Anda di halaman 1dari 45

KEHAMILAN POST- PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

TERM
Oleh

Michael Christian Widjaja (1302006160)


Merry Angeline Halim (1302006170)
Maria Demetria Bria (1302006176)

PEMBIMBING:
DR. ENDANG SRI WIDIYANTI, M.BIOMED, SP.OG
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kehamilan Post-Term Kehamilan usia ≥ 42 minggu penuh (294 hari) terhitung
sejak hari pertama haid terakhir.

Diperkirakan 6 % dari 4 juta bayi yang lahir di Amerika


Insidensi: 4-19 % Serikat selama 2006 lahir pada usia kehamilan 42 minggu
atau lebih.

1. Primiparitas
2. Riwayat kehamilan post term sebelumnya
3. Anensephali janin
Faktor Risiko 4. Jenis kelamin bayi adalah laki-laki
5. Predisposisi genetik

Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010.


Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
PENDAHULUAN
PENEGAKAN DIAGNOSIS:

USG di trimester pertama untuk menentukan usia kehamilan

Jika tidak ada USG, maka lakukan anamnesis yang baik untuk
menentukan hari pertama haid terakhir

Pada beberapa penelitian, penentuan usia kehamilan dengan tanggal


HPHT tidak akurat

Penentuan dengan USG menunjukan proporsi usia kehamilan yang lebih


rendah dengan USG dibandingkan dengan HPHT

Semakin dini dilakukan pemeriksaan USG (12 minggu atau kurang) makin
rendah insidensi kehamilan post term.
Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
PENDAHULUAN
41 Minggu Tanpa Komplikasi 42 Minggu lengkap

PENATALAKSANAAN:
Tanpa Komplikasi Komplikasi: Oligohidramnion dan gangguan janin

Beberapa memilih pemantauan


kesejahteraan janin Pemantauan kesejahteraan janin Induksi persalinan (terutama dengan pematangan serviks) Induksi persalinan

Matthew J. Neff. ACOG Releases Guidelines on Management of Post- term Pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Dec 1;70(11):2221-2225.
PENDAHULUAN

PROGNOSIS:


Ensefalopati neonatal yang dapat menyebabkan Cerebral palsy.

Distosia bahu dan trauma pada kehamilan akan meningkat pada kehamilan lewat
waktu.

Oligohidramnion dan hipoksia janin, dan makrosomia juga menjadi salah satu
komplikasi pada kehamilan post term akibat pertumbuhan janin yang terus terjadi
meskipun melewati 37 minggu.
Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

Nama : LL
Alamat : Jl. A Yani Utara No. 3, Denpasar
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Kupang, 14 Oktober 1993
Usia: 25 tahun
No CM : 18044352
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Protestan
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
ANAMNESIS

Keluhan Utama: Kehamilan lewat waktu (30/10/2018)

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien merupakan rujukan dari dokter spesialis kandungan dan kebidanan, datang dengan keadaan
sadar pada pukul 23.00 WITA (30/10/2018) dengan keluhan kehamilan lewat waktu (30/10/2018).
Keluhan nyeri perut hilang timbul tidak ada, keluhan keluar air dari vagina tidak ada, pergerakan anak
ada dan mulai dirasakan sejak Mei 2018. Pasien datang ke praktik dokter spesialis kandungan dan
kebidanan pada pukul 22.30 WITA (30/10/2018) untuk memeriksakan kehamilannya dan karena usia
kandungan yang telah lewat maka pasien langsung dirujuk ke RSUP Sanglah dan tiba pukul 23.00 WITA.
ANAMNESIS

Riwayat Obstetri: •Menstruasi pertama kali pada usia 14 tahun.


•siklus menstruasi teratur setiap bulannya, sekali siklus setiap 28 hari, lamanya menstruasi
sekitar 3-4 hari, dengan volume ± 50 cc.
•Hari Pertama Haid Terakhirnya yaitu 04 Januari 2018.
•Tafsiran persalinan yaitu pada tanggal 11 Oktober 2018.
•Kehamilan pertama.
•Melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak lebih dari 4 kali di dokter kandungan dan
bidan.
Riwayat Perkawinan: Pasien mengatakan belum menikah.
Riwayat Antenatal Pasien mengaku telah kontrol di praktek dokter spesialis kandungan dan bidan sebanyak lebih
Care: dari 7 kali selama kehamilan. Pasien sudah pernah melakukan pemeriksaan USG di praktik
dokter Sp.OG selama kehamilan sebanyak 2 kali dan didapatkan janin tunggal dengan
keadaan baik.
Riwayat Kehamilan: Kehamilan yang pertama.
ANAMNESIS

Riwayat Kontrasepsi: Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat penyakit sistemik seperti penyakit hipertensi, asma, jantung, diabetes melitus disangkal. Pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

Riwayat Sosial dan Keluarga:


Penyakit sistemik lainnya di keluarga seperti hipertensi, diabetes melitus, asma, penyakit disangkal. Pasien
saat ini bekerja sebagai pegawai villa. Pasien mengaku tidak merokok dan mengkonsumsi minum
beralkohol.

