DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
MAHASISWA PROFESI NERS
DI SUSUSN OLEH
KELOMPOK IV
Mengetahui :
Kelompok IV
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................2
D. Sistematika Penulisan..................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Manajemen.....................................................................4
B. Konsep Kepemimpinan...............................................................11
C. Gaya Kepemimpinan...................................................................14
D. Fish Bone Analisis.......................................................................18
E. Konsep Sistem MPKP.................................................................20
BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISIS SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Profil Rumah Sakit Umum Undata Palu.....................................51
B. Profil Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu......................52
C. Kajian Situasi Ruangan Pavilium Aster RSU Undata Palu.........52
D. Prioritas Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah…………66
E. Fish Bone Analisis.......................................................................69
F. Analisis SWOT di Ruangan Pavilium Aster..…………………..73
G. Planning Of Action….…………………………………………..77
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
A. Tahap Implementasi………………………………………….....80
B. Tahap Evaluasi……………………………………………….....83
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapat
prioritas utama dalam mengembangkan proses keperawatan. Pengembangan dalam
berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling
mempengaruhi, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, manajemen keperawatan
harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperwatan yang nyata, yaitu di
rumah sakit dan komunitas masyarakat sehingga perawat perlu konsep dan
aplikasinya.
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk klien dimana lebih
diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.Pernyataan tersebut
juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki
otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat (accountability), menggunakan
metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai
aspek legal.
MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan kaidah
ilmu menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan di ruang MPKP adalah pendekatan yang dimulai dengan perencanaan.
Perencanaan di ruang MPKP adalah kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh
personil (perawat) ruang MPKP mulai dari kepala ruang, ketua tim dan anggota tim
(perawat asosiet).
Seringkali kita jumpai dalam manajemen suatu ruangan di rumah sakit
secara tertulis menyatakan bahwa menerapkan MPKP sebagai acuan dalam
melakukan asuhan keperawatan. Namun, pada kenyataan yang ditemukan
dilapangan tidak sesuai dengan acuan telah dibuat dan sepakati. Dalam artian model
asuhan MPKP hanya secara tertulis dan tidak di praktekkan. Hal ini seringkali
disebabkan berbagai kendala, salah satunya reward yang belum didapatkan dan
dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun
dan tidak bersemangat dalam menerapkan MPKP.
Stase Manajemen Keperawatan Kelompok IV 1
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang MPKP memiliki pedoman
dan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehendak perawat
sendiri dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah klien
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai
sasaran masalah yang terjadi pada klien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada
klien yaitu meliputi pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek
kehidupan dari klien tersebut baik dari kesehatan fisik/jasmaninya, pikirannya,
interaksi sosialnya maupun keagamaannya.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata. Bentuk pengalaman belajar dengan
praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada keperawatan klinik
dalam praktek profesi.
Dari uraian diatas menjadi latar belakang kami Mahasiswa Profesi Ners
Stikes Widya Nusantara Palu Maka untuk melukakan praktik manajemen
keperawatan di Rumah Sakit Undata Ruangan Pavilium Aster, sehingga kami dapat
mengaplikasikan ilmu manajemen yang kami peroleh di bangku perkuliahan dan
ikut memberikan kontribusi pada pihak rumah sakit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah pada
laporan ini adalah bagaimana pelaksanaan kepemimpinan dan manajemen
keperawatan di ruang Pavilium Aster Rumah Sakit UNDATA Provinsi Sulawesi
tengah.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep kepemimpinan dan
manajemen keperawatan berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan di
ruang Pavilium Aster Rumah Sakit Undata.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan antara lain : Bab I Pendahuluan terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus),
sistematika penulisan dan teknik pengumpulan data. Bab II Tinjauan pustaka
terdiri dari teori-teori terkait kepemimpinan dan manajemen keperawatan, Bab III
terdiri kajian situasi ruangan, analisa SWOT, matriks strategi, matriks SWOT,
prioritas masalah, analisa fish bone dan planing of Action (POA). Bab IV berisi
implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut. Bab V Penutup berisi
Kesimpulan dan Saran.
A. Konsep Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain (Gillies, 1989). Mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni
bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
(Swansburg, 2000).
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak
orang sehingga diperlukan penerapan pendekatan manajemen. Pendekatan
manajemen adalah suatu proses kerjasama anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan, terapi, dan bantuan kepada para pasien (Gillies, 1989).
Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif,
karena manajemen adalah pengguna waktu yang efektif, keberhasilan rencana
perawat manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan
metode yang berkaitan pada instusi yang besar dan organisasi keperawatan di
dalamnya, termasuk setiap unit.
Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi
tetapi dapat memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau
tujuan devisi keperawatan. Dari pernyataan pengertian yang jelas perawat
manajer mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis untuk pelayanan
keperawatan
Keterampilan manajemen dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan
yaitu: 1) Keterampilan intelektual, yang meliputi kemampuan atau penguasaan
teori, keterampilan berfikir. 2) Keterampilan teknikal meliputi: metode,
prosedur atau teknik. 3) Keterampilan interpersonal, meliputi kemampuan
kepemimpinan dalam berinteraksi dengan individu atau kelompok. (Swanburg,
2000).
B. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan bagian penting
dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dalam mencapai tujuan tersebut
C. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin.Perwujudan tersebut biasanya membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini
sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995).
Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti
yang dipersepsikan oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.
Macam- macam gaya kepemimpinan antara lain:
1. Gaya Kepemimpinan Menurut Likert
Likert dalam Nursalam (2002) mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam
empat system yaitu :
a. Tulis permasalahan utama pada bagian kanan (kepala ikan). Gambar garis
panah dari kiri ke kanan mengarah ke permasalahan.
b. Identifikasi semua kategori utama penyebab masalah mulai dari man, method,
machine, material, measurement, dan environtment.
3) Filosofi
e) Rencana bulanan
Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat
oleh kepala ruangan dan ketua tim
1) Rencana bulanan kepala ruangan
Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil
keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi
tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut
dalam rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang
mencakup rencana bulanan karu adalah:
Membuat jadwal dan memimpin case conference
Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan
kelompok keluarga
Membuat jadwal dinas
Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
Membuat jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan
perawat pelaksana
Melakukan audit dokumentasi
Membuat laporan bulanan
Tabel 2.4 rencana bulanan kepala ruangan
Bulan : ______________________
8 9 10 11 12 13 14
Rapat koord Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case
15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit Supervisi Audit dok Penkes
Katim dok PA Klp Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case
jadwal Dinas Katim dok PA Conf
29 30 31
Rapat Koord Supervisi Audit
Katim dok
Mengetahui
Kepala Ruangan
( ……………………..)
(……………………..) (……………….…...)
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan
katim adalah:
Mempresentasikan kasus dalam case conference
Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
3. Rencana Tahunan
10. Pengendalian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau
pengontrolan. Fayol mendefinisikan kontrol sebagai ”Pemeriksaan
apakah segala sesuatunya terjadi sesuai dengan rencana yang telah
disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi”. Pengontrolan
penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika
muncul isue dapat segera direspon dengan cara duduk bersama.
Pengendalian adalah upaya mempertahankan kualitas, mutu atau
standar.Output (hasil) dari suatu pekerjaan dikendalikan agar
memenuhi keinginan (standar) yang telah ditetapkan. Pengendalian
difokuskan pada proses yaitu pelaksanaan asuhan keperawatan dan
pada output (hasil) yaitu kepuasan pelanggan (pasien), keluarga,
perawat dan dokter. Indikator mutu yang merupakan output adalah
BOR, ALOS, TOI, audit dokumen keperawatan. Survei masalah
keperawatan diperlukan untuk rencana yang akan datang.
Kepala Ruangan akan membuat laporan hasil kerja bulanan tentang
semua kegiatan yang dilakukan terkait dengan MPKP. Data tentang
indikator mutu dapat bekerja sama dengan tim rumah sakit atau
ruangan membuat sendiri.
Jadi pengendalian manajemen adalah proses untuk memastikan
bahwa aktifitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan
dan berfungsi untuk menjamin kualitas serta pengevaluasian
penampilan, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pengendalian/pengontrolan meliputi :
a. Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi
kerja
1) Audit struktur
Audit Struktur berfokus pada sumber daya manusia; lingkungan
perawatan, termasuk fasilitas fisik, peralatan, organisasi, kebijakan,
prosedur, standar, SOP dan rekam medik; pelanggan.
2) Audit proses
Audit Proses merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan
keperawatan untuk menentukan apakah standar keperawatan
tercapai. Pemeriksaan dapat bersifat retropektif, concurrent, atau
peer review. Retropektif adalah audit dengan menelaah dokumen
pelaksanaan asuhan keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi
asuhan keperawatan. Concurrent adalah mengobservasi saat
kegiatan keperawatan sedang berlangsung. Peer review adalah
umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan.
3) Audit hasil
Audit hasil adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi
pasien, kondisi SDM, dan indikator mutu.Kondisi pasien dapat
berupa keberhasilan pasien dan kepuasan, yaitu:
a) Audit dokumentasi asuhan keperawatan
b) Survey masalah baru
c) Kepuasan pasien dan keluarga
Kondisi SDM dapat berupa efektifitas dan efisiensi serta
kepuasan, yaitu
a) Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter
b) Penilaian kinerja perawat
Catatan :
1) Jumlah hari perawatan adalah hasil penjumlahan lama hari
rawat pasien yang keluar hidup atau mati dalam satu periode
waktu
2) Jumlah hari per satuan waktu adalah jumlah hari dalam satu
periode waktu
AvLOS =
Jumlahlama dirawat
Jumlah
Catatan : pasienkeluar (hidup +meninggal )
1) Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari
perawatan pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode
waktu.
2) Jumlah pasien keluar (hidup atau mati): jumlah pasien yang
pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.
Kepala Ruangan
Astri Rahyani, S.Kep., Ns
9 Wenilisyanti S.ST., MM PP I
13 Haidir S.Kep PP II
14 Kamal Amd.Kep PP II
15 Agustina Amd,Kep PP II
Sumber : Dokumen Paviliun Aster 2022
Interprestasi Data :
Tabel diatas menunjukan jumlah tenaga perawat yang ada di Paviliun Aster
berjumlah 15 orang, terdiri dari 1 orang sebagai kepala ruangan, 2 orang
sebagai ketua tim dan 12 orang sebagai perawat pelaksana. Masa kerja paling
lama adalah 30 tahun dan masa kerja yang baru adalah 0 tahun.
Tabel 3.2
Distribusi perawat berdasarkan pendidikan di Paviliun Aster
Interprestasi Data :
Interprestasi Data :
Berdasarkan tabel diatas, tenaga perawat yang ada di Ruang Aster dengan
lama kerja ≤ 30 tahun berjumlah 1 orang ketua tim I (33%), perawat dengan
lama kerja ≤ 28 tahun berjumlah 1 orang ketua tim II (33%).dan perawat
dengan lama kerja ≤ 20 tahun 1 orang Kepala Ruagan (33%).
c. Gaya Kepemimpinan
Di Paviliun Aster gaya kepemimpinan kepala ruangan adalah
demokratis, dimana kepala ruangan saat operan shift selalu menerima saran,
kritik dari bawahannya juga mendengar apa yang menjadi keluh-kesah dari
bawahannya. Kepala ruangan juga mengutamakan kerjasama dari seluruh
anggota di ruangan agar tercapai tujuan yang ditargetkan.
146
= x 100 %
20 x 31
= 23,5% = 24 %
Bulan November
jumlah hari perawatan
BOR = x
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
100%
63
= x 100 %
20 x 30
= 10,5 % = 11 %
Bulan Desember
jumlah hari perawatan
BOR = x
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
100%
87
= x 100 %
20 x 31
= 14,0 % = 14 %
b. LOS menurut Depkes RI (2014) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
Oktober
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
146
=
52
= 2,8 Hari = 3 Hari
November
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
63
=
35
= 1,8 Hari = 2 Hari
Desember
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
87
=
35
= 2,4 Hari = 2 Hari
( 20 x 31 )−146
=
52
Bulan November
TOI =
( 20 x 30 )−63
=
35
Bulan Desember
TOI =
( 20 x 31 )−87
=
35
52
=
20
= 2,6 = 3 Kali
Bulan November
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
35
=
20
= 1,7 = 2 Kali
Bulan Desember
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
35
=
20
=1,7= 2 Kali
No JUDUL SOP
1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
2. Pelayanan kerohanian
3. Hambatan dalam penerimaan pasien
4. Penyiapan obat-obat
5. Penyimpanan obat lasa
6. Pemberian obat-obat high alert dan elektrolit pekat
7. Pemberian obat-obat high alert
8. Penyimpanan elektrolit pekat
9. Pelayanan yang seragam pada pasien
10. Pemberi asuhan berdasarkan konsep PPC
11. Penelaah dan penyelesaian keluhan (complain)
12. Asesmen penilaian nyeri
6. Environment (Lingkungan)
a. Fisik
1) Lokasi dan Denah
Adapun lokasi dan denah ruang Aster RSUD UNDATA, yaitu :
Bagan 3.2
PAGAR
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknes)
Total 1 73 3,50
Keterangan :
Rating (nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai
1 = sangat lemah
2 = tidak begitu lemah
3 = cukup kuat
4 = sangat kuat
Jadi, reting mengacu pada kondisi RS, sedangkan bobot mengacu pada industri
dimna perusahan berada
1. Kalikan antara bobot dan reting dari masing-masing faktor untuk menentukan
nilai skor
2. Jumlah semua skor untuk mendapat skor total bagi RS yang dinilai. Nilai rata-
rata adalah 2,5. Jika nilai dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, RS
adalah lemah, sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukan posisi
internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari
cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah
bobot karena ia selaulu berjumlah 1,0.
F. MATRIKS EFE
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Thread)
TOTAL 1 26 2,93
Keterangan :
Reting setiap critical success faktor antara 1 sampai 4, dimana:
1= dibawah rata-rata
2 = rata-rata
3 = diatas rata-rata
4 = sangat bagus
Reting ditentukan berdasarkan efektifitas strategis rumah sakit. Dengan
demikian nilai didasarkan pada kondisi RS.
Manajemen Keperawatan Kelompok IV 82
Profesi Ners STIKes WN Palu 2021/2022
Jadi, reting mengacu pada kondisi RS, sedangkan bobot mengacu pada industri
dimana perusahan berada :
1. Kalikan antara bobot dan reting dari masing-masing faktor untuk menentukan
nilai skor
2. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahan yang
dinilai. Skor 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara
yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancama-
ancaman di pasar industri. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukan
bahwa perusahan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak
menghindar ancaman-ancaman ekster
G. Prioritas Masalah & Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Dari kajian situasi yang telah dilakukan, maka masalah-malasah yang
ditemukan antara lain :
2. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, menggunakan rumus CARL.
Rumusnya adalah :
CxAxRxL
Keterangan :
a. Sangat Penting :5
b. Penting :4
c. Cukup Penting :3
d. Kurang Penting :2
e. Sangat Kurang Penting : 1
Anggaran yang
Ketidaksiapan
belum memadai
beberapa perawat
untuk mengadakan
untuk mengikuti
pelatihan sehingga
pelatihan
peserta yang ikut Belum mendapat
terbatas kesempatan dalam
pelatihan secara
menyeluruh dalam
pelatihan BTCLS dan
MPKP
Perlunya koordinasi
Kurangnya kesadaran
karu dengan perawat
akan pentingnya
pelaksana terkait
mengupgrade ilmu
kesiapan mengikuti
terbaru melalui
pelatihan
pelatihan
T T
Adanya struktur
Adanya rolling organisasi namun
perawat antar ruangan perlumya pembaharuan Perlunya pembaharuan/ pemasangan
sehingga struktur kembali, tidak ada poster
selalu berubah-ubah papan nama struktur organisasi
informasi tentang hak
dan kewajiban pasien
ruangan,poster informasi jam
kunjungan, tulisan tempat sampah
(Medis/Non Medis),poster 8 B dalam
pemberian obat,poster pentingnya
penggunaan masker, Poater 5 R di
Tidak adanya inisiatif tempat kerja, serta membuat poster
perawat untuk mengganti
Perlunya penyusunan struktur organisasi dan Hak dan Kewajiban pasien
kembali struktur rungan memasang poster kesehatan
dan penempelan poster serta poster informasi
kesehtan serta hak dan mengenai hak dan kewajiban
kewajiban pasein pasien
- Ruangan belum Pembuatan/pemasangan 1. Papan informasi 1. memasang - Keluarga atau - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
memiliki papan papan informasi jam jam pengunjung papan pengunjung januari NERS NERS
informasi jam berkunjung bertujuan akan di pasang di informasi jam 2022
pengunjung, pintu ruangan pengunjung di - Papan struktur
1 perawatan pintu ruangan organisasi - Sabtu 15
- penambahan nama 1. Untuk membatasi perawatan ruangan januari
dan foto pada pengunjung guna 2. Penambahan kelas III laki- aster 2022
. membantu kebisikan
struktur organisasi, nama perawat laki dan
pada pasien pada struktur perempuan - ruangan aster - Sabtu 15
organisasi kelas I dan januari
2. Untuk melengkapi . III 2022
sarana informasi
- Ruangan belum Ketersediaannya papan 1. pemasangan 1. Memasang - Ruangan Aster - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
memiliki papan informasi hak dan papan informasi papan kelas I d an januari NERS NERS
informasi terkait kewajiban bertujuan : hak dan informasi III 2022
hak dan kewajiban kewajiban di terkait hak
2
pasien 1. untuk memberikan ruangan dan kewajiban
informasi terkait hak perawatan pasen dari tim
dan kewajiban pasien pembuat
- Untuk mencegah
penularan penyakit
4 - klien dan keluarga - Agar pelayanan - Berkoordinasi - Bersama - Kepala - Sabtu 15 Mahasiswa Mahasiswa
menyatakan keperawatan diruangan dengan kepala perawat Ruangan dan januari NERS NERS
bahwa perawat Pavelium Aster lebih ruangan dan melakukan staff 2022
kadang-kadang baik lagi serta tercipta ketua tim agar demonstrasi keperawatan
memperkenalkan hubungan yang lebih setiap melakukan komunikasi
diri sebelum baik antara perawat tindakan terapiotik
memberikan dan klien keperawatan - Role pley
pelayanan selalu mengacu dalam
perawatan pada SOP memperagaka
n komunikasi
yang efektif
dalam
memberikan
penjelasan
A. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan kegiatan penyelesaian masalah yang
dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan pada saat diskusi di seminar awal.
Implementasi dilakukan berdasarkan presentasi hasil identifikasi masalah dan
konfirmasi langsung kepada kepala ruangan serta disetujui oleh Pembimbing
institusi dan pembimbing lahan.
1. Rangkuman masalah
Adapun masalah yang telah disepakati untuk ditindak lanjuti adalah :
a. klien dan keliuarga menyatakan bahwa perawat jarang
memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan perawatan
b. Belum mendapat kesempatan dalam pelatihan secara menyeluruh
dalam pelatihan BTCLS dan MPKP.
c. Perlu pembaharuan/pemasangan papan nama sruktur organisasi
ruangan, pemasagan poster mengunakan masker, poster Hak dan
Kewajiban Pasien, poster Pentingnya 5 R di tempat kerja, poster 8 B
Pemberian Obat, serta poster informasi pembagian sampa Non
MEDIS dan Sampa Medis.
2. Implementasi Keperawatan
a. klien dan keluarga menyatakan bahwa Kadang-kadang
memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan perawatan
Tujuan :
Agar pelayanan keperawatan diruangan Pavelium Aster lebih baik lagi
serta tercipta hubungan yang lebih baik antara perawat dan klien
Implementasi :
1) Melakukan bersama perawat demonstrasi komunikasi terapeutik
2) Melakukan role play memperagakan komunikasi yang efektif
dalam memberikan penjelasan pada saat pemberian terapi dan
tindakan medis
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Pihak manajemen Rumah Sakit dapat memberikan perhatian khusus
kepada ruangan Pavelium Aster, terutama dalam hal peningkatan sumber
daya keperawatan melalui pelatihan kesehatan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap pertimbangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional oleh pihak Rumah
Sakit menjadi lebih maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat luas.
2. Bagi Ruang Rawat Pavilium Aster
Ruang rawat dapat menerapkan metode asuhan keperawatan
profesional metode Tim secara efektif dengan cara memberikan asuhan
keperawatan yang profesional, dengan lebih baik. Selain itu diharapkan
ruangan juga membuat sebuah perencanaan untuk meningkatkan
pendidikan dan mengoptimalkan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan
kebutuhan sumber daya keperawatan. Dalam kegiatan sehari-hari, seluruh