Anda di halaman 1dari 10

APGAR SCORE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas


Dosen Pengampu : Ns. Siti Riskika, S.Kep

Oleh :

Nadiatul Qudsiyah 17037141036


Rifatul Hasanah 17037140993

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
A. PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR
Merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh perawat untuk menilai
status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, kemudian 24 jam setelah
lahir dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pengkajian ini
sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang sehingga bayi tidak
mudah kehilang panas. Tujuan pengkajian fisik secara umum pada bayi adalah
menilai pada status adaptasi atau penyesuaian kehidupan ekstra uteri dan mencari
kelainan pada bayi. Antara lain yakni:

B. PENILAIAN APGAR SCORE


Pengkajian ini melinai laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tons
otot, kemampuan reflek dan warna kulit.
Penilaian Apgar Score ini ditemukan oleh Dr. Virgina Apgar, penilaian ini
dapat dilakukan pada menit pertama setelah lahir dengan penilaian sebagai berikut:
7-10 (beradaptasi baik), 4-6 (asfiksia ringan hingga sedang) dan 0-3 (asfiksia berat),
kemudian penilaian selanjutnya dilakukan setelah lima menit. (Hidayat, A , )

Tindakan resusitasi
Penilaian awal

Lahir
Bersih dari meconium? Bernapas atau menangis? Tonus otot baik?
Warna kulit kemerahan? Cukup bulan?

Langkah awal (6 langkah)


Hangatkan, atur posisi, isap lender, keringkan dan rangsang taktil, atur kembali
posisi, lakukan penelitian.
Ventilasi
Tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah volume udara kedalam
paru dengan tekanan positif untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas
spontan dan teratur.
Langkah-langkah:
1. Pasang sungkup.
2. Ventilasi 2 kali (tekanan 30 APN, 40 resusitasi)
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik.
4. Setiap 30 detik ventilasi, bukan penilaian
5. Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas normal setelah 2 menit.
6. Ventilasi dihentikan setelah 20 menit (bila tidak berhasil).

Resusitasi berhasil lakukan asuhan pasca resusitasi selama 2 jam


 Letakan bayi pada ibu selimuti keduanya
 Susui bayi sembari dibelai.
 Lakukan asuhan neonatal normal:
- Beri Vit. K 1 mg/ hari selama 3 hari (1tab 5 mg)
- Beri salep/ tetes mata

Tanda-tanda kesulitan bernapas pada bayi:


 Tarikan dinding dada dalam, napas megap-magap frekuensi <30x / >60x/menit
 Pantau bayi berwarna pucat , biru, lemas.
 Jaga bayi tetap hangat dan kering
 Tunda memandikan bayi sampai dengan 6-24 jam.
 Kondisi memburuk segera rujuk

Rujuk bayi bila ada tanda (setelah resusitasi)


 Frekuensi napas <30x/ >60x/menit
 Ada tarikan dinding dada
 Merintih, napas megap-megap, napas bunyi saat ekspirasi dan inspirasi.
 Tubuh pucat/kebiruan
 Bayi lemas
Jika rujuk catat
 Nama bayi, alamta, tanggal dan waktu bayi lahir
 Kondisi bayi:
- Gawat janin sebelumnya
- Air ketuban meconium
- Tangisan bayi
 Waktu memulai resuitasi
 Langkah resusitasi yang dilakukan
 Hasil resusitasi

C. PERAWATAN BEONATUS BERMASALAH


1. Definisi
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini biasanya
disertai dengan keadaan hipoksia dan hiperkapnu serta sering berakhir dengan
asidosis.
Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak digunakan
secara sempurna,sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin
timbul.

2. Penyebab
Penyebab secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau
pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalinan, atau segera
setelah lahir.

3. Penyebab kegagalan pernapasan pada bayi:


a) Faktor ibu.
 Hipoksia.
 Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
 Gravid empat atau lebih.
 Sosial ekonomi rendah.
 Penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin, misalnya
hipertensi, hipotensi, gangguan kontraksi uterus dan lain-lain.
b) Faktor plasenta
 Plasenta tipis.
 Plasenta kecil.
 Plasenta tidak menempel.
 Solution plasenta.
 Pendarahan plasenta.
c) Faktor non plasenta
 Premature.
 IUGR
 Gemelli.
 Tali pusat menumbung.
 Kelainan kongenital.
d) Faktor persalinan
 Partus lama.
 Partus tindakan
4. Gejala dan tanda
 Pernapasan cuping hidung.
 Pernapasan cepat.
 Nadi epat.
 Sianosis.
 Nilai apgar kurang dari 6
Untuk menentukan tingkat asfiksia, apakah bayi mengalami asfiksia berat, sedang
atau normal, dapat dipakai penilaian apgar. Dibawah ini table untuk menentukan
tingkat/derajat asfiksia yang dialami bayi.
Tabel Apgar Score
Tanda 0 1 2
Frekuensi jantung Tidak ada Kurang dari Lebih dari
100/menit 100/menit
Usaha napas Tidak ada Lambat tidak Menangis kuat
teratur
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
Reflek Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan kuat/
melawan
Warna Biru/pucat Tubuh kemerahan Seluruh tubuh
ekstremitas biru kemerahan

Apabila nilai apgar :


7-10 bayi mengalami asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal.
4-6 bayi mengalami asfiksia sedang.
0-3 bayi mengalami asfiksia berat.

D. PELAKSANAAN
1. Membersihkan jalan napas dan sekaligus nilai APGAR menit I, membersihkan
jalan napas dengan cara:
a. Penolong mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril (kalau ada)
b. Bayi ditidurkan telentang kepala sedikit ekstensi, badan bayi dalam keadaan
terbungkus
c. Pangkal penghisap lender dibungkus dengan kain kasa steril, masukkan ke mulut
penolong.
d. Tangan kanan penolongmembuka mulut bayi kemudian jari telunjuk tangan kiri
dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai epiglottis (untuk menahan lidah bayi)
jari tangan kanan memasukkan pipa dengan jari telunjuk tangan kiri, isap lender
sebanyak banyaknya dengan arah memutar.
e. Masukkan berulang-ulang selang ke hidung, mulut, kemudian lender dihisap
sebanyak banyaknya.
f. Lendir yang dihisap ditampung ditas bengkok dan ujung pipa dibersihkan
dengan kain kasa.
g. Lakukan penghisapan sampai bayi menangis dan sampai lendirnya bersih,
kemudian bersihkan daerah telinga dan sekitrnya.
2. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang
halus atau handuk.
3. memotong dan mengikat tali pusar dengan memperhatikan teknik aseptic dan
antiseptic sekaligus menjadi apgar score pada menit kelima
a. Tali pusat dijepit dengan dua buah klem, klem I dijepitkan kira-kira 5 cm dari
perut bayo kemudian tali pusat diurut kearah plasenta, klem II dijepitkan kira-
kira 5 cm dari klem I.
b. Tali pusat dipotong dengan gunting tali pusat diantara dua klem, kira-kira 2,5
cm dari klem I. waktu memotong tali pusat tangan kiri melindungi perut bayi,
sehingga gunting tali pusat tidak langsung menyentuh badan bayi (sebelum
memotong tali pusat dioles bethadin 10% atau yodium tintur 3%
c. Setelah tali pusat dipotong, ujung tali pusat diolesi dengan bhetadin 10% atau
yodium tintur 3% dengan menggunakan kaps lidi, kemudian tali puat diikat
dengan cara ikatan tali pusat diletakkan dibawah klem 1, kemudian di ikat hingga
dua kali ikatan untuk mencegah jangan sampai ada ikatan yang lepas. Yakinkan
bahwa ikatan sudah kuat agar tak terjadi perdarahan tali pusat.
d. Setelah tali pusat diikat kuat, tali pusat dikompres/dibungkus dengn kain kasa
alcohol 70%, sebaiknya ditutp kembali dengan kapas steril. Gunanya sipaya
alcohol tidak cepat menguap dan kuman tidak mudah masuk kedalam tali pusat.

4. memperthankan suhu tubuh bayi denagn cara:


a. Bayi dibungkus dengan kain hangat
b. Jangan membiarkan bayi dalam keadaan basah
c. Jangan memandikan bayi dengan air dingin
d. Daerah kepala dibungkus, memakai topi yang terbuat dari plastik/kain
5. mendekapkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir, hal ini bertujuan
agar
a. Ibu tenang melihat anaknya dalam keadaan normal
b. Ada kontak batinantara ibu dan anak
c. ASI/kolastum cepat keuar, karena dengan ragsangan isapan bayi akan
mempercepat keluar asi
6. membersihan badan bayi dengan cara:
a. Siapkan tempat kapas, kapas dan minyak/baby oil
b. Bersihkan daerah muka dengan menggunakan kapas lembab. Pertama-tama
yang dibersihkan adalah daerah mata, mulai dari bagian dalam keluar (setiap
kali usapan kapas harus diganti) kemudian menggunakan kapas minyak untuk
membersihkan daerah telinga. Selanjutnya muka dan sekitarnya dibersihkan
degan kapas minyak sampai daerah leher.
c. Bersihkan daerah ekstremitas atas, lipatan ketiak, daerah dada dan sekitarnya,
daerah punggung, ekstremitas bawah dan terakhir daerah genetalia
d. Lakukan perawatan tali puata dan seputarnta
7. membersihkan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan
cara:
a. Mata bayi dibersihkan
b. Jari telinjuk dan ibu jari tangan kiri membuka mata dan tagan kanan
meneteskan obat, obat harus tepat diatas kelopak mata
c. Setelah obat masuk bersihkan daeraah luar mata dengan kapas lembab
d. Bersihkan alat-alat
8. melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi
Maksud pemeriksaan adalah ubtuk menemukan kelainan yang perlu mendapat
indakan segera dan kelainan yang berhubungan kehamilan, persalinan dan
kelahiran:
a. Mengukur BB, PB, LK, LLA, LD
b. Observasi tanda-tanda vital (S.N.R)
c. Observasi keadaan reflek
d. Penampilan fisik dari kepala sampai kaki
9. memasang pakaian bayi
10. mengajarkan ibu cara:
a. /membersihkan jalan nafas
b. Membersihkan ASI dan manfaatnya
c. Perawatan tali pusat dengan cara:
 Kassa pembungkus tali pusat dibasahi dengan aquadest/ NaCl/ air matang
 Bersihkan tali pusat dengan kapas alcohol mulai dari ujung sampai olesi tali
pusat dengan bethadin 10% dengan cara yang sama seperi diatas
 Tali pusat selanjutnya dibungkus dengan kassa steril dan difiksasi dengan
menggunakan plester anti alergi
d. perawatan bayi sehari-hari
 Memandikan bayi
o Pakaian bayi dibuka
o Mata bayi dibersihkan dengan kapas pelembab
o Telingan dan sekitarnya dibersihkan
o Muka dilap dengan waslap (tidak memakai sabun) kemudian dibersihkan
o Kepala bayi di atas tangan kiri penolong dibersihkan dengan sabun dan
dibersihkan kembali dengan air bersih
o Bersihkan daerah leher, ekstremitas, dada, punggung, terakhir genetalia
dengan memakai waslap dan sabun lalu dibersihkan denga waslap
o Masukkan bayi kedalam Waskom yang sudah diisi air hangat kuku (suhu air
kira-kira 35-36%) kemudian dibersihkan semua badan bayi
o Angkat bayi dari Waskom mandi kemudian keringkan badannya
 Perawatan payu dara selama menyusui (lihat BAB IV)
11. menjelaskan pentingnya:
a. Memberikan ASI sedini mungkin sampai usia 2 tahun
b. Makanan tambahan buat bayi diatas usia 4 bulan
c. Makanan bergizi bagi ibu
d. Mengikuti program KB segera mungkin
12. melaksanakan follow up/kunjungna rumah kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Alimul Aziz A. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jakarta:


Salemba Medika
Sukrani, S., dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:
Nuha Medika
Jitowiyono, S., dan Kristiyanasari, W. 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus dan
Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Santrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57092/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai