MASA MENOPAUSE Bu Elies Meilinawati S.B., SST., S.Psi., M.Keb.
Nama Kelompok : 1. Ekdira Putri Wulandari (201802006) 2. Fungky Meta Ardana (201802022) 3. Ima Sakinah (201802029) Pengertian Menopause
Kata menopouse berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
“men”yang berarti bulan dan “peuseis’yang berarti penghentian sementara.secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti masa berhentinya menstruasi.pandangan medis,menopouse diartikan sebagai masa penghentian menstruasi untuk selamanya.masa menopouse ini tidak bisa serta merta diketahui,tetapi biasanya akan diketahui setelah setahun berlalu.menopouse adalah suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa no-prouktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen an progesteron. Pengertian menopouse adalah kejadian biasa yang dihadapi wanita ketika tahun-tahun kesuburannya menurun,sehingga bagi sebagian wanita menimbulkan rasa cemas dan risau,sementara bagi yang lain mendatangkan rasa percaya diri (Nirmala,2003) Rekomendasi berdasarkan definisi World Health Organization (WHO) tahun 196,sebagai berikut: • Menopouse alamiah adalah berhentinya • Induced menopouse adalah berhentinya menstruasi secara secara permanen,sebagai menstruasi sebagai akibat dari operasi akibat dari hilangnya aktivitas ovarium. pengangkatan dua ovarium,tanpa atau • Perimenopouse adalah waktu anatara dengan histerektomi atau ablasi iatrogenik fungsi ovarium karena kemoterapi atau segera sebelum menopause (terjadi radiasi. perubahan endokrinologik,biologik dan klinik) dan satu tahun setelah menopouse. • Menopouse premature adalah menopouse yang terjadi pada usia di bawah 40 tahun. • Transisi menopouse adalah waktu sebelum • Klimakterium adalah masa masa menstruasi terakhir.pada umumnya penuaan,merupakan peralihan dari masa terjadi kenaikan variabilitas siklus reproduksi ke non reproduksi.fase ini menstruasi.meskipun istilah ini sinonim mencakup perimenopouse dengan dengan perimenopouse,namun cukup memperpanjang periode sebelum dan membingungkan sehingga dianjurkan untuk sesudah perimenopause. tidak digunakan lagi. • Sindroma klimaterik adalah simptomatologi • Premenopouse adalah satu atau dua tahun yang berhubungan dengan klimakterium. sebelum menopouse (seluruh masa • Usia lanjut adalah usia65 tahun atau reproduksi sebelum menopouse). lebih.menopouse tidak identik dengan • Pascamenopouse,dimulai dari menstruasi lanjut usia (lansia),tetapi pascamenopouse terakhit tanpa memandang menopouse itu termasuk lansia. spontan atau buatan. Psikologi Wanita Menopause
Secara harfiah psikologi umumnya diartikan sebagai “ilmu jiwa”.
Pengetahuan ini didasarkan pada terjemahan kata yunani : psyche dan logos. Psyche yang berarti “jiwa” atau “nyawa” atau alat untukl berfikir. Logos berarti “ilmu” atau “yang mempelajari tentang”. Dengan demikian, psikologi diterjemahkan sebagai “ilmu yang mempelajari jiwa” Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental ini di pengaruhi oleh kondisi mental organisme, dan lingkungan eksternal. Psikologi masa menopause adalah salah satu tahap psikologi perkembangan. Maksudnya adalah psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun sesudah kelahiran sampai kematangan perilaku. Tanda Gejala Psikolgis Perubahan Psikologis Masa Menopause Menopause
Gejala psikologis ditandai Beberapa perubahan
dengan: psikologis yang menonjol Sikap yang mudah ketika menopause antara tersinggung lain : Depresi • Mudah tersinggung Cemas • Sukar tidur Suasana hati (mood) • Tertekan yang tidak menentu • Gugup Sering lupa, dan • Depresi sampai Susah berkonsentrasi. kehilangan harga diri karena menurunnya daya Tarik fisik dan seksual. Pada masa-masa ini, individu melihat kembali perjalanan hidupnya yang telah mereka lakukan di masa lalu. Ada yang dapat mengembangkan pandangan positif terhadap apa yang telah mereka capai, ada pula yang mengembangkan pandangan negative, sehingga mereka memandang hidup mereka dengan ragu-ragu, suram, dan putus asa. Hal ini akan membuat individu tidak dapat menerima kondisi dirinya yang telah lanjut usia. Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut tidandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek tersebut menentukan , sampai sejauh mana seseorang pria atau wanita lanjut usia (lansia) akan melakukan penyesuaian diri secara baik atau buruk (Hurlock, 1991). Masalah-masalah yang terkait dengan usia ini antara lain lonelinas (kesepian), perasaan tidak berguna, keinginan untuk cepat mati atau bunuh diri, serta membutuhkan perhatian lebih. Masalah- masalah ini dapat membuat harapan hidup pada lansia menjadi menurun. Adaptasi Psikologis Pada Masa Menopause Hurlock (1991) menyebutkan Melalui tahap-tahap tahap perkembangan tersebut perkembangan tersebut, Harlock adalah periode prenatal, bayi, (1991) ingin menjelaskan bahwa masa bayi, masa kanak-kanak menjadi tua pada manusia awal, masa kanak-kanak akhir, adalah suatu hal yang pasti masa remaja awal, masa terjadi dan tidak dapat dihindari. remaja, masa dewasa awal, Dengan kata lain, seiring dengan masa dewasa madya, dan masa bertambahnya usia, manusia usia lanjut. Masing-masing akan menjadi tua, yaitu periode tahapan tersebut mempunyai penutup dalam rentang hidup tugas perkembangan dan seseorang di saat seseorang karakteristik yang berbeda- telah “beranjak jauh” dari beda. periode tertentu yang lebih menyenangkan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lanjut usia, antara lain : Perubahan Efek-efek dari perubahan tersebutlah yang fisiologis menentukan, apakah wanita lanjut usia akan melakukan penyesuaian secara yang baik Perubahan atau buruk (harlock, 1991). Salah satu cara yang dapat kemampuan dilakukan oleh para lanjut motoric, dan usia untuk menghadapi masalah terkait penuaan adalah dengan berusaha mencapai kesejahteraan Perubahan psikologis (psychological social-psikologis well-being = PWB) Mendefinisikan PWB Bradburn : Ryff : Dimensi-dimensi tersebut antara Menyebutkan bahwa : lain : Menggambarkan sejauh Otonomi mana individu merasa Penguasaan lingkungan nyaman, damai, dan bahagia Pertumbuhan pribadi berdasarkan penelitian Hubungan positif dengan orang subjektif, serta lain Bagaimana mereka Tujuan hidup, serta memandang pencapaian Penerimaan diri potensi-potensi mereka sendiri. (Ryff, 1989). Gangguan Psikologis Pada Masa Menopause • Gangguan psikologis pada masa Gejala pendek yang diakibatkan oleh menopause sering terjadi. Seperti defisiensi estrogen, salah satunya adalah halnya gangguan hormon dan gangguan psikis yang meliputi rasa kebutuhan untuk beradaptasi dengan khawatir berlebihan tentang hal-hal yang cara baru yang di alami saat memasuki akan datang, seperti ; masa pubertas atau remaja sehingga • Cemas membuat si empunya merasa berada • Khawatir pada masa yang sulit dari sebelumnya. • Takut • Berpikir berulang-ulang • Berbagai keadaan yang timbul sebagai • Membayangkan akan datangnya dampak menopause adalah akibat dari kemalangan terhadap dirinya maupun kurang atau hilangnya hormon orang lain estrogen yang di produksi oleh indung • Kewaspadaan yang berlebih, seperti telur (ovarium),lain dengan fungsi mengamati lingkungan berlebih sehingga seksual yang lebih banyak di akibakan mengakibatkan perhatian mudah teralih oleh kurangnya • Sulit berkonsentrasi androgen/testosterone yang sama- • Nyeri dan sama di produksi oleh indung telur • Sukar tidur. Mendefinisikan PWB Hurlock (1991) menyebutkan bahwa PWB atau kebahagiaan pada lanjut usia bergantung pada dipenuhi atau tidak tidaknya “tiga A” kebahagiaan, yaitu acceptance (penerimaan), affection (kasih sayang), dan achievement (pencapaian). Apabila seorang lanjut usia tidak dapat memenuhi “tiga A” tersebut, maka sulit baginya untuk dapat mencapai kebahagiaan. Ryff dalam bukunya Human Development (2000) juga memberi definisi well –being dalam adulthood yang menunjukkan bagaimana orang dewasa memandang diri mereka sendiri yang berbeda pada beberapa hal di masa adulthood mereka. Psikiatris menemukan banyak wanita pada masa menopause Gangguan psikologis bagi melampaui tiga tahap sebelum wanita menopause menyesuaikan dengan kehidupan barunya, diantaranya sebagai antara lain : berikut :
• Tahap dimana perasaan • Depresi menstrual.
cemas semakin menonjol, • Masturbasi klitoris. biasanya periode ini terjadi • Ide delerius. cukup singkat. • Aktivitas hipomanis semu. • Periode yang yang mungkin berlangsung berbulan-bulan • Infantile. ketika gangguan depresi dan • Insomnia. perubahan suasana hati • Gangguan konsep diri. yang lainnya muncul. • Masa dimana ia merasa di tolak oleh semua orang. Depresi menstrual Yaitu kepedihan hati dan kekecewaan bahwa wanita menopause kurang lengkap, dan kurang sempurna. Hal ini disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi. Depresi menstrual timbul dengan interval waktu yang tetap wanita jadi sangat sulit, banyak menuntut, rewel, gelisah sekali, cerewet, kepikunan mulai tampak, dan lain-lain. Selain itu, wanita tersebut merasa cemas jika organ reproduksinya mengalami kemunduran atau proses devaluasi dalam fungsinya dan merasakan kekecewaan, kejengkelan dan penghianatan pahit disebabkan munculnya gejala- gejala kemunduran. Sehingga dengan segala usaha, wanita menopause berusaha mempertahankan dan melakukan berbagai kegiatan untuk mengawetkan feminitasnya. Pengalaman-pengalaman tersebut merupakan pertumbuhan diri untuk mengawetkan feminitasnya, sebab utama wanita menopause mengalami suasana depresi adalah : • Mengingkari dan memprotes proses biologi yang mengarah pada ketuaan. • Terlalu melebih-lebihkan keadaan dirinya. • Kemunduran jasmaniah dirasakan sebagai kemungkinan kematian dan tidak ada guna untuk tetap hidup. • Menganggap hidupnya sudah tidak mengandung harpan, penuh ketelitian agar pribadinya dilupakan oleh semua orang. Masturbasi klitoris Yaitu keluarnya mani (cairan dari alat reproduksi), yang di sebabkan oleh timbulnya semacam keinginan yang luar biasa hangat membara untuk seksual pada masa menopause. Masturbasi klitoris juga berartikan dengan memuaskan diri atau pemenuhan dari kebutuhan seksual dengan merangsang alat kelamin sendiri dengan tangan atau alat-alat mekanik. Ide delerius Yaitu ide-ide yang berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan. jika pada usia pubertas sudah pernah muncul predisposisi psiko somatis dan gejala psikis histeris, nafsu-nafsu petualangan dan gangguan psikis lain, maka pada usia klimakteris ini predisposisi dan gejala- gejala abnormal tadi akan muncul kembali. Aktivitas hipomanis semu. Yaitu gangguan yang ditandai dengan seolah – olah wanita ini merasakan vitalitas hidupnya jadi bertambah. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan selalu meyakinkan diri sendiri bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dari awal lagi. Infantile. Gangguan konsep diri. Yaitu sifat kekanak-kanakan yang Yaitu konsep diri negatif yang timbul setelah puber kedua ini. Saat akan cenderung membuat individu menopause, muncul kembali ingatan bersikap tidak efektif, ini akan masa kecil, keceriaan, harapan, terlihat dari kemampuan permainan, lepas, gembira, asyik, interpersonal dan penguasaan dan masih banyak suasana lingkungan dalam masyarakat. kegembiraan yang lain. Selain itu, Menurut William D. Brooks dan juga memiliki kembali rasa keinginan Philip Emmert ada lima tanda selalu ingin terpenuhi, layaknya individu yang memiliki konsep seperti anak-anak. dirinegatif, yaitu : Insomnia. • Ia peka pada kritik. Yaitu kesukaran dalam memulai • Responsif sekali terhadap pujian dan mempertahankan tidur. Hal itu • Memiliki sikap hiperkritis disebabkan oleh sejumlah faktor, terhadap orang lain. diantaranya seperti berubahnya • Merasa tidak disenangi orang lain tingkat hormon, masalah kesehatan, • Bersikap pesimis terhadap gaya hidup, dan ketegangan situasional yang datang semenjak kompetisi. memasuki masa menopause. Pengelolaan Gangguan Psikologis Pada Masa Menopause • Pengaruh obat hormon dalam Terapi Sulih Hormon (TSH) bagi wanita menopause hingga saat ini masih mengandung pro dan kontra, sementara penelitian tentang TSH masih terus dilakukan. • Pengobatan nonhormonal dengan cara pengaturan pola hidup dan lingkungan merupakan aspek yang paling utama dalam upaya mengatasi keluhan dan penyulit masa perimenopause. • Upaya menciptakan pola hidup sehat terutama dilakukan dengan mengatur menu makanan dan pola makan seimbang. • Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran. Orahraga yang teratur akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh dan memperbaiki suasana hati.