Disusun oleh :
071202023
FAKULTAS KESEHATAN
2021
Pengkajian
Waktu Pengkajian : Rabu, 22 juni 2020 Jam 09.00 WIB
A. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. A (L/P)
Umur : 50 tahun
Tanggal,Lahir : Surakarta, 17 Juli 1970
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Surakarta
Status : Menikah
Diagnosa : Combustio (lukabakar)
Tgl Masuk RS : 20Juli 2020
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. B (L/P)
Umur : 41 Tahun
Alamat : Surakarta
Hub dengan Pasien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri dan panas pada area kulit terutama bagian tangan,
kaki dan dadanya karena terdapat lukabakar, akibat kebakaran ditempat pembakaran
sampah klien bekerja
P : pasien mengatakan merasakan nyeri dan panas
Q : pasien mengatakan seperti disayat-sayat
R : pasien mengatakan nyeri di tangan, kaki dan bagian dada
S : pasien mengatakan nyeri di skala 7
T :pasien mengatakan nyeri terus menerus
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit :
Pasienmengatakanlangsungdibawa RSsetelah mengalami luka akibat kebakaran di sebuah
tempat pembakaran sampah plastik. Pasien mengalami luka tangan, kaki, dan bagian dada.
Saat ini klien sudah terpasang infus NaCl 0.9% 22 tpm. Pasein mengatakan mengalami
nyeri dan panas yang mendadakpada area yang terbakar. Pasien mengatakan nyeri
bertambah ketika bergerak, upaya yang telah dilakukan yaitulangsung dibawa ke RS
setelah kejadian tersebut
3. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan
sebelumnyabelumpernahmengalamiataumengeluhkankondisisepertisaatini,
pasienjugamengatakanbelompernahdioprasi, pasien mengatakan tidak memiliki alergi
makanan, obat-obatan, danalergiterhadaplingkungan (tidak mempunyai alergi debu,
cahaya panas maupun dingin)
Kebiasaan hidup tidak sehat : pasien mengatakanmerokokdan kurang olahraga
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan jika di dalam keluarganya jarang melakukan olahraga, hanya pasien
yang menjadi perokok aktif, pasien jugamengatakan di dalam keluargannya tidak ada
yang memiliki penyakit menular maupunmenurunseperti diabetes, hipertensi, hepatitis dll
C. Riwayat Lingkungan Tempat Tinggal
1. Tipe tempat tinggal
Pasien mengatakan tinggal di rumah permanen, dindingnya sudah tembok, lantainya
keramik.
2. Jumlah kamar
Pasien mengatakan jumlah kamarnya ada 4 yaitu, 3 kamar tidur, 1 tempat gudang
penyimanan barang, dan memiliki ruang tamu.
3. Jumlah penghuni
Pasien mengatakan tingal bersama istri dan anaknya
4. Kondisi tempat tinggal
Pasien mengatakan tinggal dilingkungan pedesaan dan rumah layak dihuni
D. Pengkajian Sistem Tubuh
Keadaan umum : keaadan umum pasien tampak lemah
Tingkat kesadaran : Komposmentis
Glascow Coma Scale : E4, M 6, V5 = 15
TTV :
Tekanan darah : 130/95 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 38.8o C
Pernafasan : 25 x/ menit
1. System Pernafasan
Data Subjektif :
a. Dispnea : ada
b. Pemajaman terhadap polusi udara : ada
c. Perokok : Ya
Berapa lama : Pasien mengatakan sudah merokok sejak umur 20 tahun jadi sekarang
merokok sudah 30 tahun, sehari habis setengah bungkus ± 6 batang rokok/hari
d. Penggunaan alat bantu : pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
e. Pengetahuan batuk efektif : pasien mengatakan belum mengetahui batuk efektif.
f. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Kedalaman pernafasan : pernafasan pasien cepat dan dangkl
Irama : irregular
Kesimetrisan : pengembangan paru kanan dan kiri simetris
b. Penggunaan alat bantu pernafasan : 3 lt
c. Pernafasan cuping hidung : ada
d. Patensi nares/ hidung : aliran udara nares hidung paten
e. Batuk : pasien tidak batuk
Sputum : pasien tidak mengeluarkan sputum
Karakteristik : tidak ada
f. Taktil fremitus : taktil fremitus pada klien teraba
Perkusi paru : sonor
Letak : saat di palpasi apeks teraba pada ICS 5 segaris dengan mid clavikulla sinistra.
Bunyi nafas : vesikuler
g. Sianosis : pasien tidak mengalami sianosis
h. Fungsi mental/gelisah : pasien tampak gelisah
i. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
2. System Kardiovaskuler :
Data Subyektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung :
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi/hipertensi.
b. Riwayat edema :
pasien mengatakan tidak mengalami edema maupun batuk berdarah
c. Kesemutan : pasien mengatakan tidak mengalami kesemutan
baal/kebas : pasien mengatakan tidak mengalami baal/kebas
d. Palpitasi : tidak adanya palpitasi
e. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Tekanan darah : 130/95 mmHg
b. Bunyi jantung, bunyi jantung 1 dan 2 : Bunyi jantung normal S1 dan S2 (Lup dup)
a. Murmur : pada pasien tidak ada suara mur-mur
c. Ekstremitas : suhu : 38.8o C warna : sawo matang
a. Pengisian kapiler/ capillary refille (CRT) : kurang dari 2 detik
b. Varises : pasien tidak memiliki varises , phlebitis : pasien tidak memiliki plebitis
c. Abnormalitas kuku (Clubbing finger) : pasien tidak memiliki clubbing finger
d. Membran mukosa : bibir : kering konjungtiva : anemis
e. Sclera : tidak ikterik
d. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan
4. System Integumen
Data Subyektif :
a. Riwayat gangguan kulit : pasien mengatakan mengatakan sebelumnya tidak
mengalami riwayat gangguan kulit
a. Keluhan klien : terdapat luka terbuka akibat luka bakar, kulitnya gosong dan
kemerahan akibat terbakar
b. Gatal : pasien mengtakan tidak mengalami gatal-gatal
c. Panas : pasien mengatakan merasakan panas dan perih pada area dada, tangan, dan
kaki
d. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif
a. Adanya lesi/luka/eritema : pasien ada lesi/luka/eritema
b. Lokasi lesi/luka/eritema : ada lesi/luka/eritema di area tangan, kaki, dan bagian dada
c. Jumlah lesi/luka/eritema :
1) Ekstremitas superior bilateral derajat II AB 18%
2) Cruris bilateral derajat II AB 18%
3) Thorax posterior derajat III 3%
d. Pengkajian luka :
1) Stadium luka : luka grade III
2) Warna dasar luka : coklat kehitaman
3) Ukuran luka : jumlah luas luka 39%
4) Tanda-tanda infeksi : pasien mengalami kenaikan suhu tubuh 38.8˚C tidak ada
tanda infeksi namun harus di waspadai kemunculan Dolor, Kalor, Tumor,
Rubor, Fungsio Laesa.
5. System perkemihan :
Data subyektif :
a. Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
gangguan ginjal/saluran kemih.
b. Riwayat gangguan obat diuretic : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan
obat diuretic.
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : pasien mengatakan tidak mengalami nyeri saat
dan terbakar saat kencing.
d. Kesulitan BAK : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat BAK tetapi
memerlukan bantuan dari keluarganya karena pasien measa lemas.
e. Pola BAK : pola BAK pasien 4-5x/hari
f. Hail temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data objektif :
a. Retensi urin : pasien tidak mengalami retensi urin
b. Inkontinensia urin : pasien tidak mengalami inkontinensia urin
c. Distensi : pasien tidak mengalami distensi urin
d. Karakteristik urin :
Jumlah : 4-5 x/hari Bau : khas urin
Warna : kuning kecoklatan
Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
6. System Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang : Pasien mengatakan bahwa di rumah sakit atau selama dirumah
sakit pasien makan sesuai yang sudah disediakan oleh rumah sakit atau sesuai diet dari
ahli gizi.
b. Kebiasaan makan : pasien mengatakan jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x
dalam sehari
c. Jenis diit : makanan rendah karbohidrat, tinggi serat.
d. Jumlah makanan perhari : Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari
dengan menu yang disesuaikan dengan rumah sakit, tetapi pasien hanya menghabiskan
setengah porsi dietyang sudah disediakan sesuai oleh ahli gizi
e. Kehilangan selera makan (anoreksia) : ada
f. Mual : ada Muntah : tidak
g. Nyeri abdomen : ada Kuadran/regio : 2(kuadran kiri atas)
h. Gangguan mengunyah : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan mengunyah
Menelan : pasien mengatakan tidak memiliki gangguan menelan
i. Pola BAB : Frekuensi : BAB tidak lancar
Warna : Gelap
Konsistensi : padat
Kesulitan : pasien mengatakan mengalami kesulitan BAB
j. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. BB sekarang :58 Kg, TB : 170 cm, IMT :20,76, Bentuk tubuh : normal
b. Halitosis (bau mulut) : pasien tidak ada bau mulut
c. Kondisi mulut : gigi : bersih , lidah : bersih , faring : tidak ada pembengkakan
Tonsil : tidak ada pembesaran pada bagian tonsil
d. Pembesaran abdomen : Perut tampak sedikit cembung
e. Inspeksi : tidak ada lesi atau edema, pembesaran abdomen
Perkusi : Pekak
Auskultasi : bising usus tidak terdengar
Palpasi : terdapat nyeri abdomen
Kuadran/region : 2(kuadran kiri atas)
Nyeri tekan : ada nyeri tekan
Lingkar abdomen : tidak terkaji, Pembesaran Hati/Limpa : tidak
f. Hernia/ massa : tidak memiliki hernia/ massa
g. Pola BAB :
Frekuensi :BAB tidak lancar Warna : gelap
Konsistensi : padat
Bau : khas
h. Anus :
Kebersihan : bersih Hemoroid : tidak memiliki hemoroid
Lesi : tidak ada Massa : tidak ada massas
i. Hasil temuan lain : tidak ada
7. System Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat infeksi mata/telinga : ada/tidak, Kapan :pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat infeksi mata/telinga.
b. Riwayat trauma mata/telinga : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat trauma telinga/ mata.
c. Riwayat katarak : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat katarak.
d. Riwayat glaucoma : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat glaucoma
e. Riwayat penyakit mata lain : ada/tidak, Kapan : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit mata lain.
f. Gangguan penglihatan : diplopia : pasien mengatakan tidak memiliki
pandangan penglihatan kabur.
Penurunan penglihatan : pasien mengatakan tidak mengalami penurunan
penglihatan.
Fotophobia : pasien mengatakan tidak memiliki fotophobia.
g. Kemampuan pendengaran : pasien mengatakan kemampuan pendengaran baik,
pasien bisa menjawab pertanyaan tanpa harus mengulangi pertanyaan yang sama.
h. Nyeri hidung/telinga : pasien tidak mengalami nyeri dibagian hidung
maupun telinga.
i. Telinga berdengung/tinnitus : pasien mengatakan tidak mengalami telinga
berdengung atau tinnitus.
j. Sensasi pengecapan : pasien mengatakan sensasi pengecapan rasa baik,
bisa membedakan rasa asam, manis, asin.
k. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
Pemeriksaan Mata :
a. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan : ketajaman penglihatan baik
b. Lapang pandang : lapang pandang baik
c. Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : gerakan mata baik
d. Pemeriksaan fisik mata : Area orbital ; edema : tidak ada edema
Hematom : tidak ada hematom Lesi/luka : tidak ada lesi/luka
Massa : tidak ada massa
e. Kelenjar lakrimal : tidak ada
f. Sklera : tidak ikterik, Kornea : Jernih Iris : kecoklatan
g. Pupil : bentuk : bulat , ukuran : 2mm
h. Kesimetrisan : isokor , reaksi terhadap cahaya : reaksi terhadap cahaya baik
i. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Pemeriksaan Hidung :
a. Inspeksi hidung : kesimetrisan : simetris , bentuk : normal
Luka/lesi : tidak ada luka/lesi , Massa : tidak ada massa
Pembesaran polip : tidak ada pembesaran polip , kebersihan : cukup bersih
Keluar cairan : tidak mengeluarkan cairan
perdarahan/epistaksis: tidak ada perdarahan/epistaksis
b. Palpasi : perubahan anatomis : tidak ada perubahan anatomis
c. Sinus frontalis : tidak ada nyeri , sinus maksilaris : tidak ada nyeri
d. Patensi aliran udara dalam nares : aliran udara dalam nares paten
e. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Pemeriksaan Telinga :
a. Inspeksi telinga luar : tidak terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat lesi atau massa
b. Inspeksi telinga dalam : kebersihan : cukup bersih , Lesi : tidak ada lesi
Massa : tidak ada massa , Serumen : ada sedikit serumen
c. Palpasi daun telinga : Nyeri : tidak ada nyeri , Massa : tidak ada massa
d. Pemeriksaan Rinne: tidak terkaji ,Weber : tidak terkaji
Swabach : tidak terkaji
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
8. System Endoktrin
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan :Tidak , bentuk dan proporsi
tubuh normal
b. Riwayat DM (ditanyakan keluham trias DM) :Tidak
Polidipsi :Tidak, Poliuri :Tidak, Polifagia :Tidak
c. Inspeksi kesimetrisan leher : bentuk leher simetris tidak ada luka ataupun massa
d. Hiperpigmentasi / Hipopigmentasi kulit : tidak ada hiperpigmentasi / hipopigmentasi
kulit
e. Penumpukan massa otot dileher bagian belakang (bufflow neck) : tidak ada
f. Perubahan tanda sex sekunder : pasien mengatakan tidak mengalami perubahan tanda
sex sekunder.
g. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : pasien mengatakan tidak ada
pertumbuhan rambut berlebih pada dada atau wajah.
h. Pembesaran payudara pada laki-laki : pasien mengatakan tidak ada pembesaran
payudara ( pasien laki-laki)
i. Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak : pasien mengatakan tidak ada
penumpukan lemak di abdomen
j. Tremor : pasien mengatakan tidak mengalami tremor
k. Pembesaran kelenjar tiroid : pasien mengatakan tidak mengalami pembesaran kelenjar
tiroid
l. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
4. Ketidaknyamanan
Data Subjektif :
a. Perasaan nyeri : Pasien mengatakan mengeluh nyeripada dada,
dankeduaekstremitas
intensitas : pasien mengatakan nyeri di skala 7
Frekuensi : pasien mengatakan nyeri saat bergerak
Durasi : ± durasi 5 menit setiap timbul keluhan
Kualitas : pasien mengatakan seperti tersayat-sayat
Penjalaran : pasien mengatakan nyeri ke kaki, tanga, dan bagian dada
b. Faktor-faktor pencetus : pasien mengatakan mengalami terbakar saat membakar
sampah plastik
Factor pemberat : pasien mengatakan saat bergerak nyeri semakin bertambah
c. Cara menghilangkan : pasien mengatakan hanya mendapatkan obat yang diberikan
saat dilakukan perawatan
Keberhasilan : nyeri yang dirasakan mereda tetapi bisa muncul kembali
d. Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Mengerutkan muka : pasien tampak mengerutkan muka, seperti orang sedang
menahan nyeri dan merintih kesakitan.
Menjaga area nyeri : pasien tampak menjaga area nyeri pada bagian tangan, kaki dan
dada
b. Respon emosional : pasien tampak gelisah
Penyempitan focus : pasien tampak mengalami penurunan tingkat konsentrasi / fokus
menyempit.
c. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
5. Pembelajaran :
Data Subjektif :
a. Bahasa dominan : pasien mengakatan bahasa dominan menggunakan bahasa
Indonesia.
Buta huruf : pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan kognitif
b. Keterbatasan kognitif : pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan kognitif
c. Keyakinan kesehatan yang dilakukan : pasien mengatakan yakin bisa sembuh
d. Orientasi terhadap perawatan kesehatan berhubungan dengan kultur budaya/agama
yang dianut : pasien mengatakan tidak ada budaya yang bertentangan dengan
kesehatan.
e. Harapan terhadap tim kesehatan : pasien mengatakan berharap pelayanan lebih baik.
f. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan : pasien mengatakan
datang ke fasilitas kesehatan
Keberhasilan : cukup berhasil mengobati gejala yang dierasakan pasien
g. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi klien saat ini dan perawatan yang
diperlukan : Pasien dan keluarga mengatakan setelah menjalankan perawatan menjadi
lebih tau mengenai kondisinya saat ini.
h. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Klien dan atau keluarga tampak bingung : Ya
b. Sering bertanya kepada tim kesehatan : Ya
hal yang sering ditanyakan : pasien dan keluarga menanyakan kondisi luka bakar
yang dialami pasien
F. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboraturium : Rabu, 22 Juni 2020
2. Terapi
ANALISIS DATA
Do : tampak meringis
kesakitan
Gelisah,
3 Senin / 28 Juni Ds : klien ada luka bagian Luka bakar Resiko infeksi
2021 tangan, kaki dan dada (D.0142) bd luka
bakar
Do :terdapat luka bakar
didaerah kaki, lengan tangan Kerusakan kulit
dan dada klien
Kerusakan
pertahanan
primer
pertahanan
primer tidak ade
kuat
Resiko infeksi
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Berikan
teknik non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
(AROMATE
RAPI
BUNGA
MAWAR)
4. Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
7. Kolab
analgetik
5. Bersihkan
jaringan
nekrotik
6. Berika
saleppasang
balutan sesuai
jenis luka
7. Berikan
suplemen
vitamin
8. Ajarakn
prosedur
perawatan
luka secara
mandiri
9. Kolab
antibiotic
3. Cuci tangan
sbelum dan
sesudah
tindakan
4. Jelaskan
tanda dan
gejala infeksi
5. Jarakan cuci
tangan yang
benar
6. Kolab
pemberian
imun
Implementasi Keperawatan
Do : tampak meringis
kesakitan
Gelisah,
Pernafasan :
24x/menit
Kolab antibiotic
Senin/ 28 Juni 1 S : Pasien mengatakan mengeluh nyeri dan panas pada Gita
2021 area kulit terutama bagian tangan, kaki dan dadanya
karena terdapat lukabakar,
P : pasien mengatakan merasakan nyeri dan panas
Q : pasien mengatakan seperti disayat-sayat
R : pasien mengatakan nyeri di tangan, kaki dan bagian
dada
S : pasien mengatakan nyeri di skala 7
T :pasien mengatakan nyeri terus menerus
O : tampak meringis kesakitan
Gelisah,
3 S : klien mengatakan ada luka daerah tangan, kaki dan dada Gita
O : terdapat luka bakar di bagian tangan , kaki dan dada klien
A : resiko Infeksi belom teratasi
P : lanjutkan intervensi :
1. Pemberian obat antibiotik
Analisis Jurnal Intervensi
Judul : efektivitas acetaminophen dan antidepresan dalam tatalaksana nyeri (Paint Management)
Tahun : 2019
Hasil : Acetaminophen memiliki efektivitas baik sebagai antipiretik maupun analgesik yang banyak
digunakan seluruh dunia. Penggunaan acetaminophen diindikasikan pada pasien dengan nyeri akut,
penanganan nyeri perioperatif, nyeri akibat trauma mayor dan minor, luka bakar, low back pain,
fibromyalgia, neuropati perifer. Penggunaan acetaminophen pada nyeri kepala biasa dipakai pada
tension headache serta kombinasi dengan salisilat dan kafein merupakan pilihan terapi pada pasien
migrain. Dosis konsumsi acetaminophen peroral atau rektal pada orang dewasa yaitu 500 mg – 1.000 mg
per kali pemberian dengan jarak setiap 4-6 jam. Adapun antidepresan yang sering digunakan sebagai
analgesik, yaitu Tricyclic antidepressants (TCAs). Tricyclic antidepressants (TCAs) efektif sebagai
analgesik dalam mengobati neuropati pada diabetes mellitus, neuralgia post herpetic, tension headache,
dan migrain memalui penguatan saraf-saraf noradrenergik dan menginhibisi jalur serotonergik. Selain
karena efikasinya yang lebih tinggi dibandingan antidepressants lainnya, TCAs juga banyak dipilih karena
harganya yang terjangkau dan konsumsinya yang sederhana (administrasinya satu kali dalam sehari).