Anda di halaman 1dari 17

Makalah Kasus Pemicu Ke-1

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan pada


Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Nurul Aini, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Fahmidia Zumala Dewi Ariyani (200550004)


2. Irfina (200550006)
3. Ulfatul Aliyah (200550015)

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

Tahun Ajaran 2021/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Berjudul :

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan pada

Ibu Bersalin dan Ibu Nifas

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Telah diketahui dan disetujui oleh:

Dosen Pengampu

Nurul Aini, M.Kes

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena memudahkan kami dalam
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Dalam Pelayanan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Nifas” tepat waktu. Tanpa
pertolongan-nya tentu kami tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
kami mengucapan banyak terimakasih kepada :

1. Ibu dr. Rusmijati,M.M selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember


2. Ibu Sultanah Zahariah, M.Keb selaku Ka Prodi Akademi Kebidanan
Jember
3. Ibu Nurul Aini, M.Kes selaku pengajar mata kuliah Promosi Kesehatan
4. Teman-teman tingkat 2 Akademi Kebidanan Jember

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun.

Jember, September 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... I


KATA PENGANTAR ........................................................................................... II
DAFTAR ISI ........................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1 Pengertian Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ....................................... 2
2.2 Promosi Kesehatan pada Ibu Bersalin ...................................................... 2
2.3 Promosi Kesehatan pada Ibu NIfas .......................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

III
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bergesernya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak lepas
dari sejarah praktik pendidikan kesehatan pada masyarakat indonesia dan
praktik kesehatan masyarakat secara global. Praktik pendidikan kesehatan
pada waktu lampau, sekurang kurangnya pada tahun 1990 an, sangat
menekankan pada perubahan prilaku masyarakat. Para praktisi pendidikan
kesehatan telah bekerja keras untuk memberi informasi melalaui berbagai
media dan teknologi pendidikan dan kepada masyarakat, dengan harapan
masyarakat mau melakukan hidup sehat sesuai yang diharapkan.
Peran promosi kesehatan sangat penting dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan dalam berbagai kegiatan program kesehatan. Karena
kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan prilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor terbesar,
selain langsung mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi prilaku, begitu
juga sebaliknya, prilkau juga mempengaruhi lingkungan dan faktor yang lain.
Dapat diartikan bahwa prilaku merupakan faktor terbesar ke dua setelah faktor
lingkungan yang memepengaruhi kesehtan individu, kelompok, dan
masyarakat. Oleh sebab itu, sebagai upaya dalam rangka membina dan
meningkatkan kesehatan masyarakat, pemerintah membuat intervensi natau
upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat agar tujuan yang telah
ditetapkan dalam visi pembangunan dapat tercapai secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud promosi kesehatan?
2. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan pada ibu bersalin?
3. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan pada ibu nifas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui raung lingkup promosi kesehatan pada ibu bersalin
3. Untuk mengetahui ruang lingkup promosi kesehatan pada ibu nifas

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang lingkup promosi kesehatan adalah suatu proses atau pemberdayaan
masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan suatu kesehatannya
dalam suatu batasan-batasan baik ilmu maupun subjeknya.
Lingkup Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Ini mencakup pendidikan
kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan atau
perbaikan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan. Promosi
kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi)
yang penekanannya pada penyebaran informasi.

2.2 Promosi Kesehatan pada Ibu Bersalin


1. Pengertian
Persalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun demikian ibu
dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan
sewaktu ibu dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara
fisiologis didalam kondisi lingkungan yang sehat.
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan pada Ibu Bersalin
a. Kala pertama
Awal kala pertama di tunjukan dengan kontraksi uterus ringan.
Rasa sakit mulai dari punggung dan meluas ke perut bawah. Kontraksi
ini biasanya terjadi setiap 10 sampai 15 menit dan berlangsung selama
30 detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan campuran sedikit
darah.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan
denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi diperiksa setiap 4 jam.
Tanda vital ibu juga diperiksa setiap 4 jam. Ibu diberi tahu bahwa
persalinan mulai dan upayakan agar ibu tenang.

2
Bila ketuban belum pecah ibu diperkenankan berjalan atau
melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap
3-5 menit. Pemeriksaan dalam dilakukan. Dalam kondisi demikian
serviks membuka dari 3 sampai 8 cm. Diperiksa apakah ketuban sudah
pecah.
Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan
pada panggul bertambah. Bidan selalu berada disamping pasien ibu
ditenangkan, diajari bernafas dengan dada selama kontraksi. Ibu
dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyusun tenaga. Alatalat
persalinan disediakan, demikian pula tempat tidur dan tempat tidur
untuk bayi.
Menjelang akhir kala satu umumnya ibu semakin gelisah, kadang-
kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu
berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi demikian ibu
diminta bernafas dengan dada.
b. Kala dua
Pada kala dua bidan melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi
2) Ibu menarik nafasdalam-dalam dan menahan nafas dengan mulut,
kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut.
Pada saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar
panggul, ibu mengedan selama kontraksi dan beristirahat bila
kontraksi berhenti.
3) Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina.
Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar tengkurap untuk
menjaga berlangsungnya peredaran darah. Lendir dibersihkan dari
hidung dan mulut bayi.
4) Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian
diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD.
5) Beri ucapan selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan
dan jenisnya.
c. Kala tiga

3
Periode pada waktu kala ketiga ini berlangsung sekitar 1-20 menit,
kontraksi rahim dan tidak nyeri. Tanda- tanda plasenta terlepas adalah
uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu
disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk mengeluarkan
plasenta. Darah keluar dari vagina.
d. Kala empat
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berkala,
perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain diperlukan.
Dalam fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila
kehausan. Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian pula tanda-
tanda vital.
Kebanyakan seorang wanita atau ibu selama menjalani proses
persalinan menjadi lupa diri dan tidak terkontrol emosinya,karena merasa
tidak kuat menahan rasa sakit yang dialaminya,hal ini yang dapat
menyebabkan ibu bersalin putus asa.Pada saat ini diperlukan pemahaman
tentang proses persalinan yang akan dialami dan dirasakan ibu sehingga
ibu menjadi lebih nyaman dan dapat mengkontrol dirinya saat proses
persalinan tersebut. Sedangkan lingkup promosi pada ibu bersalin meliputi
persiapan persalinan, nutrisi, dan cairan, dukungan, kesejahteraan janin,
keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit.
Promosi kesehatan pada ibu bersalin dapat mencegah depresi saat atau
setelah melhahirkan. Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar
tetapi sebagai seorang bidan harus bisa mengatasi hal tersebut. Salah
satunya adalah memberikan promosi kesehatan ibu bersalinan, persalinan
dan kelahiran merupakan suatu hal yang fisiologis. Kelahiran seorang bayi
merupakan peristiwa social yang ibu dan keluarga nantikan selama 9
bulan. Ketika persalinan dimulai, pernan ibu adalah untuk melahirkan
bayinya oleh karena dengan diberikannya promosi kesehatan dapat
mengatasi rasa cemas, khawatir panik atau depresi ibu berselin sehingga
promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum waktunya
persalinanKegiatan promosi kesehatan dalam lingkup ibu bersalin meliputi
:

4
1) Membantu ibu dengan dukungan moril dan spiritual menjelang saat
persalinan agar ibu lebih tenang dan nyaman.
2) Menjalaskan tahap proses persalinan dari pembukaan 1-10 cm hingga
keluarnya bayi serta plasenta.
3) Memenuhi kebutuhan energi dan cairan ibu untuk mencegah dehidrasi.
4) Menjelaskan kemajuan persalinan setiap kalai setelah dilakukan
pemeriksaan agar ibu mengetahui perkembangannya dan ibu menjadi
lebih tenang.
5) Mengajarkan menjaga kebersihan selama proses persalinan.

2.3 Promosi Kesehatan pada Ibu NIfas


1. Pengertian
Masa Nifas puerperium adalah masa sejak melahirkan sampai
pulihnya alat-alat reproduksi & anggota tubuh lainnya yg berlangsung
sampai sekitar 40 hari (KBBI, 2019)
2. Tujuan Promosi Kesehatan pada Ibu Nifas
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana. 5. Mendapatkan kesehatan
emosi
3. Waktu Kunjungan Masa Nifas
a. Kunjungan I ( 6- 8 jam)
Tujuannya:
1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk
bila perdarahan berlanjut.

5
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia
uteri.
4) Pemberian ASI awal.
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
b. Kunjungan II (6 hari pasca persalinan
Tujuannya :
1) Memastikan involusi uterus berjalan, uterus berkontraksi, fundus di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
3) Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan dan istirahat.
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyakit.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat dan menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
c. Kunjungan III (2 minggu pasca persalinan)
Asuhan yang diberikan sama dengan 6 hari post partum
d. Kunjungan IV (6 minggu pasca persalinan)
1) Menanyakan ibu tentang penyakit yang dialami ibu dan bayi.
2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.
e. Kunjungan Rumah
Suatu proses untuk membantu klien atau keluarga mempelajari dan
menemukan kebutuhan kesehatan dengan tujuan untuk membantu
menyadari adanya masalah kesehatan, menegakkan pengertian
bersama mempelajari kebutuhan kesehatan melaksanakan tindakan
yang sesuai wewenang, memberikan keyakinan dukungan dan
menurunkan stress. (Saifuddin, 2018)
4. Tnda-Tanda Bahaya Selama Masa Nifas
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa post partum oleh
karena itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya

6
mengenai tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera
mencari bantuan medis, ibu juga perlu mengetahui kemana ia mencari
bantuan tersebut (Saifuddin, 2018)
Beritahulah ibu jika mengetahui adanya masalah-masalah
berikut,maka ia perlu segera menemui bidan :
a. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak
(lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian
pembalut dua kali dalam setengah jam).
b. Pengeluaran vagina yang baunya menusuk.
c. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung.
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah
penglihatan.
e. Pembengkakan diwajah atau di tangan.
f. Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau jika
merasa tidak enak badan.
g. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit.
h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
i. Rasa sakit, merah, lunak dan/atau pembengkakan di kaki.
j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau
diri sendiri.
k. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah (Saifuddin, 2018)
5. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Nifas
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan
cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual,
latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian
ASI. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam
masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu.
Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan
untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat
diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien
diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu,
bangun bila mau kencing dan sebagainya.

7
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan
kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan
yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa,
setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan
perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan
memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat
menghadapi masa nifas dengan baik dan normal
a. Peran bidan dalam masa nifas, yaitu:
1) Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang
baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama persalinan dan nifas.
2) Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara
fisik dan psikologis.
3) Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara
meningkatkan rasa nyaman .
b. Upaya – upaya promosi kesehatan pada ibu nifas antara lain :
1) Kebersihan diri
a) Jaga kebersihan alat genetalia dengan mencucinya
menggunakan sabun dan air, keringkan daerah vulva sampai
anus sebelum memakai pembalut wanita, dan gantilan
pembalut minimal 3 kali sehari.
b) Pakailah pakaian yang longgar, kering dan mudah menyerap
keringat
c) Jaga kebersihan rambut dan mencucinya dengan conditioner
menggunakan sisir yang lembut, karena ibu nifas biasanya
mengalami gangguan kerontokan rambut akibat perubahan
hormone
d) Jaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering dan menjaga
kulit agar tetap dalam keadaan kering.
2) Pakaian

8
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi
keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume
saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada
sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga
dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah
sekitarnya akibat lochea.
3) Mobilisasi
Lakukan mobilisasi sedini mungkin, paling tidak dua jam setelah
persalinan, terutama bagi persalinan normal, berguna untuk
memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina
(lochea) sedangkan bagi yang mengalami komplikasi persalinan
mobilisasi disesuaikan.
4) Buang air kecil
Pengeluaran urin meningkat pada 24-48 jam pertama sampai
sekitar hari ke-5 setelah melahirkan, hal ini dikarenakan volume
darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi
setelah persalinan. Promosi kesehatan yang dilakukan antara lain :
a) Belajar berkemih spontan segera setelah melahirkan
b) Tidak menahan BAK ketika terasa sakit pada jahitan
c) Buang air besar
d) Konstipasi (sulit buat air besar)
e) Istirahat : anjurkan istirahat yang cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan
5) Istirahat dan tidur
Pola istirahat ibu nifas, yaitu:
a) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan
b) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga
biasa secara perlahanlahan, serta untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur.
c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

9
 Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
 Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan
 Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri
 Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan. Kurang istirahat dapat
mengurangi produksi ASI, memperlambat proses involusi
uterus dan memperbanyak pendarahan, menyebabkan
depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayinya
6) Latihan fisik
Lakukan senam nifas untuk memperlancar sirkulasi darah dan
membantu memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul.
7) Nutrisi
Anjurkan makanan dengan menu gizi seimbang, perbanyak
konsumsi air minum dan tablet zat besi minimal selama 40 hari
pasca melahirkan.
Ibu menyusui harus
a) Mengkomsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum
setiap kali menyusui)
d) Pil zat besi (sulfas/glukonas ferrosus) harus diminum untuk
menambah xat gizi setidaknya selama 40 haro pasca bersalin
(setelah melahirkan)
e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan
vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya
8) Perawatan payudara
Anjurkan menjaga kebersihan payudara, terutama bagian puting,
ajarkan teknik-teknik perawatan payudara apabila terjadi gangguan

10
pada payudara, seperti puting lecet dan pembengkakan payudara
gunakan BH yang menyokong payudara.
9) Menyusui
Ajarkan terknik menyusui yang benar, dan berikan ASI kepada
bayi sesering mungkin (sesuai kebutuhan tanpa terjadwal)
10) Penyesuaian seksual
Anjurkan bahwa setelah melewati masa nifas, aman untuk memulai
hubungan suami istri, dan kerjasama dengan pasangan dalam
merawat dan memberikan kasih sayang kepada bayinya sangat
dianjurkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ruang lingkup promosi kesehatan adalah suatu proses atau pemberdayaan
masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan suatu
kesehatannya dalam suatu batasan-batasan baik ilmu maupun subjeknya.
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan pada Ibu Bersalin
a. Kala I : ibu ditenangkan, diajari bernafas dengan dada selama
kontraksi. Ibu dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyusun
tenaga.
b. Kala II : Ibu diajari cara mengedan, Ibu menarik nafasdalam-dalam
dan menahan nafas dengan mulut, kepala diangkat dan mengedan
dengan kekuatan otot dan perut. Kepala bayi disokong Bayi disambut
dan letakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD. Beri ucapan
selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan dan jenisnya.
c. Kala III : Ibu disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk
mengeluarkan plasenta.
d. Kala IV : ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila
kehausan. Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian pula tanda-
tanda vital.
3. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan pada Ibu Nifas
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan,
ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual,
latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian
ASI.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa calon bidan mengetahui
ruang lingkup promosi pada ibu bersalin dan ibu nifas sehingga mahasiswa
bisa meberikan promosi kesehatan dengan benar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rosyadia,Fetty.2018.Modul Praktikum Promosi Kesehatan.Ponorogo:Fakultas


Kesehatan Universitas Muhamadiyah Ponorogo.

Susilawati,Dwi.2016.Promosi Kesehatan.Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai