Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER REKTUM
KELOMPOK 1

Krida Fadilah 1118001


Lugina Ahdiani Y 1118002
Bella Surya C 1118003
Nurailah 1118004
Yogi Permana 1118005
Rafania Adilla 1118048
Amulia Irlianti 1118049
Dewi Nur Fadilah 1118050
Hafsoh Nurul H 1118051
Neng Mira M 1118052
KANKER REKTUM
Rektum adalah bagian dari system pencernaan manusia dengan Panjang 10-15 cm.
letaknya berada di bagian akhir usus besar yang paling dekat dengan anus.
Kanker rektum merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang
khusus menyerang bagian rektum yang terjadi akibat timbulnya di mukosa/epitel
dimana lama kelamaan timbul nekrose dan ulkus (Nugroho, 2011). Kanker rektum
adalah pertumbuhan sel abnormal atau maligna pada daerah rektum (Sodikin, 2011)
ETIOLOGI
Penyebab kanker Rectum masih belum diketahui pasti, namun telah dikenali
beberapa faktor predisposisi yang penting yang berhubungan dengan kanker
Rektum :
01 02 03
Faktor gaya Kelainan di Herediter
hidup rektum
MANIFESTASI KLINIS
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus tempat
kanker berlokasi.
Gejala paling menonjol adalah :
◆Perubahan kebiasaan defekasi.
◆Pasase darah dalam feses
◆Anemia yang tidak diketahui penyebabnya,
◆Anoreksia
◆Penurunan berat badan dan keletihan.

Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah :


◆Nyeri dangkal abdomen dan melena (feses berwarna hitam).
Lanjutan….
Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kiri adalah :
◆ Nyeri abdomen dan kram
◆ Penipisan feses, konstipasi dan distensi
◆ Adanya darah merah segar dalam feses.

Gejala yang dihubungkan dengan lesi rektal adalah :


◆ Evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi,
◆ Konstipasi dan diare bergantian,
◆ Serta feses berdarah.
PATOFISIOLOGI
Kelainan pada
Faktor gaya hidup (kurang olahraga,
Rectum, polip Herediter/keturunan
merokok dan minum alcohol ) dan makanan
rectum
(karbohidrat lemak serat )

Massa feses keras dan terlalu lama di


usus dan rektum

Perubahan bakteri di usus,


sehingga bakteri memecah garam
empedu
Polimerisasi karsinogen
membuat DNA baru Ca. Rectum

Kerusakan DNA

Pemggabungan DNA asing dan DNA


Mitosis Pertumbuhan liar sel ganas
induk
KLASIFIKASI STADIUM 2
Tumor telah berkembang lebih dalam
atau menembus dinding kolom atau
rektum
STADIUM 1
3 STADIUM 3
Tumor telah tumbuh 2 4 Kanker telah menyebar
kedinding dalam kolon ke kelenjar pada
atau rektum mereka yang berusia
O0 tua

STADIUM 0 1 5 STADIUM 4
kanker ditemukan hanya kanker telah menyebar
pada lapisan terdalam di ke bagian tubuh yang
kolon atau rektum. KAMBUH 6 lain,misalnya hati atau
Kanker ini merupakan kanker yang sudah paru-paru.
diobati tapi kambuh kembali setelah
periode tertentu, karena kanker itu tidak
terdeteksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT
ENDOSKOPI
Endoskopi merupakan prosedur
COLONOGRAPY
Keunggulan CT colonography adalah
dignostik utama dan dapat
memiliki sensifitas tinggi di dalam
dilakukan dengan sigmoidoskopi
mendiagnosis Ca Rectum
atau dengan kolonoskopi total.

COLOK DUBUR BIOPSY


Tujuannya untuk marasakan Pemeriksaan setelah dilakukan
adanya pertumbuhan sel dan pembedahan atau dapat
obstruksi. dilakukan melalui endoskopi
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER
REKTUM
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 13 April 2018
Ruang : PHA
1. Identitas Pasien.
Nama : Tn. A
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : laki- laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : Padang Halaban
Tanggal Masuk RS : 12 April 2018
Jam Masuk RS : 17.55 WIB
Diagnosa Medis : Ca. Rectum 1/3 Distal
No. Rekam medic : 106087
2. Keluhan Utama
Pasien masuk dengan ca recti 1/3 tengah rencana ultra low anterior resection

