TERM
Oleh
PEMBIMBING:
DR. ENDANG SRI WIDIYANTI, M.BIOMED, SP.OG
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kehamilan Post-Term Kehamilan usia ≥ 42 minggu penuh (294 hari) terhitung
sejak hari pertama haid terakhir.
1. Primiparitas
2. Riwayat kehamilan post term sebelumnya
3. Anensephali janin
Faktor Risiko 4. Jenis kelamin bayi adalah laki-laki
5. Predisposisi genetik
Jika tidak ada USG, maka lakukan anamnesis yang baik untuk
menentukan hari pertama haid terakhir
Semakin dini dilakukan pemeriksaan USG (12 minggu atau kurang) makin
rendah insidensi kehamilan post term.
Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
PENDAHULUAN
41 Minggu Tanpa Komplikasi 42 Minggu lengkap
PENATALAKSANAAN:
Tanpa Komplikasi Komplikasi: Oligohidramnion dan gangguan janin
Matthew J. Neff. ACOG Releases Guidelines on Management of Post- term Pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Dec 1;70(11):2221-2225.
PENDAHULUAN
PROGNOSIS:
●
Ensefalopati neonatal yang dapat menyebabkan Cerebral palsy.
●
Distosia bahu dan trauma pada kehamilan akan meningkat pada kehamilan lewat
waktu.
●
Oligohidramnion dan hipoksia janin, dan makrosomia juga menjadi salah satu
komplikasi pada kehamilan post term akibat pertumbuhan janin yang terus terjadi
meskipun melewati 37 minggu.
Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : LL
Alamat : Jl. A Yani Utara No. 3, Denpasar
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Kupang, 14 Oktober 1993
Usia: 25 tahun
No CM : 18044352
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Protestan
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan dan Operasi : Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat-obatan. Pasien
pernah menjalani operasi appendictomy pada tahun 2009.
Status Present
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan darah 120/70 mmHg
Nadi 80x / menit
Napas 18x / menit
Suhu Axilla 36,5oC
PEMERIKSAAN FISIK
Status General
Mata : Anemis ( -/- ), Ikterus ( -/- )
Jantung : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Paru : Vesikular (+/+), rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Hangat +|+ Edema -|-
+|+ -|-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Tampak hiperpigmentasi pada areola mamae
Tampak perut membesar dengan striae gravidarum
Tidak tampak adanya bekas operasi
Palpasi (Pemeriksaan Leopold) :
I. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prosesus xyphoideus (32 cm)
Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong)
II. Teraba bagian datar, tahanan keras di kiri (kesan punggung) dan
teraba bagian kecil di kanan.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri
Palpasi (Pemeriksaan Leopold) :
III. Teraba bagian bulat, keras (kesan kepala)
IV. Teraba bagian kepala belum masuk PAP (Konvergen)
His : (-)
Gerak Janin : (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
DJJ = 156x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia:
Inspeksi : Keluar cairan dari OUE (-)
Pemeriksaan dalam :
VT (31/10/2018) : Pembukaan serviks (-)
ketuban utuh, teraba kepala, tidak teraba bagian kecil atau tali
pusat, bantalan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Hematologi
PENATALAKSANAAN
• MRS
• Resusitasi Intraurine
• Rencana SC
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita
S : Sakit perut hilang timbul (-) Keluar air pervaginam (-), Gerak anak
(+)
O :
Status Present :
TD : 120/70mmHg
N : 80x/menit
RR : 18x/menit
Tax : 36oC
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita
O :
Status General :
Mata : anemis (-/-)
Thoraks :
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat +/+
+/+
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita
O :
Status obstetri :
Abdomen : His (-)
DJJ (+) 156x per menit
VT : PØ (-), ketuban (-) jernih, teraba kepala
tidak teraba bagian kecil atau tali pusat
P : SC
KRONOLOGIS PASIEN
Laporan Persalinan
31 Oktober 2018
Pk. 03.20 Wita
Lahir bayi laki-laki, secara SC, segera menangis, gerak aktif, BBL 3150 gram, PB 50 cm,
Anus (+), kelainan kongenital (-)
O :
Status Present :
TD : 110/70mmHg N : 75x/menit
RR : 18x/menit Tax : 36,4oC
Status General :
Mata : anemis (-/-)
Thoraks :
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : akral hangat +/+
+/+
KRONOLOGIS PASIEN
O :
Status obstetri :
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : Pendarahan aktif (-), lochea (+)
31 Oktober 2018
Pk. 21.00 Wita
31 Oktober 2018
Pk. 21.00 Wita
O : Status obstetri :
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : Pendarahan aktif (-), lochea rubra (+)
Kunjungan dilakukan ke tempat tinggal pasien di Jl. Ahmad Yani Utara, Br. Pohgading, Ubung,
Denpasar, pada tanggal 5 November 2018 pukul 17.00 WITA.
Pasien merasa sedikit nyeri pada luka jahitan di perut.
Pasien tidak mengeluhkan adanya masalah BAK atau BAB.
ASI dikatakan keluar dengan lancar dan volume masih mencukupi.
Nafsu makan pasien baik dan mampu melakukan aktivitas fisik ringan.
Kebutuhan
FISIK BIOMEDIS
KECUKUPAN GIZI
Pasien saat ini makan tiga kali sehari dengan makanan berupa
nasi, tahu tempe, sayuran hijau, dan kadang-kadang daging.
Jarak rumah pasien baik dengan puskesmas maupun rumah sakit terdekat
kurang dari satu kilometer.
Pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter spesialis obstetri
ginekologi.
Pasien memeriksakan kehamilan setidaknya sebanyak 7 kali, kira-kira
setiap bulan.
Jarak antara rumah pasien dan RSUP Sanglah cukup jauh, kurang lebih 8
kilometer, dan ditempuh selama kurang lebih 20 - 30 menit.
Kondisi lingkungan
1. Memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Ibu juga disarankan untuk
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya.
2. Apabila ada keluhan pasca persalinan seperti perdarahan agar segera datang ke pusat
penyedia layanan kesehatan.
3. Teratur untuk kontrol ke pusat pelayanan kesehatan terdekat dan juga memeriksakan tumbuh
kembang anak dan melakukan imunisasi.
4. Keluarga pasien agar tetap mendukung dan memperhatikan kondisi ibu (pasien) dan bayi.
5. Lebih memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal pasien.
DOKUMENTASI KUNJUNGAN