Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI

PERSALINAN

A. PENGERTIAN

Persalinan yang dimulai secara spontan, beriseko rendah pada


awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan bayi
dilahirkan secara spontan dalam presentasi bmelakang kepala pada usia
kehamilan 37-40 mingu lengkap, setelah persalinan ibu maupun bayi
dalam kondisi baik. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran jasil
konsepsi (janin + plasenta) yang hidup kedunia luar, dari rahim melalui
jalan lahir atau d engan jalan lain (Sinopsis Obstetri, 1998).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dalam rahim ibu. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada jekahmilan cukup
bulan yaitu 37-40 minggu (Ilmu Kebidana, 2009).

B. TANDA-TANDA PERSALINAN

Tanda-tanda permulaan persalinan, yaitu:

1. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun mem


2. asuki pintu atas panggul terutama pada primagravida. Pada multi
gravida tidak begitu kentara.

3. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri turun.

4. Perasaan sering-sering kencing atau susah kencing karena kandung


kemih tertekan oleh bagian bawah janin.

5. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari
uterus.
6. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah.

Tanda-tanda Inpartu:

1. Rasa sakit oleh adanya his yang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pememriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

C. FASE DALAM PERSALINAN


Fase-fase dalam persalinan, yaitu:
1. Kala 1 (kala pembukaan)
Kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, sehingga mencapai pembukaan lengkap (10cm).
Persalinana kala 1 dibagi menjadi 2 fase.
a. Fase laten
- Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
- Pembukaan serviks kurang dari 4 cm
- Berlangsung + 8 jam dan sangat lambat
b. Fase aktif
- Fase akselerasi adalah dalam waktu 2 jam pembukaan yang
kurang dari 4 cm berubah menjadi 4 cm.
- Fase diatas maksimal adalah dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
- Fase deselerasi adalah pembukaan lambat karena dalam 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
2. Kala II (kala pengeluaran janin)
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi, kala II dikenal juga
sebagai kala pengeluaran.
Tanda dan gejala kala II persalinan:
- Ibu merasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
yang lebih kuat dan sering.
- Ibu merasa makin meningkatnya teklanan pada rectum dan pada
vaginanya.
- Perineum kelihatan menonjol.
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
- Perubahan pada dasar pangul.
- Lahirnya janin.
Diagnosa kala II persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil
pemeriksaan yang menunjukkan pembukaan serviks telah lengkap,
terlihat kepala janin pada vulva (Ilmu Kandungan, 2008).
3. Kala III (pengeluaran uri / plasenta)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim beristirahat sebentar uterus
teraba keras dan dengan fundus uteri setingi pusat.
Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta:
a. Adanya s emburan drah
b. Uterus membundar
c. Tali pusat memanjang
Beberapa saat kemudian timbullah his pelepasan dan
poengeluaran plasenta. Terdorong kedalam vbagina dan akan lahir
spontan atau denagn sedikit dorongan dari atas simfesis atau fundus
uteri. Seluruh proses biasa berlangsung 5-30 menit. Setelah bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-kira 100-200 oC
(Sinopsis Obstetri).
4. Kala IV
Pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post
partum.

D. FAKTOR_FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN


Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, yaitu:
1. Jalan lahir (passage).
2. Janin (passanger).
3. Tenaga/kekuatan (power).
4. Psikis wanita.
5. Penolong.

E. CIRI-CIRI PERSALINAN NORMAL


Ciri-ciri persalinan normal / eustacia :
1. Isi kandungan hanya satu anak, satu plasenta dengan air ketuban tidak
lebih dari 1,5 liter.
2. Umur anak dalam kandungan tidak kurang dari 38 minggu dan tidak
lebih dari 42 minggu.
3. Letak anak dalam kandungan yaitu normal yaitu letak kepala dibawah.
4. Anak lahir dengan tenaga ibu sendiri yaitu dari his dan tenaga
mengedan.
5. Jalan kelahiran yang dilalui anak ialah jalan kelahirna biasa yaitu
uterus rongga panggul, dasar panggul dan vagina.
6. Waktu persalinan tidak lebih dari 24 jam.
7. Kelainan-kelainan tidak terdapat pada ibu maupun anak.

F. LIMA BENANG MERAH ASUHAN PERSALINAN


Ada lima benang merah asuhan persalinan, yaitu:
1. Asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu amat membantu ibu dan keluarganya.
Untuk merasa aman dan nayaman selama dalam proses persalinan
berikut ini adalah asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
a. Panggil ibu sesuai namanya, hargai ibu dan perlakukanibu sesuai
martabatnya.
b. Jelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu
sebelum memulai asuhan tersebut
c. Jelaskan proses persalinan pada ibu dan keluarga.
d. Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau
khawatir
e. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu
f. Berikan dukungan besarkan hatinya dan tentramkan perasaannya
serta anggota keluarga yang lainnya
g. Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan anggota keluarganya yang
lain dalam kelahiran bayinya.
h. Lakukan praktek pencegahan infeksi yang abik secara konsisten.
i. Hargai privasi ibu.
j. Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama
persalinan dan kelahiran bayinya.
k. Anjurkan ibu makan dan minum biula ia menginginkannya
l. Hargai praktek-praktek tradisional yang tidak memberi pengaruh
merugikan
m. Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan seperti
episiotomi, pencukuran
n. Anjurkan ibu untuk memluk bayi segera lahir
o. Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama
setelah kelahiran vayi
p. Siapkan rencana rujukan (bila diperlukan)
q. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran vayi dengan baik dan
bahan-bahan perlengkapan dan obat-obatan yang diperlukansiap
untuk melakukan resusitasi pada setiap kehaliran
2. Pencegahan infeksi
Dalam memberikan a suhan bermutu tinggi, bidan harus
melindungi agar tidak terjadi infeksi baik pada pasien maupun
pada dirinya sendiri dan rekan kerjanya.
3. Pengambilan keputusan klinik
Pengambilan keputusan klinik adalah suatu proses
pemecahan masalah yang digunbakan untuk merencanakan
asuhan yang akan diberikan kepada ibu dan BBL
4. Pencatatan
Karena bidan menggunakan proses pentalaksanaan
kebidanan untuk membuat keputusan klinik, maka ia harus
mencatat temuan dan keputusannya.
5. Rujukan
Rujukan pada instansi yang tepat serta waktu dimana asuhan
yang dibutuhkan tersedia akan menyelamatkan nyawa ibu.

G. KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN


Selama persalinan dan melahirka, kesejahteraan fisik maupun
emosional wanita harus dikaji secara teratur meliputi pengukuran suhu
tubuh, nadi dan tekanan darah. Memeriksa asupan cairan dan
pengeluaran urine mengkaji nyeri dan kebutuhan akan dukungan
seluruh keluarga. Jadi dukungan dan anjuran suami dan anggota
keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama persalinan dan
kelahiran. Anjurkan mereka untuk berperan aktif dalam mendukung
dan mengenani langkah-langkah yang mungkin akan sangat membantu
kenyamanan ibu. Usahakan agar mereka melihat, mendengar dan
membantu.
Berdasarkan kebutuhan dasar bersaln yaitu :
a. Perawatan tubuh
b. Pengakuan keberadaan sebagai manusia
c. Pengurangan rasa nyeri
d. Penerimaan terhadap perilaku dan tingkah lakunya
e. Informasi dan jaminan hasil yang aman.
H. KELUHAN DAN PENATALAKSANAANNYA
1. Mules-mules pada bagian bawah perut dan menjalar kepinggang
 Penanganan
- Lihat keadaan umum ibu
- Observasi sebab-sebab terjadinya mules
- Melakukan pemijatan pada daerah lumbosastal
2. Rasa sakit atau nyeri dalam persalinan
Rasa sakit yang dialami seorang wanita dalam persalinan
disebabkan oleh kontraksi uterus
 Penanganan
- Mengatur posisi ibu
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nayaman selama
persalinan dan kelahiran. Ibu boleh berjalan berdiri, duduk,
jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi tersebut
dapat membantu turunnya kepala bayi, membantu ibu untuk
sering berganti posisi selama persalinan
- Pemberian cairan dan nutrisi
Anjurkan ibu untuk mendapatkan asupan makanan dan
minuman
- Kebersihan
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara
rutin selama persalinan dan kelahiran. Ibu harus berkemih
paling sedikit setiap 2 jam atau jika kandung kemih
dirasakan penuh.
- Kontak fisik
Ibu mungkin tidak ingin bercakap-cakap tapi mungkin akan
merasa nyam,an dengan kontak fisik.
- Pijat
Melakukan pijatan pada daerah lumbosakral
- Penggunaan tekhnik pernafasan
Tekhnik relaksasio, ibu menarik nafas panjang, menahan
nafas sebentar dan kemudian dilepaskan dengan meniup udara
keluar seperti orang kepedasan waktu terjadinya kontraksi arau
his.
- Kompres hangat dan dingin.
- Berendam dalam air.
- Terapo aroma dengan minyak harum dan pemberian analgetik.

Anda mungkin juga menyukai