Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI/BALITA

DENGAN DDST/SDIDTK PADA AN. H UMUR 18 BULAN

DI KLINIK HANA BIDAN YOSSI

Disusun oleh:

Nama : Laila Adawiyyah Malika

NIM : P27224021080

Kelas : Sarjana Terapan Kebidanan Semester IV

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

JURUSAN KEBIDANAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI/BALITA

DENGAN DDST/SDIDTK PADA AN. H UMUR 18 BULAN

DI KLINIK HANA BIDAN YOSSI

Disusun oleh :

Nama : Laila Adawiyyah Malika

NIM : P27224021080

Kelas : Sarjana Terapan Kebidanan / Semester 4

Tanggal Pemberian Asuhan: 20 Mei 2023

Pembimbing Lahan
Tanggal :
Di : Klinik Hana Bidan Yossi (Sy. Trihana Wijayanti SSiT., Bdn, M.Kes)
NIP. 19650909 198912 2 001

Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : Poltekkes Kemenkes Surakarta (Lusinta Agustina, S.ST.,M.Keb.)

NIP. 91991082 220180 1 201

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan
kasus “Asuhan Kebidanan Bayi/Balita dengan DDST/SDIDTK pada An. H
Umur 18 Bulan diKlinik Hana Bidan Yossi”.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan


dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Ibu Sih Rini Handajani, M.Mid, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surakarta yang telah memberi dukungan dan
motivasinya guna terselesainya laporan kasus ini.
2. Ibu Henik Istikhomah, SsiT.,Bdn.,M.Keb, selaku Ketua Prodi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta yang telah
memberikan dukungan dan motivasinya guna terselesainya laporan kasus
ini.
3. Ibu Lusinta Agustina, S.ST.,M.Keb, selaku Dosen Pembimbing Institusi
yang senantiasa membimbing dan memberikan arahan dalam tersusunnya
laporan kasus ini.
4. Ibu Sy. Trihana Wijayanti SSiT., Bdn, M.Kes, selaku Pembimbing Lahan
yang senantiasa membimbing dan memberikan arahan saat pelaksaan
praktek di lapangan.
5. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat baik bagi penulis secara pribadi maupun kepada para pembaca pada
umumnya.
Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya


berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisiksedangkan
perkembangan yang berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu.
Untuk promosi tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologinya. Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat berjalan secara optimal bisa dilakukan penghakiman tumbuh
kembang. Pada masa kanak-kanak merupakan fase yang sangat penting bagi
perkembangan anak. Bila terdapat keterlambatan yang tidak diketahui sejak awal,
maka perkembangan anak akan terganggu hingga dewasa nanti. Pada saat ini
berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak
telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit
Penyakit yang potensial dapat menyebabkan gangguan perkembangan
anak. Karena deteksi dini kelainan kelainan anak sangat berguna, agar diagnosis
maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang
anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya, banyak ahli kesehatan
yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi
kelainan ini dan mereka juga percaya bahwakelainan yang ringan bisa normal
dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapatmenghambat pemulihannya, bahkan
dalam kasus kasus tertentu dapat mengakibatkan cacat permanen. (Soetjiningsih,
2020).
B. Tujuan

a) Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak dengan
menggunakan metode DDTK diharapkan mahasiswa mampu mendeteksi
adanya keterlambatan perkembangan pada anak.
b) Tujuan Khusus
Setelah melakukan penilain perkembangan anak dengan menggunakan
metode DDTK, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan
kasus asuhan kebidanan pada Anak “…” Usia …tahun … bulan
dengan Tumbuh Kembang.
b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis,masalah dan kebutuhan
dengan segera.
c. Mahasiswa mampu melaksanakan penatalaksanaan dari rencana
yang telah disusun.
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi atas tindakan yang telah
dilakukan.

C. Manfaat

a. Mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang Asuhan


Kebidanan pada anak dengan tumbuh kembang yang meragukan.
b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dengan tumbuh kembang
diragukan secara komprehensif dan menyeluruh sesuai dengan
manajemen kebidanan.
c. Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standart pelayanan operasional yang telah ditetapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Dasar Manajemen dan Asuhan Kebidanan Neonatus

Menurut Hallen Varney ada 7 langkah dalam manajemen kebidanan yaitu:

1. Langkah I : Pengkajian (Pengumpulan Data Dasar)

Pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan


untuk mengevaluasi keadaan pasien. Meliputi :

Data Subjektif

Yaitu informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh


dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau klien (anamnesis) atau
dari keluarga

a. Biodata Pasien :
- Nama bayi
- Umur
- Tanggal/jam lahir
- Jenis kelamin
- Nama ibu/ayah
- Umur ibu/ayah
- Pekerjaan
- Agama
- Suku bangsa
- Pendidikan
- Alamat

b. Data ibu

Data ibu meliputi : Riwayat obstetri, frekuensi ANC, imunisasi TT,


obat/jamu yang dikonsumsi, kenaikan BB, riwayat penyakit penderita,
komplikasi selama hamil, serta riwayat persalinan terakhir.

c. Keadaan BBL

 Data Objektif

Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus


kebidanan, data penunjang.

a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital, meliputi ; nadi, pernafasan BBL, suhu

b. Pemeriksaan khusus

Dilakukan dengan pemeriksaan apgar score pada menit pertama, kelima,


dan kesepuluh untuk mengetahui gejala sisa, meliputi : appearance
(warna kulit), pulses rate (frekuensi nadi), grimace (rangsang), aktivity
(tonus otot), respiration (pernafasan).

c. Pemeriksaan Fisik

a. Rambut : Hitam, bersih


b. Mata : Simetris, bersih, konjungtiva berwarna merah muda
dan sklera putih
c. Hidung : Bersih, tidak ada sekret berlebih
d. Telinga : Simetris, tidak ada pembengkakan
e. Mulut : Bersih, tidak ada bibir sumbing
f. Leher : Tidak ditemukan adanya pembesaran pada kelenjar
limfe dan tiroid
g. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
h. Abdomen : Terbentuk bulat, tidak ada kelainan
i. Genetalia : Tidak ada kelainan, terdapat uretra
j. Tungkai, kaki : Tidak ada kelainan, gerakan aktif
k. Punggung : Tidak ada pembengkakan
l. Kulit : Bersih, tidak ada iritasi

d. Pemeriksaan Reflek
- Reflek morro
- Reflek rooting
- Reflek grasping
- Reflek sucking
- Reflek tonic neck

e. Pemeriksaan antropometri

1) Lingkar kepala

Pengukuran ini dilakukan dengan meletakkan pita melingkar pada


lingkar oksipito-frontal. Pengukuran yang dicatat adalah rata-rata
dari tiga kali pengukuran, normalnya pada bayi 32-37 cm.

2) Lingkar dada

Deteksi dini bayi berat lahir rendah, normalnya adalah 30-38 cm.

3) Berat badan
Menimbang berat badan tujuanya untuk mengetahui pertumbuhan
bayi sehingga diketahui normal atau tidaknya pertumbuhannya.
Berat badan normal bayi adalah 2500-4000 gram.

1. Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis,


masalah, dan kebutuhan bayi berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.

Diagnose kebidanan

Diagnose kebidanan adalah diagnose yang tegakkan bidan dalam lingkup


prakik kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur diagnosis
kebidanan.

 Masalah

Adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan


dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

 Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum


teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisis data

2. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain


berdasarkan rangkaian masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi memungkinkan dilakukan pencegahan dan
kolaborasi dengan dokter dapat dilakukan, menunggu sambil menunggu
pasien, bidan bersiap-siap bila masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4. Langkah IV :Identifikasi Tindakan segera

Langkah-langkah ini ditemukan oleh langkah-langkah sebelumnya yang


merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa ya\ng telah teridentifikasi
atau diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi
pasien tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya.

5. Langkah V : Rencana Tindakan

Mengembangkan sebuah rencana perawatan yang menyeluruh ditentukan


dengan mengacu pada hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
pengembangan masalah atau diangnosis yang diidentifikasi baik pada saat
ini maupun yang dapat diantisipasi serta perawatan kesehatan yang
dibutuhkan.

6. Langkah VI : Implementasi

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
dilaksanakan secara efisien dan aman.

7. Langkah VII : Evaluasi

Merupakan tahap akhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan


melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan secara terus-
menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu
berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien.

II. Konsep Dasar Teori


A. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada
tiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang
ini terjadi dengan sangat cepat, terutama pada periode tertentu. (Depkes RI :
2020).
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran ataudimensi tingkat
sel, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), ukuran panjang
(cm, meter). Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan/skill dalam struktur dan fungsi tubuh yanglebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagaihasil dari proses
pematangan. (Soetjiningsih : 2020).

B. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak


Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a) Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya
perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Karena itu perkembangan
awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
c) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing
anak.
d) Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan
lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi
badannya serta bertambah kepandaiannya.
e) Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaitu:
- Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
- Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
f) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur
dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik,
misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum
mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan
dan sebagainya.

C. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak:
a. Genetik/ Dalam
Faktor faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baikfaktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh, termasuk :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau
generasi sebelumnya
2) Unsur berfikir dan kesempatan intelektual (kesempatan
berfikir.
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam
4) Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu. (Depkes RI :
2014)
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang. Melalui instruksi genetik yang
berkembangdi dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetik yang bermutu
hendaknyadapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehinggadiperoleh hasil akhir yang optimal. (Soetjiningsih : 2014).

b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat
menentukantercapainya atau tidaknya potensi bawaan. Faktor
lingkungan inisecara garis besar menjadi :
1) Faktor Lingkungan yang berpengaruh anak pada waktu masih
didalam kandungan (pranatal), antara lain :
a) Gizi ibu pada waktu hamil
b) Zat kimia
c) Endokrin
d) Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin
adalahsomatropoin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin
dan peptida-peptida lain dengan aktifitas mirip insulin (Insulin
LikeGrowth Factors /IGFS).
e) Radiasi
Radiasi pada umur kehamilan dibawah 18 bulan dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak atau cacat.
f) Infeksi
Infeksi yang menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH.
Sedangkan infeksi yang lainnya dapat menyebabkan penyakit
pada janin adalah varisela, caxackie malaria, virus HIV, polio
dan lain-lain. Diduga hiperpreksia pada ibu hamil dapat
merusak janin.
g) Stress
h) Imunitas
i) Anoreksia embrio
Oksigen janin mengalami gangguan pada plasenta yang
menyebabkan fetalistern icterus atau lahir mati.
2) Lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah
lahir (postnatal). dapat digolongkan menjadi :
I. Lingkungan Biologis
a) Ras suku bangsa
b) Jenis kelamin
c) Umur
d) Gizi
e) Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, bukan hanya jika anak
sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak
secararutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan
dan perkembangan anak.

f) Kepekaan terhadap penyakit


Dengan imunisasi, maka diharapkan untuk terhindar dari
penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian.
g) Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun atau terganggu
tumbuh kembangnya dan pendidikannya. Di samping itu
anak juga mengalami stress yang berkepanjangan
akibat penyakitnya.
h) Fungsi metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar
dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka
kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan
atas perhitungan yang tepat atau setidaknya memadai.
i) Hormon

D. Konsep SDIDTK
a) Pengertian
Deteksi Dini Tumbuh adalah kegiatan/pemeriksaan untukmenemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
pra sekolah. Deteksi dini perkembangan adalah kegiatan atau pemeriksaan
uantuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
b) Jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
b. Deteksi dini perkembangan
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
c) Alat Yang Diperlukan
a. Lembar formulir SDIDTK
b. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-caramelakukan
test dan penilaian.
d) Prosedur SDIDTK
a. Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
1. 3 – 6 bulan
2. 9 – 12 bulan
3. 18 – 24 bulan
4. 3 tahun
5. 4 tahun
6. 5 tahun
b. Tahap Kedua
Dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic
lengkap.

e) Instrumen Tumbuh Kembang Anak


1) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
 Jadwal:
3,6,9,24, 30…72 bulan
 Pelaksanaan:
tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih.
 Interpretasi:
hitung berapa jumlah jawaban “YA” dan jawaban “TIDAK” perlu
dirinci
 Intervensi:
S (YA 9-10), M (YA 7-8), P (YA kurang dari 6)
2) Tes Daya Dengar (TDD)
 Jadwal:
tiap 3 bulan untuk bayi umur kurang dari 12 bulan dan tiap 6 bulan
untuk bayi umur diatas 12 bulan.
 Pelaksanaan:
tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih
 Interpretasi:
mengalami kemungkinan gangguan pendengaran (ada 1 atau lebih
jawaban tidak) cacat
 Intervensi:
tindak lanjut sesuai buku panduan, rujuk ke RS bila tidak dapat
ditanggulangi
3) Tes Daya Lihat (TDL)
 Jadwal:
Tiap 6 bulan (3-6 tahun)
 Pelaksanaan:
Tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih
 Interpretasi:
Kemungkinan mengalami gangguan penglihatan bila tidak bias
melihat baris ke 3 pada kartu “E”
 Intervensi:
Minta nak datang lagi, bila tetap rujuk
4) Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
 Jadwal:
Tiap 6 bulan (36-72 bulan)
 Interpretasi:
Bila ada jawaban “YA” kemungkinan +
 Intervensi:
- Bila ada jawaban “YA” beri konseling pada orangtua dengan
buku pendoman pola asuh anak yang mendukung
perkembangan. Lakukan evaluasi 3 bulan dan tetap rujuk
- Bila jawaban “YA” 2/ lebih maka akan dirujuk.
5) Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)
 Jadwal:
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua mengenai keterlambatan
bicara, gangguan komunikasi / interaksi social, dan perilaku
berulang-ulang
 Interpretasi:
- Resiko tinggi menderita autis jika tidak pada A3,A7,B2,B3,B4
- Resiko rendah menderita autis jika tidak pada A7 dan B4
- Kemungkinan gangguan pendengaran jika “TIDAK”
jumlahnya 3 pada A1, A4, A6, A8, A9, B1, B5
- Anak dalam batas normal bila tidak dalam kategori 1,2,3
 Intervensi:
Bila anak resiko menderita autis dan kemungkinan ada gangguan
perkembangan → rujuk ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa / tumbuh kembang anak.
6) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
 Jadwal:
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua mengenai anak tidak bias
duuduk tenang, anak selalu bergerak tanpa tujuan, perubahan
suasana hati yang mendadak
 Interpretasi
0: tidak ditemukan
1: kadang – kadang
2: sering ditemukan
3: selalu ada
 Intervensi :
- Bila total 13 maka uji ulang 1 bulan lagi
- Anak dengan GPPH perlu dirujuk ke RS
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
PADA AN. H UMUR 18 BULAN
DI KLINIK HANA BIDAN YOSSI

Tempat Praktek : Klinik Hana Bidan Yossi


Tanggal, Jam : 20 Mei 2023, pukul 09.00 WIB
Oleh : Laila Adawiyyah Malika

PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Bayi
a. Nama : An. H
b. Umur : 18 Bulan
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Orang Tua (Ayah dan Ibu)
Nama Ibu : Ny. R Nama Suami : Tn. D
Umur : 25 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Manisrenggo Alamat : Manisrenggo
2. Alasan datang/keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya
3. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal Lahir : 16 November 2021
b. Jenis Persalinan : Spontan
c. Penolong : Bidan
d. BB Lahir : 3200
Panjang Badan : 49 cm
e. Komplikasi : Tidak ada
f. Laktasi : ASI Eksklusif
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa anaknya dalam keadaan sehat dan baik
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan anak pernah sakit batuk, pilek dan panas
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga saat ini dalam keadaan sehat,
tidak sedang sakit
d. Riwayat penyakit menular/kronis/genetis
Ibu mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti diabetes, darah tinggi, asma, tidak pernah atau
sedang menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, dan
juga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis seperti jantung.

5. Riwayat imunisasi
Jenis Pemberian ke/Tanggal Pemberian Ket
Imunisasi
1 2 3 4

HB-0 16-11-2021

BCG 20-12-2021

Polio 20-12-2021 19-01-2022 19-02-2022 21-03-2022

DPT 19-01-2022 19-02-2022 21-03-2022 20-05-2023


Pentavalen

IPV 21-03-2022

MR 20-08-2022 20-05-2023

6. Pola kebutuhan sehari-hari


a. Nutrisi
Ibu mengatakan An. H makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk,
sayur 1 porsi dan minum air putih 3-4 gelas/hari.
b. Eliminasi

BAB
Frekuensi : 4-5 kali seminggu
Warna : Kuning
Bau : Khas feses
Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 4-5 kali sehari
Warna : Jernih
Bau : Khas urine
Konsistensi : Cair
Keluhan : Tidak ada

c. Istirahat
Tidur siang : 2 Jam
Tidur malam : 11 Jam
d. Aktivitas
Ibu mengatakan anaknya aktif bermain seperti melempar bola,
menyusun balok, mencoret-coret kertas
e. Hygine
1. Mandi
Ibu mengatakan anaknya dimandikan 2 kali sehari
2. Keramas
Ibu mengatakan anaknya keramas 2-3 kali selama 1 minggu

3. Ganti pakaian
Ibu mengatakan ganti pakaian 2-3 kali sehari setelah mandi dan
apabila kotor atau basah

7. Data social budaya


a. Pandangan keluarga terhadap Kesehatan
Keluarga peduli terhadap kesehatan, misalnya keluarga sebelum
makan dan sesudah makan dan minum mencuci tangan dengan
sabun, membuang sampah pada tempatnya
b. Keadaan lingkungan
Ibu mengatakan bahwa lingkungan bersih, air berasal dari sumur
c. Pengasuhan anak oleh
Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri dibantu oleh suami
8. Data Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Sudah bisa berdiri tanpa berpegangan

b. Sudah bisa memanggil “mama” “papa” dan membentuk kalimat


sederhana
c. Sudah bisa menyebutkan nama benda
d. Sudah bisa membuka baju
e. Aktif bermain dengan teman sebayanya
f. Sudah bisa berjalan mundur beberapa langkah

9. Riwayat psikososial

a. Perhatian orang tua terhadap anak


Ibu mengatakan bahwa dia dan suami sangat menyayangi anak
mereka
b. Kedudukan anak dalam keluarga
Ibu mengatakan An. H merupakan anak pertama dan anak kandung

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tanda-Tanda Vital
- S : 36,5 ℃
- N : 98 x/menit
- RR : 25 x/menit
d. TB : 82 cm
e. BB : 10,8 kg
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Kepala : Rambut bersih, distribusi merata, berwarna hitam
b. Muka : Tidak pucat, tidak ada odema, dan simetris
c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus
d. Hidung : Simetris, tidak ada cairan/secret, tidak terdapat polip,
lubang hidung lengkap
e. Mulut : Bibir lembab, tidak sianosis, lidah bersih, tidak ada
stomatis
f. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, vena jugularis,
maupun kelenjar tyroid
h. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
terdapat suara wheezing
i. Perut : Simetris, bising usus normal, tidak ada kelainan, tidak
ada benjolan

j. Genetalia : Tidak ada kelainan, bersih, tidak ada kemerahan atau


iritasi, testis sudah turun ke skrotum
k. Anus : Terdapat lubang anus

l. Ekstremitas:
- Atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak ada
kelainan
- Bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak ada
kelainan
3. Pemeriksaan khusus
Instrument : KPSP anak 18 bulan
Tanggal Pemeriksaan : 20 Mei 2023
Tanggal Lahir : 16 November 2021
Usia Anak : 18 Bulan
Hasil pemeriksaan KPSP :
Jumlah “Ya” = 10, perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya
No Ya Tida
k

1. Letakkan kismis diatas meja dekat anak, apakah anak Gerak ✓


dapat mengambil dengan ibu jari dan telunjuk? Halus

2. Gelindingkan bola tenis ke arah anak, apakah dapat Gerak ✓


menggelindingkan/melempar bola kembali kembali Halus
kepada anak?

Tanya ibu

3. Apakah anak dapat bertepuk tangan atau Sosialis ✓


melambaikan tangan tanpa bantuan? asi dan
kemand
irian

4. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika Bicara ✓


melihat atau memanggil ayahnya atau mengatakan dan
“mama” ketika melihat atau memanggil ibunya? bahasa

5. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialis ✓


diinginkan tanpa menangis atau merengek? asi dan
kemand
irian
6. Apakah anak dapat minum dari cangkir/gelas sendiri Sosialis ✓
tanpa tumpah? asi dan
kemand
irian

Coba Berdirikan anak

7. Apakah anak dapat berdiri kira-kira 5 detik tanpa Gerak ✓


pegangan? Kasar

8. Apakah anak dapat berdiri kira-kira lebih dari 30 Gerak ✓


detik tanpa pegangan? Kasar

9. Letakkan kubus di lantai, minta anak memungut, Gerak ✓


apakah anak dapat memungut dan berdiri kembali Kasar
tanpa berpegangan?

10. Minta anak berjalan sepanjang ruangan, dapatkah ia Gerak ✓


berjalan tanpa terhuyung/jatuh? Kasar

Total 10

4. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada

C. ANALISIS DATA
Diagnosa Kebidanan
An. H umur 18 bulan dengan tumbuh kembang normal.
Masalah
Tidak ada
Kebutuhan
Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 Mei 2023
Jam : 09.00 WIB

PERENCANAAN
1. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang
2. Beri informasi tentang hasil pemeriksaan
3. Beri ibu KIE mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Beri ibu KIE tentang kebutuhan nutrisi dan gizi pada anak
5. Beritahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan istirahat anak

PELAKSANAAN
1. Dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang An. H meliputi status gizi,
pemeriksaan umum, dan memberikan beberapa pertanyaan kepada
anak
2. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan An. H dalam keadaan
normal
3. Memberitahu ibu pertumbuhan dan perkembangan adalah hal yang
perlu diperhatikan dengan baik. Anak dikatakan tumbuh kembang baik
apabila melewati tahap tumbuh kembang dengan tidak ada
keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Menganjurkan
ibu untuk rutin memeriksakan tumbuh kembang An. H, guna
memantau kondisi An. H dengan optimal
4. Memberitahukan kepada ibu untuk memenuhi gizi An. H, meliputi
pemberian makan berupa nasi, sayur, lauk dan diselingi buah serta
minum air putih dIselingi dengan susu
5. Memberikan konseling pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan anak,
mulai dari kepala hingga kaki dan mengganti pakaian anak bila kotor.
Mengajarkan kepada An. H cara cuci tangan yang baik dan benar.

EVALUASI
1. Sudah dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak dengan hasil
yang didapatkan yaitu : status gizi normal, serta anak mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan bantuan ibunya
2. Ibu mengetahui kondisi anaknya dalam kondisi normal
3. Ibu mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan serta bersedia
memeriksakan anaknya secara rutin
4. Ibu mengerti dan sudah memenuhi gizi pada anaknya
5. Ibu mengerti dan akan selalu menjaga kebersihan anaknya. An. H mampu
mengikuti gerakan cuci tangan yang diajarakan dengan bantuan ibunya

Mahasiswa/Praktikan

Laila Adawiyyah Malika

NIM P27224021080

Mengetahui,

Pembimbing Kasus Pembimbing Lapangan

(Sy. Trihana wijayanti SSiT., Bdn, M.Kes) (Lusinta Agustina, S.ST.,M.Keb)


NIP. 196509091989122001 NIP 919910822201801201

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada An. H usia 18 bulan tidak


ditemukan adanya kesenjangan teori. Pada pemeriksaan didapatkan bahwa berat
badan An. H 10,8 kg dan tinggi badannya 82 cm. Hal ini sesuai dengan teori yakni
berat badan normal anak usia 18 bulan adalah 9,8–12,8 kg, tinggi badan 79,2–87,1
sentimeter (WHO, 2021).

