Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin

Dosen Pembimbing :
Naning Puji Astuti, SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Rinda Widya E. 11. Ima Sakinah
2. Vinka Ayu Rahayu 12. Rahuli Putri D.
3. Fungky Meta A. 13. Al Izzah Filisyati
4. Septiana Putri M. 14. Riska Fitria Mufida
5. Fidia Sari 15. Siti Nurul Fatimah
6. Nanda Vicha L. 16. Nadila Dwi H
7. Desta Wahyu M. 17. Nurul Aini
8. Dea Alfi Sabrina 18. Novita M Baun
9. Arlint Thahara F. 20. Wamili Fanlay

STIKes BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas berkat serta rahmat Allah SWT. Yang telah memberikan kesempatan
kepada kami dalam penyusunan makalah yang berjudul “Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin”
guna melengkapi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan pada semester ganjil ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bu Naning Puji Astuti selaku dosen pembimbing
mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan, sehingga kami dapat menyelsaikan pembuatan
makalah ini dengan baik.
Tak luput dari kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyampaian dalam makalah
kami. Maka dengan sepenuh hati, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Besar harapan kami, agar hasil kerja kami dapat bermanfaat bagi orang lain guna
untuk menambah ilmu atau pengetahuan baru sehingga dapat kita fahami dengan baik dalam
kehidupan nyata.

Mojokerto, 11 September 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengurangan Rasa Nyeri.................................................................
2.2 Penerimaan Terhadap Perilaku dan Tingkah Lakunya...................
2.3 Informasi dan Kepastian Tentang Hasil Persalinan yang Aman.....
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengurangan Rasa Nyeri
Rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan berbeda pada tiap individu, rasa
nyeri memiliki karakteristik tertentu yang sama atau bersifat umum. Pengendalian
rasa nyeri berhubungan dengan keputusan untuk mengimplemntasikan atau
memberikan pengendalian nyeri tersebut.
Rasa nyeri pada persalinan yang di alami oleh wanita pada saat persalinan
disebabkan oleh kontraksi uterus, dilatasi serviks dan distensi perineum, penengangan
vagina dan dasar panggul pada akhir kala 1 dan 2.
Untuk mengurangi rasa nyeri terdapat beberapa tindakan pendukung yang
dapat diberikan antara lain :
1. Pengaturan posisi
Mobilisasi dapat membantu ibu untuk tetap merasa nyaman, oleh karena itu
membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi persalinan sendiri memiliki banyak
keuntungan, misalnya mengurangi rasa tidak nyaman, mengurangi trauma
perineum, lebih memudahkan menekan. Untuk itu ibu bersalin harus
diperbolehkan mengambil posisi pilihan mereka sendiri saat persalinan.
Posisi yang diterapkan harus menghindari hipoksia pada janin, menciptakan
pola kontraksi uterus yang efisien, meningkatkan dimensi pelvis, memudahkan
pengamatan janin, memberikan paparan perineum yang baik, menyediakan daerah
yang bersih untuk melahirkan dan merasa nyaman.
Pengaturan posisi melibatkan juga penempatan bantal, ibu bersalin
memerlukan bantal di bawah kepalanya, hal ini dapat meningkatkan relaksasi,
mengurangi tekanan otot, dan mengeliminasi titik titik tekanan. Beberapa hal juga
dapat mengurangi rasa nyeri pada ibu, diantaranya adalah anjurkan ibu untuk
mencoba posisi yang nyaman bagi dirinya, seperti berjalan, berdiri, duduk,
jongkok, berbaring miring atau merangkak.
2. Relaksasi dan Latihan Pernafasan
Relaksasi atau latihan pernafasan dapat membantu ibu untuk mengurangi rasa
nyeri. Ada dua latihan relaksasi diantaranya :
Yang pertama, relaksasi progesif yaitu dengan cara mengeraskan satu grup
otot(tangan, kaki, lengan, muka) dengan sengaja, sekeras mungkin dan kemudian
merilekskannya selembut mungkin.
Kedua, relaksasi terkontrol yaitu dengan cara mengeraskan satu otot dan otot
lain di relakskan, contoh lengan kiri di kuatkan, lengan kanan rileks dan bernafas
dalam sewaktu ada his dengan cara meminta ibu untuk menarik nafas panjang,
tahan nafas sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup. Ibu dianjurkan
untuk bernafas seperti biasa dan menekan pada saat itu merasakan dorongan.
3. Usapan di Punggung atau Abdominal
Lakukan pijatan atau massase dipunggung atau mengusap perut ibu dengan
lembut, jika ibu menginginkannya. Hal ini dapat memberikan dukungan dan
kenyaman pada ibu bersalin sehingga akan mengurangi rasa sakit.
4. Pengosongan Kandung Kemih
Sarankan ibu untuk sesering mungkin berkemih. Kandung kemih yang penuh
akan menyebabkan nyeri pada bagian abdominal juga menyebabkan sulit turunnya
bagian terendah dari janin.
5. Suara dalam Persalinan
Membuat suara di dalam persalinan dapat membantu ibu terbiasa dengan suara
gaduh, namun doronglah agar mereka mau mencobanya. Bidan dapat
membimbing mereka mengeluarkan suara rendah dan berat.
Beberapa metode untuk mengurangi rasa nyeri saat menghadapi persalinan,
beberapa contoh :
a. Suara harus rendah dan penuh, tidak tinggi dan melengking. Tekanan suara
haru kuat atau seirama dengan suara musik, dapat membantu ibu jauh lebih
kuat dan tubuhnya terbuka.
b. Berteriak, suara mengeluh, biasanya tidak membantu dalam
menghilangkan rasa nyeri. Berteriak dapat menguras tenaga yang terbuang
percuma.
c. Dalam persalinan ibu secara bebas mengeluarkan suara suara sekeras
mungkin. Namun sebagai mitra kerja harus mampu mengendalikan suara
ibu. Jika ibu mulai merengek atau mencicit, mitra bisa mengingatkannya
untuk menjaga suara agar tetap rendah dan terbuka.
d. Bernyanyi dan nyanyian
Jika ibu memiliki kesulitan pada saat berkontraksi, nyanyian itu sangat
membantu selama dia mampu. Bernyanyi dan musik sederhana membuat
kontraksi sangat baik.
e. Mengerang dan suara lainnya
Mengeluh ini sering berguna atau ibu mungkin membuat suara yang
berguna untuk diri mereka sendiri.

2.2 Penerimaan Terhadap Perilaku dan Tingkah Lakunya


Pada saat proses persalinan, ibu biasanya menarik diri dan terpusat pada diri
sendiri dari pada mengobrol dengan orang lain. Ketika persalinan semakin kuat, ibu
akan mengurangi mobilitas, memegang sesuatu saat kontraksi atau berdiri
mengangkang dan menggerkan pinggulnya.
Ketika persalinan ibu semakin maju, ibu kan menutup matanya dan
pernafasannya berat dan lebih terkontrol. Ibu dapat mengerang dan kadang berteriak
selama kontraksi yang nyeri, ibu sering terlihat menepukkan jari kakinya saat
kontraksi memuncak. Sebagai seorang bidan yang dapat dilakukan adalah
menyemangati dan membantu prosesnya sehingga suasana yang akan terbangun
adalah sikap saling percaya dan optimis bahwa persalinan akan berjalan dengan
lancar.
Beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada pula yang
berusaha tetap tenang. Penerimaan akan tingkah laku dan sikap ibu dapat
menumbuhkan kepercayaannya.
2.3 Informasi dan Kepastian Tentang Hasil Persalinan Yang Aman
Setiap ibu membutuhkan informasi tentang kemajuan persalinannya sehingga
mampu mengambil keputusan dan ibu perlu diyakinkan bahwa kemajuan
persalinannya normal. Berikan sugesti positif pada ibu, karena kata kata
mempunyai pengaruh yang sangat kuat saat proses persalinan.
Setiap ibu bersalin selalu ingin mengetahuiapa yang terjadi pada tubuhnya
yang meliputi:
1. Penjelasan tentang proses dan perkembangan persalinannya. Ibu yang
telah siap mempunyai anak biasanya mengetahui proses proses persalinan
dan merasa ingin di informasikan mengenai perkembangannya, sedangkan
pada ibu yang belum siap biasanya mereka ingin mengetahui apa saja yang
sedang terjadi dalam tubuhnya.
2. Penjelasan semua hasil pemeriksaan. Semua hasil pemeriksaan harus
dijelaskan pada ibu, hal ini akan mengurangi kebingungan pada ibu. Setiap
tindakan yang akan bidan lakukan harus memperoleh persetujuan sebelum
melakukan prosedur.
3. Penjelasan tentang prosedur dan adanya pembatasan. Hal ini
memungkinkan ibu bersalin merasa aman. Ibu harus menyadari prosedur
tersebut sebagai salah satu yang dia perlukan dan yang akan
membantunya.
4. Suami dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan
persalinan dan perkembangannya selama proses persalinan. Setiap
pengobatan atau intervensi yang mungkin dan akan dilakukan harus
dijelaskan terlebih dahulu, ibu dan suaminya dilibatkan dalam
pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka
Putu Widiastini,Luh. 2018.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan
BBL. Bogor:In Media

Anda mungkin juga menyukai