Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN

A. Kondisi
Data subjektif
a. Klien mengatakan mendengar suara yang mengejeknya
b. Klien mengatakan suara ini timbul ketika sendiri
Data objektif
a. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat
b. Klien tampak tertawa sendiri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan presepsi sensori : Halusinasi pendengaran

C. TUJUAN
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut :
1. Ekspresi wajah bersahabat
2. Menunjukkan rasa senang
3. Klien bersedia menyebutkan nama
4. Ada kontak mata
5. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
6. Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi

D. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik
c. Menganjurkan kepeda klien agar memasukan kegiatan ke jadwal harian klien

E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :

Perawat : “Assalamualaikum…!!! Selamat pagi bu.. perkenalkan nama saya Riska


Dotinggulo, saya mahasiswa praktek dari stikes graha medika kota kotamobagu.
Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam 14.00 siang. Saya akan
merawat ibu selama dirumah sakit ini. Nama ibu siapa?

Pasien : Nama saya sunarti saleh

Perawat : senangnya ibu dipanggil apa?

Pasien : Irma

b. Evaluasi/validasi :

Perawat : baiklah bu Irma, bagaimana keadaan ibu hari ini?

Pasien : baik buk

c. Kontrak

Perawat : bu Irma, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang menggangu
ibu dan cara mengontrol suara-suara tersebut, apakah ibu Irma bersedia?

Pasien : iya bu (sambil mengangguk-anggukan kepala)

Perawat : berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?

Pasien : baiklah bu

Perawat : ibu mau berbincang-bincang dimana?

Pasien : disni saja bu.

Perawat : baiklah bu kita akan berbincang-bincang disini

2. Fase kerja.

Perawat : apa ibu irma mendengar suara tanpa ada wujudnya?

Pasien : iya bu.

Perawat : saya percaya ibu mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar
suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang ibu dengar? apakah ibu
mendengarnya terus menerus atau sewaktu-waktu?
Pasien : suara itu mengejek saya bu, saya mendengarnya kadang-kadang bu

Perawat : kapan paling sering ibu mendengar suara itu?

Pasien : siang hari setelah makan bu

Perawat : berapa kali dalam sehari ibu mendengarnya?

Pasien : 3-5 kali bu

Perawat : pada keadaan apa suara itu terdengar? apakah pada waktu sendirian?

Pasien : iya bu, saat saya sedang duduk dikamar setelah saya selesai makan

Perawat : apa yang ibu rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana perasaan ibu ketika
mendengar suara tersebut?

Pasien : saya merasa kesal mendengar suara itu

Perawat : kemudian apa yang ibu lakukan?

Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya langsung menutup telinga saya dengan bantal
dan kadang saya berteriak agar suara itu diam

Perawat : apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?

Pasien : tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.

Perawat : baiklah bu, apa yang ibu alami itu namanya halusinasi. Ada empat cara untuk
mengontrol halusinasi yang ibu Irma alami yaitu menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas. Hari ini, bagaiman kalau kita latih cara
yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah bu Irma bersedia?

Pasien : bersedia bu ( sambil mengangguk- anggukan kepala)

Perawat : bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan dahulu, baru ibu
mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini bu, jika suara itu
muncul katakana dangan keras “pergi… pergi saya tidak mau dengar… kamu
suara palsu” sambil menutup kedua teling ibu. Seperti ini ya bu. Coba sekarang
ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.

Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya katakana “ pergi… pergi saya tidak mau
dengar… kamu suara palsu” ( sambil menutup kedua telinga)

Perawat : wah bagus sekali bu, sudah bisa memparktekkan

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :

Perawat : bagaimana perasaan ibu irma setelah kita bercakap-cakap?

Pasien : saya merasa baik bu

Perawat : baiklah bu, jika suara itu masih terdengar mengejek ibu ibu, seperti yang telah
kita pelajari bila suara-suara itu muncul ibu bisa mengatakan “pergi-pergi saya
tidak mau dengar kamu suara palsu”

b. Tindakan lanjut

Perawat : ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3 kali
sehari yaiitu jam 08.00, 14.00, dan jam 20.00 atau disaat mendengar suara
tersebut. Cara mengisi buku kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya bu. Jika
ibu melakukannya secara mandiri maka ibu menuliskan dikolom M, jika ibu
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat
dikolom B, jika ibu tidak melakukannya maka ibu tulis dikolom T. apakah ibu
mengerti?

