Disusun Oleh :
Reni Nurazizah, S.Kep
NIM : 4012200017
A. Pengkajian
Biodata Pasien
Nama : Tn.X
Umur : 65 Tahun
TTL : Cilacap, 10 Maret 1955
No. Medrek :-
Agama : Islam
Golongan Darah :O
Pekerjaan : Petani
Diagnosa Medis : AMI
Tanggal Masuk RS : 08 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2020
Alamat Lengkap : Banjar
RE EVALUASI
Secondary Survey
1. Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih
2. Mulut : Mukosa bibir kering
3. Mata : Anisokor, Refleks pupil mengecil saat diberi rangsang cahaya
4. Telinga : Bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami gangguan
pendengaran
5. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip pada hidung
6. Wajah : Wajah klien tampak simetris
7. Leher : Tidak ada Pembesaran kelanjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP,
Tidak ada nyeri tekan.
8. Thorax
Inspeksi : Pergerakan simetris
Palpasi : Ekspansi dinding dada simetris
Perkusi : Hipersonor, tidak terdapat cairan di rongga pleura
Auskultasi : Terdapat suara stridor
9. Jantung
Inspeksi : Dada simetris, icus cardis tidak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara Pekak
Auskultasi : Tacikardi
10. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada
luka memar, peristaltik usus 18x/menit perkusi hipertimpani
11. Genetalia : Bersih tidak ada kelainan, tidak terdapat luka ulkus, tidak
terpasang kateter
12. Ekstremitas : Terpasang infus RL 20x/menit, Tidak terdapat luka, Capilari
revil < 2detik
13. Integumen : Warna kulit sawo matang tidak ada lesi
14. Vital sign
- TD : 170/90 mmHg
- Nadi : 125 x/menit
- Respirasi : 25x/menit
- Suhu : 360C
15. Anamnesis
Keluhan : Nyeri dada bagian anterior
Obat :
- Aspirin
- Heparin
- Clopidogrel
- Fondaparinux
Makanan : Mengkonsumsi makanan yang cukup serat, Protein sesuai
kebutuhan.
Alergi : Tn.X Tidak memiliki riwayat alergi
Kejadian : Tn.X usia 65 tahun datang diantar keluarga ke IGD rumah sakit
jam 17.00 WIB pada tanggal 08 Desember 2020. Klien langsung
dilakukan pengkajian, dan hasil pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri dada pada bagian anterior dengan penyebaran ke wajah
rahang dan lengan dengan kualitas chrunfing, wajah meringis,
gelisah, perubahan nadi Tachicardi, TD 170/90 mmHg, bunyi
jantung ektra S3/S4, Dipsneu saat istirahat, sianosis.
Riwayat Penykit dahulu : Hipertensi dan Perokok aktif
Pemeriksaan penunjang :
1. EKG : Peningkatan gelombang S-T
2. Kolesterol : Meningkat
3. Elektrolit : Hiperkalemia
G. Masalah Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan , iskemik, kerusakan otot
jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai O2 ke
jaringan
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard
H. Perencanaan
N Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Observasi karakteristik, lokasi, waktu, dan
iskemia jaringan sekunder tindakan 2x24 jam Nyeri perjalanan rasa nyeri dada tersebut.
terhadap sumbatan arteri berkurang dengan, 2. Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas
Kriteria Hasil: selama ada serangan dan istirahat.
Nyeri dada berkurang 3. Bantu klien melakukan tehnik relaksasi, mis
ekpresi wajah rileks / nafas dalam, perilaku distraksi, visualisasi, atau
tenang, tak tegang bimbingan imajinasi.
4. Monitor tanda-tanda vital ( Nadi & tekanan
darah ) tiap dua jam.
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam
pemberian analgetik.
2 Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan 1. Monitor Frekuensi dan irama jantung
berhubungan dengan , iskemik, tindakan 2x24 jam 2. Observasi warna dan suhu kulit / membran
kerusakan otot jantung, Gangguan perfusi mukosa
penyempitan / penyumbatan jaringan berkurang/ tidak 3. Kolaborasi : Berikan cairan IV l sesuai indikasi
pembuluh darah arteri koronaria meluas dengan 4. Pantau Pemeriksaan diagnostik / dan
Kriteria Hasil: laboratorium mis EKG, elektrolit , GDA( Pa
Tidak sianosis O2, Pa CO2 dan saturasi O2 ). Dan Pemberian
Gambaran EKG oksigen
tak menunjukan
perluasan infark
3 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Catat frekuensi & kedalaman pernafasan,
berhubungan dengan tindakan 2x24 jam penggunaan otot Bantu pernafasan
ketidakadekuatan suplai O2 ke Suplai O2 ke jaringan 2. Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan /
jaringan adekuat dengan tidak adanya bunyi nafas dan adanya bunyi
Kriteria hasil : tambahan misal krakles, ronki dll.
Tidak sesak nafas 3. Lakukan tindakan untuk memperbaiki /
tidak gelisah mempertahankan jalan nafas misalnya , batuk,
penghisapan lendir dll.
4. Tinggikan kepala / tempat tidur sesuai
kebutuhan / toleransi pasien
5. Kaji toleransi aktifitas misalnya keluhan
kelemahan/ kelelahan selama kerja atau tanda
vital berubah.
4 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan 1. Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan
dengan ketidakseimbangan antara tindakan 2x24 jam TD selama dan sesudah aktifitas
suplai oksigen miocard dan peningkatan toleransi 2. Tingkatkan istirahat ( di tempat tidur )
kebutuhan, adanya iskemik/ pada klien berkurang 3. Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan
nekrotik jaringan miocard dengan aktifitas sensori yang tidak berat.
Kriteria Hasil :
Klien
berpartisipasi
dalam aktifitas
sesuai
kemampuan klien
I. Implementasi