Berdasarkan perolehan pemeriksaan KPSP anak usia 18 bulan didapatkan


jawaban “Tidak” = 0 dan jawaban “Ya” = 10, berarti perkembangan anak sesuai
tahap perkembangannya. Hal ini dapat didukung oleh pola asuh yang baik,
pemenuhan nutrisi yang baik, serta stimulasi yang cukup. Sebagaimana
telah dijabarkan bahasa faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi
(Ferdinand, 2016).

Stimulasi yang diberikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan otak.


Otak akan semakin berkembang apabila stimulasi yang diberikan semakin banyak.
Rangsangan atau stimulasi yang dilakukan kepada anak sejak dini secara terus
menerus tersebut dapat memacu kecerdasan anak dalam berbagai aspek. Mulai dari
logika matematika, kematangan emosi, kemampuan berkomunikasi dan berbahasa,
kecerdasan musikal, gerak, seni rupa, dan lain-lain.

Pada periode ini anak akan semakin banyak bergerak, dan mulai menyadari
siapa dirinya di antara lingkungan sekitarnya. Maka haruslah diperhatikan
keselamatan dalam memberikan stimulasi pada anak. Anak akan mendapat
pengalaman sangat banyak dalam hal intelektual, sosial dan perubahan emosi yang
membantu mengeksplorasi dan merasakan dunia baru.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengkajian data yang terdiri atas data subjektif, data objektif dan
pemeriksaan KPSP diperoleh hasil An. H Usia 18 bulan dengan tumbuh
kembang normal. Hal ini didukung oleh pola asuh yang baik, pemenuhan nutrisi
yang baik, serta stimulasi yang cukup. Pada periode ini anak akan semakin
banyak bergerak, maka harus diperhatikan keselamatan dalam memberikan
stimulasi pada anak. Anak akan mendapat pengalaman sangat banyak dalam hal
intelektual, sosial dan perubahan emosi yang membantu mengeksplorasi dan
merasakan dunia baru.

B. SARAN

1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami dalam memberikan
asuhan pada bayi/balita dengan pemeriksaan tumbuh kembang yang tepat.
2. Bagi Klien
Diharapkan asuhan kebidanan pada bayi sehat dengan pemeriksaan tumbuh
lebih efektif dan tingkat keberhasilannya optimal maka perlu adanya sikap
kooperatif dari klien. Selain itu, informasi yang telah diberikan oleh bidan
diharapkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Bidan
Bidan harus bisa memberikan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
klien. Agar klien tertarik untuk bersikap kooperatif dengan bidan sebagai sumber
informasi. Selain itu bidan dapat menyampaikan informasi atau jadwal yang
sudah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasyim, D.I., Cynthia, P., & Epi, S. 2021. Asuhan Kebidanan Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Balita dengan Wasting. Muhammadiyah Journal of Midwifery.
2(1) : 34-39.

KIA. (2019). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Noerbaya, S., Johan, H., & Wati, N. W. K. W. (2020). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah. Gosyen Publishing.

Nurrizka, R. H. (2019). Kesehatan Ibu dan Anak dalam Upaya Kesehatan Masyarakat.
Rajawali Pers.

Sari, E. N., & Khotimah, S. (2020). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita. Penerbit
IN MEDIA.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,


Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 28


tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Jakarta: Kemenkes RI
2017.
Dermawan,A. Chrisanti. 2019. Pedoman Praktis Tumbuh Kembang Anak ( Usia 0-72 bulan ).
Jakarta : IPB Press.

Suryana, Dadan. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi Dan Aspek Perkembangan
Anak. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai