Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

I DENGAN DIAGNOSA
G9P7A1 GR ATERM INPARTU DI RUANGAN
INC (PERAWATAN IBU DAN ANAK)
RUMAH SAKIT LABUANG BAJI

DI SUSUN

OLEH

NURHIKMA HUSNUL KHATIMAH


FILIMON YELINTA ANGGO MARTINA RAHANSERANG
KRISTINA URATH NEVI INDRIYANI

PROGRAM STUDI : PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA


MAKASSAR TAHUN AJARAN
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

INC (Persalinan Normal)

A. DEFINISI

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin

dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain  dengan bantuan atau tanpa

bantuan ( kekuatan sendiri ).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung

dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

B. MACAM-MACAM PERSALINAN

1. Persalinan spontan

Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jalan lahir

2. Persalinan buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan

forceps, sectio caesarea

3. Persalinan anjuran

Persalinan terjadi bil bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar

tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan


dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai

dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan 

ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

C. PENYEBAB TERJADINYA PERSALINAN

      Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya

persalinan :

1. Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,  sebaliknya

estrogen meninggikan kerentanan otot rahim, selama kehamilan

terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen

dalam darah, tapi pada akhir  kehamilan kadar progesteron

menurun sehingga timbul his

2. Teori oxytocin

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu

timbul kontraksi otot-otot rahim

3. Keregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot

makin rentan

4. Teori prostaglandin

Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan

kontraksi myometrium pada setip umur kehamilan atau

pada/selama persalinan
D. TANDA-TANDA  PERMULAAN PERSALINAN

1. Kepala turun mamasuki pintu atas panggul terutama pada

primigravida

2. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri turun

3. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin

4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya

bertambah bisa bercampur  darah (bloody show)

E. TANDA –TANDA INPARTU

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, dan teratur

2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan

kecil pada serviks

3. Kadang-kadang ketuban peceh sendirinya

4. Ada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah

ada

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. Jalan lahir

Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir

dalam memungkinkan janin  turun. Faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu :
 Tipe panggul

 Struktur panggul

 Diameter PAP

 Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks

berdilatasi dan saluran  vagina dan introitus vagina berdistensi

2. Janin

Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk

bergerak melalui jalan lahir  yang berdasarkan fakotr berikut ini :

 Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase

dalam jalan lahir

 Presentase  bagian janin yang masuk pertama kali dalam

panggul ibu

 Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah

janin dan panggul ibu

3. Tenaga

Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi

uterus untuk menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks

komplet

4. Psikis

Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem

pendukung yang tersedia persiapkan kelahiran anak, pengalaman

dan strategi  koping


G. HIS

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada

bulan terakhir dari masa kehamilan sebelum persalinan sudah ada

kontraksi yahg disebut his pendahuluan atau his palsu. His

pendahuluan  ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut bagian

bawah dan lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari

pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha tidak tidak

menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian

bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak

bertambah kuat bahkan serig berkurang. His pendahuluan tidak

mempunyai pengaruh pada serviks.

         Macam-macam his :

 His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari

serviks

 His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan

biasanya disertai dengan keinginan untuk mengejan

 His pelepasan uri yang melepaskan uri

H. PEMBAGIAN PERSALINAN

1. Kala I

Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala

pembukaan secara klinis dapat dinyatakan partus mulai bila his


dan (blood show) lendir campur darah ini berasal dari kapiler-

kapiler yang berada disekitar kanalis servikal.

             Proses-proses serviks akibat his dibagi dalam 2 fase :

 Fase laten

Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan

persalinan sejati dan berakhir pada dilatasi serviks 4 cm. Fase

rata-rata kira-kira 8/10-20 jam untuk nulipara dan 3/6-14 jam

untuk multipara.

 Fase aktif

Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam

fase ini dan saat dilatasi dari 4-8 jam, klien menjadi lebih

terlibat dan terfokus pada pross persalinan. Fase aktif berakhir

kira-kira 1-2 jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin

turun pada jalan kira-kita 1 cm perjam pada nulipara dan 2 cm

pada multipara

            Tanda-tanda kala I :

1).  His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin

pendek

                   2).  Pengeluaran lendir campur darah lewat vagina

                   3).  Sering berkemih

                   4).  Pada pemeriksaan sudah ada pembukaan


2. Kala II

Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10

cm) dan berakhir  dengan lahirnya bayi. Ibu berupaya untuk

mengejan terjadi secara involunter selama kontraksi yaitu 1,5-2

menit, berakhir 60-90 detik.

            Tanda-tanda kala II :

 His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin

pendek yaitu antara 2-3 menit

 Adanya perasaan ingin mengedan

 Ibu merasa seperti ingin BAB

 Pada pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan lengkap

 Anus dan vulva terbuka serta perineum menonjol

 Presentase (bagian paling rendah) akan kelihatan)

3. Kala III

Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang

disesuaikan dengan pelepasan dan pengeluaran placenta.

Berakhir kapan saja 30 menit dengan rata-rata selama 3-4 menit

pada nulipara dan 4-5 menit pada multipara. Tahap ini paling

pendek

4. Kala IV

Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post

partum atau tidak. Beberapa hal yang diamati :

             1).  Kelengkapan placenta dan selaput ketuban


             2).  Perkiraan jumlah darah yang hilang

             3).  Perineum

             4).  Keadaan ibu

             5).  Tanda-tanda vital

I. TUJUAN PERSALINAN NORMAL

      Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam

upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman

dengan mempertahankan aspek sayang ibu dan sayang bayi.

J. TUGAS PENOLONG PERSALINAN

1) Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarga selama

proses persalinan saat akan melahirkan bayi dan pada masa

sesudahnya

2) Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses

persalinan dan setelah persalinan ; menilai adanya faktor resiko ;

melakukan defekasi dini terhadap komplikasi persalinan yang

mungkin muncul

3) Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan

amniontomy ; episiotomy pada kasus gawat janin, melakukan

penatalaksaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

a) Anamnesa

 Nama, umur, dan alamat

 Gravida dan para

 Hari pertama haid terakhir (HPHT)

 Riwayat alergi obat

 Riwayat kehamilan sekarang : ANC, masalah yang dialami

selama kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi,

apakah gerakan bayi masih terasa, apakah selaput ketuban

sudah pecah? Jika ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer?

Kapan pecahnya? Apakah keluar darah  pervagina? Bercak

atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan minum?

Apakah ibu kesulitan berkemih

 Riwayat kehamilan sebelumnya

 Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan

 Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah

atau nyeri epigastrium)

b) Pemeriksaan fisik

 Tunjukkan sikap ramah

 Minta mengosongkan kandung kemih


 Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna

konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan

tubuh

 Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan),

untuk akurasi lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua

kontraksi.

 Pemeriksaan abdomen

 Menentukan tinggi fundus

 Kontraksi uterus : Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit,

durasi dan lamanya kontraksi

 Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)

 Menentukan presentasi (bokong atau kepala)

 Menentukan penurunan bagian terbawah janin

 Pemeriksaan dalam

 Nilai pembukaan dan penipisan serviks

 Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk

rongga panggul

 Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA INTERVENSI

1. Kala I

Diagnosa
Tujuan Intervensi
No Keperawatan

1 Nyeri Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri

tindakan  Lakukan pengkajian

keperawatan ibu nyeri secara

mampu komprehensif yang

beradaptasi meliputi lokasi,

dengan nyerinya karakteristik, awitan,

durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas atau

berat dan faktor

presipitasi

 Ekspresikan

penerimaan tentang

nyeri

 Kurangi rasa takut

dengan meluruskan

setiap misinformasi

2. Manajemen lingkungan

 Implementasikan
tindakan untuk

kenyamanan fisik

seperti menciptakan

suasana yang nyaman,

meminimalkan stimulasi

lingkungan

 Ibu bersalin biasanya

merasa panas dan

banyak keringat atasi

dengan cara: gunakan

kipas angin/AC, Kipas

biasa dan

menganjurkan ibu

mandi sebelumnya

3. Edukasi :

prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan

posisi yang nyaman

 Jika ibu tsb tampak


kesakitan

dukungan/asuhan yang

dapat diberikan; lakukan

perubahan posisi,

sarankan ia untuk

berjalan, dll.

 Anjurkan ibu untuk tidak

mengejan sebelum

pembukaan lengkap

 Anjurkan ke keluarga

intuk mendampingi dan

melakukan massage

pada punggung atau

paha ibu

2 Kecemasan Setelah dilakukan  Jelaskan dengan singkat

Faktor tindakan dan sederhana bahwa

Berhubungan : keperawatan proses persalinan dari

Proses selama ½ jam  setiap anak berbeda-beda

persalinan kecemasan itu  Beri dukungan mental dan

dapat hilang spiritual pada ibu  agar

dengan kriteria : dapat menghadapi proses

 Ibu tidak cemas persalinan dengan baik

dan gelisah  Yakinkan ibu bahwa


 Ibu mampu semua tindakan perawat 

menghadapi dapat membantu dalam

proses proses persalinan

persalinan  Libatkan keluarga dalam

dengan baik proses persalinan

 Ekspresi wajah

tenang

 Klien tampak

rileks

2. Kala II
No Dx. Kep Tujuan Intervensi

1 Nyeri Setelah 15 menit 1.Managemen nyeri

Faktor tindakan  Kurangi rasa takut

berhubungan; keperawatan ibu dengan meluruskan

Fisiologis: mampu setiap misinformasi

Proses beradaptasi  Berikan bantal pada

persalinan. dengan nyerinya bawah punggung dan

Kriteria: Bantu support kedua

Ibu mampu tungkai ibu.

mengatur pola  Bantu memimpin pola

nafas ketika nafas ibu.

meneran.  Anjurkan ibu utk

Ibu mampu merilekskan otot dasar

meneran dengan pelvis.

tepat dan benar. 2. Manajemen lingkungan

Tidak terjadi  Implementasikan


ruptur di tindakan untuk
perineum. kenyamanan fisik seperti

menciptakan suasana

yang nyaman,

meminimalkan stimulasi

lingkungan

3. Edukasi :
prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan

posisi yang nyaman.

 Anjurkan ibu mengatur

pola nafas :sebelum

meneran tarik dua kali

nafas dlm lalu baru

meneran, ulangi lagi

sampai berakhirnya

kontraksi dan berhenti

meneran

 Anjurkan pada ibu untuk

konsentrasi  saat

meneran

 Berikan penjelasan

tentang penyebab

timbulnya nyeri

3. Kala III
No Dx Kep Tujuan Intervensi

1 Keletihan Setelah dilakukan 1. Ajarkan ibu dan

berhubungan asuhan keperawatan suaminya tentang

dengan selama 1x2 jam perlunya istirahat dan

pengeluaran diharapkan energy berikan waktu

energy ibu kembali pulih tertentu untuk

selama Kriteria Hasil: istirahat dan tidur

persalinan  Klien 2. Observasi tingkat

mengungkapkan kelelahan ibu dan

keletihan jumlah istirahat yang

berkurang/ diharuskan

teratasi 3. Tingkatkan asupan

 Mengungkapkan makanan

dapat melakukan

aktivitas mandiri

4. Kala IV
No Dx Kep Tujuan Intervensi

1 Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi luka

Infeksi asuhan keperawatan 2. Lakukan vulva hygiene

berhubungan selama 1x60 menit dan perawatan luka

dengan port diharapkan tidak ada 3. Terangkan pada klien

de entry tanda-tanda infeksi cara mengidentifikasi

kuman Kriteria Hasil: tanda infeksi

 Tidak ada 4. Kolaborasi dalam

tanda-tanda pemberian antibiotic

infeksi

 Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

 Perdarahan

minimal atau

berhenti

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction

Publishing

Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta.

EGC, 2004

Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi  Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta

EGC 2004

Herdman, T. Heather. (2013). Diagnosis Keperawatan definisi dan

Klasifikasi. Jakarta : EGC

http://nandarnurse.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatanlaporan-

pendahuluan.html (diakses tanggal 29 november 2014)

Anda mungkin juga menyukai