Oleh :
Tindakan resusitasi
Penilaian awal
Lahir
Bersih dari meconium? Bernapas atau menangis? Tonus otot baik?
Warna kulit kemerahan? Cukup bulan?
2. Penyebab
Penyebab secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau
pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalinan, atau segera
setelah lahir.
D. PELAKSANAAN
1. Membersihkan jalan napas dan sekaligus nilai APGAR menit I, membersihkan
jalan napas dengan cara:
a. Penolong mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril (kalau ada)
b. Bayi ditidurkan telentang kepala sedikit ekstensi, badan bayi dalam keadaan
terbungkus
c. Pangkal penghisap lender dibungkus dengan kain kasa steril, masukkan ke mulut
penolong.
d. Tangan kanan penolongmembuka mulut bayi kemudian jari telunjuk tangan kiri
dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai epiglottis (untuk menahan lidah bayi)
jari tangan kanan memasukkan pipa dengan jari telunjuk tangan kiri, isap lender
sebanyak banyaknya dengan arah memutar.
e. Masukkan berulang-ulang selang ke hidung, mulut, kemudian lender dihisap
sebanyak banyaknya.
f. Lendir yang dihisap ditampung ditas bengkok dan ujung pipa dibersihkan
dengan kain kasa.
g. Lakukan penghisapan sampai bayi menangis dan sampai lendirnya bersih,
kemudian bersihkan daerah telinga dan sekitrnya.
2. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang
halus atau handuk.
3. memotong dan mengikat tali pusar dengan memperhatikan teknik aseptic dan
antiseptic sekaligus menjadi apgar score pada menit kelima
a. Tali pusat dijepit dengan dua buah klem, klem I dijepitkan kira-kira 5 cm dari
perut bayo kemudian tali pusat diurut kearah plasenta, klem II dijepitkan kira-
kira 5 cm dari klem I.
b. Tali pusat dipotong dengan gunting tali pusat diantara dua klem, kira-kira 2,5
cm dari klem I. waktu memotong tali pusat tangan kiri melindungi perut bayi,
sehingga gunting tali pusat tidak langsung menyentuh badan bayi (sebelum
memotong tali pusat dioles bethadin 10% atau yodium tintur 3%
c. Setelah tali pusat dipotong, ujung tali pusat diolesi dengan bhetadin 10% atau
yodium tintur 3% dengan menggunakan kaps lidi, kemudian tali puat diikat
dengan cara ikatan tali pusat diletakkan dibawah klem 1, kemudian di ikat hingga
dua kali ikatan untuk mencegah jangan sampai ada ikatan yang lepas. Yakinkan
bahwa ikatan sudah kuat agar tak terjadi perdarahan tali pusat.
d. Setelah tali pusat diikat kuat, tali pusat dikompres/dibungkus dengn kain kasa
alcohol 70%, sebaiknya ditutp kembali dengan kapas steril. Gunanya sipaya
alcohol tidak cepat menguap dan kuman tidak mudah masuk kedalam tali pusat.