Oleh :
1. Pengertian
Infeksi saluran perkemihan atau urinarius tractus infection (UTI) adalah
adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih, dapat mengenai perempuan
maupun laki-laki dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun
umur lanjut.
2. Etiologi
a. Escherichia coli
b. Klebsiella
c. Enterobacter aerogenes
d. Proteus
e. Providencia
f. Citrobacter
g. Pseudomonas aerugnosa
h. Acinetobacter
i. Enterokokus faecalis
3. Manifestasi klinis
Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa:
a. Rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih
sedikit-sedikit
b. Rasa tidak enak di daerah suprapublik
c. Hematuria
Pada ISK bagian atas dapat di temukan:
1. Pengertian
2. Etiologi
Penyebab pasti BPH (benign prostate hyperplasia) belum diketahui secara pasti.
Namun usia sangat berpengaruh terhadap kejadian BPH. Gangguan ini memang
umumnya lebih banyak ditemukan pada pria yang sudah lanjut usia. Diduga hal
ini terjadi karena pengaruh hormon estrogen.
Ada beberapa faktor penyebab BPH antara lain:
1. Perubahan keseimbangan hormone estrogen dan testosterone
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
penurunan testosterone yang mengakibatkan hiperplasi stroma
2. Interaksi stroma-epitel
Peningkatan epidermal growth faktor atau fibroblast growth fakktor dan
penurunan transforming growth faktor beta menyebabkan hiperplasi
stroma-epitel
3. Berkurangnya sel yang mati
Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma
dan epitel dari kelenjar prostat
3. Faktor resiko
a. Kadar Hormon
b. Usia
c. Ras
d. Riwayat keluarga
e. Obesitas
f. Pola Diet
g. Aktivitas Seksual
h. Kebiasaan Merokok
i. Kebiasaan minum-minuman alkohol
j. Olahraga
k. Penyakit Diabetes Mellitus
5. Patofisiologi
Pembesaran prostat menyebabkan terjadinya penyempitan lumen uretra
pars prostatika dan menghambat aliran urine sehingga menyebabkan tingginya
tekanan intravesika. Untuk dapat mengeluarkan urine, buli-buli harus
berkontraksi lebih kuat untuk melawan tekanan, menyebabkan terjadinya
perubahan anatomi buli-buli, yakni: hipertropi otot destrusor, trabekulasi,
terbentuknya selula, sakula, dan divertikel bulibuli. Perubahan struktur pada
buli-buli tersebut dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih bagian bawah
atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).
6. Manifestasi klinis
a. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah
Manifestasi klinis timbul akibat peningkatan intrauretra yang pada akhirnya
dapat menyebabkan sumbatan aliran urine secara bertahap.
b. Gejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhan dapat berupa gejala obstruksi antara lain, nyeri pinggang, benjolan
di pinggang (hidronefrosis) dan demam (infeksi, urosepsis)
c. Gejala diluar saluran kemih
Tidak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia
inguinalis atau hemoroid, yang timbul karena sering mengejan pada saat
berkemih sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal
7. Komplikasi
1. Retensio urine akut, terjadi apabila buli-buli menjadi dekompensasi
2. Infeksi saluran kemih
3. Involusi kontraksi kandung kemih
4. Refluk kandung kemih
5. Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urine terus
berlanjut maka pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung
urine yang akan mengakibatkan tekanan intravesika meningkat.
6. Gagal ginjal bisa dipercepat jika terjadi infeksi
7. Hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urine, sehingga dapat
terbentuk batu saluran kemih dalam buli-buli, batu ini akan menambah
keluhan iritasi.
8. Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pencitraan
9. Pemeriksaan penunjang
a. Urinalisis
b. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
c. Pemeriksaan PSA (Prostate Spesific Antigen)
d. Catatan Harian Miksi (Voiding Diaries)
e. Uroflometri
f. Pemeriksaan Residual Urine
Mulai berolahraga secara teratur, misalnya berjalan kaki hingga satu jam tiap
hari.
Mencari jadwal minum obat yang tepat agar terhindari dari nokturia atau
meningkatnya frekuensi buang air kecil sepanjang malam.
Biasakan untuk tak mengonsumsi minum apa pun dua jam sebelum tidur.
Tujuannya agar tehindari dari berkemih sepanjang malam (nokturia).
UROLITHIASIS
1. Pengertian
Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu
terbentuk batu berupa kristal yang mengendap dari urin.
Berikut ini adalah istilah penyakit batu bedasarkan letak batu antara lain:
(Prabawa & Pranata, 2014):
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
a. Nyeri Nyeri pada ginjal dapat menimbulkan dua jenis nyeri yaitu nyeri
kolik dan non kolik. Nyeri kolik terjadi karena adanya stagnansi batu pada
saluran kemih sehingga terjadi resistensi dan iritabilitas pada jaringan
sekitar
b. Gangguan miksi Adanya obstruksi pada saluran kemih, maka aliran urin
(urine flow) mengalami penurunan sehingga sulit sekali untuk miksi
secara spontan.
c. Hematuria Batu yang terperangkap di dalam ureter (kolik ureter) sering
mengalami desakan berkemih, tetapi hanya sedikit urin yang keluar.
Keadaan ini akan menimbulkan gesekan yang disebabkan oleh batu
sehingga urin yang dikeluarkan bercampur dengan darah (hematuria).
d. Mual dan muntah Kondisi ini merupakan efek samping dari kondisi
ketidaknyamanan pada pasien karena nyeri yang sangat hebat sehingga
pasien mengalami stress yang tinggi dan memacu sekresi HCl pada
lambung.
e. Demam Demam terjadi karena adanya kuman yang menyebar ke tempat
lain. Tanda demam yang disertai dengan hipotensi, palpitasi, vasodilatasi
pembuluh darah di kulit merupakan tanda terjadinya urosepsis.
4. Patofisiologi
5. Faktor resiko
2. Umur Urolithiasis banyak terjadi pada usia dewasa dibanding usia tua,
namun bila dibandingkan dengan usia anak-anak, maka usia tua lebih
sering terjadi.
4. Kebiasaan diet dan obesitas Intake makanan yang tinggi sodium, oksalat
yang dapat ditemukan pada teh, kopi instan, minuman soft drink, kokoa,
arbei, jeruk sitrun, dan sayuran berwarna hijau terutama bayam dapat
menjadi penyebab terjadinya batu.
5. Faktor lingkungan
6. Pekerjaan
7. Cairan
8. Co-Morbiditi
6. Pemeriksaan diagnostik