Anda di halaman 1dari 28

Laporan Pendahuluan

Ibu Inpartu

DISUSUN OLEH :

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi
uterus yang menyababkan terjadinya dilatasi progresi dari serviks, kelahiraan
bayi dan kelahiran pasenta, dan proses tersebut merupakan proses ilmiah.
(Oktarina, 2016).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari rahim ibu (Mutmainnah, Johan, & Llyod, 2017).
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai seccara
spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
proses persalinan, bayi baru lahir secara spontan dalam presentasi belakang
kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu
maupun bayi berada dalam kondisi sehat (Oktarina, 2016)

1.2 Etiologi
a. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya
estrogen meningkatkan kerentangan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah,
tetapi paada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
menimbulkan HIS.
b. Teori oxytosin
Pada akhir kehamilan keadaan okxytocin bertambah, sehingga
menimbulkan kontraksi otot-otot rahim
c. Keregangan otot
Dengan majunya kehamilan menyebabkan makin teregangnya otot-
otot dan otot-otot rahim makin rentan.
d. Pengaruh janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan oleh
karena pada anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
e. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua disangka menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan.

1.3 Manifestasi Klinis


Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifatnya
sebagai berikut :
- Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
- Teratur
- Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya
- Kalau di bawa berjalan bertambah kuat.
- Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
b. Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (show).
- Dengan pendataran dan pebukaan, lendir dari canalis cervikalis keluar
disertai dngan sedikit darah.
- Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin
pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapilar
terputus.
c. Keluarnya cairan banyak dengan dari jalan lahir Hal ini terjadi kalau
ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban itu biasanya pecah, kalau
pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya
cairan merupakan tanda yang lambat sekali (Sarwono, 2003).

1.4 Patofisiologi
Mekanisme gerakan bayi memungkinkan ia untuk menyesuaikan diri
dengan pelvis ibu yakni penurunan, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi
luar, dan pengeluaran.
a. Engangement
1) Diameter biparietal melewati PAP
2) Nulipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
3) Multipara terjadi permulaan persalinan
4) Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP
flexi ringan.
b. Decent, turunnya kepala janin ke PAP Turunya presentasi pada in let,
disebabkan oleh 4 hal, yaitu:
1) Tekanan cairan ketuban
2) Tekanan langsung dari fundus uteri
3) Kontraksi diagfragma dan otot perut (Kala I)
4) Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus
c. Flexion (menekuk), tahanan yang diperoleh dari dasar panggul makin
besar maka makin fleksi kepala janin, dagu menekan dada dan belakang
kepala (oksiput) menjadi bagian terbawah janin, mengakibatkan
masuknya kepala janin dengan diameter terkecil melewati jalan lahir
terkecil melewati jalan lahir.
d. Internal rotation Pemutaran bagian terendah kebawah simpisis
menyesuaikan posisi kepala janin dengan bentuk jalan lahir
e. Extention Setelah paksi dalam selesai dan kepala sampai vulva, lahir
berturut sisiput, dahi, hidung, mulut, dagu
f. External rotation Putaran kepala mengikuti putaran bahu g. Expultion
Pengeluaran bahu dan badan janin (Aspiani, 2016)

1.5 Tahap-Tahap Persalinan


Terdapat empat tahap persalinan (Aspiani, 2016)
a. Kala I
Dimulai dari permulaan persalinan sampai dilatasi serviks secara
lengkap. Proses membukanya servik sebagai akibat his di bagi dalam 2
fase, yaitu:
1) Fase laten: kurang lebih selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm
2) Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi yaitu:
a) Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
b) Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung
sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
c) Fase deselarisasi: pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam
waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap. Fase-fase
tersebut pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi fase laten, fase aktif, fase deselarisasi terjadi lebih
pendek. Mekanisme pembukaan serviks berbeda antara primigravida
dan multigravida. Pada yang pertama ostium uteri internum akan
membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan
menipis. Baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada
multigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka. Ostium
uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks
terjadi dalam saat yang sama. Ketuban akan pecah sendiri ketika
pembukaan hampir atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah
sebelum mencapai pembukaan 5 cm, disebut ketuban pecah dini.
Kala 1 selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada
primigravida kala 1 berlangsung kira-kira 13 jam , sedangkan pada
multipara kira-kira 7 jam.
b. Kala II
Dari dilatasi serviks lengkap sampai kelahiran bayi. Pada kala II
his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali.
Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk ruang panggul,
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar pangggul, yang
secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula
tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum
mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva
pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi kepala janin
tidak masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengedan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simfisis
dan dahi, muka dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar,
his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara
rata-rata 0,5 jam.
c. Kala III
Dari kelahiran bayi sampai kelahiran plasenta. Setelah bayi lahir,
uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat beberapa menit
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
d. Kala IV
Dari kelahiran plasenta sampai stabilisasi keadaan pasie biasanya
pada sekitar 1 jam masa nifas Seperti diterangkan di atas, kala ini
dianggap perlu untuk mengamat-amati apakah ada perdarahan
postpartum.

1.6 WOC (Terlampir)

1.7 Komplikasi
a. Perdarahan
b. Pre-eklamsi
c. Infeksi
1.8 Penatalaksanaan
Faktor yang dinilai dan dicatat dalam persalinan:
a. Waktu terjadinya kontraksi uterus pertama kali frekuensi kontraksi
uterus, keadaan selaput ketuban, riwayat perdarahan dan atau gangguan
pada gerakan janin.
b. Riwayat alergi, medikasi, saat makan terakhir.
c. Vital sign ibu, protein urine, glukosa dan pola kontraks uterus.
d. Denyut jantung janin, presentasi dan tafsiran berat badan janin
e. Keadaan selaput ketuban, dilatasi dan pendataran serviks serta derajat
penurunan bagian terendah janin melalui pemeriksaan dalam (vaginal
touches) kecuali bila terdapat kontraindikasi melakukan Vt, misalnya
perdarahan ante partum. (Aspiani, 2016)
1.9 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap
1) Hb
2) Golongan darah
3) Faktor Rh + /-
4) Waktu pembekuan
b. Protein urine
c. Urine reduksi

Asuhan Keperawatan

PENGKAJIAN

KALA I

A. Identitas klien
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. P
Umur : 26 th Umur : 27 th
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Melati Alamat : Jl. Melati
Status Perkawinan Status Perkawinan
-Perkawinan ke 1 -Perkawinan ke 1
-Lama nikah 2 bulan -Lama nikah 2 bulan
MRS : 5 September 2018 Jam : 20.00
Alasan MRS : Kontraksi uterus
Keluhan : klien mengeluh nyeri punggung dan nyeri bagian epigastrum
dengan skala 5
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
G1P0
HPHT : 29 November 2017 Perkiraan Persalinan : 5 September2018
ANC : 4 x
Penyulit selama hamil : klien sulit untuk duduk dan bangkit dari duduk,
mudah lelah, kaki bengkak, kadang mual muntah
C. Keadaan Waktu Masuk Kamar Bersalin
1. His (Kontraksi usus)
Permulaan his sejak tanggal 1 Juni 2018 Jam 17.00
Frekuensi 3x setiap 10 menit
Kekuatan his sedang Lamanya 3 menit
2. Pengeluaran per vaginam
-Ketuban : Sudah pecah / Belum pecah
Bila sudah pecah sejak tanggal... jam...
Jumlah... Warna...
-Darah, lendir sejak tanggal ... jam ...
-Darah : ya/ tidak, bila ya, sejak tanggal ... Jam .. jumlah ...
Warna ...., encer / gumpal
3. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir :
4. Makan dan minum terakhir : tanggal 5 September 2018Jam 18.00
Jenis makanan dan minuman : nasi, sayur bening, dadar jagung dan
minum air mineral
5. Buang air besar terakhir, tanggal 4 September 2018 Jam 10.00
6. Buang air kecil terakhir, tanggal 5 September 2018 Jam 19.30
7. Tidur terakhir 5 September 2018
Lama tidur terakhir 1 jam
8. Psikologis / perasaan klien
Klien merasa cemas, gelisah, takut untuk melahirkan
D. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36,5°c
Nadi : 100x/menit
RR : 21/menit
E. Keadaan umum :
- Baik Kesadaran : compos mentis
- Keadaan emosional : cemas
F. Muka / wajah : sembab
- Conjungtiva : enemis
- Sclera : Putih
G. Abdomen
Bekas luka operasi –
Konsistensi abdomen : tegang
Pembesaran hepar –
Benjolan –
Kembung –
Kandung kemih : kosong
Palpasi uterus :
-TFU : 29 cm / 3 jari
-Janin : letak : bujur
presentasi : kepala
Posisi : puki
Penurunan –
Pergerakan +
Taksiran berat janin (29-11)x155 = 2790gr
-Kontraksi uterus
Kekuatan his : sedang
lama his 3 menit
Frekuensi 3x setiap 10 menit
-Auskultasi
Denyut jantung janin +12 -12 -12
Frekuensi 144/menit, teratur
Punctum max kiri linea nigra diatas pusat
H. Ano-genital
Perineum : luka parut –
Vulva : -
Varices : -
Bengkak : -
Pengeluaran pervagina :
Air ketuban : ........... bau ................. jumlah ...........
Darah dan lendir : -
Darah –
Kelenjar bartilini : bengkak – anus : hemoroid –
I. Pemeriksaan dalam / vagina toucher
Indikasi VT : -
Hasil VT : normal
Posio : konsistensi lunak
Penipisan / effacement 25%
Pembukaan 2 cm
Ketuban : -
Letak janin : presentase kepala
Posisi : UK kiri depan
Penurunan : HII
Keadaan panggul : Normal
Keadaan vagina : penebalan

ANALISA DATA :

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Iskemia korpus uteri Nyeri

- Klien mengatakan nyeri


punggung dan
epigastrum
Saraf pinal T XI dan
DO : T XII
- Klien meringis
kesakitan
- Klien merasa gelisah
dan cemas Korteks serebri
- P : saat terjadi HIS
- Q : tegang
- R : nyeri epigastrum
dan punggung
- S:5 NYERI
- T : 3x setiap 10 menit
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi:100x/menit
- RR : 21/menit
- Djj : 144x/menit
DS : Penekanan pada Ansietas
vena
- klien merasa cemas dan
takut untuk persalian
DO :
- TD : 110/70mmHg Penurunan aliran
- N : 100x/mnt balik jantung

- RR : 21x/mnt
- DJJ :144x/mnt

Kekurangan energi

lelah

kurangnya
pengetahuan
DIAGNOSA :

1. Nyeri berhubungan dengan iskemik korpus uteri


Ditandai dengan Klien mengatakan nyeri punggung dan epigastrum Klien
meringis kesakitan Klien merasa gelisah dan cemas P : saat terjadi HISQ :
tegang R : nyeri epigastrum dan punggung S : 5 T : 3x setiap 10 menit
TD : 110/70 mmHg Nadi:100x/menit RR : 21/menit Djj : 144x/menit

2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


klien merasa cemas dan takut untuk persalian TD : 120/70mmHg N :
100x/mnt RR : 21x/mnt DJJ :144x/mnt
INTERVENSI KALA I
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan, 1. Jelaskan kepada klien 1. Agar klien dan keluarga
dengan keperawatan selma 1x 24 jam dan keluarga mengetahui penyebab dan
Ditandai dengan diharapkan masalah teratasi penyebab dan cara cara mengatasi masalah
Klien mengatakan dengan kriteria hasil : mengatasi masalah yang di alami klien
nyeri punggung dan klien 2. Posisi yang nyaman dapat
- Klien kooperatif
epigastrum Klien 2. Beri posisi senyaman menurunkan rasa nyeri
- Klien mengatakan nyeri
meringis kesakitan mungkin yang di alami klien
berkurang
Klien merasa 3. Ajarkan klien teknik 3. Teknik relaksasi dapat
- Klien tidak meringis
gelisah dan cemas P relaksasi dan distraksi membuat otot-otot dalam
kesakitan
: saat terjadi HISQ : 4. Anjurkan suami atau tubuh klien rileks dan bisa
- Td : 120/80 mmhg
tegang R : nyeri keluarga klien berada mengurangi rasa nyeri
- RR : 20 x/menit
epigastrum dan didekat klien klien
- Nadi : 90x/menit
punggung S : 5 T : 5. Observasi TTV dan
- DJJ normal
3x setiap 10 menit DJJ 4. Agar klien merasa tenang
TD : 120/70 mmHg sehingga rasa nyeri dapat
Nadi:100x/menit berkurang
RR : 21/menit Djj : 5. Untuk mengetahui
144x/menit keadaan umum

3. Ansietas Setelah dilakukan 1. Jelaskan kepada klien 1. Agar klien dan keluarga
berhubungan tindakan,kepeawatan selama dan keluarga mengetahui penyebab dan
dengan kala I diharapkan masalah penyebab dan cara cara mengatasi masalah
klien merasa cemas teratasi dengan kriteria hasil : mengatasi masalah yang di alami klien
dan takut untuk klien 2. Untuk mengetahui tingkat
- Klien kooperatif
persalian TD : 2. Anjurkan klien kecemasan klien
- Klien mengatakan cemas
110/70mmHg N : mengungkapkan 3. Agar klien merasa
berkurang
100x/mnt RR : tentang perasaannya nyaman dan mengurangi
- T D : 110/80 mmhg
21x/mnt DJJ 3. Anjurkan suami atau rasa cemas klien
- RR : 20 x/menit
:144x/mnt keluarga berada 4. Untuk mengetahui
- Nadi : 90x/menit
didekat klien keadaan umum klien dan
- DJJ normal
4. Observasi TTV dan kondisi klien
DJJ
PENGKAJIAN KALA II
a. Keluhan : - klien Mengerang dan mengeluh kesakitan, gelisah,
mengatakan dorongan bayi sangat kuat dan merasa ingin BAB
b. Aktivitas /istirahat :
- Adanya kelelahan, ketidak mampuan melakukan dorongan sendiri/
relaksasi
- Lingkaran hitam di bawah mata
- Mata klien sembab
c. Kontraksi uterus
Kekuatan his : cepat
lama his 2 menit
Frekuensi - HIS 5x/10, durasi 45 detik
-Auskultasi
Denyut jantung janin +12 -12 -12
Frekuensi 145/menit, teratur
d. Pemeriksaan Fisik
Td : 120/80 mmhg
Nadi : 115x/menit
Suhu : 37,5
RR : 23x/menit
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi:
- Vulva membuka
- Perineum menonjol
- Anus membuka
- Keringat di atas bibir
- Ekstremitas bergetar
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Dorongan fetus ke Nyeri Akut


- Klien mengeluh uterus
dan mengerang
kesakitan
Regangan pada
DO : uterus dan serviks
- P : saat mengejan meningkat
- Q : tegang
- R : ekstremitas
bawah Reseptor nyeri

- S:7
- T : terasa panas
terbakar
NYERI AKUT
- Td : 120/80 mmhg
- Nadi : 115x/menit
- RR : 23x/menit
- Frekuensi His :
5x/10, durasi 45
detik
- Djj : 145x/menit

DS : Dorongan kuat Kelelahan


- Klien mengeluh pada janin ke
serviks
lelah untuk
mendorong bayi
DO :
- Terdapat lingkaran Penegangan
hitam di bawah serviks dan
mata perinium

- Mata klien sembab


- Td : 120/80 mmhg
- Nadi : 115x/menit Kekurangan energi
- RR : 23x/menit
- Frekuensi His :
5x/10, durasi 45
detik KELELAHAN
- Djj : 145x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan Regangan pada uterus dan serviks


meningkatDitandai dengan Klien mengeluh dan mengerang kesakitan
P : saat mengejan Q : tegang R : ekstremitas bawah S : 7 T : terasa
panas terbakar Td : 120/80 mmhg Nadi : 115x/menit RR : 23x/menit
Frekuensi His : 5x/10, durasi 45 detik Djj : 145x/menit
2. Kelelahan berhubugan dengan kurangnya energi
Ditandai dengan Klien mengeluh lelah untuk mendorong bayi Terdapat
lingkaran hitam di bawah mata, mata sembab Td : 120/80 mmhg Nadi
: 115x/menit RR : 23x/menit Frekuensi His : 5x/10, durasi 45 detik Djj :
145x/menit
INTERVENSI KALA III
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan, 1. Jelaskan kepada klien 1) Agar klien dan
berhubungan dengan diharapkan masalah teratasi cara mengejan dengan keluarga mengetahui
Ditandai dengan dengan kriteria hasil : baik penyebab dan cara
Klien mengeluh dan 2. Beri posisi senyaman mengatasi masalah
- Klien tidak meringis
mengerang kesakitan mungkin yang di alami klien
kesakitan
P : saat mengejan Q : 3. Ajarkan klien teknik 2) Untuk meningkatkan
- Nyeri terkontrol
tegang R : relaksasi dan distraksi kenyaman pada saat
- Td : 120/80 mmhg
ekstremitas bawah S : 4. Ajarkan untuk melahirkan
- RR : 20 x/menit
7 T : terasa panas mengatur pernafasan 3) Untuk mengetahui
- Nadi : 90x/menit
terbakar Td : 120/80 5. Anjurkan suami atau tingkat kecemasan
- Bayi lahir
mmhg Nadi : keluarga klien berada klien
115x/menit RR : didekat klien 4) Agar klien merasa
23x/menit Frekuensi 6.pimpin persalinan nyaman dan
His : 5x/10, durasi 45 dengan baik mengurangi rasa
detik Djj : 145x/menit 7. observasi ttv ibu cemas klien
5) Untuk mengetahui
keadaan umum klien
dan kondisi klien
1. Kelelahan Setelah dilakukan tindakan, 1. Jelaskan kepada klien dan 1. Agar klien dan keluarga
berhubugan dengan diharapkan masalah teratasi keluarga penyebab dan cara mengetahui penyebab dan
Ditandai dengan dengan kriteria hasil : mengatasi masalah klien cara mengatasi masalah
Klien mengeluh 2. Observasi keadaan klien yang di alami klien
- Klien tidk
lelah untuk 3. Observasi tanda tanda vital 2. Untuk memantau keadaan
mengalami
mendorong bayi dan kontraksi uterus klien
kelelahan
Terdapat lingkaran 4. Ajarkan pengambilan 3. Untuk mengontrol klien
- Kondisi klien
hitam di bawah pernafasan dengan benar pada saat mengejan
berangsur membaik
mata, mata sembab 5. Pimpin persalinan dgn tepat 4. Untuk membantu klien
- Td : 120/80 mmhg
Td : 120/80 mmhg 6. Observasi ibu dan bayi mengambil nafas yang
- RR : 20 x/menit
Nadi : 115x/menit benar
- Nadi : 90x/menit
RR : 23x/menit
- DJJ normal
Frekuensi His :
5x/10, durasi 45
detik Djj :
145x/menit
PENGKAJIAN KALA III
Keluhan : klien mengeluh haus dan lelah
a. Aktivitas/istirahat : Perilaku dapat direntang dari senang sampai
keletihan.
b. Makanan/cairan: kehilangan darah normal 200-300ml.
c. Nyeri/ketidaknyamanan: terdapat leserasi atau sobekan di daearah
perineum
d. Pemeriksaan fisik:
Kondisi umum ibu:
tanda vital :
TD : 120/80 mmhg
NADI : 100 x/menit
SUHU : 37,5
RR : 21x/menit
Mukosa bibir kering
Inspeksi: perdarahan aktif dan terus menerus sebelum atau
sesudah melahirkan plasenta.
Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik sebelum
maupun sesudah pengeluaran plasenta.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Tekanan pada Plasenta Resiko Kekurangan


- klien mengeluh volume cairan
kelelahan
- klien mengeluh Penekanan pembuluh

haus
DO :
Vena berdistensi pecah
- TD : 120/80 mmhg
- NADI : 100 x/menit
- SUHU : 37,5 Resiko Perdarahan
- RR : 21x/menit
- kehilangan darah
RESIKO
normal 200-300ml.
KEKURANGAN
- Mukosa bibir kering
VOLUME CAIRAN

DS : - Kesulitan melepas Resiko Infeksi


DO : plasenta

- Terdapat robekan
dan eserasi di
Terdapat sobekan
perinium 3-4cm perineum
- TD : 120/80
mmhg
- NADI : 100 RESIKO INFEKSI
x/menit
- SUHU : 37,5
- RR : 21x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan


2. Resiko infeksi berhubungan dengan sobekan di perineum
INTERVENSI KALA III
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Interveni Rasional

Resiko kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan, 1. Berikan cairan 1. Mengembalikan


cairan berhubungan keperawatan kala III kepada klien energi untuk klien
dengan perdarahan diharapkan masalah teratasi 2. Observasi perdarahn 2. Untuk menentukan
dengan kriteria hasil : yang keluar dari tindakan
klien selanjutunya yang
- Klien tidak kehausan
3. Observasi keaadaan akan di lakukan
dan kelelahan
klien mukosa bibir 3. Untuk memantau
- Mukosa bibir lembab
dan keadaan klien keadaan klien
- TD : 120/80 mmhg
4. Observasi TTV ibu 4. Untuk memantau
- NADI : 100 x/menit
kedaan klien
- SUHU : 37,5
- RR : 20 x/menit
- Darah berkurang 100
cc

1. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan, 1. Lakukan Cuci tangan 1. Untuk menghndari
berhubungan dengan diharapkan masalah teratasi sebelum dan sesudah penularan infeksi
Sobekan perineum dengan kriteria hasil : melakukan tindakan 2. Memberkan rasa
kepada pasien nyaman dan
- Robekan tidak
2. Lakukan perawatan menghindari infeksi
melebar luka secara bersih dan yang akan di tularkan
- Tida terjadi tanda – steril kepada klien
3. Membrikan rasa
tanda infeksi : 3. Ciptakan keadaan
nyaman dan
Dolor , color, rubor lingkungan yang
mengurangi infeksi
- TD : 120/80 mmhg nyaman dan bersih
yang di tularkan
- NADI : 100 x/menit 4. Observasi untuk
4. Untuk memantau da
- SUHU : 37,5 penyebab infeksi
atau tidaknya onfeksi
- RR : 20 x/menit
pada luka
PENGKAJIAN KALA IV
Keluhan : klien mengeluh
AKTIVITAS / ISTIRAHAT :
Pasien tampak “berenergi” atau keletihan / kelelahan, mengantuk
PEMERIKSAAN FISIK :
TD : 120/80 mmhg
NADI : 98 x/menit
RR : 19 x/menit
SUHU : 37,5
Integritas Ego :
- Klien merasa puas dan senang
- Klien merasa masih kurang tau tentang cara menyusui
Nyeri/ketidaknyamanan :
- Klien mengeluh nyeri bagian perineum
- Payudara terasa menegang
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Bayi lahir Kurangnya


- Klien pengetahuan
mengatakan
tidak tau
cara Belum mengerti
cara menyususui
menyusui
dengan
benar karena
ini KURANGANYA
persalinan PENGETAHUAN
pertaman TENTANG
MENYUSUI
DO :
- Klien masih
kurang
nyaman
pada saat
menyusui

DIAGNOSA
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan belum mengetahui cara
menyusui Ditandai dengan Klien mengatakan tidak tau cara menyusui
dengan benar karena ini persalinan pertaman, Klien masih kurang nyaman
pada saat menyusui
INTERVENSI KALA IV
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Jelaskan 1. Agar klien
pengetahuan tindakan, diharapkan bagiamana cara mengerti dan
berhubungan masalah teratasi yang benar dalam tau cara
dengan dengan kriteria hasil menyusui menyusui
Ditandai dengan : 2. Berikan dengan benar
Klien mengatakan lingkungan yang 2. Agar klien bisa
- Klien
tidak tau cara tenang nyaman pada
kooperatif
menyusui dengan 3. Berikan edukasi saat menyusi
- Klien
benar karena ini tentang menyusui bayi
mengerti
persalinan bayi 3. Agar klien
cara
pertaman, Klien 4. Observasi TTV dapat mengerti
menyusu
masih kurang
dengan benar
nyaman pada saat
- Respon
menyusui
ungkapan
klien
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, Reny Yuli. (2016). Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi


Nanda, NIC dan NOC. Jakarta: Trans Info Media (TIM)

Mutmainnah, A. U., Johan, H., & Llyod, S. S. (2017). Asuhan Persalinan


Normal dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: ANDI.

Oktarina, M. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi


Baru Lahir. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Sarwono, R. (2003). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai