Kelompok VI:
JURUSAN KEBIDANAN
2017
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui cara yang baik dan menjaga kesehatan sedniri
dan anaknya.
2. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui pentingnya dan melakukan pemeriksaan ke
puskesmas dan pesyandu sejak hamil dini dan setelah melahirkan.
3. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui dan mempergunakan kontrasesi yang efektif
dan tepat.
C. Pelaksana
1. Pelaksana utama : dokter puskesmas, pengelola KP-KIA kecamatan, kader, ibu hamil da
menyusui.
2. Pelaksana pendudkung : camat, sector tingkat kecamatan, PKK, kepala desa, LKMD,
tokoh masyarakat.
3. Pelaksana Pembina : subdit binkes kebidanan dan kandungan pusat, subdin KIA provinsi,
tim pengelola peminat KIA Kabupaten
D. Penentu Keberhasilan
b. Mengusahakan tersedianya dana dan sarana sesuai dengan rencana dan jadwal
pelaksanaan program.
b. Bertindak sebagai pelatih dalam orientasi kepala puskesmas dan bidan tentang
metodologi latihan yang dilaksanakan secara regional.
b. Bertindak sebagai pelatih dalam orientasi kepala puskesmas dan bidan tentang
metodologi latihanyang dilaksanakan secara regional.
c. Memberikan arahan dan bimbingan berkala kepada tim puskesmas dan kader
4. Pimpinan puskesmas
b. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada staf puskesmas dalam
rangka membentuk tim puskesmas
c. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada camat, sector, PKK,
kades, LKMD, dalam rangka embentk tim pengelola peminat tingkat kecamatan
d. Menggali sumber daya (dana dan sarana) local untuk menunjang keterbatasan dana
untuk pelaksanaa latihan kelompok belajar.
g. Bertangungjawab ats hasil pelaksanaan latihan kader dan distribusi media serta
kegiatan kelompok belajar.
5. Tim puskesmas
a. Mengidentifikasi ketersediaan kader dari kegiatan atau sector lain pada desa terpilih
b. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada kades, tim penggerak PKK
desa, pepuskesmas
c. Mengidentifikasi ketersediaan kader dari kegiatan atau sector lain pada desa terpilih
d. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada kades, tim penggerak PKK
desa, pengurus LKMD, kepala dukun dan tokoh masyarakat.
e. Mencari dan memilih calon kader yang sesuai dengan criteria (kader posyandu, atau
siapa saja yang bisa baca tulis dan diterima masyarakat).
g. Menggali peran serta masyarakat dan instansi local dalam pelaksanaan latihan.
i. Memberikan informasi nama dan alamat dukun terlatih d wilayah kerja puskesmas
kepada kader KP-KIA
k. Melakukan konsultasi berkala di antara tim puskesmas dan tim KP-KIA kecamatan
m. Membuat laporan triwulan kepada dinas kesehatan dengan tembusan kepada tingkat
pusat
6. Camat
b. Memina kepada anggota tim pengelola tingkat kecmatn untuk membantu kelancaran
program.
c. Memberikan bantuan pemikiran dana, sarana dan tempat untk kelancaran program.
d. Memberikan saran kepada tim puskesmas, tim kecamatan dan kades dalam proses
pemilihan kader.
e. Memberikan petunjuk kepada kades dan kader dalam proses pembentukan kelompol
belajar
f. Memberikan saran kepada tim puskesmas, tim kecamatan dan kades tentang upaya
kelancaran kelompok belajar.
7. Kepala desa
b. Membantu tim puskesmas dan kader dalam mencari bentuk organisasi yang tepat
untuk KP-KIA
8. Kader
c. Menganjurkan kepada ibu hamil untuk periksa ke posyandu atau puskesmas mnimal
empat kali, dan minta pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan
g. Melakukan konsultasi berkala dengan kades, PKK, dan pengelola KIA kecamatan.
Karwati, Pujiati dan Mujiwati, 2011, Asuhan Kebidanan V Kebidanan Komunitas. Jakarta: Trans Info
Media