TAHAP I PROBLEM
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal pengkajian : Kamis, 22 Desember 2022
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Marabahan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal masuk RS : Kamis, 22 Desember 2022
Diagnosa Medis : CKD, Urolithiasis
Nomer Rekam Medik : 01.xx.xx.xx
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Marabahan
Hubungan dengan klien : Suami
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh pusing, lemas, sesak nafas dan tampak pucat.
2. Riwayat Hemodialisa
Sejak Kapan : 10 tahun yang lalu
Frekuensi/minggu : 2x seminggu
Intake/Output cairan per 24jam
Intake cairan : + 1000 ml/hari
Output cairan : + 500 ml
Makan/minum : Makan 3x sehari, minum 3-4 gelas/hari
Tidur/istirahat : 7-8 jam/hari
Penyakit saat ini: Urolithiasis on HD
Keluhan saat ini : Pasien mengeluh pusing, lemes dan pucat
Kebiasaan lain : Pasien rajin untuk mengontrol dirinya ke RSUD
Ulin Banjarmasin dan selalu meminum obat yang diberikan oleh
dokter
3. Dialiser Disposible/ Akses Vaskuler yang digunakan :
Dialiser yang digunakan adalah CDL (catheter double lumen)
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat urolithiasis
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
jantung, hipertensi dan ginjal pasien mengatakan keluarga tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis,
TBC dll.
6. Riwayat Tumbuh Kembang (khusus pada klien :anak yang berusia 0-
18 tahun)
Tidak terkaji
7. Full Set Vital Sign
TD : 163/89 mmHg
Nadi : 89x/mnt , Irama : Teratur, Pulse : Teraba kuat
Respirasi : 25x/mnt
T : 36,50C
SPO2 : 98% terpasang nasal canule 4L/m
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E:4; V: 5; M:6
BB : 40 kg
TB pre HD : 150 cm BB pre HD : 48 kg
TB post HD : 150 cm BB post HD : 48 kg
8. Perhitungan GFR
Rumus GFR
(140 - usia) x BBx0.85 / (72 x serum kreatinin)
Diket:
Usia : 60 tahun
BB : 48 kg
Serum kreatinin : 11,42 mg/dl
Jawab:
= (140 - 60) x 48 x 0.85 / (72 x11,42)
= 3.264 / 822,2
= 3,96 mL/mnt
Kesimpulan:
Stadium V : Gagal ginjal dengan GFR < 15
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak berbaring dan duduk di tempat tidur, lemas dan pucat.
Kesadaran pasien composmentis TTV : Tekanan darah : 163/98,
Nadi : 89x/mnt, Suhu : 36,5 oC, RR : 25x/mnt, dan SpO2 : 98%
(terpasang nasal canule 4L/m
2. Kulit
Inspeksi : Tampak tidak adanya ikterik, warna kulit tampak pucat
keabuan, tampak pada kulit pasien berwarna hitam terdapat bekas
tusukan needel dan terpasang Terpasang CDL (Catheter Double
Lumen) tidak adanya sianosis, kuku tampak sedikit bersih, kuku
tampak berwarna merah muda, terdapat bekas luk
Palpasi : turgor kulit pasien< 2 detik, elastisitas kulit pasien < 2
detik, CRT< 2 detik.
3. Kepala dan Leher
Inspeksi : rambut tampak berwarna hitam, tidak ada kutu maupun
ketombe, rambut tampak bersih, pertumbuhan rambut tampak merata,
bentuk kepala tampak normal dan simetris.
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan atau edema, tidak adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan JVP = 5-1 cm.
4. Penglihatan dan Mata
Inspeksi :mata tampak bersih, sklera mata berwarna putih, konjungtiva
tidak anemis, tidak ada ikterik, pupil tampak normal, tidak ada
nitagmus, pasien menggunakan kacamata, tidak ada kelainan antara 2
bola mata, dan nampak simetris.
Palpasi :tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
5. Penciuman dan Hidung
Inspeksi : lubang hidung tampak simetris, tampak tidak adanya
pernapasan menggunakan cuping hidung, tidak tampak adanya polip,
tidak tampak adanya peradangan, tampak tidak adanya stomatitis,
tidak tampak adanya gangguan pada saat menelan
Palpasi : tidak terdapat adanya fraktur, lesi, jejas maupun benjolan
pada hidung, pasien tidak tampak adanya gangguan pada penciuman,
tidak adanya fraktur pada tulang hidung.
6. Pendengaran dan Telinga
Inspeksi :telinga tampak simestris, tidak ada lesi atau benjolan pada
telinga, telinga tampak bersih, pendengaran pasien sedikit terganggu
dan berkurang dan tidak ada penggunaan alat bantu pendengaran
Palpasi:tidak ada nyeri tekan, benjolan, maupun fraktur telinga.
7. Mulut dan Gigi
Inspeksi : mulut tampak bersih, tidak adanya Kumalaawan, mukosa
bibir tampak lembab, mukosa bibir tampak berwarna merah muda, gigi
tampak rapi, tidak terdapat gigi palsu di bagian atas, pasien tidak
mengalami gangguan menelan, tidak adanya peradangan pada mulut,
bentuk mulut tampak simetris dan normal
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Inspeksi : dinding dada pasien tidak simetris, respirasi pasien
26x/menit, Spo2: 98% on nc 4 l/m
Palpasi : tiddak teraba adanya nyeri tekan, edema maupun benjolan
seperti tumor
Perkusi : hasil perkusi didapatkan sonor
Auskultasi : suara napas terdengar ronchi sinistra dan dextra paru,
bunyi jantung murmur 5/6, cor : BJ S1-S2, tidak ada suara gallop
Sirkulasi : CRT < 2 detik, tidak terdapat sianosis pada jari, akral pasien
hangat dan tidak terdapat edema di bagian ekstremitas.
9. Abdomen
Diisi hasil pengkajian yang meliputi:
Inspeksi : nampak tidak ada lesi, benjolan dan nampak bersih
Auskultasi : terdengar bising usus normal 5-34 kali/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak pada bagian dekstra (hepar)
10. Genetalia dan Reproduksi
Inspeksi : pertumbuhan rambut pubis yang merata dan berwarna
hitam. Pasien mengatakan tidak ada nyeri tekan atau pun benjolan
pada genelatia
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : tangan pasien terpasang infus pump NE 0.1 mcg/kgbb/min
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan , akral teraba hangat
Keterangan :
0 :tidak ada pergerakan otot
5555 5555 1:pergerakan otot terlihat, tidak ada pergerakan
sendi
2 :pergerakan sendi namun tidak melawan
gravitasi
5555 5555 3 :pergerakan melawan gravitasi, tidak
melawan tahanan
4 :pergerakan melawan tahanan namun kurang
dari normal
5 : kekuatan normal
D. Kebutuhan fisik, psikologi, sosial dan spiritual
1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat
sakit)
Di Rumah : Aktivitas :pasien mengatakan melakukan pekerjaan rumah
lain seperti menyapu, mengepel, cuci piring, cuci baju, memasak untuk
keluarga, merawat anak dll. Istirahat : Pasien mengatakan tidur malam 6
jam, tidak tidur siang
Di RS : Aktivitas :pasien mengatakan agak sesak pada saat tidur
terlentang. Istirahat : Pasien mengatakan tidur malam 6 jam
2. Personal Hygiene
Di Rumah: pasien mengatakan dirumah mandi 2 kali sehari dengan sabun
dan sampo dengan berkeramas setiap kali mandi, 2 kali sehari
menggosok gigi dengan odol, dan 1-2 kali memotong kuku.
Di RS : pasien mengatakan cuman diseka-seka saja
3. Nutrisi
Di Rumah : pasien mengatakan dirumah makan 2-3 kali sehari
dengan lauk ikan, ayam buah, nasi dan air putih. Minum air putih
sebanyak ± 2 botol besar (1,5 liter)
Di RS : pasien mengatakan dirumah sakit makan 3 kali sehari
dengan menu makan yang disiapkan oleh bagian rumah sakit. Minum air
putih sebanyak ± 2 botol besar (1,5 liter)
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : BAB : 1 kali sehari berwana kuning, BAK : 6-7 kali sehari
warna urine kuning terang
Di RS : BAB : 3 hari sekali berwarna kuring, BAK :1265 cc/ 14jam
menggunakan dc, warna urine kuning terang
5. Seksualitas
Pasien sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2
perempuan, tidak ada permasalahan pada seksualitas pasien. Hanyasaja
ketika sakit pasien tidak dapat melakukan hubungan suami-istri.
6. Psikososial
Psiko : Pasien tampak sesak dan berserah kepada tuhan tetapi masih
bersemangat ketika menjawab pertanyaan dari perawat, pasien merasa
sedih dengan musibah yang terjadi karena anak dan suami tidak terurus.
Sosial :Pasien mengatakan tidak berinteraksi dengan orang lain atau
sesame pasien dikarenakan dengan kondisi lemah pasien.
7. Spiritual
Pasien mengatakan sering bedoa cepat sembuh saat dirumah sakit.
E. Terapi farmakologi (obat-obatan)
No Nama Dosis Cara Komposisi Golongan Indikasi/Kontaindikasi Efek Samping
Obat (Isi) Pemberian Obat
1. Heparine 1 cc Injeksi Sodium, Antikoagulan Indikasi: Nyeri, kemerahan, atau
USP Pasien HD, trombosis iritasi di tempat suntikan,
vena, emboli paru, rambut rontok, mudah
profilaksis pada bedah memar, perdarahan dari
umum lewat injeksi gusi atau luka berhenti
subkutan, infark lebih lama
miokard
Kontra Indikasi :
Sedang mengonsumsi
obat herbal atau
antikoagulan lainnya,
memiliki tingkat
trombosit rendah atau
berisiko mengalami
pendarahan hebat yang
tidak dapat dihentikan,
sedang menstruasi,
sedang demam atau
infeksi
F. Faktor Resiko
Diisi dengan hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor tindakan yang
berisiko terhadap klien
a) Tindakan invasive HD: Terpasang CDL (catheter double lumen)
b) Prosedur HD
No. Item Penilaian Alat Hemodialisa
1. Waktu (WITA) 08.09 09.10 10.11 11.00
2. QB (ml/mm) 200 200 200 200
3. Tekanan darah 157/91 138/76 151/80 144/72
(mmHg)
4. Tekanan Vena 74 74 79 79
(mmHg)
5. Tekanan Arteri 2 0 -1 -2
(mmHg)
6. TMP (mmHg) 18 -8 -8 13
7. UF. Remove (L) 0,3 0,9 1,1 1,2
8. UF. Rate (L/h) 0,46 0,46 0,44 0,26
9. UF. Goal (L) 1,8 1,8 1,8 1,8
10. Time UF Dialisis 4 ½ jam WITA
DO:
- Pasien tampak berbaring
lemah
- BB pre HD : 48 kg
- Hemoglobin 5A g/dl
- GFR 3,07
- Ureum 150 mg/dl
- Kreatinin 11,42 mg/dl
- SPO2 98% dengan Nasal
Canule 4 L/m
Ketidakmapuan ginjal
mengeksresikan urin
Hipervolemia
Gangguan Mekanisme
Regulasi Penyakit Ginjal
ELEKTROLIT
Natrium 141 136-145 Meg/dl
Kalium 4.2 3,5-5,1 Meg/dl
Chlorida 101 98-107 Meg/dl
Calsium 7.7 8.4-10.0mg/dl
Kreatinin : 11.42
Ureum : 150
DAFTAR PUSTAKA
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Epidemiology
of Kidney Disease in The Unite States. United States Renal Data
System. 2018.
Alfarisi, N. R., & Maliya, A. (2019). Hemodialisa dengan Kualitas Hidup Pasien
Chronic Kidney Disease (CKD) di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Arang Boyolali.
Muttaqin, A., & Kumala, S. (2018). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Salemba Medika.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) (Dewan
Pengurus Pusat PPNI (ed.); 1st ed.). Persatuan Perawat Indonesia.