Pasien : iya.. saya mengerti bu.

c. Kontrak yang akan datang

Perawat : baiklah bu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang
kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain, apakah ibu bersedia?

Pasien : saya bersedia bu.

Perawat : ibu maunya jam berapa? Bagaiman kalau jam 09.00?

Pasien : baik bu.

Perawat : ibu maunya dimana dimana kita berbincang-bincang?


Pasien : disini saja bu.

Perawat : baiklah bu bu Irma besok saya akan kesini jam 09.00 ya bu, saya permisi ya bu,
assalamualikum Wr.Wb

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : BERCAKAP-CAKAP

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif
c. Klien mengatakan mendengar suara yang mengejeknya
d. Klien mengatakan suara ini timbul ketika sendiri
Data objektif
c. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat
d. Klien tampak tertawa sendiri
2. Diagnose keperawatan
Gangguan presepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
c. Menganjurkan kepeda klien agar memasukan kegiatan ke jadwal harian klien
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik

Perawat : Assalamualikum Wr.Wb.. selamat pagi bu irma

Pasien : walaikum salam bu

b. Evaluasi/validasi

Perawat : bagaiman perasaan bu irma hari ini?

Pasien : baik bu

Perawat : apakah bu irma masih mendengar suara yang mengejek itu?

Pasien : masih bu, saya masih mendengarnya


Perawat : apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?

Pasien : sudah, saya sudah melakukannya

Perawat : apakah dengan menghardik suara-suara yang ibu dengar berkurang?

Pasien : ya, suara sudah berkurang

Perawat : bagus bu, sekarang coba ibu praktekan kepada saya bagaimana ibu melakukannya

Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya katakana “pergi… pergi saya tidak mau
dengar. Kamu suara palsu”(sambil menutup kedua telinga)

Perawat : bagus sekali bu, coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya bu

Pasien : (mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada perawat)

Perawat : bagus sekali bu irma. Ibu sudah bisa melakukan kegiatan menghardik secara
mandiri ibu walupun masih ada diingatkan oleh keluarga

c. Kontrak

Perawat : baiklah bu sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan belajar cara kedua untuk
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain,
apakah bu irma bersedia?

Pasien : saya bersedia bu

Perawat : berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?

Pasien : baik bu

Perawat : ibu mau berbincang-bincang dimana?

Pasien : disini saja bu

Perawat : baiklah bu

2. Fase kerja

Perawat : caranya adalah jika ibu mulai mendengar suara-suara, langsung saja ibu cari
teman untuk diajak berbicara. Minta teman ibu untuk berbicara dengan ibu.
Contohnya begini ibu, tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar
suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau ibu minta pada perawat untuk
berbicara dengan ibu seperti “bu tolong berbicara dengan saya karena saya mulai
mendengar suara-suara. Sekarang coba ibu praktekkan!
Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara
dengan saya. Bu , tolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar suara-
suara

Perawat : bagus sekali bu irma

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :

Perawat : bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-suara
dengan bercakap-cakap

Pasien : merasa baik bu

Perawat : jadi suadah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?

Pasien : sudah 2 cara

Perawat : coba sebutkan?

Pasien : menghardik dan bercakap-cakap

Perawat : bagus sekali ibu. Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian ya bu

b. RTL

Perawat : berapa kali ibu akan bercakap-cakap?

Pasien : dua kali bu

Perawat : baiklah bu, dua kali saja. Jam berapa saja bu?

Pasien : jam 08.00 dan 19.00

Perawat : baiklah bujam 08.00 dan 19.00. jangan lupa ibu lakukan cara yang kedua agar
suara-suara yang ibu dengarkan tidak mengganggu ibu lagi.

Anda mungkin juga menyukai