Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan Kesehatan

Nama Pasien: Tn.B Umur: 62thn Tanggal Masuk: No. RMK


13/10/2022 01-50-xx-xxx

Alamat/ No. telp:Pelaihari Tanggal Keluar:20/10/2022

Fase Kegiatan Pelaksanaan


Dilakukan Tidak
Dilakukan
Tanggal Jam Evaluasi Alasan
1 Pengkajian fisik dan /10/2021 16.00 Pengkajian
Psikososial Keperawatan
2 Pengkajian Status /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
Fungsional
3 Pengkajian /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
kebutuhan
Pendidikan
Kesehatan
a. Proses Penyakit /10/2021 16.05 Pengkajian
keperawatan
b. Obat-obatan /10/2021 16.05 Pengkajian
Tahap I Pasien

keperawatan
Masuk

c. Prosedur, cara /10/2021 16.05 Pengkajian


keperawatan
perawatan
d. Pencegahan /10/2021 16.05 Pengkajian
keperawatan
factor resiko
e. Lingkungan /10/2021 16.05 Pengkajian
keperawatan
yang perlu
dipersiapkan
f. Rencana tindak /10/2021 16.05 Pengkajian
keperawatan
lanjut
g. Support system /10/2021 16.05 Pengkajian
keperawatan
4 Pemahaman /10/2021 16.10 Pengkajian
keperawatan
pasien/ keluarga
terhadap penjelasan
dari:
a. Fisioterapi
b. Ahli gizi
c. Dokter
d. Bidan
e. Farmasi
f. Perawat
lainnya
5 Penkes tentang /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
proses penyakit:
a. Pengertian,
penyebab,
tanda dan gejala
b. Faktor resiko /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
c. Komplikasi /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
6 Penkes tentang /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
obat-obatan
7 Penkes tentang /10/2021 16.00 Pengkajian
keperawatan
Penatalaksanaan
Tahap II Fase

8 Penkes tentang /10/2021 16.00 Pengkajian


keperawatan
Pemeriksaan
Diagnostik

diagnostik

9 Penkes tentang /10/2021 16.00 Pengkajian


keperawatan
rehabilitasi
10 Penkes tentang 21/10/2021 16.42 Penkes
Manajemen Efek
perawatan dalam
Kemoterapi
hygiene personal,
perubahan posisi,
pencegahan jatuh,
pencegahan
aspirasi, laihan
ROM dan teknik
relaksasi
11 Penkes tentang Pasien belum
direncanakan
modifikasi gaya
pulang
hidup:
a. Pengaturam diet
(sesuai factor
resiko)
b. Aktifitas fisik
c. Merokok
d. Penggunaan
alcohol dan
Tahap III

Stabilisasi

obat-obatan
12 Diskusi tentang Pasien belum
Fase

direncanakan
modifikasi
pulang
lingkungan pasien
setelah pulang dari
RS
13 Diskusikan tentang Pasien belum
direncanakan
rencana perawatan
pulang
lanjutan pasien
a. Bantuan ADL
b. Jadwal kontrol
14 Diskusi tentang Pasien belum
direncanakan
pengawasan pada
pulang
pasien setelah
pulang tentang
obat, diet, aktivitas
Fase Discharge

dan peningkatan
Tahap IV

status fungsional
15 Diskusi tentang Pasien belum
direncanakan
support system
pulang
keluarga, financial,
dan alat/transportasi
yang akan
digunakan pasien
Catatan Pulang Pelaksanaan Keterangan
Sudah Diberikan Belum
Diberikan
Tanggal Jam Alasan
1 Resep/ obat-obatan Pasien belum
direncanakan
pulang
pulang
2 Surat Kontrol Pasien belum
direncanakan
pulang
3 Rujukan Rehabilitasi Pasien belum
direncanakan
pulang
4 Leaflet/ informasi Pasien belum
direncanakan
kesehatan
pulang

Discharge Planner/ Perawat: Pasien/Keluarga

Rohandi Yusuf Tn.B


Dokumentasi Pendidikan Kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MANAJEMEN EFEK SAMPING KEMOTERAPI

DI SUSUN OLEH :
Rohandi Yusuf, S.Kep
NIM. 11194692110130

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PENKES dan SAP : Manajemen Efek Samping Kemoterapi


NAMA : Rohandi Yusuf
NIM : 11194692110120

Banjarmasin, Oktober 2022

Menyetujui,
RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Murjani, Ns., M.Kep Paul Joae Brett Nito, Ns., M.Kep


NIP: 197410111994021001 NIK. 11661020140868
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MANAJEMEN EFEK SAMPING KEMOTERAPI

Pokok Bahasan : Manajemen Efek Samping Kemoterapi


Sasaran : Tn. B dan Keluarga
Waktu : 16.30 WITA (15 menit)
Hari/ Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2021
Tempat : Ruang Rawat Inap Dahlia Lantai 1

A. Latar Belakang
Salah satu yang menjadi penyebab kematian di dunia adalah penyakit kanker. Kanker
merupakan penyakit yang terjadi akibat tidak normalnya sel-sel dalam tubuh berkembang biak
(American Cancer Society, 2017). Berdasarkan data World Health Organization (2021) angka
kematian tertinggi disebabkan karena kanker paru (1.8 juta kasus) dengan angka kejadian
sebanyak 2.21 juta kasus (tertinggi ke dua). Berdasarkan data The Global Cancer
Observatory (2019) diketahui bahwa pada tahun 2019 kejadian baru kanker paru > 228 ribu
kasus (12.9%) dan tingkat kematian akibat kanker paru >142 ribu (23.5%).
Kejadian kanker paru di Indonesia merupakan terbanyak ketiga dengan jumlah > 30 ribu kasus
(8.6%) dan memiliki tingkat kematian tertinggi yaitu >26 ribu (12.6%).
Kemoterapi merupakan jenis terapi modalitas pada pasien kanker yang sering dilakukan
selain pembedahan, radioterapi, hormonoterapi dan imunoterapi (Genç et al. 2020). Stadium
lanjut pada pasien kanker paru menjadikan kemoterapi menjadi terapi pilihan utama, dimana
pada proses kemoterapi untuk merusak atau membunuh sel kanker menggunakan terapi
farmakologi. Paclitaxel dan cisplatin (38.8%) adalah regimen yang sering diberikan terhadap
proses kemoterapi pasien kanker paru (Jayanti, 2019). Paclitaxel berfungsi menghambat mitosi
dan mengikat suatu protein yang menghalangi apoptosis, obat ini diberikan melalui infus
dengan dosis 135 mg/m2 dalam sehari jika terapi dengan
menggunakan cisplatin gagal. Cisplatin diberikan melalui intravena (IV) dengan dosen 20
mg/m2 dalam 5 hari atau 100mg/m2 sekalai setiap 4 minggu (Tjay & Rahardja, 2021).
Proses kemoterapi dapat menimbulkan efek samping yang bervariasi seperti nausea,
vomitting, diare, rambut rontok, penurunan trombosit, kematian syaraf, dan nyeri otot dimana
hal tersebut tergantung dengan regimen yang digunakan. (Melani et al., 2019). Febriani &
Rahmawati, (2019) menambahkan jika efek samping kemoterapi juga dapat menyerang sistem
hematologi seperti penurunan kadar Hb (anemia). Selain itu, Febriani & Rahmawati, (2019)
menyatakan jika efek samping kemoterapi secara oral antara lain radang pada mukosa mulut,
kesulitan menelan, diare, luka atau lesi pada mukosa mulut, radang pada lapisan
kerongkongan, dan peradangan pada dinding usus besar dimana semuanya dapat
menyebabkan nyeri hingga perdarahan. Selain itu juga dapat menyebabkan kerontokan rambut
dan gangguan sistem syaraf.

B. TUJUAN

1. Mempertahankan kebutuhan nutrisi pasien selama proses kemoterapi secara mandiri.


2. Memandirikan pasien.
3. Mengurangi ansietas pasien saat akan dilakukan kemoterapi.
4. Membantu pasien memahami jenis pengobatan yang kemungkinan akan dijalaninya.
C. Metode
Ceramah, tanya jawab, simulasi.

D. Pembagian Tugas
Penyaji : Rohandi Yusuf

E. Waktu dan tempat


Waktu : 16.30 WITA (15 menit)
Hari/ Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2022
Tempat : Ruang Rawat Inap Dahlia Lantai 1

F. Setting Tempat

Keterangan :

: Penyaji

: Peserta
G. Proses Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens Waktu
1. Pendahuluan : 3 menit
1. Menyampaikan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dengan
3. Menjelaskan tujuan aktif
3. Mendengarkan dan
memberi respon
2. Menjelaskan dan 3 menit
menguraikan tentang 1. Mendengarkan
Kemoterapi 2. Memperhatikan
 Menjelaskan Pengertian 3. Menanyakan hal-hal yang
Kemoterapi belum jelas
 Menjelaskan manfaat
Kemoterapi
 Menjelaskan cara kerja
Kemoterapi
 Menjelaskan efek samping
Kemoterapi
 Menjelaskan cara
manajemen kemoterapi
4. Evaluasi Menjawab pertanyaan 6 menit
Memberikan pertanyaan
lisan
5. Penutup 2 menit
1. Menyimpulkan hasil 1. Aktif bersama dalam
penkes manajemen menyimpulkan
kemoterapi 2. Membalas salam
2. Memberikan salam
Total Waktu 15 menit
H. Kriteria Hasil
1. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
2. Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan dapat mengikuti penyuluhan dengan tertib
b. Seluruh peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
benar
c. Seluruh peserta mengikuti dan menyimak penjelasan manajemen kemoterapi

I. Materi
Terlampir
MANAJEMEN EFEK SAMPING KEMOTERAPI
A. Definisi
Kemoterapi adalah suatu metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker
dengan obat kanker dengan cara menghambat proliferasi sel (Tjay & Rahardja, 2021).
Kemoterapi merupakan jenis terapi modalitas pada pasien kanker yang sering dilakukan selain
pembedahan, radioterapi, hormonoterapi dan imunoterapi (Genç et al. 2020).
Stadium lanjut pada pasien kanker paru menjadikan kemoterapi menjadi terapi pilihan
utama, dimana pada proses kemoterapi untuk merusak atau membunuh
sel kanker menggunakan terapi farmakologi. Kemoterapi bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan sel-sel yang berjalan secara cepat diluar batas normal (Kusuma dkk, 2022)
B. Tujuan
Tujuan kemoterapi menurut Kusuma, dkk (2022) sebagai berikut :
1. Sebagai Pengobatan Kanker
2. Mengurangi massa tumor
3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup pasien
4. Mengurangi komplikasi akibat metastase
C. Klasifikasi ROM
Menurut Jayanti (2019) cara pemberian kemoterapi sebagai berikut:
1. Pemberian per oral.
2. Pemberian melalui intravena/selang infus
3. Pemberian secara subcutan/intramuscular (injeksi), dan intra tecal (IT)
D. Prinsip Dasar ROM
Prinsip dasar atau syarat umum pemberian kemoterapi menurut Melani et.al (2019) sebagai
berikut:
1. Keadaan umum harus baik
2. Semua hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pasien layak untuk kemoterapi
3. Mendapat persetujuan baik dari pasien maupun keluarga
E. Efek Samping Kemoterapi dan Penanganannya
Menurut Kusuma, dkk (2022) beberapa efek samping dan cara penanganannya ketika
dilakukan terapi kemoterapi sebagai berikut:
1. Anemia
Cara mengatasi efek samping ini adalah dengan memakan makanan yang mudah
dicerna (berserat) seperti wortel,bayam, labu, jagung dan sebagainya.
2. Mual Muntah
Makan sedikit tapi sering, menghindari makan-makanan yang merangsang sistem
pencernaan seperti makanan yang panas, pedas, asam, dan kecut. Cobalah untuk
minum air yang banyak
3. Mencret (Diare) dan Sulit BAB
Jika terjadi diare minum the pahit (rendah gula) karena kandungan dalam teh terdapat
astrinen untuk melapisi selaput dinding usus. Kemudian jika sulit BAB konsumilah
makan-makanan tinggi serat.
4. Mudah Terkena Infeksi
Cuci tangan sesering mungkin untuk menghindari tertular kuman dan virus dari orang
lain yang menyebabkan infeksi
5. Perubahan pada Kulit dan Rambut Rontok
Menghindari penggunaan sampo yang merusak rambut, carilah sampo dan sabun yang
sesuai dengan kulit sendiri selama proses pengobatan kemoterapi
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. (2017). Cancer Facts and Figures 2017. Genes and Development.
https://doi.org/10.1101/gad.1593107

Jayanti, E. (2019). Evaluasi Penggunaan Kemoterapi pada Pasien Kanker Paru di Instalasi Rawat Inap


RSUD Dr.Moewardi Tahun 2017-2018. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusuma, R. P. K., Suandika, M., & Wibowo, T. H. (2022). MANAJEMEN MUAL DAN MUNTAH PADA PASIEN
KANKER PARU-PARU. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(1), 369-378.

Tjay dan Kirana Rahardja, T. H. (2021). Obat Obat Penting Edisi Kelima. In Penerbit Departement
Kesehatan Republik Indonesia.

The Global Cancer Observatory. (2019). Cancer fact sheet. World Health Organization.
https://doi.org/L11\n10.1051/0004-6361/201016331

Anda mungkin juga menyukai