Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. B DENGAN POST BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)


DI RUANG BEDAH RUANG NUSA INDAH 3
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Adhyatma (RSUD TUGUREJO)

OLEH:
Nama Mahasiswa : Putri Khunaezah
NIM : 071202081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
JL. GEDONG SONGO KEL. CANDI REJO
KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Tn. B (L)
Tempat & Tgl Lahir : Surakarta, 30 April 1959
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan: Kawin
Pekerjaan : Petani
TB/BB : 160 cm/56 kg
Gol Darah :O
Diagnosa Medis : Post Op BPH
Alamat : Solo
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 58 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub dgn klien : Istri
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Solo
c) Tanggal Masuk RS : 27 juni 2020
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada area operasi (P = Luka post op bph, Q = Nyeri
seperti disayat, R = Nyeri pada daerah bawah perut, S = Skala nyeri 7, T =
Nyeri hilang timbul 2 menit)
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Alasan Masuk Rumah Sakit :
Pasien mengeluh tidak bisa BAK dan nyeri, sehingga pada tanggal 27
Juni 2020 dibawa ke IGD RSUD Dr Moewardi hasil pengkajian: Keluhan
utama pasien tidak bisa BAK. Hasil pengkajian ditemukan; pasien
mengeluhkan nyeri di organ kemaluannya terutama saat kencing. Nyeri
seperti tertusuk-tusuk skala 7 (0 sd 10) dan tidak menyebar, nyeri hilang
timbul terutama saat BAK, BAK tidak lancar sejak dua minggu lalu.
Setelah kondisi pasien stabil pasien dipindah ke ruang Flamboyan 9 RSUD
Dr. Moewardi.
Pasien dilakukan operasi tanggal 29 Juni 2020. Hasil pengkajian
tanggal 30 Juni 2020 didapatkan; pasien mengeluh nyeri pada area
operasi, nyeri seperti disayat, intensitas nyeri 2 menit, nyeri hilang timbul,
skala nyeri 7 (rentang 0-10). Luka operasi sepanjang 8 cm dalam kondisi
bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada pus, terpasang drain darah yang
keluar 10cc. BAK menggunakan kateter, urin warna kemerahan,
banyaknya 2.000 cc/24 jam, pasien belum BAB sejak operasi, aktivitas
sehari-hari dibantu oleh keluarga, saat ini pasien sudah bisa miring kanan
kiri secara mandiri. Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan sejak dua hari
sebelum masuk rumah sakit. BB saat ini 56 kg, TB 160 cm. pasien dan
keluarga sering bertanya bagaimana cara perawatan luka setelah dirumah.
Pemeriksaan tanda-tanda vital; TD 150/90 mmHg, N: 86x/menit, R: 24x/
menit, S: 36,2o C.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, pasien
mengatakan jarang control glukosa darah. Pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan, pasien, pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
ataupun obat – obatan, pasien mengatakan memiliki gaya hidup yang tidak
sehat yaitu merokok.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kebiasaan Hidup Tidak Sehat: merokok
Penyakit Menular: disangkal
Penyakit Menurun: disangkal
C. Riwayat Lingkungan Tempat Tinggal
1. Tipe Tempat Tinggal : Permanen
2. Jumlah Kamar : 4 buah
3. Jumlah Penghuni : 5 orang
4. Kondisi Tempat Tinggal : Pasien mengatakan lingkungan disekitar
rumah bersih dan keadaannya tidak seramai di perkotaan
D. Pengkajian Sistem Tubuh
Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
Tingkat Kesadaran : Composmentis
Glascow Coma Scale : E4 M5 V6 = 15
TTV
Tekanan darah: 150/90 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,2oC
Pernafasan : 24x/menit
1. Sistem Pernafasan
Data Subjektif :
a. Dispnea ( ) ya ( √ ) tidak
b. Pemajanan terhadap polusi udara: Pasien mengatakan tidak terpajan
terhadap polusi udara, karena udara disekitar rumahnya bersih dan jauh
dari keramaian perkotaan.
c. Perokok ( √ ) ya ( ) tidak,
d. Penggunaan alat bantu: tidak ada
e. Pengetahuan batuk efektif: Pasien mengatakan tidak mengetahui
tentang batuk efektif
f. Hasil temuan lain: -
Data Objektif :
a. Kedalaman pernafasan: dangkal, Irama: reguler. Kesimetrisan:
Simetris
b. Penggunaan otot bantu pernafasan: ( ) ya ( √ ) tidak
c. Pernafasan cuping hidung: (- ) ya ( -)tidak
d. Patensi nares/hidung: Hembusan udara yang keluar dari kedua hidung
dengan kekuatan sama
e. Batuk: Pasien tidak batuk ,
Sputum: - , Karakteristik: -
f. Taktil fremitus: Getaran yang dirasakan di dinding dada seimbang
antara kanan dan kiri,
Perkusi paru : sonor
Letak : lapang paru
Bunyi nafas : vesikuler
g. Sianosis : Pasien tidak sianosis
h. Fungsi mental/gelisah: Pasien terlihat gelisah dan cemas dengan
kondisinya saat ini.
i. Hasil temuan lain: -
2. Sistem Kardiovaskuler
Data Subjektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung: Pasien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit jantung
b. Riwayat edema (-) batuk berdarah (-) perawatannya :
c. Kesemutan: Pasien mengatakan tidak mengalami kesemutan
Baal/Kebas: Pasien mengatakan tidak merasakan kebas
d. Palpitasi: disangkal
e. Hasil temuan lain: -
Data Objektif :
a. Tekanan darah berbaring : 150/90 mmHg
Duduk : - mmHg
b. Bunyi jantung, bunyi jantung 1 dan 2: Reguler, Murmur: -
c. Ekstremitas: suhu: 36,2o C , warna: Kemerahan

Pengisian kapiler/capillary refille (CRT): detik

Varises: Tidak ada, Plebitis: Tidak ada


Abnormalitas kuku (clubbing finger): Tidak ada kelainan pada kuku
Membran mukosa: bibir: Kering
Konjungtiva: Anemis
Sclera: an ikterik
d. Hasil temuan lain: -
3. Sistem Persyarafan Dan Muskuloskeletal
Data Subjektif :
a. Riwayat kecelakaan: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan
Fraktur : Tidak ada Kapan : Tidak ada
Kondisi : Tidak ada Pengobatan : Tidak ada
Sembuh : Tidak ada
b. Riwayat cidera kepala dan medulla spinalis: Pasien mengatakan tidak
pernah mengalami cidera pada kepala
Kapan : Tidak ada Kondisi : Tidak ada
Pengobatan : Tidak ada Sembuh : Tidak ada
c. Riwayat penyakit cidera serebrovaskuler: Pasien mengatakan tidak
pernah mengalami cidera pada bagian kepala
Kapan : Tidak ada Kondisi : Tidak ada
Pengobatan : Tidak ada Sembuh : Tidak ada
d. Penurunan sensori: Pasien mengatakan masih dapat merasakan nyeri
Kesemutan/kebas/kelemahan : Tidak ada
Lokasi : Tidak ada
e. Displopia: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan pada
penglihatan, Amnesia: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
lupa dalam waktu yang lama.
Data Objektif :
a. Paralisis: Tidak ada, Facial Drop: Pasien tampak bibir dan alis
asimetris
b. Letargi: disangkal, Bahasa: menggunakan Bahasa jawa
c. Orientasi terhadap waktu/tempat/orang: Pasien masih mengingat dan
menyebutkan waktu, tempat dan orang yang sedang berada didekatnya.
d. Fungsi saraf eranal/ nervus eranial (NC):

NC I : Pasien mampu membedakan bau yang diciumnya (bau kayu


putih dan bau parfum)
NC II : Pasien mampu membuka mata secara spontan ketika
dipanggil namanya, tidak ada edema kelopak mata, pupil
isokor. Pasien masih mampu untuk melihat dengan normal
tanpa membutuhkan alat bantu penglihatan.
NC III : Reaksi pupil baik, refleks cahaya baik.
NC IV : Pasien mampu menggerakkan bola mata ke kanan kiri, atas
bawah dengan normal. Pasien mampu mengarahkan mata
untuk melihat kearah hidung, Nampak alis asimetris.
NC V : Pasien mampu menggigit dan menggerakkan rahang bawah
ke kiri dan ke kanan. Pasien tampak mampu menguyah
dengan di buktikan saat pasien sedang makan. Pasien masih
dapat merasakan sensasi kapas yang digesekkan pada bagian
pipi dan dahi.
NC VI : Pasien mampu menggerakkan bola mata ke kanan kiri, atas
bawah dengan normal.
NC VII : Pasien mampu mengerutkan kening dan mengangkat alis.
NC VIII : Pasien mampu mendengarkan bunyi yang berasal dari garpu
tala saat test rinne dan webber.
NC IX : Pada saat disentuhkan spakel ke dalam tenggorokan, pasien
merasa ada reflek muntah.
NC X : Pasien mampu menelan dengan baik, dibuktikan dengan
ketika pasien minum.
NC XI : Pasien mampu menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan juga
mampu mengangkat bahunya dengan adanya tahanan dan
tidak ada tahanan, tidak ada rasa sakit yang dirasakan pada
daerah bahu dan leher.
NC XII : Pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya ke
kanan dan kiri.
e. Fungsi motorik
Inspeksi sikap, bentuk, dan ukuran tubuh, gerakan abnormal: pasien
kooperatif , tubuh agak kurus dan tidak ada gerakan abnormal
Kemampuan berjalan: pasien mengatakan mampu berjalan tetapi saat
ini belum bisa berjalan sendiri.
Kemampuan koordinasi: pasien mengatakan mampu berjalan tetapi
saat ini belum bisa berjalan sendiri.
Tremor: Pasien mengatakan tidak mengalami tremor.
Kemampuan pergerakan sendi: Pasien dapat menggerakkan sendi
Tonus otot: Tidak mengalami kelemahan tonus otot pada kaki dan
tangan bagian kanan.
Kekuatan otot:

Ekstremitas Kanan Kiri

Atas 5 5

Bawah 5 5

Kemampuan mobilisasi: Pasien mengatakan kemampuan berpindah


biasanya dibantu oleh keluarga.
Deformitas: Tidak ada kelainan pada tulang
Sendi bengkak: Tidak ada

Pitting edema: Normal, detik kulit kembali ke bentuk semula


f. Pemeriksaan reflek: Reflek pada ekstremitas kiri normal dan kanan
normal
Reflek tendon, Bisep: Fleksi , Trisep : Ekstensi
Patella: Ekstensi, Archiles : Fleksi
Reflek Patologis: Babinsky pada ekstremitas kanan normal
g. Hasil temuan lain : -
4. Sistem Integumen
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan kulit: Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
pada kulit
b. Keluhan klien : Tidak memiliki keluhan pada kulit
c. Gatal : Tidak ada
Panas : Akral teraba hangat
d. Hasil temuan lain: -
Data Objektif:
a. Adanya lesi/ luka/ eritema : Tidak ada lesi ataupun luka
b. Lokasi lesi/ luka/ eritema :-
c. Jumlah lesi/ luka/ eritema :-
Pengkajian Luka:
a. Stadium luka :-
b. Warna dasar luka :-
c. Ukuran luka :-
d. Tanda-tanda infeksi :-
5. Sistem Perkemihan
Data Subjektif:
a. Riwayat gangguan ginjal/ saluran kemih: Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronik
b. Riwayat penggunaan obat diuretic: -
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing: tidak ada
d. Kesulitan BAK: pasien mengatakan tidak ada kesulitan pada saat BAK
e. Pola BAK: tidak teratur, Frekuensi BAK: -
f. Hasil temuan lain: Terpasang DC kateter

Data Objektif:
a. Retensi urine : Tidak ada
Inkontinensia urine : Tidak ada
Distensi : Tidak ada
b. Karakteristik urine :
Jumlah : 2000 cc/hari
Bau : Ammonia
Warna : Kemerahan
Hasil temuan lain : -
6. Sistem Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang: Pasien mengatakan lebih mengurangi makanan
yang manis
b. Kebiasaan makan : 3 x sehari
Jenis diit : Diet lunak
c. Jumlah makanan per hari: diberikan dalam porsi RS
d. Kehilangan selera makan (anoreksia): Ada
e. Mual: Tidak, Muntah: Tidak
f. Nyeri abdomen: ada, kuadran/ region: -
g. Gangguan mengunyah: Pasien mengatakan tidak ada gangguan
mengunyah
Menelan: Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan menelan
h. Pola BAB:
Frekuensi : Pasien mengatakan belum BAB
Warna :-
Konsistensi :-
Kesulitan : -
i. Hasil temuan lain : -
Data Objektif :
a. BB sekarang: 56 kg, TB: 160 cm
Bentuk tubuh: Normal
b. Halitosis (bau mulut ): Tercium bau mulut
c. Kondisi mulut:
Gigi : Merata Dan Utuh
Lidah : Bersih
Faring : Simetris
Tonsil : Tidak ada gangguan pada tonsil
d. Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : Simetris, terdapat luka jahitan di bawah perut
Auskultasi :-
Perkusi : Timpani
Palpasi : Ada nyeri tekan
Kuadran/Region :
Lingkar abdomen : 88 cm
Pembesaran Hati/ Limpa : Tidak ada pembesaran pada hati
e. Hernia/massa : Tidak ada
f. Pola BAB: -, Warna: Kuning Kecoklatan
Konsistensi: Lunak, Bau: Khas feses
g. Anus; Kebersihan: Bersih, Hemoroid: Tidak ada, Lesi: Tidak ada
Massa: Tidak ada
h. Hasil temuan lain: -
7. Sistem Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat Infeksi Mata/Telinga : Ada/Tidak, Kapan: -
b. Riwayat Trauma Mata/Telinga : Ada/Tidak, Kapan: -
c. Riwayat Katarak : Ada/Tidak, Kapan: -
d. Riwayat Glaucoma : Ada/Tidak, Kapan: -
e. Riwayat Penyakit Mata Lain :-
f. Gangguan Penglihatan : Diplopia: Tidak ada
Penurunan penglihatan : Tidak ada
Fotophobia : Tidak ada
g. Kemampuan Pendengaran : Normal
h. Nyeri Hidung/ Telinga : Tidak ada
i. Telinga Berdengung/tinnitus : Tidak ada
j. Sensasi Pengecapan : Normal
k. Hasil temuan lain :-
Data Objektif:
Pemeriksaan Mata :
a. Pemeriksaan vinus/ ketajaman penglihatan: Penglihatan Normal
b. Lapang pandang: Pasien masih dapat melihat objek dari kejauhan dan
dapat mengikuti objek yang digerakkan ke kanan kiri menjauhi mata.
c. Gerakan ekstraokuler/ gerakan mata: Pasien dapat menggerakkan
kedua mata ke kanan ke kiri dengan baik.
d. Pemeriksaan fisik mata: Area orbital; Odema: Tidak ada
Hematom: Tidak ada, Lesi/Luka: Tidak ada, Massa: Tidak ada
e. Kelenjar Lakrimal: Tidak ada kelainan kelenjar lakrimal, Konjungtiva:
Tidak anemis
f. Sclera: Tidak ikterik, Kornea: Tidak keruh, Iris: Bewarna hitam
dan gelap
g. Pupil: Bentuk: Isokor , Ukuran: 2mm
h. Kesimetrisan: Alis asimetris, Reaksi Terhadap Cahaya: +/+ (Pupil
akan mengecil jika terpantulkan cahaya)
i. Hasil Temuan Lain: -

Pemeriksaan Hidung :
a. Inspeksi Hidung: Kesimetrisan: Simetris, Bentuk: Normal
b. Palpasi: Perubahan Anatomis: Tidak ada, Nyeri: Tidak ada nyeri tekan
c. Sinus Frontalis : Tidak ada kelainan
Sinus Maksilaris : Tidak ada nyeri tekan
j. Patensi Aliran Udara Dalam Nares: Hembusan udara yang keluar dari
kedua hidung dengan kekuatannya sama
d. Hasil Temuan Lain: -

Pemeriksaan Telinga :
a. Inspeksi telinga luar: Tidak ada nyeri tekan
b. Inspeksi telinga dalam: Kebersihan: bersih
Lesi : Tidak ada lesi
Massa : Tidak ada massa
Serumen : Tidak ada serumen
c. Palpasi Daun Telinga: Nyeri: Tidak ada nyeri tekan
Massa: Tidak ada massa
d. Pemeriksaan Rinne: Klien masih bisa mendengarkan suara garpu talla
secara normal, Weber: Klien masih bisa mendengarkan suara garpu
talla secara normal, Swabach: Klien masih bisa mendengarkan suara
detakan jam secara normal
e. Hasil temuan lain: -
8. Sistem Endokrin
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan: Tidak.
Bentuk dan proporsi tubuh : Normal
b. Riwayat DM (ditanyakan keluhan trias DM) : ya
Polidipsi (ya), poliuria (ya), polofagia (ya)
c. Inspeksi kesimetrisan leher: Leher simetris
d. Hiperpigmentasi/hipopigmentasi kulit: Tidak ada
e. Penumpukan massa otot di leher bagian belakang (bufflow neck):
Tidak ada
f. Perubahan tanda sex sekunder: Tidak ada
g. Pertumbuhan rambut berlebihan pada dada dan wajah: Tidak ada
h. Pembesaran payudara pada laki-laki: Tidak ada
i. Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak: Tidak ada.
j. Tremor: Pasien mengatakan tidak mengalami tremor pada bagian
tangan maupun kaki.
k. Pembesaran kelenjar tiroid: Tidak ada pembesaran kelenjar
l. Hasil temuan lain: -
9. Sistem Cairan dan Elektrolit
Data Subjektif :
a. Perasaan haus yang berlebihan: Pasien mengatakan tidak pernah
merasa haus yang berlebihan
b. Faktor risiko kekurangan cairan dan elektrolit: Tidak ada
c. Kedutan otot: Pasien mengatakan tidak merasakan kedutan pada otot
d. Kejang/ riwayat kejang: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
kejang
e. Hasil temuan lain: -
Data objektif :
a. Intake cairan : 1500cc
b. Output cairan : 2100cc
c. Balance cairan : - 600 cc
d. Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
e. Turgor kulit : Baik
f. Tekstur kulit : Elastis
g. Kelembaban kulit : Kulit kering
h. Kelembaban membrane mukosa: Membran mukosa kering
i. Tekstur lidah : Kasar dan berwarna merah muda
j. Tekanan vena jugularis : Tidak ada peningkatan vena jugularis
k. Edema: Umum : Tidak ada pembengkakan
l. Lingkar abdomen : 88 cm
m. Perfusi perifer : tidak ada
n. Hasil temuan lain :-
10. Sistem Imunitas
Data Subjektif :
a. Riwayat alergi/ sensitivtas: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi,
Sebutkan: -
b. Reaksinya: -
c. Perubahan imunitas sebelumnya: Pasien mengatakan sistem imunnya
mulai berkurang karena akhir-akhir ini sering sakit, penyebab: faktor
usia, stress, dan pola hidup kurang sehat
d. Riwayat penyakit hubungan seksual: Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit dalam berhubungan seksual.
e. Perilaku risiko tinggi: -
f. Transfusi darah/jumlah: Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan
transfusi darah, Kapan: -
g. Riwayat infeksi kronis: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
infeksi yang parah.
h. Riwayat pembedahan: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
operasi
i. Riwayat imunitas dewasa: Tidak ada
j. Riwayat penggunaan obat-obatan steroid: Pasien mengatakan tidak
pernah mengonsumsi obat tersebut
k. Keluhan nyeri tekan pada kelenjar limfe: Pasien mengatakan tidak
merasakan nyeri
l. Pembesaran kelenjar limfe: Tidak ada
m. Hasil temuan lain: Pasien mengatakan akan mencoba menerapkan pola
hidup sehat
Data Objektif :
a. Inspeksi kulit dan mukosa: elastis
b. Purpura/ perdarahan subkutan: Tidak ada
Dermatitis : Tidak ada
Inflamasi : Tidak ada
Pengeluaran secret : Tidak ada
Ultearia : Tidak ada
Dimana : Tidak ada
Banyaknya : Tidak ada
c. Kemerahan di kulit: Tidak ada kemerahan pada kulit
d. Palpasi kelenjar limfe servikal, aksilaris dan inguinalis:
Ukuran : Tidak ada
Konsistensi : Tidak ada
e. Hasil temuan lain : -
11. Sistem Reproduksi
Data Subjektif :
a. Aktif melakukan hubungan seksual : Tidak
b. Penggunaan kondom saat berhubungan : Tidak
c. Masalah/kesulitan dalam berhubungan seks : Tidak
Data Objektif :
a. Pria
1) Rabbas penis: tidak ada, warna : -
2) Gangguan prostas: ada
3) Sirkumsisi: pasien mengatakan sunat
4) Vasektomi: tidak pernah
5) Hasil temuan lain: -
12. Sistem Hematologi
a. Riwayat transfuse darah : Tidak, Kapan:-, Jumlah: -
E. Data Tambahan
1. Pola Aktifitas, Istirahat Dan Tidur
Data subjektif :
a. Aktifitas yang biasa dilakukan: menanam padi di sawah
b. Perasaan bosan/ tidak puas: Pasien mengatakan tidak pernah merasa
bosan
c. Keterbatasan karena kondisi: Pasien mengatakan tidak mengalami
keterbatasan dalam bergerak.
d. Lama waktu tidur: Malam: ± 6 jam, Siang: ± 1 jam
e. Hasil temuan lain: -
Data objektif :
a. Respon terhadap aktifitas yang teramati :
Kardiovaskuler : 150/90 mmHg
Pernafasan : 24x/menit
b. Status mental : Pasien terlihat mengantuk
c. Mata merah : Tidak ada
d. Kelopak mata bewarna gelap: Ya
e. Terlihat menguap: Ya
f. Hasil temuan lain: -
2. Integritas Ego (Status Psikososial)
Data subjektif :
a. Faktor-faktor stress: Pasien mengatakan stress karena kondisi
kesehatannya.
b. Cara mengatasi stress: Pasien mengatakan jika mengalami tekanan
biasanya mengobrol dengan tetangga.
c. Masalah-masalah financial: Pasien mengatakan biaya pendidikan yang
semakin mahal.
d. Status hubungan: Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya
saat baik dan sering mengobrol saat waktu senggang.
e. Faktor-faktor budaya: Pasien mengatakan tidak ada hubungan
penyakitnya saat ini dengan budaya.
f. Gaya hidup: Pasien mengatakan gaya hidupnya sehat
g. Perasaan ketidakberdayaan: Pasien mengatakan tidak pernah memiliki
perasaan tidakberdaya.
h. Peran dalam keluarga: Pasien mengatakan perannya dalam
keluarganya yaitu sebagai kepala keluarga dan bapak
i. Hubungan dengan anggota keluarga yang lain: Pasien mengatakan
hubungannya dengan keluarga lain sangat baik dan sering berkunjung
antara satu sama lain ketika liburan
j. Orang pendukung: Pasien mengatakan orang yang sering mendukung
adalah keluarganya sendiri
k. Komunikasi dengan orang lain: Pasien mengatakan komunikasi
dengan tetangga sangat baik
l. Hasil temuan lain: -
Data objektif :
a. Status emosional (pilih yang sesuai): Cemas
b. Respon-respon fisiologis yang terobservasi: Pasien tampak cemas dan
lemah
c. Bicara: Jelas, Afasia/Disartria: Tidak ada
Penggunaan alat bantu bicara: Pasien tidak menggunakan alat bantu
bicara
d. Kemampuan komunikasi non verbal: Tidak ada
e. Hasil temuan lainnya: -
3. Activity Daily Living
Data Subjektif:
a. Aktifitas sehari-hari : Tergantung,
Mobilitas : Pasien mengatakan untuk saat ini jika ingin
berpindah selalu dibantu oleh keluarga
Makan : Pasien mengatakan tidak nafsu
makan
Kebersihan diri : Pasien mengatakan untuk sibin dibantu
oleh keluarganya
Berpakaian : Pasien mengatakan untuk mengganti
pakaian dibantu oleh keluarga
Toileting : Pasien mengatakan untuk BAK dan BAB
dibantu oleh keluarga
Bantuan diberikan oleh : Keluarga pasien
b. Hasil temuan lain: Pasien terpasang kateter
Data Objektif:
a. Penampilan umum : Tampak lemah
b. Cara berpakaian : Tampak rapi
c. Bau badan : Wangi
d. Kebersihan badan : Tampak bersih
Kuku : Bersih
Kulit kepala : Bersih
Kutu : Tidak ada
e. Hasil temuan lain :-
4. Ketidaknyamanan
Data Subjektif:
a. Perasaan nyeri : Pasien mengatakan ada nyeri
Intensitas : nyeri 2 menit
Frekuensi : nyeri hilang timbul
Durasi : 2 menit
Kualitas : nyeri seperti disayat
Penjalaran : Tidak ada
b. Faktor-faktor pencetus : nyeri post op
c. Faktor pemberat :-
d. Cara menghilangkan :-
Keberhasilan :-
e. Hasil temuan lain :-
Data Objektif :
a. Mengerutkan muka : Ada
Menjaga area nyeri : Iya
b. Respon emosional : Ada
Penyempitan focus : Ada
c. Hasil temuan lain :-
5. Pembelajaran
Data Subjektif :
a. Bahasa dominan: Pasien mengatakan dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa
b. Keterbatasan kognitif: Tidak ada
c. Keyakinan kesehatan yang dilakukan: Pasien mengatakan jika sakit
akan selalu berobat ke pelayanan kesehatan
d. Orientasi terhadap perawatan kesehatan berhubungan dengan kultur
budaya/agama yang dianut: Pasien mengatakan sakit yang dirasakan
saat ini adalah ujian dari Allah SWT dan selalu diterima dengan ikhlas
e. Harapan terhadap tim kesehatan: Pasien mengatakan agar tenaga
kesehatan dapat merawat dengan baik dan saya dapat sehat kembali
f. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan: Pasien
mengatakan hal yang biasa dilakukan jika merasa kurang enak
badannya biasanya dibuat istirahat dan tidur.
Keberhasilan: Pasien mengatakan badannya merasa sudah enakan
g. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi klien saat ini dan
perawatan yang diperlukan: Pasien mengatakan sesak jarang terjadi
dan baru sekarang merasakan sesak.
h. Hasil temuan lain: -
Data Objektif :
a. Klien dan atau keluarga tampak bingung : Tidak
b. Sering bertanya kepada tim kesehatan : Tidak
Hal yang sering ditanyakan :-
F. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Darah Rutin


Lekosit 11.20 ribu/mm3
Hitung jenis 59,5 %
Netrofil 13.0 %
Limfosit 13,4 %
Monosit 3.7 %
Eosinofil 0.4 %
Basophil 0.4 %
Eritrosit 4.06 juta/ul
Hemoglobin 12.1 g/dl
Hematocrit 36 %
MCV 29.4F1
MCH 29.9 pg
RDW – CV 12.5 %
Trombosit 224 ribu/mm3
Kimia Klinik
Na 138 mmol/L
K 2.50 mmol/L
Cl 956 mmol/L
Hemostasis
Fibrinogen control 456 mg/dl
Masa perdarahan Masa
226.0
pembekuan PT – INR
Masa prothrombin INR 2 menit
Masa pembekuan PT-
7 menit
INR
Masa prothrombin 13.4 detik
INR 1.08
Analisa Gas Darah
pH 7.30
PCO2 43.6 mmHg
PO2 80 mmol/L
HCO3 29 mmol/L
BE 0.4 mmol/L
Saturasi O2 94 %

2. Laporan Operasi
Tanggal operasi : 29 Juni 2020 pukul 07.30 – 08.30 WIB
Diagnosa : Hipertrofi prostat
Jenis tindakan : TURP
Teknik anestesi : Spinal anestesi
Penyakit penyerta : Geriatri asma
Hasil : Dilakukan TURP secara sistematis keluar jaringan
prostat ± 20gr
3. Terapi
Nama obat Dosis Rute Indikasi
Laxadin 3 x 2 sdt Oral Laksatif
Ceftriaxone 2x2 gr IV Antibiotic
Kalnex 3x1 IV Anti perdarahan
Vit K 3x1 IV Pembekuan
Vit C 1 x 400 mg IV Anti oksidan
OMZ 1x 40 mg IV Tukak lambung
Methilprednisolon 1 x 62.5 IV Antiinflamasi
Combivent 4 x per hari Inhalasi Bronkodilator
Pulmicort 2 x per hari Inhalasi Bronkodilator
Aminophilin 240 mg/ 8 jam IV Bronkodilator

G. Analisa Data
No Hari / Data Kemungkinan Masalah
Tanggal Penyebab Keperawatan
1 Sabtu, 23 DS: Post operasi BPH Nyeri Akut (D.0077)
Oktober 2021 - Pasien mengatakan
Pukul 20.30 bahwa dirinya merasa Tindakan TURP:
nyeri karena setelah Protatektomi
dioperasi. P: Post op.
BPH, Q: Seperti Trauma bekas insisi
disayat, R: Dibawah
perut, S: Skala 7, T: Impuls nyeri dikirim
Hilang timbul selama 2 melalui serabut saraf
menit. perifer
DO:
- Pasien tampak Serabut nyeri mencapai
mengerutkan muka saat kortkes serebral
nyeri
- Pasien tampak menjaga Pasien meringis, pasien
perut area bawah agar mengeluh nyeri
tidak banyak
digerakkan dan Nyeri akut
disentuh orang lain
- Pasien lebih sering
marah saat nyerinya
terasa sakit sekali
- Pasien jadi lebih sering
fokus pada cara
menghilangkan
nyerinya yang tak
kunjung berkurang
- Dilakukan TURP
secara sistematis keluar
jaringan prostat ± 20gr
2 Sabtu, 23 DS: Faktor pencetus Gangguan Pertukaran
Oktober 2021 - Pasien mengatakan (Alergen/Non alergen) Gas (D.0003)
Pukul 20.30 bahwa dirinya seorang
perokok Spasme otot bronchus
DO
- Pasien tampak gelisah Bronchospasme
dengan kondisinya saat
ini Alveoli tertutup
- Saturasi Oksigen 94%
- Tekanan Darah: 150/9 Hipoksemia
mmHg
- RR: 24x/menit Asidosis Respiratorik
- Pola nafas dangkal
- pH: 7,30 Gangguan pertukaran gas
- K (Kalium) rendah:
2,50 mmol/L
- HCO3 tinggi: 29
mmol/L
- Cl (Klorida) tinggi 956
mmol/L
- Penyakit penyerta :
Geriatri asma
- Pasien menerima terapi
Combivent (4x/hari)
dan Pulmicort (2x/hari)
3 Sabtu, 23 DS: Post operasi BPH Risiko Infeksi
Oktober 2021 - Pasien mengatakan (D.0142)
Pukul 20.30 bahwa dirinya post op. Tindakan TURP:
BPH Protatektomi
DO
- Pasien terpasang DC Trauma bekas insisi
kateter
- Status urinasi pasien Penurunan pertahanan
dikeluarkan (imunitas) tubuh
2000ccc/hari, bau
ammonia, dan warna Risiko Infeksi
kemerahan
- Neutrofil rendah 13,0%
- Limfosit rendah 13,4%

II. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan perubahan membrane
alveolus – kapiler (D.0003)
3. Risiko Infeksi: efek prosedur invasive (D.0142)
III. Rencana Keperawatan
No Dx Hari Tanggal Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1 Sabtu, 23 Oktober Setelah diakukan tindakan Manajemen Nyeri
2021 keperawatan selama 3x24 (I.08238)
Pukul 20.30 jam diharapkan nyeri - Identifikasi lokasi, - Untuk mengkaji
pasien dapat menurun, karakteristik, durasi nyeri
dengan criteria hasil: frekuensi kualitas,
dan intensitas nyeri
Tingkat nyeri (L.08066) - Identifikasi skala - Untuk mengkaji
- Keluhan nyeri nyeri nyeri
Dari skala 2 - Identifikasi respons - Untuk mengkaji
diturunkan ke skala 3 nyeri non verbal nyeri
- Meringis - Identifikasi faktor - Untuk mengkaji
Dari skala 3 yang memperberat nyeri
diturunkan ke skala 4 dan memperingan
- Sikap protektif nyeri
Dari skala 3 - Monitor - Untuk mengkaji

diturunkan ke skala 4 keberhasilan terapi teknik yang

- Gelisah komplementer yang digunakan pasien

Dari skala 3 sudah diberikan agar nyeri

diturunkan ke skala 4 berkurang

- Berikan teknik - Memberikan terapi

nonfarmakologis komplementer agar

untuk mengurangi nyeri pasien

rasa nyeri berkurang

- Pertimbangkan - Memberikan terapi

jenis dan sumber komplementer agar

nyeri dalam nyeri pasien

pemilihan strategi berkurang

meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, - Untuk menambah

periode, dan pemicu pengetahuan pasien

nyeri
- Jelaskan strategi - Memberikan terapi

meredakan nyeri komplementer agar


nyeri pasien
berkurang

- Anjurkan - Untuk mengurangi


menggunakan ketergantungan
analgetik secara pasien dengan obat-
tepat obatan
- Ajarkan teknik - Memberikan terapi
nonfarmakologis komplementer agar
untuk mengurangi nyeri pasien
rasa nyeri berkurang
- Kolaborasi - Membantu
pemberian analgetik mengurangi rasa
nyeri pasien dengan
obat
2 Sabtu, 23 Oktober Setelah diakukan tindakan Terapi Oksigenasi
2021 keperawatan selama 3x24 (I.01026)
Pukul 20.30 jam diharapkan - Monitor kecepatan - Untuk mengkaji
pertukaran gas aliran oksigen adanya sesak nafas
meningkat, dengan - Monitor aliran - Untuk mengkaji
criteria hasil: oksigen secara aliran oksigen yang
periodic dan diberikan
Pertukaran gas (L.01003) pastikan fraksi yang
- Dispnea diberikan cukup
Dipertahankan pada - Monitor efektifitas - Untuk mengkaji
skala 5 terapi oksigen keberhasilan terapi
- Bunyi nafas tambahan - Monitor - Untuk mengkaji
Dipertahankan pada kemampuan adanya sesak nafas
skala 5 melepaskan oksigen
- Takikardia saat makan
Dari skala 3 - Monitor tanda- - Untuk mengkaji
ditingkatkan ke skala tanda hipoventilasi adanya sesak nafas
4 - Monitor tanda dan - Untuk mengkaji
- pH arteri gejala toksikasi adanya keracunan
Dari skala 3 oksigen dan oksigen pada pasien
ditingkatkan ke skala atelektasis
4 - Monitor tingkat - Untuk mengkaji
- Pola nafas kecemasan akibat keberhasilan terapi
Dari skala 3 terapi oksigen oksigen
ditingkatkan ke skala - Monitor integritas - Untuk mengkaji
4 mukosa hidung dampak pemberian
akibat pemasangan oksigen pada pasien
oksigen
- Pertahankan - Untuk
kepatenan jalan mempertahankan
napas aliran oksigen
- Tetap berikan - Untuk mengurangi
oksigen saat pasien adanya sesak nafas
ditransportasi pada pasien
- Gunakan perangkat - Untuk memudahkan
oksigen yang sesuai pasien dalam
dengan tingkat menerima oksigen
mobilitas pasien
- Ajarkan pasien dan - Untuk
keluarga cara meningkatkan
menggunakan pengetahuan pasien
oksigen di rumah dan keluarga
- Kolaborasi - Untuk menentukan
penentuan dosis dosis oksigen yang
oksigen akan diberikan pada
pasien
- Kolaborasi - Untuk menentukan
penggunaan kapan penggunaan
oksigen saat oksigen pada pasien
aktivitas dan/atau
tidur
3 Sabtu, 23 Oktober Setelah diakukan tindakan Perawatan Luka
2021 keperawatan selama 3x24 (I.14564)
Pukul 20.30 jam diharapkan risiko - Monitor - Untuk mengkaji
infeksi menurun, dengan karakteristik luka luka
criteria hasil: - Monitor tanda- - Untuk mengkaji
tanda infeksi adanya tanda infeksi
Tingkat infeksi (L.14137) pada luka
- Demam - Lepaskan balutan - Untuk mengkaji
Mempertahankan pada dan plester secara adanya tanda infeksi
skala 5 perlahan pada luka
- Kemerahan - Bersihkan dengan - Untuk
Dari skala 3 cairan NaCl atau membersihkan area
diturunkan ke skala 4 pembersih luka
- Nyeri nontoksik
Dari skala 2 - Bersihkan jaringan - Untuk
diturunkan ke skala 3 nekrotik membersihkan area
- Bengkak luka dan mencegah
Dari skala 2 infeksi
diturunkan ke skala 3 - Berikan salep yang - Untuk membantu
sesuai ke kulit/lesi mempercepat
penyembuhan luka
- Pasang balutan - Untuk membantu
sesuai jenis luka mempercepat proses
penyembuhan luka
- Pertahankan teknik - Meminimalisir
steril saat proses infeksi dan
melakukan mempercepat
perawatan luka penyembuhan luka
- Ganti balutan sesuai - Meminimalisir
jumlah eksudat dan proses infeksi dan
drainase mempercepat
penyembuhan luka
- Jadwalkan - Meminimalisir
perubahan posisi infeksi nosokomial
setiap 2 jam atau pada area punggung
sesuai kondisi pasien
pasien
- Berikan diet dengan - Untuk mempercepat
kalori 30 – 35 penyembuhan luka
kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25 – 1,5
gr/kgBB/hari
- Berikan suplemen
- Untuk mempercepat
vitamin dan mineral
penyembuhan luka
- Jelaskan tanda dan
- Untuk menambah
gejala infeksi
pengetahuan pasien
- Anjurkan
- Untuk mempercepat
mengkonsumsi
penyembuhan luka
makanan tinggi
kalori dan protein
- Ajarkan prosedur
- Untuk menambah
perawatan luka
pengetahuan pasien
secara mandiri
- Kolaborasi
- Untuk
pemberian
meminimalisir
antibiotic
proses infeksi

IV. Catatan Keperawatan


No Dx Hari/Tanggal/Jam Tindakan Respon&Hasil
1,2,3 Sabtu, 23 Oktober 1.Mengkaji nyeri klien meliputi 1. S : Klien mengatakan nyeri setelah
2021 skala, intensitas, kualitas nyeri melakukan operasi
20.30 2.Mengkaji faktor yang O : Klien terlihat cemas dan
memperberat nyeri melindungi area nyeri. Pengkajian
3. Mengajarkan strategi terapi non nyeri:P : Luka Post OpQ : Seperti
farmakalogi untuk mengurangi disayat,R : Dibawah perut,S : Skala 7,T
nyeri : Hilang timbul selama 2 menit
2. S : Klien mengatakan nyeri dirasakan
setelah melakukan operasi
O : Klien telah melakukan operasi Bph
3.S : Klien mengatakan mau melakukan
terapi non farmakologis yang akan
diajarkan untuk mengurangi nyeri
O : Klien terlihat menahan nyeri dan
antusias untuk belajar terapi non
farmakologis
21.00 1. Mengkaji tingkat kesulitan 1. S : Klien mengatakan nafasnya
bernafas klien terasa sesak
2. Memberikan bantuan oksigen O : Klien perokok aktif
pada klien 2. S : Klien mengatakan setelah
3. Memberikan posisi yang dibantu dengan pemberian
nyaman pada klien oksigen lebih enak
O : Klien terlihat lebih tenang
3. S : Klien Mengatakan sudah
lebih nyaman
O: Klien sudah lebih nyaman
dan tenang
22.00 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi 1. S : Klien mengatakan cemas
pada luka dan takut setelah melakukan
operasi
O : Terlihat luka bekas
operasi, tidak terjadi
pendarahan
1,2,3 Minggu 24 Oktober 1. Mengkaji perubahan nyeri klien 1. S : Klien mengatakan nyeri yang
2021 2. Mengajarkan terapi non dirasakan masih hilang timbul
07.00 – 08.00 farmakologi ( Terapi relaksasi O : Klien terlihat melindungi
nafas dalam ) area nyeri dan masih terlihat
gelisah
2. S : Klien terlihat antusias
terhadap terapi yang dianjurkan
O : Klien bisa mempraktikan
teapi yang sudah diajarkan
09.00 – 10.00 1. Mengkaji tingkat 1. S : klien mengatakan masih
pernafasan klien sedikit sesak nafas
2. Mengkaji adanya otot O : Klien masih merasa gelisah
bantu pernafasan klien 2. S :Klien mengatakan Kalau
3. Memonitor aliran oksigen dilepas selang oksigennya
klien merasa sesak nafasnya
O : Tidak ada otot bantu
pernafasan saturasi oksigen 94%
3. S : Klien mengatakan merasa
nyaman mendapat bantuan aliran
oksigen
O : aliran oksigen yang
diberikan sesuai dengan
kebutuhan
11.00 – 12.00 1. Mengkaji tanda tanda 1. S : Klien mengatakan nyeri pada
infeksi pada luka klien sekitar area luka
2. Melakukan perawatan luka O : terdapat luka jaitan post
klien operasi kondisi luka baik tidak
3. Mengganti balutan klien ada pus, nanah dan pendarahan
2. S : Klien mengatakan gelisah
O : tidak ada tanda tanda infeksi
3. S : Klien mengatakan merasa
lebih nyaman karena sudah
diganti balut
O : Area sekitar luka sudah
bersih dan balutan bersih
1,2,3 Senin, 25 Oktober 1. Mengkaji nyeri klien 1. S : Klien mengatakan nyeri masih
2021 2. Mengulang teknik relaksasi dirasakan tetapi sudah berkurang
07.00 – 08.00 nafas dalam yang sudah O : Klien terlihat lebih tenang dan masih
diajarkan melindungi area nyeri
3. Mengkaji tingkat keberhasilan 2. S : Klien mengatakan bisa
terapi melakukan secara mandiri terapi
relaksasi nafas dalam
O : Klien bisa mempraktikan
mandiri teknik relaksasi nafas dalam
3. S : Klien mengatakan lebih tenang
setelah melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
O : Klien terlihat lebih tenang dan
nyaman

09.00 – 10.00 1. Mengkaji pernafasan klien 1. S : Klien mengatakan


2. Monitor aliran oksigen sudah tidak sesak nafas
3. Monitor saturasi oksigen O : Klien terlihat lebih
tenang dan tidak
kesulitan bernafas
2. S : klien mengatakan
sudah tidak mau
menggunakan oksigen
O : Klien terlihat tidak
ada kesulitan dalam
bernafas
3. S :
O : Saturasi oksigen 99%
11.00-12.00 1. Mengkaji tanda-tanda 1. S : Klien mengatakan sudah
infeksi pada luka lebih tenang karena nyeri pada
2. Memonitor ttv luka sudah berkurang
O : Kondisi luka baik tidak ada pus,
nanah pendarahan pada luka
2. S :
O : TTV :
TD : 120/80 mMhg
Nadi : 80 x menit
RR : 24x menit
S: 36,5
Saturasi oksigen :99%

V. Catatan Perkembangan
No Dx Hari Tanggal Jam Perkembangan Pasien
1 Sabtu, 23 Oktober 2021 S :
06.00 - Klien mengatakan nyeri dirasakan setelah melakukan operasi
- Klien mengatakan mau melakukan terapi non farmakologis
yang akan diajarkan untuk mengurangi nyeri
O:
- Klien terlihat cemas dan melindungi area nyeri. Pengkajian
nyeri:P : Luka Post OpQ : Seperti disayat,R : Dibawah
perut,S : Skala 7,T : Hilang timbul selama 2 menit
- Klien telah melakukan operasi Bph
- Klien terlihat menahan nyeri dan antusias untuk belajar
terapi non farmakologis
A : Nyeri Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengkaji perubahan nyeri klien
2. Mengajarkan terapi non farmakologi ( Terapi relaksasi nafas
dalam )

2 Sabtu, 23 Oktober 2021 S:


06.00 - Klien mengatakan nafasnya terasa sesak
- Klien mengatakan setelah dibantu dengan pemberian oksigen
lebih enak
O:
- Klien perokok aktif
- Klien sudah lebih nyaman dan tenang
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengkaji tingkat kesulitan bernafas klien
2. Memberikan bantuan oksigen pada klien
3. Memberikan posisi yang nyaman pada klien
3 Sabtu, 23 Oktober 2021 S : Klien mengatakan cemas dan takut setelah melakukan operasi
06.00 O : Terlihat luka bekas operasi, tidak terjadi pendarahan
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
4. Mengkaji tanda tanda infeksi pada luka klien
5. Melakukan perawatan luka klien
6. Mengganti balutan klien
1 Minggu 24 Oktober 2021 S:
14.00 - Klien mengatakan nyeri yang dirasakan masih hilang timbul
- Klien terlihat antusias terhadap terapi yang dianjurkan
O:
- Klien terlihat melindungi area nyeri dan masih terlihat
gelisah
- Klien bisa mempraktikan teapi yang sudah diajarkan
A : Masalah Sedikit Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengkaji nyeri klien
2. Mengulang teknik relaksasi nafas dalam yang sudah diajarkan
3. Mengkaji tingkat keberhasilan terapi
2 Minggu 24 Oktober 2021 S :
14.00 - klien mengatakan masih sedikit sesak nafas
- Klien mengatakan Kalau dilepas selang oksigennya merasa
sesak nafasnya
O:
- Tidak ada otot bantu pernafasan saturasi oksigen 94%
- aliran oksigen yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
A : Masalah Sedikit Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
4. Mengkaji pernafasan klien
5. Monitor aliran oksigen
6. Monitor saturasi oksigen
3 Minggu 24 Oktober 2021 S:
14.00 - Klien mengatakan nyeri pada sekitar area luka
- Klien mengatakan merasa lebih nyaman karena sudah diganti
balut
O:
- terdapat luka jaitan post operasi kondisi luka baik tidak ada
pus, nanah dan pendarahan
- Area sekitar luka sudah bersih dan balutan bersih
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi pada luka
4. Memonitor ttv

1 Senin, 25 Oktober 2021 S:


14.0 - Klien mengatakan nyeri masih dirasakan tetapi sudah
berkurang
- Klien mengatakan bisa melakukan secara mandiri terapi
relaksasi nafas dalam
- Klien mengatakan lebih tenang setelah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
O:
- Klien terlihat lebih tenang dan masih melindungi area nyeri
- Klien bisa mempraktikan mandiri teknik relaksasi nafas
dalam
- Klien terlihat lebih tenang dan nyaman
A : Masalah Sedikit Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengkaji Tingkat Nyeri
- Melanjutkan Terapi Non Farmakologi

2 Senin, 25 Oktober 2021 S:


14.0 - Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
- klien mengatakan sudah tidak mau menggunakan oksigen
O:
- Klien terlihat lebih tenang dan tidak kesulitan bernafas
- Klien terlihat tidak ada kesulitan dalam bernafas
- Saturasi oksigen 99%
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
3 Senin, 25 Oktober 2021 S:
14.0 - Klien mengatakan sudah lebih tenang karena nyeri pada luka
sudah berkurang
O:
- Kondisi luka baik tidak ada pus, nanah pendarahan pada luka
- TTV :
TD : 120/80 mMhg
Nadi : 80 x menit
RR : 24x menit
S: 36,5
- Saturasi oksigen :99%
A : Masalah Hampir Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Melakukan perawatan luka klien
2. Mengganti balutan klien

Anda mungkin juga menyukai