Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA.MAMMAE

DI RUANGAN BAJI KAMASE RSUD LABUANG BAJI

OLEH :

ASMAWATI

ERNA SARTIKA METALOBY

FILIMON.Y.ANGGO

HARDIANTI M PUTRI

IRENE AGUSTIN L

JUBELINS S SABONO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIK FAMIKA MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021


BAB I

KONSEP MEDIS

1. Definisi
Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan tumor ganas pada
payudara yang menginvasi daerah sekitar payudara dan menyebar keseluruh tubuh
(American Cancer Society, 2014). Kanker payudara secara global menyebabkan
angka kematian tertinggi untuk wanita dan epidemiologinya menyebar merata tanpa
terkendali, prevelensi angka kejadian kanker payudara cukup tinggi mulai dari luar
negeri sampai dalam negeri.
Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan gangguan dalam
pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jarinagan limfe dan pembuluh darah (Nurarif,
2015).
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel di jaringan payudara yang tidak
normal. Sel tersebut mengalami mutasi, tumbuh lebih cepat dan tidak terkendali serta
dapat tumbuh lebih lanjut menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2. Etiologi

Menurut Brunner dan Suddart dalam NANDA, (2015), penyebab


kanker payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor
genetik. Kanker payudara memeperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel
yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat
hyperplasia sel dengan perkembangan sel-sel yang atipikal dan kemudian
berlanjut menjadi karsinoma insitu dan sel menjadi massa. Hormon steroid
yang dihasilkan oleh ovarium juga berperan dalam pembentukan kanker
payudara (estradiol dan progesteron mengalami perubahan dalam lingkungan
seluler).
Menurut Putra (2015) faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker
payudra terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor resiko yang dapat diubah
dan faktor resiko tidak dapat diubah. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
 Faktor-faktor yang dapat diubah
- Obesitas
Obesetitas adalah kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan
lemak dalam tubuh. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan
sumber utama estrogen, jadi jika memiliki jaringan lemak lebih
banyak berarti memiliki estrogen lebih tinggi yang meningkatkan
risiko kanker payudara.

- Pecandu Alkohol
Alkohol bekerja dengan meningkatkan kadar darah didalam
insulin darah, seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth
factors (IGFs) dan estrogen. Oleh karena itu alkohol dapat
meningkatkan risiko kanker payudara.
- Perokok berat
Rokok merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara pada
perempuan, rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat
mempengaruhi organ – organ tubuh. Menurut penelitian WHO
menyatakan setiap jam tembakau rokok membunuh 560 oranng
di seluruh Dunia. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800
zat kimia yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen.
3800 zat kimia yang sebagian besar merupakan racun dan
karsinogen (zat pemicu kanker).
- Stress
Stres dapat menjadi faktor risiko kanker payudara karena stres
pisikologi yang berat dan terus menerus dapat melemahkan daya
tahan tubuh dan penyakit fisik dapat mudah menyerang.
- Terpapar zat karsinogen
Zat karsinogen di antaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan
pembakaran asap tembakau. Zat karsinogen dapat memicu
tumbuhnya sel kanker payudara (Depkes, 2015).
 Faktor-faktor yang tidak dapat diubah :
- Genetik
- Usia
- Faktor seks/jenis kelamin
- Riwayat menstruasi
- Riwayat menyusui
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala kanker payudara pada stadium awal biasanya massa
tunggal, massa teraba keras dan padat, dapat digerakan atau terfiksasi pada
kulit atau jaringan yang berada dibawahnya, tidak memiliki batasan yang
jelas atau tidak teratur. Tanda lanjutan lainnya berupa adanya rabas pada
puting atau terjadi retraksi pada puting, edema atau cekungan pada kulit,
payudara tidak simetris, dan pembesaran nodus limfe aksila. Pasien yang
menderita Carsinoma mamme biasanya ada yang merasakan nyeri dan ada
yang tidak merasakan nyeri, dan berat badan menurun menunjukan adanya
metastase (Nurarif, 2015).

4. Patofisiologi
5. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit kanker payudara stdium
lanjut atau pasca mastektomi yaitu, metastase ke organ lain seperti tulang
rusuk menjadi kanker tulang, terjadi limfederma karena saluran limfe untuk
menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak berfungsi dengan
adekuat karena nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat.
6. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : (Nurarif, 2015)
- Scan (misalnya, MRI, CT). Dilakukan untuk diagnostik,
identifikasi metastatik dan evaluasi.
- Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.
- Mamografi untuk mendeteksi massa maligna kecil dalam 2 tahun
sebelum kanker dapat dipalpasi.
- Biopsi untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 (Breast
Cancer Susceptibility Gene).
- USG (ultrasonografi) untuk membedakan lesi solid dan kistik
- Pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap dan kimia darah.
7. Penatalaksanaan
Penangan pada pasien kanker payudara meliputi:
 Mastekomi
Mastektomi adalah pmbedahan yang dilakukan untuk mengangkat
payudara.
8. Pencegahan
- Mempertahankan BB Ideal atau menurunkan BB untuk mencapai
BB Ideal
- Menghentikan atau membatasu konsumsi minuman beralkohol
- Mengonsumsi makanan bergizi setiap harinya
- Berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Konsep Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah proses atau kegiatan pada praktik keperawatan


yang diberikan secara langsung kepada pasien dalam upaya memenuhi
kebutuhan dasar pasien dan membantu pasien untuk mendapatkan kesehatan
yang optimal. Proses keperawatan mencakup tahap-tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, evaluasi dan
dokumentasi (Martin dan Griffin, 2014).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
upaya untuk mengumpulkan data pasien secara lengkap dan sistematis
mulai dari pengumpulan data, identitas pasien, dan validasi status
kesehatan pasien. Pengkajian bertujuan untuk menegaskan drajat
kesehatan atau kesakitan pasien dan untuk mendiagnosa kemungkinan
masalah (Martin dan Griffin, 2014). Pengkajian kanker payudara
berfokus pada hal-hal berikut: berapa lama muncul massa, penebalan
massa atau gejala kanker lain dan apakah telah mengalami perubahan
payudara, karakteristik nyeri payudara, rabas dari puting, adanya ruam,
atau eksem pada puting, riwayat trauma pada payudara, dan riwayat
keluarga memiliki penyakit kanker (Martin dan Griffin, 2014).
Pengkajian dalam proses keperawatan meliputi:
- Anamnesis
- Observasi
- Pemeriksaan fisik

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah sebuah gambarkan respon manusia
mengenai keadaan kesehatan pada individu atau klompok (Martin dan
Griffin, 2014). Diagnosa keperawatan sejalan dengan diagnosa medis
karena saat mengumpulkan data-data untuk menegakan diagnosa
keperawatan ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis.
Setelah melakukan pengkajian keperawatan dan timbul diagnosa yang
tepat.
Menurut Martin dan Griffin (2014), diagnosa keperawatan pada
pasien kanker payudara meliputi: defisiensi pengetahuan berhubugan
dengan tes yang dilakukan dan penanganan yang dipilih, gangguan citra
tubuh berhubungan dengan kemungkinan kehilanga bagian tubuh atau
fungsi tubuh, gangguan harga diri berhubungan dengan kehilangan
bagian tubuh atau feminitas, kecemasan berhubungan dengan penyakit
yang mengancam jiwa, nyeri berhubungan dengan insisi bedah
pascaoperasi, ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit yang
berpengaruh pada aktivitas, gangguan proses keluarga berhubungan
dengan dampak penyakit pada keluarga dan perubahan pola seksualitas
berhubungan dengan ketakutan akan penolakan dari pasangan. Menurut
Nurarif (2015), diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien kanker
payudara yaitu:
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng
dada, hambatan upaya nafas (misalny nyeri saat bernafas).
Kategori: fisiologi, subkategori: respirasi, kode: D.0005.
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologi. kategori:
pisikologi, subkategori: nyeri dan kenyamanan, kode: D.0077.
- Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien ke jaringan. Kategori: fisiologi,
subkategori: Nutrisi dan cairan
- Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan faktor
mekanik (penekanan massa kanker). Kategori: lingkungan,
subkategori: keamanan dan proteksi
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. Kategori:
fisiologi, subkategori: aktivitas dan istirahat
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur/bentuk tubuh. Kategori: psikologi, subkategori: integritas
ego
- Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
Kategori: psikologi,
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur.
Kategori: fisiologi, subkategori: aktivitas dan istirahat
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi. Kategori: perilaku, subkategori: penyuluhan dan
pembelajaran
- Resiko infeksi berhubugan dengan faktor resiko tindakan invasif.
Kategori: lingkungan, subkategori: keamanan dan proteksi
- Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan faktor
mekanik (penekanan massa kanker). Kategori: lingkungan,
subkategori: keamanan dan proteksi
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. Kategori:
fisiologi, subkategori: aktivitas dan istirahat
- Gangguan cinta tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur/bentuk tubuh. Kategori: psikologi, subkategori: integritas
ego
- Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
Kategori: psikologi,
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur.
Kategori: fisiologi, subkategori: aktivitas dan istirahat
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi. Kategori: perilaku, subkategori: penyuluhan dan
pembelajaran
- Resiko infeksi berhubugan dengan faktor resiko tindakan invasif.
Kategori: lingkungan, subkategori: keamanan dan proteksi
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah berbagai perawatan yang berdasarkan
penilaian klinis dan pengetahuan yang dilakukan oleh perawat untuk
meningkatkan hasil klien/pasien (NANDA, 2015).
Membuat intervensi keperawatan membutuhkan keterampilan meliputi,
penetapan prioritas, penetapan tujuan klien (dalam prilaku yang dapat
diukur) dan kriteria hasil serta menetukan tindakan keperawatan (Martin
dan Griffin, 2014).
Membuat prioritas masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
telah dirumuskan sebelumnya karena tidak semua diagnosa keperawatan
diselesaikan secara bersama. Menentukaan tujuan, tujuan ada dua yaitu
tujuan jangka panjang untuk mengatasi masalah secara umum dan tujuan
jangka pendek untuk mengatasi etiologi guna mencapai tujuan jangka
panjang. Rumusan tujuan mencakup SMART yaitu specific (rumusan
tujuan harus jelas), measurabel (dapat diukur), achievable (dapat dicapai
bersma pasien ), realistic (dapat dicapai dan nyata), dan timing (harus
ada target waktu

ASUHAN KEPERAWATAN CA.MAMMAE PADA NY.S DI RUANG PERAWATAN


BEDAH (BAJI KAMASE) RSUD LABUANG BAJI

NO.RM :396676

Tanggal :19 - 10 - 2021

Tempat : Ruang Perawatan Baji Kamase

1. Data Umum
- Identitas klien
Nama : Ny. S
Tempat / tanggal lahir : Bulukumba, 21 - 11- 1982
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bulukumba
Tanggal MRS : 17 / 10/ 2021
Golongan Darah :A
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruangan : Baji Kamase
Dx Medis : Ca Mammae sinistra
Agama : Islam
- Penanggung jawab / pengantar
Nama : Tn. T
Umur : 43 Tahun
Alamat : Bulukumba
Pekerjaan : Supir
Pendidikan terakhir : SMP
Hubungan dengan pasien : Suami

2. Riwayat kesehatan saat ini


- Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri pada payudara kiri sampai ke
lengan
- Alasan MRS : Klien mengatakan ada benjolan di payudara kiri sejak
4 bulan yang lalu, awalnya benjolan kecil lama - kelamaan benjolan membesar
- Riwayat penyakit
Provocative / palliotive : Nyeri akibat benjolan di payudara sebelah kiri
Quality : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
Region : Nyeri dipayudara kiri sampai ke lengan
Severity : Skala Nyeri 6
Timing : Nyeri berlangsung hilang timbul
- Data medik
a. Dikirim oleh : IGD
b. Diagnosa Medik
 Saat masuk : Ca mammae sinistra
 Saat pengkajian : Ca mammae sinistra

3. Riwayat kesehatan masa lalu


- Penyakit yang pernah dialami saat kecil atau anak – anak : Demam
- Penyebab : Faktor cuaca
- Riwayat perawatan : Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat disalah satu RS
- Riwayat operasi : Klien mengatakan sebelumnya pernah dioperasi dan tampak
terlihat bekas operasi dipayudara kiri
- Riwayat pengobatan : Klien mengatakan pernah diberikan obat
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ Iv
 Inj. Dexketoprocen / Iv
 Neurosanbe 1 amp / Iv
 Guyur 300 cc RL ( 28 tpm )
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram:

GI:

G II :

G III :
38

Keterangan :

: Laki-laki
5. : Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

Penjelasan :

G I : Kakek dan nenek klien meninggal karena faktor usia

G II : Bapak dan ibu klien masih hidup


G III : Klien anak pertama dari dua bersaudara dan klien sekarang mengalami penyakit Ca.
Mammae

5. Riwayat psiko - sosio – spiritual

 Pola koping : Klien mengataka jika ada masalah selalu menceritakan kepada
keluargannya
 Harapan klien terhadap penyakitnya : Klien mengatakan berharap penyakitnya
cepat sembuh dan ingin kembali kerumah
 Faktor stressor : Klien mengatakan tidak terlalu cemas terhadap penyakitnya
 Konsep diri : Klien mengatakan tidak merasa malu dengan penyakitnya
 Pengetahuan klien terhadap penyakitnya : Klien mengatakan iya mengetahui
tentang penyakitnya
 Adaptasi : Klien mengatakan selalu beradaptasi dengan lingkungan
 Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan hubungan dengan
keluarga baik
 Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan hubungan dengan masyarakat
baik
 Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : Klien mampu merespon saat
diajak bicara
 Aktivitas sosial : Klien mengatakan dibantu oleh keluarga saat melakukan
aktivitas
 Bahasa yang sering digunakan : Bahasa Indonesia
 Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan tampak bersih
 Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien mengatakan bahwa selama di RS klien
jarang beribadah
 Keyakinan tentang kesehatan : Klien mengatakan iya yakin bahwa penyakitnya
akan sembuh

6. Kebutuhan dasar / pola kebiasaan sehari – hari

- Makan
 Sebelum MRS : Klien mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi,
sayur dan lauk pauk lainnya dan nafsu makan baik
 Setelah MRS : Klien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi yang tidak
dihabiskan ½ porsi
- Minum
 Sebelum MRS : Klien mengatakam minum kurang lebih 6-8 gelas / hari
 Setelah MSR : Klien mengatakan minum jika haus kurang lebih 3-4 gelas /
hari
- Tidur
 Sebelum MRS : Klien mengatakan selalu tidur siang 1 jam dan malam hari
kurang lebih 7 jam
 Setelah MRS : Klien mengatakan sulit tidur, kurang lebih 5 jam waktu tidur
di malam hari dan 30 menit disiang hari
- Eliminasi fekal / BAB
 Sebelum MRS : Klien mmengatakan BAB 2x / hari konsistensi lunak dan
berwarna kuning
 Setelah MRS : Klien mengatakan BAB 1x selama di RS
- Eliminasi urine
 Sebelum MRS : Klien mengatakan BAK 4-5 kali / hari dengan warna jernih
 Setelah MRS : Klien mengatakan BAK lancar tampak terpasang katetetr
( 100ml ) berwarna orange
- Aktivitas dan latihan
 Sebelum MRS : Klien mampu beraktivitas sendiri dan setiap hari selalu
beraktivitas
 Setelah MRS : Klien mengatakan selalu dibantu oleh keluarga saat
beraktivitas
- Personal Hygiene
 Sebelum MRS : Klien mengatakan mandi 2x / hari
 Setelah MRS : Klien mengatakan mandi 1x selama di RS
7. Pemeriksaan fisik

Hari : Rabu
Tanggal : 20 -10 – 2021
Jam : 11.00

- Keadaan Umum
Kehilangan BB :
Kelemahan : Klien tampak lemah
Perubahan mood :
Vital sign :
TD : 110/80 Mmhg
N : 100 x/ menit
S : 37,1
P : 21 x/menit
Tingkat kesadaran : compos mentis
- Head to toe
 Kulit / intagument : Kulit tampak bersih, sianosis (-), edema (-)
 Kepala dan rambut : Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih
 Kuku : Kuku klien tampak bersih
 Mata / penglihatan : Fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda – tanda radang
 Telinga / pendengaran : Pendengaran baik
 Hidung : Bentuk simetris, polip (-), peradangan (-), fungsi penciuman baik
 Mulut dan gigi : Gigi tampak bersih dan bibir sedikit kering
 Leher : Tidak ada benjolan, suara jelas
 Dada :
 Inspeksi : Bentuk dada tidak simetris karena ada benjolan pada
payudara kiri
 Palpasi : terdapat nyeri tekan
 Perkusi : -
 Auskultasi : -

 Abdoment :
 Inspeksi : Perut simetris
 Palpasi : Nyeri tekan (-)
 Perkusi : -
 Auskultasi : tidak ada suara tambahan
 Genetalia : Tidak ada kelainan dan tampak terpasang kateter
 Extremitas :
 Extremitas atas : Klien tidak mampu menggerakkan lengan kiri karena
terasa nyeri, terpasang infus RL di tangan kanan
 Extremitas bawah : Klien mampu menggerakkan kaki dan tidak ada
edema
 Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan labolatorium
- WBC : 12,75
- RBC : 4,08
- HGB : 10,8
- HCT : 32,7
 Penatalaksanaan medis
- Ceftriaxone : 1gr / 12 jam / iv
- Ranitidine : 1amp / 12 jam / iv
- Asam mefenamat : 3 x 1
- Ketarolac : 1 amp / 8 jam / iv
- Neurobion

DATA FOKUS

 Data subjektif
- Klien mengatakan nyeri pada payudara kiri sampai ke lengan
- Klien mengatakan ada benjolan di payudara kiri sejak 4 bulan yang lalu,
awalnya benjolan kecil lama - kelamaan benjolan membesar
- Klien mengatakan saat beraktivitas dibantu oleh keluarga
- Klien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan hanya makan ½ porsi makanan
 Data objektif
- Klien tampak meringis
- Klien tampak lemahnya.
- Tampak benjolan pada payudara kiri
- Klien tidak mampu menggerakkan lengan kiri karena terasa nyeri
- Klien tampak dibantu oleh keluarga saat beraktivitas
- Klien terlihat lesu karena kurang tidur
- Klien tampak tidak menghabiskan makanannya
- Skala nyeri 6
- Vital sign :
TD : 110 / 80 Mmhg
N : 100 x / menit
S : 37,1
P : 21 x / menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri kronik b.d infiltrasi tumor


2. Gangguan mobilitas fisik b.d imobilisasi lengan
3. Defisit Nutrisi b.d kurangnya asupan makanan
4. Gangguan pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds. Faktor predisposisi dan resiko Nyeri kronik
- Klien mengatakan Nyeri pada tinggi hiperplasia pada sel
payudara kiri samapai ke lengan mammae
- Klien mengatakan ada benjolan
di payudara kiri sejak 4 bulan Mendesak sel saraf
yang lalu, awalnya benjolan
kecil lama-kelamaan benjolan
membesar Interupsi sel saraf
DO :
- Klien tampak meringis
- Tampak benjolan pada payudara Nyeri Akut
kiri
- Skala Nyeri 6
- Vital sign
TD: 110/80 mmHg
N: 100x/i
S: 37,1
21x/i
2. DS: Peningkatan konsistensi Gangguan mobilitas
- Klien mengatakan saat mammae fisik
beraktivitas dibantu oleh
keluarga
DO: Ukuran mammae abnormal
- Klien tampak dibantu
oleh keluargannya saat
beraktivitas Kesulitan dalam bergerak
- Klien tidak mampu
menggerakkan lengan kiri
karena terasa nyeri Gangguan mobilitas fisik
- Klien tampak lemah
3 DS: Suplai nutrisi kejaringan ca Defisit Nutrisi
- Klien mengatakan hanya mammae
menghabiskan ½ porsi makanan
DO: Hipermetabolisme jaringan
- Klien tampak tidak
menghabiskan makanan
Penurunan hipermetabolisme

Penurunan BB

Defisit Nutrisi

4. DS: Faktor predisposisi dan resiko Gangguan pola


- Klien mengatakan sulit tidur tinggi hiperplasia pada sel tidur
DO: mammae
Klien tampak lesu karena kurang
tidur Mendesak sel syaraf

Interupsi sel syaraf

Nyeri

Gangguan pola tidur


INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


o Hasil

1 Nyeri kronik b.d infiltrasi Tujuan : - Kaji - Untuk mengetahui


tumor - Nyeri teratasi karakteristik sejauh mana
Kriteria Hasil : nyeri, skala perkembangan rasa
Ds. - Klien nyeri, lokasi dan nyeri yang dirasakan
mengatakan penyebaran oleh klien sehingga
- Klien mengatakan
nyeri berkurang dapat dijadikan
Nyeri pada - Nyeri tekan sebagai acuan untuk
tidak ada intervensi selanjutnya
payudara kiri
- Dapat mempengaruhi
samapai ke lengan - Ekspresi wajah kemampuan klien
- Klien mengatakan tenang - Beri posisi yang untuk rileks / istirahat
nyaman secara efektif dan
ada benjolan di dapat mengurangi
payudara kiri sejak nyeri
- Relaksasi napas dalam
4 bulan yang lalu, dapat mengurangi rasa
awalnya benjolan nyeri dan
- Anjurkan teknik memperlancar
kecil lama- relaksasi napas sirkulasi oksigen
kelamaan benjolan dalam keseluruh jari ngan
- Peningkatan TTV
membesar dapat menjadi acuan
DO : adanya peningkatan
- Klien tampak nyeri
- Ukur TTV
meringis
- Tampak benjolan
pada payudara
kiri
- Skala Nyeri 6
- Vital sign
TD: 110/80
mmHg
N: 100x/i
S: 37,1
P: 21x/i
Gangguan mobilitas fisik Tujuan : - Latihan rentang - Untuk mencegah
2 b.d imobilisasi lengan - Klien dapat gerak pasif kekakuan sendi yang
beraktifitas segera mungkin dapat berlanjut pada
DS: Kriteria Hasil : keterbatasan gerak
- Klien - Klien dapat - Bantu dalam - Menghemat energy
beraktifitas aktifitas dalam pasien dan mencegah
mengatakan saat sehari-hari perawatan diri kelelahan
beraktivitas - Peningkatan sesuai keperluan - Untuk menghindari
kekuatan bagi ketidakseimbangan
dibantu oleh tubuh yang - Bantu ambulasi dan
keluarga sakit dan dorong keterbatasandalam
memperbaiki gerakan dan postur
DO: postur
- Klien tampak
dibantu oleh
keluargannya
saat beraktivitas
- Klien tidak
mampu
menggerakkan
lengan kiri
karena terasa
nyeri
- Klien tampak
lemah
Tujuan : - Kaji pola makan - Untuk mengetahui
3 Defesit Nutrisi b.d - Kebutuhan klien kebutuhan nutrisi
kurangnya asupan nutrisi - Anjurkan klien klien dan merupakan
makanan terpenuhi untuk makan asupan dalam
Kriteria Hasil : dalam porsi tindakan selanjutnya
DS: kecil tapi sering - Dapat mengurangi
- Nafsu makan rasa kebosanan dan
- Klien mengatakan
meningkat memenuhi kebutuhan
hanya - Hb normal (12- nutrisi sedikit demi
14 gr/dl) sedikit
menghabiskan ½
-
porsi makanan
DO :
- Klien tampak
tidak
menghabiskan
makanan

4 Gangguan pola tidur b.d Tujuan : - Identifikasi - Untuk mengetahui


kurangnya kontrol tidur - Diharapkan faktor pola tidur klien
pola tidur klien penggaggu tidur - Mengetahui penyebab
DS : efektif - Monitor dan gangguan tidur
- Klien mengatakan kuantitas tidur, klien
sulit tidur Kriteria Hasil : kualitas tidur - Dapat memfasilitas
- Jumlah jam klien dan klien untuk tidur lebih
DO : tidur dalam perasaan segar nyaman
- Klien tampak lesu batas normal 6- saat bangun
karena kurang 8 jam / hari - Jelaskan
tidur - Perasaan segar pentingnya
saat bangun waktu tidur
tidur
- Klien
mengetahui
pentingnya
waktu tidur
yang cukup
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N Diagnosa Hari/Tangg Implementasi Evaluasi


O. Keperawata al
n Jam
1. Nyeri Rabu, 1. Mengkaji tingkat S:
Kronik b/d 20-10-2021 nyeri, skala nyeri, - Klien mengatakan
Infiltrasi 11.00 lokasi dan nyeri pda
Tumor penyebaran payudara kiri
Hasil : untuk mengetahui - Klien mengatakan
perkembangan rasa nyeri nyeri pada lengan
11.20 2. Menganjurkan kiri
klien untuk O:
menarik napas Keadaan umum : sedang
dalam Vital Sign :
11.30 Hasil :dapat mengurangi TD : 120/70 mmHg
rasa nyeri N : 69x/mnt
3. Memberikan Rr : 20x/mnt
posisi yang S : 37℃
nyaman
Hasil: dapat A : Masalah belum
mempengaruhi teratasi
kemampuan klien untuk
rileks P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat nyeri
- Memberikan
posisi yang
nyaman
- Ajarkan teknik
napas dalam

2. Gangguan - membantu klien dalam S : Klien mengatakan


mobilitas 11.50 beraktivitas beraktivitas dibantu oleh
fisik b/d - membantu ambulasi dan keluarga karena nyeri di
imobilisasi dorong memperbaiki lengan kiri
lengan postur
O : Tampak klien dibantu
oleh keluarga saat
beraktivitas

A : Masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi
- Latihan rentang
gerak
- Bantu dalam
aktivitas
- Bantu ambulasi
3. Defisit 19.00 - mengkaji pola makan S:
Nutrisib/d Hasil : untuk mengetahui - Klien mengatakan
kurangnya kebutuhan nutrisi klien hanya
asupan - Menganjurkan menghabiskan ½
makanan klien untuk porsi makanan
makan dalam
porsi kecil tapi O :
sering - Tampak klien
tidak
menghabiskan
makanannya

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan intervensi
- Kaji pola makan
- Anjurkan untuk
makan dalam
porsi kecil tapi
sering
4. Gangguan - mengidentifikasi faktor S : klien mengatakan sulit
pola tidur pengganggu tidur tidur
b/d 20.00 - memonitor kualitas
kurangnya tidur dan perasaan segar O : Klien tampak lesu
kontrol saat bangun
tidur - jelaskan pentingnya A : Masalah Belum
waktu tidur teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi faktor
pengganggu tidur
- Monitor kualitas
tidur dan perasaan
segar saat bangun
- Jelaskan
pentingnya waktu
tidur
N Diagnosa Hari/Tangg Implementasi Evaluasi
O. Keperawata al
n Jam
1. Nyeri Kamis, - Mengkaji tingkat nyeri, S:
Kronik b/d 21-10-2021 skala nyeri, lokasi dan - Klien mengatakan
Infiltrasi 11.00 penyebaran nyeri pda
Tumor Hasil : untuk mengetahui payudara kiri
perkembangan rasa nyeri - Klien mengatakan
- Menganjurkan nyeri pada lengan
11.20 klien untuk kiri
menarik napas O:
dalam Keadaan umum : sedang
Hasil :dapat mengurangi Vital Sign :
11.30 rasa nyeri TD : 120/70 mmHg
- Memberikan N : 69x/mnt
posisi yang Rr : 20x/mnt
nyaman S : 37℃
Hasil: dapat
mempengaruhi A : Masalah belum
kemampuan klien untuk teratasi
rileks
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat nyeri
- Memberikan
posisi yang
nyaman
- Ajarkan teknik
napas dalam

2. Gangguan - membantu klien dalam S : Klien mengatakan


mobilitas 11.50 beraktivitas beraktivitas dibantu oleh
fisik b/d - membantu ambulasi dan keluarga karena nyeri di
imobilisasi dorong memperbaiki lengan kiri
lengan postur
O : Tampak klien dibantu
oleh keluarga saat
beraktivitas

A : Masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi
- Latihan rentang
gerak
- Bantu dalam
aktivitas
- Bantu ambulasi
3. Defisit 19.00 - mengkaji pola makan S:
Nutrisib/d Hasil : untuk mengetahui - Klien mengatakan
kurangnya kebutuhan nutrisi klien mampu
asupan - Menganjurkan menghabiskan 1
makanan klien untuk porsi makanan
makan dalam
porsi kecil tapi O :
sering - Tampak klien
menghabiskan
makanannya

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
4. Gangguan - mengidentifikasi faktor S : klien mengatakan sulit
pola tidur pengganggu tidur tidur
b/d 20.00 - memonitor kualitas
kurangnya tidur dan perasaan segar O : Klien tampak lesu
kontrol saat bangun
tidur - jelaskan pentingnya A : Masalah Belum
waktu tidur teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi faktor
pengganggu tidur
- Monitor kualitas
tidur dan perasaan
segar saat bangun
- Jelaskan
pentingnya waktu
tidur
NO Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
. Keperawatan Jam
1. Nyeri Kronik Jumat, - Mengkaji tingkat S:
b/d Infiltrasi 22-10-2021 nyeri, skala nyeri, - Klien
Tumor 11.00 lokasi dan mengatakan
penyebaran nyeri pda
Hasil : untuk payudara kiri
mengetahui berkurang
11.20 perkembangan rasa - Klien
nyeri mengatakan
4. Menganjurka nyeri pada
n klien untuk lengan kiri
11.30 menarik berkurang
napas dalam O:
Hasil :dapat Keadaan umum : Baik
mengurangi rasa Vital Sign :
nyeri TD : 112/73 mmHg
5. Memberikan N : 67x/mnt
posisi yang Rr : 20x/mnt
nyaman S : 37℃
Hasil: dapat
mempengaruhi A : Masalah teratasi
kemampuan klien
untuk rileks P : Hentikan intervensi

2. Gangguan - membantu klien S : Klien mengatakan


mobilitas 11.50 dalam beraktivitas sudah mampu
fisik b/d - membantu beraktivitas tanpa
imobilisasi ambulasi dan dorong dibantu oleh keluarga
lengan memperbaiki postur
O : Tampak klien
dapat beraktivitas
tanpa dibantu

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2005. How many people have breast cancer.

http;//www.cancer.org. diakses tanggal 17 Oktober 2021

Baradero, M. Dkk. (2008). Seri Asuhan Keperawatan pada klien kanker.

Jakarta : EGC

Buleechek, GM., Butcher, HK., & Dohterman, JM. (2008). Nursing

Intervention Classification (NIC). 5th, ed. St Louis. Mosby Elsevier

Daniele Gale. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan onkologi (Onkologi

Nursing Care Plans) Jakarta : EGC

Dongoes, Marylinn E. (2000), perencanaandan pendokumentasian

perawatan pasien, Penerbut Buku Kedokteran, EGC. Jakarta

ICN (2005). Internationak classification for nursing practice. Geneva.

Moorhead, S., Johnson, M., & Maas, M. (2004). Iowa Outcomes Project Nursing

Outcomes Classification (NOC). 3rd St Louis. Mosby.

NANDA (2007) Nuursing Diagnoses : Definitions and Classification

2007-2008. Philadelphia

Smeltzer. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner &

Suddarth. Edisi *. Volume 1. Jakarta : EGC

WHO (World Health Organization), 2004. Breast Cancer : Prevention

and control available.

Wilkinson, JM (2007). Nursing Process and critical thinking. 4th ed ner

jersey. Pearson education

Anda mungkin juga menyukai