NAMA KELOMPOK
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat bayi saat lahir kurang dari 2500 gram yang
merupakan hasil dari kelahiran prematur (sebelum 37 minggu usia kehamilan). Bayi dengan
berat badan lahir rendah sangat erat kaitannya dengan mortalitas dan morbiditas, sehingga
akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif serta penyakit kronis di kemudian
hari (WHO, 2004)
Klasifikasi BBLR
Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah (Proverawati dan Ismawati, 2010).
1. Faktor ibu
a. Penyakit
Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan antepartum, infeksi kandung kemih.
Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual, hipertensi, HIV/AIDS, penyakit jantung.
Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
b. Ibu
Angka kejadian prematitas tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun).
Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
c. Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah.
Aktivitas fisik yang berlebihan.
d. Budaya
Tidak diperbolehkan memakan makanan yang masih panas
Memaka nbuah yang dempet
2. Faktor Janin
Faktor janin meliputi: kelainan kromosom, infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella
bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.
3. Faktor Plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh: hidramnion, plasenta previa, solutio plasenta, sindrom
tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain: tempat tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi,
serta terpapar zat beracun.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang dapat ditemukan dengan bayi berat lahir rendah (Mitayani, 2009):
Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30
cm, dan lingkar kepala kurang dari 33cm.
Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, dan lemak subkutan amat sedikit.
Osofikasi tengkorak sedikit serta ubun-ubun dan sutura lebar.
Genitalia imatur, labia minora belum tertutup dengan labia miyora.
Pergerakan kurang dan lemah, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mendapatkan
serangan apnea.
Lebih banyak tidur dari pada bangun, reflek menghisap dan menelan belum sempurna.
Patofisiologi
Masalah utama Berat Bayi Lahir Rendah :
Hipotermia
Sewaktu kulit bayi menjadi dingin saraf afferent menyampaikan pada sentral pengatur panas di
hipotalamus saraf yang dari hipotalamus sewaktu mencapai brownfat memacu pelepasan
noadrenalin local sehingga trigliserida dioksidasi menjadi gliserol dan asam lemak. Blood
gliserol level meningkat tetapi asam lemak secara local dikonsumsi untuk menghasilkan panas
daerah brownfat menjadi panas kemudian didistribusikan ke beberapa bagian tubuh melalui
aliran darah.
Dampak BBLR
Masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf pusat,
kardiovaskular, hematologi, gastrointerstinal, ginjal, termoregulasi (Maryunani, dkk, 2009)
Sistem Pernafasan
Sistem Neurologi (Susunan Saraf Pusat)
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
Sistem Termoregulasi
Sistem Hematologi
Sistem Imunologi
Sistem Perkemihan
Sistem Pengelihatan
Sistem Integument
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada bayi BBLR yaitu dengan menerapkan beberapa metode
Developemntal care yaitu :
Pemberian posisi
Minimal handling
Perawatan Metode Kanguru (Kangaroo Mother Care)
Kandungan ASI
LAKTOSA
Adalah jenis karbohidrat utama yang terkandung dalam ASI dan berperan penting dalam memberikan energi
bagi si Kecil. Komposisi laktosa = kurang 7gr/100ml.
LEMAK
Adalah zat gizi terbesar kedua pada ASI merupakan sumber energi utama bagi bayi yang berperan dalam
pengaturan suhu tubuh bayi. Karena mengandung komponen lemak esensial. Komposisi lemak -3,7
-8gr/100ml
OLIGOSAKARIDA
Merupakan salah satu jenis karbohidrat dan merupakan zat gizi terbesar ketiga dalam ASI. Zat ini terbukti
mampu meningkatkan jumlah bakteri sehat secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi. Kompsisi
oligosakarida -10-12gr/ltr
PROTEIN
ASI juga mengandung komponen dasar yaitu asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Komposisi protein -1,2-1,3gr/100ml
ASUHAN KEPERAWATAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
1. Pengkajian umum
Timbang bayi tiap hari, atau lebih bila ada permintaan dengan menggunakan timbangan elektronik.
Ukur panjang badan, dan lingkar kepala secara berkala.
Jelaskan bentuk dan ukuran tubuh secara umum, postur saat istirahat, kemudian bernafas, dan adanya lokasi edema.
Observasi adanya deformitas yang tampak.
Observasi setiap tanda kegawatan, warna yang buruk, hipotonia, tidak responsive, dan apnea.
2. Pengkajian respirasi
Observasi bentuk dada (barrel, konkaf), simetri, adanya insisi, slang dada, atau devisiasi lainnya.
Observasi adanya penggunaan otot penapasan tambahan cuping hidung atau retraksi substernal, interkostal atau subklavikular.
Tentukan frekuensi pernapasan dan keteraturannya.
Lakukan auskultasi dan jelaskan suara napas (stridor, krepitasi, mengi, suara basah berkurang, daerah tanpa suara, grunting),
berkurangnya masukan udara, dan kesamaan suara napas.
Tentukan apakah diperlukan pengisapan.
3. Pengkajian kardiovaskuler
Tentukan adanya distensi abdomen, adanya edema dinding abdomen, tampak pelistaltik, tampak gulungan usus, dan status
umbilicus.
Tentukan adanya tanda regurgitasi dan waktu yang berkaitan dengan pemberian makanan, karakter dan jumlah residu jika
makanan keluar, jika terpasang selang nasogasrtik, jelaskan tipe penghisap, dan haluaran (warna, konsistensi, pH).
Palpasi batas hati (3 cm dibawah batas kosta kanan).
Jelaskan jumlah, warna, dan konsistensi feses, periksa adanya darah.
Jelaskan bising usus.
5. Pengkajian genitourinaria
6. Pengkajian neurologis-muskuloskeletal
Jelaskan gerakan bayi, kejang, kedutan, tingkat aktivitas terhadap rangsang, dan evaluasi sesuai masa
gestasinya.
Jelaskan posisi bayi atau perilakunya (fleksi, ekstensi).
Jelaskan refleks yang ada ( moro, rooting, sucking, plantar, tonick
neck, palmar).
Tentukan tingkat respons dan kenyamanan.
7. Suhu tubuh
Tentukan suhu kulit dan aksilar.
Tentukan hubungan dengan suhu sekitar lingkungan.
8. Pengkajian kulit
Terangkan adanya perubahan warna, daerah yang memerah, tanda iritasi, melepuh, abrasi, atau daerah terkelupas,
terutama dimana peralatan pemantau infus atau alat lain bersentuhan dengan kulit. Periksa juga dan catat preparat
kulit yang dipakai (missal plester, povidone-jodine).
Tentukan tekstur dan turgor kulit kering, lembut, bersisik, terkelupas dan lain-lain.
Terangkan adanya ruam, lesi atau tanda kulit.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan oleh seorang perawat pada bayi dengan BBLR :
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
Hipotermia berhubungan dengan perningkatan area permukaan tubuh terhadap rasio berat badan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis
Terima Kasih