ASMA BRONCHIALE
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia/tgl lahir : 42 / 14-10-1979
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Dg. Ngedde 2
Suku/Bangsa : Manado
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medik : Asma Bronchiale
No Medical Medik : 283419
Tgl Masuk : 16/06/2021
Tgl Pengkajian : 17/06/2021
Therapy Medik : Nebu Ventolin, Floxetide 1:1
? ? ? ? ? ?
? ?
? ? ? ?
42 45
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= menikah
= garis keturunan
= pasien
= tinggal serumah
? = umur tidak di ketahui
X = Meninggal
Pola aktivitas sehari-hari (ADL)
- Nutrisi
TB: 155 cm BB: 54kg IMT: 17,41
Pasien mengatakan sering muntah
Perlu bantuan: ya, di karenakan jika pasien berdiri pasien merasa pusing
- Cairan
Turgor kulit pasien tampak elastis
Mukosa mulut tampak normal
Mata cekung : tidak
Edema: tidak ada edema pada pasien
Distensi vena jugubularis : tidak terjadi peningkatan pada daerah leher
Asiter : tidak ada asites (pembengkakan perut) pada pasien
Pasien terpasang infus Ringer Laktat 400 cc dengan 20 tetes/i
- Personal hygiene
Kebersihan badan : selama di rawat, pasien hanya mandi 1 kali
Keadaan rambut : selama di rawat, pasien tidak pernah keramas.
- Keamanan
Refleksi : tidak ada keluhan
Penglihatan : tidak ada keluhan, penglihatan pasien baik.
Pendengaran: tidak ada keluhan, pendengaran pasien baik.
Penciuman : tidak ada keluhan, penciuman pasien baik.
Riwayat jatuh/kecelakaan: pasien tidak pernah memiliki riwayat jatuh/kecelakaan.
Status mental : orientasi pasien baik
E. Pemeriksaan Fisik
1. system pernafasan
2. Sistem Kardiovaskuler
Congjungtiva : congjungtiva tidak anemis,penglihatan baik.
Arteri karotis : arteri carotis pasien teraba
Tekanan vena jugubularis : tidak ada tekanan pada vena jugubularis pasien.
Ukuran jantung : tidak terkaji.
3. Sistem pencernaan.
Sclera : sclera tidak ikhterik
Bibir : mukosa bibir lembab, tidak ada perdarahan, kemampuan menelan masih normal
Gaster : tidak terpasang drain NGT
Abdomen : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Anus : Normal, tidak terdapat hemoroid
Genetalia : tidak terpasang kateter
4. Sistem Persyarafan
Fungsi cerebral
Status mental
Orientasi : orientasi pasien baik, Dengan daya Ingat : baik
Perhatian : perhatian pasien masih normal, Dengan perhitungan : baik
Kesadaran : Eyes : 4, Motorik: 6, Verbal: 5, GCS: 15 composmentis
Bicara ekspresif : pasien masih bisa berbicara dengan baik
Resiptive : pasien masih bisa mengenali orang.
Fungsi motoric : baik, sesuai skala dengan skor 6
Fungsi sensorik : penginderaan pasien baik.
Fungsi cerebellium : kesadaran pasien baik dengan GCS : 15 Atau composmentis.
Reflex : Ekstremitas atas : lengkap, tidak ada luka rentang gerak(+) pada tangan kanan
terpasang infus RL 20 tetes/i, bersih.
Ekstremitas bawah: lengkap, tidak ada luka, bersih.
5. Sistem Endokrin
Kelenjar tyroid : tidak teraba kelenjar tyroid
Percepatan pertumbuhan : tidak ada
Gejala : tidak ada
Polyuria: pasien tidak mengalami polyuria
Riwayat bekas air seni di kelilingi semut: pasien mengatakan tidak ada riwayat.
6. System genitourinary
Odema palpebral : (tidak) ada pembengkakan di sekitar mata
Moon face : (tidak) ada pembengkakan pada wajah pasien
Odema anarsaka : (tidak) ada pembengkakan di area tubuh
Keadaan kandung kemih : tidak terkaji
Nocturia : pasien tidak mengalami nocturia
Penyakit hub. Seksual : tidak terkaji
7. System musculokeletat
Bentuk kepala : oval
Bahu : tidak ada masalah
Tangan : lengkap, tidak ada lesi, tangan kanan terpasang infus RL 20 tetes/i.
ROM : keadaan otot normal
8. System intragumen dan imunitas
Rambut (distribusi di tiap bagian tubuh)
Texture : warna hitam, lurus, berminyak/ lembab
Kulit : warna kulit putih, turgor kulit baik
Kuku : warna dasar kuku merah muda, tampak bersih
Alergi : pasien mengatakan tidak ada alergi
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca: tidak ada
Riwayat tranfusi : pasien mengatakan tidak pernah melakukan transfuse
9. Wicara dan THT
Hidung
Penciuman : penciuman pasien baik, terpasang nasal canul.
Telinga
Keadaan daun telinga : normal, tidak prnah melakukan operasi, tidak menggunakan
Alat bantu.
Kanal auditoris : tidak terkaji
Membrane tympani : tidak terkaji
Fungsi pendenngaran : pasien mengatakan fungsi pendengaran pasien baik
F. Data Psikologis
Status psikologis : pasien tampak gelisah karena sesak
Status mental : pasien sadar dan orientasi pasien baik
Sosial
Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik
Tempat tinggal pasien : di rumah milik sendiri
Kerabat terdekat yang bisa di hubungi
Nama : riska adinda tlp: 085395257854
Hubungan : anak kandung
Kebiasaan beribadah : pasien mengatakan tidak teratur dalam beribadah selama sakit
Konsep diri : tidak ada gangguan pada konsep diri
G. Data Penunjang
Laboratorium : hasil radiologi
Corokan bronchovaskuler paru prominent
CTR : WNL
Kedua sinus costopherenicus dan diagfragma baik
Tulang-tulang intak
KESAN: Gambaran bronchitis
(RAPID TEST)
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Bronkospasme Ketidakefektifan pola nafas
- Pasien mengatakan batuk
dan mengeluarkan secret Bronkus menyempit
DO:
-Pasien tampak batuk Sesak nafas
-ada suara nafas tambahan
yaitu wheezing Gangguan pertukaran gas
-pernafasan : 28 x/m
-TD : 110/70 mmhg
-suhu : 36,20C
-Nadi : 121x/i
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sesak nafas (dyspnue)
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya peningkatan secret
3. gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya batuk dan sesak nafas (dyspnue)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan sesak nafas (dyspnue).
1) Tujuan
Klien akan mendemontrasikan pola nafas efektif
2) Kriteria hasil
a. Frekuensi nafas yang efektif dan perbaikan pertukaran gas pada paru
b. Menyatakan faktor penyebab dan cara adaptif mengatasi faktor-faktor tersebut
3) Intervensi keperawatan
a. Monitor frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan
b. Posisikan klien dada posisi semi fowler
c. Alihkan perhatian individu dari pemikiran tentang keadaan ansietas dan
ajarkan cara bernafas efektif
d. Minimalkan distensi gaster
e. Kaji pernafasan selama tidur
f. Yakinkan klien dan beri dukungan saat dipsnea
4) Rasional
a. Takipnea, irama tak teratur dan nafas dangkal menunjukkan pola nafas tak
efektif
b. Posisi semi fowler akan menurunkan diafragma sehingga memberikan
pengembangan pada organ paru
c. Ansietas dapat menyebabkan pola nafas tidak efektif
d. Distensi gaster dapat menghambat kontraksi diafragma
e. Adanya apnea tidur menunjukkan pola nafas yang tidak efektif
f. Rasa ragu–ragu pada klien dapat menghambat komunikasi terapeutik.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya batuk dan sesak nafas (dyspnea)
1) Tujuan
a. Istirahat tidur terpenuhi
2) Kriteria hasil
a. Pasien tidur 7-8 jam / hari
b. Pasien tampak segar
3) Intervensi keperawatan
a. Kaji kebiasaan tidur pasien dan kualitas tidur pasien
b. Ciptakan suasana tenang
c. Ajarkan teknik relaksasi sebelum tidur
d. Kurangi kebisingan
e. Kolaborasi dalam pemberian obat
4) Rasional
a. Mengkaji kebiasaan tidur pasien dan kualitas tidur pasien
b. Menciptakan suasana tenang
c. Menganjurkan teknik relaksasi sebelum tidur
d. Mengurangi kebisingan
e. Kolaborasi pemberian obat