Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)

D I SU S U N O L EH :
CINDY GLOR Y OCTAVIN E TANDIUP A, S.KED

P EM BIM BIN G:
D R . d r. H E R M A N U S S U H A R T O N O , S P . O G ( K )

F AKULTAS KEDOKTER AN U N IVER SITAS CEN DER AW ASIH


SM F OBSTETR I DAN GINEKOLOGI R UM AH SAKIT UM UM DO
K I I J AYAP U R A 
2 0 18
Pendahuluan

  Intrauterine fetal death (IUFD) menurut ICD 10 –adalah kematian


fetal atau janin pada usia gestasional ≥ 22 minggu Sedangkan WHO
dan adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat 500 gram
atau
lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau
lebih
Laporan Kasus

  A.1 I d e n t i t a s P a s i e n
 Nama : N y. H .A  
 Jenis K elamin : P erempuan
  Alamat : DOK IV Atas

Usia : 25ta hun
  Agama : Kristen Protestan
 Pekerjaan : I RT
 Nomor R : 2 02350
M

Suku : Se
 Jaminan Kesehatan : KPS
rui
 Tgl M RS :26 A pril 2 018 pukul 08.30
 W IT
 Keluhan Utama
 Pasien datang dengan membawa surat pengantar dari dr. Sp. OG

 Riwayat Penyakit Sekarang


PGa2sPie1nA 0d ahtamngli d 2e1n-g2a2n m mni egmgbua +wBaS sCu r1a×t+p eInUgFaDnt .a Pr

adsairein pGra2kPt1eAk 0d rm. eSnpgO


. akGu d heanmgalin 2 d1i-a2g2nosis
minggu, HPHT 23-06-2017, TP 30-01-2018 datang ke IGD Kebidanan RSUD Dok 2
Jayapura dengan keluhan mules-mules walau masih jarang, keluar lendir dan darah (-) dan
gerak janin sudah tidak dirasakan sejak ± 2 bulan yang lalu, pasien juga mengeluh bahwa
perut tidak bertambah besar. Keputihan saat hamil (+), gatal (-), bau (+).Riwayat jatuh (-),
  A.4 R i w a y a t P e n y a k i t D a h u l u (-)

Riwayat
 A.5 R i wpenggunaan
a y a t P e n y aobat
k i t K(-),
e l uRiwayat
a r g a (-)demam (-).
  A.6 R i w a y a t ANC (-)
RIWAYAT OBSTETRI

Jenis Jenis Umur


NO. P e n o lo n g BB Hidup/Mati
P e r s a lin a n K e la m in Seka r a n g

1. SC Dokter 2.900 gr Perempuan 4 tahun Hidup

2. Hamil Ini

  A.8 R i w a y a t P e r n i k a h a n :
 ♀
UPeskiae rPjearani:kIaRhTan: Umur: 24Tahun, Pendidikan:
SMA ,
   ♂ Umur: 27 Tahun, Pendidikan: SMA , Pekerjaan: Swasta
 Sudah menikah sah ± 4 tahun
 Pernikahan ke: I Suami ke: I
  A.9 R i w a y a t M e n s t r u a s i :
 Menarche : 1 2 T ahun
 Siklus Haid : Teratur, 28 hari. Lama haid: 5 Hari. Ganti pembalut: 2-
 Gejala Penyerta 3x/hari
: nyeri (-)
  A.10 R i w a y a t P e n g g u n a a n K o n t r a s e p s i S e b e l u m H a m i l
 Jenis kontrasepsi : -
 Berapa l ama :-

Sebab berhenti :-
  A.11 R i w a y a t P s i k o s o s i a l :
 Riwayat merokok (-), riwayat minum jamu-jamu (-), riwayat minum-
minuman
 beralkohol (-).
STATUS GENERALIS

 Keadaan Umum: BaikKesadaran : Compos


Mentis
 Tinggi Badan : 156 cm Berat badan : 53 kg
Tanda-tanda
Tekanan darah vital
: 11o/80 mmHg
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu Badan : 36,8°C

Nadi :7
8x/menit
Status Obstetri

TFU :17c m
 LA : Janin memanjang, punggung kanan,
 DJJ :Tidak terdengar dengan dopler.
  Vt : Vulva vagina tidak ada kelainan, Portio tebal, lunak, arah
posterior, pembukaan 1 cm sempit
USG

H25a-s0il4 U2- S0G1

8tertanggal
Pemeriksaan penunjang
JENIS P EMERIKSAAN H AS I L NILAI R U J U K A N

H E M AT O L O G I
HGB 6,0 g/dL 12,5-15,0 g/dL

RBC 4,7 x 106 /µL 4,5-5,5 x 1 0 6 /µL

 WBC 8,7 x 103/µL 4,0-10,0 x 10 3 /µL

HCT 25,0% 39,0-50,0 %


MCV  90,0 Fl 80,0-90,0 fL

MCH 22,0 pg 26,0-31,0 pg


MCHC 24,0 g/dL 29,0-32,0 g /dL

P LT 388 x 103/µL 150-400 x 103 /µL


CT 01’03” Ivy: 1-6
BT 11’00” Lee&white : 5-11
GDS 98,00 mg/dL <150 mg/dL
DDR  Negatif 
Resume

Pasien G2P1A0 mengaku hamil 21-22 minggu, HPHT 23-09-2017, TP 30-


06-2018 datang ke IGD Kebidanan RSUD Dok 2 Jayapura dengan
keluhan mules-mules walau masih jarang, gerak janin sudah tidak
dirasakan sejak ± 2 bulan yang lalu, pasien juga mengeluh bahwa perut
tidak bertambah besar. Keputihan saat hamil (+). Status generalis dalam
 batas normal. Status obstetri didapati TFU 17 cm, letak anak memanjang,
punggung kanan, DJJ tidak dapat dievaluasi, vulva vagina tidak ada
kelainan, portio tebal, lunak, arah posterior, pembukaan 1 cm sempit.
Dari pemeriksaan lab didapati Hb 6,0 g/dL.
 D I A G N O S I S KERJA
G2P1A0 hamil 21-22 minggu + BSC 1× + IUFD+Anemia

 R EN C AN A T E R A P I
 Lapor DR. Dr. Hermanus Suhartono ,SpOG(K)
 Rencana SC
 IVFD NaCl 0,9% 500 cc
 Transfusi PRC 3 kantong (@220 cc)
 Skin test ceftriaxone
LAPORAN OPERASI

 Operasi dimulai pada pukul 09.25 WIT


 Pasien terlentang di atas meja operasi dengan anestesi spinal.
 Dilakukan aseptik dan antiseptik disekitar daerah operasi
 Dilakukan insisi pfannenstiel dan cavum abdomen ditembs secara tajam dan tumpul
 Kemudian tampak uterus gravidarum, lalu SBR disayat secara semilunar, perdalam secara tajam dan
tumpul
 Dengan menarik kaki, dikeluarkan bayi perempuan dalam keadaan IUFD pada pukul 09.35 WIT
dengan BB : ±750 gr, PB : ±45 cm, dan dengan tarikan ringan lahir plasenta pada pukul 09.37 WIT
 Eksplorasi cavum uteri, SBR dibersihkan dengan betadine kemudian dijahit menggunakan vycril
1-0

 Cavum
Jahit abdomen
dinding dicucilapis
abdomen menggunakan
demi lapis Nacl 0,9%
 Bekas jahitan diberi betadine dan ditutup dengan menggunakan kasa steril
 Perdarahan durante operasi ±400 cc
 Operasi selesai pukul 09.55 WIT dengan keadaan umum pasien sebelum, selama dan seteah operasi
 baik.
INSTRUKSI POST OPERASI

 Drip oksitosin 2 ampul dalam RL 500 cc (20


tpm)
 Metronidazole drip 3×500 mg
Inj. Kalnex 3×1 amp.

 Inj. Ceftriaxone 3×1 amp.
 Inj. Ranitidine 2×1 amp.
PEMBAHASAN

  Apa saja faktor-faktor resiko terjadinya


IUFD ?

Kelainan kromosom dan kelainan


kongenital janin

Komplikasi plasenta dan tali


pusat

Infeksi

Penyebab yang tidak diketahui


PEMBAHASAN

 Bagaimana mendiagnosis
IUFD ?

 Anamnesis

Pemeriksaan

sfikP
 emerk
isaan USG
PEMBAHASAN

 Bagaimana penatalaksanaan pada IUFD?

Induksi Persalinan

sPueantaun tginandank ank tiefr dhapdatp d ibal uk huakmanildyeanga bne ilnudmu kinspiparetrus,a
bilaniakn s.e Icnadrau kospie preartisfa mna
il unp uadnalah medisinal, untuk merangsang timbulnya
kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan.

M e t o d e Te r m i n a s i
1. Terminasi dengan induksi menggunakan drip oksitosin atau menggunakan
misoprostol jika serviks belum matang.
2. Operasi Sectio Caesaria (SC)
3. Embriotomi  s u a t u persalinan buatan dengan cara merusak atau
memotong
KESIMPULAN

1.  Intrauterine fetal death (IUFD) menurut WHO adalah janin yang mati
dalam rahim dengan berat 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam
rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

2. kU
I elFaDin adna pkaotn dgiesnebitabl kjani no lkeohm fapklitkoar-fsia pkatdoar
kpelaal cienatna do
kranm taolsi oopmus dat,n infeksi, dan lain-lain.
3. Mendiagnosis IUFD dapat dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan radiologi (USG).
4. Penatalaksanaan pada IUFD dapat dilakukan dengan induksi persalinan
dan terminasi menggunakan oksitosin, prostaglandin, operasi sectio
caesaria, dan embriotomi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai