Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN STROKE HEMORAGIK

Oleh:

Rai Angga Putra Guawan

193213051

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA I WAYAN PIASE
DENGAN STROKE HEMORAGIK
DI RUANG CERMAI RSUD KABUPATEN KELUNGKUNG

A. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Identitas Klien
Nama : I Wayan Piasa
Umur : 59 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Pengaud Suana, Nusa Penida
Tanggal Masuk : 02 Januari 2022
Tanggal Pengkajian : 02 Januari 2022
No. Rm : 279690
Diagnosa Medis : Ketidak efektifas jaringan cerebral

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Wayan Astri
Umur : 35
Hub. Dengan Klien : Menantu pasien
Alamat : Br. Pengaud Suana, Nusa Penida

B. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Mengeluh lemas sebagian badan pasien sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Mengeluh lemas sebagian badan pasien sebelah kiri, suara pelo, penurunan kesadaran
Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat tensi tinggi
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga

C. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan belum begitu paham tentang penyakit yang dialami
pasien
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Keluarga pasien mengatakan terakhir kali pasien makan pada pukul
c. Pola Eleminasi
Keluarga mengatakan tidak mengetahui kapan terakhir kali klien BAB dan BAK.
Namun jika dilihat dari pengeluaran urin pada urine bag, haluaran urin klien yaitu
sebanyak 900 ml selama dipasang 2 jam
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

e. Pola Peran-Hubungan
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar
f. Pola Seksual-Reproduksi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami ganguan terhadap seksualitas
pasien
g. Pola Toleransi Stress-Koping
Keluarga pasien mengatakan masih bisa mengendalikan stress yang dihadapi namun
terkadang merasa takut karena pasien tidak sadar
h. Pola Nilai-Kepercayaan
Keluarga pasien mengatakan pasien rajin sembahyang saat pasien masih sehat

D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan pasien lemas pada bagian tubuh sebelah kiri
b. Tanda Vital
TD : 187/110 mmHg RR : 20x/menit SO2 : 99%
N : 74 x/menit T : 36℃
c. Kepala
Inspeksi : kepala mesochepal, kulit kepala bersih, tidak berketombe, berwarna
putih, tidak terdapat lesi pada wajah, kulit wajah berwarna sawo matang
(tidak pucat).
Palpasi : tidak ada benjolan di area kepala dan nyeri tekan tidak terkaji.
d. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada lesi pada kulit
sekitar mata.
Palpasi : tidak ada benjolan pada area mata dan nyeri tekan tidak terkaji
e. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, mukosa bibir berwarna sedikit gelap, mulut simetris,
tidak ada lesi pada area mulut.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan tidak terkaji.
f. Leher
Inspeksi : tidak ada lesi pada kulit leher; tidak ada pembengkakan pada area leher,
warna kulit leher sawo matang, tidak ada deviasi trakea.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada benjolan pada area leher, nyeri tekan tidak terkaji, kelenjar
istmus naik ketika klien batuk.
g. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada jaringan parut dan lesi pada kulit perut, tidak ada
spider nevi.
Auskultasi: peristaltik usus 7 kali/menit.
Perkusi : terdengar bunyi timpani pada area lambung dan usus pada kuadran I, III
dan IV, terdengar bunyi dullness atau pekak pada kuadran II.
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada pembesaran jaringan hepar; nyeri tekan tidak
terkaji.
h. Ekstremitas
1−1−1−1 2−2−2−2 2
Kekuatan otot /
1−1−1−1 2−2−2−2 5
Ekstremitas atas
Tidak ada lesi/fraktur, capillary refill kurang dari 2 detik, turgor kulit kering.
Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat lesi pada kulit ekstremitas bawah.
Palpasi : tidak terdapat benjolan, nyeri tekan saat tidak terkaji, capillary refill 3
detik, tidak ada sianosis, akral teraba hangat.

i. Genetalia
Tidak terdapat perdarahan pada OUE, tidak terdapat hematom pada area genetalia
dan terpasang kateter

E. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan CT scan kepala 02/01/2022


Interprestasi singkat : Saat ini tampak gambaran intracerebral haemorhage di basal
ganglia kanan volume 39cc dengan midline shift kiri dan brain edema

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 05/01/2022


Hemoglobin 11 g/dL
Lekosit 19.54 ribu/uL
Neutrofil 88 %
Monosit 4.8 %
Limfosit 5.5 %
Hematokrit 35.8 %
MCV 89.1 fL
MCH 28.1 %
MCHC 31.5 %
Trombosit 191 ribu/uL
MPV 6.99 fL
B. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Kolaboratif/Keperawatan
DS: Trombus/eboli di serebral Ketidak efektifan jaringan
 Keluarga mengatakan cerebral
menemukan klien tidak
sadarkan diri di kamar
Massa pada cerebral
mandi dengan posisi
telungkup jam 6.30
kemudian dibawa ke rumah
sakit jam 7.00. Suplai darah ke jaringan
cerebral tidak adekuat
 Keluarga mengatakan klien
mempunyai riwayat
hipertensi dan tadi malam
mengeluh kepalanya
Nekrosi jaringan cerebral
pusing.

DO:
 SpO2 99 % (terpasang O2
Perfusi jaringan cerebral
nasal kanul 4 lpm). tidak adekuat
 TD 187/110 mmHg.

 Tingkat kesadaran koma.

Terdengar suara napas


tambahan: snoring dan
gurgling
DS: - Penumpikan mucus Ketidakefektifan bersihan jalan
DO: napas berhubungan dengan mukus
dalam jumlah berlebihan.
 Terdapat sekret warna
kuning kecoklatan.
Menghambat oksigen masuk
 SpO2 99 % (terpasang O2
nasal kanul 4 lpm)

 Terdengar suara napas oksigen kurang dari kebutuhan


tambahan: snoring dan
gurgling.
 Terdengar ronkhi basah ketidakefektigfan jalan nafas
halus di kedua apeks paru.

 GCS 5 (E1M3V1)

Tingkat kesadaran = koma.

Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan

NO TANGGAL / JAM DIAGNOSA TANGGAL, JAM


DITEMUKAN KEPERAWATAN TERATASI
1 02 Januari 2022 Ketidak efektifan
07.15 WITA jaringan cerebral
berhubungan dengan
penurunan aliran darah
ateri
2 03 januari 2022 Ketidakefektifan bersihan
08.00 Wita jalan napas berhubungan
dengan mukus dalam jumlah
berlebihan.
C. INTERVESI

no Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Ketidak efektifan Setelah dilakukan 1. Monitoer S O2 1. Untuk mengetahui
jaringan cerebral tindakan keperawatan 2. Monitor tanda-tanda pasien mengalami sesak
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam vital secara periodic atau ttidak
penurunan aliran darah diharapkan mencapai 3. Monitor EKG 2. Untuk mengetahui
ateri kritteria hasil : 4. Pantau adanya tanda- kenaikan dan penurunan
Tanda-tanda vital : tanda peningkatan TIK ttv pasien
- Peningkatan 5. Berikan O2 sesuai 3. Mengetahui ritme
tekanan darah ( < kebutuhan melalui nasal jantung pasien
187mmHg, canula 4. Untuk mengetahui
diastole < 100 6. Pertahankan posisi tirah adanya peningkatan TIK
mmHg baring pada posisi ( tekanan intra kanal )
- RR 18-24 x/menit kepala 15-30o. 5. Untuk memenuhi
kebutuhan O2 Pasien
6. Mengurangi resiko
penekanan pada
pembuluh darah

2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pertahankan kepatenan 1. Agar sesak pasien


bersihan jalan napas tindakan keperawatan jalan napas dengan berkurang
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam posisi semi foler 2. Membantu memenuhi
mukus dalam jumlah diharapkan mencapai 2. Lakukan pemasangan kebutuhan oksigen
berlebihan. kritteria hasil : oropharigeal pasien
- Suara ronkhi 3. Monitor frekuensi, 3. Untuk memastikan
basah pada kedua kedalaman pernapasan kebutuhan O2 pasien
apeks paru dan saturasi oksigen. terpenuhi
berkurang. 4. Auskultasi bunyi napas 4. Mengetahui adanya
- Tidak ada sekret tambahan. nafas tambahan pada
5. Lakukan pasien
penghisapan/suction 5. Untuk mengambil secret
bila ada indikasi. yang mengahalangi
jalan nafas pasien.

D. IMPLEMENTASI
No.
Tgl/Jam Implementasi Respon Ttd
Dx
1 Membuka jalan napas dengan jaw S: -
thrust dan kontrol servikal. O:
Jalan napas klien terbuka, area
servikal terfiksasi
03/01/22 1 Memasang OPA (oropharingeal S: -
07.10 airway). O:
Terdapat reflek batuk, OPA
telah terpasang untuk
mempertahankan lidah, tidak
terdengar snoring E. E
1 Melakukan suction pada daerah S: - V
mulut dan jalan napas atas. O: A
- Terdapat reflek batuk L
- Sekret yang keluar berwarna U
kuning kecoklatan A
- Bunyi gurgling berkurang SI
1,2 Memasang O2 nasal kanul sebanyak S: -
4 lpm. O:
O2 nasal kanul 4 lpm
terpasang, saturasi O2 klien
99%
07.15
2 Memonitor akral, saturasi oksigen S: -
dan TTV serta MAP klien O:
(memasang bedside monitor dan Akral hangat, saturasi O2 99%,
oxymetri). TD 230/100 mmHg, HR 110
x/menit, t 36,6o C, RR 18
x/menit, MAP 143
1 Memonitor status pernapasan klien. S: -
O:
- RR klien 18 x/menit
- Aus: ronkhi basah halus
pada kedua apeks paru
2 Memasang infus Infumal 20 tpm. S: -
O:
Infus terpasang, satu kali
tusukan tanpa terjadi flebitis
dan hematom
2 Memonitor reflek pupil, status GCS, S:
kekuatan otot, dan status neurologis O:
klien. Pupil anisokhor 5/3, reflek
07.30 2 1
cahaya (-), kekuatan otot /
2 1
, GCS klien E1M3V1
2 Memantau adanya tanda-tanda S:
peningkatan TIK. O:
Tidak terdapat adanya muntah
proyektil, GCS klien E1M3V1,
nyeri kepala tidak dapat dikaji
No.
Tgl/Jam Implementasi Respon Ttd
Dx
1 Membuka jalan napas dengan jaw S: -
thrust dan kontrol servikal. O:
Jalan napas klien terbuka, area
servikal terfiksasi
04/01/22 1 Memasang OPA (oropharingeal S: -
07.10 airway). O:
Terdapat reflek batuk, OPA
telah terpasang untuk
mempertahankan lidah, tidak
terdengar snoring
1 Melakukan suction pada daerah S: -
mulut dan jalan napas atas. O:
- Terdapat reflek batuk
- Sekret yang keluar berwarna
kuning kecoklatan
No.
Tgl/Jam Evaluasi
Dx
16/3/12 1 S: -
09.30 O:
 Saturasi oksigen 99%, RR 18 x/menit
 Ronkhi basah halus pada kedua apeks paru berkurang, tidak terdapat
bunyi snoring dan gurgling
 Terdapat reflek batuk
 Sekret yang keluar berwarna kuning kecoklatan.
A:
Masalah teratasi
P:
 Pertahankan pemasangan OPA
 Pertahankan pemberian oksigen
 Monitor frekuensi, kedalaman pernapasan dan saturasi oksigen.
 Lakukan penghisapan/suction sesuai indikasi.

16/3/12 2 S: -
09.30 O:
 Status kesadaran klien koma dengan GCS E1M3V1
 Saturasi oksigen 99%
 TD 230/100 mmHg, HR 112 x/menit, t 36,6o C, RR 18 x/menit, MAP
140
 Ronkhi basah halus pada kedua apeks paru berkurang, tidak terdapat
bunyi snoring dan gurgling
 Terdapat reflek batuk
 Sekret yang keluar berwarna kuning kecoklatan
1−1−1−1
 Pupil anisokhor 5/3, reflek cahaya (-), kekuatan otot /
1−1−1−1
2−2−2−2
2−2−2−2
A:
Masalah teratasi
P:
 Motivasi keluarga untuk perawatan non ICU atau rawat inap.
 Monitor status neurologis.
 Pantau adanya tanda-tanda penurunan perfusi serebral: GCS, memori,
bahasa, respon pupil dll.
 Evaluasi pupil, batasan dan proporsinya terhadap cahaya.
 Monitor TTV, MAP, dan saturasi oksigen klien.
 Monitor intake dan output klien.
 Pertahankan pemberian oksigen sesuai keperluan.
 Monitor adanya oxygen induced-hypoventilation.
 Monitor adanya toksisitas oksigen dan atelektasis.
 Pertahankan posisi tirah baring pada posisi kepala 15-30o.
 Pantau adanya tanda-tanda peningkatan TIK.
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : I Wayan Piasa


No RM : 279690
Umur : 59 tahun
Tgl MRS : 2 Januari 2022
Jenis kelamin : Laki-laki
Dx Medis : SH ( Stroke Hemoragik)
Ruang : Cermai

 Kondisi klien
Alasan masuk RS : Pasien mengeluh luka pada kaki kanan dan kiri yang semakin banyak.
Data fokus :
DS :
- Pasien mengatakan lukanya semakin banyak
DO :
- Luka pasien tampak kemerahan
- Kulit pada luka pasien tampak menghitam
- Luka pasien tampak sedikit bengkak
 Diagnosa keperawatan (masalah)
Gangguan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi d.d pasien mengatakan luka semakin banyak, adanya
kemerahan pada luka, kulit pada luka pasien tampak menghitam, luka pasien tampak sedikit bengkak.
 Tujuan khusus :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 15 menit diharapkan integritas kulit dan jaringan membaik
dengan kriteria hasil :
1. Kerusakan lapisan kulit menurun
2. Kemerahan menurun
3. Nyeri menurun (1-3)
4. Tidak adanya pendarahan
 Tindakan keperawatan : Memandikan Pasien Diatas Tempat Tidur

KOMPETEN
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. 1 buah selimut mandi
b. 2 buah handuk ukuran besar
c. 2 buah washlap
d. 1 stel pakaian ganti
e. Sabun mandi
f. 2 buah waskom berisi air hangat kuku
g. Alcuta
h. Skort/ celemek
i. Sarung tangan bersih
j. Masker
k. Lotion dan deodorant k/p
l. Alat tenun tambahan k/p
m. Urinal/pispot
n. Air cebok dalam botol
o. 1 buah com berisi kapas vulva hygiene/kapas
sublimat yang sudah dibasahi
p. Tissue gulung
q. Bengkok
r. Perlak
s. Keranjang / plastik pakaian kotor
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi 2 identitas, (tanyakan nama dan
lihat no RM/tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Jelaskan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien bertanya
Tahap Kerja
12. Tutup sampiran
13. Cuci tangan efektif
14. Pakai celemek
15. Pakai masker
16. Pakai sarung tangan
17. Turunkan side rail yang dekat dengan perawat
18. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
19. Lepaskan pakaian pasien dan masukkan ketempat
pakaian kotor, bila ekstermitas luka atau terpasang
infus, mulailah lepas pakain klien dari daerah yang
tidak luka atau terpasang infus
20. Tawarkan pispot/urinal pada klien untuk BAB/BAK
Membersihkan muka
21. Letakkan handuk di bawah kepala klien
22. Letakkan handuk diatas dada klien secara melintang
23. Gunakan washlap, bersihkan mata klien tanpa
menggunakan sabun, gunakan sisi yang berbeda
untuk setiap mata, bersihkan dari kantus dalam
keluar
24. Bersihkan bagian muka dimulai dari dahi, pipi,
hidung, leher dengan washlap (untuk muka pasien
tanyakan apakah pasien mau memakai sabun atau
tidak) kemudian keringkan
25. Bersihkan telinga dari atas ke bawah
26. Angkat handuk dari bagian kepala
Membersihkan tangan
27. Letakkan handuk mandi ke arah memanjang di
bawah lengan klien (dahulukan lengan yang jauh)
28. Angkat dan sangga lengan kemudian Basahi dimulai
dari jemari axilla (dari area distal ke proximal)
29. Bersihkan dengan sabun dengan urutan yang sama
30. Bilas dengan urutan yang sama
31. Keringkan lengan dan axilla
32. Tawarkan penggunaan lotion dan deodorant
33. Ulangi langkah 13-19 untuk lengan yang satunya
Membersihkan dada, perut dan punggung
34. Angkat tangan ke atas kepala
35. Tutup dada klien dengan handuk mandi dan lipat
selimut mandi ke arah umbilikus dengan satu tangan
angkat ujung handuk menjauhi dada. kemudian
dengan tangan yang memegang waslap bersihkan
dada menggunakan gerakan panjang dan mantap
sampai ke daerah perut (Berikan perhatian khusus
untuk membersihkan lipatan-lipatan kulit dibawah
payudara klien perempuan)
36. Bilas dengan urutan yang sama
37. Keringkan area dada dan perut
38. Tawarkan penggunaan lotion
39. Tarik selimut mandi pasien sampai menutup dada
40. Miringkan pasien ke arah yang jauh dari perawat
41. Bentangkan handuk dibelakang punggung klien
42. Basahi leher belakang sampai bokong dengan usapan
memanjang dan mantap
43. Ambil sabun dan bersihkan punggung dengan
gerakan backrub
44. Beri perhatian khusus untuk membersihkan lipatan
kulit di gluteus
45. Bilas dengan usapan memanjang dan mantap
46. Keringkan dengan handuk
47. Usapkan lotion
48. Kembalikan posisi pasien
49. Kenakan pakaian atas yang bersih
Membersihkan ekstremitas bawah
50. Tanggalkan pakaian bawah dan masukkan ke tempat
pakaian kotor kemudian pasang perlak
51. Buka kaki yang terjauh dengan melipat selimut
mandi ke arah tengah diantara kedua paha. Tutup
perineum
52. Tekuk lutut klien dan pasang handuk secara
memanjang di bawah tungkai
53. Basahi dari mata kaki ke lutut dan dari lutut ke
pangkal paha
54. Bersihkan dengan sabun dengan urutan yang sama
55. Luruskan kaki klien
56. Basahi dari punggung kaki, jari-jari, telapak sampai
tumit
57. Bersihkan dengan sabun dengan urutan yang sama
58. Bilas dengan urutan yang sama
59. Keringkan
60. Tawarkan penggunaan lotion
61. Ulangi langkah 38-48 untuk kaki yang satunya
Membersihkan genetalia
62. Posisikan klien dorsal recumbent
63. Letakkan bed pan/urinal di bawah bokong klien dan
bengkok di dekat klien
64. Tawarkan pada klien apakah mau melkukan perineal
hygiene mandiri atau dibantu
65. Guyur area pubis dengan air
66. Pada wanita lakukan vulva hygiene dengan prinsip
bersih dari area posterior pada daerah vulva: labia
mayora kanan dan kiri, labia minora kanan, kiri dan
meatus uretra, introitus vagina sampai anus dengan
kapas sublimat (kapas), pada pria bersihkan mulai
dari gland penis hingga ke skrotum dengan kapas
sublimat
67. Keringkan dengan tissue
68. Ambil bed pan/urinal dan perlak
69. Kenakan pakaian bawah klien
70. Ganti selimut mandi dengan selimut klien, lakukan
bed making dan ganti jika sprei basah
71. naikkan side rail
72. Bereskan dan rapikan alat
73. Lepas sarung tangan
74. Lepas masker
75. Lepas celemek
76. Cuci tangan efektif
77. Buka sampiran
Tahap Terminasi
78. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif
79. Berikan reinforcement positif pada klien
80. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
81. Salam penutup
82. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
83. Lakukan pendokumentasian: nama klien, tanggal
dan waktu, hasil yang dicapai, respon klien
Prosedur dilakukan secara berurutan *
Pencapaian (total item)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ORIENTASI
Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu perkenalkan nama saya Rai Angga Putra Gunawan Mahasiswa Program Studi Keperawatan
Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali yang bertugas pada pagi hari ini dari jam 07.30 pagi sampai jam 13.30
siang”

Evaluasi/validasi
“Kalau boleh tahu nama bapak siapa? Apakah bapak masih ingat dengan tanggal lahir bapak? Boleh saya lihat
gelang tanggannya? Baik untuk nama, tanggal lahir sudah tepat dan sesuai nggih pak”

Kontrak
Topik
“Baik bapak disini saya akan memandikan bapak , dimana yang bertujuan untuk membersihkan badan bapak agar
tidak bau dan gatal”
Waktu
“Nanti untuk waktu yang saya perlukan kurang lebih 15 menit bapak ya”
Tempat
“Untuk tempatnya kita bisa melakukan ditempat tidur bapak saja ya”
KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan): komunikasi saat melakukan tindakan)
“Baik pak saya akan mulai tindakanya ya, pertama posisi nyamannya mau duduk atau tetap berbaring ngih pak?”
baik bapak bisa mengikuti instruksi dari saya ngih pak, jika ada yang kurang nyaman atau terlalu keras bisa beritahu
saya ya”

TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
DS :
- Pasien mengatakan sudah tidak gatal dan bau badannya
- Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak lengket lagi

DO :
- Pasien tampak kooperatif saat perawat melakukan tindakan
- Pasien tampak rileks dan nyaman

Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Baik ibu nanti bapak bisa mempraktekkan kembali apa yang sudah saya ajarkan”
Kontrak yang akan datang
Topik
“Baik besok saya akan mengecek keadaan bapak lagi nggih”

Waktu
“Baik untuk waktunya apakah bapak bersedia pukul 09.00 wita?”
Tempat
“Untuk tempatnya kita sepakati disini lagi nggih pak ?”

Anda mungkin juga menyukai