Disusun oleh :
P1337420617030
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Identitas Klien
1. Airway
Pasien terdapat sumbatan, jalan nafas terdapat sumbatan berupa muntahan,
terdapat stridor, tidak ada sianotik.
2. Breathing
Nafas pendek, Frekuensi nafas dada regular 25 x menit, Pergerakan dada
simetris, irama nafas tidak teratur, bunyi nafas vesikuler, SPO2 92%
3. Circulation
Terdapat perdarahan dalam tubuh, warna kulit pucat, akral dingin, capillary
refill > 2 detik, tekanan darah 210/100 mmHg nadi 97x/menit, suhu 36,5oC.
4. Disability
Keadaan umum lemas, kesadaran koma, GCS E : 1 M : 2 V : 1, pupil normal
terhadap respon cahaya,diameter pupil 2 cm. kemampuan motoric sisi kanan dan sisi
kiri tubuh pasien tidak bisa digerakkan.
5. Eksposure
Tidak terdapat adanya lesi, laserasi, maupun luka tekan. Terpasang catether
urine dengan total cairan 200cc.
E. Pengkajian Kegawatan
1. Status Airway : Jalan napas paten, terdapat sumbatan
2. Status Breathing : Napas dibantu dengan NRM 8 lpm
3. Status Circulation : Tekanan darah 210/100 mmHg
4. Faktor Drug : Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun
5. Faktor Environment : Keadaan lingkungan tidak terkaji secara detail
6. Faktor Fluid : terdapat tanda-tanda dehidrasi, terdapat tanda-tanda syok
hipovolemik
F. Secondary Survey
1. Kepala : Rambut beruban, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
2. Mata : Konjungtiva anemis, pupil isokor, reflek terhadap cahaya positif
3. Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip
4. Telinga : Simetris, sedikit kotor, terdapat serumen
5. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak, dada datar
- Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara jantung pekak
- Auskultasi : Terdengar bunyi jantung I dan II
8. Paru :
- Inspeksi : Tidak ada retraksi dinding dada
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara paru sonor
- Auskultasi : Bunyi vaskuler
9. Abdomen :
- Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi
- Auskultasi : Bising usus normal 12 x/menit
- Perkusi : Bunyi timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
10. Genitalia : Tidak ada kelainan pada genitalia klien, tidak ada benjolan
11. Ekstremitas : Terdapat kelemahan pada kedua ekstremitas kanan dan kiri klien
dengan kekuatan otot
1 1
1 1
12. Kulit : : Kulit kering, tidak ada lesi, CRT lebih dari 2 detik, warna kulit
pucat, turgor kulit menurun
- O2 NRM
- Infus RL 20 tpm
- Pasang Dower catether
- Injeksi Citicolin 500 mg/IV
- Injeksi Ondansetron 1 amp/IV
- Injeksi Nicardipin 11 cc/jam
- Injeksi Mecobalamin 1 Amp/IV
- Injeksi Omeprazol 1 Amp/ IV
- Asam Tranexamat 500 mg/ IV
- NGT
- Elektrode
H. Rumusan Masalah/Daftar Masalah
I. Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan (D.0001)
2. Perfusi jaringan perifer tidak efektif b.d Perdarahan intra cerebral (D.0009)
J. Intervensi
K. Implementasi
Diagnosa
Tindakan
Keperawata Waktu Respon
Keperawatan
n
DX I 09.00 Membuka jalan nafas, Ds: -
guanakan teknik chin Do:
lift atau jaw thrust bila - Nadi : 98 x/menit
perlu - Tidak ada edema
- CRT >2 detik
- Suhu : 36,7˚C
- Terdapat sumbatan
Auskultasi suara nafas berupa muntahan pada
sebelum dan sesudah jalan nafas
suctioning
DX I 09.15
Menginformasikan Ds: keluarga mengatakan
pada klien dan keluarga setuu dengan tindakan yang
tentang suctioning dilakukan asalkan pasien
Menggunakan alat yang selamat
steril di setiap Do:
melakukan tindakan Terdapat suara stridor yang
menghalani pernafasan
Melakukan sectioning Terdapat muntahan sebanyak
Memasang mayo untuk 250 cc berwarna merah
membuka jalan nafas kehitaman dengan tekstur
pasien kental
DX II 09.20
Memonitor adanya
parestesia
Ds: -
Menciptakan Do: pasien tampang lebih
lingkungan yang rileks dan tidak terjadi kejang
nyaman dan batasi berulang
DX I, II 09.45 pengunjung
Kolaborasi dengan
dokter pemberian obat
- O2 NRM Ds : Keluarga mengatakan
- Infus RL 20 tpm seuju dengan tindakan yang
- Pasang Dower dilakukan petugas medis untuk
catether menyelamatkan pasien
- Injeksi Citicolin Do : pasien tampak tidak sesak
500 mg/IV napas, pernafasan adekuat,
- Injeksi SPO2 mengalami peningkatan
Ondansetron 1 dari 92 menjadi 97%
amp/IV
- Injeksi Nicardipin
11 cc/jam
- Injeksi
Mecobalamin 1
Amp/IV
- Injeksi Omeprazol
1 Amp/ IV
- Asam Tranexamat
500 mg/ IV
- NGT
- Elektrode
Tanggal/ Diagnosa
Evaluasi
Jam Keperawatan
21 April Bersihan jalan S:-
2021 nafas tidak O:
13.00 WIB efektif b.d - Tidak ada secret yang menghambat
Sekresi yang pernafasan
tertahan - SPO2 meningkat dari 92% menjadi 97%
(D.0001) - Pernafasan adekuat dengan bantuan NRM
- Tidak ada suara napas tambahan
- Frekuensi nafas dada regular 25 x menit,
- Pergerakan dada simetris
- Irama nafas tidak teratur.
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Fasilitasi pernafasan dengan alat bantu
- Posisikan semi fowler
- Pindahkan ke ruang rawat inap
21 April Perfusi perifer S : Keluarga mengatakan pasien mengalami
2021 tidak efektif b.d kekakuan otot
13.00 WIB Perdarahan intra O :
cerebral Keadaan : Lemah
(D.0009) Kesadaran : koma
GCS : E : 1M : 2 V : 1
TD : 200/100 mmg/Hg
Nadi : 97 x/menit
RR : 25 x/menit
Suhu : 36,5 oC
SPO2 : 92 %
Kekakuan otot
1 1
1 1
- CRT lebih dari 2 detik
- Tidak ada kemerahan, atau bengkak pada
ekstremitas klien
- Tidak ada parestesia (kesemutan)
- Tidak ada alergi pada obat setelah
diberikan
- Pasien masih menglami penurunan
kesadaran
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Periksa sirkulasi perifer
- Monitor kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstremitas
- Monitor adanya parestesia
- Kolaborasi pemberian obat dengan dokter
- Pindahkan ke ruang rawat inap