Oral
Sublingual
Inhalasi
Rektal
Pervaginam
Perenteral
Topikal/lokal
Oral
dan ekonomis.
Kelemahan dari pemberian obat secara oral
adalah efek yg timbul biasanya lambat,
tidak efektif jika pengguna sering muntah-
muntah, diare, tdk sabar, tdk kooperatif, kurang
disukai jika rasanya pahit.
• Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, misalnya : Obat yg
bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yg diuraikan oleh getah
lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).
• Dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat
kerjanya.
Dapat juga u/ mencapai efek lokal misalnya : obat cacing, obat
diagnostik u/ pemotretan lambung – usus
Baik sekali u/ mengobati infeksi usus.
Bentuk sediaan oral : Tablet, Kapsul, Obat hisap, Sirup dan Tetesan.
sublingual
pernapasan.
- Bentuk sediaan : Gas dan Zat padat, tetapi bisa juga
mempunyai efek sistemik. Bentuk inhalasi ini bisa dlm
wadah yang diberi tekanan dan mengandung zat
pemancur (aerosol, cth : Alupent Metered Aerosol
PARENTERAL
Intra muskuler ( IM )
Intra Vena ( IV )
Intra cutan ( IC )
Sub Cutan ( SC )
Persiapan pemberian obat melalui IV, IM, SC , dan
iC :
Spuit pd tempatnya.
Obat-obatan yg diperlukan
Nirbekken / bengkok
Kapas alkohol
Bak spuit steril
Torniquet ( u/ intra vena )
Tempat u/ menampung kotoran
Perlak dan alasnya
Gunting
Plester
Handscoen
a.Intravena (IV)
Peralatan disiapkan
Cuci tangan kemudian gunakan handscoen
Tentukan lokasi penyuntikan, pilih area yg bebas dari lesi, nyri tekan, bengkak
dan radang.
Bersihkan kulit dgn pengusapan antiseptika secara melingkar dari dlm keluar
Siapkan spuit yg sudah berisi obat, buka penutup jarumnya dgn hati-hati, dan
keluarkan udara dlm spuit.
Gunakan tangan yy tdk memegang spuit u/ membentangkan kulit pada area
yg akan ditusuk, pegang spuit antara jempol dan jari-jari kemudian tusukkan
jarum secara tegak lurus pada sudut 90o
Lakukan aspirasi
Bila terisap darah, maka segera cabut spuit, buang dan ganti yg
baru.
Bila tidak terisap darah, maka perlahan-lahan masukan obat.
Bila obat sudah masuk semua, maka akan segera cabut spuit dan
dan lakukan masage pd area penusukan.
Rapikan pasien dan atur dlm posisi yg nyaman.
Buang spuit pd tempat yg telah disediakan, bereskan peralatan
Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda
C.Pemberian obat melalui sub cutan
Contoh kasus
Dokter meresepkan kebutuhan cairan Nacl 0,9 % pada Tn A 1000 ml/12 jam.
faktor drips (tetes) 15 tetes/1 ml. berapa tetes per menit cairan tersebut
diberikan?
Strategi menjawab kasus
1. Ketahui jumlah cairan yang akan diberikan
2. konversi jam ke menit (1 jam = 60 menit)
3. masukkan kedalam rumus ( Jumlah cairan yang dibutuhkan dikali dengan
faktor drips, lalu dibagi dengan lamanya pemberian)
36
jawabannya adalah
(1000 x 15) = 15.000
(12 x 60) 720 = 20.86
dibulatkan jadi 21
Cairan tersebut harus diberikan 21 tetes/menit.
37
Hal-hal yang harus diperhatikan
selama pemasangan
Menjaga privasi klien