WAKTU
DOSEN
SUB TOPIK
Posisi meneran
REFERENSI
Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu
mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif
dan benar dan mengikuti dorongan alamiah yang terjadi. Anjurkan keluarga
ibu untuk membantu dan mendukung usahanya. Catatkan hasil pemantauan
pada partograf. Beri cukup minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit.
Pastikan ibu dapat beristirahat di antara kontraksi.
Jika pembukaan sudah lengkap tapi ibu tidak ada dorongan untuk
meneran, bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman (bila masih
mampu, anjurkan untuk berjalan-jalan). Posisi berdiri dapat membantu
penurunan bayi yang berlanjut dengan dorongan untuk meneran. Ajarkan cara
bernapas selama kontraksi berlangsung. Pantau kondisi ibu dan bayi (lihat
pedoman fase aktif persalinan) dan catatkan semua temuan pada partograf.
Berikan cukup cairan dan anjurkan/perbolehkan ibu untuk berkemih sesuai
kebutuhan. Pantau DJJ setiap 15 menit. Stimulasi puting susu mungkin dapat
meningkatkan kekuatan dan kualitas kontraksi. Jika ibu ingin meneran, lihat
petunjuk pada butir 7 diatas.
Jika ibu tetap ada dorongan untuk meneran setelah 60 menit pembukaan
lengkap, anjurkan ibu untuk mulai meneran di setiap puncak kontraksi.
Anjurkan ibu mengubah posisinya secara teratur, tawarkan untuk minum dan
pantau DJJ setiap 5-10 menit. Lakukan stimulasi puting susu untuk
memperkuat kontraksi.
Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit upaya tersebut diatas atau jika
kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, rujuk ibu segera karena tidak
turunnya kepala bayi mungkin disebabkan oleh disproporsi kepala-panggul
(CPD).
Cara Meneran
Catatan: Jika ibu adalah primigravida dan bayinya belum lahir atau persalinan
tidak akan segera terjadi setelah dua jam meneran maka ia harus segera dirujuk ke
fasilitas rujukan. Lakukan hal yang sama apabila seorang multigravida belum juga
melahirkan bayinya atau persalinan tidak akan segera terjadi setelah satu jam
meneran.
EVALUASI
1. Prinsip – prinsip umum asuhan sayang ibu, kecuali:
a. Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak tenang
dan berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi.
b. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota
keluarganya.
c. Anjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk tidak hadir dan
memberikan dukungannya.
d. Waspadai gejala dan tanda penyulit selama proses persalinan dan
lakukan tindakan yang sesuai jika diperlukan.
Jawab C
2. Kandung kemih yang penuh pada saat persalinan berpotensi untuk :
a. Mempercepat turunnya janin dan mengganggu kemajuan persalinan
b. Menyebabkan ibu nyaman
c. Meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan yang disebabkan
oleh atonia uteri
d. Membantu penatalaksanaan distosia bahu
Jawab C
3. Posisi yang lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi
dan mengamati/mensupport perineum, yaitu:
a. Posisi duduk/ setengah duduk
b. Posisi jongkok
c. Merangkak
d. Berbaring miring ke kiri
Jawab A
4. Posisi yang baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu
bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada perineum, yaitu:
a. Posisi duduk/ setengah duduk
b. Posisi jongkok
c. Merangkak
d. Berbaring miring ke kiri
Jawab C
5. Tujuan Bidan bekerja bersama anggota keluarga atau pendamping, kecuali :
a. Mengucapkan kata-kata yang melemahkan hati ibu.
b. Membantu ibu bernafas secara benar pada saat kontraksi.
c. Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan-tindakan
bermanfaat lainnya.
d. Menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan kain yang
membasahi air hangat atau dingin.
Jawab A