Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER KETIGA

(KEPERAWATAN MATERNITAS)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. SELVI ANDRIANI 1814401060

2. LUTFI ALAWIYAH 1814401061

3. RATNA APRIYANTI 1814401062

4. NADILA HIDAYAH 1814401063

5. ATIKA RAHMA AYU 1814401064

6. MELLY OKTAR 1814401065

7. NABILA SYAFIRA 1814401066

8. CYNDI ANDARNANTI 1814401067

TINGKAT 2 REGULER 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

1
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

DAFTAR ISI

                        

HALAMAN JUDUL................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kehamilan...............................................................6
2.2 Etiologi .....................................................................................6
2.3 Patofisiologi .............................................................................7
2.4 Tanda Kehamilan......................................................................9
2.5 Klasifikasi Kehamilan...............................................................11
2.6 Pemeriksaan penunjang.............................................................11
2.7 Penatalaksanaan........................................................................12
2.8 Masalah Keperawatan...............................................................18
2.9 Tujuan Rencana Keperawatan...................................................19
2.10 Intervensi dan Rasional.............................................................20
2.11 Asuhan Keperawatan................................................................23

BAB III PENUTUP

2
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 36
3.2 Saran ........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai
pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan


kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan
adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko
tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal
care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.

Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.

3
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik
dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan
pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal
dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga
didapat ibu dan anak yang sehat.

b. Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan
asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisispasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.

C. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada
ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam
melaksanakan tugas sebagai bidan.
b. Bagi Institusi Pendidikan

4
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
c. Bagi Klien dan Keluarga
 Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada
kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan
kehamilannya.
d. Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu
menjaga mutu pelayanan.
e. Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah
pada kehamilan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup
bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post
matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3
bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)

6
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.

(Mochtar, 2010 : 17 )

7
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

8
Sperma bergerak menuju tuba
fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisas Tidak terjadi

i fertilisasi

Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus
Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7


hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

(www.dokter.indo.net.id)
Fetus ( >5 minggu)
D. Tanda dan gejala
kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin

9
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.

10
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari.
Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
F. Pemeriksaan Penunjang

11
a. Laboratorium rutin
 Darah lengkap
 Urine lengkap
 Tes kehamilan
b. Laboratorium khusus
 Pemeriksaan TORCH
 Pemeriksaan serologis
 Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
 Pemeriksaan protein darah
 Pemeriksaan golongan darah
 Pemeriksaan factor Rh
 Pemeriksaan air ketuban
 Pemeriksaan infeksi Hepatitis B ibu/bayi
 Pemeriksaan estriol dalam urine
 Pemeriksaan infeksi AIDS

G. Penatalaksanaan
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik
lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT =   BB /TBcm2

12
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
25,0
Kriteria IMT :
 Nilai IMT < 18,5          : Status gizi kurang
 Nilai IMT 18,5-25        : Status gizi normal
 Nilai IMT >25  : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang
baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
 Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai
olekranon
 Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon
dengan meteran
 Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada
pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan

13
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat
bila dilakukan pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1  Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Sumber: Manuaba, 2012


5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara
dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal
tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat

14
bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah
salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
 Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
 Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
 Normal: antara 120-160x/menit
 Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
 Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
 Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT
(Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT
sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval  waktu 4
minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Tabel  Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval Lama Dosis
(selang waktu) perlindungan
TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita
hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.      Tablet ini diberikan segera mungkin setelah rasa

15
mual hilang, setiap tablet Fe mengandung  FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat      500 μg. Tablet Fe diminum 1 x 1
tablet perhari, dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak
bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan
hbsag ( hepatitis). tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar
hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar
Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau
tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan
suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat
persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi
di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan
faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui
adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula
pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang
bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk
mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi
hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual.

Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan


seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa,
akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining
untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan
terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui
ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa
diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan

16
dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan
ibu dan bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T
yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan
rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi
atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:

17
 Merujuk ke dokter untuk konsultasi  dan menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.

 Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan

 Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan


membawa surat hasil rujukan

 Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama


kehamilan

H. Masalah Keperawatan dan Data Pendukung


1. Gangguan pola nafas
DS:
-       Klien mengatakan sesak terutama saat duduk
-       Klien mengatakan usia kehamilan 32 minggu lebih
DO:
-       FR 22x/menit
-       TFU 28 cm
2. Perubahan Pola Eliminasi
DS :
-       Klien mengatakan lama tidur ± 3 jam per hari
-       Klien mengatakan sering ingin BAK
DO:
-       Saat pengkajian ibu tampak gelisah
-       F BAK selama sakit 8x/hari
3. Konstipasi
DS:
-          Klien mengatakan BAB 1X/hari
-          Klien mengatakan konstipasi BAB keras
DO:
-          Setelah di auskultasi bising usus (1-2x/menit)

18
I. Tujuan Rencana keperawatan dan Kriteria Hasil

1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah


abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan
fungsi pernafasan

2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih


karena pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan
masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema
pada daerah wajah dan ekstremitas

3. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus)


Tujuan : Klien menambah pengetahuan tentang menangani konstipasi
Kriteria hasil :
1) Klien dapat memahami mekanisme terjadinya konstipasi
2) Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara mengatasi
konstipasi

19
3) Klien mengatakan bersedia melakukan cara untuk mengatasi
konstipasi.

J. Intervensi dan Kriteria Hasil


1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan
fungsi pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah

2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat


misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan           ibu/janin

3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola


senyaman mungkin nafas akibat posisi yang salah
/ kurang tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan gejala pernafasan yang tidak
program latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

20
5. Berikan lingkungan yang 5. Menghindari sesak akibat
nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter 6. Tindakan efektif dan efisien


dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung


kemih karena pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema
pada daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat

2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung


perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
selama kehamilan. uterus

3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur

4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan


posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

21
5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma
masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
paru.

3. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus)


Tujuan : Klien menambah pengetahuan tentang menangani konstipasi
Kriteria hasil :
1) Klien dapat memahami mekanisme terjadinya konstipasi
2) Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara mengatasi
konstipasi
3) Klien mengatakan bersedia melakukan cara untuk mengatasi
konstipasi.

Intervensi Rasional
1. Motivasi klien untuk minum 2500- 1. Membantu dalam memperbaiki
3000cc per hari konsistensi feses
2. Motivasi klien untuk makan yang 2. Meningkatkan konsistensi feses,
mengandung serat yang tinggi meningkatkan pengeluaran feses

3. Kolaborasi pemberian obat pelunak 3. Meningkatkan pembentukan atau


feses pasase pelunak feses
4. Jelaskan penyebab terjadinya 4. Pemahaman klien terhadap
konstipasi mekanisme terjadinya konstipasi
akan memudahkan dalam
pemberian intervensi.

22
ASUHAN KEPERAWATAN
KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER KETIGA

A. PENGKAJIAN ANTENATAL

Nama mahasiswa : KELOMPOK 2 Tanggal Pengkajian : 24 April


2020
NPM : NIM 60-67 Ruangan : Ruang Delima

- DATA UMUM KLIEN


1. Inisial klien : Ny. A
2. Usia : 26 Tahun
3. status perkawinan : Nikah
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan terakhir : SMA

- Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan bayi Masalah
persalinan waktu lahir kehamilan
1. -
2 -
3 -
4 -

- Pengalaman menyusui : tidak Berapa lama : Klien tidak memiliki riwayat menyusui

- Riwayat ginekologi

Klien mengeluh pinggang kadang pegal, perut kadang sakit lalu hilang. Sebelumnya ibu
belum pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama sebelumnya. Nyeri yang
dirasakan hilang timbul., atau jika nyeri datang klien hanya tiduran. Riwayat haid teratur.

23
- Masalah ginekologi : tidak ada masalah
- Riwayat KB

Klien tidak memiliki riwayat KB sebelumnya.

- Riwayat kehamilan saat ini :

HPHT : 17 JULI 2019 Taksiran partus : 24 April 2020


BB sebelum hamil : 60 kg TD sebelum hamil : 120/80 mmHg

TD BB/TB TFU Letak/presentasi DJJ Usia Keluhan Data


janin Gestasi lain
130/8 70 kg/ 35 Palpasi 143x/men Pinggan
0 160 cm cm Leopold I : Teraba it g
mmH difundus uteri : kadang
g bokong TFU = 35 pegal,
cm perut
kadang
Leopold II : bagian sakit
kiri perut ibu teraba lalu
bagian2 kecil dan hilang.
sebelah kanan:
teraba lebar dan
lunak atau
punggung janin.

Leopold III: bagian


terendah teraba :
bulat keras ( kepala)

Leopold IV:
sebagian kepala
janin sudah masuk

24
PAP atau sejajar

- Data umum kesehatan saat ini :

Status obstetrik : G ... P.... A.... H.... Minggu


Keadaan umum :Baik Kesadaran : Composmentis TB/BB : 160Cm/70 kg

- Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi ; 84 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36◦ C

- Kepala leher ;
Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan distribusi merata
Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan tidak pucat
Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi tidak
berlubang, gusi tidak berdarah.
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kalenjar
limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Masalah khusus : Tidak ada masalah pada daerah kepala dan leher

- Dada ;
Dada : Dada simetris, tidak ada lesi, ekspansi dada simetris.
Jantung : Detak jantung cepat dan kuat. Bunyi jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi
jantung tambahan).
Paru : Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru
dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra

25
Payudara : bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola, tidak ada masa/
benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
colostrum (-).
Puting susu : puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
Pengeluaran ASI : Asi kadang sudah keluar sedikit
Masalah khusus : klien tidak memilki masalah pada daerah ini.

- Abdomen : abdomen membesar


Uterus :
TFU : 35 cm Kontraksi : ya/tidak
Leopold I : Teraba difundus uteri : bokong TFU = 35 cm
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian2 kecil dan sebelah kanan:
teraba lebar dan lunak atau punggung janin.
Leopold III: bagian terendah teraba : bulat keras ( kepala)
Leopold IV: sebagian kepala janin sudah masuk PAP atau sejajar

- Pigmentasi :
Linea nigra : ada linea nigra
Striae : (+)
Fungsi pencernaan : nafsu makan baik
Masalah khusus : tidak ada masalah

- Perineum dan genital


Vagina : Varises : tidak
Kebersihan : klien mengtakan menjaga kebersihan genetalia
Keputihan : tidak ada
Jenis/Warna : tidak ada
Konsistensi : tidak ada
Bau : tidak ada
Hemorrhoid : tidak ada derajat: - , lokasi : - , berapa lama : - ,
nyeri : tidak
Masalah khusus : tidak ada masalah

-Ekstremitas :
26
Ekstremitas atas :
Edema : tidak ada
Varises : tidak ada
Ekstremitas bawah
Edema : tidak
Varises : tidak
Refleks patela : + (jika ada +1, +2, +3)
Masalah khusus : tidak ada masalah

- Eliminasi :
Urine : Klien mengatakan bahwa ia merasa ingin berkemih dengan sering 8-9x/hari
BAB : Klien mengatakan BAB 4 hari sekali, dengan konsistensi keras berbentuk
berwarna kecoklatan.

- Istirahat dan kenyamanan :


Pola tidur : kebiasaan tidur : Klien mengatakan,tidur selama 7-8 jam sehari. Klien
mengatakan tidak ada gangguan dalam tidur. Klien tidur
dengan berbaring dan dengan posisi miring
Jam, frekuensi : 7-8 jam
Pola tidur saat ini : Klien mengatakan selama hamil klien lebih sering tidur, klien tidur
selama 78- 9 jam, Klien mengatakan suka tidur dengan posisi terlentang
dan miring. Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam
tidur.

Keluhan ketidaknyamanan : tidak ada


Sifat : - , intensitas : -

- Mobilisasi dan latihan


Tingkat mobilisasi : klien mampu berjalan seprti orang normal dan melakukan
aktivitas
Latihan : Senam : klie mengatakan tidak memiliki senam khusus hanya berjalan
kaki
Masalah khusus : tidak ada masalah

27
- Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi : Selama hamil klien mengatakan makan tidak menentu dalam
sehari dengan porsi sedang dengan lauk, nasi dan
kadang-kadang dengan sayur. Klien mengatakan selama hamil
lebih banyak makan camilan,berupa kue-kue kering dan
jarang makan sayur. Klien mengatakan tidak ada
pantangan untuk konsumsi makanan dan tidak ada diet
khusus.

Asupan cairan : Klien mengatakan setiap hari klien minum 2000cc air putih
perhari dan klien kadang-kadang minum susu. Klien
mengatakan tidak ada gangguan untuk minum.
Madalah khusus : klien mengatakan tidak ada gangguan asupan nutrisi dan cairan

- Keadaan mental
Adaptasi psikologis : klien mengatakan sangat bahagia saat
mengetahui saat hamil, dan sangat menanti kelahiran
normal sang buah hati.
Penerimaan terhadap kehamilan : klen mengatakan sangat antusias menunggu kelahiran
bayi
Masalah khusus : tidak ad masalah

- Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan ;


Klien mengatakan saat hamil tidak pernah pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak
dan kenaikan tekanan darah, klien tidak hamil dengan kelainan letak (sungsang atau
lintang), dan klien tidak mengalami risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu
kehamilan.

- Periapan persalinan :
1. Senam hamil : klien mengatakan serring melakukan senam hamil selama seminggu 4x
2. Rencana tempat melahirkan : Klien mengatakan ingin melakukan persalinan di Bidan
desa

28
3. Perlengkapan kebutuhan ibu dan bayi : klien mengatakan perlengkapan kebutuhan
ibu dan bayi nya sudah ada di rumah
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga : klien mengatakan tidak sabar menanti kelahiran
anaknya, namun klien merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan.
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
:
Klien mengatakan sudah sedikit mengetahui tentang tanda-tanda melahirkan dengan
ada nya rasa sakit bagian perut, ada air yang keluar dari daerah vagina, dengan
menangani nyeri yang timbul yaitu melakukan teknik relaksasi, dah proses persalinan
yang akan dilakukan sangat ditunggu oleh klien dan keluarga.
6. Perawatan payudara : klien mengatakan sering membersihkan daerah payudara
dengan cuttonbud dan kapas yang diberi baby oil.

- Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini : Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat
apapun

- Hasil pemeriksaan penunjang :

- Rangkuman hasil pengkajian :


Ny. A (24 th) hamil pertama , datang ke Puskesmas K pada tanggal 24 April
2020,ingin memeriksakan kehamilannya secara rutin , ini kedatangan yang ke 4
kalinya. Keluhan : pinggang kadang pegal, perut kadang sakit lalu hilang . Usia
kehamilan 9 bulan , haid terakhir tgl 17 juli 2019
Dilakukan pemeriksaan : TD. 130/80, BB 70 kg sebelum hamil = 60 kg , pemeriksaan
Inspeksi : normal,
Palpasi Leopold I : Teraba difundus uteri : bokong TFU = 35 cm
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian2 kecil dan sebelah kanan:
teraba lebar dan lunak atau punggung janin.
Leopold III: bagian terendah teraba : bulat keras ( kepala)
Leopold IV: sebagian kepala janin sudah masuk PAP atau sejajar
Auscultasi : terdengar BJJ 138 x/menit.
Bagian ekterimitas bawah, edema (-), varises (-), Reflek patella (+).
29
Hasil pemeriksaan Laboratorium : Hb = 11 gram %.
klien mengalami gangguan pola nafas, perubahan eliminasi urin, dan kontinensia.

- Masalah : klien mengalami gangguan pola nafas, perubahan eliminasi urin, dan
kontinensia.

- Rencana kunjungan rumah : rencana melakukan kunjunga rmah akan dilakuann


seminggu sekali

B. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DO: Gangguan pola nafas
- Klien mengatakan -Pembesaran uterus
sesak terutama saat -Penekanan dingding
duduk diafraghma

- Klien mengatakan
usia kehamilan 32
minggu lebih
-Asupan dan ekspansi paru
menurun
DS: -Asupan O2 menurun
- FR 22x/menit -Hiperventilasi
- TFU 28 cm -Pola nafas tak efektif

2 DO: Perubahan pola eliminasi


- Ibu mengatakan lama
tidur ± 3 jam per hari -Pembesaran uterus
- Ibu mengatakan sering -Penekanan vesikaurinaria
ingin BAK

DS:

30
- Saat pengkajian ibu -Volume vesika menurun
tampak gelisah -Meningkatnya miksi
- F BAK selama sakit -Perubahan pola eliminasi
8x/hari

3. DO: -HCG meningkat Konstipasi


- Klien mengatakan -Korpusluteum dipertahankan
BAB 1X/hari -Meningkatnya hormon
- Klien mengatakan progesteron
konstipasi BAB keras -Otot polos relaksasi
-Meningkatnya motilitas usus
DS:
-Meningkatnya peristaltik
- Setelah di auskultasi
-Konstipasi
bising usus (1-
2x/menit)

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen
yang mengalirkan O2
2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan vesika urinaria
3. Konstipasi berhubungan dengan peningkatan progesteron, penurunan motilitas usus

D. RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
3) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
4) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
7. Kaji status, pola, frekuensi 7. Menentukan luas atau beratnya
pernafasan masalah

31
8. Kaji riwayat medis terdahulu, 8. Masalah lain dapat
misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin

9. Posisikan ibu dengan posisi 9. Menghindari masalah pola nafas


senyaman mungkin akibat posisi yang salah / kurang
tepat

10. Beri informasi pada ibu tentang 10. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan program gejala pernafasan yang tidak
latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar    
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

11. Berikan lingkungan yang nyaman, 11. Menghindari sesak akibat


aman, tenang, bebas dari asap rangsangan zat kimia yang
rokok / bau yang menyengat berbau menyengat

Kolaborasi

12. Kolaborasikan dengan dokter 12. Tindakan efektif dan efisien


dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
4) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
5) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
6) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
6. Kaji kenaikan berat badan 6. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan yang
tidak terlihat

7. Memberi penjelasan tentang 7. Penekan terjadi pada kandung


perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran uterus
selama kehamilan.

8. Menganjurkan ibu untuk 8. Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat tidur memobilisasi bagian edema

32
9. Anjurkan klien menghindari posisi 9. Posisi memungkinkan terjadinya
tegak atau supine dalam waktu sindrom vena kava dan
yang lama menurunnya aliran vena.

10. Berikan info mengenai perlunya 10. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi paru.

3. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus)


Tujuan : Klien menambah pengetahuan tentang menangani konstipasi
Kriteria hasil :
4) Klien dapat memahami mekanisme terjadinya konstipasi
5) Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara mengatasi konstipasi
6) Klien mengatakan bersedia melakukan cara untuk mengatasi konstipasi.

Intervensi Rasional
5. Motivasi klien untuk minum 2500- 5. Membantu dalam memperbaiki
3000cc per hari konsistensi feses
6. Motivasi klien untuk makan yang 6. Meningkatkan konsistensi feses,
mengandung serat yang tinggi meningkatkan pengeluaran feses

7. Kolaborasi pemberian obat pelunak 7. Meningkatkan pembentukan atau


feses pasase pelunak feses
8. Jelaskan penyebab terjadinya 8. Pemahaman klien terhadap
konstipasi mekanisme terjadinya konstipasi
akan memudahkan dalam
pemberian intervensi.

33
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi

Gangguan Pola nafas Senin, 24 April 2020 Senin, 24 april 2020


Pukul, 08.00 wib Pukul, 14.00 wib
1. Memantau adanya pucat S:
dan sianosis -Klien mengatakan sesak
berkurang
2. Mengkaji kebutuhan
-Klien kooperatif dengan
insersi jalan napas penjelasan yang diberikan
O:
3. Pasien membutuhan
- SpO2: 90%
bantuan O2 dengan
binasal kanul. - Frek.napas: 20x/menit
A : masalah pola napas sudah
4. Memantau kecepatan,
teratasi
irama dan frekuensi
P: lntervensi dihentikan
pernapasan pada orang
sekitar
5. Menginformasikan
pada pasien tentang
teknik relaksasi napas
dalam untuk
memperbaiki pola
napas.
Perubahan eliminassi urinie 1. Memberikan informasi S :
tentang perubahan - Klien mnengatakan sudah
perkemihan sehubungan paham mengenai
dengan trimester ketiga perubahan perkemihan
2. Menganjurkan mengenaib yang dialami
masukan cairan 6-8 gelas O :
perhari -Klien melakukan mengenani
3. Menganjurkan mengenai minum 6-8 gelas perhari
pposisi saat tidur miring -Klien melakukan posisi tidur
posisi tidurnya miring
A : maslaah teratasi

34
P : intervensi dihentikan
Konstipasi 1. Memonitor tanda dan S: klien mengatakan BAB 4
gejala konstipasi r/klien di hari sekali
pantau tanda dan gejala
bak O: Bising usus < dari
2. Berkonsultasi dengan 15x/menit
dokter tentang penurunan
dan peningkatan bising A: Masalah Teratasi Sebagian
usus KH Aw Tuju hasil
al an
3. Mendukung intake cairan KH Aw Tuju hasil
Mempertahankan 3 5 3
r/klien mau minum al an
 bentuk feses
Mempertahankan 3 5 lunak 3
4. Memantau bising usus R /
setiap 1-3 hari
jumlah bising usus < dari  bentuk feses
Bebas dari 3 5 3
15 x/menit lunak setiap 1-3
ketidaknyamanan
hari
dan konstipasi
Bebas dari 3 5 3
Mengidentifikasi 3 5 3
ketidaknyamanan
indicator untuk
dan konstipasi
mencegah konstipasi
Mengidentifikasi 3 5 3
Feses lunak dan 3 5 3
indicator untuk
 berbentuk
mencegah
konstipasi
Feses lunak dan 3 5 3
 berbentuk

P : Intervensi dilanjutkan

35
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal
dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko
tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil,
sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.

B. SARAN
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.

1
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes. E, Marylinn. (2001). Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:
EGC
Hamilton, Persis.(1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hulliana, Mellyna.(2001). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa
Swara
Prawiroharjo, Sarwono. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012),


hlm. 111-116

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.


http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses tanggal
18/09/2014

Anda mungkin juga menyukai