Anda di halaman 1dari 28

A.

TAHAP I PROBLEM
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal pengkajian : Rabu, 21 Oktober 2022
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin :P
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Simpang Limau
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal masuk RS : Rabu, 21 Oktober 2022
Diagnosa Medis : CAP + ADHF + Syok Kardiomegali
Nomer Rekam Medik : 012xxx
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin :L
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Simpang Limau
Hubungan dengan klien : Suami

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk IGD pada tanggal 20 Oktober 2022, kemudian di
pindahkan pada tanggal 21 Oktober 2022 ke ICCU. Pasien baru
kiriman ICCU mengatakan sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sesak memberat jika beraktivitas ringan dan tidur
terlentang. Pasien tidur dengan menggunakan 2 bantal, pasien
mengatakan sering batuk dan dahak berwarna hijau. Pasien
mengatakan demam dan nyeri dada disangkal, nyeri ulu hati 7 hari
sebelum masuk rumah sakit karena tidak makan. Pasien memiliki
riwayat 1 bulan yang lalu sempat berobat ke RS Bhayangkara dengan
keluhan yang sama diserta batuk berdahak yang tidak membaik
disertai lendir berwarna hijau. Hasil cek sputum saat di RS
Bhayangkara negatif TB, riwayat stroke 1,5 tahun yang lalu, dan
riwayat kolesterol, HT, dan Tidak ada riwayat DM.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat stroke 1,5 tahun yang lalu,
kolesterol, HT.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
jantung dan hipertensi dan pasien mengatakan keluarga tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis,
TBC dll.
5. Riwayat Tumbuh Kembang (khusus pada klien :anak yang berusia 0-
18 tahun)
Tidak terkaji
6. Full Set Vital Sign
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 99x/mnt , Irama : Teratur, Pulse : Teraba kuat
Respirasi : 26x/mnt
T : 38,30C
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E:4; V: 5; M:6
BB : 40 kg
TB : 148 cm
IMT : 18.3kg/m2(Underwieght)

C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak berbaring dan duduk di tempat tidur, sesak dan perlu
bantuan oksigenasi. Kesadaran pasien composmentis TTV : Tekanan
darah : 100/70 on NE 0.1 mcg/kgbb/jam, Nadi : 99x/mnt, Suhu : 38,3
o
C, RR : 26x/mnt, dan SpO2 : 100 % terpasang oksigen nc 4 lpm
2. Kulit
Inspeksi : Tampak tidak adanya ikterik, tidak adanya sianosis, kuku
tampak sedikit bersih, kuku tampak berwarna merah muda, tidak
terdapat luka.
Palpasi : turgor kulit pasien< 2 detik, elastisitas kulit pasien < 2
detik, CRT< 2 detik.
3. Kepala dan Leher
Inspeksi : rambut tampak berwarna hitam, tidak ada kutu maupun
ketombe, rambut tampak bersih, pertumbuhan rambut tampak merata,
bentuk kepala tampak normal dan simetris.
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan atau edema, tidak adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan JVP = 5-1 cm.
4. Penglihatan dan Mata
Inspeksi :mata tampak bersih, sklera mata berwarna putih, konjungtiva
tidak anemis, tidak ada ikterik, pupil tampak normal, tidak ada
nitagmus, pasien tidak menggunakan kacamata, tidak ada kelainan
antara 2 bola mata, dan nampak simetris.
Palpasi :tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
5. Penciuman dan Hidung
Inspeksi : lubang hidung tampak simetris, tampak tidak adanya
pernapasan menggunakan cuping hidung, tidak tampak adanya polip,
tidak tampak adanya peradangan, tampak tidak adanya stomatitis,
tidak tampak adanya gangguan pada saat menelan
Palpasi : tidak terdapat adanya fraktur, lesi, jejas maupun benjolan
pada hidung, pasien tidak tampak adanya gangguan pada penciuman,
tidak adanya fraktur pada tulang hidung.
6. Pendengaran dan Telinga
Inspeksi :telinga tampak simestris, tidak ada lesi atau benjolan pada
telinga, telinga tampak bersih, pendengaran pasien sedikit terganggu
dan berkurang dan tidak ada penggunaan alat bantu pendengaran
Palpasi:tidak ada nyeri tekan, benjolan, maupun fraktur telinga.
7. Mulut dan Gigi
Inspeksi : mulut tampak bersih, tidak adanya sariawan, mukosa bibir
tampak lembab, mukosa bibir tampak berwarna merah muda, gigi
tampak rapi, tidak terdapat gigi palsu di bagian atas, pasien tidak
mengalami gangguan menelan, tidak adanya peradangan pada mulut,
bentuk mulut tampak simetris dan normal
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Inspeksi : dinding dada pasien tidak simetris, respirasi pasien
26x/menit, Spo2: 100% on nc 4 lpm
Palpasi : dada teraba ada nyeri tekan , taktil premitus normal
Perkusi : hasil perkusi didapatkan sonor
Auskultasi : suara napas terdengar ronchi sinistra dan dextra paru,
bunyi jantung murmur 5/6, cor : BJ S1-S2, tidak ada suara gallop
Sirkulasi : CRT < 2 detik, tidak terdapat sianosis pada jari, akral pasien
hangat dan tidak terdapat edema di bagian ekstremitas.
9. Abdomen
Diisi hasil pengkajian yang meliputi:
Inspeksi : nampak tidak ada lesi, benjolan dan nampak bersih
Auskultasi : terdengar bising usu normal 5-34 kali/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak pada bagian dekstra (hepar)
10. Genetalia dan Reproduksi
Inspeksi : pertumbuhan rambut pubis yang merata dan berwarna
hitam, pasien terpasang selang DC. Pasien mengatakan tidak ada
nyeri tekan atau pun benjolan pada genelatia
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : tangan pasien terpasang infus pump NE 0.1 mcg/kgbb/min
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan , akral teraba hangat
Keterangan :
0 :tidak ada pergerakan otot
5555 5555 1:pergerakan otot terlihat, tidak ada pergerakan
sendi
2 :pergerakan sendi namun tidak melawan
gravitasi
5555 5555 3 :pergerakan melawan gravitasi, tidak
melawan tahanan
4 :pergerakan melawan tahanan namun kurang
dari normal
5 : kekuatan normal
D. Kebutuhan fisik, psikologi, sosial dan spiritual
1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat
sakit)
Di Rumah : Aktivitas :pasien mengatakan melakukan pekerjaan rumah
lain seperti menyapu, mengepel, cuci piring, cuci baju, memasak untuk
keluarga, merawat anak dll. Istirahat : Pasien mengatakan tidur malam 6
jam, tidak tidur siang
Di RS : Aktivitas :pasien mengatakan sesak bertambah berat jika
beraktivitas ringan dan tidur terlentang. Istirahat : Pasien mengatakan
tidur malam <6 jam kesulitan tidur
2. Personal Hygiene
Di Rumah: pasien mengatakan dirumah mandi 2 kali sehari dengan sabun
dan sampo dengan berkeramas setiap kali mandi, 2 kali sehari
menggosok gigi dengan odol, dan 1-2 kali memotong kuku.
Di RS : pasien mengatakan cuman diseka-seka saja
3. Nutrisi
Di Rumah : pasien mengatakan dirumah makan 2-3 kali sehari
dengan lauk ikan, ayam buah, nasi dan air putih. Minum air putih
sebanyak ± 2 botol besar (1,5 liter)
Di RS : pasien mengatakan dirumah sakit makan 3 kali sehari
dengan menu makan yang disiapkan oleh bagian rumah sakit. Minum air
putih sebanyak ± 2 botol besar (1,5 liter)
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : BAB : 1 kali sehari berwana kuning, BAK : 6-7 kali sehari
warna urine kuning terang
Di RS : BAB : 3 hari sekali berwarna kuring, BAK :1265 cc/ 14jam
menggunakan dc, warna urine kuning terang
5. Seksualitas
Pasien sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2
perempuan, tidak ada permasalahan pada seksualitas pasien. Hanyasaja
ketika sakit pasien tidak dapat melakukan hubungan suami-istri.
6. Psikososial
Psiko : Pasien tampak sesak dan berserah kepada tuhan tetapi masih
bersemangat ketika menjawab pertanyaan dari perawat, pasien merasa
sedih dengan musibah yang terjadi karena anak dan suami tidak terurus.
Sosial :Pasien mengatakan tidak berinteraksi dengan orang lain atau
sesame pasien dikarenakan dengan kondisi lemah pasien.
7. Spiritual
Pasien mengatakan sering bedoa cepat sembuh saat dirumah sakit.

E. Pemeriksaan penunjang
1. Foto rontgen Thorax :

Interpretasi foto thorax:


Trakea sejajar
Corakan bronkovaskular kedua paru tidak baik, terdapat adanya
infiltrat
CTR : 69
Pinggang jantung tidak terlihat
Sudut costafrenik dan cardiofrenik kiri dan kanan tumpul
Kesimpulan : cardiomegali

2. Hasil laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 10.9* 12,0-16.0
Lekosit 27.8 4.0-10.5
Eritrosit 3.72 4.00-5.30
Hematokrit 35.3 37.0-47.0
Trombosit 155 150-450
RDW-CV 19.6 12.1-14.0
MCV, MCH, MCHC
MCV 94.9 80.0-92.0
MCH 29.3 28.0-32.0
MCHC 30.9 33.0-37.0
HITUNG JENIS
Basofil% 0.1 0.0-1.0
Eosinofil% 0.5 1.0-3.0
Neutrofil% 86.9 50.0-81.0
Limfosit% 6.7 20.0-40.0
Monosit% 5.8 2.0-8.0
Basofil# 0.04 <1.00
Eosinofil# 0.14 <3.00
Neutrofil# 24.10 2.50-7.00
Limfosit# 1.87 1.25-4.00
Monosit# 1.61 0.30-1.00
HFLC 220
HFLC 1
HATI DAN PANKREAS
SGOT 51 5-34 U/L
SGPT 253 0-55 U/L
ELEKTROLIT
Natrium 135 136-145 Meg/dl
Kalium 2.8 3,5-5,1 Meg/dl
Chlorida 101 98-107 Meg/dl
Calsium 7.7 8.4-10.0mg/dl

3. EKG :

Interpretasi EKG :
Sinus Takikardi
Irama :Ireguler
Atrial prematur (Junctional Prematur)
LVH
Kesimpulan : Hipertropi atrium kiri

F. Terapi farmakologi (obat-obatan)


N Nama Dosi Cara Komp Golong Indikasi/ Efek
o Obat s Pem osisi an Obat Kontaindika Samping
(Isi) beri si
an
1. Ceftria 2x1 IV Ceftria Antibioti Mengatasi pe Nyeri
xone gr xone k nyakit ditempat
sodium akibat infeksi suntikan,
bakteri, sakit kepala,
seperti pusing,
gonore, mual
meningitis, muntah,
otitis media, diare, ruam
sifilis, dan kulit,
penyakit mengantuk,
Lyme uram pada
vagina atau
keputihan.
2. Furose 20m IV Tromet Anti Nyeri akut Sakit
mide g hamine inflamas sedang kepala,
i non sampai berat pusing,
steroid setelah mengantuk,
(OAINS) prosedur berkeringat.
bedah
3. Clopid 2x50 Oral Clopid Anti Mengurangi Pemakaian
ogrel mg ogrel platelet, kejadian obat pada
75 mg anti aterosklerosi umumnya
agregasi s (infark memiliki
dan miokard, efek
mengha stroke dan samping
mbat kematian tertentu dan
pemben vaskular) sesuai
tukan pada pasien dengan
trombus dengan masing-
aterosklerosi masing
s individu.
Jika terjadi
efek
samping
yang
berlebih dan
bahaya
konsultasika
n dengan
dokter.
4. Omefr 1 IV Omepr Prutun Tukak Mual,
azole x40 azole pump lambung dan muntah,
mg 20 mg inhibitor tukak diare
(PPI) duodenum sembelit

5. Norepi 0.1 IV Norepi Agonis Indikasi : Nyeri,


nephri mcg/ nephri alfa dan Mengatasi terbakar,
ne kgbb ne beta/vas hipotensi iritasi,
(NE) /min (NE) okonstri yang perubahan
ktor mengancam warna kulit,
nyawa dan di tempat
menangani penyuntikan
kondisi henti Mati rasa,
jantung lemas, atau
terasa
Kontraindika dingin
si Detak
penggunaan jantung
norepinephri lambat,
ne pada cepat, atau
hipotensi tidak teratur
dengan Sianosis
etiologi atau bibir
sekunder dan kuku
akibat berwarna
mekanisme kebiruan
kardiogenik Sakit
dan hipotensi kepala,
terkait pandangan
hipovolemia kabur,
kecuali bicara
sebagai cadel, atau
tindakan sulit
darurat untuk menjaga
mempertaha keseimbang
nkan perfusi an
arteri koroner Bingung,
dan serebral cemas,
sampai terapi gemetar
penggantian (tremor),
volume lelah yang
darah dapat tidak biasa,
dilakukan atau
keringat
yang
berlebihan
G. Data Fokus
DS :
1. Pasien mengatakan sesak nafas, sesak memberat jika beraktivitas
ringan dan tidur terlentang
2. Pasien mengeluh batuk, dahak berwarna hijau. Pasien mengeluh nyeri
ulu hati
DO :
A. Pasien nampak lesu
B. TTV :
TD : 100/70mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 99x/mnt, RR : 26x/mnt
T : 38.3 C
SpO2 : 100% on NK 4 lpm
Output : 1265cc/14 jam
Input : 888cc/14 jam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
IMT : 18.3 kg/m2
C. Suara nafas terdengar ronchi sinistra dan dextra
D. Akral hangat
E. Skala aktivitas pasien
Makan : Butuh bantuan 1
Mandi : Butuh bantuan 0
Perawatan diri : Butuh bantuan 0
Berpakaian : sebagian dibantu 1
Buang air kecil : pakai kateter 0
BAB : 1
Penggunaan toilet : sebagian dibantu 1
Tranfer : butuh bantuan 1 orang 2
Mobilitas : 2 berjalan menggunakan 1 orang
Naik turun tangga : tidak mampu 0
Total : 10 ketergantungan sedang
B. TAHAP II HIPOTESIS
H. Analisa Data
Data Fokus Masalah Etiologi
DS :
1. Pasien mengeluh batuk disertai
dahak berwarna hijau
DO:
1. Hasil foto thorax: Terdapat
corakan bronkovaskular kedua
paru tidak baik, terdapat
adanya infiltrat Sekresi yang tertahan
Bersihan jalan
2. Terdengar suara napas ronchi (ketidakadekuatan
napas tidak
pompa jantung dalam
sinistra dan dextra paru-paru efektif
proses forward)
3. Hasil ttv :
TD : 100/70mmHg on NE 0.1
mcg/kgbb/min
N : 99x/mnt
RR : 26x/mnt
T : 38.3 C
SpO2 : 100% on NK 4 lpm
DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
aktivitas antara suplai dan
1. Pasien mengatakan sesak
kebutuhan oksigen
napas, sesak memberat jika
beraktivitas ringan dan tidur
terlentang
DO:
1. Pasien tampak lesu
2. Hasil interpretasi EKG : sinus
takikardi, irama ireguler, atrial
prematur (Junctional
Prematur), LVH, Kesimpulan :
Hipertropi atrium kiri
3. Hasil ttv :
TD : 100/70mmHg on NE 0.1
mcg/kgbb/min
N : 99x/mnt
RR : 26x/mnt
T : 38.3 C
SpO2 : 100% on NK 4 lpm
Faktor resiko :
1. Perubahan afterload
TD : 100/70mmHg on NE 0.1
mcg/kgbb/min
N : 99x/mnt
Output : 1265cc/14 jam
Input : 888cc/14 jam Resiko
penurunan
2. Perubahan kontraktilitas :
curah jantung
Pasien mengeluhkan batuk
3. Hasil interpretasi EKG : sinus
takikardi, irama ireguler, atrial
prematur (Junctional
Prematur), LVH, Kesimpulan :
Hipertropi atrium kiri
C. TAHAP III Mekanisme
I. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan
(ketidakadekuatan pompa jantung mengedarkan darah ke dalam proses
forward)
2. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Resiko penurunan curah jantung
II. Pathway Diagnosa Keperawatan

ADHF ADHF

Gagal jantung kiri


Ventrikel tidak mampu
memompa darah
Suplai O2 ke tubuh Penurunan aliran darah
menurun sistemik
Tekanan ventrikel kiri
meningkat Energi hasil Metabolisme aerob
metabolisme terganggu

Permeabilitas kapiler paru


meningkat Dispnea dan Intoleransi Aktivitas
Fatique

Peningkatan cairan masuk


ke intravaskuler paru

Cairan keluar dari intravaskuler paru

Penumpukan cairan di paru

Bersihan Jalan Napas Edem


Tidak Efektif Paru
I. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI

1. Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
efektif b.d Sekresi yang keperawatan selama 1x 8 jam, Observasi
diharapkan bersihan jalan napas
tertahan (ketidakadekuatan 1. Monitor pola napas
meningkat.
pompa jantung 2. Monitor bunyi napas
Bersihan Jalan Napas (L.01001)
mengedarkan darah ke 3. Monitor sputum
Kriteria hasil :
dalam proses forward) Terapeutik
1. Batuk efektif, cukup menurun (2) 1. Posisikan semi-fowler atau fowler
(D.0001) menjadi cukup meningkat (4)
2. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
2. Produksi sputum, cukup
meningkat (2) menjadi cukup 3. Berikan oksigen, jika perlu
menurun (4) Edukasi
3. Ronchi, cukup meningkat (2)
1. Ajarkan teknik batuk efektif
menjadi cukup menurun (4)
Kolaborasi
Kolaborasikan pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas (I.05186)
Ketidakseimbangan antara keperawatan selama 1x 8 jam, Observasi
diharapkan, toleransi aktivitas
suplai dan kebutuhan 1. Identifikasi deficit tingkatan aktivitas
meningkat.
oksigen 2. Identifikasi kemampuan dalam aktivitas
(D.0056) Toleransi Aktivitas (L.05047) tertentu

Kriteria hasil : Terapeutik


1. Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan
1. Frekuensi nadi, cukup menurun
(2) menjadi cukup meningkat (4) deficit yang dialami
2. Saturasi oksigen, cukup 2. Fasilitasi memilih aktivitas dan terapkan
menurun (2) menjadi cukup
tujuan aktivitas sesuai kemapuan
meningkat (4)
3. Kemudahan melakukan aktivitas 3. Koordinasikan aktivitas sesuai usia
sehari-hari, cukup menurun (2) 4. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
menjadi cukup meningkat (4) 5. Fasilitasi pasien dan keluarga memantau
4. Tekanan darah, cukup
kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
memburuk (2) menjadi cukup
membaik (4) 6. Berikan respon positif atas partisipasi dalam
5. Frekuensi napas, cukup aktivitas
memburuk (2) menjadi cukup
Edukasi
membaik (4)
1. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social,
spiritusl, kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
2. Anjurkan keluarga untuk memberi respon
positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi
Kolaborasikan dengan terapis okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program aktivitas,
jika sesuai
3. Resiko penurunan curah Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung (I.02075)
jantung keperawatan selama 1x 8 jam, Observasi
diharapkan, curah jantung meningkat.
1. Identifikasi tanda atau gejala primer dan
(D.0011) Curah Jantung (L.02008) sekunder penurunan curah jantung
Kriteria hasil : 2. Monitor tekanan darah
1. Takikardi, cukup meningkat (2) 3. Monitor intake dan output cairan
menjadi cukup menurun (4) 4. Monitor saturasi oksigen
2. Gambaran EKG aritmia, cukup
Terapeutik
meningkat (2) menjadi cukup
menurun (4) 1. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler
3. Batuk, cukup meningkat (2) 2. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
menjadi cukup menurun (4)
memodifikasi gaya hidup sehat
4. Tekanan darah, cukup
memburuk (2) menjadi cukup 3. Berikan oksigen untuk mempertahankan
membaik (4) saturasi oksigen >94%
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
dan secara bertahap
2. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output secara berkala
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
J. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Tindakan
Rabu, 21 Bersihan jalan 14.30 1. Memonitor pola napas 1. Mengkaji pola napas
Oktober napas tidak efektif 14.40 2. Memonitor bunyi napas pasien terkait irama,
2022 b.d Sekresi yang 14.50 3. Memonitor sputum kedalaman dan frekuensi
tertahan 15.00 4. Memposisikan semi-fowler atau fowler 2. Memonitor bunyi napas
(ketidakadekuatan 15.10 5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu pasien apakah ada bunyi
pompa jantung 15.20 6. Memberikan oksigen, jika perlu napas tambahan seperti
mengedarkan 15.30 7. Mengajarkan teknik batuk efektif wheezing, ronkhi
darah ke dalam 15.40 8. Kolaborasikan pemberian bronkodilator, 3. Memonitor sputum terkait
proses forward) ekspektoran, mukolitik, jika perlu warna, bau dan
kekentalan
4. Posisikan pasien dengan
semi fowler atau fowler
untuk memberikan
kenyamanan pada pasien
5. Lakukan fisioterapi dada
6. Memberikan terapi
oksigen jika pasien sesak
7. Mengajarkan teknik batuk
efektif
8. Kolaborasi dengan
pemberian bronkodilator
Rabu, 21 Intoleransi aktivitas 16.00 1. Mengidentifikasi defisit tingkatan aktivitas 1. Identifikasi terkait tingkat
Oktober b.d
16.10 2. Mengidentifikasi kemampuan dalam aktivitas aktivitas pasien
2022 Ketidakseimbangan
antara suplai dan 16.20 tertentu 2. Identifikasi kemampuan
kebutuhan oksigen
16.30 3. Memfasilitasi focus pada kemampuan, bukan yang dilakukan pasien
16.40 deficit yang dialami pada aktivitas tertentu
16.50 4. Memfasilitasi memilih aktivitas dan terapkan 3. Fasilitasi kemampuan
17.00 tujuan aktivitas sesuai kemapuan pasien
17.10 5. Mengkoordinasikan aktivitas sesuai usia 4. Melakukan aktivitas dan
17.20 6. Melibatkan keluarga dalam aktivitas, jika terapkan tujuan aktivitas
17.30 perlu sesuai dengan
7. Memfasilitasi pasien dan keluarga memantau kemampuan pasien
kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan 5. Koordinasikan aktivitas
8. Memberikan respon positif atas partisipasi yang sesuai dengan
dalam aktivitas pasien
9. Menganjurkan melakukan aktivitas fisik, 6. Libatkan keluarga dalam
social, spiritusl, kognitif dalam menjaga melakukan aktivitas
fungsi dan kesehatan pasien untuk
10. Menganjurkan keluarga untuk memberi mempermudah pasien
respon positif atas partisipasi dalam aktivitas 7. Berikan respon positif
11. Kolaborasikan dengan terapis okupasi dalam terkait aktivitas yang
merencanakan dan memonitor program dilakukan pasien
aktivitas, jika sesuai 8. Anjurkan pasien untuk
melakukan aktivitas fisik
dalam menjaga fungsi dan
kesehatannya
9. Anjutkan pada keluarga
untuk memberikan respon
positif kepada pasien
10. Kolaborasi
Rabu, 21 Resiko penurunan 19.00 1. Mengidentifikasi tanda atau gejala primer 1. Mengkaji terkait tanda
Oktober
curah jantung 19.10 dan sekunder penurunan curah jantung gejala primer maupun
2022
19.20 2. Memonitor tekanan darah sekunder penurunan
19.30 3. Memonitor intake dan output cairan curah jantung
19.40 4. Memonitor saturasi oksigen 2. Cek tekanan darah pasien
19.50 5. Memposisikan pasien semi-fowler atau setiap 1 jam sekali
20.00 fowler 3. Monitor intake output
20.10 6. Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk cairan pasien setiap pagi
memodifikasi gaya hidup sehat hari
7. Memberikan oksigen untuk mempertahankan 4. Cek saturasi oksigen
saturasi oksigen >94%
8. Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai pasien
toleransi dan secara bertahap 5. Posisikan semi fowler
9. Mengajarkan pasien dan keluarga mengukur atau fowler untuk
intake dan output secara berkala mengurangi rasa sesak
10. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu 6. Fasilitasi pasien dan
11. Rujuk ke program rehabilitasi jantung keluarga untuk gaya hidup
sehat
7. Berikan oksigen kepada
pasien jika pasien merasa
sesak dan saturasi
oksigen turun menjadi <
94 %
8. Anjurkan pasien untuk
melakukan aktivitas
secara bertahap
9. Ajarkan kepada pasien
dan keluarga untuk
mengukur intake output
pasien selama 24 jam
10. Kolaborasi pemberian
antiaritmia
K. Evaluasi
Hari/Tanggal No. Evaluasi
Diagnosa

1
Rabu, 21 S : Pasien mengeluh batuk disertai dahak berwarna hijau
Oktober 2022
O:
Hasil foto thorax: Terdapat coracan bronkovaskular kedua paru tidak baik, terdapat adanya
infiltrat
Terdengar suara napas ronchi sinistra dan dextra paru-paru
Hasil ttv :
TD : 100/70mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
RR : 28x/mnt
T : 38.3 C
SpO2 : 99% on NK 4 lpm
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

2
Rabu, 21 S : Pasien mengatakan sesak napas, sesak memberat jika beraktivitas ringan dan tidur
Oktober 2022
terlentang
O:
Pasien tampak lesu
Hasil interpretasi EKG : sinus takikardi, irama ireguler, atrial prematur (Junctional Prematur),
LVH, Kesimpulan : Hipertropi atrium kiri
Hasil ttv :
TD : 100/70mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
RR : 28x/mnt
T : 38.3 C
SpO2 : 99% on NK 4 lpm
A: Masalah Belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

3
Rabu, 21 Faktor risiko:
Oktober 2022
1. Perubahan afterload
TD : 100/70mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
Output : 1265cc/14 jam
Input : 888cc/14 jam
2. Perubahan kontraktilitas : Pasien mengeluhkan batuk
3. Hasil interpretasi EKG : sinus takikardi, irama ireguler, atrial prematur (Junctional Prematur),
LVH, Kesimpulan : Hipertropi atrium kiri
L. Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal No. Evaluasi
Diagnosa

1
Kamis, 22 S : Pasien mengeluh batuk disertai dahak berwarna hijau
Oktober 2022
O:
Hasil foto thorax: Terdapat coracan bronkovaskular kedua paru tidak baik, terdapat adanya
infiltrat
Terdengar suara napas ronchi sinistra dan dextra paru-paru
Hasil ttv :
TD : 98/80mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
RR : 24x/mnt
T : 37.5 C
SpO2 : 99% on NK 4 lpm
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

2
Kamis, 22 S : Pasien mengatakan sesak napas pasien berkurang saat dibawa istirahat, sesak memberat
Oktober 2022
jika beraktivitas ringan dan tidur terlentang
O:
Pasien masih tampak lesu
Hasil interpretasi EKG : sinus takikardi, irama ireguler, atrial prematur (Junctional Prematur),
LVH, Kesimpulan : Hipertropi atrium kiri
Hasil ttv :
TD : 98/80mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
RR : 24x/mnt
T : 37.5 C
SpO2 : 99% on NK 4 lpm
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

3
Kamis, 22 Faktor risiko:
Oktober 2022
1. Perubahan afterload
TD : 98/80mmHg on NE 0.1 mcg/kgbb/min
N : 90x/mnt
RR : 24x/mnt
Output : 1265cc/14 jam
Input : 888cc/14 jam
2. Perubahan kontraktilitas : Pasien mengeluhkan batuk
3. Hasil interpretasi EKG : sinus takikardi, irama ireguler, atrial prematur (Junctional Prematur),
LVH, Kesimpulan : Hipertropi atrium kiri

Anda mungkin juga menyukai