetapkan.Supervisi dilakukan oleh perawat
yang memiliki kompetensi baik dalam manajemen maupun asuhan
keperawatan serta menguasai pilar-pilar professional yang
diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan
sebagai berikut :
1) Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan
pengawasan terhadap Kepala Ruangan.
2) Kepala Ruangan Keperawatan melakukan pengawasan terhadap
Ketua Tim dan Perawat Pelaksana.
3) Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana.
Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian
tugas dari masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk
Kepala Ruangan materi supervisi adalah kemampuan manajerial
dan kemampuan dalam asuhan keperawatan.Ketua Tim disupervisi
terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan
asuhan keperawatan.Sedangkan perawat pelaksana disupervisi
terkait dengan kemampuan asuahan keperawatan yang
dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi
momok bagi staf maka disusun standar penampilan yang
diharapkan dari masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf
dan jadwal supervisi.
c. Evaluasi Aktivitas Supervisi
Aktivitas supervisi dievaluasi oleh Kepala Ruangan dan Ketua
Tim yang melakukan supervisi dengan menggunakan
instrumen/kuisioner dengan cara self evaluasi.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 43


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
8. Komunikasi efektif
a. Pengertian
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
khususnya pengarahan.Setiap orang berkomunikasi dalam suatu
organisasi.Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu
kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi adalah proses tukar menukar pikiran, perasaan,
pendapat dan saran yang terjadi antara 2 orang atau lebih yang
bekerjasama.

b. Penerapan Komunikasi di MPKP


Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP :
1) Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore
dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari
dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan,
sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh
penanggung jawab shift sore.
2) Pre Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada hari tersebut
yang dipimpin oleh katim atau PJ tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi
pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian),
dan tambahan rencana dari katim atau PJ.
3) Post Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan
kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap
perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau PJ tim.

Tabel 2.6 Pedoman Operan Antar Shif


Pedoman Operan
Waktu : Awal pergantian Shif (pukul 07.30, 14.00, 21.00 Wita)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 44


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
kegiatan
Tempat : Nursing Station / kantor perawat
Penanggung : Kepala Ruangan / PJ Shif
Jawab
Kegiatan :
1. Karu /PJ Shif membuka acara dengan salam
2. PJ Shif mengoperkan menyampaikan:
a. Kondisi / keadaan pasien : Dx keperawatan, Tujuan yang telah
dicapai, tindakan yang sudah dilaksanakan, hasil asuhan
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya
3. Perawt shift berikutnya mengklarifikasikasi penjelasan yang sudah
diberikan
4. Karu memimpin operan ke Kamar pasien
5. Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
7. Bersalaman
Tabel 2.7 Pedoman Pre Conference
Pedoman Pre Conference
Waktu : Setelah Operan
kegiatan
Tempat : Meja masing-masing Tim
Penanggung : Ketua Tim / PJ Tim
Jawab
Kegiatan :
1. Katim / Pj Tim membuka acara
2. Katim / Pj Tim menayakan rencana harian masing-masing perawat
pelaksana
3. Katim / Pj Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu
4. Katim / Pj Tim memberikan reinforcement
5. Katim / Pj Tim menutup acara
Tabel 2.8 Pedoman Post Conference

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 45


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Pedoman Post Conference
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikut
kegiatan
Tempat : Meja masing-masing Tim
Penanggung : Ketua Tim / PJ Tim
Jawab
Kegiatan :
1. Katim / Pj Tim membuka acara
2. Katim / Pj Tim menayakan hasil asuhan masing-masing pasien pada
perawat pelaksana
3. Katim / Pj Tim menaqnyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan
4. Katim / Pj Tim menanyankan untuk tindak lanjut asuhan pasien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutna
5. Katim / Pj Tim menutup acara

c. Evaluasi Pelaksanaan Aktivitas Komunikasi di MPKP


Aktivitas komunikasi di MPKP dievaluasi oleh seluruh staf
perawat MPKP.Evaluasi dilakukan sekali tiap bulan dengan
menggunakan instrumen/kuisioner.
9. Manajemen konflik
a. Pengertian
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang
dengan orang yang lain. Dalam organisasi yang dibentuk dari
sekumpulan orang yang memiliki latar belakang yang berbeda
konflik mudah terjadi.Demikian juga di ruang MPKP konflik pun
bisa terjadi.Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu
dibudayakan upaya-upaya mengantisipasi konflik dan mengatasi
konflik sedini mungkin di ruang MPKP.
b. Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi :
1) Bersaing

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 46


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Mengatasi konflik dengan bersaing adalah penanganan
konflik dimana seseorang atau satu kelompok berupaya
memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan
dampaknya pada orang lain atau kelompok lain. Cara ini kurang
sehat bila diterapkan karena bisa menimbulkan potensi konflik
yang lebih besar terutama pada pihak yang merasa
dikalahkan.Untuk itu organisasi sebaiknya menghindari metode
penyelesaian konflik jenis ini.
2) Berkolaborasi
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk
memuaskan kedua belah pihak yang sedang berkonflik.Cara ini
adalah salah satu bentuk kerjasama.Berbagai pihak yang terlibat
konflik didorong menyelesaikan masalah yang mereka hadapi
dengan jalan mencari dan menemukan persamaan kepentingan
dan bukan perbedaan.Situasi yang diinginkan adalah tidak ada
satu pihakpun yang dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian
konflik ini disebut juga win-win solution.
3) Menghindar
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik dimana
pihak yang sedang berkonflik mengakui adanya konflik dalam
interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau menekan
konflik tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah).
Cara ini tidak dianjurkan dalam upaya penyelesaian konflik
karena masalah mendasar tidak diselesaikan, penyelasaian yang
terjadi adalah penyelesaian semu.Untuk itu tidak dianjurkan
organisasi untuk menggunakan metode ini.
4) Mengakomodasi
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan
cara salah satu pihak yang berkonflik menempatkan
kepentingan pihak lain yang berkonflik dengan dirinya lebih
tinggi. Salah satu pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak
yang lain. Ini suatu upaya lose – win solution. Upaya

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 47


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya juga tidak
digunakan terlalu sering karena kepuasan tidak terjadi secara
penuh dan bisa menimbulkan potensi konflik di masa
mendatang.
5) Berkompromi
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik di mana semua
pihak yang berkonflik mengorbankan kepentingannya demi
terjalinnya keharmonisan hubungan dua belah pihak tersebut.
Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau
kalah. Ini adalah lose-lose solution di mana masing-masing
pihak akan mengorbankan kepentingannya agar hubungan yang
dijalin tetap harmonis.
c. Penerapan Manajemen Konflik di MPKP
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah
upaya yang win-win solution.Suatu upaya berkolaborasi.Untuk itu
pembudayaan kolaborasi antar staf menjadi prioritas utama dalam
menyelenggarakan pengelolaan ruangan MPKP.
Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah dengan
pendekatan penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi :
1) Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan
melakukan klarifikasi pada pihak yang berkonflik.
2) Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik.
3) Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang
mungkin diterapkan.
4) Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan.
5) Menerapkan solusi pilihan
6) Mengevaluasi peredaan konflik.
Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk
menyelesaikan konflik yang terjadi belum berhasil maka kepala
ruangan dapat berkonsultasi dengan kepala Seksi Perawatan
atau Konsultan.
d. Evaluasi Penerapan Aktivitas Penyelesaian Konflik

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 48


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Aktivitas penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh staf
keperawatan MPKP.Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
instrumen/kuisioner.

10. Pengendalian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau
pengontrolan. Fayol mendefinisikan kontrol sebagai ”Pemeriksaan
apakah segala sesuatunya terjadi sesuai dengan rencana yang telah
disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi”. Pengontrolan
penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika
muncul isue dapat segera direspon dengan cara duduk bersama.
Pengendalian adalah upaya mempertahankan kualitas, mutu atau
standar.Output (hasil) dari suatu pekerjaan dikendalikan agar
memenuhi keinginan (standar) yang telah ditetapkan. Pengendalian
difokuskan pada proses yaitu pelaksanaan asuhan keperawatan dan
pada output (hasil) yaitu kepuasan pelanggan (pasien), keluarga,
perawat dan dokter. Indikator mutu yang merupakan output adalah
BOR, ALOS, TOI, audit dokumen keperawatan. Survei masalah
keperawatan diperlukan untuk rencana yang akan datang.
Kepala Ruangan akan membuat laporan hasil kerja bulanan tentang
semua kegiatan yang dilakukan terkait dengan MPKP. Data tentang
indikator mutu dapat bekerja sama dengan tim rumah sakit atau
ruangan membuat sendiri.
Jadi pengendalian manajemen adalah proses untuk memastikan
bahwa aktifitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan
dan berfungsi untuk menjamin kualitas serta pengevaluasian
penampilan, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pengendalian/pengontrolan meliputi :
a. Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi
kerja

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 49


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
b. Melakukan pengukuran prestasi kerja
c. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
d. Mengambil tindakan korektif
Peralatan atau instrumen dipilih untuk mengumpulkan bukti dan
untuk menunjukkan standar yang telah ditetapkan atau tersedia.Audit
merupakan penilaian pekerjaan yang telah dilakukan. Terdapat tiga
kategori audit keperawatan yaitu :

1) Audit struktur
Audit Struktur berfokus pada sumber daya manusia; lingkungan
perawatan, termasuk fasilitas fisik, peralatan, organisasi, kebijakan,
prosedur, standar, SOP dan rekam medik; pelanggan.
2) Audit proses
Audit Proses merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan
keperawatan untuk menentukan apakah standar keperawatan
tercapai. Pemeriksaan dapat bersifat retropektif, concurrent, atau
peer review. Retropektif adalah audit dengan menelaah dokumen
pelaksanaan asuhan keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi
asuhan keperawatan. Concurrent adalah mengobservasi saat
kegiatan keperawatan sedang berlangsung. Peer review adalah
umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan.
3) Audit hasil
Audit hasil adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi
pasien, kondisi SDM, dan indikator mutu.Kondisi pasien dapat
berupa keberhasilan pasien dan kepuasan, yaitu:
a) Audit dokumentasi asuhan keperawatan
b) Survey masalah baru
c) Kepuasan pasien dan keluarga
Kondisi SDM dapat berupa efektifitas dan efisiensi serta
kepuasan, yaitu
a) Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter
b) Penilaian kinerja perawat

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 50


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Indikator mutu umum yaitu:
a) Presentasi pemakaian tempat tidur (BOR)
b) Rata-rata lama rawat seorang pasien (ALOS)
c) Tempat tidur tidak terisi (TOI)
d) Angka infeksi nasokomial (NI)
e) Angka dekubitus dan sebagainya.

Indikator mutu umum yaitu:


1. Penghitungan Tempat Tidur Terpakai (BOR)
Bor adalah proposi pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu. Nilai yang di dapatkan menggambarkan tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.Menurut
keliat, dkk.(2006) standar internasional, BOR di katakan baik jika
nilainya 80–90%, sedangkan standar nasional adalah antara 70–80
%.
Rumus perhitungan BOR :

BOR = Jumlah hari perawatan x 100


Jumlah TT x jumlah hari satuan waktu

Catatan :
1) Jumlah hari perawatan adalah hasil penjumlahan lama hari
rawat pasien yang keluar hidup atau mati dalam satu periode
waktu
2) Jumlah hari per satuan waktu adalah jumlah hari dalam satu
periode waktu

2. Penghitungan Rata-rata Lama Rawat (ALOS)


AvLOS adalah rata – rata lama hari rawat seorang pasien.Nilai
AvLOS dapat di gunakan sebagai gambaran efesiensi dan mutu
pelayanan.Semakin kecil nilai yang di dapat di artikn semakin
efisien dan semakin bermutu pelayanan yang di berikan, begitu juga

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 51


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
sebaliknya. Nilai AvLOS yang ideal tergantung dari jenis diagnose
atau penyakit. Namun, menurut keliat, dkk.(2006) secara umum
AvLOS yang ideal antara 6 – 9 hari.Kelemahan penghitungan ini
adalah tidak memperhitungkan keluar rumah sakit karena sembuh
atau pulang paksa dan mati.
Rumus perhitungan AvLOS :

AvLOS =
Jumlahlama dirawat
Jumlah
Catatan : pasienkeluar (hidup +meninggal )
1) Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari
perawatan pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode
waktu.
2) Jumlah pasien keluar (hidup atau mati): jumlah pasien yang
pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.

3. Penghitungan Tempat Tidur Tidak Terisi (TOI)


TOI adalah rata – rata hari tempat tidur tidak terisi/di tempat
dari saat diisi ke saat terisi berikutnya.Nilai yang di peroleh
menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.Menurut
keliat, dkk.(2006), nilai idealnya hanya dalam waktu 1 – 3 hari.
Rumus perhitungan TOI :
TOI =

( JumlahTT x jumlah hari satuanwaktu)−hari perawat pasien


Jumlah pasienkeluar (hidup +meninggal )
4. Penghitungan Angka Infeksi Nasokomial
Angka infeksi nasokomial adalah jumlah pasien infeksi yang
didapat atau muncul selama dalam perawatan di rumah sakit.
5. Penghitungan Angka Dekubitus
Angka dekubitus adalah jumlah pasien yang mengalami
dekubitus selama dalam perawatan di rumah sakit.
6. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 52


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Audit dokumentasi adalah kegiatan mengevaluasi dokumen
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat
pelaksana. Di MPKP kegiatan audit dilakukan oleh kepala ruangan,
pada status setiap pasien yang telah pulang atau meninggal dan
hasil audit dibuat rekapan dalam satu bulan.
7. Survey Kepuasan
Menurut Philip Kotler, Survey kepuasan pelanggan adalah
tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil
dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang
dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Survey kepuasan yang akan dilakukan di ruang MPKP adalah
kepuasan pasien, keluarga, perawat dan tenaga kesehatan lain. Di
MPKP survey kepuasan pasien dilakukan setiap pasien pulang,
diberikan saat selesai menyelesaikan administrasi atau saat
mempersiapkan pulang dengan cara pasien dan keluarga mengisi
angket yang disediakan. Survey kepuasan dilakukan 6 bulan sekali.
8. Evaluasi Aktivitas Pengendalian di MPKP
Di MPKP aktivitas pengendalian dievaluasi melalui self
evaluasi terhadap Kepala ruangan tiap satu semester dengan
menggunakan instrumen/kuisioner  sebagai berikit :
Tabel 2.9 Evaluasi Aktivitas Pengendalian di MPKP
No Kriteria Sll Sr Kd Tp
1 BOR dihitung setiap satu bulan
2 ALOS diukur setiap bulan
3 TOI diukur setiap bulan
4 Angka Infeksi Nasokomial dicatat setiap bulan
5 Survey kepuasan pasien dilakukan setiap ada pasien
pulang atau meninggal
6 Survey kepuasan keluarga dilakukan setiap ada
pasien pulang atau meninggal
7 Survey kepuasan tenaga kesehatan dilakukan setiap
ada pasien pulang atau meninggal

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 53


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
8 Survey masalah keperawatan dilakukan tiap bulan
9 Audit dokumen dilakukan tiap bulan
Petunjuk :
Sll        : selalu nilai 4
Sr         : sering nilai 3
Kd       : kadang-kadang nilai 2
Tp        : tidak pernah nilai 1
Nilai    : Total nilai x   100%
4. Model – Model Praktik Keperawatan Profesional
Berdasarkan pengalaman Sudarsono (2000) dikembangkan beberapa jenis
MPKP sesuai dengan kondisi sumbr daya manusia yang ada yaitu:
a. Model praktik keperawatan professional III
Tenaga perawat yang akan bekerja di ruangan ini semua profesional dan
ada perawat yang sudah menyandang gelar doktor dalam pengalaman
klinik,sehingga praktik keperawatan berdasarkan evidence based. Di
ruangan tersebut di lakukan penelitian keperawatan, khususnya penelitian
klinis serta memanfaatkan hasil riset dalam memberikan asuhan
keperawatan.
b. Model Praktik Keperawatan Profesional II
Tenaga perawat yang bekerja di ruangana ini yayng mempunyai
kemampuan specialis keperawatan yang dapat memberikan konsultasi
kepada perawat primer.Di ruangan ini digunakan hasil-hasil penelitian
keperawatan dan melakukan penelitian keperawatan.
c. Model Praktik Keperawatan Profesional I
Model ini menggunakan 3 Komponen utama yaitu ketenagaan, metode
pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Metode yang
digunakan pada model ini adalah kombinasi metode keperawatan primer
dan metode tim yang disebut tim primer.
d. Model Praktik Keperawatan Profesional Pemula
Model ini menyerupai MPKP I, mempunyai 3 komponen utama seperti
MPKP I tetapi baru tahap awal pengembangan yang akan menuju
professional I.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 54


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISIS SERTA SINTESA PERMASALAHAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Profil RSUD Undata Palu


RSUD Undata berdiri sejak tanggal 7 Oktober - Desember 1972 berlokasi
di pesisir teluk Palu, nama UNDATA memiliki arti “Obat Kita”. Kata ini
sekaligus bermakna tentang layanan kesehatan dalam cakupan bersifat prefentif,
kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan kebersamaan “Mosangu Mosipakabelo”.
Pada periode Oktober - Desember 2009, RSUD Undata pindah ke bangunan baru
berlokasi di Jl. Trans Sulawesi- Tondo-Palu Timur, sesuai dengan Surat
Keputusan Gubernur No. 445/400/RO/.ADM KESRAMAS Tanggal 06 Oktober -
Desember 2009 dan Surat Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Tengah No.
13/P.JMP-DPRD/2009. Tanggal 24 Juni 2009.
Visi dan Misi RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah:
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang terdepan dan terbaik dalam bidang pelayanan,
pendidikan, dan penelitian di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2020.
2. Misi
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang profesional.
b. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di
Bidang Kesehatan.
c. Meningkatkan Pendapatan Rumah Sakit Kesejahteraan Karyawan
Rumah Sakit.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 55


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
d. Meningkatkan kerjasama dengan mitra Rumah Sakit.
(Diklat RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah 2019)

B. Profil dan Gambaran Umum Ruang Pavilium Aster


1. Profil Ruangan
a. Visi dan Misi Pavilium Aster
1) Visi
“Terwujudnya pelayanan perawatan profesional di Pav. Aster
yang prima pada pasien mata, telinga hidung, tenggorokan dan
bedah mulut.”
2) Misi
a) Memberikan pelayanan perawatan yang profesional
b) Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia
c) Mendukung sarana dan prasarana yang bermanfaat secara optimal
b. Filosofi
1) Dengan iman dan takwa kita tungkatkan derajat pelayanan
keperawatan profesional
2) Berinteraksi secara holistik terhadap lingkungan dalam pelayanan
keperawatan profesional
c. Motto
“Melayani ibadah sehat anugerah”
1. Jenis Pelayanan
Ruang pavilium Aster merupakan ruang rawat inap penyakit mata, mulut
dan THT.

C. Kajian Situasi Pavilium Aster

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 56


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 Januari – 22 Januari 2022, meliputi
SWOT, Sumber Daya Manusia (Man), Sarana dan Prasarana (Material), metode
pemberian asuhan keperawatan (Methode), keuangan (Money), mesin (Machines),
lingkungan (Environment) dan Planning Of Action (POA).
1. Man (Sumber Daya Manusia)
a. Struktur Organisasi
Pavilium Aster dipimpin oleh kepala ruangan. Ketua Tim berjumlah 2
orang, perawat pelaksana 15 orang. Berikut struktur organisasi di Ruang
Pavelium Aster :
Bagan 3.1
Struktur Tenaga Perawatan di Pavilium Aster RSUD Undata Palu

Kepala Ruangan
Astri Rahyani, S.Kep., Ns

Ketua Tim I Ketua Tim II


Sarmin, Amd.Kep Hasni Hilipito, S.Kep., Ns

Perawat Pelaksana Tim I : Perawat Pelaksana Tim II :

1. Mery Kristin Sasea, S.Kep., Ns 1. Sriyani, S.Kep


2. Ida Ayu Made, S.Kep., Ns 2. Marni Buntu Dembong, S.Kep
3. Asriani Balgisya, S.Kep., Ns 3. Harianti, Amd.Kep
4. Samsir Angka, Amd.Kep 4. Haidir, S.Kep
5. Ernawati Palumpun, S.Kep.,Ns 5. Kamal, Amd.Kep
6. Wenilisyanti, S.ST., MM 6. Agustina, Amd,Kep

1) Tugas Kepala Ruangan


1) Memimpin sharing dan operan pagi
2) Memastikan pembagian tugas perawat yang telah dibuat oleh kepala
tim dalam pemberian asuhan keperawatan pada hari itu
3) Memastikan seluruh pelayanan pasien terpenuhi dengan baik,
meliputi : pengisian askep, visite dokter, pemeriksaan penunjang dll
Manajemen Keperawatan Kelompok IV 57
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
4) Memastikan ketersediaan fasilitas dan sarana sesuai dengan
kebutuhan
5) Mengelola dan menjelaskan complain dan konflik yang terjadi di
area tanggung jawabnya
2) Tugas Ketua Tim
a) Mengidentifikasi kebutuhan perawatan seluruh pasien yang
dikoordinirnya pada saat pre conference
b) Memastikan seluruh perawat pelaksana membuat rencana asuhan
keperawatan yang tepat untuk setiap pasiennya
c) Memastikan setiap perawat pelaksana melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
d) Melaksanakan validasi tindakan keperawatan seluruh pasien
dibawah koordinasinya pada saat post conference
3) Tugas Perawat Pelaksana
a) Mengidentifikasi seluruh kebutuhan perawatan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
b) Merencanakan asuhan keperawatan
c) Melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi
d) Memastikan seluruh tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
b. Kualifikasi Pendidikan dan Masa Kerja
Tabel 3.1
Kualifikasi Pendidikan dan Masa Kerja

No Nama Pendidikan Jabatan Masa Kerja

1 Astri Rahyani S.Kep., Ns Karu 20 Thn

2 Sarmin Amd.Kep KT I 30 Thn

3 Hasni Hilipito S.Kep., Ns KT II 28 Thn

4 Mery Kristin Sasea S.Kep., Ns PP I 17 Thn

5 Ida Ayu Made S.Kep., Ns PP I 12 Thn

6 Asriani Balgisya S.Kep., Ns PP I

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 58


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
7 Samsir Angka Amd.Kep PP I

8 Ernawati Palumpun S.Kep PP I 18 Thn

9 Wenilisyanti S.ST., MM PP I

10 Sriyani S.Kep PP II 17 Thn

11 Marni Buntu Dembong S.Kep PP II 15 Thn

12 Harianti Amd.Kep PP II 11 Thn

13 Haidir S.Kep PP II

14 Kamal Amd.Kep PP II

15 Agustina Amd,Kep PP II
Sumber : Dokumen Paviliun Aster 2022

Interprestasi Data :
Tabel diatas menunjukan jumlah tenaga perawat yang ada di Paviliun Aster
berjumlah 15 orang, terdiri dari 1 orang sebagai kepala ruangan, 2 orang
sebagai ketua tim dan 12 orang sebagai perawat pelaksana. Masa kerja paling
lama adalah 30 tahun dan masa kerja yang baru adalah 0 tahun.

Tabel 3.2
Distribusi perawat berdasarkan pendidikan di Paviliun Aster

No. Pendidikan Jumlah Persen

1 Diploma (D3) 6 33%


2 Nurse 7 39 %
3 S1 Keperawatan 4 22%
4 S2 Keperawatan 1 5%
Total 18 100 %

Interprestasi Data :

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 59


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Tabel diatas menunjukan jumlah tenaga perawat yang ada di Ruang
Pavelium Aster dengan pendidikan Diploma (Ners) berjumlah 7 orang (39%),
perawat dengan pendidikan sarjana ( S.Kep ) berjumlah 4 orang (22%),
perawat dengan pendidikan Deploma ( DIII ) berjumlah 6 orang (33%) dan
Magister keperawatan berjumlah 1 orang (5%). .
Ta bel 3.3
Distribusi perawat berdasarkan lama kerja di ruang Aster

No. Lama Kerja Jumlah Persen

1 ≤ 30 tahun ketua tim I 1 33 %


2 ≤ 28 tahun ketua tim II 1 33 %
3 ≤ 20 tahun kepala ruangan 1 33 %
Total 3 100 %

Interprestasi Data :
Berdasarkan tabel diatas, tenaga perawat yang ada di Ruang Aster dengan
lama kerja ≤ 30 tahun berjumlah 1 orang ketua tim I (33%), perawat dengan
lama kerja ≤ 28 tahun berjumlah 1 orang ketua tim II (33%).dan perawat
dengan lama kerja ≤ 20 tahun 1 orang Kepala Ruagan (33%).
c. Gaya Kepemimpinan
Di Paviliun Aster gaya kepemimpinan kepala ruangan adalah
demokratis, dimana kepala ruangan saat operan shift selalu menerima saran,
kritik dari bawahannya juga mendengar apa yang menjadi keluh-kesah dari
bawahannya. Kepala ruangan juga mengutamakan kerjasama dari seluruh
anggota di ruangan agar tercapai tujuan yang ditargetkan.

4. Kajian Indikator Mutu Paviliun Aster Bulan Oktober-Desember 2021


Diketahui :
Jumlah tempat tidur : 20 tempat tidur
Jumlah hari perawatan (Oktober-Desember) : Oktober : 146 hari
November : 63 hari
Desember : 87 hari
Total : 296 hari

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 60


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Jumlah hari dalam 3 bulan (Oktober- Desember) : 92 hari
Jumlah pasien keluar d an meninggal : Oktober : 52 orang
November : 35 orang
Desember : 35 orang
a. Menurut Depkes RI (2014), BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter
BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2014)
jumlah hari rawat di rumahsakit
BOR ¿ %
jumlah tempat tidur x jumlah hasil dalam 1 periode
Bulan Oktober
jumlah hari perawatan
BOR = x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode

146
= x 100 %
20 x 31

= 23,5% = 24 %

 Bulan November
jumlah hari perawatan
BOR = x
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
100%
63
= x 100 %
20 x 30
= 10,5 % = 11 %
 Bulan Desember
jumlah hari perawatan
BOR = x
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
100%
87
= x 100 %
20 x 31
= 14,0 % = 14 %
b. LOS menurut Depkes RI (2014) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 61


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal
antara 6-9 hari (Depkes RI, 2014).
jumlah lama di rawat
ALOS =
jumlah pasien keluar(hidup dan mati)

 Oktober
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
146
=
52
= 2,8 Hari = 3 Hari
 November
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
63
=
35
= 1,8 Hari = 2 Hari
Desember
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
87
=
35
= 2,4 Hari = 2 Hari

c. TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat


tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

( jumlah tempat tidur x periode )−hari perawatan


TOI ¿
jumlah pasien keluar(hidup dan mati)

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 62


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Bulan Oktober
TOI =

( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan


(Ʃ Jumlah pasien keluar )

( 20 x 31 )−146
=
52

= 9,11 hari = 10 Hari

Bulan November
TOI =

( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan


(Ʃ Jumlah pasien keluar )

( 20 x 30 )−63
=
35

= 15,3 hari = 15 Hari

Bulan Desember
TOI =

( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan


(Ʃ Jumlah pasien keluar )

( 20 x 31 )−87
=
35

= 17,7 hari = 18 hari

d. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat


tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali.
jumlah pasien dirawat
BTO =
jumlah tempat tidur
Bulan Oktober

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 63


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur

52
=
20

= 2,6 = 3 Kali

 Bulan November
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
35
=
20

= 1,7 = 2 Kali

Bulan Desember
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
35
=
20

=1,7= 2 Kali

Indikator efisiensi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.11 Efisiensi Paviliun Kenanga


Indikator
No Bulan
BOR LOS TOI BTO
1 Oktober 24% 3 10 3
2 November 11% 2 15 2
3 Desember 14% 2 18 2
Rata-Rata 49% 7 43 7
Standar 75-85% 7-10 hari 1-3 hari 5-45 kali

2. Material (Sarana & Prasarana)


Sarana dan prasarana yang ada di Paviliun Aster antara lain sebagai berikut
Tabel 3.5

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 64


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Fasilitas Perawat
No Sarana Prasarana Jumlah Kondisi Keterangan
Ruang Kepala
1 1 Layak Ada
Ruangan
2 Kamar Mandi 1 Layak Ada
3 Wastafel 1 Layak Ada
4 Nursing Station 1 Layak Ada
5 Ruang Tindakan 2 Layak Ada
6 Ruang Ganti Perawat 1 Layak Ada

Sumber : Paviliun Aster RSUD Undata Palu, Januari 2022


Jumlah yang layak x 100%
jumlah keseluruhan yang ada
7 x 100%
7
= 100%
Interpretasi Data :
Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa fasilitas yang didapatkan di
Paviliun Aster oleh perawat cukup lengkap dan semuanya dalam keadaan
baik. Di ruangan belum tersedianya ruang pendidikan bagi mahasiswa yang
praktik.
b. Sarana dan Prasarana Pasien di Ruangan
Tabel 3.6 Fasilitas Pasien
Tabel 3.6 Inventaris Alat Non Medis
No Fasilitas Inventaris Keterangan
1 Bed (tempat tidur) 20 Layak
2 Loker perawat 20 Layak
3 Lemari/meja klien 20 Layak
4 Lemari es 1 Layak
5 Meja nurse station 2 Layak
6. Dispenser 1 Layak
7. Lemari 3 Layak
8. Lampu penerang ruangan px 13 Layak
11 Lampu kamar mandi 7 Layak
12 Wastafel 8 Layak

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 65


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
13 Kamar mandi 8 Layak
14 Closet 8 Layak
15 Jam dinding Klien - Tidak Ada
16 Kalender 2 Layak
18 Kursi klien 10 Layak
20 Keset 4 Layak
21 Nurse call 5 Layak
22 Komputer 1 Layak
23 Kursi perawat 7 Layak
24 Kipas angin perawat 1 Layak
26 Kipas angin klien 4 Layak
27 Tempat laken kotor 1 Layak
28 Tempat sampah medis 4 Layak
29 Tempat sampah non medis 3 Layak
30 Gayung 8 Layak
31 AC 4 Layak
32 APAR 1 Layak
33 Jam dinding perawat 1 Layak
34 Tangga klien 2 Layak
35 Laken 40 Layak

Jumlah yang layak x 100%


Jumlah keseluruhan yang ada
209 x 100%
209
= 100%
Interpretasi Data :
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi fasilitas pasien di dalam ruangan
baik, terlihat dari kelengkapan dan kondisi peralatan yang masih baik.

c. Sarana dan prasarana alat kesehatan


Tabel 3.7
Fasilitas dan Alat Kesehatan Ruang Aster
Tabel 3.7 Inventaris Alat Medis
No Nama barang Inventaris Keterangan
1 Tensi meter 1 Layak

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 66


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2 Stetoskop 2 Layak
3 Timbangan BB 1 Layak
4 Thermometer 2 Layak
5 Gunting verban, 2 Layak
8 Bak instrument 3 Layak
9 Bengkok 3 Layak
11 Pinset anatomis 2 Layak
12 Pinset sirurgis 2 Layak
14 Spatel 2 Layak
18 Baki besar 3 Layak
21 Suction 1 Layak
22 Nebuliser 1 Layak
23 Tromol 1 Layak
24 Regulator O2 7 Layak
26 Rostur 1 Layak
30 Resusitator - Tidak Ada
31 Ambubag 1 Layak
32 Tabung O2 1 Layak
33 Syringe Pump - Tidak ada

Sumber : Paviliun Aster RSUD Undata Palu, Januari 2022


Jumlah yang layak x 100%
Jumlah keseluruhan yang ada
45 x 100%
45
= 100%
Interpretasi Data :
Dari tabel diatas didapatkan sebagian besar fasilitas dan peralatan
medis di Paviliun Aster masih baik

d. Fasilitas dan Kapasitas Tempat Tidur


Tabel 3.8
Jumlah tempat tidur Ruang Aster
Ruang Kamar Jumlah Tempat Kondisi
Tidur
ASTE Kelas I 2 Baik

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 67


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
R Kelas III Baik
8
(Perempuan)
Kelas III Baik
8
(Laki-laki)
2 Baik
Ruang isolasi
Sumber : Ruang Paviliun Aster
Jumlah yang layak x 100%
Jumlah keseluruhan yang ada
20 x 100%
20
= 100%
Interpretasi Data :
Paviliun Aster memiliki kapasitas tempat tidur (Bed) sebanyak 20.
e. Daftar SOP yang ada diruangan
Standar operasional prosedur di ruang Aster berjumlah 55 SOP, yang
terdiri dari SOP pelayanan, tindakan perawatan dan SOP rawat inap.
Berikut adalah daftar standar operasional prosedur yang ada di Ruangan
Pavelium Aster :
Tabel 3.9
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP)

No JUDUL SOP
1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
2. Pelayanan kerohanian
3. Hambatan dalam penerimaan pasien
4. Penyiapan obat-obat
5. Penyimpanan obat lasa
6. Pemberian obat-obat high alert dan elektrolit pekat
7. Pemberian obat-obat high alert
8. Penyimpanan elektrolit pekat
9. Pelayanan yang seragam pada pasien
10. Pemberi asuhan berdasarkan konsep PPC
11. Penelaah dan penyelesaian keluhan (complain)
12. Asesmen penilaian nyeri

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 68


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
13. Asesmen nyeri
14. Etika batuk
15. Asuhan untuk pasien immunosupresssed
16. Isolasi pasien
17. Kebersihan tangan
18. Kesehatan kariyawan/perlindungan petugas kesehatan
19. Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek
20. Pengendalian lingkungan rumah sakit
21. Penggunaan alat pelindung diri (APD)
22. Praktik menyuntik aman
23. Pembuangan benda tajam dan jarum
24. Pelaksanaan kebersihan ruangan
25. Desinfeksi ruangan
26. Penggunaan alat spill kit
27. Pembuangaan sampah infeksius
28. Pengelolaan sampah non medis
29. Pengelolaan sampah medis
30. Penggunaan alat SINGLE USE-RE USE
31. Pelayanan linen bersih
32. Distribusi linen bersih
33. Pemisahan linen kotor
34. Penjemputan linen kotor diruangan
35. Penyimpanan alat steril
36. Dekontaminasi alat
37. Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda tajam
38. Penatalaksanaan pajanan
39. Pemasangan gelang identifikasi
Identifikasi pasien sebelum pemberian obat, darah, atau produk
40.
darah
Identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau
41.
prosedur
42. Identifikasi bayi baru lahir
43. Komunikasi media atau via telepon
Komunikasi efektif dengan menggunakan SBRAR dan READ
44.
BACK

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 69


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
45. Penandaan lokasi operasi
46. Pelaksanaan time out
47. Manajemen resiko pasien jatuh
48. Asesmen awal dan asesmen ulang resiko pasien jatuh
49. Asesmen resiko jatuh pasien rawat jalan
50. Permintaan second opinion
51. Perencanaan pemulangan pasien
Pemberian informasi jenis pelayanan, hasil pelayanan yang
52.
diharapkan, perkiraan biaya serta hak dan kewajiban pasien
53. Penanganan pasien akhir kehidupan
54. Penolakan resusitasi (DNR)
55. Persetujuan tindakan kedokteran

3. Method (Metode AsuhanKeperawatan)


Model asuhan keperawatan yang dijalankan di paviliun aster adalah model
asuhan keperawatan Tim dibagi menjadi 2 tim. Di paviliun aster, seluruh
perawat bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan di bawah
kepemimpinan kepala ruangan.
1) Penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
Hasil wawancara dengan beberapa perawat paviliun aster bahwa
penerapan metode tim hanya dilakukan pada shift pagi. Sedangkan pada
shift sore dan malam metode tim tidak digunakan dikarena jumlah perawat
pada shift sore dan malam hanya berjumlah 2 orang.
Dari hasil observasi yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu di
paviliun aster didapatkan tindakan keperawatan yang sering dilakukan,
yaitu:
1. Memberikan Terapi obat sesuai order Dokter
2. Mengontrol cairan infus
3. Menghitung keseimbangan cairan
4. Mengobservasi tanda-tanda vital
5. Memberikan edukasi tentang resiko jatuh kepada pasien dan keluarga
6. Melakukan perawatan luka
2) Serah Terima Pasien

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 70


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Sebelum memulai operan, kepala ruangan melakukan sharing
mengenai 6 sasaran keselamatan pasien, visi dan misi rumah sakit, 5 five
moment, cuci tangan dan hak pasien. Operan dilakukan 3 kali dalam sehari
yaitu pada pergantian shift malam ke pagi dengan jam kerja mulai pukul
07.00 WIB-14.00 WIB, pagi ke sore dengan jam kerja 14.00 WIB - 21.00
WIB dan sore ke malam dengan jam kerja pada pukul 21.00 WIB - 07.00
WIB. Berdasarkan hasil observasi, 90% perawat mengikuti pelaksanaan
operan tepat waktu. Adapun isi laporan yang disampaikan adalah nama
pasien, diagnose medis, DPJP, dan tindakan yang sudah dilakukan.
3) Tata Tertib Ruangan Rawat Inap

a. Peraturan Kunjungan Pasien


a) Pada prinsipnya semua kunjungan harus melalui pintu utama atau
bisa melalui pintu ruangan paviliun aster.
b) Ketentuan waktu kunjungan
1. Waktu berkunjung hari Senin s/d Minggu :
Siang : pukul 11.00- 12.00 WIB
Sore :pukul 16.00- 18.00 WIB
c) Pengunjung pasien yang dirawat di paviliun aster diperkenankan
masuk ke pavilun aster dengan satu orang penunggu. Disediakan
ruang khusus bagi penungguh pasien paviliun aster dan kesempatan
masuk ke pavilium aster bertemu pasien hanya diberikan kepada
keluarga dan akan dilakukan pengaturan secara bergantian oleh
perawat.
d) Izin Berkunjung diluar waktu kunjungan diberikan hanya pada
keadaan tertentu atau alasan khusus dengan ketentuan pengunjung
meminta izin kepada perawat atau petugas ruangan. Demi
kenyamanan pasien dan ketertiban di paviliun aster maka petugas
akan mengatur jumlah pengunjung yang boleh masuk serta alokasi
waktu berkunjungnya, sesuai dengan kondisi pasien saat itu dan
situasi ruang perawatan.
e) Anak usia dibawah 12 tahun tidak boleh masuk ke paviliun aster
guna menghindari penularan penyakit dari Rumah Sakit.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 71


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
b. Peraturan Bagi Penunggu Pasien
a) Demi menjaga kenyamanan dan privasi pasien, maka :
1. Satu pasien dijaga oleh satu penunggu,kecuali ada indikasi medis
yang mengharuskan dijaga lebih dari satu orang
2. Kamar mandi diruang perawatan khusus untuk pasien,tidak
diperkenankan untuk mencuci baju penunggu atau penjaga pasien
tidak diperkenankan menggunakan kamar mandi pasien.
b) Tempat tidur dikamar perawatan disiapkan untuk pasien, penjaga
pasien disediakan kursi, mohon tidak duduk atau tidur di tempat
tidur pasien maupun dilantai.
c. Keamanan dan Ketertiban Rumah Sakit
a) Rumah Sakit dilengkapi dengan sistem keamanan terpusat dengan
ditunjang perangkat CCTV dibeberapa area.
b) Meskipun Rumah Sakit sudah mengupayakan sistem keamanan
tersebut namun karena Rumah Sakit merupakan area publik yang
tidak semua orang datang dapat dipantau satu persatu,maka
kehilangan atas uang dan barang berhargaa milik pasien atau
keluarga atau pengunjung menjadi tanggung jawab perseorangan.
Rumah sakit tidak bertanggung jawab atas kehilangan tersebut.
c) Keluarga, penjaga dan pengunjung pasien diharapkan ikut serta
menjaga keamanan, kebersihan, kerapihan, dan tata tertib di
lingkungan rumah sakit.
d) Apabila melihat orang atau barang atau hal-hal yang mencurigakan,
segera hubungi kepada perawat ruangan atau petugas keamanan.

d. Tata cara Pengajuan Keluhan


a) Pavilum aster tidak menyiapkan sarana untuk pasien dapat
menyampaikan saran, keluhan atau komplain.
e. Informasi, anjuran dan larangan lainnya

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 72


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
a) Makanan pasien diberikan sesuai dengan standar gizi yang
diperlukan, bila hendak membawah makanan dari rumah atau luar,
mohon konsultasi dulu dengan perawat atau dokter.
b) Waktu kepulangan ditentukan oleh DPJP .
c) Waktu kepulangan selambatnya pukul 12.00 WIB, kecuali karena
menunggu visit dokter,hasil laboratorium hal lain yang ditetapkan
bagian administrasi. Jika melewati batas waktu tersebut akan
diperhitungkan satu hari perawatan.
d) Demi kenyamanan pasien,maka proses mengantar atau mengambil
perlengkapan pribadi pasien harap dilaksanakan pada waktu jam
kunjungan atau berkoordinasi dengan petugas kesehatan.
e) Demi standarisasi mutu pelayanan,mohon agar perawatan atau
pengobatan dipercayakan sepenuhnya kepada dokter atau perawat
dengan menggunakan obat atau perlengkapan yang telah disediakan
Rumah sakit.
f) Dengan mempertimbangan bahaya penularan penyakit (infeksi
virus,bakteri,jamur)dan zat-zat berbahaya yang terdapat dalam
Rumah sakit maka penunggu pasien :
1) DILARANG menggunakan fasilitas RS yang diperuntukan hanya
bagi pasien.
2) DILARANG mencuci sendiri dan menjemur pakaian di area RS.
3) DILARANG membawa alat tidur dari luar RS untuk digunakan
pasien.
g) Bagi pasien,keluarga pasien, dan pengunjung :
1) DILARANG mendokumentasikan atau memotret atau merekam
proses tindakan medis atau keperawatan dengan cara apapun dan
dengan alasan apapun tanpa izin tertulis dari RS.
2) DILARANG merokok di area RS.ketentuan ini sesuai peraturan
Walikota No 315 tahun 2017 tentang kawasan tanpa rokok di
kota bandung.
3) DILARANG membawa bahan berbahaya,narkoba dan senjata
tajam ke area RS.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 73


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
4) DILARANG mengambil atau memindahkan barang infentaris
diruang perawatan tanpa seijin petugas.
5) DILARANG membuat gaduh atau onar di area RS
3. Money (Keuangan)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di pavilun aster diperoleh
data biaya perawatan pasien sebagian besar dari BPJS, masalah pembiayaan
terpusat langsung, jadi bisa dikatakan, tergantung dari alokasi anggaran yang
disediakan rumah sakit untuk tiap-tiap ruangan. Perawat juga mendapatkan jasa
perawat yang besarnya ditentukan oleh pihak rumah sakit.
5. Market
Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami tidak menemukan ada
komplain yang dilakukan oleh pasien maupun keluarga pasien terkait layanan
maupun tindakan keperawatan yang dilakukan di ruangan Aster. Ruangan
Aster menerima aspirasi dari pasien dapat berupa komplain yang dapat
disampaikan melalui perawat secara sopan. Jika ada pasien atau keluarga
pasien yang komplain dengan pelayanan di ruangan, maka pasien atau keluarga
yang bersangkutan dapat menyampaikan langsung kepada perawat dan perawat
akan menyampaikan kepada kepala ruangan.

6. Environment (Lingkungan)
a. Fisik
1) Lokasi dan Denah
Adapun lokasi dan denah ruang Aster RSUD UNDATA, yaitu :
Bagan 3.2

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 74


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Lokasi Ruang Aster RSUD UNDATA Palu

PAGAR

R.IGD R.OK R.TERATAI

1) Sebelah utara berbatasan dengan ruangan IGD


RUANG PAVELIUM ASTER
2) Sebelah selatan berbatasan dengan ruangan OK
Lantai II
3) Sebelah barat berbatasan dengan ruangan TERATAI
4) Sebelah timur berbatasan dengan pagar
Ruang Tunggu
5)

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan selama 5 hari di ruang


Aster, lingkungan klien sangat kondusif dan nyaman. Hal ini didukung
dengan baiknya fasilitas yang ada dilingkungan klien dan kondisi
kebersihan lingkungan klien terjaga. Hal ini dapat dilihat dari adanya
cleaning service yang membersihkan ruangan 2 kali dalam sehari yakni
pada pagi dan sore hari.
2) Ruang Nurse Station
Terletak di tengah-tengah diantara setiap kamar, pencahayaaan pada
siang dan malam hari terang, sirkulasi udara sangat baik. Penempatan
alat diruangan Aster sudah tertata rapih, penempatan berkas dan
peralatan sudah sesuai. Ruang Nurse Station tersedia lemari
penyimpanan obat, lemari berisi infus pump, srying pump, alat pengukur
tanda-tanda vital, lemari peralatan steril, adanya troli untuk tindakan
keperawatan. Diruangan ini terdapat juga kamar mandi dan wastafel.

3) Ruang Perawatan ( Kelas I dan Kelas III)


Terdapatnya ruang perawatan yang didalamnya tersedia meja pasien,
kursi, bed (tempat tidur), sampiran, kamar mandi dan wastafel.
4) Ruang pemeriksaan Mata

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 75


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Dirungan pemeriksaan mata terdapat meja alat tindakan, rostur,
alat untuk pemeriksaan mata.
5) Ruang Pemeriksaan THT
Diruangan pemeriksaan THT terdapat meja alat tindakan, alat
untuk pemeriksan telinga.
6) Kamar Mandi
Terdapat 6 kamar mandi pasien dan 1 kamar mandi untuk petugas
kesehatan, pintu membuka ke dalam, pencahayaan redup pada siang
ataupun malam hari, lantai licin, ketersediaan air cukup, kamar mandi
cukup bersih, pispot dan urinal diletakan dikamar mandi yang seharusnya
mempunyai ruangan tersendiri untuk menyimpan pispot dan urinal.
b. Non Fisik
1) Hubungan Perawat Dengan Perawat
Dari hasil observasi yang dilakukan, hubungan perawat dengan
perawat yang lainnya sudah sangat baik. Terlihat dari setiap
dilakukannya serah terima pasien saat operan shift. Perawat melakukan
komunikasi secara efektif dalam melakukan serah terima pasien.
Hubungan perawat satu dengan lainnya juga sangat akrab.
2) Hubungan Perawat Dengan Tim Medis Lainnya
Dari hasil observasi yang dilakukan, perawat di ruangan menjalin
komunikasi yang baik dengan tim medis lainnya. Seperti dengan dokter,
mendampingi dokter saat melakukan visite dan berkomunikasi terkait
kondisi pasien. Dengan tim gizi, perawat berkomunikasi terkait diit yang
tepat bagi pasien. Perawat juga melakukan komunikasi dengan tim
housekeeping terkait pemenuhan alat tenun di ruangan.
3) Hubungan Perawat Dengan Pasien
Hubungan perawat dan pasien di ruangan sudah baik, perawat setiap
pergantian shift melakukan serah terima pasien langsung di bed pasien.
Perawat juga menanyakan bagaimana keadaannya setiap melakukan
serah terima. Ketika pasien membutuhkan pertolongan pasien akan
membunyikan bel yang sudah tersedia di bednya masing-masing dan
perawat akan dating memastikan apa yang diperlukan.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 76


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
D. Analisa SWOT
Pada tahap ini dilakukan analisis SWOT mengenai kekuatan dan kelemahan
(faktor internal) yang dimiliki oleh ruang Aster sekaligus juga menganalisis
peluang dan ancaman (faktor eksternal) yang dihadapi oleh ruang Aster adalah
sebagai berikut :
a) Kekuatan (Strength)
1. RSUD UNDATA adalah Rumah Sakit yang terakreditasi A.
2. Ruang Aster merupakan ruangan kelas I dan kelas III dengan kategori
ruangan pelayanan bedah mulut, mata dan THT.
3. Kepala ruangan Aster dengan pengalaman kerja 20 tahun.
4. Ruang Aster memiliki tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan Ners 7
orang, S1 Keperawatan 4 orang, dan D-III Keperawatan 6 orang.
5. Perawat di ruang Aster paling lama dengan masa kerja 30 tahun yaitu ketua
tim II
6. Ruang Aster memiliki tenaga perawat yang telah mengikuti pelatihan yang
di programkan dari rumah sakit seperti (BHD dan Lain – lain)
7. Ruang Aster memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) sejumlah 78
8. Ruang Aster mempunyai standar asuhan keperawatan
9. Pendanaan ruang Aster dikelola oleh RS pemerintah
10. Ruang Aster memiliki visi dan misi sendiri
11. Terdapat mahasiswa yang praktik di R uang Aster (DIII Poltekes dan SMK
Keperawatan)
12. Lingkungan ruang Aster terlihat bersih, rapi, lingkungan sangat kondusif
bagi klien dan saat melakukan pelayanan kesehatan
13. Ruang Aster memiliki tempat penyimpanan obat yang sesuai dengan
identitas masing-masing pasien
14. Terdapat alat / sarana komunikasi seperti computer dan telepon ruangan
15. Ruang Aster memiliki O2 Tabung memudahkan penanganan emergancy
pada pasien gangguan pola pernapasan.
16. Diadakannya sharing, laporan, evaluasi serta motivasi setiap memulai shift
dan pergantian dinas
17. Ruang Aster memiliki tempat obat

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 77


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
18. Terdapat ventilasi udara di kamar pasien
19. Adanya ruang tunggu penunggu pasien yang memadai
b) Kelemahan (Weakness)
1. Belum tersedianya tempat penyimpanan dan pelabelan obat sesuai standar
2. Ronde keperawatan blum di lakukan secara maksimal di ruangan pavilion
Aster
3. Belum adanya kebijakan dari RSUD undata dalam sentralisasi obat untuk
setiap ruangan
4. Belum tersedianya sarana dan prasarana untuk sentralisasi obat
5. Tidak tersedianya informasi tentang hak dan kewajiban pasien di setiap
ruagan
6. Belum mendapatkan kesempatan dalam pelatihan secara menyeluruh dalam
pelatihan BTCLS dan MPKP
c) Peluang (opportunities)
1. Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi perawat
2. Telah disahkannya UU RI no 38 Tahun 2014, mengenai keperawatan
3. Adanya penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dibidang kesehatan khususnya
keperawatan
4. Adanya lokasi perguruan tinggi yang dekat dengan RS sehingga
memudahkan perawat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi
5. Adanya kerjasama dengan BPJS
d) Ancaman (Threats)
1. Masyarakat semakin kritis terkait dengan pelayanan kesehatan disertai
tingkat kemajuan teknologi yang semakin canggih memudahkan masyarakat
mengetahui segala informasi dengan cepat
2. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
profesional
3. Persaingan antar RS yang mempunyai tenaga perawat yang professional
semakin kuat
4. Adanya peningkatan teknologi informasi yang membuat masyarakat
semakin kritis dalam menilai pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 78


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
E. MATRIKS IFE

NO. FAKTOR BOBOT RATING SKOR

Kekuatan (Strengths)

RSUD UNDATA adalah Rumah


1.
Sakit yang terakreditasi A 0,06 4 0,24
Ruang Aster merupakan ruangan
kelas I dan kelas III dengan
2. 0,05 3 0,15
kategori ruangan pelayanan bedah
mulut, mata dan THT
Kepala ruangan Aster dengan
3. 0,05 3 0,15
pengalaman kerja 20 tahun
Perawat paling lama bekerja yaitu
4. 0,03 3 0,09
ketua tim I yaitu 30 tahun
Ruang Aster memiliki tenaga
perawat yang telah mengikuti
5. pelatihan yang di programkan dari 0,04 4 0,16
rumah sakit seperti (BHD dan lain-
lain)
Ruang Aster memiliki standart
6 0,03 3 0,09
operasional prosedur (SOP)
Ruang Aster mempunyai standar
7. 0,04 4 0,16
asuhan keperawatan
Pendanaan ruang Aster dikelola
8. 0,04 4 0,16
oleh pemerintah
Ruang Aster memiliki visi dan misi 0,05
9. 4 0,20
sendiri
Terdapat mahasiswa yang praktik
10. di ruang Aster (Poltekkes dan SMK 0,04 3 0,12
Keperawatan)
11. Lingkungan ruang Aster terlihat 0,05 3 0,15

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 79


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
bersih, rapi, lingkungan sangat
kondusif bagi klien dan saat
melakukan pelayanan kesehatan
Ruang Aster memiliki tempat
12. penyimpanan obat sesuai dengan 0,05 4 0,20
identitas masing-masing pasien
Terdapat alat/sarana komunikasi
13 seperti computer dan telepon 0,04 4 0,16
ruangan
Ruang Aster memiliki O2 tabung
memudahkan penangan emergency
14. 0,05 3 0,15
pada pasien gangguan pola
pernapasan
Diadakannya sharing, laporan,
15. evaluasi serta motivasi setiap 0,05 3 0,15
memulai shift dan pergantian dinas
Ruang Aster memiliki ruang obat
16. 0,05 4 0,20
dan tindakan
Adanya komite pencegahan dan
17. 0,05 3 0,15
pengendalian infeksi (PPI) di RS
Terdapat ventilasi udara di kamar
18. 0,05 3 0,15
pasien
Adanya ruang tunggu untuk
19. 0,06 4 0,24
penunggu pasien yang memadai

Jumlah 0,88 66 3,07

Kelemahan (Weaknes)

Saat menerima pasien baru,


perawat kurang mengenalkan
1 0,07 4 0,28
kondisi dan fasilitas yang tersedia
di RS.
2 Perawat dalam memberikan asuhan 0,05 3 0,15

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 80


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
keperawatan kadang-kadang baru
memperkenalkan diri.

Jumlah 0,12 7 0,43

Total 1 73 3,50
Keterangan :
Rating (nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai
1 = sangat lemah
2 = tidak begitu lemah
3 = cukup kuat
4 = sangat kuat
Jadi, reting mengacu pada kondisi RS, sedangkan bobot mengacu pada industri
dimna perusahan berada
1. Kalikan antara bobot dan reting dari masing-masing faktor untuk menentukan
nilai skor
2. Jumlah semua skor untuk mendapat skor total bagi RS yang dinilai. Nilai rata-
rata adalah 2,5. Jika nilai dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, RS
adalah lemah, sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukan posisi
internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari
cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah
bobot karena ia selaulu berjumlah 1,0.

F. MATRIKS EFE

NO. FAKTOR BOBOT RATING SKOR

Peluang (Opportunity)

Adanya organisasi PPNI yang


1. 0,13 4 0,52
menaungi profesi perawat
Telah disahkannya UU RI No.38
2. Tahun 2014, mengenai 0,12 3 0,36
keperawatan
3. Adanya penyelenggaraan pelatihan- 0,12 3 0,36
pelatihan dibidang kesehatan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 81


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
khusunya keperawatan
Adanya lokasi perguru an tinggi
yang dekat dengan RS sehingga
4. 0,10 3 0,30
memudahkan perawat yang ingin
melanjutkan sekolah
5. Adanya kerjasama dengan BJS 0,11 3 0,33

Jumlah 0,58 16 1,87

Ancaman (Thread)

Adanya tuntutan tinggi dari


1 masyarakat untuk pelayanan yang 0,12 3 0,36
lebih professional
Persaingan antar RS yang
2 mempunyai tenaga perawat yang 0,10 3 0,30
professional semakin kuat
Kebebasan pers mengakibatkan
3 mudahnya penyebaran informasi 0,10 2 0,20
didalam ruang kemasyarakatan.
Adanya peningkatan teknologi
informasi yang membuat
4 0,10 2 0,20
masyarakat semakin kritis dalam
menilai kesehatan di RS

Jumlah 0,42 10 1,06

TOTAL 1 26 2,93

Keterangan :
Reting setiap critical success faktor antara 1 sampai 4, dimana:
1= dibawah rata-rata
2 = rata-rata
3 = diatas rata-rata
4 = sangat bagus
Reting ditentukan berdasarkan efektifitas strategis rumah sakit. Dengan
demikian nilai didasarkan pada kondisi RS.
Manajemen Keperawatan Kelompok IV 82
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Jadi, reting mengacu pada kondisi RS, sedangkan bobot mengacu pada industri
dimana perusahan berada :
1. Kalikan antara bobot dan reting dari masing-masing faktor untuk menentukan
nilai skor
2. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahan yang
dinilai. Skor 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara
yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancama-
ancaman di pasar industri. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukan
bahwa perusahan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak
menghindar ancaman-ancaman ekster
G. Prioritas Masalah & Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Dari kajian situasi yang telah dilakukan, maka masalah-malasah yang
ditemukan antara lain :
2. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, menggunakan rumus CARL.
Rumusnya adalah :
CxAxRxL

C : Ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan prasarana)


A : Kemudahan masalah yang ada (mudah di atasi atau tidak)
R : Kesiapan dari tenaga pelaksana
L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
Lain

No Alternatif pemecahan Masalah C A R L Score Ket

klien dan keluarga menyatakan


bahwa perawat kadang-kadang
1. 5 4 5 4 400 II
memperkenalkan diri sebelum
memberikan pelayanan
Belum mendapatkan kesempatan
2. dalam pelatihan secara menyeluruh 5 5 5 4 500 I
dalam pelatihan BTCLS dan MPKP

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 83


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Perlunya pembaharuan/pemasangan
papan nama struktur organisasi
ruangan,poster informasi jam
kunjungan, tulisan tempat sampah
3. (Medis/Non Medis),poster 8 B dalam 5 4 4 3 240 III
pemberian obat,poster pentingnya
penggunaan masker, Poater 5 R di
tempat kerja, serta membuat poster
Hak dan Kewajiban pasien

Keterangan :
a. Sangat Penting :5
b. Penting :4
c. Cukup Penting :3
d. Kurang Penting :2
e. Sangat Kurang Penting : 1

Berdasarkan skoring yang telah dilakukan terhadap alternatif


penyelesaian masalah atau rencana strategi diatas maka didapatkan rencana strategi
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di
Ruang Pavilium Aster, antara lain:

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 84


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
1. Klien dan keluarga menyatakan bahwa perawat kadang-kadang memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan

memperkenalkan diri MAN MACHINE MATERIAL


sebelum melakukan
pelayanan keperawatan
sudah dilakukan tetapi belum
maksimal

Perawat yang kadang lupa


untuk memperkenalkan diri klien dan keluarga
sebelum memberikan menyatakan bahwa
pelayanan keperawatan perawat kadang-kadang
memperkenalkan diri
sebelum memberikan
pelayanan perawatan

Mengoptimalkan Perawat tidak saling


penerapan komunikasi mengingatkan pentingnya
terapeutik diruangan memperkenalkan diri
sebelum melakukan
pelayanan keperawatan

METHODE MEASYUREMEN ENVIRONMENT

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
2. Belum mendapat kesempatan dalam pelatihan secara menyeluruh dalam pelatihan BTCLS dan MPKP

MAN MACHINE MONEY

Anggaran yang
Ketidaksiapan
belum memadai
beberapa perawat
untuk mengadakan
untuk mengikuti
pelatihan sehingga
pelatihan
peserta yang ikut Belum mendapat
terbatas kesempatan dalam
pelatihan secara
menyeluruh dalam
pelatihan BTCLS dan
MPKP
Perlunya koordinasi
Kurangnya kesadaran
karu dengan perawat
akan pentingnya
pelaksana terkait
mengupgrade ilmu
kesiapan mengikuti
terbaru melalui
pelatihan
pelatihan

METHODE MEASYUREMEN ENVIRONMEN

T T

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
3. Perlunya pembaharuan/pemasangan papan nama struktur organisasi ruangan,poster informasi jam kunjungan, tulisan tempat sampah (Medis/Non
Medis),poster 8 B dalam pemberian obat,poster pentingnya penggunaan masker, Posater 5 R di tempat kerja, serta membuat poster Hak dan
Kewajiban pasien.

MAN MACHINE MATERIAL

Adanya struktur
Adanya rolling organisasi namun
perawat antar ruangan perlumya pembaharuan Perlunya pembaharuan/ pemasangan
sehingga struktur kembali, tidak ada poster
selalu berubah-ubah papan nama struktur organisasi
informasi tentang hak
dan kewajiban pasien
ruangan,poster informasi jam
kunjungan, tulisan tempat sampah
(Medis/Non Medis),poster 8 B dalam
pemberian obat,poster pentingnya
penggunaan masker, Poater 5 R di
Tidak adanya inisiatif tempat kerja, serta membuat poster
perawat untuk mengganti
Perlunya penyusunan struktur organisasi dan Hak dan Kewajiban pasien
kembali struktur rungan memasang poster kesehatan
dan penempelan poster serta poster informasi
kesehtan serta hak dan mengenai hak dan kewajiban
kewajiban pasein pasien

METHODE MEASYUREMEN ENVIRONMENT

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
C. Planing Of Action
N
MASALAH TUJUAN STRATEGI KEGIATAN SASARAN WAKTU DANA PJ
O

- Ruangan belum Pembuatan/pemasangan 1. Papan informasi 1. memasang - Keluarga atau - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
memiliki papan papan informasi jam jam pengunjung papan pengunjung januari NERS NERS
informasi jam berkunjung bertujuan akan di pasang di informasi jam 2022
pengunjung, pintu ruangan pengunjung di - Papan struktur
1 perawatan pintu ruangan organisasi - Sabtu 15
- penambahan nama 1. Untuk membatasi perawatan ruangan januari
dan foto pada pengunjung guna 2. Penambahan kelas III laki- aster 2022
. membantu kebisikan
struktur organisasi, nama perawat laki dan
pada pasien pada struktur perempuan - ruangan aster - Sabtu 15
organisasi kelas I dan januari
2. Untuk melengkapi . III 2022
sarana informasi

- Ruangan belum Ketersediaannya papan 1. pemasangan 1. Memasang - Ruangan Aster - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
memiliki papan informasi hak dan papan informasi papan kelas I d an januari NERS NERS
informasi terkait kewajiban bertujuan : hak dan informasi III 2022
hak dan kewajiban kewajiban di terkait hak
2
pasien 1. untuk memberikan ruangan dan kewajiban
informasi terkait hak perawatan pasen dari tim
dan kewajiban pasien pembuat

3 - Perlunya - Untuk memudahkan - Pemasangan - Memasang - Ruangan - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa


pembaharuan/ pembagian informasi poster Aster Kelas I januari NERS NERS
pemasangan, pembuangan sampah pembagian informasi dan III 2022
tulisan tempat tempat sampah terkait

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
sampah - Ketersediaan tanda pembagian
(Medis/Non wajib menggunakan - Poster wajib sampa non
Medis) masker bertujuan agar menggunakan medis dan
semua pengunjung di masker di sampa medis
- Penambahan MAP ruangan Aster wajib tempelkan di dari tim
tempat absen menggunakan masker ruang perawatan pembuat
jika masuk membesuk
- Poster 5 benar keluarga agar - poster 8 benar
pemberian obat menghindari terjadinya pemberian obat
penularan penyakit di tempelkan di
- poster pentingnya dekat lemari obat
penggunaan - Agar lebih teliti dalam
masker pemberian obat

- Untuk mencegah
penularan penyakit

4 - klien dan keluarga - Agar pelayanan - Berkoordinasi - Bersama - Kepala - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
menyatakan keperawatan diruangan dengan kepala perawat Ruangan dan januari NERS NERS
bahwa perawat Pavelium Aster lebih ruangan dan melakukan staff 2022
kadang-kadang baik lagi serta tercipta ketua tim agar demonstrasi keperawatan
memperkenalkan hubungan yang lebih setiap melakukan komunikasi
diri sebelum baik antara perawat tindakan terapiotik
memberikan dan klien keperawatan - Role pley
pelayanan selalu mengacu dalam
perawatan pada SOP memperagaka
n komunikasi
yang efektif
dalam
memberikan
penjelasan

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
pada saat
pemberian
terapi dan
tindakan
medis
5 - Belum mendapat - Diharapkan para - Melakukan - Mengkoordina - Kepala - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
kesempatan dalam perawat mampu pertemuan dan sikan dengan Ruangan januari NERS NERS
pelatihan secara menangani kasus berdiskusi karu untuk pavelium 2022
menyeluruh dalam kegawat daruratan dengan Kepala mengusulkan Aster -
pelatihan BTCLS serta kasus trauma dan Ruangan dan kebagian
dan MPKP kasus infeksi pada Kepala Bagian keperawatan
pasien khususnya pada Keperawatan guna
kasus-kasus penyakit guna mendapatkan
THT. mendapatkan pelatihan
Pelatihan BTCLS BTCLS dan
dan MPKP MPKP.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

A. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan kegiatan penyelesaian masalah yang
dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan pada saat diskusi di seminar awal.
Implementasi dilakukan berdasarkan presentasi hasil identifikasi masalah dan
konfirmasi langsung kepada kepala ruangan serta disetujui oleh Pembimbing
institusi dan pembimbing lahan.
1. Rangkuman masalah
Adapun masalah yang telah disepakati untuk ditindak lanjuti adalah :
a. klien dan keliuarga menyatakan bahwa perawat jarang
memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan perawatan
b. Belum mendapat kesempatan dalam pelatihan secara menyeluruh
dalam pelatihan BTCLS dan MPKP.
c. Perlu pembaharuan/pemasangan papan nama sruktur organisasi
ruangan, pemasagan poster mengunakan masker, poster Hak dan
Kewajiban Pasien, poster Pentingnya 5 R di tempat kerja, poster 8 B
Pemberian Obat, serta poster informasi pembagian sampa Non
MEDIS dan Sampa Medis.
2. Implementasi Keperawatan
a. klien dan keluarga menyatakan bahwa Kadang-kadang
memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan perawatan
Tujuan :
Agar pelayanan keperawatan diruangan Pavelium Aster lebih baik lagi
serta tercipta hubungan yang lebih baik antara perawat dan klien
Implementasi :
1) Melakukan bersama perawat demonstrasi komunikasi terapeutik
2) Melakukan role play memperagakan komunikasi yang efektif
dalam memberikan penjelasan pada saat pemberian terapi dan
tindakan medis

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 85


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Hasil :
1) Telah Bersama perawat lakukan demonstrasi komunikasi
terapeutik
2) Telah melakukan Role play memperagakan komunikasi yang
efektif dalam memberikan penjelasan pada saat pemberian terapi
dan tindakan medis
Tempat : Ruangan Pavilium Aster
Waktu : 15 Januari 2022
Penanggung jawab : Kelompok IV

b. Belum mendapat kesempatan dalam pelatihan secara menyeluruh


dalam pelatihan BTCLS dan MPKP
Tujuan :
Diharapkan para perawat mampu menangani kasus kegawat daruratan
serta kasus trauma dan kasus-kasus infeksi yang terkait dengan
penyakit THT
Implementasi :
Melakukan koordinasi dengan karu untuk mengusulkan kebagian
Keperawatan guna mendapatkan pelatihan BTCLS dan MPKP.
Hasil :
1) Telah melakukan koordinasi dengan karu untuk mengusulkan
kebagian Keperawatan guna mendapatkan pelatihan BTCLS dan
MPKP.
Tempat : Ruangan Pavilium Aster
Waktu : 15 Jauari 2022
Penanggung jawab : Kelompok IV

4. Perlunya pembaharuan/pemasangan papan nama struktur organisasi


ruangan,poster informasi jam kunjungan, tulisan tempat sampah
(Medis/Non Medis),poster 8 B dalam pemberian obat,poster pentingnya
penggunaan masker, Posater 5R di tempat kerja, serta membuat poster
Hak dan Kewajiban pasien.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 86


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Tujuan :
Masing-masing perawat mengetahui struktur dan tugas masing-masing
diruang serta mendapatkan tambahan ilmu melalui poster kesehatan
yang terpasang di ruangan perawat dan ruangan perawatan kelas I dan
III Pavilium Aster
Implementasi :
1) Berkoordinasi ke kepala ruangan terkait pembaharuan struktur
organisasi
2) Berkoordinasi dengan kepala Ruangan terkait tempat pemasangan
poster kesehatan serta poster Hak dan Kewajiban Pasien di
Ruangan Pavelium Aster.
Hasil :
3) Telah Berkoordinasi ke kepala ruangan terkait pembaharuan
struktur organisasi
4) Telah Berkoordinasi dengan kepala Ruangan terkait tempat
pemasangan poster kesehatan serta poster Hak dan Kewajiban
Pasien di Ruangan Pavelium Aster.

Tempat : Ruangan Pavilium Aster


Waktu : 20 Januari 2022
Penanggung jawab : Kelompok IV

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 87


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek kegiatan-kegiatan manajemen
keperawatan di RSUD Undata khususnya, di ruangan Pavelium Aster selama
3 minggu mulai dari tanggal 03 Januari – 22 Januari 2022 didapatkan 3
masalah dan telah dilakukan implementasi penyelesaian masalah. Dari hasil
evaluasi di dapatkan hasil :
1. Sudah adanya pembaharuan struktur organisasi dan pemasangan poster
kesehatan serta pemasagan poster Hak dan Kewajiban pasien
2. Perawat sudah melakukan role play komunikasi yang efektif dalam
memberikan penjelasan pada saat pemberian terapi dan tindakan medis
dan juga perawat sudah mendemonstrasikan komunikasi terapeutik
sebelum melakukan tindakan
3. Telah melakukan koordinasi dengan karu untuk mengusulkan kebagian
SDM guna mendapatkan pelatihan BTCLS dan MPKP.

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Pihak manajemen Rumah Sakit dapat memberikan perhatian khusus
kepada ruangan Pavelium Aster, terutama dalam hal peningkatan sumber
daya keperawatan melalui pelatihan kesehatan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap pertimbangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional oleh pihak Rumah
Sakit menjadi lebih maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat luas.
2. Bagi Ruang Rawat Pavilium Aster
Ruang rawat dapat menerapkan metode asuhan keperawatan
profesional metode Tim secara efektif dengan cara memberikan asuhan
keperawatan yang profesional, dengan lebih baik. Selain itu diharapkan
ruangan juga membuat sebuah perencanaan untuk meningkatkan
pendidikan dan mengoptimalkan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan
kebutuhan sumber daya keperawatan. Dalam kegiatan sehari-hari, seluruh

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 88


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
staff yang ada di ruangan dapat meningkatkan pemeliharaan sarana dan
prasarana dengan lebih baik sesuai dengan penggunaannya, sehingga
kepuasan masyarakat rumah sakit bagi pasien maupun petugas akan tetap
didukung dengan kenyamanan yang ada.
3. Bagi Pendidikan Dan Mahasiswa
Dengan adannya pembelajaran tentang manajemen keperawatan yang
telah dilaksanakan, mahasiswa disarankan agar dapat menerapkan ketika
terjun di dunia kerja, sehingga tujuan dari adannya manajemen
keperawatan dapat terwujud dengan dimilikinya sikap kepemimpinan ilmu
manajerial, serta moral dan etika serta pratikum. Selain itu, mahasiwa
diharapkan juga dapat menyederhanakan aplikasi konsep teori yang di
dapat dalam keadaan nyata dilapangan yang tetap memperhatikan keadaan
situasi, kondisi, kebijakan, dan nilai yang telah di anut di tempat praktek.

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 89


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA

Budiastuti.2008. Peran dan Fungsi Perawat. http://www.fadlie.web.id/bangfad/html.


Diakses tanggal 4 april 2019
DEPKKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia).2007. Profil Kesehatan
Indonesia. DEPKKES RI
Hadiatma, M. (2011).Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Mencuci Tangan
Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mencuci
Tangan.Skripsi.Kartasura: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Handayani, Lenny. 2000. “Cuci Tangan, Cara Efektif Cegah Penyakit” Dari :
http//www.apotik-tempo.com/berita.aspx?nid=100176 - 60k
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik. Keperawatan
Profesional. Edisi 3.Jakarta :Salemba Medika
Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
Pohan. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan:Dasar-Dasar Pengertian dan
Penerapan. Jakarta : Salemba Medika
Ratna Sitorus,2011. Manajemen Keperwatan : Manajemen Keperawatan di Ruang
Rawat. Jakarta : Sagung Seto
Suyono Trisno.2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:Arkola
Tjiptono ,Fandi. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta.
Lampiran

Jadwal perencanaan kegiatan praktek klinik stase manajemen keperawatan di RSU


ANUTAPURA Palu

MINGGU I MINGGU II MINGGU III


NO KEGIATAN 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22
1. Pengkajian
2. Pengumpulan
Data
3. Analisa Data
4. Penyusunan
Laporan
5. Seminar Awal
6. Role Play
7. Penyusunan
Laporan Seminar
Akhir
8. Seminar Akhir

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 1


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Lampiran

DENAH RUANGAN KUTILANG

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 2


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Lampiran

Laporan Kegiatan Harian

Manajemen Keperawatan Kelompok IV 3


Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai