Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN PATIENT SAFETY

PADA ASUHAN KEBIDANAN

Charomah, SST
Surakarta, 22 Januari 2020
PENGERTIAN PATIENT SAFETY

*Suatu sistem dimana rumah sakit


memberikan asuhan kepada pasien
secara aman.
*Mencegah terjadinya cidera akibat
kesalahan karena melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melaksanakan
suatu tindakan yang seharusnya
diambil.
SASARAN PATIENT
SAFETY
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high alert)
4. Memastikan tepat lokasi, tepat prosedur
dan tepat pasien
5. Mengurangi resiko infeksi
6. Mengurangi resiko jatuh
Standar patient safety
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
Aspek hukum patient
safety
*UU No 36 tahun 2009 ttg kesehatan
 Pasal 53 (3) “Pelaksanaan Pelayanan kesehatan
harus mendahulukan keselamatan pasien”
 Pasal 58 (1) “Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau
penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan
kesehatan yang diterimanya”
(2) “Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau
pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.
Lanjutan…….

*UU No 44 tahun 2009 Pasal 32


“Pasien berhak memperoleh
keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan
di Rumah Sakit”
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

*Acuan dalam pengambilan


keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan
kiat kebidanan
Standar Asuhan
kebidanan
*St 1 : Pengkajian
*St 2 : Perumusan diagnosa dan masalah kebidanan
*St 3 : Perencanaan
*St 4 : Implementasi
*St 5 : Evaluasi
*St 6 : Pencatatan asuhan kebidanan
PENGKAJIAN

Ketepatan identifikasi
•Dilakukan sebelum melakukan
tindakan
•Identifikasi dengan gelang pasien
•Minimal 2 item (nama, ttl)
Perumusan diagnosa dan
masalah kebidanan
*Diagnosa sesuai dengan nomenklatur
kebidanan
*Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi
klien
*Dapat diselesaikan dengan asuhan
kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan
Perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas
masalah dan kondisi klien
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial
budaya klien / keluarga
4. Memilih tindakan yg aman sesuai kondisi dan
kebutuhan klien berdasarkan evidence based dan
memastikan bahwa asuhan yg diberikan bermanfaat
utk klien
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yg
berlaku, sumberdaya serta fasilitas yg ada
KOMUNIKASI EFEKTIF
• Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap dan
jelas dan dipahami oleh penerima pesan  akan mengurangi
kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien.
• Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah
perintah diberikan secara lisan dan melalui telepon.
Penerima perintah menulis perintah
Penerima perintah membacakan kembali perintah yang ditulis
dan menanyakan kebenaran isi perintah
Pemberi perintah memberikan konfirmasi kebenaran perintah
yang telah ditulis dan telah dibacakan kembali tersebut
Pemberi perintah harus sudah memberikan konfirmasi
langsung dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam
waktu 24 jam sejak pemberian perintah
IMPLEMENTASI
* Memperhatikan keunikan klien sebagai mahluk bio-psiko-
sosial-spiritual-cultural
* Setiap tindakan harus mendapat persetujuan dari pasien
dan atau keluarga (informed consent)
* Melibatkan klienpasien dalam setiap melakukan
tindakan
* Menjaga privacy
* Prinsip PPI
* Berkesinambungan
* Sesuai standar
* Mencatat semua tindakan yg telah dilakukan
EVALUASI
*langkah ini menilai semua tahap yg
telah dilakukan, untuk mengetahui
efektifitas asuhan yang diberikan
*Keberhasilansuatu asuhan kebidanan
ditandai adanya perubahan bukan
hanya pada gejala tetapi pada
penyebab masalah
Pencatatan asuhan kebidanan

Bidan melakukan pencatatan secara


lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN PADA
MASA PERSALINAN DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA

Charomah, SST
Surakarta, 22 Januari 2020
Asuhan kebidanan dengan
pendekatan keluarga

*Asuhan Sayang ibu dan bayi


*Patient centered care
Asuhan sayang ibu dan bayi

* Asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,


kepercayaan dan keinginan sang ibu
* Cara yang paling mudah untuk membayangkan
asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan
pada diri kita sendiri, “Seperti inikah asuhan yang
ingin saya dapatkan?” atau “Apakah asuhan
seperti ini, yang saya inginkan untuk keluarga
saya yang sedang hamil?”
Asuhan Kala I
* Memberikan dukungan emosional.
* Pendampingan anggota keluarga selama proses 
persalinan sampai kelahiran bayinya.
* Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping
selama persalinan.
* Peran aktif anggota keluarga selama persalinan 
* Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
* Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi
* Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar
mandi secara teratur dan spontan.
* Pencegahan infeksi
Asuhan kala II
* Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai
kelahiran bayinya oleh suami dan anggota keluarga yang
lain.
* Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan.
* Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala II 
persalinan
* Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan
spontan untuk meneran – dengan cara memberikan
kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
* Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.
* Memberika rasa aman dan nyaman
* Pencegahan infeksi pada kala II
* Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara
spontan.
Asuhan kala III
*Memberikan kesempatan kepada ibu untuk
memeluk bayinya dan menyusui segera.
*Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan.
*Pencegahan infeksi Memantau keadaan ibu (tanda
vital, kontraksi, perdarahan).
*Melakukan kolaborasi/ rujukan bila terjadi
kegawatdaruratan.
*Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
*Memberikan motivasi dan pendampingan
Asuhan kala IV
* Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan
dalam keadaan normal.
* Membantu ibu untuk berkemih.
* Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai
kontraksi dan melakukan massase uterus.
* Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
* Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda
bahaya post partum.
* Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
* Pendampingan pada ibu selama kala IV.
* Nutrisi dan dukungan emosional.
Patient centered care

Mengelola pasien dengan merujuk dan


menghargai individu pasien meliputi
preferensi/pilihan, keperluan, nilai – nilai,
dan memastikan bahwa semua
pengambilan keputusan klinik telah
mempertimbangkan dari semua nilai – nilai
yang diinginkan pasien
Tujuan PCC
1. Perawatan diberikan secara tepat waktu, aman dan tepat
sesuai dengan standar profesi, persyaratan hukum dan
perundang – undangan.
2. Perawatan selama transisi akan mencerminkan tingkat
keterampilan staf.
3. Perawatan terkoordinasi untuk memastikan hasil yang
terbaik bagi pasien.
4. Tidak ada duplikasi perawatan pasien.
5. Suatu distribusi yang adil dari pekerjaan.
6. Sebuah pendekatan multidisiplin untuk pemberian
perawatan.
7. Untuk memastikan pendekatan holistik dalam pelayanan
keperawatan yang mencerminkan praktek profesional saat
ini.
8. Mengembangkan dan menerapkan “Model of Care”
Manfaat patient centered
1. Meningkatkan kepuasan pasien
care
2. Meningkatkan hasil klinis
3. Mengurangi pelayanan medis yang berlebihan dan
tidak bermanfaat
4. Mengurangi kemungkinan malpraktek dan keluhan
5. Meningkatkan kepuasan
6. Meningkatkan waktu konsultasi
7. Meningkatkan keadaan emosional pasien
8. Meningkatkan kepatuhan obat
9. Meningkatkan pemberdayaan pasien
10.Mengurangi tingkat keparahan gejala
11.Mengurangi biaya perawatan kesehatan
Konsep dasar PCC
*Penghormatan dan martabat
*Partisipasi Anggota keluarga didorong untuk
mengambil bagian dalam proses pengambilan
keputusan
*Patient centered care perspektif ppa (para pemberi
asuhan)
*Interdisciplin
*Interprofesional collaboration
*DPJP sebagai clinical leader
*Personalized care
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai