Anda di halaman 1dari 13

PAPER ASUHAN KEHAMILAN

“Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil”

Dosen Pembimbing

Rifa Rahmi, SST, M. Kes

Di Susun Oleh:

Reza Pratama

200301192

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN (STIKes) AL- INSYIRAH PEKANBARU
TAHUN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
anugrahnya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Paper ini
disusun guna memenuhi tugas dari pada mata kuliah Asuhan Kehamilan STIKes Al Insyirah
Pekanbaru. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut berperan
dalam membantu guna terselesaikannnya paper ini. Paper ini saya susun berdasarkan
pengetahuan yang saya peroleh dari beberapa sumber diantaranya buku dan media elektronik
dengan harapan rekan yang membaca dapat memahami tentang “Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan Ibu hamil”. Namun saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, besar harapan saya dari rekan-rekan pembaca untuk kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan paper ini dimasa mendatang. Dan
semoga pula paper ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, 28 Juni 2021

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan kesulitan dalam persalinan
mengakibatkan ancaman, baik bagi jiwa ibu dan juga bayi yang dilahirkan. Keadaan
demikianlah yang mendorong keluarga atau ibu untuk meminta pertolongan pada orang
lain yang dianggap mampu. Orang tersebut pada umumnya adalah yang ahli dalam
bidang kesehatan yaitu yang berperan digarda depan ialah bidan. Seorang bidan
merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran
programnya. Dengan peran yang cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi
bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui pemahamn mengenai
asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi.
Didalam pelayanan kebidanan seorang bidan harus dapat memberikan asuhan
kebidanan yang mengacu pada konsep asuhan sayang ibu. Dan dalam memberi asuhan
kebidana pada ibu hamil bidan melakukan pengkajian pada pasien terlebih dahulu yang
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan asuhan
kebidanan yang dibutuhkan ibu hamil. Dan seluruh rangkaian tahapan asuhan ini harus
dapat dipertanggung jawabkan baik kepada pasien dan juga profesi. Tujuan utama dari
asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya
dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja ruang lingkup asuhan kebidanan pada kehamilan?
1.2.2 Apa saja standar asuhan kebidanan pada kehamilan?
1.2.3 Apa saja peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kebidanan pada
kehamilan?
1.2.4 Menjelaskan mengenai standar kunjungan ibu selama kehamilan,
penafisan/deteksi dini pada ibu hamil, serta menentukan bumil dengan skor
resiko (skor puji rochyati,kartu soedarto)?

3
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan paper ini yaitu untuk mendeskripsikan
mengenai konsep dasar asuhan kebidanan ibu hamil yang meliputi ruang lingkup ,
standar asuhan kebidanan, dan menjelaskan peran serta tanggungjawab bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Dan juga bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai
standar kunjungan ibu hamil selama kehamilan, penafisan/deteksi dini pada ibu hamil,
dan juga menentukan bumil dengan faktor resiko (skor puji rochyati, kartu sodarto).

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Asuhan Kebidanan

A. Ruang lingkup asuhan kebidanan pada kehamilan


Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan
secara komprehensif (menyeluruh). Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil
meliputi sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan riwayar kesehatan dan kehamilan serta menganalisa
tiap kunjungan atau pemeriksaan ibu hamil
b. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
c. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) atau
posisi dan presentasi serta penurunan janin
d. Melakukan penilaian pelvic dan struktur panggul
e. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan
fetoskope dan gerakan janin dengan palpasi
f. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
g. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin didalam
kandungan
h. Mengkaji BB ibu dan hubungannya dengan komplikasi didalam kehamilan
i. Memberikan penyuluhan akan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
bidan
j. Memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dimasa kehamilan guna mencegah
resiko kematian pada ibu dan juga janin akibat tetanus
k. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidanyamanan selama
kehamilan
l. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk
rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB, dan
hipertensi, perdarahan pervagina, kehamilan ganda, dan kelainan lainnya yang
terjadi selama kehamilan
m. Memberikan bimbingan persiapan persalinan , kelahiran dan menjadi orang tua
n. Memberikan penyuluhan mengenai prilaku kesehatan selama hamil seperti
nutrisi, latihan, keamanan, rokok, dll

5
B. Standar asuhan kebidanan pada kehamilan
Sebagai profesional, bidan dalam melaksanakan praktiknya harus sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan yang berlaku. Standar mencerminkan norma, pengetahuan,
dan tingkat kinerja yang telah disepakati oleh profesi. Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan
dapat dilakukan atas dasar yang jelas. Kelalaian dalam praktik terjadi bila pelayanan
yang diberikan tidak memenuhi standar dan terbukti membahayakan.
Terdapat 6 standar dalam standar asuhan kebidanan (pelayanan asuhan antenatal
yaitu sebagai berikut:
1. Standar 1 Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilanya
sejak dini secara teratur.
2. Standar 2 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, pemeriksaan
meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
melihat apakah perkemabngan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal
kehamilan resiko tinggi, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/Infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat, dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan, bila ditemukan kelainan
mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya
3. Standar 3 Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin kedalam
rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
4. Standar 4 Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6
5. Standar 5 Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemikan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklamsia lainnya, mengambil tindakan yang
tepat, dan merujuknya.
6. Standar 6 Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepadaa ibu hamil, suami, dan
keluarganya pada trimester ke 3 untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan
baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba-tiba
terjadi keadaan gawat darurat. Oleh karena itu bidan sebaiknya melakukan
kunjungan rumah.
Sesuai kebijakan Depkes, standar minimal pelayanan ibu hamil adalah 7
bentuk yang disingkat dengan 7T yaitu sebagai berikut:
 Timbang berat badan
 Ukur Tekanan darah
 Ukur Tinggi fundus uteri (TFU)
 Pemberian imunisasi TT lengkap
 Pemberian Tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya
 Lakukan Tes penyakit menular seksual (PMS)
 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

C. Peran dan Tanggungjawab bidan dalam asuhan kebidanan pada kehamilan


1. Peran Bidan
a. Pelaksanaan
Memberikan asuhan atau pelayanan bidan yang mempunyai tugas utama yaitu :
mandiri, kolaborasi, dan rujukan. Ada 7 langkah utama :
- Mengkaji
- Menentukan diagnose
- Menyusun rencana tindakan
- Melaksanakan tindakan
- Evaluasi
- Tindak lanjut
- Dokumentasi

7
b. Pengelola
Menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil, berpartisipasi
dalam kegiatan program pelayanan kehamilan
c. Pendidik
Melakukan penyuluhan, mendidik siswa bidan/calon bidan untuk menjadi tenaga
profesional.
d. Peneliti
Melakukan penelitian atau pun riset didalam seputar kebidanan

2. Tanggung jawab bidan


a. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standar profesi
dengan menghormati hak-hak pasien serta keluarga
b. Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul selama kehamilan
baik yang bersifat medis, bedah maupun tindakan obstetrik
c. Meningkatkan dan memelihata kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi
dengan memberikan pendidikan, suplemen dan imunisasi
d. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kedarutan
yang mungkin terjadi
e. Membantu ibu dalam mempersiapkan proses menyusui bayi, melalui masa nifas
yang normal

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

A. Standar kunjungan ibu pada masa kehamilan


Praktek yang berdasarkan bukti penelitian adalah penggunaan secara sistematis, dan
ilmiah dari bukti terbaik dalam membuat keputusan tentangasuhan bagi ibu hamil secara
individual. Dan hasil penelitian itu menjadi dasar standar dalam pelayanan praktik
kehamilan pada ibu hamil. Standar kunjungan selama masa kehamilan pada ibu hamil
adalah minimal 4 kali dengan jangka waktu sebagai berikut:

Kunjungan Waktu Alasan


Trimester 1 Usia kehamilan 0-13  Mendeteksi masalah yang dapat
minggu ditangani sebelum membahayakan
jiwa ibu

8
 Mencegah masalah seperti tetanus
neonatus, anemia dan kebiasaan
berbahaya tradisional lainnya
 Membangun hubungan saling
percaya
 Mendorong prilaku sehat (nutrisi,
kebersihan, olahraga, seks, dan
istirahat cukup)
Trimester 2 Usia kehamilan 14-27  Sama dengan trimester 1 ditambah
minggu dengan kewaspadaan khusus
terhadapa hipertensi kehamilan
(deteksi gejala preeklamsia, deteksi
TD)
Trimester 3 Usia kehamilan 28-40  Sama, ditambah dengan deteksi
minggu kehamilan ganda
 Deteksi kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
khusus.

B. Penafisan/Deteksi Dini pada Ibu Hamil


Prinsip deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan sangat diperlukan, walaupun
secara evidence based dikatakan menurut beberapa penelitian yang dilakukan, bahwa
semua wanita selam kurun reproduksi, terutama saat hamil selalu diwaspadai mengalami
risiko, walau kita ketahui bahwa kehamilan adalah sifatnya fisiologis artinya semua
wanita yang sehat dan telah menikah akan mengalami proses kehamilan. Kehamilan
dikatakan fisiologi dan tetap harus waspada karena kehamilan berisiko jatuh kekeadaan
yang membahayakan baik terhadap diri si ibu maupun terhadap janin yang
dikandungnya.
Deteksi dini tersebut dapat dilakukan dengan melakukan skrining dengan melakukan
antenatal care ( ANC ) secara teratur ke tempat yang memiliki kemampuan dan secara
aspek legal boleh melakukan praktek antara lain : dokter ahli kandungan, bidan desa,
bidan praktik swasta, puskesmas, dan rumah sakit.
C. Menentukan Bumil dengan Faktor Resiko (Skor Puji Rochyati, Kartu Soedarto)

9
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) adalah kartu skor yang digunakan sebagai alat
skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor risiko ibu hamil, yang
selanjutnya mempermudah pengenalan kondisi untuk mencegah terjadi komplikasi
obstetrik pada saat persalinan. KSPR disusun dengan format kombinasi antara checklist
dari kondisi ibu hamil / faktor risiko dengan sistem skor. Kartu skor ini dikembangkan
sebagai suatu tekologi sederhana, mudah, dapat diterima dan cepat digunakan oleh
tenaga non profesional.
 Kelompok Faktor Risiko I (Ada Potensi Gawat Obstetrik)
1. Primi muda : terlalu muda, hamil pertama usia 16 tahun atau kurang
2. Primi Tua : terlalu tua, hamil usia ≥ 35 tahun
3. Primi Tua Sekunder : jarak anak terkecil >10 tahun
4. Anak terkecil < 2 tahun : terlalu cepat memiliki anak lagi
5. Grande multi : terlalu banyak memiliki anak, anak ≥ 4
6. Umur ibu ≥ 35 tahun : terlalu tua
7. Tinggi badan ≤ 145 cm : terlalu pendek, belum pernah melahirkan normal
dengan bayi cukup bulan dan hidup, curiga panggul sempit
8. Pernah gagal kehamilan
9. Persalinan yang lalu dengan tindakan
10. Bekas operasi sesar
 Kelompok Faktor Risiko II
1. Penyakit ibu : anemia, malaria, TBC paru, payah jantung, dan penyakit lain.
2. Preeklampsia ringan
3. Hamil kembar
4. Hidramnion : air ketuban terlalu banyak
5. IUFD (Intra Uterine Fetal Death) : bayi mati dalam kandungan
6. Hamil serotinus : hamil lebih bulan (≥ 42 minggu belum melahirkan)
7. Letak sungsang
8. Letak lintang
 Kelompok Faktor Risiko III

10
1. Perdarahan Antepartum : dapat berupa solusio plasenta, plasenta previa, atau
vasa previa
2. Preeklampsia berat/eklampsia

2.3 Persiapan Ibu Hamil (P4K)


P4K yaitu Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang Kehamilan berisiko,
Bahaya kehamilan, Ajakan pada ibu, suami dan keluarga untuk merencanakan
persalinan.
Tujuan P4K antara lain Suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya
persalinan; Adanya rencana persalinan yang aman; Adanya rencana kontrasepsi yang
akan di pakai; Adanya dukungan masyarakat, Toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca
persalinan; Adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah;
Memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader. Penyebab utama kematian
ibu saat ini ialah Perdarahan, Eklamsia dan Infeksi.
Seharusnya seorang ibu hamil memeriksakan diri secara rutin sebulan sekali selama
kehamilan. Dengan memeriksakan diri secara rutin akan diketahui kesehatan
kehamilannya. Selama kehamilan, ibu hamil harus mendapatkan pelayanan minimal
sebagai berikut :
1. Pengukuran tekanan darah.
2. Pengukuran tinggi dan Penimbangan berat badan
3. Pengukuran tinggi fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Test HB dan Tablet Fe (zat besi)
Perencanaan persalinan Seorang ibu hamil dan keluarganya, seyogyanya mempunyai
perencanaan persalinan sebagai berikut : Akan melakukan persalinan dimana? Siapa
yang akan mengantar untuk mendapatkan pertolongan persalinan? Menggunaan
kendaraan apa dan milik siapa untuk mengantar ? Siapa yang akan menjadi pendonor
darah apabila terjadi kekurangan cairan darah ?Untuk itu, seorang ibu hamil harus tahu
apa golongan darahnya.
BAB III

PENUTUP

11
3.1 Kesimpulan

Didalam asuhan kebidanan pada ibu hamil seorang bidan harus memberikan asuahn
menyeluruh terhadapa tumbuh kembang janin yang ada didalam kandungan si ibu.
Memeriksakan secara berkala sehingga bisa mendeteksi jika terjadi komplikasi selama
kehamilan. Dan menjelaskan persiapan-persiapan yang harus disiapkan oleh ibu hamil
berserta keluarga dalam menunggu persalinan. Serta sebagai bidan harus mampu menjadi
sumber terpercaya oleh si ibu dalam menyampaikan keluhan yang dialami semasa
kehamilan dan mampu memberikan solusi serta tanggapan terkait keluhan tersebut.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi
kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan risiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan. Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan/
mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya
adalah:
1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan
bayi yang normal.
2. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan
yang diperlukan.
3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan
ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi

3.2 Saran
Semoga dengan adanya pembuatan paper ini kita sebagai mahasiswi kebidanan
mampu memperluas dan memperdalam pengetahuan serta mempraktekkan ilmu yang
diperoleh berdasarkan materi dalam paper ini yaitu Konsep dasar asuhan kebidanan
pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, Prawirohardjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.

12
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medica.

Sofyan, Mustika.2004. Bidan menyongsong masa depan. Cetakan III. Jakarta: PP IBI.

WHO.2002. Panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: WHO.

13

Anda mungkin juga menyukai