R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD STADIUM V
DI RUANG ANGSOKA 3 RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 5 8 JANUARI 2013
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. R
Umur : 53 tahun
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Laki - Laki
Status : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pegawai swasta
Suku bangsa : WNI
Alamat : Br. Kulibut Kangin, Tibu Beneng, Kuta Utara
Tanggal Masuk : 5 januari 2013
Tanggal Pengkajian : 5 januari 2013
No. Register : 01610589
Diagnose medis :CKD stadium V
2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama (saat MRS dan Saat ini)
Saat MRS
Pasien mengeluh badan lemas sejak 2 hari sebelum MRS, mual
muntah sejak 3 hari sebelum MRS.
Saat ini
Pasien mengeluh badan lemas dan sering berkemih tapi sedikit
sedikit.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan saat ini
Pasien mengeluh kurang lebih 2 bulan terakhir BAK sedikit tapi sering. Dari
tanggal 2 januari 2013 pasien mengeluh mual dan muntah serta tanggal 3
januari 2013 pasien mengeluh badannya lemas. Kemudian oleh keluarga
pasien diajak ke RS Bakti Rahayu, pasien kemudian menjalani pemeriksaan.
1
Oleh dokter pasien di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar karena terdiagnosa
CKD stadium V.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Sejak pasien mengeluh BAK sedikit tapi sering pasien tidak pernah berobat
ke dokter, puskesmas atau rumah sakit. Kemudian oleh keluarga pasien
diajak ke rumah sakit Bakti rahayu untuk menjalani pemeriksaan. Oleh
dokter pasien dirujuk ke RSUP Sanglah karena terdiagnosa CKD Stadium V.
tanggal 4 januari 2013 jam 10 malam pasien di ajak ke RSUP Sanglah
Denpasar. Dokter UGD menyarankan agar pasien di opname. Tanggal 5
januari jam 4 pagi pasien di antar oleh perawat UGD ke ruang Angsoka 3.
b. Status kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah menderita hipertensi kurang lebih dari satu tahun
yang lalu. Pasien juga pernah menderita DM sekitar satu bulan yang lalu.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah di rawat di RSUD Badung sekitar satu bulan
yang lalu selama satu minggu karena pasien terdiagnosa DM.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu, obat-
obatan, makanan ataupun bahan lainnya.
2
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan 3x sehari, menu nasi dengan lauk, sayur, tempe,
tahu dan sebagainya. Pasien biasa minum kira kira 6 8 gelas sehari.
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit makan 3x sehari dengan menu yang di berikan
oleh rumah sakit, pasien biasanya minum 3 gelas sehari ( 600 cc )
c. Pola eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
warna kuning kecoklatan dan bau khas feses.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah, pasien biasa BAB 1x sehari
dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan dan bau khas fases.
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan 2 bulan terakhir pasien biasa BAK sedikit tapi sering
sekali BAK kurang lebih 50 100 cc
Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK sedikit tapi sering, warna kemerahan pekat,
pasien biasa BAK stiap kurang lebih 1 jam. Dalam sehari trakhir BAK
kurang lebih 300 cc.
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien biasa melakukan kegiatan sehari hari seperti bekerja dan
membantu pekerjaan rumah.
Saat sakit
Pasien hanya dapat tidur di tempat tidur karena pasien mengeluh
badannya lemas.
3
e. Pola kognitif dan persepsi
Pasien mengatakan sakit itu tidak enak. Pasien lebih senang jika pasien sehat.
Pasien juga meyakini bahwa sakit yang diderita merupakan penyakit medis.
Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya.
h. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, teman-
teman, perawat, dokter dan tenaga medis lainnya.
i. Pola seksual-reproduksi
Pasien berstatus kawin, pasien berumur 53 tahun, pasien tinggal bersama istri
dan 2 orang anaknya. Pasien memiliki 2 orang anak terdiri dari satu orang anak
laki-laki dan satu orang anak perempuan.
k. Pola nilai-kepercayaan
Pasien merupakan warga bali yang beragama Hindu dan pasien juga percaya
penyakitnya merupakan penyakit medis
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : composmetis
Tingkat kesadaran :
GCS : mata : 4 verbal : 5 motorik : 6
b. Tanda-tanda vital
4
Nadi = 84 x /menit
Suhu = 360 C
TD = 120/ 60 mmHG
RR = 20 x/menit
TB = 160 cm
BB = 60kg
c. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Kepala
I : bentuk normocephal, rambut tebal, ada sedikit uban, kulit kepala
bersih, tidak ada alopesia.
P : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Mata
I : Konjungtiva anemis, sclera anikterik, pupil isokor
P : tidak ada nyeri tekan
Hidung
I : hidung pasien simetris, tidak ada secret, tidak ada luka, tidak ada
hiperpigmentasi
P : tidak ada nyeri tekan
Telinga
I : telinga simetris, telinga pasien bersih, tidak terdapat serumen,
pendengaran pasien baik
P : tidak ada nyeri tekan
Gigi dan mulut
I : gigi dan mulut bersih, bibir pasien pucat, bibir pasien kering, tidak
ada stomatitis
Leher
I : leher pasien simetris, tidak ada hiperpigmentasi.
P : tidak ada nyeri tekan
2) Dada :
Paru :
I : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada luka.
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Suara paru sonor
A : suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Jantung :
I : bentuk dada simetris, taktil vermitus terlihat kurang lebih 2 cm
P : tidak ada nyeri tekan
P : suara jantung dullness
A : Suara jantung S1-S2 tunggal reguler
4) Abdomen :
I : perut simetris, tidak ada asites, tidak ada luka
A : bising usus 15 x / menit
P : suara lambung timpani
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal
5) Genetalia :
Tidak terkaji
6) Integument :
I : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada nodul, tidak
hiperpigmentasi.
P : turgor kulit kurang elastic, kulit pasien kering
7) Ektremitas :
Atas :
I : tampak terpasang infuse pada ekstremitas kiri atas, dipasang tanggal
5 januari 2013, turgor kulit tidak elastis, CRT 3 detik, tidak ada
cyanosis, kekuatan otot 5.
P : tidak ada deformitas, tidak ada nyeri tekan
Bawah :
I : turgor kulit tidak elastis, tidak ada cyanosis kekuatan otot 5, kaki
kanan dan kiri pasien tampak edema.
P : tidak ada deformitas, tidak ada kontraktur dan tidak ada nyeri tekan.
8) Neurologis :
Status mental dan emosi
Status mental baik, tidak ada agitasi, perhatian baik, kemampuan
bahasa baik.
6
d. Nervus trigeminus
Nervus trigeminus pasien dalam keadaan baik, pasien dapat
membedakan keadaan rangsangan tumpul, tajam dan halus
e. Nervus fasialis
Nervus fasialis pasien dalam keadaan baik, pasien dapat melakukan
senam wajah seperti mengkerutkan dahi, senyum, mencucukan bibir,
mengkembungkan pipi dan mengangkat alis
f. Nervus vestibulo
Nervus vestibulo pasien dalam keadaan baik, pasien dapat mendengar
suara normal atau suara bisikan
g. Nervus glosofaringeus
Nervus glosofaringeus pasien dalam keadaan baik, pasien dapat
menelan dengan baik dan dapat membedakan mana makanan yang
berisi garam atau tidak
h. Nervus vagus
Nervus vagus pasien dalam keadaan baik, reflek muntah pasaien
dalam keadaan baik, suara pasien jernih, tidak ada pelo
i. Nervus assesorius
Nervus pasien dalam keadaan baik, pasien dapat mengangkat bahu
dengan baik tanpa ada masalah
j. Nervus hipoglosus
Nervus hipoglosus pasien dalam keadaan baik, pasien dapat
menjulurkan lidahnya, mendorong lidahnya ke arah samping kanan
dan kiri
Pemeriksaan reflek :
Reflek Bisep : positif
Reflek trisep : positif
Reflek patella : positif
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan kimia penunjang 5 januari 2013
No Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
1 pH 7,23 - 7,35-7,45
2 PCO2 27 mmHg 35-45
3 PO2 122 mmHg 80-100
4 HCO3 11,30 Mmol/L 22-26
5 HCO2 12,10 Mmol/L 24-30
7
6 Beect -16,30 Mmol/L -2-2
7 SO2C 98 % 95-100
8 Natrium 133 Mmol/L 136-145
9 Kalium 5,60 Mmol/L 3,5-5,1
8
5. ANALISA DATA
No Data Interprestasi Masalah
1 DS: Aliran darah ginjal Kelebihan volume
Pasien mengatakan berkemih cairan
sering tapi sedikit RAA
DO:
Tampak edema pada Retensi Na+H2O
ektremitas bawah
BUN : 137,50 mg/dL Kelebihan volume cairan
Kreatinin : 14, 84 mg/dL
Urin out put 300cc
Intake cairan :
IV = 500cc
Oral = 300cc
2 DS: - Sekresi eritropoitin Ketidakefektifan
DO : perfusi jaringan
Konjungtiva anemis Produksi HB perifer
Bibir pucat
Mukosa kering
Suplai O2
HB : 7,7
HCT : 20,5
CRT 3 detik Ketidakefektifan perfusi
Adanya edema pada
jaringan perifer
ekstremitas bawah
Turgor kulit tidak elastis
3 DS: Sekresi eritropoitin Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan
Produksi HB
9
badannya lemas
DO: Suplai O2
Konjungtiva anemis
Bibir pucat Produksi asam laktat
HB : 7,7
HCT : 20,5
CRT 3 detik Kelelahan
Intoleransi aktivitas
4 DS : Retensi Na + H2O Insomnia
Pasien mengatakan sering
terbangun karena ingin Oliguria
berkemih dan susah untuk
tidur kembali Sering terbangun
DO:
Pasien terlihat lemah Insomnia
10
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
N TANGGAL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TTD
O DITEMUKAN TERATASI
1. 5 januari 2013 Kelebihan volume cairan berhubungan
14.00 wita dengan pengaruh mekanisme regulation
(gagal ginjal ) dengan retensi air di tandai
dengan pasien mengalami oliguri, tampak
edema pada ekstremitas bawah, BUN
=137,50 mg/dl, kreatin 14, 84 mg/dl , urine
output = 300cc , intake cairan 800cc
2. 5 januari 2013 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
14.00wita
berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman
oksigen atau nutrien ke sel ditandai dengan
konjungtiva anemis, bibir pucat, mukosa
kering, HB : 7,7, HCT : 20,5, CRT 3 detik,
adanya edema pada ekstremitas bawah,
turgor kulit tidak elastis
3. 5 januari 2013 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
14.00 wita keletihan, anemia, retensi, produk sampah,
di tandai dengan pasien mengatakan
badanyan lemas konjungtiva anemis, hb =7,7
hct 20,5 , crt 3 detik
4. 5 januari 2013 Insomnia berhubungan dengan
14.00 wita ketidaknyamanan fisik dengan pasien
mengatakan pasien mengatakan sering
terbangun karena ingin berkemih dan susah
untuk tertidur kembali, pasien mengeluh
badanya lemas
11
III. Rencana tindakan keperawatan
Hari/ No Rencana perawatan Ttd
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
tgl
Sabtu, 1 Setelah diberikan asuhan 1. Observasi denyut dan tekanan 1. Takikardi dan hipertensi terjadi karena kegagalan untuk
5
keperawatan selama 3 x 24 darah mengeluarkan urine, pembatasan cairan dan perubahan
januari
jam diharapkan volume dalam sistem renin angiotensin
2013
2. Perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan
cairan pasien seimbang 2. Catat pemasukan dan
penggantian cairan pasien dan penurunan resiko
dengan kriteria hasil : pengeluaran cairan
- Menunjukkan haluaran urin kelebihan cairan
3. Mengukur
kemampuan ginjal untuk
(0,5 x BB = 720 cc/hari)
3. Awasi berat jenis urine
- Edema berkurang mengkonsentrasikan urine. Berat jenis urine 1,010
- Hasil laboratorium
menunjukkan kehilangan kemampuan melekatkan urine.
BUN (8-23 mg/dL)
4. Membantu menghindari periode tanpa cairan,
Kreatinin (0,7-1,2 mg/dL)
- TTV dalam rentang normal 4. Rencanakan penggantian cairan meminimalkan kebebasan pilihan yang terbatas dan
TD (siastole 120-140
pada pasien dalam pasien menurunkan rasa kekurangan dan haus.
mmHg, diastole 70-80 5. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru dan
dalam pembatasan multiple
mmHg) 5. Auskultasi paru dan bunyi GJK dibuktikan oleh terjadinya bunyi tambahan.
Nadi (60-100 x/menit)
jantung
Suhu (36,5-37,50C)
RR (16-24 x/menit)
Kolaborasi
6. Awasi pemeriksaan 6. Untuk memantau ada atau tidak ketidaknormalan.
7. Untuk melebarkan lumen tubular dari febris,
laboratorium
7. Berikan obat sesuai indikasi menurunkan hiperkalemia dan meningkatkan volume
seperti diuretic dan anti urine adekuat.
infertensif
12
8. Siapkan dialysis sesuai indikasi 8. Membantu dalam keseimbangan asam dan basa,
menghilangkan toksik
Sabtu, 2 Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda vital, kaji 1. Memberikan informasi tentang derajat atau keadekuatan
5
keperawatan selama 3 x 24 pengisian kapiler, warna kulit perfusi jaringan dan membantu menentukan intervensi.
januari
jam diharapkan masalah atau membrane mukosa, dasar
2013
perfusi jaringan perifer kuku. 2. Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan
2. Tinggikan kepala tempat tidur
teratasi dengan kriteria oksigennasi untuk kebutuhan seluler.
sesuai toleransi. 3. Dispnea kegemericik menunjukkan GJK karena
hasil :
3. Awasi upaya pernapasan,
regangan jantung lama atau peningkatan kompensasi
Menunjukkan perfusi auskultasi, bunyi nafas.
curah jantung.
adekuat misalnya 4. Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial atau
4. Selidiki keluhan nyeri dada,
Tanda vital dalam potensial resiko infark.
palpitasi.
rentang normal TD 5. Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral karena
5. Kaji untuk respon verbal,
(siastole 120-140 hipoksia atai dipisiensi vitamin B 12.
melambat, mudah terangsang,
mmHg, diastole 70- agitasi, gangguan memori,
80 mmHg), Nadi (60- bingung.
100 x/menit), Suhu 6. Catat keluhan rasa dingin, 6. Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer.
(36,5-37,50C), RR pertahankan suhu lingkungan Kenyamanan pasien atau kebutuhan rasa hangat harus
(16-24 x/menit) dan tubuh hangat sesuai seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas
Membrane mukosa
13
merah muda. indikasi. berlebihan pencetus fase dilatasi ( penurunan perpusi
CRT < 3 detik. organ)
Turgor kulit elastis
Kolaborasi:
7. Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan
7. Awasi pemeriksaan
atau respon terhadap terapi.
laboratorium missal HB atau
HT dan jumlah SDM, GDA.
8. Berikan SDM darah lengkap 8. Meningkatakan jumlah sel pembawa oksigen.
atau packed, produk darah
sesuai indikasi.
9. Berikan oksigen tambahan
9. Memaksimalkan transport ke jaringan.
sesuai Indikasi
Sabtu, 3 Setelah diberikan asuhan 1.Kaji factor yang menimbulkan 1. Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan
5 2.Meningkatan aktivitas ringan atau sedang dan
keperawatan selama 3 x 24 keletihan
januari 2.Tingkatkan kemandirian dalam memperbaiki harga diri
jam diharapkan pasien dapat
2013
aktifitas perawatan diri yang
melakukan mobilisasi secara 3.Istirahat setelah dialysis yang adekuat dianjurkan untuk
dapat ditoleransikan
bertahap dengan kriteria mengurangi kelelahan
3.Anjurkan untuk istirahat setelah
4.Mendorong latihan dan aktifitas dalam batas yang dapat
hasil :
dialysis
ditoleransikan
- Pasien berpartisipasi dalam 4.Anjurkan aktifitas alternative
aktivitas yang dapat di sambil istirahat
toleransikan
- Pasien tidak mengeluh lemas
14
Sabtu 4. Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan kesempatan untuk 1. Karena aktifitas fisik dan mental yang lama
5
keperawatan selama 3 x 24 beristirahat sejenak, anjurkan mengakibatkan kelelahan yang dapat meningkatkan
januari
jam diharapkan masalah latihan saat siang hari kebingungan
2013 2. Evaluasi tingkat stress atau 2. Peningkatan kebingungan, disorientasi dan tingkah laku
insomnia pasien teratasi
orientasi sesuai perkembangan yang tidak kooperatif dapat mengganggu pola tidur
dengan kriteria hasil :
- Mampu menciptakan hari demi hari
3. Meningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk
3. Berikan makanan kecil sore
pola tidur yang adekuat
- Tampak atau melaporkan hari, susu hangat, membantu
pasien dapat beristirahat ADL, dan massage punggung
4. Turunkan jumlah minum pada 4. Menurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi ke
yang cukup
- Intensitas tidur 8-10 jam sore hari dan lakukan berkemih kamar mandi atau berkemih selama malam hari
perhari sebelum tidur
5. Dapat memberikan efek relaksasi dan meningkatkan
5. Ciptakan lingkungan yang
keinginan untuk tidur
bersih, nyaman dan tenang
6. Meningkatkan kemampuan untuk tidur dan mengurangi
6. Kolaborasi dalam pemberian
efek insomnia
obat sesuai indikasi seperti
antidepresi, kloral hidrat
15
IV. Implementasi keperawatan
Hari/tgl No Tindakan keperawatan Evaluasi proses Ttd
/jam Dx
Sabtu,
5
januari
2013
1 - Mencatat pengeluaran dan pemasukan Ds : pasien mengatakan lemah
14.00 Do : intake oral : 300 cc
urine
Intake iv 500 cc
Output : 300 cc
1,2 Ds : -
16.00 Mengobservasi tanda vital Do : TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 360C
RR : 20 x/menit
4
17.00 Ds : pasien mengatakan lebih
segar
- Membantu ADL (memandikan pasien) Do : pasien tampak lebih segar
4
dan lebih bersih
18.00
Ds : pasien mengatakan
makanannya hambar
memberikan makanan kecil, susu hangat, Do : makanan pasien habis 1
1
porsi dan minum habis 200 cc
20.00
Ds : -
Mencatat pengeluaran dan pemasukan
Do : intake oral 200 cc
urine
1
Intake iv 100 cc
21.00
Output 200 cc
Kolaborasi dalam memberikan obat oral
Ds : pasien mengatakan lemas
Do : obat Asam Folat 2 mg (oral)
dan captropril 25 mg (oral) sudah
Menganjurkan pasien untuk beristirahat
3 diminum, tidak ada alergi
16
Ds : pasien mau beristirahat
Do :pasien sudah beristirahat
Minggu
6
januari
1,2
05.00 Mengobservasi tanda vital Ds : -
Do : TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,5 x/menit
RR : 18 x/menit
1
05.30
Ds : pasien mengatakan cepat
lelah
Mencatat pemasukan dan pengeluaran serta
Do : Intake IV 400 cc
mengganti cairan infuse
Intake oral : -
Output cairan 300 cc
Cairan infese NS 500 cc sudah
4
06.00
terpasang
17
12.00 Do : TD : 130/90 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
4
Mengobservasi tanda vital
13.00 Ds : pasien mengatakan mau
Do : pasien sudah beristirahat
Ds :-
1,2 Do : intake IV : 150 cc
14.00 Intake oral : 200 cc
Output cairan : 100cc
1 Ds : -
Memberikan makan dan minum
20.00 Do : intake IV : 150 cc
Intake oral : 200 cc
3 Output : 100cc
21.00
Ds : pasien mengatakan makanan
di rumah sakit hambar
Do : makanan habis satu porsi
Mengobservasi tanda vital
dan minum habis 200 cc
Ds : -
Do : infuse menetes lancar
19
Senin
7
januari
2013 1 Mengganti cairan infuse Ds : -
01.00 Do : cairan infuse NS 500 cc
1,2 Ds : -
Mengobservasi tanda vital
05.00 Do : TD : 160/100 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,70c
RR : 22x/menit
1 Ds :-
05.30 Do : intake IV : 300cc
Oral :-
Output : 200cc
Mencatat pemasukan dan pengeluaran cairan
4 Ds : pasien mengatakan makanan
07.00
di rumah sakit terasa hambar
Do : makanan pasien habis 1
porsi dan minum 200cc
1
08.00 Memberikan makan dan minum Ds : -
Do : asam folat 25 mg
Captropril 5 mg
Amlodipin 5 mg
1,2 Tidak ada tanda-tanda alergi
09.00 Ds : -
Do : TD : 120/80 mmHg
S : 36,50c
Kolaborasi dalam memberikan obat oral
N : 84 x/menit
3 RR : 18 x/menit
11.00 Ds : pasien mengatakan mau
beristirahat
Do : pasien sudah beristirahat
1
12.00
Ds :-
Mengobservasi tanda vital
Do : intake iv : 160cc
Oral : 200cc
Output : 100cc
4
13.00
Ds : pasien mengatakan makanan
di rumah sakit hambar
Do : makanan habis 1 porsi dan
Menganjurkan pasien untuk beristerahat
1,2
minum 200cc
14.00
Ds : -
20
Do : TD = 130/90 mmHG
N= 64 x/ menit
Mencatat pemasukan dan pengeluaran cairan
RR= 22 x/menit
1 S= 360C
18.00
Ds: -
Do: intake oral =200
Intake IV= 150 cc
2 Output cairan =200
19.00 Memberikan makan dan minum
Ds : pasein mengatakan makanan
di rumah sakit hambar
Do : makanan habis 1 porsi dan
1
20.00 minum 200cc
3 Ds : -
Mengobservasi tanda vital
21.00 Do : infuse menetes lancar
Ds : -
Selasa Do : cairan infuse NS 500 cc
8
januari Mencatat pemasukan dan pengeluaran
1,2
2013 cairan
05.00
Ds : -
Do : TD : 140/100 mmHg
N : 84 x/menit
1 S : 36,50c
Memberikan makan dan minum RR : 18x/menit
05.00
Ds :-
Do : intake IV : 250cc
4 Oral : 200 cc
Output : 100cc
07.00
Ds : pasien mengatakan makanan
Merencanakan penggantian cairan
di rumah sakit terasa hambar
1 (mengobservasi tetesan infuse)
Do : makanan pasien habis 1
08.00 porsi dan minum 200cc
Menganjurkan pasien untuk beristirahat
Ds : -
1,2 Do : asam folat 25 mg
Captropril 5 mg
09.00 Amlodipin 5 mg
Mengganti cairan infuse
21
Tidak ada tanda-tanda alergi
Ds : -
3 Do : TD : 130/100 mmHg
S : 360c
11.00 N : 68 x/menit
1 RR : 20 x/menit
Ds : pasien mau beristirahat
12.00 Do : pasien sudah beristurahat
Ds : -
Do : TD=120/80 mmHg
N=84x/menit
RR=18x/menit
S=36,50C
Memberikan makan dan minum
22
Mencatat pemasukan dan pengeluaran cairan
23
V. Evaluasi
No Hari / tanggal No Evaluasi Ttd
jam Dx
1 Selasa, 8 1 S : pasien mengatakan pasien berkemih sedikit tapi sering.
januari 2013 O : urin output 100cc
15.00 wita Intake cairan oral 200cc
Intake IV 150cc
Kaki pasien tampak edema
Ttv pasien : TD : 120 / 80 mmHg
Nadi: 84 x / menit, Suhu : 36,50 C, RR: 18 x / menit
A : masalah teratasi sebagiaan.
P : Lanjutkan intervensi
Observasi denyut dan tekanan darah
Catat pemasukan dan pengeluaran cairan
Awasi berat jenis urine
Rencanakan penggantian cairan pada pasien dalam
pasien dalam pembatasan multiple
Auskultasi paru dan bunyi jantung
Kolaborasi
Awasi pemeriksaan laboratorium
Berikan obat sesuai indikasi seperti diuretic dan
anti infertensif
Siapkan dialysis sesuai indikasi
2. Selasa, 8 2 S:-
januari 2013 O : TTV pasien : TD : 120 / 80 mmHg
15.00 wita Nadi: 84 x / menit, Suhu : 36,50 C, RR: 18 x / menit,
CRT 3 detik. Membrane mukosa pucat.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutakan intervensi
Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna
kulit atau membrane mukosa, dasar kuku.
Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Awasi upaya pernapasan, auskultasi, bunyi nafas.
Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.
Kaji untuk respon verbal, melambat, mudah
terangsang, agitasi, gangguan memori, bingung.
24
Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu
lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi.
Kolaborasi:
Awasi pemeriksaan laboratorium missal HB atau
HT dan jumlah SDM, GDA.
Berikan SDM darah lengkap atau packed, produk
darah sesuai indikasi.
Berikan oksigen tambahan sesuai Indikasi
25
26