Anda di halaman 1dari 43

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III


Sub pokok bahasan : 1. Pengertian tanda bahaya kehamilan trimester III
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III,
3. Bahaya yang ditimbulkan
4. Hal yang harus diperhatikan
Sasaran : Ny. S
Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari 2016
Tempat : BPM
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit,
diharapkan ibu dapat memahami tentang tanda bahaya kehamilan trimester III

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III, diharapkan ibu memahami tentang :
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan trimester III
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III,
3. Bahaya yang ditimbulkan
4. Hal yang harus diperhatikan

C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu dan memperhatikan
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

D. Media
Leaflet

E. Metode
Ceramah dan tanya jawab

F. Evaluasi
1. Apakah pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III?
2. Sebutkan macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III?

G. Sumber Pustaka
Kusmiati, Yuni, dll. Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya: Yogyakarta; 2009.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.
Jakarta: EGC; 2012.
Pusdiknakes. Buku 1: Asuhan Kebidanan Kehamilan. Kemenkes: Jakarta;
2008.
LAMPIRAN MATERI

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

1. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian
ibu (Pusdiknakes, 2008).
2. Macam-macam Tanda Bahaya Trimester III
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan lewat jalan lahir dapat berupa warna merah segar atau
kehitaman, banyak dan berulang, disertai atau tidak disertai nyeri perut.
Perdarahan ini dapat berarti plasenta previa (plasenta yang menutupi
jalan lahir) atau solusio plasenta yakni terlepasnya sebagian atau
seluruh plasenta dari tempat perlekatannya pada dinding rahim sebelum
bayi lahir.
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang
hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari eklampsi.
c. Gangguan masalah penglihatan
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah
dalam kehamilan. Perubahan ringan (ringan) adalah normal. Masalah
visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnyan pandangan kabur atau terbayang.
Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang
habat dan mungkin merupakan suatu tanda preeklamsia.
d. Bengkak pada muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau dengan berbaring sambil meninggikan kaki.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung
dan pre-eklampsia.
e. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri perut yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah nyeri
yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, dapat
didahului atau disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini
bisa berarti persalinan prematur, solusio plasenta.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Bayi kurang bergerak seperti biasa, ibu yang sudah pernah hamil
dan melahirkan sebelumnya (multigravida) dapat merasakan gerakan
bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu sedangkan pada ibu yang baru
pertama kali hamil (primigravida) pada usia kehamilan 18-20 minggu.
Bayi normal bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Jika gerakan
janin kurang dari 3 kali dalam 1 jam, komplikasi yang bisa timbul adalah
IUFD (Intra uteri fetal death).
g. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor
tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus
(nitrazin test) merah menjadi biru.

h. Demam
Kenaikan suhu tubuh pada ibu hamil tidak dapat dianggap hal yang
biasa. Suhu dikatakan demam, berarti ada infeksi tubuh ibu hamil lebih

dari 37,50C dalam kehamilannya. Hal ini merupakan penambahan


beban bagi ibu yang harus dicari penyebabnya.

3. Bahaya yang dapat ditimbulkan


a. Bayi lahir belum cukup bulan
b. Bayi lahir berat badan rendah
c. Janin mati dalam kandungan
d. Pre-eklampsia
e. Perdarahan sebelum atau sesudah kelahiran
f. Ibu hamil/bersalin meninggal dunia

4. Hal-hal yang Harus Diperhatikan


Apabila ibu menemukan tanda gejala Tanda Bahaya Kehamilan harus
segera melaporkan kepada petugas kesehatan (Dokter atau Bidan) dan ibu
harus memeriksakan kehamilan secara rutin agar kesehatan ibu dan bayi
terpantau.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi (P4K)
Sub Pokok Bahsan : 1. Pengertian persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Persiapan ibu menghadapi persiapan persalinan
Sasaran : Ny. S
Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari 2016
Tempat : BPM
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit,
diharapkan ibu dapat memahami tentang Program Persiapan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K)

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit tentang
Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), diharapkan
ibu dapat memahami tentang :
1. Pengertian persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Persiapan ibu menghadapi persiapan persalinan

C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
3. Melakukan kontrak waktu memperhatikan
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup memperhatikan
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan
2. Menanyakan kembali tentang memperhatikan
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

D. Media
Leaflet

E. Metode
Ceramah dan tanya jawab

F. Evaluasi
1. Sebutkan tanda-tanda persalinan?
2. Apa saja yang perlu disiapkan untuk persalinan?

G. Sumber Pustaka
Manuaba, I.B.G, I.A. Chandranita Manuaba, I.B.G. Fajar Manuaba.
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka;
2010.
Sumarah, dkk. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya; 2009.
LAMPIRAN MATERI

Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah klimaks dari kehamilan dimana berbagai sistem yang
nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk
melahirkan bayi. (Manuaba, 2007). Persalinan dan kelahiran adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18
jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Prawirohardjo, 2010).

2. Tanda-tanda persalinan
a. Sakit pada panggul dan tulang belakang
Rasa sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakangi
disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan
tulang belakang.
b. Keluar lendir kental bercampur darah
Mulai keluar cairan lendir kental sedikit lengket. Lendir ini dapat
bercampur darah bila leher rahim dalam proses membuka.
c. Pecah ketuban
Muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan basah di
celana atau mengucur deras sampai ke kaki.
d. Kontraksi rahim
Ibu akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan selama 5 menit
dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu yang biasanya
datang secara tiba-tiba dan langsung hilang.
e. Rahim membuka
Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai bukaan 1-10.
3. Persiapan Persalian
a. Tempat persalinan
Tempat persalianan untuk ibu bersalin besok sudah ditentukan sejak
sekarang. Sehingga ketika ibu mulai merasakan tanda-tanda
persalinan, dapat langsung menuju tempat persalinan. Tempat
pelayanan kesehatan untuk bersalin dapat di Rumah Bersalin, Rumah
Sakit, BPM, Puskesmas.
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih
Ibu dapat memilih tenaga kesehatan untuk bersalin sesuai dengan
keinginan dan kenyamanan ibu, dapat dengan dokter ataupun bidan.
c. Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk menuju tempat
pelayanan kesehatan, pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk
mencapai tempat tujuan dan juga tidak membahayakan ibu dan janinnya.
d. Siapa yang akan menemani persalinan
Selama persalian berlangsung, ibu sangat membutuhkan
dukungan baik lahir maupun batin. Oleh karena itu perlu adanya dukungan
dan pendampingan dari suami ataupun dapat digantikan oleh keluarga
terdekat.
e. Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
Sejak awal kehamilan, sebaiknya ibu sudah mulai menabung untuk
persiapan persalinan baik untuk ibu maupun calon bayinya.
f. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
1) Kain panjang 4 buah
2) Pembalut wanita
3) Handuk, waslap, alat mandi
4) Pakaian terbuka depan, gurita ibu, bh
5) Pakaian bayi, minyak telon, tas plastic
Persiapkanlah apa yang perlu ibu bawa ke Rumah Sakit untuk
persiapan persalinan dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah
dijangkau dan jangan lupa memberitahu suami atau keluarga tentang tas itu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Tanda-Tanda Bahaya Pada Masa Nifas


Sub pokok bahasan : 1. Pengertian tanda bahaya masa nifas
2. Tanda gejala bahaya masa nifas
3. Cara menghadapi tanda bahaya masa nifas
Sasaran : Ny. S
Hari, tanggal : Kamis, 10 Maret 2016
Tempat : Puskesma Kebasen
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit,
diharapkan ibu dapat memahami tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit tentang
tanda-tanda bahaya pada masa nifas, diharapkan ibu dapat memahami tentang :
1. Pengertian tanda bahaya masa nifas
2. Tanda gejala bahaya masa nifas
3. Cara menghadapi tanda bahaya masa nifas

C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu dan memperhatikan
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

D. Media
Leaflet

E. Metode
Ceramah dan tanya jawab

F. Evaluasi
1. Apa saja yang termasuk dalam tanda – tanda bahaya pada masa nifas
yang harus diketahui ibu dan keluarga?
2. Kemanakah ibu dan keluarga harus melapor bila menemukan tanda –
tanda bahaya pada ibu nifas?

G. Sumber Pustaka
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.
Jakarta: EGC; 2012.
Pusdiknakes. Buku 4: Asuhan Kebidanan Post Partum. Kemenkes: Jakarta;
2008. Syafrudin, dkk. Penyuluhan KIA. Jakarta: TIM, 2011
LAMPIRAN MATERI

Tanda-Tanda Bahaya Pada Masa Nifas

1. Definisi
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari partus selesai sampai
alat- alat kandungan kembali sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu masa nifas
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira – kira 6 minggu.
Tanda - Tanda Bahaya Masa Nifas adalah suatu tanda yang abnormal
yang mengindikasikan adanya bahaya/ komplikasi yang dapat terjadi selama
masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2008).

2. Tanda dan Gejala Bahaya pada Masa Nifas


a. Tanda infeksi masa nifas

1) Peningkatan suhu > 38oc


Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit

baik antara 37,2oc–37,8oc oleh karena reabsorpsi benda–benda dalam


rahim dan mulainya laktasi. Hal itu adalah normal, namun apabila

terjadi peningkatan melebihi 38oc berturut – turut selama 2 hari


kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah keadaan yang
mencakup semua peradangan alat – alat genitalia dalam masa nifas.
2) Lochea berbau
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina
dalam masa nifas, sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari
pengeluaran darah dan lendir, waktu menstruasi dan berbau anyir
(cairan ini berasal dari bekas melekatnya plasenta). Lochea berbauk
disebut lochea purulenta karena terjadi infeksi, keluar cairan seperti
nanah berbau busuk.
Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut
bagian bawah kemungkinan diagnosisnya adalah metritis. Metritis
adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab kematian terbesar ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang
adekuat dapat terjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik. (Mochtar,
2012)
b. Tanda perdarahan pervaginam pada masa nifas.
Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 cc setelah
persalinan didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan. Faktor –
faktor penyebab perdarahan post partum adalah:
1) Banyak melahirkan anak dan umur ibu terlalu tua.
2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun.
3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan.
c. Sakit kepala, nyeri epigastrik, dan penglihatan kabur.
Gejala–gejala ini merupakan tanda–tanda terjadinya eklampsia post
partum, bila disertai dengan tekanan darah tinggi.
d. Pembengkakan di wajah dan ekstremitas.
Bengkak di wajah dan ekstremitas jika diikuti gejala – gejala seperti
sakit kepala, nyeri epigastrik, dan penglihatan kabur akan mengarah ke
tanda – tanda eklampsia post partum.
e. Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih.
Pada masa nifas ini, sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air
kemih didalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta
analgesia epidural atau spiral. Sensasi peregangan kandung kemih
juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman, yang ditimbulkan oleh
episiotomi yang lebar, laserasi dan hematoma dinding vagina.
f. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, terasa sakit.
Disebabkan oleh payudara yang tidak disususkan secara adekuat,
puting susu lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang
istirahat dan anemia. Macam – macam infeksi payudara:
1) Bendungan payudara
Bendungan payudara adalah pembendungan air susu karena
penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar – kelenjar yang tidak
dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu.
2) Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Kejadian ini
biasanya terjadi 1 – 3 minggu setelah post partum.
3) Abses payudara
Terdapat masa padat, mengeras dibawah kulit yang kemerahan
g. Rasa sakit, merah, lunak, pembengkakan kaki.
Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada vena –
vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi sehingga biasanya terjadi
pembengkakan yang menyebabkan rasa nyeri. Pembengkakan
tersebut dinamakan tromboflebitis femoralis. Pada keadaan seperti ini
biasanya suhu tubuh normal selama 7-10 hari, kemudian naik pada
hari ke 10-20 disertai menggigil dan rasa nyeri yang hebat. Tanda – tanda
nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi nifas, seperti
peritonitis.
h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu
nafsu makan, sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan
ibu hilang. Hendaknya setelah persalinan berikan ibu minuman hangat
seperti susu, kopi, atau teh yang manis untuk mengembalikan tenaga. Beri
ibu makanan ringan, karena alat pencernaan perlu istirahat untuk
memulihkan keadaan kembali.
i. Perasaan sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri dan diri sendiri.
Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut
yang dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada
awal masa nifas, kelelahan, dan setelah melahirkan, kecemasan
kemampuannya merawat bayinya, dan ketakutan akan tidak menarik lagi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keluarga Berencana


Sub pokok bahasan : 1. Pengertian Keluarga Berencana
2. Tujuan Keluarga Berencana
3. Jenis – jenis Alat Kontrasepsi Pasca Salin
Sasaran : Ny. S
Hari, tanggal : Jumat, 18 April 2016
Tempat : Rumah Ny. S
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit,
diharapkan sasaran dapat memahami tentang Keluarga Berencana (KB)

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit
tentang Keluarga Berencana (KB), diharapkan ibu dapat memahami tentang :
1. Pengertian Keluarga Berencana
2. Tujuan Keluarga Berencana
3. Jenis – jenis alat kontrasepsi Pasca Salim

C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
3. Melakukan kontrak waktu memperhatikan
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup memperhatikan
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan
2. Menanyakan kembali tentang memperhatikan
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

D. Media
Leaflet dan Lembar Balik

E. Metode
Ceramah dan tanya jawab

F. Evaluasi
1. Apa tujuan Keluarga Berencana?
2. Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi!

G. Sumber Pustaka
BKKBN. Kependudukan KB dan KIA. Bandung: Balai Litbang; 2004.

Hanafi, Hartanto. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Muliasari;


2010.
LAMPIRAN MATERI

Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


Adalah usaha pengaturan jumlah kehamilan dari perbaikan
kesejahteraan (keadaan kesehatan ekonomi) keluarga dan bangsa pada
khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas

2. Tujuan Keluarga Berencana (KB)


a. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta kelurga dalam
rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera
(NKKBS)
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga untuk menggunakan
alat kontrasepsi
2) Menurunkan jumlah kelahiran bayi
3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat/keluarga dengan
penjarangan kelahiran

3. Jenis – jenis Kontrasepsi Pasca Salin


Metode kontrasepsi yang dapat digunakan setelah persalian karena
tidak mengganggu proses menyusui antara lain Metode Amenore Laktasi
(MAL), Kontrasepsi Mantap, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR),
Implant, Suntikan Progestin, Minipil, dan Kondom.
a. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah alat kontrasepsi
yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya
diberikan ASI tanpa tambahan makanan/minuman apapun. MAL efektif
sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya.
b. Kontrasepsi Mantap
1) MOW/tubektomi adalah operasi pengikatan atau pemotongan saluran
telur wanita yang bertujuan untuk mencegah kehamilan
2) MOP/vasektomi adalah operasi pengikatan atau pemotongan saluran
telur laki-laki untuk menghambat keluarnya sperma
c. AKDR
AKDR/IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
rahim. Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang.
d. Kondom
Kondom adalah selubung karet yang dipasang di penis saat
berhubungan seksual yang berguna untuk mencegah sperma masuk ke
dalam vagina.
e. Implant
Implant yaitu alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang
diletakkan dibawah kulit. Berdaya guna tinggi, perlindungan jangka
panjang, dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
f. Suntik Progestin
Suntik progestin yaitu alat kontrasepsi yang dilakukan tiap tiga
bulan sekali.
g. Minipil
Pil yaitu alat kontrasepsi yang berbentuk tablet diminum setiap hari
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Braxton Hicks pada Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Braxton Hicks
2. Tanda-Tanda Braxton Hicks
3. Cara mengatasi ketidaknyamanan Braxton Hicks
4. Tanda dan Bahaya Braxton Hicks
Sasaran : Ny. S
Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari 2016
Tempat : BPM
Waktu : 15 menit

A. Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan ini diharapkan Ibu hamil dapat memahi dan
mengerti tentang pengertian braxton hicks, patofisiologi braxton hicks, tanda-
tanda braxton hicks, cara mengatasi braxton hicks serta tanda dan bahaya
braxton hicks yang terjadi pada Ibu hamil.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang braxton hicks pada ibu
hamil diharapkan para Ibu mengetahui :
1. Pengertian Braxton Hicks
2. Tanda-Tanda Braxton Hicks Ibu Hamil
3. Cara mengatasi ketidaknyamanan Braxton Hicks pada Ibu Hamil
4. Tanda dan Bahaya Braxton Hicks pada Ibu Hamil

C. Materi
Terlampir

D. Media
Leaflet
E. Proses Kegiatan Penyuluhan :
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

F. Metoda
1. Tanya Jawab
2. Ceramah

G. Evaluasi
1. Pengertian Braxton Hicks ?
2. Tanda-Tanda Braxton Hicks Ibu Hamil ?
3. Cara mengatasi ketidaknyamanan Braxton Hicks pada Ibu Hamil ?
4. Tanda dan Bahaya Braxton Hicks pada Ibu Hamil ?

H. Referensi
Palupi Widyastuti. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta. EGC
Dian Nirmala Sari. 2010. Asuhan Kebidanan. Yogyakarta. EGC
Nugraheny Esti. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu. Jakarta. Salemba Medica
LAMPIRAN MATERI

Branxton Hiks

A. Pengertian
Braxton hicks adalah kontaraksi uterus tanpa rasa nyeri yang tidak teratur
dan terjadi selama kehamilan, kontraksi ini diberi nama menurut nama dokter
sepesialis obstetrik yang pertama kali menjelaskannya. Setelah kehamilan
berlanjut, kontraksi tersebut menunjukan intesitas serta frekuensi yang semakin
meningkat dan menjadi semakin ritmis selama trimester ketiga kontraksi
braxton hicks ini akan memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin, kerap
kali dikelirukan dengan persalinan sejati (true labour) dan kadang – kadang di
katakan sebagai persalinan palsu (false labour).

B. Tanda-Tanda Braxton Hicks


1. Rasa nyeri di bagian bawah
2. Datangnya tidak teratur
3. Tidak ada perubahan pada serviks
4. Durasinya pendek
5. Tidak bertambah jika beraktifitas

C. Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Braxton Hicks


1. Mengubah aktivitas Anda atau posisi. Kadang-kadang dengan berjalan
memberikan bantuan anda untuk mendapatkan keadaan yang nyaman.
2. Anda dapat mandi dengan menggunakan air hangat untuk membantu tubuh
anda rileks.
3. Cobalah minum beberapa gelas air, karena kontraksi ini kadang-kadang
dapat disebabkan oleh dehidrasi .
4. Cobalah latihan relaksasi pernapasan anda. Ini tidak akan menghentikan
kontraksi Braxton Hicks, tetapi dapat membantu Anda mengatasi
ketidaknyamanan.
D. Tanda dan Bahaya Braxton Hicks pada Ibu Hamil
1. Jika terdapat tanda-tanda persalinan
2. Perdarahan pervaginam
3. Keluar cairan terus menerus
4. Terjadi kontraksi tiap 5 menit dalam waktu 1 jam
5. Berkurangnya pergerakan janin
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Eliminasi Pada Ibu Nifas


Sub pokok bahasan : 1. Waktu normal eliminasi ibu nifas
2. Teknik eliminasi yang benar
3. Masalah eliminasi
4. Penyebab timbulnya masalah eliminasi
5. Cara mengatasi masalah eliminasi
Hari / Tanggal : Kamis, 10 Maret 2015
Waktu : 15 menit
Tempat Penyuluhan : Rumah Ny. S
Sasaran : Ny. S

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan Ibu nifas dapat mengerti
dan memahami tentang eliminasi pada ibu nifas

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ibu hamil diharapkan dapat :
1. Menjelaskan waktu normal eliminasi ibu nifas
2. Menjelaskan teknik eliminasi yang benar pada ibu nifas
3. Menjelaskan masalah eliminasi yang sering dihadapi oleh ibu nifas
4. Menjelaskan penyebab timbulnya masalah eliminasi
5. Menjelaskan cara mengatasi masalah eliminasi

C. Alat Bantu
Leaflet

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Proses Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

F. Evaluasi
1. Kapan waktu normal ibu nifas harus BAK dan BAB ?
2. Apa penyebab timbulnya masalah BAK dan BAB ?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah BAK dan BAB ?

G. Referensi
Bobak. 2005. BukuAjarKeperawatanMaternitasEdisi 4. Jakrta : EGC
LAMPIRAN MATERI

ELIMINASI PADA IBU NIFAS

A. Waktu normal eliminasi pada Ibu nifas


BAK sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi normal bila dapat
BAK spontan minimal 6 jam setelah berslain..Kesulitan BAK dapat
disebabkan karena spingter urethra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh
iritasi muskulo spingter aniselama persalinan. Lakukan katerisasi
apabilakandung kemih penuh dan sulit berkemih. Ibu diharapkan dapat BAB
sekitar 3-4 hari postpartum. Apabila mengalami kesulitan BAB / obstipasi,
lakukan diet teratur, cukup cairan , konsumsi makanan berserat, olahraga ,
berikan obat rangsangan per oral/ per rectal atau lakukan klisma bila perlu.

B. Teknik eliminasi yang benar pada ibu nifas


Teknik BAB dan BAK dilakukan sesuai dengan kondisi ibu, diusahakan
senyaman mungkin.

C. Masalah yang sering dihadapi oleh ibu nifas


1. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan dimana
seorang manusia mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit
untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang
hebat pada penderitanya. Konstipasi terjadi karena ketakutan akan rasa
sakit, takut jahitan terbuka atau karena hemoroid. Kesulitan ini dapat
dibantu dengan mobilisasi dini, mengkonsumsi makanan sehat tinggi serat
dan cukup minum sehingga bias buang air besar dengan lancar.
2. Diare
Pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.
3. Inkontinensia urine
Suatu kondisi medis yang ditandai dengan hilanganya kendali pada kandung
kemih yang berakibat pada kebocoran urin/mengompol. Kondisi ini
biasanya merupakan gejala dari penyakit yang mendasari atau masalah fisik,
seperti infeksi saluran kemih, konstipasi, diabetes, infeksi prostat, dan
penyakit neurologi. Beratnya kebocoran urin bervariasi dari satu individu
dengan yang lainnya.
4. Nyeri jahitan
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang disebabkan dirasakanya di
perineum akibat episiotomy.

D. Penyebab timbulnya masalah BAK dan BAB


1. Motilitas usus berkurang selama perslainan
2. Obat anestesi
3. Ibu merasa takut akan merusak jahitan perineum
4. Ibu merasa takut sat akan BAK atau BAB
5. Pengeluaran cairan yang berlebih saat persalinan

E. Cara mengatasi masalah BAK dan BAB


1. Memperbanyak minum air
2. Meningkatkan makanan yang berserat
3. Membiasakan BAB tepat waktu
4. Warm sit bath yaitu dengan menyemprotkan airhangat ke dalam alat
kelamin
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebutuhan Istirahat Pada Ibu Nifas


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian kebutuhan istirahat
2. Masalah akibat kurang istirahat
3. Kebutuhan istirahat ibu hamil
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Maret 2016
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ny. S
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan konseling ibu dapat memahami pentingnya
kebutuhan istirahat pada masa nifas.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu:
1. Mengetahui pengertian dari istirahat
2. Mengetahui masalah kurangnya istirahat bagi ibu nifas
3. Mengetahui kebutuhan istirahat ibu nifas

C. Metode
Ceramah dan tanya jawab

D. Media
Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

F. Evaluasi
1. Sebutkan jenis istirahat pada ibu nifas ?
2. Sebutkan masalah akibat kurangnya istirahat ?

G. Referensi
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : EGC..
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peurperium Care”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sulistiyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta :
Andi.
LAMPIRAN MATERI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT PADA IBU NIFAS

A. Pengertian
Ibu nifas membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup. Istirahat sangat
penting untuk ibu nifas dan menyusui. Setelah selama sembilan bulan ibu
mengalami kehamilan dengan beban kandungan yang begitu berat, dan proses
persalinan yang melelahkan, ibu membutuhkan istirahat yang cukup untuk
memulihkan keadaannya. Keharusan untuk beristirahat setelah melahirkan
memang tidak diragukan lagi. Perlu diingatkan untuk selalu tidur siang atau
beristirahat selagi bayinya tidur. Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui
minimal 8 jam sehari, yang dapat dipenuhi melalui istirahat malam dan siang.

B. Penyebab Kebutuhan Istirahat yang tidak terpenuhi


Kebutuhan istirahat yang tidak terpenuhi dapat di karenakan kondisi
emosi yang tidak stabil pada ibu, sehingga dapat menghambat produksi ASI
seperti, rasa nyeri, lelah, malu, dan kondisi yang lain yang dapat menyebabkan
gangguan emosi lannya.

C. Masalah Kuranganya Istirahat


1. Mempengaruhi jumlah ASI yang di reproduksi.
2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak pendarahan.
3. Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.

D. Dukungan Kebutuhan Istirahat Pada Ibu Nifas


1. Beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
2. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan yang tidak berat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Bayi Sehari-hari


Hari/tanggal : Sabtu, 5 Maret 2016
Tempat : Puskesmas Kebasen
Waktu/lamanya : 15 menit
Sasaran : Ny. S

A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu
melaksanakan ASI eksklusif.

B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian perawatan bayi sehari-hari
2. Menjelaskan apa saja yang dilakukan dalam merawat bayi sehari-hari

C. Materi
1. Pengertian perawatan bayi sehari-hari
2. Macam-macam kegiatan yang dilakukan dalam merawat bayi sehari-hari

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Evaluasi
Bagaimana melakukan perawatan bayi sehari-hari ?

F. Referensi
Sudarti, Afroh Fauziah. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi
dan Anak Balita.
G. Keterangan kegiatan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi
LAMPIRAN MATERI

PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

A. Pemberian ASI
ASI harus menjadi sumber nutrisi dasar untuk bayi selama enam bulan ke
depan. Bayi yang diberi ASI memilki perilaku sedikit berbeda dengan bayi
yang diberi susu formula, yaitu tidak selalu menangis ketika merasa lapar,
sehingga cara satu-satunya untuk memastikan bayi anda mendapatkan cukup
ASI adalah melihat kenaikan berat badannya, dan bayi harus diberi ASI
sedikitnya setiap tiga sampai empat jam sekali dan jangan dibiarkan tidur
selama menyusu sampai sedikitnya usia empat minggu. Serta jangan lupa
sendawakan bayi anda setelah selesai menyusu, agar terhindar dari gumoh.
(Sudarti, 2012). Ibu dianjurkan untuk menyusui tanpa jadwal siang ataupun
malam (paling kurang 8 kali dalam 24 jam) setiap kali bayi menginginkan atau
setiap 2-3 jam sekali.

B. Menjaga kebersihan bayi


Menjaga kebersihan bayi yaitu dengan memandikan bayi dua kali sehari
dengan menggunakan sabun khusus bayi, dan juga merawat kulit bayi agar
tidak terjadi infeksi.

C. Perawatan tali pusat


Menjaga potongan tali pusat bersih dan kering selama penyembuhan yang
setelah beberapa minggu, pada akhirnya akan lepas. Prinsip dari perawatan tali
pusat adalah adalah bersih dan kering, yaitu cukup dengan di tutup kain kassa
kering tanpa dibubuhi apapun. Setiap kali mengganti popok, gunakan batang
kapas (dicelupkan dalam alkohol kemudian diperas) untuk membersihkan
bahan yang basah dan lengket yang kadang mengumpul di tempat dasar
potongan tali pusat bertemu dengan kulit. Ini akan membentu mengeringkan
tali pusat, serta membuatnya terpapar udara. Juga lihatlah popok di bawah tali
pusat untuk menjaga agar daerah ini tidak terkena air kemih.

D. Mengukur suhu tubuh


Suhu normal tubuh bayi adalah 36,5 – 37,5 0C. Cara yang paling tepat
untuk mengukur suhu tubuh bayi adalah per aksila, yaitu dengan menempatkan
termometer di ketiak bayi, dan di pegangi oleh ibu sampai waktu yang
ditentukan.

E. Tanda bahaya pada bayi baru lahir


1. Pernafasan sulit
2. Suhu abnormal
3. Ikterik (warna kulit kuning)
4. Kulit berwarna biru
5. Infeksi pada tali pusat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Sub Pokok bahasan : 1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Manfaat ASI Eksklusif
3. Komposisi ASI Eksklusif
4. Cara memperbanyak ASI
5. Cara pemerahan ASI
6. Cara penyimpanan ASI
7. Penerapan ASI pada ibu bekerja
Sasaran : Ny. S
Hari / Tanggal : Kamis, 10 April 2016
Tempat : Rumah Ny. S
Waktu : 15

A. Tujuan Instruktsional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif
diharapkan Ny. S dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi
ibu dan bagi bayi.

B. Tujuan Instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif diharapkan Ny. S
dapat:
1. Mengetahui pengertian ASI ekslusif.
2. Mengetahui manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Mengetahui komposisi ASI
4. Mengetahui cara memperbanyak ASI
5. Mengetahui cara pemerahan ASI
6. Menegetahui cara penyimpanan
7. Menetahui penerapan ASI pada ibu bekerja.
C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

D. MEDIA
Leaflet

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. EVALUASI
1. Apa manfaat dari ASI eksklusif ?
2. Bagaimana cara memperbanyak ASI ?

G. SUMBER PUSTAKA
Suherni, dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas, Yogyakarta : Fitramaya
LAMPIRAN MATERI

ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian
ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya di berikan ASI saja, tanpa tambahan
cairan atau makanan kecuali obat, vitamin dan mineral sampai usia 6 bulan.

2. Manfaat ASI
a. Sebagai nutrisi untuk bayi
b. Daya tahan tubuh
c. Meningkatkan kecerdasan
d. Meningkatkan jalinan kasih sayang
e. Menghemat biaya
f. Menciptakan generasi yang tangguh dan berkualitas

3. Komposisi ASI
a. Kolostrum : ASI yang keluar pertama kali berwarna kuning kental.
Keluar pada hari ke 1-3, bila dipanaskan akan
menggumpal, mengandung karbohidrat, protein, mineral
(zat besi) dan antibodi.
b. ASI peralihan : peralihan dari kolostrum ke air susu matur. Keluar di hari
ke 4 – 10, kadar karbohidrat tinggi, kadar protein makin
rendah dan volume semakin banyak.
c. ASI matur : dikeluarkan setelah hari ke10 dan seterusnya, cairan
berwarna putih kekuningan, tidak menggumpal jika
dipanaskan, terdapat antibody kekebalan terhadap infeksi.
Asi memiliki komposisi yang lengap untuk bayi :
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral dan
antubody.
4. Cara memperbanyak ASI
a. Makan makanan bergizi mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin
dan lemak.
b. Susui bayi di tempat yang terang, tenang dan nyaman.
c. Minum tiap kali menyusui (sehari 8-10 gelas).
d. Istirahat cukup dan berkualitas.
e. Menyusui tiap 2 jam sekali di setiap payudara(bergantian).
f. Pastikan bayi menyusu dengan benar dan aktif.

5. Cara pemerahan ASI


a. Pengeluaran ASI dengan tangan
1) Mencuci tangan
2) Menyiapkan cangkir/gelas bertutup yang tealah dicuci dengan air
mendidih.
3) Payudara dikompres dengan kain handuk hangar dan dimasase dengan
kedua telapak tangan dari panggakal kearah kalang payudara. Ulangi
pemijatan pada ssekitar payudara secara merata.
4) Letakan ibu jari di sekitar atas kalang payudara dan jari telunjuk pada
sisi lain, lalu daerah kalang payudara di tekan kearah dada. Tidak
dianjurkan menekan sampai putting karena dapat menyebabkan
nyeri/lecet.
5) Ulangi tekan-peras-tekan-peras sampai ASI keluar. Gerakan dilakukan
pada semua sisi agara yakin bahwa ASI telah diperas semua segmen.
b. Pengeluaran dengan pompa
1) Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara
2) Ujung leher tabung diletakkan pada payudara dengan putting tepat di
tengah dan melekat kulit.
3) Bola karet dilepas, sehingga putting dan kalang payudara ditarik ke
dalam
4) Tekan dan lepaas beberapa kali sampai ASI terkumpul.
6. Cara penyimpanan ASI
a. Di udara terbuka/bebas 6-8 jam
b. Di lemari es (4oC) 24 jam
c. Di lemari pendingin (-18oC) 6 bulan
ASI yang etlah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena
kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalannya. ASI cukup didiamkan
beberapa saat di suhu kamar, agar tidak terlalu dingin dapat direndam di air
panas.

7. Penerapan ASI eksklusif pada ibu bekerja


a. Selama cuti memberikan ASI saja.
b. Sebelum masa cuti habis ubah pola menyusui dengan ASI perah.
c. Sebelum kerja susui bayi.
d. Selama bekerja perah ASI 3-4 jam sekali.
e. Simpan ASI di lemari es.
f. Setelah dihangatkan bisa diberikan dengan sendok.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian tanda bahaya bayi baru lahir
2. Pentingnya mengetahui tanda bahaya
3. Macam-macam tanda bahaya bayi baru lahir.
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Maret 2016
Tempat : Puskesmas Kebasen
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ny. S

A. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat
memahami dan mengerti tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir agar dapat
segera diberikan penanganan.

B. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan peserta mampu
menjelaskan tentang:
a. Pengertian tanda bahaya bayi baru lahir.
b. Pentingnya mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir
c. Macam-macam tanda bahaya bayi baru lahir.

C. Materi
1. Pengertian dari tanda bahaya bayi baru lahir.
2. Pentingnya mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir.
3. Macam-macam tanda bahaya bayi baru lahir.

D. Alat Bantu
Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya bayi baru lahir?
b. Apasaja macam-macam tanda bahaya bayi baru lahir?

G. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Menyampaikan topik Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan
3. Melakukan kontrak waktu
2 8 menit Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
secara berurutan dan teratur dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberikan kesempatan untuk Mendengarkan
bertanya dan memperhatikan
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
3. Menyimpulkan materi

H. Referensi
Deslidel et.all. 2011. Buku ajar Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta:
EGC
Shelov, Steven. P. 2005. Panduan Lengkap Perawatan untuk Bayi dan Balita.
Jakarta: Arcan
LAMPIRAN MATERI

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

1. Pengertian
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana dapat
menyebabkan kematian pada bayi baru lahir jika tidak segera mendapat
penanganan (Deslidel, 2011).

2. Pentingnya mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:


a. Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi
kondisi yang serius dan berat. Bahkan, bisa menyebabkan bayi meninggal
dunia.
b. Gejala sakit pada bayi baru lahir memang sulit dikenali.
c. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan cepat mendapat pertolongan
sehingga dapat mencegah kematian.

3. Macam-macam Tanda Bahya Bayi Baru Lahir


a. Kesulitan dalam pemberian ASI
Bayi tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum
dan ini tandanya bayi terkena infeksi berat.
b. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit (sindrom gangguan napas)
Sindrom gangguan pernapasan adalah kumpulan gejala yang terdiri
dari dispnue atau hipernu, dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali
permenit, sianosis, rintihan dan ekspirasi serta kelainan otot-otot pernapasan
pada inspirasi yaitu adanya pernapasan cuping hidung dan tarikan dinding
dada. Jika bayi menunjukan salah satu dari tanda peringatan dibawah ini,
beri tahu dokter anak dengan segera.
c. Latergi dan Kantuk
Setiap bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk tidur. Asalkan bangun setiap beberapa jam, makan dengan baik,
tampaknya puas, dan sigap, dalah normal bagi bayi untuk menggunakan sisa
waktu yang ada dengan tidur. Tetapi jika dia kurang sigap, tidak mampu
bangun sendiri untuk menyusu, maka harus berkonsultasi dengan dokter
anak. Keletihan (latergi) terutama jika ada perubahan tiba-tiba dalam pola
kebiasaannya dapat merupakan gejala dari penyakit serius atau mengalami
infeksi.
d. Ikterus
Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala fisiologis
atau dapat merupakan hal yang patologis, misalnya pada inkontabilitas
Rhesus dan ABO, sepsis, penyumbatan saluran empedu, dan sebagainya.
Ikterus fisiologis adalah suatu tanda bahwa darah yang mengandung
bilirubin dalam jumlah besar, terbentuk secara kimia selama pemeriksaan
dari sel darah merah yang lama.
Ikterus fisiologis ialah:
1) Ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga.
2) Tidak mempunyai dasar patologis.
3) Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan.
4) Tidak mempunyai potensi menjadi kern-icterus
5) Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
Ikterus patologis ialah:
1) Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
2) Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
3) Kadar bilirubinnya mencapai nilai hiperbilirubinemia.
e. Bayi biru (sianosis)
Tangan dan kaki biru tidak perlu dikhawatirkan pada bayi yang baru
saja lahir. Kadang-kadang wajah, lidah, dan bibir dapat menjadi sedikit biru
bila menangis keras, tetapi begitu bayi menjadi tenang, warna pada area ini
harus segera kembali ke warna normal. Juga, jika tangan dan kakinya
berubah menjadi sedikit biru karena dingin, warna ini harus kembali ke
warna merah muda segara setelah anggota tubuhnya hangat. Warna biru
pada kulit yang tidak mau hilang adalah tanda bahwa jantung atau paru tidak
berfungsi dengan benar, dan bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dalam
darah.
f. Suhu tubuh bayi terlalu dingin (hipotermi) atau terlalu panas (hipertermi)
1) Hipotermi pada BBL adalah suhu dibawah 36,5oC. Gejala yang terjadi
yaitu bayi tidak mau menyusu, bayi tampak lesu/ mengantuk, tubuh
teraba dingin, dan bila dalam keaan berat, denyut jantung bayi menurun
dan kulit bayi mengeras.
2) Hipertermi adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh bayi lebih dari
37,5oC. tanda dan gejalanya berupa pernapasan bayi >60 kali per menit,
ada tanda dehidrasi, turgor kulit kurang, urin yang keluar
sedikit/berkurang.
g. Kebanyakan Menangis
Semua bayi yang baru lahir menangis, seringkali tanpa alasan yang
jelas. Jika menangis terdengar aneh misalnya, seperti jeritan nyeri atau
terdengar merintih, dan menangis terus menerus dalam waktu yang lama
sekali, hal itu dapat berarti masalah medis.
h. Mata bayi mengalami bengkak atau mengeluarkan cairan pus (nanah). Bila
tidak segera diobati, bayi akan terancam buta.
i. Bayi mengalami gangguan gastrointestinal, seperti tidak BAB dalam 3 hari,
muntah terus-menerus, Ttrjadi pembesaran abdomen, feses hijau
tua/berdarah/berlendir
j. Infeksi
Infeksi pada bayi baru lahir ada dua tipe yaitu early infection (infeksi
dini) dan late infection (infeksi terlambat). Disebut infeksi dini karena
infeksi didapat dari si ibu saat masih dalam kandungan. Sementara late
infection adalah infeksi yang didapat dari lingkungan luar, bisa lewat udara
atau tertular oleh orang lain. Beragam infeksi bisa terkena pada bayi baru
lahir, seperti, herpes, toksoplasma, Rubella, CMV, hepatitis, eksim, infeksi
saluran kemih, infeksi telinga, infeksi kulit, infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA), dan HIV/AIDS.

Anda mungkin juga menyukai