Riwayat Pengobatan dan Operasi : Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat-obatan. Pasien
pernah menjalani operasi appendictomy pada tahun 2009.

Riwayat Ginekologi : Pasien tidak pernah mengalami penyakit ginekologi sebelumnya.


PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan darah 120/70 mmHg
Nadi 80x / menit
Napas 18x / menit
Suhu Axilla 36,5oC
PEMERIKSAAN FISIK

Status General
Mata : Anemis ( -/- ), Ikterus ( -/- )
Jantung : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Paru : Vesikular (+/+), rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Hangat +|+ Edema -|-
+|+ -|-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Tampak hiperpigmentasi pada areola mamae
Tampak perut membesar dengan striae gravidarum
Tidak tampak adanya bekas operasi
Palpasi (Pemeriksaan Leopold) :
I. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prosesus xyphoideus (32 cm)
Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong)
II. Teraba bagian datar, tahanan keras di kiri (kesan punggung) dan
teraba bagian kecil di kanan.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Obstetri
Palpasi (Pemeriksaan Leopold) :
III. Teraba bagian bulat, keras (kesan kepala)
IV. Teraba bagian kepala belum masuk PAP (Konvergen)
His : (-)
Gerak Janin : (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
DJJ = 156x/menit
PEMERIKSAAN FISIK

Genitalia:
Inspeksi : Keluar cairan dari OUE (-)
Pemeriksaan dalam :
VT (31/10/2018) : Pembukaan serviks (-)
ketuban utuh, teraba kepala, tidak teraba bagian kecil atau tali
pusat, bantalan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap

Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan Keterangan

WBC 8,75 x103/µL 4,10 – 11,00 Normal

%NEU 60,25 % 47 - 80 Normal

%LYM 31,42 % 13 - 40 Normal

%MONO 5,82 % 2,0 – 11,0 Normal

%EOS 1,85 % 0,0 – 5,0 Normal

%BASO 0,66 % 0,0 – 2,00 Normal


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
RBC 5,59 x106/µL 4,0 – 5,2 Tinggi

HGB 13,81 g/dL 12,0– 16,0 Normal

HCT 45,77 % 36,00 – 46,00 Normal

MCV 81,82 fL 80.00 – 100.00 Normal

MCH 24,69 Pg 26,00 – 34,00 Rendah

MCHC 30,17 g/dL 31,00 – 36,00 Rendah

RDW 12,61 % 11,6 – 14,8 Normal

PLT 184,10 x103/µL 140 – 440 Normal

MPV 7,38 fL 6,80 – 10,00 Normal


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan Keterangan

PPT 13,1 detik 10,8 – 14,4 Nor,al

INR 1,05   0,9 – 1,1 Normal

APTT 29,8 detik 24 - 36 Normal


DIAGNOSIS

G1P0000, 42 Minggu 5 Hari Tunggal/Hidup, Oligohidramnion,


NST non reaktif

PENATALAKSANAAN

• MRS
• Resusitasi Intraurine
• Rencana SC
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita

S : Sakit perut hilang timbul (-) Keluar air pervaginam (-), Gerak anak
(+)
O :

Status Present :
TD : 120/70mmHg
N : 80x/menit
RR : 18x/menit
Tax : 36oC
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita

O :
Status General :
Mata : anemis (-/-)
Thoraks :
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat +/+
+/+
KRONOLOGIS PASIEN
31 Oktober 2018
Pk. 01.30 Wita

O :
Status obstetri :
Abdomen : His (-)
DJJ (+) 156x per menit
VT : PØ (-), ketuban (-) jernih, teraba kepala
tidak teraba bagian kecil atau tali pusat

A : G1P0000, UK 42 Minggu 5 Hari T/H, oligohidramnion

P : SC
KRONOLOGIS PASIEN

Laporan Persalinan
31 Oktober 2018
Pk. 03.20 Wita
Lahir bayi laki-laki, secara SC, segera menangis, gerak aktif, BBL 3150 gram, PB 50 cm,
Anus (+), kelainan kongenital (-)

Pk. 03.30 Wita


S : Telah lahir plasenta kesan lengkap, kalsifikasi (-) hematoma (-)
KRONOLOGIS PASIEN

O :
Status Present :
TD : 110/70mmHg N : 75x/menit
RR : 18x/menit Tax : 36,4oC

Status General :
Mata : anemis (-/-)
Thoraks :
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : akral hangat +/+
+/+
KRONOLOGIS PASIEN

O :
Status obstetri :
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : Pendarahan aktif (-), lochea (+)

A : P1001 post SC Hari 0 + Akseptor IUD


P : Evaluasi 2 jam post partum
KRONOLOGIS PASIEN

Tabel evaluasi 2 jam post SC

Waktu Tekanan Nadi Suhu TFU Kontraksi uterus Perdarahan


Darah
(mmHg)

04.50 101/59 63 36,1 2 jari bpst + -


05.05 103/59 66   2 jari bpst + -
05.20 103/64 64   2 jari bpst + -
05.35 104/65 70   2 jari bpst + -
06.05 105/64 68 36,2 2 jari bpst + -
06.35 121/70 72   2 jari bpst + -
KRONOLOGIS PASIEN

31 Oktober 2018
Pk. 21.00 Wita

S : Nyeri bekas operasi (+)


O : Status Present :
TD : 120/70mmHg N : 80x/menit
RR : 20x/menit Tax : 36oC
Status General :
Mata : anemis (-/-)
Thoraks :
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : akral hangat +/+
+/+
KRONOLOGIS PASIEN

31 Oktober 2018
Pk. 21.00 Wita

O : Status obstetri :
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : Pendarahan aktif (-), lochea rubra (+)

A : P1001 post SC Hari 0

P : Amoxicillin tab 500 mg @8jam PO


Paracetamol tab 500 mg @8jam PO
Sulfas Ferosus tab 300 mg @12 jam PO
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
DAFTAR PERMASALAHAN

Kunjungan dilakukan ke tempat tinggal pasien di Jl. Ahmad Yani Utara, Br. Pohgading, Ubung,
Denpasar, pada tanggal 5 November 2018 pukul 17.00 WITA.
Pasien merasa sedikit nyeri pada luka jahitan di perut.
Pasien tidak mengeluhkan adanya masalah BAK atau BAB.
ASI dikatakan keluar dengan lancar dan volume masih mencukupi.
Nafsu makan pasien baik dan mampu melakukan aktivitas fisik ringan.
Kebutuhan
FISIK BIOMEDIS
KECUKUPAN GIZI

Pasien saat ini makan tiga kali sehari dengan makanan berupa
nasi, tahu tempe, sayuran hijau, dan kadang-kadang daging.

Selama masa kehamilan pasien mengatakan nafsu makan


berkurang karena mual.
Akses layanan kesehatan

Jarak rumah pasien baik dengan puskesmas maupun rumah sakit terdekat
kurang dari satu kilometer.
Pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter spesialis obstetri
ginekologi.
Pasien memeriksakan kehamilan setidaknya sebanyak 7 kali, kira-kira
setiap bulan.
Jarak antara rumah pasien dan RSUP Sanglah cukup jauh, kurang lebih 8
kilometer, dan ditempuh selama kurang lebih 20 - 30 menit.
Kondisi lingkungan

Pasien tinggal di sebuah kamar kost bersama pasangannya.


Kamar nampak terisi banyak barang, namun tetap tersusun rapih dan bersih.
Bangunannya beratapkan genteng, tembok batu bata bercat putih, dan alasnya
berupa lantai keramik.
Kamar terdiri dari satu ruang tidur, satu dapur dan satu kamar mandi.
Penerangan dan ventilasi di dalam kamar terbilang baik.
Sumber air berasal dari PDAM untuk keperluan mandi dan mencuci, sedangkan
untuk minum pasien membeli air kemasan.
kebutuhan emosi/kasih sayang

Pasien tinggal bersama anak dan pasangannya.


Pasangan pasien selalu menemani pasien sejak awal kehamilan,
setiap kali kontrol ke dokter, sampai saat pasien melahirkan.
Pemenuhan kebutuhan kasih sayang pasien sudah cukup terpenuhi.
ANALISIS
BIOPSIKOSOSIAL
LINGKUNGAN BIOLOGIS
Pasien seorang wanita usia 25 tahun dan sebelumnya belum pernah
hamil.
Pasangan pasien bekerja sebagai supir taksi.
Pasien mengatakan kondisi kesehatan dirinya dan keluarganya dalam
keadaan baik.
GIZI
Pasien dapat makan tiga kali sehari seperti biasanya.
Di awal kehamilan, pasien sulit makan karena merasa mual.
Pasien juga mengonsumsi tablet zat besi dan vitamin yang diresepkan
oleh dokter spesialis setiap kali kontrol kehamilan.
Akses pelayanan kesehatan
Jarak puskesmas sangat dekat sehingga mempermudah pasien untuk mencari
pertolongan apabila mendadak muncul keluhan.
Jarak ke lokasi praktek dokter kandungan yang biasa memeriksa pasien kurang lebih
lima kilometer, dengan waktu tempuh 15 sampai 20 menit.
Sedangkan jarak antara rumah pasien dan RSUP Sanglah terhitung jauh, kurang lebih
8 kilometer, dan ditempuh selama kurang lebih 30 menit.
Faktor psikososial
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga.
Pasien merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas.
Setelah mengandung, pasien hanya beraktivitas di rumah.
Pasien jarang keluar rumah namun tetap melakukan kontak sosial
dengan tetangga.
Pasien berobat menggunakan sistem pembayaran umum.
SARAN

1. Memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Ibu juga disarankan untuk
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya.
2. Apabila ada keluhan pasca persalinan seperti perdarahan agar segera datang ke pusat
penyedia layanan kesehatan.
3. Teratur untuk kontrol ke pusat pelayanan kesehatan terdekat dan juga memeriksakan tumbuh
kembang anak dan melakukan imunisasi.
4. Keluarga pasien agar tetap mendukung dan memperhatikan kondisi ibu (pasien) dan bayi.
5. Lebih memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal pasien.
DOKUMENTASI KUNJUNGAN

Anda mungkin juga menyukai