LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat.
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan
karena adanya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan
cepat, berupa defisit neurolgis fokal, atau/dan global, yang berlangsung 24 jam
oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (M. Clevo Rendy, 2012).
2.1.2 Etiologi
1. Trombosis serebral
tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena
penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
a. Aterosklerosis;
d. Emboli
2. . Hemoragi
otak terekan sehingga terjadi infark otak, edema, dan mungkin berhiasi
3. Hipoksia Umum
b. Vasokontriksi arteri
2.1.3 Klasifikasi
1. Stroke hemoragik
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otal tertentu.
Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa
Arif, 2012).
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral. Biasanya terjadi
saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari, tidak
Manifestasi klinis stroke tergantung dari sisi atau bagian mana yang
terkena, rata-rata serangan, ukuran lesi, dan adanya sirkulasi kolateral. Pada stroke
hemisfer kanan, maka kelumpuhan otot pada sebelah kiri. Pasien juga akan
kehilangan kontrol otot vulenter dan sensorik sehingga pasien tidak dapat
saraf sensorik.
kerusakan pada area pusat bicara primer yang berada pada hemisfer kiri
dan biasanya terjadi pada stroke dengan gangguan pada arteri middle
serebral kiri..
lidah dan laring. Pasien juga terdapat kesulitan dalam mengunyah dan
menelan.
f. Gangguan penglihatan, diplopia
gangguan lapang pandang pada salah satu sisi. Hal ini terjadi karena
serat saraf optik pada korteks oksipital. Gangguan penglihatan juga dapat
g. Disfagia
IX. Selama menelan lobus didorong oleh lidah dan glottis menutup
h. Inkontinensia
Inkontinensia baik bowel maupun bladder sering terjadi. Hal ini karena
2.1.5 Patofisiologi
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif oksigen dan glukosa
karena jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan oksigen dan glukosa
seperti halnya pada otot. Meskipun berat otak sekitar 2% dari seluruh badan,
namun menggunakan sekitar 25% suplai oksigen dan 70% glukosa. Jika aliran
darah ke otak terhambat maka akan terjadi iskemia dan terjadi gangguan
metabolisme otak yang kemudian terjadi gangguan perfusi serebral. Area otak
disekitar yang mengalami hipoperfusi disebut penumbra. Jika liran darah ke otak
terganggu lebih dari 30 detik pasien dapat menjadi tidak sadar dan dapat terjadi
kerusakan jaringan otak yang permanen jika aliran darah otak terganggu lebih dari
4 menit. Untuk mempertahankan aliran darah ke otak maka tubuh akan melakukan
keseimbangan. Misalnya jika terjadi hipoksemia otak maka pembuluh darah otak
Mekanisme Anastomosis
karotis terbagi menjadi karotis interna dan karotis eksterna. Karotis interna
kiasma optikum menjadi arteri serebri anterior dan media. Karotis eksterna
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Demam
2. Nutrisi
tersedak atau batuk dan apakah suaranya berubah (negative). Bila tes
3. Hidrasi intravena
dihindari
4. Glukosa
Walaupun relevansi klinis dari efek ini pada manusia belum jelas, tetapi
>200mg/dl) harus dicegah. Skala luncur (sliding scale) setiap 6 jam selama
5. Perawatan paru
6. Aktivitas
stabil. Untuk fisioterapi pasif pada pasien yang belum bergerak, perubahan
posisi badan dan ekstremitas setiap 2 jam untuk mencegah dekubitus.
Latihan gerakan sendi anggota badan secara pasif 4 kali sehari untuk
darah yang adekuat ke otak dan aliran balik vena ke jantung, kecuali pada
lateral kiri), pasien dengan gangguan jalan nafas (posisi kepala ekstensi).
posisi tegak, duduk dan pindah ke kursi sesuai toleransi hemodinamik dan
neurologis.
7. Neurorestorasi dini
terganggu. Depresi dan amnesia juga harus dikenali dan diobati sedini
mungkin.
8. Perawatan vesika
terutama pada pasien laki-laki yang mengalami retensi urin atau pasien
1. Fase akut
Pada area otak yang infark atau terjadi kerusakan karena perdarahan
hipoksia jaringan otak. Fungsi dari otak akan sangat terganggu pada
b. Edema serebri
terjadi jika pada area yang mengalami hipoksia atau iskemik maka
kehidupan.
d. Aspirasi
menelan.
bowel.
otak
c. Nyeri kepala kronis seperti migrain, nyeri kepala tension, nyeri kepala
cluster.
1. Radiologi
spesifik.
ruptur.
2.2.1 Definisi
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang perannya sangat penting untuk
individu dimulai, dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik,
(Padila, 2012).
Secara umum keluarga di definisikan sebagai unit sosial ekonomi terkecil
dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi. Keluarga
merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang mempunyai
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
ibu, adik, kakak, kakek dan nenek (Reinser, 1980 dalam Bakri, 2014).
royong .
secara musyawarah.
4. Berbentuk monogram
5. Bertanggung jawab
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social maka tipe keluarga
keluarga.
tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative atau non
sebagai berikut:
1. Keluarga tradisional
a. Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
b. Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
perceraian.
d. Bujangan dewasa sendirian.
berhubungan.
f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak-
a. Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukum tertentu.
keperawatan bahwa tidak ada bentuk keluarga yang benar atau salah, layak atau
tidak layak, melainkan keluarga harus dipahami dalam konteksnya, tipe tersebut
hanya sebuah referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan berbagai kerangka
diantaranya adalah:
1. Patrilineal
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
2. Matrilineal
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
suami.
5. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu sisi
keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, disisi lain keluarga harus
1. Fungsi afektif
diri yang positif , rasa di miliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan
afektif adalah:
dimana setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak di akui
kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proees identifikasi yang
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan perkawinan
sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orang tua (single parents).
4. Fungsi Ekonomi
dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit
dipenuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga
mereka.
Menurut Padila (2012) pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas
masing-masing
dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan – harapan. Peran
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
1. Ayah
tertentu.
2. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak – anak,
yang bergerak bertahap dari waktu ke waktu. Setiap tahapan umumnya memiliki
tugas dan resiko kesehatan yang berbeda-beda. Duval (Dion & Betan, 2013 dalam
termasuk dalam hal merencanakan anak, persiapan menjadi orang tua dan
Ialah masa transisi pasangan suami istri yang dimulai sejak anak
pertama lahir sampai berusia kurang dari 30 bulan. Pada masa ini sering
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama berusia 2,5 tahun hingga
sampai masuk awal masa remaja. Dalam hal ini sosialisasi anak semakin
bahwa remaja adalah seseorang yang dewasa muda dan mulai memiliki
membutuhkan bimbingan.
Dalam hal ini, orangtua mesti merelakan anak untuk pergi jauh dari
Tahapan ini ditandai dengan perginya anak terakhir dari rumah dan
2.3.1 Pengkajian
A. Data Keluarga
1. Identitas Umum
1. Nama puskesmas
2. Nama perawat
3. No. Register
Contohnya: 10. 10. 99 (sesuai dengan rumah sakit / puskesmas)
4. Tanggal pegakajian
01-2020
Keluarga
Alamat Rumah & Yankes terdekat,
Telp Jarak
Pekerjaan Alat transportasi
Agama & Suku Status Kelas Sosial
Di isi dengan nama kepala keluarga sesuai dengan kartu keluarga yang
ditulis dengan nama inisial dan diikuti dengan lebel status klien.
Diisi dengan alamat rumah lengkap dengan no RT/RW dan nomer telpon
3. Pekerjaan
jawa/WNI
5. Bahasa Sehari-hari.
Di isi bahasa sehari hari individu di keluarga tersebut. Contoh : Madura,
6. Alat Transportasi
r BB, S, P)
BMI)
1. Tn. Kepala 35 L M SMP Petani TB: TD: Lengkap
a ur Cm mmHg
a BB: N: 98
75 x/mnt
Kg S: 36,7
BMI: 0C
26 P: 23
x/menit
1. Nama
3. Umur
Contohnya 28 tahun
4. Jk
Di isi dengan jenis kelamin contohnya: Laki Laki (L) / Perempuan (P)
5. Suku
6. Pendidikan terakhir
Diisi sesuai dengan pekerjaan anggota keluarga saat ini. Contohnya: siswa,
(BCG,Polio,DPT,HB,Campak)
Di isi dengan alat bantu apa pun dalam menunjang ke seharian setiap
pendengaran.
a. Komposisi keluarga
Komposisi ini biasanya terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan
untuk memudahkanpengamatan.
b. Genogram
perempuan
5) Aturan symbol.
c. Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
1) Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarg, dikaji asal suku
budaya keluarga).
mereka.
aktivitas rekreasi.
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan
D. Pengkajian Lingkungan
1. Gambar tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar dan lain lain).
rumah meliputi, jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur
E. Struktur Keluarga
3. Struktur peran
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosialisasi
4. Fungsi reproduktif
5. Fungsi ekonomi
H. Pemeriksaan Fisik
dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak dapat dengan skor
nol.
tinggi dengan skor 3, cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1.
Penilaian dari criteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak perlu
Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa
keperawatan keluarga.
yang prioritas.
Skoring yang dilakukan di tiap-tiap kriteria harus diberikan pembenaran
sebagai justifikasi dari skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi yang
diberikan berdasarkan data yang ditemukan dari klien dan keluarga. Contoh
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ibu P yang merupakan
anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus. Hal tersebut dapat kita lihat
1. Sifat Masalah 3 1
Skala : 2
Tidak/kurang sehat 1
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah 3 2
dapat diubah 2
Skala : 1
Mudah 0
Sebagian
Tidak dapat
dicegah 2
Skala : 1
Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya masalah 2 1
Skala : 1
segera ditangani
perlu
ditangani
Jumlah
Definisi:
Batasan karakteristik:
Populasi beresiko:
Kesulitan ekonomi
2.3.2 Intervensi Keperawatan
(NOC) (NIC)
Pengetahuan: Manajemen Hipertensi Manajemen Diri : Hipertensi
sasaran.
Menunjukkan).
Menunjukkan).
Menunjukkan).
Konsisten menunjukkan).
penyakit hipertensi
kondisi pasien
dan mendukung
2.3.4 Implementasi
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini,
melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan
1. Tahap 1 : persiapan
2. Tahap 2 : intervensi
a. Independent
kesehatan klien.
yaitu :
1. Tindakan diagnostik
2. Tindakan terapeutik
klien.
a) Tindakan edukatif
b) Tindakan merujuk
b. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerluka suatu kerja sama dengan tenaga
c. Dependent
dari klien.
3. Tahap 3 : Dokumentasi
masalah Kolaboratif
2. Tanggal/jam
keperawatan.
3. Tindakan
c. Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah lain yang
Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan
4. Paraf
2.3.5 Evaluasi
klien dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
2 jenis, yaitu :
berikut ;
3.) A : Analisis
4.) P : Planning
baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak kompeten lagi
5.) I : Implementasi
pelaksanaan.
6.) E : Evaluasi
keperawatan.
7.) R : Reassesment
2018).
a. Metode Evaluasi
1) Observasi langsung
2) Wawancara
3) Memeriksa laporan
4) Latihan stimulasi
2) Mengontrol gejala-gejalanya.
3) Pengobatan.
5) Risiko komplikasi.
7) Pencegahan.
1) Interview
sudah diajarkan.
3) Afektif
Dengan cara observasi langsung, yaitu dengan cara observasi wajah, postur
tubuh, nada suara, isi pesan verbal pada waktu melakukan wawanncara.
4) Psikomotor
Dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan yang
diharapkan.
sehingga perlu :
2. Tanggal/Jam
keperawatan.
kriteria hasil, jadi jangan menuliskan data yang tidak perlu atau
R/reassessment.
4. Paraf