3. Riwayat Kesehatan
◆ Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk RSI. Malahayati tanggal 12 April 2018 pukul 17.55 wib Pasien masuk rumah sakit dengan
ca.Recti rencana ultra low anterior resection
◆ Riwayat Kesehatan Dahulu
Ca Rekti kurang lebih 4 bulan
◆ Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita atau mempunyai penyakit seperti pasien dan penyakit
menular lainnya.
4. Pola kesehatan fungsional Gordon

a. Istirahat tidur
Pasien tidur teratur

b. Pola konsep diri


Pasien mengatakan ingin segera sembuh
c. Pola aktivitas dan latihan AKTIVITAS 0 1 2 3 4

Keterangan : MANDI V
0: mandiri
1: dibantu sebagian BERPAKAIAN V
2: perlu bantuan orang lain
3:perlu bantuan orang lain dan alat ELIMINASI V
4: tergantung dan tidak mampu
MOBILITAS V

d. Pola nutrisi dan metabolic


Sebelum sakit pola makan pasien teratur 3x sehari dengan menu nasi, lauk, sayur satu porsi habis dan pasien minum
kurang lebih 6-8 gelas/hari. Selama dirawat diRS, pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu (nasi, lauk, sayur) dan
menghabiskan 1 porsi. Pasien minum kurang lebih 5-6gelas/hari.
e. Pola eliminasi
◆ Pasien mengatakan BAK tidak mengalami gangguan. Pasien BAK 4-5 x/hari dengan warna kuning jernih. Jumlah
urine sekali BAK 500cc. Setelah dirawat di RS pasien mengatakan BAK 4-5x/hari dengan warna kuning jernih,jumlah
urine sekali BAK kurang lebih 470cc.

f. Pola kognitif dan perseptual


Semua fungsi indra masih berfungsi dengan baik. Pasien mengatakan nyeri dengan manajemen nyeri sbb:
◆ P : Luka post operasi
◆ Q: nyeri dirasa cekit-cekit
◆ R : Nyeri dirasakan pada perut
◆ S : Nyeri dirasakan pada skala 4
◆ T : Nyeri dirasakan ketika bergerak

g. Pola koping
Koping individu inefektif
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD : 126/82 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7˚ C
RR : 22 x/menit
d. Anthropometri
BB : 81 kg
TB : 175 cm
e. Kepala: Bentuk kepala mesoshepal, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam
f. Mata: Konjungtiva tidak anemis
g. Hidung: fungsi penciuman baik, tidak ada epitaksis, tidak ada pernafasan cuping hidung
h. Mulut: Mulut bibir tidak sianosis, mukosa mulut lembab berwarna merah muda, tidak ada stomatitis, susunan gigi rapi,
lengkap dan bersih
i. Leher: Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, trakea lurus fungsi menelan baik
j. Abdomen: Bentuk perut buncit, terdapat stroma pada kuadran kiri bawah, warna merah muda, luka bekas operasi
dibagian tengah perut
k. Ekstremitas Atas : Tangan kanan terpasang infuse cairan gandeng, RL 20 tts/i, dextrose 5% 7tts/ i capillary refill ka=ki ≤
2 detik, tangan kanan dan kiri tidak ditemukan edema dan sianosis
l. Genetalia: tidak terpasang kateter

6. Data Psikologis
Status Emosi: Pasien kooperatif

7. Data Spiritual Spiritual baik

8. Pemeriksaan Penunjang
◆ Pemeriksaan Colonoscopy
Kesimpulan : Tumor Recto Sigmoid 10-25 cm dari anus
◆ Pemeriksaan Biopsi
Kesimpulan : adenokarsinoma (moderate differentiated)
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH
DS: Pasien mengatakan nyeri pada  perut Nyeri akut
DO: wajah pasien terlihat meringis Manajemen nyeri:
P : Luka post operasi
Q: nyeri dirasa cekit-cekit
R : Nyeri dirasakan pada perut
S : Nyeri dirasakan pada skala 4
T : Nyeri dirasakan ketika bergerak

DS : Pasien mengatakan perlu bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas dan tidak leluasa bergerak Defisit
DO : Mandi 1 perawatan
Berpakaian 1 diri
Eliminasi 3
Makan 1
Mobilisasi 1
Keterangan pasien perlu bantuan orang lain
DIAGNOSA KEPERAWATAN
◆ Nyeri akut b.d pembedahan d.d pasien nampak meringis kesakitan skala 4

◆ Defisit perawatan diri b.d keterbatasan aktivitas fisik d.d kebutuhan ADL pasien dibantu sebagian
INTERVENSI
N DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWAT
AN
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor TTV 1.Respon automatik, meliputi perubahan
pembedahan keperawatan selama 1x 24 jam 2. Kaji ulang memanajemen pada TD, nadi dan pernafasan yang b.d
d.d pasien nyeri berkurang dengan KH : nyeri dan lakukan pengkajian keluhannya
nampak 1. Skala nyeri berkurang ulang nyeri P,Q,R,S,T 2. Nyeri insisi bermakna pada fase pasca
meringis 2. dari 4 menjadi 3 3. Posisikan pasien senyaman operatif awal dan idperberat oleh
kesakitan skala 3. Pasien mengatakan lebih mungkin gerakan, batuk, dsitensi abdomen, mual
4 nyaman 4. Lakukan kompres hangat 3. Menurunkan tegangan otot,
4. Pasien terlihat tidak memegangi kering disekitar luka post op meningkatkan relaksasi
bag.yang nyeri 5. Ajarkan tehnik relaksasi 4. Membantu relaksasi dari otot dan
5. Pasien mampu untuk dengan latihan nafas dalam mengurangi nyeri
melakukan tehnik relaksasi 6. Ajarkan teknik distraksi 5. Mengurangi ketegangan otot yg
dengan latihan nafas dalam dan 7. Anjurkan klien untuk mampu menurunkan intensitas nyeri
tehnik distraksi istirahat min 6-7 jam/hari 6. Memberikan rasa nyaman
6. TTV 7. Mengurangi nyeri dan sebagai upaya
Td: 126/82 mmHg distrak terhadap nyeri yang di lakukan
Nadi : 82 x/menit
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWAT
AN

2 Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kemampuan 1. Mengetahui kemampuan pasien


perawatan diri keperawatan selama 2x24 aktifitas klien dalam melakukan aktivitasnya
b.d jam diharapkan kebutuhan 2.motivasi klien untuk 2. mendorong semangat pasien agar
keterbatasan sehari-hari klien terpenuhi melakukan aktifitas dapat melakukan aktivitasnya secara
aktivitas fisik dg KH: kebutuhan sehari hari mandiri
d.d kebutuhan 1. pasien mandi 1 X dengan secara mandiri 3. Mendukung klien dalam melakukan
ADL pasien bantuan 3. bantu klien dalam aktivitas dengan
dibantu 2. kulit pasien terlihat bersih melakukan aktifitas secara bantuan sampai klien bisa melakukan
sebagian dan wangi mandiri aktivitas secara mandiri.
3. gigi pasien terlihat bersih 4. lakukan mobilisasi secara 4. mengembalikan aktivitas tertentu
dan tidak berbau dg bertahap sehingga pasien dapat kembali normal
menggosok gigi 2 X sehari memenuhi kebutuhan
4. pasien mampu makan 3X
sehari tanpa bantuan orang
lain
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATA
N
1 Nyeri akut b.d 1. Memonitor TTV Td: S: Pasien mengatakan nyerinya sudah  berkurang dan merasa
pembedahan d.d 120/80 mmhg RR: 20 x/i lebih nyaman, dengan pengkajian ulang nyeri
pasien nampak Temp: 36,9 C HR: 100 x/i P: pasien mengatakan nyeri terasa cekit-cekit
meringis 2. Memposisikan klien Q: pasien mengatakan nyeri karena  post op
kesakitan skala 4 senyaman mungkin R: pasien mengatakan nyeri pada perut
3. Mengajarkan teknik S: Skala nyeri 3
relaksasi dengan cara latihan T: pasien mengatakan nyeri kadangkadang
nafas dalam O: Pasien tampak lebih nyaman dan terlihat tidak memegangi
perut
bagian  perut yang nyeri
- TD : 120/80 mmhg
-RR : 20 x / menit
A: masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgesic
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

2 Defisit perawatan memonitor kemampuan S : pasien mengatakan mampu memenuhi kebutuhan


diri b.d keterbatasan aktifitas klien seperti makan, sehari hari secara mandiri meskipun kadang masih
aktivitas fisik d.d mandi, dan eliminasi memerlukan bantuan orang lain.
kebutuhan ADL membantu klien dalam O : pasien mempu makan sendiri tanpa  bantuan orang
pasien dibantu melakukan aktifitasnya lain.
sebagian secara mandiri. A : masalah teratasi sebagian
melakukan mobilisasi secara P : lanjutkan intervensi
bertahap dimulai dalam
aktifitas ringan seperti ganti
baju dan ROM
memotivasi klien untuk
melakukan aktivitas secara
mandiri
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai