Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN

NORMAL TRIMESTER KETIGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
SELVI ANDRIANI 1814401060
LUTFI ALAWIYAH 1814401061
RATNA APRIYANTI 1814401062
NADILA HIDAYAH 1814401063
ATIKA RAHMA AYU 1814401064
MELLY OKTAR 1814401065
NABILA SYAFIRA 1814401066
CYNDI ANDARNANTI 1814401067
TINGKAT 2 REGULER 2
LAPORAN PENDAHULUAN
(KONSEP KEHAMILAN NORMAL)
 Pengertian
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai
partus kira - kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih
dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih
dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur.
Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
1. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12
minggu);
2. Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28
minggu);
3. Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40
minggu).
ETIOLOGI

 Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5


aspek berikut, yaitu :
1. Ovum

2. Spermatozoa

3. Konsepsi

4. Nidasi

5. Plasentasi
 Triwulan I antara 0-12 minggu.
 Triwulan II antara 12-28 minggu.
 Triwulan III antara 28-40 minggu.
PATOFISIOLOGI

Ketika seorang perempuan melakukan


hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka
bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya
kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma
yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. Seorang
laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak
3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah
sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi)
ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan
sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
PATHWAY
TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN

1. Tanda pasti kehamilan


 Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal
bagian-bagian janin
 Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
 Dapat dirasakan gerakan janin
 Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak
kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang
karena dampak radiasi terhadap janin.
 Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin,
panjang janin, dan dapat diperkirakan tuanya
kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
 Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
 Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
 Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
 Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan
membesar karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli
payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila
kehamilan lebih dari 12 minggu.
 Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan
14 minggu.
 Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
 Perubahan organ-organ dalam pelvix
3. Tanda kemungkinan kehamilan
 Amenore (tidak mendapat haid)
 Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah).
Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama
kehamilan disebut morning sickness
 Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu)
 Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan
peristaltik usus oleh hormon steroid
 Sering kencing
 Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-
bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
 Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium rutin 9. Pemeriksaan protein


darah
2. Darah lengkap
10. Pemeriksaan golongan
3. Urine lengkap darah
4. Tes kehamilan 11. Pemeriksaan factor Rh
5. Laboratorium 12. Pemeriksaan air
khusus ketuban
6. Pemeriksaan TORCH 13. Pemeriksaan infeksi
7. Pemeriksaan Hepatitis B ibu/bayi
serologis 14. Pemeriksaan estriol
dalam urine
8. Pemeriksaan fungsi
15. Pemeriksaan infeksi
hati dan ginjal
AIDS
PENATALAKSANAAN

 Standart minimal asuhan antenatal care (10T)


1. Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
2. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
3. Ukur Tekanan Darah
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri.
5. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan
imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
6. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet
selama kehamilan.
7. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
8. Tata laksana kasus.
 Menurut Dinkes (1998),
standar minimal
7. Temu wicara
pelayanan ANC adalah
14 T yaitu : dalam rangka
1. Timbang berat badan
persiapan rujukan
2. Tekanan darah 8. Terapi kebugaran.
3. Tinggi fundus uteri 9. Tes VDRL
4. Tetanus toxoid lengkap 10. Tes reduksi urine.
5. Tablet zat besi,
11. Tes protein urine
minimal 90 tablet
selama kehamilan. 12. Tes Hb
6. Tes penyakit menular 13. Terapi iodium
seksual (PMS) 14. Terapi malaria
MASALAH KEPERAWATAN DAN
DATA PENDUKUNG
1. Gangguan pola nafas 2. Perubahan Pola
 DS: Eliminasi
-    Klien mengatakan  DS :
sesak terutama saat -   Klien mengatakan
duduk lama tidur ± 3 jam
-   Klien mengatakan per hari
usia kehamilan 32 -   Klien mengatakan
minggu lebih sering ingin BAK
 DO:  DO:
-       FR 22x/menit -   Saat pengkajian ibu
-       TFU 28 cm tampak gelisah
-   F BAK selama sakit
8x/hari
3. Kontipasi
 DS:

-          Klien mengatakan BAB 1X/hari


-          Klien mengatakan konstipasi BAB keras
 DO:
-          Setelah di auskultasi bising usus (1-
2x/menit)
TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN
DAN KRITERIA HASIL
1. Gangguan pola nafas 2. Perubahan eliminasi urine
berhubungan dengan berhubungan dengan
penekanan pembuluh penekanan kandung kemih
darah abdomen yang karena pembesaran
mengalirkan O2 uterus.
 Tujuan : Pola nafas kembali  Tujuan : Masalah eliminasi
normal urin dapat teratasi
 Kriteria Hasil :  kriteria hasil :
 Klien mengatakan sesak  Klien dapat

nafas berkurang menyebutkan cara-cara


 Klien dapat untuk meminimalkan
masalah
mendemonstrasikan
 Klien dapat
perilaku yang
mengoptimalkan fungsi mengidentifikasi tanda /
pernafasan gejala yang
memerlukan
evaluasi/intervensi
medis
3. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan
(pembesaran uterus)
 Tujuan : Klien menambah pengetahuan tentang
menangani konstipasi
 Kriteria hasil :
 Klien dapat memahami mekanisme terjadinya
konstipasi
 Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara
mengatasi konstipasi
 Klien mengatakan bersedia melakukan cara untuk
mengatasi konstipasi.
INTERVENSI DAN KRITERIA HASIL

1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan


pembuluh darah abdomen yang mengalirkan O2.
 Tujuan : Pola nafas kembali normal
 Kriteria Hasil :
 Klien mengatakan sesak nafas berkurang
 Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan
fungsi pernafasan

Intervensi Rasional
Kaji status, pola, frekuensi Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah
Kaji riwayat medis terdahulu, Masalah lain dapat
misalnya : riwayat alergi, mempengaruhi pola nafas dan
asma, tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan ibu/janin
Intervensi Rasional
Posisikan ibu dengan posisi Menghindari masalah pola
senyaman mungkin nafas akibat posisi yang
salah / kurang tepat
Beri informasi pada ibu Menurunkan kemungkinan
tentang kesulitan pernafasan gejala pernafasan yang tidak
dan program latihan yang stabil / tidak efektif dan agar
realistis     ibu dapat mengatasi
apabila terjadi sesak tiba-tiba
Berikan lingkungan yang Menghindari sesak akibat
nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat
Kolaborasi :
Kolaborasikan dengan dokter Tindakan efektif dan efisien
dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan
kandung kemih karena pembesaran uterus.
 Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi

 kriteria hasil :
 Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan
masalah
 Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang
memerlukan evaluasi/intervensi medis
 Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan
edema pada daerah wajah dan ekstremitas

Intervensi Rasional
Kaji kenaikan berat badan Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
Memberi penjelasan tentang Penekan terjadi pada kandung
perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
selama kehamilan uterus
Intervensi Rasional
Menganjurkan ibu untuk Meningkatkan perkusi ginjal
melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur
Anjurkan klien menghindari Posisi memungkinkan
posisi tegak atau supine terjadinya sindrom vena kava
dalam waktu yang lama dan menurunnya aliran vena
Berikan info mengenai Memungkinkan diafragma
perlunya masukan cairan 6-8 menurun, membantu
gelas perhari mengembangkan ekspansi
paru.
3. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran
uterus)
 Tujuan : Klien menambah pengetahuan tentang menangani
konstipasi
 Kriteria hasil :
 Klien dapat memahami mekanisme terjadinya konstipasi
 Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara mengatasi
konstipasi
 Klien mengatakan bersedia melakukan cara untuk mengatasi
Intervensi
konstipasi. Rasional
Motivasi klien untuk minum Membantu dalam memperbaiki
2500-3000cc per hari konsistensi feses
Motivasi klien untuk makan yang Meningkatkan konsistensi feses,
mengandung serat yang tinggi meningkatkan pengeluaran feses
Kolaborasi pemberian obat Meningkatkan pembentukan atau
pelunak feses pasase pelunak feses
Jelaskan penyebab terjadinya konstipasi Pemahaman klien terhadap
mekanisme terjadinya konstipasi
akan memudahkan dalam
pemberian intervensi

Anda mungkin juga menyukai