Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Psikologis Kala I

Bebarapa keadaan bisa terjadi pada ibu selama proses persalinan, terutama bagi ib yang
pertama kali melahirkan. Kondisi psikologis yang seringterjadi selama persalinan kala I:
1. Fase laten
Ibu bisa bergairah atau cemas. Mereka biasanya menghendaki ketegasan mengenai
apa yang sedang terjadi pada tubuh mereka maupun mencari keyakinan dan hubungan
dengan bidannya. Pada primigrvida dalam kegembiraannya dan tidak ada pengalaman
mengenai persalinan. Kadang mereka salah sangka tentang kemajuan persalinannya,
mereka membutuhkan penerimaan atas kegembiraan dan kekuatan mereka (Simkin
dan Anceta, 2000)
2. Fase aktif
Menurut Ockenden (2001) dalam Chapman (2003) pada persalinan stadium dini,
ibu msih tetap makan dan minum atau tertawa dan ngobrol dengan riang diantara
kontraksi. Begitu persalinan maju, ibu tidak punya keinginan lagi untuk makan dan
mengobrol, dan ia menjadi pendiam dan bertindak lebih didasari naluri.
Ketika persalinan semakin kuat, ibu menjadi kurang mobilitas memegang sesuatu saat
kontraksi, berdiri mengangkang dan menrggerakkan pinggulnya. Ketika persalinan
semakin maju, ia akan menutup matanya dan pernapasannya berat dan lebih terkontrol
(Burvil, 2002).
Bila ibuberbicara biasanya singkat, seperti “air” saat ingin minum air atau
“punggung” saat minta seseorang menggosok punggungnya. Bukan saat yang tepat
untuk berbicara dengannya, atau meninggalkannya. Bidan biasanya mahir membaca
petunjuk dari ibu, tidak seperti mereka yang tidak mengenal tingkah laku khas wanita
dalam persalinan. Penunggu lain mungkin perlu menjelaskan dan panduan supaya
tidak mengganggu ibu, terutama selama kontraksi.
Stadium transisi (akhir kala 1 persalinan) dianggap sebagai yang paling nyeri dan
tentu yang paling menyakitkan bagi ibu. Hormon stress dalam persalinan berada pada
puncaknya, Odent (1999) menganggap memiliki efek fisiologis positif pada
persalinan, dan ibu akan mengalami letupan energi yang diperlukan untuk mendorong
bayi keluar.
Ibu yang mengalami “nyeri ekstrim” pada transisi tidak memiliki kemampuan
mendengar atau berkonsentrasi pada segala sesuatu kecuali melahirkan (Leap, 2000)
dalam Chapman (2006). Ibu menjadi terus terang dan jujur mengemukakan
kebenciannya dan kejujurannya “tidak terbelenggu pada kesopanan”. Tidak boleh
disalah artikan sebagai penolakan atau kekerasan oleh bidan atau pasangan.
Mengeatasi tingkat kecemasan ibu dan keluarga, bisa dilakukan seperti
menganjurkannya untuk jalan-jalan, pergi ke kamar mandi, mengubah posisi, atau
mencoba memusatkan pada pernapasannya serta melakukan pemantauan baik ibu dan
janin.
Sedangkan menurut Briliana, (2011) beberapa keadaan dapat terjadi pada ibu dalam
persalinan, terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan sebagai berikut :
a. Perasaan tidak enak
b. Takut dan ragu pada persalinan yang akan dihadapi
c. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal
d. Menganggap persalinan sebagai percobaan
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya
f. Apakah bayinya normal atau tidak
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya
h. Ibu merasa cemas

Perubahan psikologis pada ibu dipengaruhi oleh :


a) Pengalaman sebelumnya
b) Kasiapan emosi
c) Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb.)
d) Support sistem
e) Lingkungan
f) Mekanisme koping/kemampuan untuk mengirangi tekanan/stress dari luar
g) Kultur
h) Sikap terhadap kehamilan
Terjadinya perubahan psikologis disebabkan oleh perubahan hormonal tubuh
yang menyebabkan ketidaknyamanan pada si ibu. Hormon oksitosin yang
meningkat merangsang kontraksi rahim dan membuat ibu kesakitan. Pada saat ini
ibu sangat sensitif dan ingin diperhatikan oleh anggota keluarganya atau orang
terdekat

Anda mungkin juga menyukai