BANYUWANGI
Di Susun Oleh:
(2019.04.071)
APRIL
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN
Tanggal :
Mahasiswa
Kepala Ruangan
Tanggal :
Mahasiswa
Kepala Ruangan
A. KONSEP MENOMETRORAGIA
1. Menometroragia
a. DEFINISI
b. ETIOLOGI
pembekuan darah, terjadi akibat infeksi pada uterus) atau berasal dari
(Manuaba, 2011).
pada:
tumor tuba;
ovulatoar.
a) Perdarahan ovulatoar
b) Perdarahan anovulatoar
c. PATOFISIOLOGI
lepas tidak bersamaan dan tidak ada kolaps jaringan sehingga terjadi
Peningkatan estradiol-17β
Estradiol-17β diproduksi terus-menerus
Menometroragia
Kurang
pengetahuan
Anoreksia mual
Defisit Nutrisi
d. FAKTOR RISIKO
fungsional paling sering dialami pada masa pubertas dan pada masa pra
menyebabkan menometroragia.
e. MANIFESTASI KLINIS
(Manuaba, 2011).
1) Nyeri panggul
2) Mual
5) Lesu
6) Banyak berkeringat
7) Palpitasi
8) Nyeri kepala
9) Takikardia
terbatas
f. PEMERIKSAAN PENUNJANG
abnormal yang dapat terjadi setiap saat dan tidak terduga (Prabowo, 2011).
yaitu pemeriksaan hormon FSH, LH, dan estradiol. Kadar FSH >
g. DIAGNOSIS
(Prabowo, 2011).
(Cunningham, 2010).
h. PROGNOSIS
ada harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus
(Wiknjosastro, 2012).
i. PENATALAKSANAAN
keadaan umum. Jika keadaannya tidak stabil maka klien perlu dirawat di
rumah sakit untuk perbaikan keadaan umum. Pada keadaan akut, dimana
Hb sampai < 8 gr % maka klien harus dirawat dan diberikan tranfusi darah.
a) Salisilat (aspirin)
600-1200 mg sehari.
e) Coxibs (celecoxib)
2) Antifibrinolisis
1) Usia pubertas
2) Usia reproduksi
Pada usia reproduksi, setelah dipastikan bahwa perdarahan dari
3) Usia perimenopause
Pada keadaan klien yang tidak akut, dapat segera dilakukan dilatasi
A. PENGKAJIAN
Data atau fakta yang dikumpulkan terdiri dari data subjektif dan data objektif,
yang meliputi:
1. Anamnesa
a. Identitas
1) Umur
2012).
a. Keluhan utama
b. Riwayat menstruasi
(Prabowo, 2011).
c. Riwayat obstetri
(Manuaba, 2011).
d. Riwayat kesehatan
e. Riwayat sosial
2. Data Objektif
ringan yakni:
a. Keadaan umum
b. Pemeriksaan fisik
(Manuaba, 2011).
c. Pemeriksaan penunjang
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
2) Hipovolemia berhubungan dengan
3) Defisit nutrisi berhubungan dengan mual muntah
4) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
5) Ansietas berhubungan dengan
C. INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIANGOSA
NO SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1 Pola napas tidak Setelah dilakukan intervensi 4 x 24 - Monitor pola napas (frekuensi,
efektif berhubungan jam maka pola napas membaik, kedalaman, usaha napas)
dengan dengan kriteria hasil: - Monitor bunyi napas tambahan
ketidakseimbangan - Dipsnea sedang - Monitor sputum
antara suplai dan - Penggunaan otot bantu napas - Posisikan semifowler atau
kebutuhan oksigen sedang fowler
- Pernapasan cuping hidung - Berikan minum air hangat
sedang - Beri oksigen, jika perlu
- Ortopnea sedang - Ajarkan batuk efektif
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi 4 x 24 - Identifikasi status nutrisi
jam maka status nutrisi membaik, - Identifikasi alergi terhadap
berhubungan dengan
dengan kriteria hasil: makanan
mual muntah - Porsi makan yang dihabiskan - Identifikasi makanan yang
cukup meningkat disukai
- Frekuensi makan membaik - Monitor asupan makanan
- Nafsu makan membaik - Berikan makanan rendah
- Bising usus membaik protein dan rendah garam
- Membrane mukosa membaik - Anjurkan posisi duduk, jika
- Pengetahuan tentang standard mampu
asupan nutrisi yang tepat - Kolaborasi dengan ahli gizi
meningkat untuk menentuka jumlah
kalori da jenis nutrient yang
dibutuhka jika perlu
1. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan - Identifikasi defisit tingkat
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam aktivitas
ketidakseimbangan diharapkan aktivitas pasien membaik, - Identifikasi kemampuan
antara suplai dan dengan kriteria hasil: berpartisipasi dalam aktivitas
kebutuhan oksigen - Frekuensi nadi meningkat tertentu
- Kemudahan dalam melakukan - Identifikasi sumber daya untuk
aktivitas seharihari meningkat aktivitas yang diinginkan
- Keluhan lelah menurun - Fasilitasi fokus pada
- Sianosis menurun kemampuan, buka defisit yang
- Warna kulit membaik dialami
- Tekanan darah membaik - Sepakati komitmen untuk
- Frekuensi napas membaik meningkatkan frekuensi dan
rentang aktivitas
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukkan aktivitas
secara bertahap
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, 544-546
Prawirohardjo.
LEMBAR KONSULTASI