Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA Tn.S DENGAN HIPOGLIKEMIA


DI RUANG ICU RSUD dr.GONDO SUWARNO

Disusun Oleh :
Arfian Eri Armanda
2007111

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS TEKNOLOGI BISNIS DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS
PADA Tn.S DENGAN HIPOGLIKEMIA
DI RUANG ICU RSUD dr.GONDO SUWARNO

Nama mahasiswa : Arfian Eri Armanda


NIM : 2007111
Hari/Tanggal : 26 November 2023
Tempat praktek : RSUD dr.GONDO SUWARNO
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Mluweh, Tegal sari, Ungaran Timur
Tanggal masuk RS : 26 November 2023
No.RM : 621691
Diagnosa medis : Hipoglikemia,Post Op Ulkus pedis Sinistra
b. Identitas penangguang jawab
Nama : Ny.T
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Mluweh, Tegal sari, Ungaran Timur
Hubungan dengan pasien : Anak
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Penurunan kesadaran, dyspnea
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dengan dengan penurunan kesadaran, sebelum mengalami
penurunan kesadaran pasien mengeluh sesak nafas dan gelisah dengan
riwayat DM dengan post op ulkus pedis sinista
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan dulunya pernah menderita Diabetes melitus dengan
post op ulkus penis sinistra.
d. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan

3. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Bicara : Spontan Jelas √ Vokalisasi tidak jelas
Batuk : √ Efektif Tidak Efektif v Suction
Obstruksi : Lidah Cairan/muntahan v Benda Asing
Suara Nafas : v Snoring Stridor Gurgling
Artifisial Arway : OPA ETT
b. Breathing
Pola nafas: Normal Hiperventilasi
Apnea Hipoventilasi
√ Dispenea

Takipnea
Bradypnea
Cheynea stoke
Kusmaul
Irama: √ Regular
Ireguler
24 x/menit Spo2 85%
Alat bantu: √ NRM 6 Liter
Nafas Venti Mekanik Mode Simv/pc
Suara nafas Wheezing
Ronchi
√ Lainya

c. Circulation
Akral hangat/dingin
√ CRT < 2 detik
√ HR 89x/menit
√ TD 100/65 mmHG MAP: 97
Konjungtiva anemia

d. Disability
Kesadaran: Composmentis Somnolent
Apatis √ Sopor
Delirium Soporocoma
Coma
GCS: E3V1M5
Pupil: Isokhor
ROM: Terbatas

e. Eksposure/environment
Oedema : Tidak ada
Fraktur : Tidak ada
Suhu : 36,70C

4. PENGKAJIAN SKUNDER
a. Secendary survey
1) Alergi
Keluarga mengatakan pasien tidak memiiki alergi obat, makanan atau
lingkungan
2) Obat-obatan
Keluarga mengatakan sebelum di bawa ke RSUD pasien tidak
mengonsumsi obat apapun
3) Riwayat Kesehatan masa lalu
Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat diabetes dan pasien
rutin control kesehatan terutama masalah diabetes melitus lalu pasien
rajin suntik insulin sesuai dosis dan keluarga mengatakan pasien post
op ulkus pedis sinistra karena terkena bening. Keluarga mengatakan
pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
4) Makan terakhir
Keluarga mengatakan sebelum pasien jatuh dan di bawa ke RS pasien
makan ubi kemudian pasien mengeluh dadanya sesak dan saat di bawa
ke RS mengalami penurunan kesadaran.
5) Peristiwa
Pasien datang ke IGD RSUD ungaran dengan penurunan kesadaran
dan sesak nafas, pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
sebelum di bawa ke RS pasien di suntik insulin dan riwsts oprasi ulkus
pedis sinistra karena terkena beling.

b. Pola fungsional
1) Pola eliminasi
BAK
a) frekuensi BAK ,warna kuning,retensi ada,ikontinensia tidak ada,
jumlah 200 cc
BAB
a) frekuensi BAB 1x/hari,warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak
2) Tingkat kesadaran
a) Gasgow Coma Scale : E3V1M5
b) Tingkat kesadaran : Sopor
3) Nutrisi dan cairan
a) Nutrisi
Status nutrisi/hari :FXA
( BB x 30 kkal) x indexs aktivitas
( 60 x30 kkal ) x 0,9
1620 kkal/hari
Aminovel hepar : 200 kkal/botol
Total nutrisi : sonde + 1 aminovel hepar
1620 kkal/hari : sonde + 200 kkal
Jadi sonde/hari : 1420 kkal @shif : 473.3 kkal
b) Cairan 24 jam
 intake parenteral 1500 cc,enteral 500,output 200,iwl
600,feses 200,balance cairan + 1000cc
c. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Kulit : Tampak bersih tidak ada edema maupun benjolan
kepala
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, refleks pupil isokor, penglihatan normal.
Telinga : Bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada
pengeluaran cairan, tampak bersih
Hidung : Tidak ada polip, penghidu normal, keadaan bersih,
tidak ada pengeluaran cairan
Mulut dan : Mulut bersih, gigi penuh, mukosa bibir kering
gigi
Wajah : Bentuk simetris, tidak ada memar, oedem, warna
kulit pucat
Leher : Bentuk normal, tidak ditemukan pembesaran
kelenjar tiroid, nadi karotis teraba, tidak ada
benjolan, memar maupun nyeri

2) Paru
Inspeksi : Tidak retraksi dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dinding dada
Perkusi : Terdengar suara redup
Auskultas : Terdengar suara sonor
i

3) Jantung
Inspeksi : Tidak ada penonjolan vena jugluaris, tidak ada
seanosis
Palpasi : Akral hangat, tidak ada nyeri tekan,CRT <2 detik
Perkusi : Terdengar suara redup
Auskultas : Tidak ada bunyi jantung tambahan
i

4) Abdomen
Inspeksi : Turgor kulit elastis,terpasang NGT : R(-) 450 cc
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Terdengar suara tympani
Auskultas : Peristaltic usus 20 x/mnt
i

5) Genetalia
Tidak dikaji

6) Eksremitas
Rentang : Tidak ada, aktivitas total di bantu perawat
gerak

7) Syaraf
Nervusn olfaktori : Klien tidak bisa membedakan bauk
arena penurunan kesadaran
Nervus optikus : Klien tidak dapat membuka mata
Nervus okulotoris, : Pupil isokhor, tidak dapat menggerakan
nervus troklearis dan bola mata
nervus abdusen
Nervus trigeminus : Tidak ada bereaksi terhadap sentuhan
dipipi
Nervus fasialis : Tidak dapat mengangkat alis mata, dan
merasakan air gula dan garam
Nervus vestibularis : Tidak dapat dikaji
Nervus glosafaringus : Tidak dapat memebdakan
Nervus vagus : Klien tidak dapat menelan makanan
Nervus asesoris : Tidak dapat menggerakan bau
Nervus hipoglosus : Tidak dapat menjulurkan lidah
d. Pemeriksan diagnostic
1) Laboratorium
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal pada tanggal
No Pemeriksaan hematologi Hasil Nilai normal
1 Hemoglobin 8,8 13.2-17.3 g/dl
2 Hematokrit 25,7 33.0-45.0 %
3 Eritrosit 2.85 4.4-5.9 juta/µL
4 Leukosit 10.43 3.80-10.60 ribu/
µL
5 Trombosit 275 150-440 ribu/ µL

6 Eosonofil 0.4 0-3%

7 Basophil 0.3 0-1%

8 Neutrophil 89.5 28-78%

9 Monosit 4.8 2-8%

10 Glukosa sewaktu 116 70-140 mg/dl

11 Ureum 25 <48 mg/dl

12 Kreatinin 0.93 0.62-1.10 mg/dl

13 Natrium 151 135-147 mmol

14 Kalium 4.0 3.5-5.0 mmol

15 Kalsium 1.20 1.13-1.31 mmol


2) Rontgen thoraks
Pemeriksaan penunjang foto head MSCT scan 16 slide tampilan
axial :
Kesan :
Sups Kardiomegali
Bercak paru kanan, lapang atas paru kiri : gambaran pneumonia
dengan underlaying,TB paru
3) Terapi Obat
No Nama Obat Dosis Kegunaan
1. OMZ 1/12 Jam Menghambat
prosuksi asam
lambung
2. Ondansentron 4 mg/8 jam Mencegah mual dan
muntah
3. Ceftriazone 2 gr/24 jam Membunuh dan
menghambat
pertumbuhan
bakteri
4. Kalnex 500 /8 jam Menghentikan
proses pendarahan
5. Maxifloxatin 400/ 24 jam Mengatasi infeksi
seperti pneumonia
6. Meropenem 1 gr /8 jam Melawan infeksi
bakteri
5. ANALISA DATA
No Hari/Tgl Data Problem Etiologi
1. 26/11/23 Ds : Pasien dengan Hambatan upaya Pola nafas tidak
penurunan kesadaran nafas efektif (D.0005)
Do :
 Pasien tampak
sesak nafas
 Pasien tampak
gelisah
 Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernafasan
 Spo2 85%
 Terpasang NRM 6
Liter
2. 26/11/23 DS : Pasien dengan Ristensi Insulin Ketidaksatabilan
penurunan kesadaran kadar gula darah
DO : (D.0027)
 Pasien tampak
lemas
 Kesadaran sopor
 GDS : 116 mg/dl
post insulin
 Mukosa bibir
kering
3. 26/11/23 DS : pasien mengalami Hipoglikemia Perfusi perifer
penurunan kesadaran tidak efektif
DO : (D.0009)
 Warna kulit pucat
 Kesadaran sopor
 Akral dingin
 TD 100/65 mmHg
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya nafas ( D.0005)
b. Ketidaksatabilan kadar glukosa darah b/d ristensi insulin (D.0027)
c. Perfusi perifer tidak efektif b/d Hipoglikemia (D.0009)
7. NCP
No Hari/Tgl Dx.Ke Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
p Hasil
1 26/11/23 1 Setelah dilakukan Manajemen jalan 1. Memantau tanda -
tindakan keperawatan nafas (I.01011) tanda vital pasien
3x7 jam masalah pola Observasi 2. Untuk memantau
nafas tidak efektif 1. Monitor pola pola nafas pasien
teratasi dengan nafas 3. Agar pasien
kriteria hasil : 2. Monitor bunyi merasa nyaman
1. Dispneu nafas 4. Dapat
menurun (5) tambahan memberikan
2. Penggunaan Terapeutik bantuan nafas
otot bantu 3. Pertahankan pada pasien
nafas kepatenan 5. Dapat
menurun (5) jalan nafas memberikan efek
3. Pemanjangan 4. Posisikan semi penyembuhan
fase ekspirasi fowler/fowler terhadap suatu
menurun (5) 5. Berikan penyakit.
4. Pernafasan bantuan
pursed -lip oksigen
menurun (5) Edukasi
6. Anjurkan
asupan cairan
2000ml.hari,
jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
7. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator
jika perlu
2 26/11/23 2 Setelah dilakukan Manajemen 1. Untuk memantau
tindakan keperawatan Hiperhlikemia kadar glukosa
3x7 jam masalah (I.03115) pasien
resiko ketidakstabilan Observasi 2. Pemenuhan cairan
kadar glukosa darah 1. Identifikasi pada tubuh pasien
teratasi dengan penyebab 3. Agar keluarga
keriteria hasil : hipergikemia mengetahui
1. Kesadaran 2. monitor kadar tentang pengantian
meningkat (5) gula darah kaborhidrat,asupan
2. Kadar glukosa Terapeutik cairan dan
dalam darah 3. beri cairan penggunaan
membaik (5) oral insulin )
3. Mengantuk 4. konsultasi 4. Dapat memberikan
menurun (5) dengan medis efek penyembuhan
4. Pusing jika ada tanda terhadap suatu
menurun (5) dan gejala penyakit
hiperglikemia
tetap atau
memburuk
Edukasi
5. anjurkan
kepatuhan diet
6. anjurkan
pengolaan
diabetes ( mis.
Penggunaan
insulin)
Kolaborasi
7. kolaborasi
pemberian
insulin
8. kolaborasi
pemberian
cairan IV
3 26/11/23 3 Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi 1. mengetahui
tindakan keperawatan ( I.02079) masalah yang
3 x 7 jam masalah Observasi terjadi pada
perfusi perifer tidak 1. periksa pasien
efektif teratasi sirkulasi 2. menghindari
dengan kriteria hasil : perifer masalah yang di
1. Denyut nadi 2. identifikasi timbulkan dari
perifer factor resiko pemasangan infus
meningkat (5) gangguan yang tidak benar
2. Penyembuhan sirkulasi 3. mengurangi
luka Terapeutik penyebaran
meningkat (5) 3. hindari infeksi
3. Warna kulit pemasangan 4. pencegahan
pucat infus atau infeksi
menurun (5) pemgambilan 5. Upaya
4. turgor kulit darah di area perkembangan
membaik (5) keterbatasan yang terjadi pada
perfusi pasien
4. lakukan
pencegahan
infeksi
5. lakukan
perawatan
kaki dan kuku
Edukasi
6. anjurkan
minum obat
pengontrol
tekanan darah
secara teratur
7. informasikan
tanda dan
gejala darurat
yang harus
dilaporkan
( mis.luka
tidak kunjung
sembuh)

8. CATATAN KEPERAWATAN

No Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Impelemtasi Respon TTD


Keperawatan
1 Pola Nafas Memonitor pola napas S:
tidak efekktif O:
- Pasien tampak
- Pola nafas cepat
- Pernafasan
26/11/23
24x/menit
- SPO2 85%
TD :100/65 mmHg
- N : 95 x/mnt

Memonitor bunyi napas S:


tambahan O:
Tampak sesak nafas
Saat aukultasi terdengar
suara sonor
Mengatur posisikan S:
semi-fowler atau fowler O:
Posisi semifowler dapat
dilakukan
Memberikan bantuan DS:
oksigen DO: Terpasang NRM 6
liter
2 26/11/23 Memonitor kadar S:-
glukosa darah O:
 Cek GDS setiap 4
jam
 Hasil :
03.00 : 49 mg/dl
05.00 : 60 mg/dl
08.00 : 67 mg/dl
12.00 : 72 mg/dl
16.00 : 90 mg/dl
20.00 : 98 mg/dl
24.00 : 130 mg/dl
Memberikan terapi S:-
cairan pada pasien O : terpasang infus D 10%

Mengajarkan kepada S : Keluarga mengtakan


keluarga pengelolaan sudah mengerti apa yang
diabetes ( pengantian di anjurkan petugas
karbohidrat, pemberian O : keluarga tampak
insulin) memberikan umpan balik
pertanyaan
Mengkolaborasi dengan S :-
dokter untuk pemberian O : memberikan insulin
obat sesuai advis dokter
3 Perfusi Perifer Mengidentifikasi factor S : pasien mengalami
tidak efektif resiko gangguan penurunan kesadaran
sirkulasi O:
 Warna kulit pucat
 Kesadaran sopor
 Akral dingin
 TD 100/65 mmHg
Menghindari S:-
pemasangan infus atau O : pemasangan infus
pemgambilan darah din sudah di sesuaikan
area keterbatasan
perfusi
Melakukan pencegahan S :
infeksi O : sebelum tindakan cuci
tangan dan alat steril
Melakukan perawatan S : -
kaki dan kuku O : di kaki tidak ada tanda
gejala infeksi
Menginformasikan S :-
tanda dan gejala darurat O : pasien di pantau 24
yang harus dilaporkan jam
( mis.luka tidak
kunjung sembuh)

No Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Impelemtasi Respon TTD


Keperawatan
1 Pola Nafas Memonitor pola napas S:
tidak efekktif O:
Pasien tampak tenang
Pernafasan 23x/menit
27/11/23
SPO2 95%
TD :122/77 mmHg
N : 85 x/mnt

Memonitor bunyi napas S:-


tambahan O:
Klien tampak sesak nafas
Saat aukultasi terdengar
suara sonor
Mengatur posisikan S:
semi-fowler atau fowler O:
Possisi semifowler dapat
dilakukan
Memberikan bantuan DS:
oksigen DO: Terpasang NRM 6
lter
2 Memonitor kadar S:-
glukosa darah O:
 Cek GDS setiap 4
jam
 Hasil :
27/11/23
04.00 : 116 mg/dl
08.00 : 132 mg/dl
12.00 : 130 mg/dl
16.00 : 129 mg/dl
20.00 : 137 mg/dl
Memberikan terapi S:-
cairan pada pasien O : terpasang infus D 10%

Mengkolaborasi dengan S :-
dokter untuk pemberian O : memberikan insulin
obat sesuai advis dokter
3 Perfusi Perifer Mengidentifikasi factor S : pasien mengalami
tidak efektif resiko gangguan penurunan kesadaran
sirkulasi O:
 Warna kulit pucat
27/11/23
 Kesadaran sopor
 Akral dingin
 TD :122/77 mmHg
 N : 85 x/mnt
Melakukan pencegahan S :
infeksi O : sebelum tindakan cuci
tangan dan alat steril
Melakukan perawatan S : -
kaki dan kuku O : di kaki tidak ada tanda
gejala infeksi
Menginformasikan S :-
tanda dan gejala darurat O : pasien di pantau 24
yang harus dilaporkan jam
( mis.luka tidak
kunjung sembuh)

No Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Impelemtasi Respon TTD


Keperawatan
1 Pola Nafas Memonitor pola napas S : Pasien mengtakan
tidak efekktif sesak berkurang
O:
Pasien tampak tenang
28/11/23 Pernafasan 21x/menit
SPO2 98%
TD :120/70 mmHg
N : 85 x/mnt

Memonitor bunyi S : Pasien mengatakan


napas tambahan sesak berkurang
O:
Saat aukultasi terdengar
suara sonor
Mengatur posisikan S : pasien mengatakan
semi-fowler atau sudah nyaman dengn
fowler posisinya
O:
Posisi semifowler dapat
dilakukan
Memberikan bantuan S: keluarga mengtakan
oksigen bersedia jika pasien di
berikan tindakan
O: Terpasang NRM 6 lter
2 Memonitor kadar S : Pasien mengatakan
glukosa darah Lemas
O:
 Cek GDS setiap 4
jam
28/11/23
 Hasil :
24.00 : 120 mg/dl
04.00 : 133 mg/dl
04.00 : 116 mg/dl

Memberikan terapi S:-


cairan pada pasien O : terpasang infus D 10%

Mengkolaborasi S :-
dengan dokter untuk O : memberikan insulin
pemberian obat sesuai advis dokter
3 Perfusi Perifer Mengidentifikasi S : pasien mengatakan
tidak efektif factor resiko sesak berkurang
gangguan sirkulasi O:
 Warna kulit pucat
 Akral dingin
 TD :120/70 mmHg
 N : 85 x/mnt

Menghindari S:-
pemasangan infus atau O : pemasangan infus
pemgambilan darah sudah di sesuaikan
din area keterbatasan
perfusi
Melakukan S:
pencegahan infeksi O : sebelum tindakan cuci
tangan dan alat steril
Melakukan perawatan S : -
kaki dan kuku O : di kaki tidak ada tanda
gejala infeksi
Menginformasikan S :-
tanda dan gejala O : pasien di pantau 24
darurat yang harus jam
dilaporkan ( mis.luka
tidak kunjung
sembuh)

9. EVALUASI SUMATIF
No Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Evaluasi TTD
1 26/11/23 Pola nafas tidak S:
efektif - Klien dengan penurunan kesdaran
O:
- Sesak
- Adanya retraksi dinding dada
- Pernafasam 24x/menit
- SPO2 85%
- TD :100/65 mmHg
- N : 95 x/mnt
- Terpasang NRM 6 liter
- Terdengar auskultasi ronchi
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P:
- Pertahankan intervensi
- Monitor ventilasi
- Atur posisi semifolwe
- Berikan oksigen
2 26/11/23 Ketidakstabilan S:
kadar glukosa darah - Pasien mengalami penuruna
b/d Ristensi insulin kesadaran
O:
- GDS : 130 mg/dl
- Terpasang infus D 10 %
- Pasien sudah sadar
- Pasien tampak lemas
A : masalah ketidakstabilan glukosa belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor kadar gulukosa darah
- Beri asupan cairan
- Anjurkan pengolaan diabetes
- Kolaborasi pemberian
insulin/cairan
3 Perfusi perifer tidak S : pasien mengalami penurunan kesadaran
efektif O:
- Warna kulit pucat
- Kesadaran sopor
- Akral dingin
- TD 100/65 mmHg
A: masalah perfusi perifer belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- identifikasi factor resiko gangguan
26/11/23 sirkulasi
- hindari pemasangan infus atau
pemgambilan darah din area
keterbatasan perfusi
- lakukan pencegahan infeksi
- lakukan perawatan kaki dan kuku
- informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
( mis.luka tidak kunjung sembuh)

No Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Evaluasi TTD


1 27/11/23 Pola Nafas tidak S:
efektif - Klien dengan penurunan kesdaran
O:
- Sesak
- Adanya retraksi dinding dada
- Pernafasam 23x/menit
- SPO2 : 95 %
- TD :122/77 mmHg
- N : 85 x/mnt
-
- Terpasang NRM 6 Liter
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P:
- Pertahankan intervensi
- Monitor ventilasi
- Atur posisi semi folwer
- Berikan oksigen
2 27/11/23 Ketidakstabilan S:
kadar glukosa darah  Pasien mengalami penurunan
b/d Ristensi insulin kesadaran
O:
- GDS : 137 mg/dl
- Terpasang infus D 10 %
- Pasien sudah sadar
- Pasien tampak lemas
A : masalah ketidakstabilan glukosa belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor kadar gulukosa darah
- Beri asupan cairan
- Anjurkan pengolaan diabetes
- Kolaborasi pemberian
insulin/cairan
3 Perfusi perifer tidak S : pasien mengalami penurunan
efektif kesadaran
O:
- Warna kulit pucat
- Kesadaran sopor
- Akral dingin
- TD :122/77 mmHg
- N : 85 x/mnt
A: masalah perfusi perifer belum teratasi
27/11/23
P : Lanjutkan Intervensi
- identifikasi factor resiko gangguan
sirkulasi
- lakukan pencegahan infeksi
- lakukan perawatan kaki dan kuku
- informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
( mis.luka tidak kunjung sembuh)

No Hari/Tgl/ Dx.Kep Evaluasi TTD


Jam
1 28/11/23 Pola Nafas tidak S:
efektif - Klien mengatakan sesak berkurang
O:
- Pasien tampak lebih nyaman
- Pernafasam 21x/menit
- SPO2 98%
- TD :120/70 mmHg
- N : 85 x/mnt
- Terpasang NRM 6 Liter
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P:
- Pertahankan intervensi
- Monitor ventilasi
- Atur posisi semi folwer
- Berikan oksigen
2 Ketidakstabilan S:
kadar glukosa darah  Pasien mengatakan lemas
b/d Ristensi insulin O:
- GDS : 149 mg/dl
- Terpasang infus D 10 %
- Pasien sudah sadar
- Pasien tampak lemas
28/11/23 A : masalah ketidakstabilan glukosa belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor kadar gulukosa darah
- Beri asupan cairan
- Anjurkan pengolaan diabetes
- Kolaborasi pemberian
insulin/cairan
3 28/11/23 Perfusi perifer tidak S : pasien mengatakan sesak berkurang
efektif O:
- Warna kulit pucat
- Akral dingin
- TD :120/70 mmHg
- N : 85 x/mnt
-
A: masalah perfusi perifer belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- identifikasi factor resiko gangguan
sirkulasi
- lakukan pencegahan infeksi
- lakukan perawatan kaki dan kuku
- informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
( mis.luka tidak kunjung sembuh)

Anda mungkin juga menyukai