B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan fisiologis yang meliputi
pengkajian, merumuskan diagnosa dan penatalaksanaan.
C. MANFAAT
1. Dapat diterapkannya ilmu pengetahuan yang telah didapat selama dibangku kuliah
sebagai upaya pengaplikasian suatu ilmu.
2. Dapat menambah pengalaman dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin.
3. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pasien sehingga dapat tercipta hubungan
yang baik diantara keduanya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, menganjurkan ibu untuk mulai meneran pada
puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat diantara kontraksi.
k. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setelah 60 menit
meneran, merujuk ibu dengan segera.
V. Persiapan Pertolongan kelahiran Bayi
1. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
5 – 6 cm, meletakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
2. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
3. Membuka partus set
4. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
VI. Menolong Kelahiran Bayi
Lahirnya kepala
1. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi oerineum dengan satu
tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
Menganjurkan ibu meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat bayi lahir. Jika ada
mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung setelah kepala lahir
menggunakan delee disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yangbaru
atau bersih.
2. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kasa steril.
3. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan
kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi:
a. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan pemotongnya.
4. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
1. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi
muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan kearah luar hingga bahu anterior
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik keatas dan kearah luar
untuk melahirkan bahu posterior.
Lahir Badan dan Tungkai
2. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di
bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan
tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perienum, gunakan
lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunkan tangan
anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
3. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dari kaki lahir. Memegang
kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran kaki bayi.
a. Penanganan Bayi Baru Lahir
1. Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala
bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi
ditempat yang memungkinkan)
2. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
3. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pangkal pusat bayi. Melakukan
urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem
pertama (kearah ibu)
4. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong tali
pusat di antara kedua klem tersebut
5. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih
dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami
kesulitan bernafas, mengambil tindakan yang sesuai.
6. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan
memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
Suami
Nama :Tn. R
Umur : 22 tahun
Agama :Islam
Suku/Bangsa : Lampung / Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : jl.ikan sepat gg.eka jaya lk III, kangkung bumi waras bandar lampung
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, mengeluh perut mules – mules sejak pukul 07.00 wib,
rasa mules yang dirasakan ibu semakin bertambah serta rasa sakit dan mules tersebut menjalar
dari pinggang keperut bagian bawah, sakit yang dirasakan ibu semakin bertambah hingga
sekarang. Ibu juga mengatakan ada pengeluaran lendir darah dan air-air dari daerah kemaluannya
sejak jam 08.00 wib
Ibu mengatakan tidak ada mempunyai riwayat penyakit kronis seperti jantung, penyakit
keturunan seperti DM, asma, hipertensi, serta penyakit menular seperti hepatitis.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu ataupun suami tidak mempunyai riwayat penyakit
kronis seperti jantung, penyakit keturunan seperti DM, asma, hipertensi, serta penyakit
menular seperti hepatitis.
8. KeadaanKehamilanSekarang
a. Selama hamil ibu periksa di : Bidan
b. Mulai periksa sejak usia kehamilan : 6 minggu
c. Frekuensi periksa kehamilan :
ANC trimester I
1. Frekuensi : 2x
2. Tempat : puskesmas
3. Umur Kehamilan : 6 minggu dan 12 minggu
4. Imunisasi : belum di berikan
5. Pergerakan Anak : Belum ada pergerakan
6. Nasehat :Makan sedikit namun sering, makan bergizi
7. Pengobatan :Antasid dan B6
ANC trimester II
1. Frekuensi : 2x
2. Tempat : Bidan
3. Umur Kehamilan : 20 minggu dan 26 minggu
4. Imunisasi : belum di berikan
5. Pergerakan Anak : Positif (+).
6. Keluhan : Pusing.
7. Nasehat : Istirahat yang cukup
8. Pengobatan : Sf dan kalk.
ANC trimester III
1. Frekuensi : 2x
2. Tempat : Bidan
3. Umur Kehamilan : 32 minggu dan 39 minggu
4. Imunisasi : Sudah di berikan TT
5. Pergerakan Anak : Positif (+)
6. Keluhan :Tidak ada keluhan
7. Nasehat : Istirahat cukup dan makan bergizi
8. Pengobatan :Sf dan Kalk
9. Pola KebutuhanSehari-hari
a. Nutrisi
Terakhir makan dan minum : Tadi malam
Banyaknya : 1 piring
b. Eliminasi
BAB
Terakhir BAB : Sore kemarin
Konsistensi : Cair
Warna : Merah Kecoklatan
Masalah : Diare
BAK
Terakhir BAK : 15 menit yang lalu
Bau : Khas / Pesing
Warna : Kuning jernih
c. Personal Hygiene
Terakhir mandi dan gosok gigi : Tadi Malam
d. Aktivitas
Sejak merasakan mules ibu masih bisa beraktivitas seperti berjalan – jalan, duduk, berdiri,
dan berbaring.
