DI SUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tekanan darah yang tidak terkontrol, edema dan proteinuria hal ini
merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus
yang dibuat dari hasil SDKI AKI di Indonesia pada tahun 2015
saat ini tercatat sebanyak 228 untuk setiap 100.000 kelahiran hidup
pada 2007 dan bahkan menjadi 359 kematian ibu pada 2012. Lebih
ironis, kondisi AKI saat ini tidak berbeda jauh dengan kondisi 22
keluarga.
Dari data yang ada dan dari hasil observasi mahasiswa selama
masalah chepalgia dan tekanan darah tinggi sejak 3 hari yang lalu
kabur dan bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu, selain itu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sudirohusodo Makassar.
b. Untuk mendapatkan pengalaman nyata tentang diagnose
Sudirohusodo Makassar.
Sudirohusodo Makassar.
Sudirohusodo Makassar.
Sudirohusodo Makassar.
C. Manfaat
manfaat terhadap :
Karya ilmiah ini dapat menjadi salah satu sumber bahan ajar bagi
institusi pendidikan
3. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Peneliti
eklamsia.
D. Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
4. BAB IV Penutup
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
1) Preeklamsia
a) Tekanan darah
pertengahan.
ml/jam
2) Preeklamsia berat
gangguan kesadaran.
100.000/mm
c. Etiologi
anak terakhir
5) Kehamilan kembar
194).
d. Patofisiologi preeklamsia
1. Otak
epigastrium
2. Mata
3. Paru
melahirkan.
4. Hati
5. Ginjal
6. Darah
eritrosit.
7. Plasenta
a) Pemeriksaan laboratorium
darah
vol%)
ribu/mm3)
ii Urinalisis
(SGOT)
b) Radiologi
i Ultrasenografi
ii Kardiotografi
2015).
2) Penatalaksanaan berat
berkurang.
eklamsia.
a) Pengkajian primer
tambahan.
a. Diagnose Keperawatan
yang tertahan.
Tabel 2.1 Tanda Dan Gejala Pada Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektif
Subjektif Objektif
mampu batuk
2. Sputum berlebih/obstruksi di
jalan napas/meconium di
kering
Objektif Subjektif
1. Dispneu 1. Gelisah
Tidak Efektif
Rencana tindakan
Edukasi:
Jelaskan tujuan
dan prosedur
batuk efektif
Anjurkan
mengulangi Tarik
napas dalam
hingga 3 kali
Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
ke 3 kali.
Kolaborasi:
Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran.
Observasi :
Monitor jalan
napas ( frekuens,
kedalaman, usaha
napas )
Monitor bunyi
napas tambahan (
mis : gurgling,
mengi, wheezing,
ronkhe )
Monitor sputum (
jumlah, warna,
aroma
Terapeutik:
Pertahankan
kepatenanan jalan
napas
Posisikan
semifowler atau
fowler
Berikan minum
hangat
Lakukan fisioterapi
dada
Berikan oksigen
Edukasi :
Anjurkan asupan
caiiran 2000ml /
hari
Ajarkan tehnik
batuk efektif
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
bronkhodilator,
ekspektoran dan
mukolitik.
3. Pemantauan
Respirasi
Observasi :
Monitor Frekuensi,
bernapas
Monitor pola
napas (bradipnea,
takipnea,
hiperventilasi,
kusmaul, cheyne
stokes, biot)
Monitor
kemampuan batuk
efektif
Monitor adanya
produksi sputum
Monitor adanya
sumbatan jalan
napas
Palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
Aukultasi bunyi
napas
Monitor saturasi
oksigen
toraks
Terapeutik:
Atur interval
pemantuan respirasi
sesuai kondisi
pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantuan
Informasikan hasil
pemantuan
2) Breathing
dalam paru.
a. Diagnose Keperawatan
Tidak Efektif
Subjektif Objektif
pernapasan
Takipneu, bradipneu,
hiperventilasi, kossmaul,
cheyne-stokes)
Objektif Subjektif
Rencana tindakan
hidung aroma
(eupnea) napas
16-20 menit Posisikan
semifowler atau
fowler
Berikan minum
hangat
Lakukan fisioterapi
dada
Berikan oksigen
Edukasi :
Anjurkan asupan
caiiran 2000ml /
hari
Ajarkan tehnik
batuk efektif
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
bronkhodilator,
ekspektoran dan
mukolitik.
4. Pemantauan
Respirasi
Observasi :
Monitor Frekuensi,
bernapas
Monitor pola
napas (bradipnea,
takipnea,
hiperventilasi,
kusmaul, cheyne
stokes, biot)
Monitor
kemampuan batuk
efektif
Monitor adanya
produksi sputum
Monitor adanya
sumbatan jalan
napas
Palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
Aukultasi bunyi
napas
Monitor saturasi
oksigen
Monitor hasil x-ray
toraks
Terapeutik:
Atur interval
pemantuan respirasi
sesuai kondisi
pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi :
prosedur
pemantuan
Informasikan hasil
pemantuan
5. Dukungan emosional
Observasi :
Identifikasi fungsi
Identifikasi hal-hal
emosi
Terapeutik:
Fasilitasi
mengungkapakan
perasaan cemas,
Lakukan sentuhan
untuk memberikan
dukungan ( mis :
merangkul,
menepuk –nepuk )
Tetap bersama
pasien dan
pastikan keamanan
selama ansietas
Kurangi tuntutan
Edukasi :
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan yang
dialami ( mis :
ansietas, marah,
sedih )
Anjurkan
mengungkapkan
pengalaman
emosional sebelum
yang biasa
digunakan
Ajarkan
penggunaan
mekanisme yang
tepat
Kolaborasi :
Rujuk untuk
2. Pengaturan posisi
Observasi :
Monitor status
oksigensi sebelum
dan sesudah
mengubah posisi
Terapeutik:
Tempatkan pada
posisi terapiutik
Tempatkan objek
yang sering
digunakan dalam
jangkuan
Tempatkan bell
atau lampu
panggilan dalan
jangkuan
yang di sukai
Motivasi
melakukan rom
Motivasi terlibat
dalam perubahan
posisi
2 jam
Edukasi :
Informasikan saat
akan dilakukan
perubahan posisi
Ajarkan cara
menggunakan
postur yang baik
dan mekanika
selama melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
premidikasi
sebelum
mengubah posisi
3) Circulation
meningkat.
Efektif
Subjektif Objektif
tidak teraba
Objektif Subjektif
Efektif
Rencana tindakan
membaik Terapeutik :
atau pengambilan
darah di area
keterbatan perfusi.
Hindari pengukuran
ekstermitas dengan
keterbatan perfusi
Lakukan perawatan
Lakukan hidrasi
Edukasi :
Anjurkan behenti
merokok
Anjurkan olahraga
rutin
Anjurkan minum
obat pengontrol
tekanan darah
secara teratur
Informasikan tanda
yang harus
dilaporkan.
2. Manajement sensasi
perifer
Observasi :
Identikasi penyebab
perubahan sensasi
Periksa perbedaan
dingin
Monitor perubahan
kulit
Terapeutik :
Hindari pemakain
benda-benda yang
berlebihan suhungnya
dingin)
Edukasi :
Anjurkan pengunaan
thermometer untuk
menguji suhu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik
4) Disability
a. Diagnose Keperawatan
Factor Resiko :
i Hipertensi
Tabel 2.7 Intervensi Tindakan Resiko Perfusi Celebral
Tidak Efektif
Rencana tindakan
e. Demam orientasi
Monitor ingatan
terakhir, rentang
perhatian, memori
perilaku
Monitor tanda-tanda
vital
Monitor status
pernapasan : AGD,
oksimetri nadi,
nafas
Monitor parameter
hemodinamika
Monitor ICP
(Intracranial Pressure)
Perfusion Pressure)
reflex muntah
berjalan, dan
propriosepsi
Monitor kekuatan
pegangan
wajah
Monitor gangguan
visual: diplopia,
nistagmus,
pemotongan bidang
visual, penglihatan
penglihatan
kepala
Monitor karakteristik
berbicara: kelancaran
Monitor diskriminasi
tajam/tumpul atau
panas dingin
Monitor pola
berkeringan
Monitor respon
Babinski
Monitor respon
Cushing
Monitor balutan
kraniotomi atau
laminektomi terhadap
adanya drainase
Monitor respon
terhadap pengobatan
Terapeutik
Tingkatkan frekuensi
pemantauan
dapat meningkatkan
tekanan intracranial
pemantauan sesuai
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
5) Exposure
abdomen.
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
waspada, posisi
menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
Indonesia
frakuensi,
a. Tidak ada keluhan kualitas,
Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
Identifikasi
pengetahuan
dan keyakinan
tentang nyeri
Identifikasi
pengaruh
budaya
terhadap respon
nyeri
Identifikasi
pengaruh nyeri
terhadap
kualitas hidup
Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
Berikan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kontrol
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri
Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam pemilihan
stategi
meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan stategi
meredakan
nyeri
Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgesik
b) Pengkajian Sekunder
lain:
sebelum hamil
dan diplopia
Riwayat perkawinan
3) Data subjektif
harus di tentukan.
c. Gangguan pengklihatan mungkin merupakan
retina.
hepar.
4) Data Objektif
b) Periksaan fisik
perabdominam.
a. Deficit Nutrisi
b. Ansietas
d) Intervensi Keperawatan
laboratorium
b. Bising usus Terapeutik:
hiperaktif Sajikan
e. Membrane mencegah
berlebihan suplemen
i. Diare makanan
Edukasi :
Anjurkan posisi
duduk
di programkan
Kolaborasi :
Kolaborasi
Nutrisi
Observasi :
Identifikasi factor
yang
mempengaruhi
asupan gizi
Identifikasi
perubahan berat
badan
Identifikasi
kelainan pada
kulit
Identifikasi
kelainan pada
rambut
Identifikasi pola
makan
Monitor mual
muntah
Terapeutik:
Timbang berat
badan
Hitung
perubahan
berat badan
Dokumentasi
hasil
pemantauan
Edukasi :
Jelaskan
tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan
hasil
pemantauan
BB pasien
dalam batas
normal
Monitor
adanya
penurunan
berat badan
Monitor jumlah
dan tipe
aktivitas yang
dapat
dilakukan
Monitor
lingkungan
selama makan
Jadwalkan
tindakan dan
pengobatan
selama jam
makan
Monitor kulit
kering dan
pigmentasi
Monitor turgor
kulit
Monitor mual
muntah
Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb
dan Ht
Monitor pucat
dan
kemerahan
Monitor klori
dan intake
nutrisi
Catat adanya
udema,
hiperemik
f. Palpitasi kecemasan
perhatian
a. Tampak pendekatan
b. Tampak dan
tegang meyakinkan
d. Frekuensi Jelaskan
napas prosedur,
meningkat termasuk
f. Tekanan Anjurkan
g. Diaphoresis pasien
h. Tremor Anjurkan
i. Muka tampak mengukapkan
pucat perasaan dan
persepsi
j. Suara Latih tehnik
bergetar relaksasi
k. Sering Observasi:
berkemih Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas
d. Implementasi Keperawatan
diberikan.
e. Evaluasi Keperawatan
PENGKAJIAN
Tanggal : 07/10/2019
Jam : 17.00
No.RM : 897639
Alamat : Gowa
Alamat : Gowa
Alasan Masuk : Ibu hamil ketiga, HPHT 04-02-2019, tafsiran persalinan 11-
63
jam 1 malam, pandangan kabur dan udem yang dirasakan sejak 3 minggu
yang lalu sebelum masuk RS, riwayat ANC 4 kali di rumah sakit Syekh
Yusuf, riwayat operasi gondok 2 kali pada tahun 2009 dan tahun 2012.
I. Primary survey
A. Airway
Bebas Tersumbat
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan :-
3. Intervensi/ Implementasi : -
4. Evaluasi :-
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
d. Krepitasi : Ya Tidak
f. Saturasi 02 : -
g. Assesment :-
h. Resusitasi :-
i. Re evaluasi :-
64
2. Masalah keperawatan :
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
b. Nadi : 75 x/menit
Kuat , Regular
c. Akral : dingin
d. Pucat : Ya
g. Sakit kepala
h. Penglihatan kabur
i. CRP>3 detik
sebelum hamil
k. Resusitasi : -
l. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan :
65
66
Tabel 2.11 Intervensi Dan Implementasi
Rencana tindakan
Diagnosa Keperawatan
No Standar Luaran Standar Intervensi Implementasi
Indonesia
Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia
1. Perfusi Perifer tidak Setelah dilakukan 1. Perawatan Sirkulasi Perawatan Sirkulasi Tindakan : jam
dengan penurunan aliran 1x6 jam diharapkan Periksa sirkulasi 1. memantau TTV:
67
a. Pasien mengatakan a. edema perifer identifikasi factor 3. Edema : masih ada
sejak 3 hari yang lalu menurun resiko gangguang 4. Monitor funsi ginjal (mis. Nilai
a. Akral teraba dingin d. tekanan darah sistolik kemerahan,nyeri Treatinin (1.15 mg/dl), ureum (34
c. Pengisian kapiler >3 e. tekanan darah ektermitas 5. Berikan cairan dengan tepat
tubuh
e. TTV:
N:75 x/m
S: 36.6 c
68
P: 20x/m
kepala Hasil :
69
Pasien mengatakan masih sakit
kepala
Evaluasi keperawatan
Perfusi Perifer Tidak Senin, Subjektif : keluarga pasien mengatakan seluruh tubuhnya
2019/ jam
Objektif
Mega
20.00
a. Akral teraba dingin Mustika
70
e. TTV:
N:91 x/m
S: 36.0 c
P: 20x/m
Assesment
teratasi
Planning
Perawatan Sirkulasi
71
1. Periksa sirkulasi perifer (mis; nadi,edema,pengisian
N:91 x/m
S: 36.0 c
P: 20x/m
Assesment
72
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 10 menit
belum teratasi
Planning
Pemantauan Neurologis
73
D. Disability
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89mmHg 4
74
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
0 0
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
REAKSI PUPIL
(mm)
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
75
Tak bereaksi - -
PENILAIAN NYERI :
Pasien mengeluh nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu,
nyeri yang dirasakan hilang timbul sekitar 1-3 menit dengan skala 5
a. RIWAYAT KESEHATAN
nampak meringis.
A : Allergies (alergi)
M : Medications (pengobatan)
- Nepidipine 10 mg (Oral)
76
- Pasien mengatakan hanya mengomsumsi nasi,sayur, ikan dan
susu.
OPQRST)
P : Provokatif (penyebab)
- Hipertensi
Q : Quality (Kualitas)
R : Radiation (paparan)
Berat
T : Timing (waktu)
Tiba-tiba
c. TANDA-TANDA VITAL
Nadi : 75 x/menit
77
d. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
a. Kepala
Mulut dan gigi : Mulut tampak bersih dan simetris, mukosa lembab,
tidak
c. Dada/ thoraks
Jantung : Simetris kiri dan kanan, Batas paru dan jantung ICS
2-3
d. Abdomen :
Lepopol 1 = TFU : 25 cm
Leopol 2 : PUKA
Leopol 3 : Kepala
LP : 94 cm
78
TBJ: 2.350 Gram
f. Ekstremitas :
bawah >2 detik. Terpasang infus pada ekstermitas kiri atas dengan
cairan RL 28 tetes/menit
g. Neurologis
Kekuatan otot 5 5
5 5
h. HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
79
HCT 41 37.0-48.0 %
MCV 94 80.0-97.0 fL
MCH 34 26.5-33.5 pg
RDW-SD - 37.0-54.0 fL
P-LCR - - -
Koagulasi
80
Waktu Pendarahan 3.00 1-7 Menit
INR 0.86 - -
KIMIA DARAH
Glukosa
Fungsi Ginjal
Fungsi Hati
26 <36 U/L
SGOT
10 <41 U/L
SGPT
472 210-425 U/L
LDH
Kimia Lain
7.5 P(2.4-5.7) L(3.4-7.0) mg/dl
Asam Urat
81
IMUNOSEROLOGI
Non
Penanda Hepatitis Non Reaktif -
Reaktif
HBs Ag (ICT)
KIMIA DARAH
Kesan :
82
Hasil pemeriksaan darah lengkap tgl 27 Agustus 2019
Rujukan
URINALISA
Urinalysa
Keruh Muda
PH
7.0 4.5-8.0
Bj
83
Sedimen Torak 22 <5 lbk
Sedimen Lain-Lain 4 ul
Bact=5
Kesan :-
Foto Thoraxs
- Pneumonia sinistra
- Cardiomegaly
84
ANALISA DATA
Data Subjektif :
kabur
Data Objektif :
Perfusi Perifer Tidak
a. Akral teraba dingin
Efektif
b. Warna kulit pucat
e. TTV:
N:75 x/m
S: 36.6 c
P: 20x/m
DS :
1-3 menit.
85
DO :
Nadi: 96 x/menit
Pernapasan: 23 x/menit
Suhu: 36.0ºC
nyerinya timbul
metode NRS
Factor tesiko :
Tidak Efektif
Faktor Risiko
a. Usia
86
dimana pasien berisiko sedang untuk
jatuh
87
Implementasi Keperawatan
Rencana tindakan
1. Perfusi Perifer tidak efektif Setelah dilakukan Perawatan Sirkulasi Perawatan Sirkulasi
penurunan aliran arteri dan 1x6 jam diharapkan Periksa sirkulasi perifer (mis; wita
88
c) Pasien mengatakan sejak Kriteria hasil : monitor panas, Nadi : 110
3 hari yang lalu badannya a. edema perifer kemerahan,nyeri atau Edema : masih
mmHg
89
N:75 x/m
S: 36.6 c
P: 20x/m
Nyeri akut b/d agen cidera Setelah dilakukan 1. Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
kepala dan ulu hati yang pasien akan frekuensi, kualitas, dari
sekitar 1-3 menit. Nyeri, yang Identifikasi skala nyeri Hasil: Wajah klien
90
Nadi: 96 x/menit Kriteria Hasil: Identifikasi factor yang komprehensif
ketika nyerinya timbul d. Kesulitan tidur dan keyakinan tentang nyeri kualitas dan faktor
91
Time : pada saat 3. Berikan tehnik
dalam
Hasil :
pasien masih
merasa nyeri.
4. Melakukan
pemeriksaan vital
sign
Hasil : TD : 133/92
mmHg, nadi : 91
x/menit, pernapasan
: 20 x/menit, suhu :
36.0oC
92
5. Pemberian obat
30 menit atau 72
tpm dilanjutkan
6 Gram dalam RL
500 cc 28 tpm.
reaksi alergi
3. resiko perfusi perifer tidak efektif setelah dilakukan Pemantauan Neurologis Pemantauan
93
selebral efektif yang Monitor gangguan visual: Tindakan : jam 13.30
g. Penurunan mmHg
kesadaran N : 75 x/menit
visual
Hasil :
Penglihatan masih
kabur
94
3. Monitor sakit
kepala
Hasil :
Pasien
mengatakan
95
berikut: dari membaik Pasang hadrell tempat tidur Hasil : skor risiko
berkurang sebaliknya
mampu berpindah
ketempat tidur
atau sebaliknya
96
3. Pastikan roda
tempat tidur
terkunci
tidur terkunci
4. Pasang hadrell
tempat tidur
Hasil : hadrell
sudah terpasang
97
Evaluasi keperawatan
Paraf
jam
Objektif
20.00
f. Akral teraba dingin
N:91 x/m
S: 36.0 c
P: 20x/m
Assesment
keperawatan selama 10
98
menit tujuan tercapai dan
Planning
Perawatan Sirkulasi
(mis;
nadi,edema,pengisian
tepat
2019/jam
Objektif:
20.30
a. Skala 5 (sedang).
Mega
b. Tanda – tanda vital : TD :
Mustika
133/92 mmHg, nadi : 91
99
x/menit, pernapasan
teratasi)
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakterisitik, durasi,
faktor presipitasi.
2. Berikan informasi
3. Tatalaksana pemberian
medikasi analgetik
100
Resiko perifer Senin, Subjektif :
f. TTV:
N:91 x/m
Mega
S: 36.0 c
Mustika
P: 20x/m
Assesment
keperawatan selama 10
teratasi
Planning
101
Pemantauan Neurologis
diplopia, nistagmus,
ketajaman penglihatan
07-10-
O:
2019/jam
Pasien nampak lemah
20.50
A:
P : Lanjutkan intervensi
menggunakan skala
(morse)
102
2. Monitor kemampuan
sebaliknya
terkunci
tidur
103
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
ini dengan memperhatikan teori proses keperawatan yang terdiri dari tahap
pelaksaan asuhan keperawatan pada Ny. H berikut ini akan di bahas beberapa
A. Pengkajian
104
pengumpulan data dari sumber primer dan sumber sekunder serta analisa
pasien juga dari medical record. Selain itu keluarga juga berperan sebagai
diagnosa keperawatan.
1. Pengkajian Primer
a. Airway
snoring atau gurgling, stridor atau suara nafas tidak normal, agitasi
movements, dan sianosis, serta look dan listen sebagai bukti adanya
105
obstruksi seperti muntahan, perdarahan, gigi lepas/hilang, gigi palsu
seperti gurgling pada jalan nafas. Hal ini sesuai dengan teori yang di
praktek.
b. Breathing
pengkajian breathing pada pasien antara lain : look, listen dan feel,
106
perlu, tentukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien, kaji lebih
paru.
107
c. Circulation
terhadap status sirkulasi pasien, antara lain: cek nadi dan mulai
x/mnt, suhu tubuh 36,0oC. Selain itu penulis mengkaji capillary refill
time (CRT) >3 detik, dan didapatkan warna kulit pucat, proteinurine
108
d. Disability
merespon)
2012).
Hal ini menunjukkan tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.
e. Exposure
109
Secara khusus, pemeriksaan harus dipusatkan pada bagian
telah selesai dilakukan, tutup pasien dengan selimut hangat dan jaga
B. Diagnose Keperawatan
didapatkan dari data dasar pengkajian dan catatan medis klien, yang
110
kesemuanya dikumpulkan selama pengkajian. Diagnose keperawatan
5. Nyeri akut
7. Ansietas
3. Nyeri akut
4. Resiko jatuh
111
Dari hasil diatas dapat disimpulakan terdapat 3 kesenjangan diagnose
Dari hasil pengkajian Bersihan jalan napas tidak efektif tidak ada pada
Dari hasil pengkajian pola napas tidak efektif tidak ada pada kasus,
Dari hasil pengkajian nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak ada
pada kasus, pasien tidak ada gangguan penurunan berat badan dan
4. Ansietas
Dari hasil pengkajian ansietas tidak ada pada kasus, pasien tidak
112
C. Perencanaan Keperawatan
masalah, tujuan dan kriteria hasil. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan
tercapai. Pada perencanaan ini tidak jauh berbeda antara tinjauan teori
Pada kasus Ny. H penetapan tujuan dan kriteria hasil serta intervensi
keperawatan, penulis berpedoman penuh pada SLKI serta SIKI yang telah
dan kasus. Tinjauan kasus yang dilaksanakan atas dasar teori yang di buat
dan lingkungan.
D. Implementasi Keperawatan
113
1. Perfusi perifer tidak efektif
warna, suhu,
3. Nyeri Akut
presipitasi.
4) Pemberian obat Mgso4 40% 4 gram dalam NaCl 0.9% 100 ccharus
114
4. Resiko Jatuh
sebaliknya
E. Evaluasi
observasi langsung kepada klien dan dari catatan keperawatan yang ada.
adalah hasil proses pada kasus ini yang menunjang adanya kemauan
operasi
115
3. Nyeri akut b/d agen cidera biologis
4. Resiko jatuh
Belum terasi karena pada saat evaluasi pasien masih dalam kondisi
116
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
117
B. SARAN
1. Rumah sakit
2. Bidang Akademik
penyembuhan pasien.
118
4. Penulis
119
DAFTAR PUSTAKA
elevated liver enzymes, and low platelet count (HELLP): a review. Eur
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17021000003 di akses 26
November 2019
Cunningham FG, et.al., editor. William’s Obstetric Textbook. 24th ed. New
120
Diana, Vera, dkk.2014. Hubungan antara preeklamsia dengan kejadian bayi
English FA, and Kenny LC, and McCarthy FP. Risk factors and effective
2015;8: 7-12.
http://www.scribd.com/doc/149604059/PP-Askep-Gawat-Darurat-Maternitas-
http://www.scribd.com/document/292231476/Askep-Gawat-Darurat-
Maternitas-perdarahan-post-Partum
2019
121
Kementrian kesehatan rebublik Indonesia: buku saku pelayanan kesehatan ibu
Keperawatan 2015
http://emedicine.medscape.com/article/1476919.
Manuaba, Ida Bagus Gede, 2010. Ilmu penyakit kandungan dan KB. Jakarta:
EGC
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4S1kedokteran/207311168/Bab%20
122
Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta. PT Bina Pustaka sarwono
PPNI 2018. Standar Luaran Keperawtan Indonesia : Defisi Dan Kriteria hasil
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL-KES-
PROVINSI-2014/27-Sulawesi-Selatan-2014.pdf.
Saifuddin, Abdul Bari 2012 Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
Sunarsih, Tri Dan Vivian Nanny Lia Dewi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu
123
The world health report, 2013 Reducing Risks, Promoting Healthy Life.
124