Hiperbilirubin adalah warna kuning pada bayi yang
ditandai pada kulit, mukosa akibat akumulasi bilirubin dan diberi istilah jaundice atau ikterus (Bobak, 2004). Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal (Suriadi, 2001). Etiologi Hiperbilirubin
Menurut Haws Paulette (2007) penyebab hiperbilirubin yaitu :
Hemolysis pada inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat ketidaksesuaian golongan darah ibu dan anak pada golongan rhesus dan ABO. Gangguan konjugasi bilirubin. Rusaknya sel-sel hepar, obstruksi hepar. Pembentukan bilirubin yang berlebihan. Keracunan obat (hemolysis kimia :salsilat, kortiko steroid, kloramfenikol). Bayi dari ibu diabetes, jaundice ASI. Penyakit hemolitik yaitu meningkatnya kecepatan pemecahan sel darah merah. Disebut juga icterus hemolitik. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan , Patofisologi Hiperbilirubin
Terjadinya hiperbilirubin diantaranya yaitu,
hemolysis, rusaknya sel-sel hepar, gangguan konjugasi bilirubin. Setelah pemecahan hemoglobin, bilirubin tak terkonjugasi akan mengalami gangguan dalam hati dan tidak bisa mengikat bilirubin dan mengakibatkan peningkatan bilirubin yang terkonjugasi dalam darah yang mengakibatkan warna kuning pucat pada kulit (Haws Paulette S, 2007). MANIFESTASI KLINIS Kulit jaundice (kuning) Sklera ikterik Peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg/dl pada neonatus yang cukup bulan dan 15 mg% pada neonatus yang kurang bulan. Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori. Asfiksia Hipoksia Sindrom gangguan nafas Pemeriksaan abdomen terjadi bentuk perut yang membuncit Feses berwarna seperti dempul dan pemeriksaan neurologis dapat ditemukan adanya kejang Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung) Terjadi pembesaran hati Tidak mau minum ASI Letargi ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Identitas pasien dan keluarga Riwayat Keperawatan Riwayat Kehamilan Kurangnya antenatal care yang baik. Penggunaan obat – obat yang meningkatkan ikterus ex: salisilat sulkaturosic oxitosin yang dapat mempercepat proses konjungasi sebelum ibu partus. Riwayat Persalinan Persalinan dilakukan oleh dukun, bidan, dokter. Atau data obyektif ; lahir prematur/kurang bulan, riwayat trauma persalinan, hipoksia dan asfiksia Riwayat Post natal Adanya kelainan darah, kadar bilirubin meningkat kulit bayi tampak kuning. Riwayat Kesehatan Keluarga Seperti ketidak cocokan darah ibu dan anak polisitemia, gangguan saluran cerna dan hati ( hepatitis ) Riwayat Pikososial Kurangnya kasih sayang karena perpisahan, perubahan peran orang tua Pengetahuan Keluarga Penyebab perawatan pengobatan dan pemahan ortu terhadap bayi yang ikterus. DIAGNOSA Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher dan badan. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan tindakan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi Diare berhubungan dengan efek fototerapi Hipertermi berhubungan dengan suhu lingkungan tinggi dan afek fototerapi INTERVENSI Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher dan badan. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam proses keperawatan diharapkan integritas kulit kembali baik/ normal dengan kriteria hasil : Kadar bilirubin dalam batas normal ( 0,2 – 1,0 mg/dl ) Kulit tidak berwarna kuning/ warna kuning mulai berkurang Tidak timbul lecet akibat penekanan kulit yang terlalu lama intervensi Monitor warna dan keadaan kulit setiap 4-8 jam Monitor keadaan bilirubin direk dan indirek ( kolaborasi dengan dokter dan analis ) Ubah posisi miring atau tengkurap. Perubahan posisi setiap 2 jam berbarengan dengan perubahan posisi lakukan massage dan monitor keadaan kulit Jaga kebersihan kulit dan kelembaban Warna kulit kekuningan sampai jingga yang semakin pekat menandakan konsentrasi bilirubin indirek dalam darah tinggi. Kadar bilirubin indirek merupakan indikatorberat ringan joundice yang diderita. Menghindari adanya penekanan pada kulityang terlalu lama sehingga mencegah terjadinyadekubitus atau irtasi pada kuit bayi. Kulit yang bersih dan lembab membantumemberi rasa nyaman dan menghindari kulit bayimeengelupas atau bersisik.