DISUSUN OLEH :
CINDY GLORY OCTAVINE TANDIUPA, S.KED
PEMBIMBING:
DR.dr. HERMANUS SUHARTONO , SP.OG (K)
2. Hamil Ini
TFU : 17 cm
LA : Janin memanjang, punggung kanan,
DJJ :Tidak terdengar dengan dopler.
Vt : Vulva vagina tidak ada kelainan, Portio tebal, lunak, arah
posterior, pembukaan 1 cm sempit
USG
HEMATOLOGI
HGB 6,0 g/dL 12,5-15,0 g/dL
RBC 4,7 x 106/µL 4,5-5,5 x 106/µL
RENCANA TERAPI
Lapor DR. Dr. Hermanus Suhartono ,SpOG(K)
Rencana SC
Infeksi
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan USG
PEMBAHASAN
Induksi Persalinan
Penanganan aktif dapat dilakukan dengan induksi persalinan. Induksi persalinan adalah
suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu, baik secara operatif maupun
medisinal, untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan.
Metode Terminasi
1. Terminasi dengan induksi menggunakan drip oksitosin atau menggunakan
misoprostol jika serviks belum matang.
2. Operasi Sectio Caesaria (SC)
3. Embriotomi suatu persalinan buatan dengan cara merusak atau memotong
bagian-bagian tubuh janin agar dapat lahir pervaginam, tanpa melukai ibu
KESIMPULAN
1. Intrauterine fetal death (IUFD) menurut WHO adalah janin yang mati
dalam rahim dengan berat 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam
rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
2. IUFD dapat disebabkan oleh faktor-faktor kelainan kromosom dan
kelainan kongenital janin komplikasi pada placenta dan tali pusat, infeksi,
dan lain-lain.
3. Mendiagnosis IUFD dapat dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan radiologi (USG).
4. Penatalaksanaan pada IUFD dapat dilakukan dengan induksi persalinan
dan terminasi menggunakan oksitosin, prostaglandin, operasi sectio
caesaria, dan embriotomi.
TERIMA KASIH