PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Osteoarthritis merupakan penyakit persendianyang kasusnya paling umum
dijumpai secara global. Diketahui bahwa diderita oleh 151 juta jiwa diseluruh
dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara (WHO). Data
kunjungan poliklinik rematologi. Insidennya pada usia kurang dari 20 tahun hanya
sekitar,10% dan meningkat menjadi lebih dari 80% pada usia 55 tahun. (Petterson,
2015)
Penderita OA dengan obesitas sering mengeluhkan nyeri pada sendi lutut
dibandingkan dengan pasien yang non obesitas, pada pasien dewasa dengan umur
45 tahun ke atas, 19% dari mereka mengeluhkan nyeri yang terpusat di sendi
lutut. Di Indonesia, prevalensi osteoarthritis mencapai 5% pada usia <40 tahun,
30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun. Untuk osteorthritis
lutut prevelensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12.7% pada wanita
(soeroso, 2006).
Obesitas juga dianggap salah satu faktor yang meningkatkan intensita
nyeri yang dirasakan pasien OA lutut. Hal ini menunjukkan adanya peran
hormonal pada patogenesis osteoarthritis. Yang perlu diingat adalah masing-
masing sendi mempunyai biomekanik, cedera dan presentase gangguan yang
berbeda, sehingga peran faktor-faktor risiko untuk masing-masing OA tentu
berbeda.
1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan mahasiswa/mahasiswi
memahami dan mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien osteoarthritis.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan mahasiswa/mahasiswi
mampu:
a. Memahami definisi osteoarthritis
b. Memahami etilogi dari osteoarthritis
c. Memahami tanda dan gejala dariosteoarthritis
d. Memahami pemeriksaan pada pasien osteoarthritis
e. Memahami penatalaksanaan pada pasien osteoarthritis
f. Memahami alur WOC osteoarthritis
g. Memahami ashuan keperawatan yang akan dilakukan pada pasien
osteoarthritis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis,
penyakit ini meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang
terserang osteoarthritis biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan
pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi tulang rawan untuk
menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias seseorang.
Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang
yang muda dan berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena
osteoarthritis adalah wanita.
2.2 ETIOLOGI
Tidak ada bakteri atau virus yang menyebabkan osteoarthritis. Adapun
penyebab dari osteoarthritis adalah:
3
4
2.3 TANDA DAN GEJALA
Untuk mengetahui apakah kita terserang penyakit ini, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
5
5. Tes lain
Dokter akan melakukan tes darah lengkap untuk mengetahui penyebab lain
dari gejala yang timbul.
2.5 PENATALAKSANAAN
2.5.1 Penatalaksanaan Non Farmakologi
1. Olahraga
Olahraga dapat mengurangi rasa sakit dan dapat membantu mengontrol
barat badan.
2. Menjaga sendi
Menggunakan sendi dengan hati-hati dapat menghindari kelebihan stres
pada sendi.
3. Panas/dingin
Panas didapat, misalnya dengan mandi air panas. Panas dapat
mengurangi rasa sakit pada sendi dan melancarkan peredaran darah.
4. Viscosupplementation
merupakan perawatan dari Canada untuk orang yang terkena
osteoarthritis pada lutut, berbentuk gel.
5. Pembedahan
Apabila sendi sudah benar-benar rusak dan rasa sakit sudah terlalu kuat,
akan dilakukan pembedahan. Dengan pembedahan, dapat memperbaiki
bagian dari tulang.
6
6. Akupuntur
Dapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi.
7. Pijat
Pemijatan sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya.
9. Teh hijau
Memiliki zat anti peradangan.
Semua obat memiliki efek samping yang berbeda, oleh karena itu, penting
bagi pasien untuk membicarakan dengan dokter untuk mengetahui obat mana
yang paling cocok untuk di konsumsi. Berikut adalah beberapa obat pengontrol
rasa sakit untuk penderita osteoarthritis:
1. Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena
relatif aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit.
3. Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit
yang terasa sakit.
4. Tramadol (Ultram)
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan
NSAIDs.
7
Mengandung analgesic seperti codein atau hydrocodone yang efektif
mengurangi rasa sakit pada penderita osteoarthritis.
6. Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit.
7. Hyaluronic acid
Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of
glucuronic acid dan N-acetygluosamine. Disebut juga
viscosupplementation.
8
2.6 WOC
Proses penuaan
Pemecahan
kondrosit Perubahan fungsi
sendi
Proses penyakit
degeneratif yang
panjang Pengeluaran
enzim lisosom Deformitas sendi
Kontraktur
Defisit
perawatan diri
Gangguan
citra tubuh
9
BAB III
KONSEP DASAR ASKEP
3.1 PENGKAJIAN
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan, yang memburuk
dengan stress dengan sendi, kekakuan senda pada pagi hari, biasanya
terjadi secara bilateral dan simetris.
Tanda : malaise, keterbatasan ruang gerak, atrofi otot, kulit kontraktur
atau kelainan pada sendi dan otot.
b. Kardiovaskur
Gejala : fenomena Raynaud jari tangan/kaki, missal pucat intermitten,
sianotik kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal
c. Integritas ego
Gejala : factor-faktor stress akut/kronis missal finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, factor-faktor hubungan social, keputusan dan
ketidakberdayaan. Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas diri
missal ketergantungan pada orang lain, dan perubahan bentuk anggota
tubuh
d. Makanan / cairan
Gejala : ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengonsumsi
makanan atau cairan adekuat : mual, anoreksia, dan kesulitan untuk
mengunyah.
Tanda : penurunan berat badan, dan membrane mukosa kering.
e. Hygiene
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi secara mandiri, ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensory
Gejala : kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada
jari tangan.
Tanda : pembengkakan sendi simetri
g. Nyeri/kenyamanan
10
Gejala : fase akut dari nyeri ( disertai / tidak disertai pembengkakan
jaringan lunak pada sendi ), rasa nyeri kronis dan kekakuan ( terutama
pada pagi hari ).
h. Keamanan
Gejala : kulit mengkilat, tegang, nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus
kaki, kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga,
demam ringan menetap, kekeringan pada mata, dan membrane mukosa.
i. Interaksi social
Gejala : kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan
peran, isolasi.
Definisi:
Batasan karakteristik
11
m. Laporan tentang perilaku nyeri perubahan aktivitas
n. Dilatasi pupil
o. Focus pada diri sendiri
p. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
q. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan meggunakan standar
instrument nyeri
Faktor yang berhubungan
Batasan katakteristik
12
k. Kurang dukunganan lingkungan
l. Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik
m. Kaku sendi
n. Malnutrisi
o. Nyeri
p. Fisik tidak bugar
q. Kengganan memulai pergerakan
r. Gaya hidup kurang gerak
Kondisi terkait
a. Kerusakan integritas struktur tulang
b. Gangguan fungsi kognitif
c. Gangguan metabolisme
d. Kontraktur
e. Keterlambatan perkembangan
f. Gangguan muskuluskeletal
g. Gangguan neuromuscular
h. Agens farmaseutika
i. Program pembatasan gerak
j. Gangguan sensoriperseptual
Batasan karakteristik
a. Transisi perkembangan
13
Kondisi terkait
a. Perubahan fungsi tubuh
b. Gangguan fungsi kognitif
c. Penyakit
d. Gangguan fungus psikososial
e. Cedera
f. Prosedur bedah
g. Trauma
h. Program pengobatan
14
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Hambatan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama ..x24 jam 1. monitor perbaikan postur (tubuh) mekanika tubuh
mobilitas fisik masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik dapat teratasi pasien
dengan kreteria hasil:
1. Tingkat kecemasan 2. bantu pasien melakukan latihan fleksi untuk
a. Peningkatan tekanan darah (5) memfasilitasis mobilisasi punggung ,sesuai indikasi
b. Masalah perilaku(5)
c. Hambatan bergerak (5) 3. gunakan prinsip mikanika btubuh ketika
d. Kesulitan dalam berjalan (5) menangani,pasien dan memindahkan peralatan.
15
4. bantu untuk mendemonstrasikan posisi tidur yang
tepat
Gangguan citra setelah dikukan tindakan keperawatan selama …x24 jam 1. Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritis diri
tubuh masalah keperawatan gangguan citra tubuh dapat teratasi
dengan kreteria hasil : 2. Monitor pernyataan yang mengidentifikasi citra tubuh
1. citra tubuh mengenaiukuran dan berat badan
a. Sikap terhdap penggunaan strategi untuk
meningkatkan fungsi tubuh (5) 3. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan
b. Kesesuian antara realitas tubuh ideal tubuh dengan perubahan bagian tubuh di Sebabkan adanya penyakit
penampilan tubuh (5) atau pembedakan ,dengan cara yang tepat
c. Penyesuaian terhadap perubahan fungsi tubuh (5)
d. Penyesuaian terhadap perubahan status kesehatan (5) 4. Bantu pasien untuk merawat diri
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari
arthritis, penyakit ini meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan
pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis biasanya susah menggerakkan
sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya
fungsi tulang rawan untuk menopang badan.
4.2 SARAN
Mahasiswa/mahasiswi diharapkan mampu memberikan asuhan
keperawatan kepada klien dengan osteoarthritis secara benar.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dortchman,J,M & Bulechek,G.M. 2008. Nursing interventions Classification
(NIC). 5th. America:Mosby Ellsevier
Hame, Sharon L. dan Alexander, Reginald A. 2013. Kneeosteoarthrititis in
women. Curr Rev musculoskeletal Med
Moorhead, S. Dkk. 2008. Nursing Outcomes Classificaion (NOC). 5th. United
States of America:Mosby Elsevier
Nanda International. 2018. Diagnosa Kperawatan :definisi dan
klasifikasi 2018-2020. Jakarta:EGC
Pettersson. 2015. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC
18