Oleh :
071202074
FAKULTAS KESEHATAN
2021
1. Pengkajian
Waktu Pengkajian : 15/12/2021
A. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. S (L)
Umur : 73 tahun
Tanggal,Lahir : 21/ 04/ 1948
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Ampel, Boyolali
Status : Menikah
Diagnosa : flail chest
Tgl Masuk RS : 24 / 12/ 2021
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M (L)
Umur : 40 tahun
Alamat : Ampel, Boyolali
Hub dengan Pasien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
klien mengeluhkan Nyeri pada dada sebelah kiri bekas pasang WSD
P : nyeri saat bergerak
Q : seperti disayat
R : nyeri pada dada bagian kiri
S : Skala 3
T : nyeri hilang timbul
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit : klien mengtakan pada tanggal 23 waktu dirumah saat sedang bekerja
bangunan klien mengalami kecelakaan kerja tertimpa batako yang tingginya 2 meter, kemudian
klien dibawa ke RS PKU klien dijahit pada bagian kepala di RS PKU, selain kepala klien mengalami
sakit pada bagian bahu dan dada sebelah kiri, di RS PKU alat untuk pemeriksaan disana tidak
lengkap kemudian klien di rujuk ke RSUD dr Moewardi pada tanggal 24 november, kemudian dari
IGD dilakukan pemeriksaan rontgen thorak dan dipindah ke ICU, kurang lebih 7 hari dirawat di
ICU. Setelah keadaan klien membaik klien dipindahkan ke bangsal melati 2 pada tanggal 12/ 12/
2021.
3. Riwayat kesehatan lalu :
Klien mengatakan jika klien sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit karena infeksi pada kaki
yang mengalami luka. Awal mula terjadi luka, kaki klien mengalami gatal dan digaruk sampai ada
luka dan menjadi infeksi.
Kebiasaan hidup tidak sehat : klien mengatakan tidak merokok tetapi dalam lingkup rumahnya
ada yang merokok yaitu anaknya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan jika dalam keluarganya jarang melakukan olahraga dan klien mengatakan jika
anaknya merokok, klien juga mengatakan tidak memiliki penyakit menurun seperti diabetes,
asma, ataupun darah tinggi.
5. Genogram
Keterangan
: Laki – Laki
: Perempuan
: meninggal
P : pasien
: garis keturunan
: garis pernikahan
: garis satu rumah
2. System Kardiovaskuler :
Data Subyektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung :
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi/hipertensi.
b. Riwayat edema :
pasien mengatakan tidak mengalami edema
c. Kesemutan : pasien mengatakan tidak mengalami kesemutan
baal/kebas : pasien mengatakan tidak mengalami baal/kebas
d. Palpitasi : tidak adanya palpitasi
e. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Tekanan darah : 140/80 mmHg
b. Bunyi jantung, bunyi jantung 1 dan 2 : Bunyi jantung normal S1 dan S2 (Lup dup)
a. Murmur : pada pasien tidak ada suara mur-mur
c. Ekstremitas : normal suhu : 36,4 o C warna : sawo matang
a. Pengisian kapiler/ capillary refille (CT) : kurang dari 2 detik
b. Varises : pasien tidak memiliki varises , phlebitis : pasien tidak memiliki plebitis
c. Abnormalitas kuku (Clubbing finger) : pasien tidak memiliki clubbing finger
d. Membran mukosa : bibir : lembab konjungtiva : anemis
e. Sclera : tidak ikterik
d. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan
4. System Integumen
Data Subyektif :
a. Riwayat gangguan kulit : pasien mengatakan mengatakan sebelumnya pernah mengalami
kulit gatal dan digaruk hingga menimbulkan luka dan menjadi infeksi
a. Keluhan klien : tidak ada
b. Gatal : saat ini pasien mengtakan tidak mengalami gatal-gatal
c. Panas : tidak mengalami panas
d. Hasil temuan lain : tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif
a. Adanya lesi/luka/eritema : ada luka yang mengering mulai sembuh
b. Lokasi lesi/luka/eritema : pada kaki kiri
c. Jumlah lesi/luka/eritema : 1
d. Pengkajian luka :
1) Stadium luka : stadium 1 luka superfisial
2) Warna dasar luka : coklat mengering
3) Ukuran luka : 2-3 cm
4) Tanda-tanda infeksi : tidak ada
5. System perkemihan :
Data subyektif :
a. Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan
ginjal/saluran kemih.
b. Riwayat gangguan obat diuretic : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan obat
diuretic.
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : pasien mengatakan saat kencing sakit.
d. Kesulitan BAK : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat BAK.
e. Pola BAK : pola BAK pasien kurang lebih 4-5 x/hari
f. Hasil temuan lain : tidak ada temuan lain
Data objektif :
a. Retensi urin : pasien tidak mengalami retensi urin
b. Inkontinensia urin : pasien tidak mengalami inkontinensia urin
c. Distensi : pasien tidak mengalami distensi urin
d. Karakteristik urin :
Jumlah : kurang lebih 1000 ml/hari Bau : khas urin
Warna : kekuningan
Hasil temuan lain : tidak ditemukan temuan lain
6. System Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang : Pasien mengatakan bahwa tidak ada makanan pantang
b. Kebiasaan makan : pasien mengatakan jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam
sehari dan klien tidak pernah menghabiskannya
c. Jenis diit : Bubur.
d. Jumlah makanan perhari : Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan
menu yang disesuaikan dengan rumah sakit tidak pernah dihabiskan
e. Kehilangan selera makan (anoreksia) : tidak ada
f. Mual : tidak Muntah : tidak
g. Nyeri abdomen : tidak ada nyeri abdomen Kuadran/regio : -
h. Gangguan mengunyah : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan mengunyah
Menelan : pasien mengatakan tidak memiliki gangguan menelan
i. Pola BAB : pola BAB 1 hari 1 kali
Warna : gelap
Konsistensi : lembek
Kesulitan : tidak ada kesulitan BAB
j. Hasil temuan lain : tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. BB sekarang : 85 Kg, TB : 170 cm,
IMT : (BB dalam kg) : (tinggi badan m2) = 80 : (1,70 x 1,70) = 80 : 2,89 = 27,6 kg/m2
(obesitas),
BMI ideal Wanita :
kurus < 17 kg/m2
normal 17 – 23 kg/m2
kegemukan 23 – 27 kg/m2
obesitas > 27 kg/m2
BMI ideal laki – laki :
kurus < 18 kg/m2
normal 18 – 25 kg/m2
kegemukan 25 – 27 kg/m2
obesitas > 27 kg/m2
Bentuk tubuh : normal
b. Halitosis (bau mulut) : pasien tidak ada bau mulut
c. Kondisi mulut : gigi : bersih , lidah : bersih , faring : tidak ada pembengkakan
Tonsil : tidak ada pembesaran pada bagian tonsil
d. Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran abdomen
e. Inspeksi : tidak ada lesi/ luka pada abdomen
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kuadran/region : -
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Lingkar abdomen : tidak terkaji, Pembesaran Hati/Limpa : tidak ada
f. Hernia/ massa : tidak adanya hernia/massa
g. Pola BAB :
Frekuensi : 1 hari 1 kali Warna : gelap
Konsistensi : keras
Bau : khas
h. Anus :
Kebersihan : tidak terkaji Hemoroid : tidak memiliki hemoroid
Lesi : tidak ada Massa : tidak ada massa
i. Hasil temuan lain : tidak ada
7. System Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat infeksi mata/telinga : ada/tidak, Kapan :pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat infeksi mata/telinga.
b. Riwayat trauma mata/telinga : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat trauma telinga/ mata.
c. Riwayat katarak : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat katarak.
d. Riwayat glaucoma : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat glaucoma
e. Riwayat penyakit mata lain : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit mata lain.
f. Gangguan penglihatan : ada/ tidak diplopia : tidak ada
g. Penurunan penglihatan : pasien mengatakan tidak mengalami penurunan
penglihatan.
Fotophobia : pasien mengatakan tidak memiliki fotophobia.
h. Kemampuan pendengaran : pasien mengatakan kemampuan pendengaran baik,
pasien bisa menjawab pertanyaan tanpa harus mengulangi pertanyaan yang sama.
i. Nyeri hidung/telinga : pasien tidak mengalami nyeri dibagian hidung maupun
telinga.
j. Telinga berdengung/tinnitus : pasien mengatakan tidak mengalami telinga
berdengung atau tinnitus.
k. Sensasi pengecapan : pasien mengatakan sensasi pengecapan rasa baik, bisa
membedakan rasa asam, manis, asin.
l. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
Pemeriksaan Mata :
a. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan : penglihatan klien normal
b. Lapang pandang : lapang pandang baik
c. Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : gerakan mata baik
d. Pemeriksaan fisik mata : Area orbital ; edema : tidak ada edema
Hematom : tidak ada hematom Lesi/luka : tidak ada lesi/luka
Massa : tidak ada massa
e. Kelenjar lakrimal : tidak ada
f. Sklera : tidak ikterik, Kornea : Jernih Iris : kecoklatan
g. Pupil : bentuk : bulat , ukuran : 2mm
h. Kesimetrisan : isokor , reaksi terhadap cahaya : reaksi terhadap cahaya baik
i. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Pemeriksaan Hidung :
a. Inspeksi hidung : kesimetrisan : simetris, bentuk : normal
Luka/lesi : tidak ada luka/lesi , Massa : tidak ada massa
Pembesaran polip : tidak ada pembesaran polip , kebersihan : cukup bersih
Keluar cairan : tidak mengeluarkan cairan
perdarahan/epistaksis: tidak ada perdarahan/epistaksis
b. Palpasi : perubahan anatomis : tidak ada perubahan anatomis
c. Sinus frontalis : tidak ada nyeri , sinus maksilaris : tidak ada nyeri
d. Patensi aliran udara dalam nares : aliran udara dalam nares paten
e. Hasil temuan lain : klien terpasang nasal kanul 4l
Pemeriksaan Telinga :
a. Inspeksi telinga luar : tidak terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat lesi atau massa
b. Inspeksi telinga dalam : bersih kebersihan : cukup bersih Lesi : tidak ada lesi
Massa : tidak ada massa Serumen : ada sedikit serumen
c. Palpasi daun telinga : Bersih Nyeri : tidak ada nyeri , Massa : tidak ada massa
d. Pemeriksaan Rinne: tidak terkaji ,Weber : tidak terkaji
Swabach : tidak terkaji
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
8. System Endoktrin
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan :Tidak , bentuk dan proporsi tubuh
normal
b. Riwayat DM : klien mengatakan tidak memiliki Riwayat DM
Polidipsi :Tidak, Poliuri :Tidak, Polifagia :Tidak
c. Inspeksi kesimetrisan leher : bentuk leher simetris tidak ada luka ataupun massa
d. Hiperpigmentasi / Hipopigmentasi kulit : tidak ada hiperpigmentasi / hipopigmentasi kulit
e. Penumpukan massa otot dileher bagian belakang (bufflow neck) : tidak ada
f. Perubahan tanda sex sekunder : pasien mengatakan tidak mengalami perubahan tanda sex
sekunder.
g. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : pasien mengatakan tidak ada
pertumbuhan rambut berlebih pada dada atau wajah.
h. Pembesaran payudara pada laki-laki : -
i. Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak : pasien mengatakan tidak ada
penumpukan lemak di abdomen, perut cembung diduga adanya penumpukan cairan pada
abdomen
j. Tremor : pasien mengatakan tidak mengalami tremor
k. Pembesaran kelenjar tiroid : pasien mengatakan tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid
l. Hasil temuan lain :
Tidak ada temuan lain
4. Ketidaknyamanan
Data Subjektif :
a. Perasaan nyeri : pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kiri bekas pasang wsd
intensitas : pasien mengatakan nyeri skala 3
Frekuensi : pasien mengatakan nyeri saat bergerak
Durasi : kurang lebih 2 menit Ketika timbul
Kualitas : klien mengatakan seperti disayat
Penjalaran : pasien mengatakan tidak menjalar
b. Faktor-faktor pencetus : saat bergerak
Factor pemberat : saat bergerak nyeri bertambah
Cara menghilangkan : klien mengatakan hanya terdiam menahannya dan dirumah sakit diberi
obat anti nyeri oleh perawat
Keberhasilan : nyeri berkurang setelah diberikan obat dari perawat
c. Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Mengerutkan muka : pasien Nampak mengerutkan muka dan menutup mata
Menjaga area nyeri : memegang area perut kanan atas
b. Respon emosional : pasien tegang saat nyeri timbul
Penyempitan focus : konsentrasi menyempit Ketika nyeri timbul
c. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
5. Pembelajaran :
Data Subjektif :
a. Bahasa dominan : pasien mengakatan bahasa dominan menggunakan bahasa jawa.
Buta huruf : pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan kognitif.
b. Keterbatasan kognitif : pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan kognitif
c. Keyakinan kesehatan yang dilakukan : pasien mengatakan yakin bisa sembuh
d. Orientasi terhadap perawatan kesehatan berhubungan dengan kultur budaya/agama yang
dianut : pasien mengatakan tidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
e. Harapan terhadap tim kesehatan : pasien mengatakan berharap pelayanan lebih baik.
f. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan : pasien mengatakan datang
ke fasilitas kesehatan
Keberhasilan : cukup berhasil mengobati gejala yang dierasakan pasien
g. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi klien saat ini dan perawatan yang diperlukan
: Pasien dan keluarga mengatakan setelah menjalankan perawatan menjadi lebih tau
mengenai kondisinya saat ini.
h. Hasil temuan lain :
Klien memerlukan pembelajaran cara batuk efektif.
Data Objektif :
a. Klien dan atau keluarga tampak bingung : tidak
b. Sering bertanya kepada tim kesehatan : tidak
hal yang sering ditanyakan : -
DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboraturium :
a. Pemeriksaan darah
Tanggal pemeriksaan : 13.12.2021 (1:19:50)
HENATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 10.7 g/dl 4.5 – 15.6 Flowcymeter
Hematokrit 34 % 33- 45 Flowcymeter
Leukosit 17.6 Ribu/ul 4.6 – 11.0 Flowcymeter
Trombosit 439 Ribu/ul 150-450 Flowcymeter
Eritrosit 3.62 Juta/ul 4.10-5.10 Flowcymeter
INDEX ERITROSIT
MCV 94.7 /um 80.0-96.0 Flowcymeter
MCH 29.7 Pg 28.0-33.0 Flowcymeter
MCHC 31.3 g/dl 33.0-36.0 Flowcymeter
RDW 14.1 % 11.6-14.6 Flowcymeter
MPV 8.5 fl 7.2-11.1 XN1000[0
PDW 16 % 25-65 XN1000[0
HITUNG JENIS
Eosinofil 2.90 % 0.00-4.00 Flowcymeter
Basophil 0.50 % 0.00-2.00 Flowcymeter
Netrofil 91.00 % 55.00-80.00 Flowcymeter
Limfosit 4.00 % 22.00-44.00 Flowcymeter
Monosit 1.60 % 0.00-7.00 Flowcymeter
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
136 Mmol/L 132-146 DIREK ISE
Natrium darah
4.9 Mmol/L 3.3-5.2 DIREK ISE
Kalium darah
102 Mmol/l 98-106 DIREK ISE
Chloride darah
b. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 11/12/21
Foto thorak lat
1. cor dan pulmo tak valid dinilai
2. efusi pleura kiri DD hematothorak
3. terpasang multiple pinning pada costa 4,5,6,7 posteriolateral kiri aposisi dan
aligment baik
Tanggal : 13/12/21
Foto thorak on bed/ portable thorak
1. contusio pulmonum kiri
2. efusi pleura kiri DD hematothorak
3. fraktur komplit pada costae 2,3 dan 9 lateral kiri disertaisoft tissue swelling
disekitarnya
4. terpasang multiple pinning pada costa 4,5,6,7 posteriolateral kiri dan multiple
mini plate di costa 4 dan 6 posterior kiri aposisi dan aligment baik
5. cor ta Nampak kelainan
6. terpasang ET tube dengan tip terproyeksi setinggi corpus Vth 3
2. Terapi
Terapi Dosis Jenis terapi Fungsi & Farmakologi
Infus NaCl 0,9% 500 lm IV Membantu memenuhi kebutuhan
cairan yang hilang
Inf paracetamol 500 ml IV Membantu meredakan demam
rasa nyeri
ranitidin 50 mg IV Membantu menangani asam
lambung berlebih didalam
lambung
ampicilin 2gr IV antibiotik
Analisis Data
R: nyeri pada dada bagian kiri WSD dilepas dan adanya bekas
luka pemasangan
S: skala 3
↓
T: nyeri hilang timbul
nyeri
DO :
Pasien Nampak
memegang lokasi nyeri
saat ditanya
Pasien Nampak
menunjukan lokasi
TD : 140/80 mmHg
Nadi: 85 x/menit
Suhu: 36,4o C
Pernafasan : 28 x/ menit
SpO2 : 98 %
2. DS: Flail chest Bersihan jalan nafas tidak efektif
Pasien mengatakan sesak
↓
nafas
Adanya gangguan pada paru
DO :
↓
Klien bicara Nampak ter
engah engah Mengalami batuk disertai
Klien Nampak terpasang dengan dahak
nasal kanul 4l
↓
Saat bicara klien Nampak
batuk batuk disertai mengalami sesak nafas
dengan dahak
↓
Saturasi 98%
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan :
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas (D.0149)
Rencana Keperawatan
Informasikan pemberian
analgetik
Kolaborasi
2 Rabu 15 Bersihan jalan Bersihan jalan napas Latihan batuk efektif (I. 01006)
desember nafas tidak (L.01001) Tindakan :
2021 efektif b/d Setelah dilakukan Observasi
hipersekresi jalan tindakan keperawatan identifikasi kemampuan
nafas (D.0149) selama 1 x 6 jam batuk
diharapkan bersihan jalan monitor adanya retensi
napas klien teratasi sputum
dengan kriteria hasil : monitor tanda dan gejala
batuk efektif dari 2 infeksi saluran napas
cukup menurun terapeutik
menjadi 4 cukup atur posisi semi fowler
meningkat atau fowler
produksi sputum dari pasang perlak dan bengkok
2 cukup meningkat di pangkuan pasien
menjadi 4 cukup buang secret pada tempat
menurun sputum
dispnea dari 2 cukup edukasi
memburuk menjadi 4 jelaskan tujuan dan
cukup membaik prosedur batuk efektif
sulit bicara dari 2 anjurkan Tarik napas dalam
cukup memburuk melalui hidung selama 4
menjadi 4 cukup detik , ditahan selama 2
membaik detik, kemudian keluarkan
pola napas dari 2 dari mulut dengan bibir
cukup memburuk mecucu (dibulatkan)
menjadi 4 cukup selama 8 detik
membaik anjurkan mengulangi Tarik
napas dalam hingga 3 kali
anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah Tarik
napas dalam yang ke 3
kolaborasi
kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspetoran,
jika perlu
3 Rabu 15 Resiko infeksi Tingkat infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
desember b/d kerusakan
Setelah dilakukan Definisi : Mengidentifikasi dan
2021 integritas kulit
(D.0142) tindakan keperawatan menurunkan risiko terserang
selama 1 x 6 jam organisme patogenik
diharapkan tingkat infeksi
klien teratasi dengan Tindakan
kriteria hasil : Observasi
Kebersihan tangan dari Monitor tanda dan gejala
2 cukup menurun infeksi local dan sistemik
menjadi 4 cukup Terapeutik
meningkat
demam dari 2 cukup Batasi perawatan kulit pada
meningkat menjadi 4 area edema
cukup menurun Cuci tangan sebelum dan
kemerahan dari 2 sesudah kontak dengan
cukup meningkat pasien dan lingkungan
menjadi 4 cukup pasien
menurun Pertahankan teknik aseptic
nyeri dari 2 cukup paada pasien berisiko tinggi
meningkat menjadi 4 Edukasi
cukup menurun
bengkak dari 2 cukup Jelaskan tanda dan gejala
meningkat menjadi 4 infeksi
cukup menurun Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka oprasi
Anjurkan menigkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Catatan Keperawatan
Catatan perkembangan
1 Rabu 15 D1
Desember S : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagia kiri
P: nyeri saat bergerak
2021
Q: seperti disayat
O:
Pasien Nampak memegang lokasi nyeri
Pasien Nampak menunjukan lokasi nyeri
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,4 o C
Pernafasan : 28 x/ menit
SPO2 : 98%
A : Nyeri Akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Berikan terapi komplementer untuk mengurangi
rasa nyeri (missal : TENS, hypnosis, acupressure,
terapi music, biofeedback, terapi pemijatan, aroma
terapi, teknik imajinasi terbimbing kompres
hangat/dingin)
Monitor TTV
D2
S : klien mengatakan sesak nafas disertai batuk berdahak
O : klien Nampak batuk disertai dahak
A : bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Ajarkan teknik batuk efektif
D3
S:
Klien mengatakan balutan luka sudah lama belum
diganti
Klien mengtaakan setalah dilakukan perawatan
luka perasaannya nyaman
O:
Balutan luka Nampak baru dan bersih
A : resiko infeksi teratasi
P : hentikan intervensi