Dosen Pembimbing
Di Susun Oleh:
Reza Pratama
200301192
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
anugrahnya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Paper ini
disusun guna memenuhi tugas dari pada mata kuliah Asuhan Kehamilan STIKes Al Insyirah
Pekanbaru. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut berperan
dalam membantu guna terselesaikannnya paper ini. Paper ini saya susun berdasarkan
pengetahuan yang saya peroleh dari beberapa sumber diantaranya buku dan media elektronik
dengan harapan rekan yang membaca dapat memahami tentang “Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan Ibu hamil”. Namun saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, besar harapan saya dari rekan-rekan pembaca untuk kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan paper ini dimasa mendatang. Dan
semoga pula paper ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan paper ini yaitu untuk mendeskripsikan
mengenai konsep dasar asuhan kebidanan ibu hamil yang meliputi ruang lingkup ,
standar asuhan kebidanan, dan menjelaskan peran serta tanggungjawab bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Dan juga bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai
standar kunjungan ibu hamil selama kehamilan, penafisan/deteksi dini pada ibu hamil,
dan juga menentukan bumil dengan faktor resiko (skor puji rochyati, kartu sodarto).
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Standar asuhan kebidanan pada kehamilan
Sebagai profesional, bidan dalam melaksanakan praktiknya harus sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan yang berlaku. Standar mencerminkan norma, pengetahuan,
dan tingkat kinerja yang telah disepakati oleh profesi. Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan
dapat dilakukan atas dasar yang jelas. Kelalaian dalam praktik terjadi bila pelayanan
yang diberikan tidak memenuhi standar dan terbukti membahayakan.
Terdapat 6 standar dalam standar asuhan kebidanan (pelayanan asuhan antenatal
yaitu sebagai berikut:
1. Standar 1 Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilanya
sejak dini secara teratur.
2. Standar 2 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, pemeriksaan
meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
melihat apakah perkemabngan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal
kehamilan resiko tinggi, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/Infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat, dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan, bila ditemukan kelainan
mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya
3. Standar 3 Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin kedalam
rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
4. Standar 4 Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6
5. Standar 5 Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemikan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklamsia lainnya, mengambil tindakan yang
tepat, dan merujuknya.
6. Standar 6 Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepadaa ibu hamil, suami, dan
keluarganya pada trimester ke 3 untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan
baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba-tiba
terjadi keadaan gawat darurat. Oleh karena itu bidan sebaiknya melakukan
kunjungan rumah.
Sesuai kebijakan Depkes, standar minimal pelayanan ibu hamil adalah 7
bentuk yang disingkat dengan 7T yaitu sebagai berikut:
Timbang berat badan
Ukur Tekanan darah
Ukur Tinggi fundus uteri (TFU)
Pemberian imunisasi TT lengkap
Pemberian Tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya
Lakukan Tes penyakit menular seksual (PMS)
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
7
b. Pengelola
Menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil, berpartisipasi
dalam kegiatan program pelayanan kehamilan
c. Pendidik
Melakukan penyuluhan, mendidik siswa bidan/calon bidan untuk menjadi tenaga
profesional.
d. Peneliti
Melakukan penelitian atau pun riset didalam seputar kebidanan
8
Mencegah masalah seperti tetanus
neonatus, anemia dan kebiasaan
berbahaya tradisional lainnya
Membangun hubungan saling
percaya
Mendorong prilaku sehat (nutrisi,
kebersihan, olahraga, seks, dan
istirahat cukup)
Trimester 2 Usia kehamilan 14-27 Sama dengan trimester 1 ditambah
minggu dengan kewaspadaan khusus
terhadapa hipertensi kehamilan
(deteksi gejala preeklamsia, deteksi
TD)
Trimester 3 Usia kehamilan 28-40 Sama, ditambah dengan deteksi
minggu kehamilan ganda
Deteksi kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
khusus.
9
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) adalah kartu skor yang digunakan sebagai alat
skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor risiko ibu hamil, yang
selanjutnya mempermudah pengenalan kondisi untuk mencegah terjadi komplikasi
obstetrik pada saat persalinan. KSPR disusun dengan format kombinasi antara checklist
dari kondisi ibu hamil / faktor risiko dengan sistem skor. Kartu skor ini dikembangkan
sebagai suatu tekologi sederhana, mudah, dapat diterima dan cepat digunakan oleh
tenaga non profesional.
Kelompok Faktor Risiko I (Ada Potensi Gawat Obstetrik)
1. Primi muda : terlalu muda, hamil pertama usia 16 tahun atau kurang
2. Primi Tua : terlalu tua, hamil usia ≥ 35 tahun
3. Primi Tua Sekunder : jarak anak terkecil >10 tahun
4. Anak terkecil < 2 tahun : terlalu cepat memiliki anak lagi
5. Grande multi : terlalu banyak memiliki anak, anak ≥ 4
6. Umur ibu ≥ 35 tahun : terlalu tua
7. Tinggi badan ≤ 145 cm : terlalu pendek, belum pernah melahirkan normal
dengan bayi cukup bulan dan hidup, curiga panggul sempit
8. Pernah gagal kehamilan
9. Persalinan yang lalu dengan tindakan
10. Bekas operasi sesar
Kelompok Faktor Risiko II
1. Penyakit ibu : anemia, malaria, TBC paru, payah jantung, dan penyakit lain.
2. Preeklampsia ringan
3. Hamil kembar
4. Hidramnion : air ketuban terlalu banyak
5. IUFD (Intra Uterine Fetal Death) : bayi mati dalam kandungan
6. Hamil serotinus : hamil lebih bulan (≥ 42 minggu belum melahirkan)
7. Letak sungsang
8. Letak lintang
Kelompok Faktor Risiko III
10
1. Perdarahan Antepartum : dapat berupa solusio plasenta, plasenta previa, atau
vasa previa
2. Preeklampsia berat/eklampsia
PENUTUP
11
3.1 Kesimpulan
Didalam asuhan kebidanan pada ibu hamil seorang bidan harus memberikan asuahn
menyeluruh terhadapa tumbuh kembang janin yang ada didalam kandungan si ibu.
Memeriksakan secara berkala sehingga bisa mendeteksi jika terjadi komplikasi selama
kehamilan. Dan menjelaskan persiapan-persiapan yang harus disiapkan oleh ibu hamil
berserta keluarga dalam menunggu persalinan. Serta sebagai bidan harus mampu menjadi
sumber terpercaya oleh si ibu dalam menyampaikan keluhan yang dialami semasa
kehamilan dan mampu memberikan solusi serta tanggapan terkait keluhan tersebut.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi
kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan risiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan. Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan/
mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya
adalah:
1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan
bayi yang normal.
2. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan
yang diperlukan.
3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan
ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi
3.2 Saran
Semoga dengan adanya pembuatan paper ini kita sebagai mahasiswi kebidanan
mampu memperluas dan memperdalam pengetahuan serta mempraktekkan ilmu yang
diperoleh berdasarkan materi dalam paper ini yaitu Konsep dasar asuhan kebidanan
pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
12
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medica.
Sofyan, Mustika.2004. Bidan menyongsong masa depan. Cetakan III. Jakarta: PP IBI.
WHO.2002. Panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: WHO.
13