e. Tidur dan Istirahat
Sejak merasakan mules ibu tidak bisa tidur.
f. Pola Seksual
Tidak ditanyakan
10. Data Psikososialdan Spiritual
a. Ibadah apa yang diinginkan ibu saa tini : Berdzikir dan berdo’a
b. Persepsi ibu tentang proses persalinan : Suatu proses yang sulit
c. Perasaan ibu terhadap proses persalinan : Ibu nampak cemas,Tapi ibu yakin dapat
melaluinya
d. Siapa yang diharapkan ibu untuk menjadi pendamping persalinan : Suami dan ibu
e. Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik, yaitu :
Pembukaan : 8 cm
Kontraksi uterus : Baik
TTV : TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36º C
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 21 x/menit
“ Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan "
2. Mengobservasi kemajuan persalinan dan pemantauan kondisi janin serta mencatat semua
hasil observasi pada lembar partograf kemudian memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
ibu dan keluarga, diantaranya:
Djj tiap 30 menit
Kontraksi uterus tiap 30 menit
Tekanan darah tiap 4 jam
Nadi tiap 30 menit
Pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau apabila ada indikasi, untuk mengetahui pembukaan
serviks, penurunan kepala dan keadaan selaput ketuban dan penyusupan kepala.
“ Kemajuan persalinan dipantau dengan menggunakan lembar partograf “
3. Melakukan asuhan sayang Ibu pada kala I persalinan, seperti:
a. Memberikan dukungan kepada Ibu dengan menganjurkan suami/keluarga untuk
mendampingi Ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayi serta menganjurkan pihak
keluarga untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang
mungkin sangat membantu kenyamanan Ibu, menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan
teman atau keluarga yang secara khusus diminta untuk menemaninya.
b. Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan pujian kepada Ibu
c. Membantu Ibu bernafas secara benar pada saat kontraksi
d. Memasase daerah punggung ibu
e. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
f. Membantu ibu dalam pengaturan posisi dengan cara menganjurkan ibu mencoba posisi yang
nyaman selama persalianan.
g. Memberikan cairan dan nutrisi, karena makanan dan minuman yang cukup selama
persalinan akan memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi, karena dehidrasi
dapat memperlambat kontraksi dan atau membuat kontraksi menjadi tidak teratur dan
kurang efektif.
h. Menganjurkan ibu agar mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan,
ibu harus berkemih sedikitnya tiap 2 jam atau lebih sering apabila ibu merasa ingin
berkemih atau jika kandung kemih terasa penuh
“ Keluarga cukup aktif serta bersedia bekerjasama dengan Bidan dan Ibu pun bersedia
melaksanakan setiap saran yang diberikan Bidan”
4. Menyarankan Ibu agar memberitahukan Bidan apabila sudah ada keinginan untuk Buang Air
Besar dan mengedan karena hal tersebut merupakan salah satu tanda melahirkan.
” Ibu bersedia mengikuti saran bidan”
5. Menyiapkan alat partus seperti bak instrument, klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting
tali pusat, gunting episiotomy, setengah koher, obat-obatan seperti oxytoxin,metil
ergometrin, pronages atau cygest, perlengkapan ibu dan bayi seperti selimut, pembalut,
bedong,dan alat resusitasi bayi
“ Alat partus, obat, perlengkapan ibu dan bayi sudah disiapkan “
CATATAN PERKEMBANGAN :
No Hari/Tanggal
Catatan Perkembangan
1. Jumat / S : S
27 November Ibu mengatakan adanya keluar air secara tiba-tiba dari kemaluannya
2022 serta sudah ada keinginan untuk BAB dan mengedan.
O :
Pemeriksaan umum
A. Keadaan umum : Baik
B. Kesadaran : compos mentis.
C. Tanda vital :
TD 130/ 80 Mmhg, N: 87 x/menit,
R: 23 x/menit, T : 36 C
D. His : 5x dalam 10 menit, frekuensi 45 detik
E. Djj : Terdengar jelas,irama teratur frekuensi 142 x/menit
F. Genetalia : vulva dan anus belum membuka, perineum belum
menonjol
G. Pemerksaan dalam : Portio tidak teraba, ketuban positif,
pembukaan lengkap, kepala di hodge III
A:
Ibu Inpartu KALA II
P:
1. Menyiapkan alat.
” Semua peralatan sudah tersedia dengan baik dan lengkap”
2. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik tetapi kepala janin masih tinggi, apabila sudah ada rasa
sakit dan adanya dorongan yang kuat untuk mengedan maka Ibu
meneran pada saat kontraksi.
” Ibu nampak khawatir dengan hasil pemeriksaan yang disampaikan
Bidan”
3. Memberikan dukungan psikologis kepada Ibu agar Ibu tidak
merasa khawatir dan mengajarkan Ibu tekhnik meneran yang baik,
yaitu:
a) Tidak terlalu lama menahan nafas saat meneran
b) Berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi
c) Lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan kedada.
d) Tidak mengangkat bokong saat meneran
” Ibu nampaknya sudah tenang dan tidak khawatir lagi dan dapat
memprakekkannya dengan baik”
4. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran.
” Ibu meneran dengan baik dan kepala bayi sudah ada di hodge
IV”
5. Memberikan Ibu makan dan minum untuk membantu menambah
tenaga Ibu.
” Ibu tidak mau makan tapi hanya ingin minum air teh hangat
saja”
6. Melakukan Episiotomi Medialis , dengan melebarkan jalan lahir
menggunaka teknik episiotomi arah medial
7. Melakukan pertolongan kelahiran bayi :
a) Penolong berdiri disebelah kanan dan ibu dipimpin mengedan.
b) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm maka
tangan kanan penolong menahan perineum dan tangan kiri
menahan agar tidak terlalu cepat untuk mencegah defleksi kuat
kepala bayi.
c) Saat seluruh kepala bayi lahir, penolong membersihkan muka bayi
dengan kain bersih.
d) Memeriksa leher bayi apakah ada lilitan tali pusat saat kepala bayi
melakukan putaran paksi luar.
” Tidak terdapat lilitan tali pusat pada leher bayi namun dapat
dilonggarkan. ”
e) Setelah kepala janin menghadap paha ibu tempatkan kedua telapak
tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah
sampai bahu anterior/depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke
atas sampai bahu posterior/belakang lahir.
f) Setelah bahu lahir, lahirkan badan bayi secara keseluruhan.
” Bayi lahir spontan belakang kepala,segera menangis, pada pukul
03.30 wita, BB 2000 gram, PB 44 cm, AS: 8-9-10 ,Jenis Kelamin
Laki-laki.”
8. Segera melakukan pemotongan tali pusat dengan meletakkan klem
tali pusat ±3 cm dari pangkal lalu dorong isi tali pusat kearah ibu dan
letakkan klem kedua ±2 cm dari klem pertama, kemudian potong
sambil melindungi bayi dari gunting setelah itu ikat tali pusat dan
bungkus dengan kassa steril.
9. Mengeringkan dan menghangatkan bayi.
10. Mengganti kain pembungkusnya dan setelah lahir bayinya
langsung diperlihatkan dengan Ibunya.
2. Jumat / S:
27 November Ibu mengatakan perutnya terasa sakit dan mules
2022 O:
a) Keadaan umum : baik
b) TD : 130/80 mmHg,
c) Nadi : 87x/menit
d) Temp : 36oC
e) Resp : 21 x/menit
f) TFU : Sepusat
g) Kontraksi : Baik
h) Genetalia : Nampak pengeluran darah dalam jumlah yang normal
dan tali pusat nampak didepan vagina
A:
PI A0 dengan KALA III (pengeluaran plasenta)
P:
1. Melakukan Managemen aktif Kala III.
a) Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
b) Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin
c) Keringkan badan dan kepala bayi
d) Menyuntikan oksitosin 10 U secara IM pada bagian luar paha
kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.
” Semua telah terlaksana dengan baik”
2. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
e) Meletakkan tangan kiri diatas simpisis menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva.
f) Saat uterus berkontraksi, melakukan peregangan tali pusat
dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus
dengan hati-hati kearah dorsokrania.
g) Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati, kemudian pegang plasenta dengan kedua tangan
dan lakukan putaran searah jarum jam untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
3. Melakukan rangsangan taktil uterus selama 15 detik untuk
merangsang kontraksi uterus.
” uterus berkontraksi dengan baik”
4. Segera menilai perdarahan pada jalan lahir serta kelengkapan
plasenta.
”Plasenta lahir spontan lengkap dengan selaputnya pada pukul
03.35 wita dan tampak luka episiotomi medialis dan dilakukan
heacting jelujur menggunakan chromic gut”
3. Jumat / S:
27 November Ibu mengatakan merasa lelah dan perutnya masih terasa mules
2022 O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Tanda vital :
Tekanan darah : 130/80mmhg
Suhu : 36 °C
Nadi : 85 x/menit
Pernafasan : 21 x/ menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Muka sudah tidak terlihat pucat lagi
b. Palpasi
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
A:
PI A0 dengan KALA IV ( pengawasan )
P:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu dan keluarga
bahwa kondisi Ibu dan bayi sehat.
” Ibu nampak sangat bahagia dan bersyukur karena telah
melewati proses persalinan ini dengan selamat”
2. Melakukan pemantauan/observasi setiap 15 menit selama 1 jam
pertama postpartum dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua
postpartum, untuk melakukan observasi terhadap:
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Temperatur
d. Tinggi fundus uteri
e. Kontraksi uterus
f. Kandung kemih
g. Perdarahan
” Observasi dilakukan sesuai dengan jam”
3. Hasil observasi setiap 15 menit selama 1 jam pertama postpartum:
a. 15 menit I
1) Tekanan darah : 130/80 mmHg
2) Nadi : 85 x/menit
3) Temperatur : 36,50C
4) TFU : 2 jari bawah pusat
5) Kontraksi uterus : Baik
6) Kandung kemih : Kosong
7) Perdarahan : ± 100cc
b. 15 Menit II
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 86 x/menit
3) TFU : 2 jari bawah pusat
4) Kontraksi uterus : Baik
5) Kandung kemih : Kosong
6) Perdarahan : ± 100cc
c. 15 Menit III
1) Tekanan darah : 120/70 mmHg
2) Nadi : 83 x/menit
3) TFU : 2 jari bawah pusat
4) Kontraksi uterus : Baik
5) Kandung kemih : Kosong
6) Perdarahan : ± 75cc
d. 15 menit IV
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 83 x/menit
3) TFU : 2 jari bawah pusat
4) Kontraksi uterus : Baik
5) Kandung kemih : Kosong
6) Perdarahan : ± 75cc
BAB IV
PENUTUP
Persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami setiap wanita yang memerlukan
kondisi yang optimal sebelum persalinan. Persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami
setiap wanita yang memerlukan kondisi yang optimal dari alat kandungan wanita. Maka sangat
diperlukan kesiapan fisik dan mental sebelum persalinan.(Mochtar, 2005)
Asuhan persalinan normal yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagi upaya yang terintegerasi dan lengkap
serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat optimal.
Tanda-tanda inpartu
Rasa sakit oleh adanya his datang yang kuat, sering dan teratur (frekuensi minimal 2 kali
dalam 10 menit)
Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil
pada serviks.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan sudah ada.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.M Ruang VK Bersalin RS tjokro dipo
bandar lampung telah melahirkan pada pukul 08.30 wib dengan berat badan bayi 2500 gram dan
panjang bayi 44 cm, pengeluaran plasenta pada pukul 08.35 wib dan berlanjut sampai kala IV
yaitu pemantauan kondisi ibu baik dan tidak ada masalah pada perdarahan yang keluar terlihat
normal dan diberikan terapi injeksi sesuai advis dokter yaitu Inj.Cefotaxime 1gr untuk antibiotic
dan infus Ringer Lactate (RL) Drip Fls/20 Tpm. Penerimaan Ibu terhadap Health education yang
diberikan / kepatuhan Ibu terhadap sebagian besar saran yang telah diberikan Bidan tetapi
walaupun demikian masih terdapat beberapa hal yang nampaknya masih belum bisa Ibu terima
tetapi mahasiswa pemberi asuhan tersebut selalu berupaya untuk meyakinkan Ibu agar bisa
menerima saran yang diberikan.