Anda di halaman 1dari 10

HIPERBILIRUBIN

KHAIRUNISA
NINING AGUSTINA
Pengertian

Hiperbilirubin adalah warna kuning pada bayi yang


ditandai pada kulit, mukosa akibat akumulasi
bilirubin dan diberi istilah jaundice atau ikterus
(Bobak, 2004). Hiperbilirubin adalah meningkatnya
kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih
dari normal (Suriadi, 2001).
Etiologi Hiperbilirubin

Menurut Haws Paulette (2007) penyebab hiperbilirubin yaitu :


Hemolysis pada inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat
ketidaksesuaian golongan darah ibu dan anak pada golongan rhesus dan
ABO.
Gangguan konjugasi bilirubin.
Rusaknya sel-sel hepar, obstruksi hepar.
Pembentukan bilirubin yang berlebihan.
Keracunan obat (hemolysis kimia :salsilat, kortiko steroid,
kloramfenikol).
Bayi dari ibu diabetes, jaundice ASI.
Penyakit hemolitik yaitu meningkatnya kecepatan pemecahan sel darah
merah. Disebut juga icterus hemolitik.
Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan ,
Patofisologi Hiperbilirubin

Terjadinya hiperbilirubin diantaranya yaitu,


hemolysis, rusaknya sel-sel hepar, gangguan konjugasi
bilirubin. Setelah pemecahan hemoglobin, bilirubin
tak terkonjugasi akan mengalami gangguan dalam
hati dan tidak bisa mengikat bilirubin dan
mengakibatkan peningkatan bilirubin yang
terkonjugasi dalam darah yang mengakibatkan warna
kuning pucat pada kulit (Haws Paulette S, 2007).
MANIFESTASI KLINIS
Kulit jaundice (kuning)
Sklera ikterik
Peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg/dl pada neonatus yang cukup bulan dan 15
mg% pada neonatus yang kurang bulan.
Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake
kalori.
Asfiksia
Hipoksia
Sindrom gangguan nafas
Pemeriksaan abdomen terjadi bentuk perut yang membuncit
Feses berwarna seperti dempul dan pemeriksaan neurologis dapat ditemukan adanya kejang
Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung)
Terjadi pembesaran hati
Tidak mau minum ASI
Letargi
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
 Identitas pasien dan keluarga
Riwayat Keperawatan
Riwayat Kehamilan
Kurangnya antenatal care yang baik. Penggunaan obat – obat yang meningkatkan ikterus ex: salisilat
sulkaturosic oxitosin yang dapat mempercepat proses konjungasi sebelum ibu partus.
Riwayat Persalinan
Persalinan dilakukan oleh dukun, bidan, dokter. Atau data obyektif ; lahir prematur/kurang bulan,
riwayat trauma persalinan, hipoksia dan asfiksia
Riwayat Post natal
Adanya kelainan darah, kadar bilirubin meningkat kulit bayi tampak kuning.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Seperti ketidak cocokan darah ibu dan anak polisitemia, gangguan saluran cerna dan hati ( hepatitis )
Riwayat Pikososial
Kurangnya kasih sayang karena perpisahan, perubahan peran orang tua
Pengetahuan Keluarga
Penyebab perawatan pengobatan dan pemahan ortu terhadap bayi yang ikterus.
DIAGNOSA
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah,
ikterus pada sclera leher dan badan.
Kurang pengetahuan keluarga mengenai kondisi,
prognosis dan kebutuhan tindakan berhubungan
dengan kurangnya paparan informasi
Diare berhubungan dengan efek fototerapi
Hipertermi berhubungan dengan suhu lingkungan
tinggi dan afek fototerapi
INTERVENSI
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan
kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher
dan badan.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
proses keperawatan diharapkan integritas kulit kembali
baik/ normal dengan
kriteria hasil :
Kadar bilirubin dalam batas normal ( 0,2 – 1,0 mg/dl )
Kulit tidak berwarna kuning/ warna kuning mulai berkurang
Tidak timbul lecet akibat penekanan kulit yang terlalu lama
intervensi
Monitor warna dan keadaan kulit setiap 4-8 jam
Monitor keadaan bilirubin direk dan indirek
( kolaborasi dengan dokter dan analis )
Ubah posisi miring atau tengkurap. Perubahan posisi
setiap 2 jam berbarengan dengan perubahan posisi
lakukan massage dan monitor keadaan kulit
Jaga kebersihan kulit dan kelembaban
Warna kulit kekuningan sampai jingga yang semakin
pekat menandakan konsentrasi bilirubin indirek dalam
darah tinggi.
Kadar bilirubin indirek merupakan indikatorberat ringan
joundice yang diderita.
Menghindari adanya penekanan pada kulityang terlalu
lama sehingga mencegah terjadinyadekubitus atau irtasi
pada kuit bayi.
Kulit yang bersih dan lembab membantumemberi
rasa nyaman dan menghindari kulit
bayimeengelupas atau bersisik.

Anda mungkin juga menyukai