Anda di halaman 1dari 19

LP DAN ASKEP POST PARTUM NORMAL

Pembimbing Klinik :

Rohayati, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

SELVI ANDRIANI

1814401060

TINGKAT 2 REGULER 2

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Definisi
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama ± 6 minggu (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)
Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah
kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995) Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.(Hadijono,2008:356)
Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-
organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,2004:492)
Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah
kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995)
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama ± 6 minggu (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)

2. Etiologi
Etiologi post partum dibagi 2, yaitu :
1. Etiologi post partum dini :
a) Atonia uteri
b) Laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir
c) Hematoma
2. Etiologi post partum lambat
a) Tertinggalnya sebagian plasenta
b) Subinvolusidi daerah insersi plasenta
c) Dari luka bekas secsio sesaria

3. Manifestasi klinis
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ reproduksi yaitu
1. Sistem Reproduksi
a) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan ukuran
(involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post partum
menurut masa involusi :

Tabel 1. TFU menurut masa involusi

INVOLUSI TFU BERAT UTERUS


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
± 2 cm di bawah umbilicus
dengan bagian fundus ± 1000 gram
Plasenta lahir
bersandar pada
promontorium sakralis
Pertengahan antara 500 gram
1 minggu umbilikus dan simfisis
pubis
Tidak teraba di atas 350 gram
2 minggu simfisis

6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram

(Bobak,2004:493)
b)  Vagina dan Perineum
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina.
Macam – macam lochia :
1) Lochia rubra : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi selama 2 hari pasca
persalinan Lochia Sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi hari
ke 3 – 7 pasca persalina
2) Lochia serosa : Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 hari
pasca persalinan
3) Lochia alba : Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan
c)   Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin) terhadap
kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke 3-5 post
partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih
sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan
suatu rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI akan makin
banyak diproduksi.
2. Sistem Pencernaan
a) Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat
lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi diserta
konsumsi camilan yang sering ditemukan
b) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat
setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan
motilitas ke keadaan normal.
c)   Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum
akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai kembali
setelah tonus usus kembali normal.
3. Sistem Perkemihan

Uretra dan kandung kemih : Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses
melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami
hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
4. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Kulit
yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi tidak
hilang seluruhnya.

D.    FISIOLOGI

1.      Involusi rahim, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil,yang disebabkan karena
adanya proses autolysis,dimana zat protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang
melalui air kencing.
2.      Inovasi tempat plasenta, setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar
tidak rata kira-kira sebesar telapak tangan, dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu
kedua,hanya sebesar 3 - 4 cm dan pada akhir nifas 1 - 2 cm.
3.      Perubahan pada serviks dan vagina, pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya
kontraksi dan retraksi,vagina teregang pada waktu persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran
yang normal.
4.      Perubahan pembuluh darah rahim, dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh-pembuluh
darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang banyak,
maka arteri tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
5.      Dinding perut dan peritoneum, setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang
begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
6.      Saluran kencing, Dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi dan
menyebabkan retensi urine, dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2 minggu.
7.      Laktasi , Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan
pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan
kuning yang mengandung banyak protein dan garam.

E.     KLASIFIKASI

Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :


a.      Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah diperbolehkan berdiri dan
berjalan
b.      Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh dengan lama ±
6-8 minggu
c.      Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila saat
hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.

F.      PATHWAY

Adanya proses persalinan



Robekan jalan lahir

Discontuinitas jaringan

Implus/penekanan pada syaraf nyeri

Cortex cerebri

Persepsi nyeri

 

Nyeri

 
G.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
2.      Urine lengkap

H.    KOMPLIKASI

1.      Pembengkakan payudara


2.      Mastitis (peradangan pada payudara)
3.      Endometritis (peradangan pada endometrium)
4.      Post partum blues
5.      Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada jaringan terinfeksi
atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selama persalinan atau sesudah persalinan.

I.       PENATALAKSANAAN MEDIK

a.       Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)


b.      6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c.       Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
     perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
     nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d.      Hari ke- 2    : mulai latihan duduk
e.       Hari ke- 3    : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


Pada Ny. K dengan kasus POST PARTUM
I.                   DATA DEMOGRAFI
A.    Biodata
Nama Inisial : Ny. K
Usia : 34 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Dx. Medik : POST PARTUM
Tanggal Masuk : 17 februari 2020
Tanggal Pengkajian : 17 februari 2020

B.     Penanggung Jawab


Nama Lengkap : Tn. Pausi
Usia : 40 th
Alamat : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Pekerjaan : Tukang Ojek
Hub. Dengan Pasien : Suami

II.                KELUHAN UTAMA


Os datang ke IGD Rumah Sakit pada tanggal 17 februari 2020 pukul 19.20 wib diantar oleh keluarga
nya dan mengeluh ingin melahirkan, nyeri yang dirasakan dengan skala 8 di bagian perut hingga ke
pinggang, nyeri hilang timbul.

III.             RIWAYAT KESEHATAN


A.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
B.     Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.

C.     Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, gula, atau
penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.

D.    Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini


a.       Lama persalinan:
1.      Kala I 4 jam 20 menit
2.      Kala II 5 menit
3.      Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b.      Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c.      Tipe kelahiran spontan.
d.      Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik dan
anestesi.
e.       Masalah selama persalinan tidak ada, bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I dengan
jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total
perdarahan 150 cc.

I.       Review of System dan Pemeriksaan Fisik


a.       Penampilan umum
Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan tertatih-tatih.
b.      Berat badan           : 60 Kg.
c.       Tinggi badan         : 151 Cm.
d.      Tanda-tanda vital  
TD : 120/80 mmHg
N   : 84 x/ mnt
R   : 21 x/ mnt
S    : 36,5 0C
e.       Kulit, rambut, kuku
Ibu mengatakan setelah melahirkan langsung dibersihkan oleh bidan, kuku sudah dipotong sejak dari
rumah. Tidak ada keluhan. Kulit bersih, turgor kulit baik, lembab, rambut bersih tidak rontok, kuku rapi
dan pendek.
f.       Kepala dan leher
Ibu mengatakan tadi pagi sudah mencuci muka sekalian mandi, tidak ada keluhan. Ekspresi wajah
merintih ketika bergerak atau duduk. Tampak lelah. Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak teraba,
vena jugularis tidak meningkat, tidak terdapat bekas operasi.
g.      Telinga
Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada, pendengaran normal.
h.      Mulut, tenggorokan, hidung
Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies gigi, tidak ada stomatitis, sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi baik.
i.        Thoraks dan paru-paru
Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada ketinggalan gerak, paru dalam batas normal, tidak
terdengar suara nafas tambahan.

j.        Payudara
Ibu mengatakan air susu sudah keluar dan akan menyusui bayinya setelah istirahat. Lunak, puting susu
menonjol keluar, ASI sudah keluar.
k.      Jantung
Tidak ada keluhan, jantung tidak membesar, tidak ada bising jantung.
l.        Abdomen
Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir. Terdapat striae gravidarum, tinggi fundus
uteri 2 jari dibawah pusat, teraba lunak, peristaltik positif agak lemah.
m.    Genetalia
Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam,
perih, lokasi pada daerah perineum, nyeri sedang skala 6. Ibu menyatakan sudah buang air kecil 1 kali
n.      Anus dan rectum
Ibu mengatakan buang air besar tadi malam sebelum melahirkan, setelah melahirkan sampai sekarang
belum. Terdapat ruptur perineum dengan jahitan luar 1 jenis one by one. Luka tampak basah.
o.      Musculoskeletal
Tidak ada keluhan, refleks positif,, tidak ada varises, tidak terjadi oedema, kekuatan otot 5, ROM
normal.
VI.             Pemeriksaan penunjang
-laboratorium
VII.          THERAPY YANG DIBERIKAN
§  Amoxicillin                 3 x 500 mg
§  Asam mefenamat        3 x 500 mg
§  B. Complek                 3 x 1 tab
§  Vit. A                          1 x 1 tab

VIII.       ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS:
·         Pasien mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan terutama jika untuk
bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
·         Pasien mengatakan perut terasa
mual-mual dan seperti dipelintir.
DO:
·         Tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
Kontraksi uterus Nyeri akut
·         Ekspresi wajah merintih ketika
bergerak atau duduk.
·         Nyeri sedang skala 6
·         Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C

DS: Trauma jaringan Risiko infeksi


Pasien mengatakan terdapat luka di
kemaluannya dan rasanya sakit.

DO:
·         Terdapat ruptur perineum derajat
I dengan jahitan luar 1 Zide.
·         Luka tampak basah.

DS:
Pasien mengatakan merasa lelah dan
ingin tidur.

DO:
Kelelahan Intoleransi Aktivitas
·         Pasien tidak mampu masuk dan
keluar dari kamar mandi.
·         Tampak lemah.
·         Aktivitas kebersihan diri dibantu
oleh keluarga.

IX.             DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.      Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
2.      Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
3.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Dx. Keperawatan NOC NIC Rasional


1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan 1.      Berikan posisi 1.      Dapat membuat
dengan kontraksi uterus tindakan keperawatan yang nyaman, aman dan pasien lebih berelaksasi
selama kurang lebih 1 tenang dan terasa nyaman
x 24 jam diharapkan
dapat tercapai kriteria
hasil : 2.      Kompres air 2.      Untuk
hangat pada bagian memperlancar pembuluh
-          Nyeri bisa
perut darah supaya nyeri
berkurang bahkan
berkurang
hilang
-          Pasien mampu 3.      Lakukan 3.      Obat analgetik dapat
berelaksasi kolaborasi pemberian mengurangi rasa nyeri
obat analgetik

4.      Untuk mengetahui


4.      Pantau skala nyeri keberhasilan intervensi

2. Risiko infeksi Setelah dilakukan 1.      Ajarkan cara 1.      Untuk mencegah
berhubungan dengan tindakan keperawatan melakukan vulva terjadinya infeksi pada
trauma jaringan selama kurang lebih 1 hygiene perineum
x 24 jam diharapkan
dapat tercapai kriteria
hasil : 2.      Ajarkan tekhnik 2.      Untuk membuat ibu
relaksasi dan distraksi lebih relaksasi dan
-          Risiko akan
pada pasien mengurangi rasa sakit
berkurang atau bahkan
tidak ada
-          Pasien lebih 3.      Kolaborasi 3.      Untuk mengurangi
mampu berelaksasi pemberian obat rasa sakit
analgetik

4.      Pantau TTV


pasien
4.      Untuk melihat
keberhasilan intervensi

3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1.      Bantu pasien 1.      Untuk memenuhi
berhubungan dengan tindakan keperawatan dalam memenuhi segala kebutuhan aktivitas pasien
kelelahan selama kurang lebih 1 aktivitasnya
x 24 jam diharapkan
dapat tercapai kriteria 2.      Untuk menambah
hasil : 2.      Beri motivasi pada semangat pasien
pasien agar ia mau
-          Pasien mampu
belajar untuk mulai
berjalan mandiri
beraktivitas kembali 4.      Untuk membantu
-          Pasien mampu memotivasi dan
memnuhi segala memenuhi kebutuhan
aktivitasnya sendiri 3.      Berikan pasien
pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
CATATAN PERKEMBANGAN

No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 18-11- 07.10 1.      Memberikan posisi S:
2015 wib yang nyaman, aman dan
·         Pasien mengatakan nyeri pada
tenang
daerah kemaluan terutama jika untuk
bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
2.      Mengompres air ·         Pasien mengatakan perut terasa
hangat pada bagian perut mual-mual dan seperti dipelintir.

3.      Melakukan O:
kolaborasi pemberian
·         Tampak berhati-hati ketika bergerak
obat analgetik
di tempat tidur.
·         Ekspresi wajah merintih ketika
4.      Memantau skala bergerak atau duduk.
nyeri
·         Skala nyeri sedang 6
·         Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

-          Berikan posisi yang nyaman, aman


dan tenang
-          Kompres air hangat pada bagian
perut
-          Lakukan kolaborasi pemberian obat
analgetik
-          Pantau skala nyeri

2. 18-11- 07.15 1.      Mengajarkan cara S:


2015 wib melakukan vulva hygiene
Ibu mengatakan terdapat luka di
kemaluannya dan rasanya sakit.
2.      Mengajarkan
tekhnik relaksasi dan
O:
distraksi pada pasien
·         Terdapat ruptur perineum derajat I
dengan jahitan luar 1 Zide.
3.      Melakukan
·         Luka tampak basah.
kolaborasi pemberian
obat analgetik

A : Masalah belum teratasi


4.      Memantau TTV
pasien
P : Lanjutkan Intervensi
-          Ajarkan cara melakukan vulva
hygiene
-          Ajarkan tekhnik relaksasi dan
distraksi pada pasien
-          Kolaborasi pemberian obat
analgetik
-          Pantau TTV pasien

3. 18-11- 07.25 1.      Membantu pasien S:


2015 dalam memenuhi segala
wib Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin
aktivitasnya
tidur.

2.      Memberi motivasi


DO:
pada pasien agar ia mau
belajar untuk mulai ·         Ibu tidak mampu masuk dan keluar
beraktivitas kembali dari kamar mandi.
·         Tampak lemah.
3.      Memberikan ·         Aktivitas kebersihan diri dibantu
pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien oleh keluarga.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Bantu pasien memenuhi segala
aktivitasnya
-          Beri motivasi agar pasien terus
semangat
-          Berikan pendidikan kesehatan pada
keluarga pasien

No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 18-11- 20.45 1.      Memberikan posisi S:
2015 yang nyaman, aman dan
wib ·         Pasien mengatakan nyeri pada
tenang
daerah kemaluan sudah berkurang

2.      Mengompres air


O:
hangat pada bagian perut
·         Tampak masih berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
3.      Melakukan
·         Ekspresi wajah merintih ketika
kolaborasi pemberian
bergerak atau duduk.
obat analgetik
·         Skala nyeri 5
·         Tanda-tanda vital :
4.      Memantau skala
nyeri TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah sebagian teratasi


P : Lanjutkan Intervensi

-          Berikan posisi yang nyaman, aman


dan tenang
-          Kompres air hangat pada bagian
perut
-          Lakukan kolaborasi pemberian obat
analgetik
-          Pantau skala nyeri

2. 18-11- 20.50 1.      Mengajarkan cara S:


2015 melakukan vulva hygiene
wib Ibu mengatakan luka di kemaluannya dan
rasanya jika bergerak masih terasa sakit.
2.      Mengajarkan
tekhnik relaksasi dan
O:
distraksi pada pasien
·         Pasien tampak meringis
·         Luka masih tampak basah.
3.      Melakukan
kolaborasi pemberian
obat analgetik
A : Masalah sebagian teratasi

4.      Memantau TTV


pasien P : Lanjutkan Intervensi
-          Ajarkan cara melakukan vulva
hygiene
-          Ajarkan tekhnik relaksasi dan
distraksi pada pasien
-          Kolaborasi pemberian obat
analgetik
-          Pantau TTV pasien

3. 18-11- 20.55 1.      Membantu pasien S:


2015 dalam memenuhi segala
wib aktivitasnya Pasien mengatakan sudah mulai segar dan
mampu beraktivitas secara mandiri tetapi
belum sepenuhnya
2.      Memberi motivasi
pada pasien agar ia mau
belajar untuk mulai DO:
beraktivitas kembali
·         Pasien mampu masuk dan keluar
dari kamar mandi sendiri dengan
berpegangan dengan tembok
3.      Memberikan
pendidikan kesehatan ·         Tampak sedikit lemas
pada keluarga pasien
·         Aktivitas kebersihan diri sudah
dilakukan secara mandiri

A : Masalah sebagian teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Bantu pasien memenuhi segala
aktivitasnya
-          Beri motivasi agar pasien terus
semangat
-          Berikan pendidikan kesehatan pada
keluarga pasien

No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 19-11- 07.10 1.      Memberikan posisi S:
2015 yang nyaman, aman dan
wib Pasien mengatakan nyeri pada daerah
tenang
kemaluan sudah tidak dirasakan lagi

2.      Mengompres air


O:
hangat pada bagian perut
·         Tampak segar
·         Ekspresi wajah sudah segar dan
3.      Melakukan
tidak lagi merintih ketika bergerak atau
kolaborasi pemberian
duduk.
obat analgetik
·         Tanda-tanda vital :
4.      Memantau skala TD : 120/80 mmHg
nyeri
N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)

2. 19-11- 07.15 1.      Mengajarkan cara S:


2015 melakukan vulva hygiene
wib Pasien mengatakan luka di kemaluannya
sudah tidak dirasakan lagi
2.      Mengajarkan
tekhnik relaksasi dan
O:
distraksi pada pasien
·         Pasien tampak segar
·         Luka tampak masih basah
3.      Melakukan
kolaborasi pemberian
obat analgetik
A : Masalah teratasi

4.      Memantau TTV


pasien P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)

3. 19-11- 07.20 1.      Membantu pasien S:


2015 dalam memenuhi segala
wib Pasien mengatakan sudah mulai segar dan
aktivitasnya
mampu beraktivitas secara mandiri
2.      Memberi motivasi
pada pasien agar ia mau
O:
belajar untuk mulai
beraktivitas kembali ·         Pasien mampu masuk dan keluar
dari kamar mandi sendiri
·         Tampak segar
3.      Memberikan
pendidikan kesehatan ·         Aktivitas kebersihan diri sudah
pada keluarga pasien dilakukan secara mandiri

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC


Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Http://www.uselsevierhealth.com.Nursingdiagnoses.Outcomesandinterventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.

Anda mungkin juga menyukai