DISUSUN OLEH:
ISTIJABATUL ALIYAH
092080210
2. Breathing
Klien sesak nafas, memakai O2 kanul 2 liter/menit, terdapat wheezing (+), irama
teratur, kedalaman bernafas dalam. SPO2: 100%, RR: 24 x/menit.
3. Circulation
TD: 161/90 mmHg, Nadi: 92 x/menit, Suhu: 36,5 0 C, RR: 24 x/menit, SPO2:
100%, akral dingin (-), CRT: < 3 detik, tidak sianosis, klien dipasang infus RL
drip Aminopilin 1 g 20 tpm.
4. Disability
Pemeriksaan GCS: E4M6V5, besar pupil 2/2, reaksi pupil +/+, tidak terdapat
gangguan sensorik motorik, tingkat kesadaran: composmentis.
5. Exposure
Tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada oedema di ekstremitas atas maupun
bawah, klien memakai selimut untuk mencegah hipotermia.
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Tengiri VI RT 5/6 Semarang
Diagnosa medis : Asma Attack
Tanggal/jam masuk : 30 November 2012 Jam 18.36
Sumber informasi : Klien
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi : Suami klien
8. Data biologis
a. Sistem pernafasan
1) Airway
Suara dasar nafas vesikuler, wheezing (+), ronkhi (+), tidak terdapat
sumbatan, terdapat penumpukan sekret, pengembangan dada kanan dan
kiri simetris.
2) Breathing
Klien sesak nafas, memakai O2 kanul 2 liter/menit, terdapat wheezing (+),
irama teratur, kedalaman bernafas dalam. SPO2: 100%, RR: 24 x/menit.
b. Sistem kardiovaskuler
TD: 161/90 mmHg, Nadi: 92 x/menit, Suhu: 36,50 C, RR: 24 x/menit, SPO2:
100%, akral dingin (-), CRT: < 3 detik, tidak sianosis, klien dipasang infus RL
drip Aminopilin 1 g 20 tpm.
c. Sistem saraf pusat
Pemeriksaan GCS: E4M6V5, besar pupil 2/2, reaksi pupil +/+, tidak terdapat
gangguan sensorik motorik, tingkat kesadaran: composmentis.
d. Sistem pencernaan
Klien terpasang infus RL drip Aminopilin 1 g 20 tpm.
e. Sistem musculoskeletal
Tidak terdapat luka ataupun fraktur.
f. Sistem perkemihan
Hasil pengkajian sistem perkemihan dalam batas normal, tidak ada gangguan.
g. Sistem integumen
Turgor kulit baik, kelembaban kulit baik.
D. ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
30-11-2012 DS: klien mengatakan sesak Gangguan Gangguan
Jam 18.36
nafas. suplai oksigen pertukaran gas
DO: klien tampak kesulitan
dan kerusakan
untuk bernafas
alveoli
Wheezing (+)
TD: 161/90 mmHg
Nadi: 92 x/menit
Suhu: 36,50 C
RR: 24 x/menit
SPO2: 100%
30-11-2012 DS: klien mengatakan batuk Adanya sekresi Ketidakefektifan
Jam 18.36 DO: sekret banyak, sekresi
mucus yang jalan nafas
tertahan, akumulasi sekret kental
kental.
30-11-2012 DS: klien mengatakan mual Mual dan Gangguan
Jam 18.36
dan muntah terus menerus muntah. pemenuhan nutrisi
DO: muntah berupa cairan
kurang dari
dan lendir, mukosa bibir
kebutuhan tubuh
kering, turgor kulit baik.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen dan kerusakan alveoli.
2. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan adanya
sekresi mucus yang kental.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual dan muntah.
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL/JAM DP IMPLEMENTASI RESPON TTD
30-11-2012 I, II a. Mengobservasi pola dan S: -
Jam 18.36
frekuensi nafas, O:
mengauskultasi suara TD: 161/90 mmhg
nafas dan mencatat TTV Nadi: 92 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 100%
I, II Wheezing (+)
Sesak (+)
S: -
b. Memposisikan klien
I
O: Klien tampak
dengan posisi semi fowler
lebih nyaman.
S: -
O: O2 kanul 2
c. Mengkolaborasikan
liter/menit
pemberian oksigen
tambahan
II a. M S: -
O: sekret kental
engkaji warna, kekentalan,
dan jumlah sekret
I a. Mengkolaborasikan S: -
O: klien tampak
pemberian obat
lebih nyaman
Bronkodilator, misal
Nebulizer.
H. EVALUASI
TGL/JAM DP EVALUASI TTD
30-11-2012 I S: -
Jam 19.00 O: a. Sesak berkurang
b. Wheezing (+)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
a. Kaji frekuensi, kedalaman
pernafasan.
b. Atur posisi klien semifowler.
c. Auskultasi bunyi nafas, catat
bunyi tambahan.
d. Observasi tanda vital dan irama
jantung.
e. Kolaborasi pemberian oksigen
tambahan.
II S: -
O:
a. Sekret masih ada
b. Wheezing (+)
c. Akumulasi sekret masih kental
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
a. kaji warna, kekentalan, dan
jumlah secret
b. Ajarkan cara batuk efektif.
c. Bantu klien latihan nafas dalam.
d. Pertahankan intake cairan
minimal 2500 ml/hari.
e. Auskultasi bunyi nafas, catat
adanya bunyi nafas, misal
wheezing, krekels, dan ronkhi
f. Kaji frekuensi pernafasan
g. Kolaborasi pemberian obat
Bronkodilator, misal Nebulizer.
III S: -
O: Mual (+), muntah (+)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
a. Kaji kebiasaan diet, masukan
makanan saat ini.
b. Auskultasi bunyi usus
c. Berikan perawatan oral, buang
sekret, berikan wadah khusus
untuk sekali pakai/tisu
d. Dorong periode istirahat 1 jam
setelah dan sebelum makan.
e. Berikan makan porsi kecil tapi
sering
f. Hindari makanan yang panas
atau dingin
g. Timbang berat badan sesuai
indikasi
h. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian makanan yang
mudah dicerna, secara nutrisi
seimbang
i. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium, misalnya albumin
serum, transferin, profil asam
amino.